SEORANG LAKI-LAKI 33 TAHUN DENGAN F23.2 GANGGUAN PSIKOTIK LIR
SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Oleh : Dezca Nindita G99122033
Pembimbing : dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ, M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
STATUS PASIEN I. IDENTITAS Nama : Tn. AS Umur : 33 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jenangan, Ponorogo Pekerjaan :Petani Pendidikan : SLTA Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Suku : Jawa No RM : 052766 Tanggal MRS : 26 April 2014 Tanggal periksa : 29 April 2014
II. RIWAYAT PSIKIATRI A. KELUHAN UTAMA Pasien merasa tenang dan senang.
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG - Alloanamnesis (dari laporan admission IGD pasien) Pasien dibawa oleh adik dan polisi dari rumahnya di Ponorogo ke RSJ Surakarta karena pasien mengamuk, gaduh gelisah dan sering berbicara sendiri.
- Autoanamnesis (26 April 2014) Pasien mengatakan dibawa ke IGD RSJD Surakarta oleh adiknya 3 hari yang lalu. Saat ditanya identitas pasien menjawab dengan Tn. AS, usia 33 tahun, alamat di Desa Pasir, Demak. Saat ditanya alasan masuk rumah sakit, pasien mengatakan tidak tahu. Pasien mengaku dibangunkan adiknya saat tidur untuk dibawa ke suatu tempat, yang ternyata RSJD Surakarta. Saat ini, pasien merasa senang, karena dapat bertemu dengan istrinya yang bernama Lina Verniawati yang menjelma dalam tubuh dr. Andri. Pasien mengaku sangat mencintai istrinya. Dan merasa istrinya mencintainya juga. Sehingga, walaupun diri pasien sedang dirawat, istrinya juga masih mengunjunginya. Pasien mengaku tidak memiliki musuh di desanya, namun pasien merasa sedikit sebal terhadap seseorang berinisial AI yang merupakan teman masa kecilnya. Karena AI sering mengajak istrinya untuk pergi ke luar, walaupun pasien mengaku masih percaya terhadap Lina dan menyangkal adanya perselingkuhan. Pasien mengaku tidak pernah marah marah dan mengamuk, pasien merasa dapat menahan emosinya karena menurutnya setiap orang harus diperlakukan secara baik. Tetapi ada tetangga nya yang bersikap kelewatan, pasien tidak mau menyebutkan nama tetangga itu, karena menganggap akan menyebarkan kejelekan orang lain. Tetangga pasien tinggal rumah yang besar, pasien tinggal dirumah yang lebih kecil yang merupakan warisan dari neneknya. Tetangga pasien merupakan pengusaha rongsokan yang sukses. Seringkali tetangga pasien menempatkan barang dagangannya di rumah pasien, sehingga pasien merasa marah. Menurut pasien, barang dagangan tetangganya seharusnya ditempatkan di rumahnya sendiri karena rumahnya lebih besar dan lebih luang. Beberapa kali pasien sudah mencoba untuk memperingatkan, namun tetangganya tidak menggubrisnya sehingga pasien merasa marah. Ketika marah, pasien mengaku tidak mengamuk, hanya mengembalikan barang barang rongsokan tadi ke rumah tetangganya. Hal yang memotivasi pasien untuk berbuat demikian adalah pesan khusus dari almarhumah nenek pasien yang berpesan pada pasien untuk menjaga baik baik rumah nenek pasien. Pasien mengaku nenek pasien yang sudah meninggal masih sering mengunjunginya baik di rumah maupun di RSJ bersama dengan kakek, ayah dan ibu pasien. Nenek, kakek dan ayah pasien sudah meninggal sehingga pasien meyakini arwah nya lah yang datang mengunjungi pasien. Sedangkan ibu pasien masih hidup, sehingga hanya sukma saja yang datang. Pasien mengaku dapat melihat dan berkomunikasi dengan mereka, namun menolak ketika diminta menunjukkan keberadaan mereka. Pasien mengaku mereka tidak pernah berkomentar aneh, namun sering meminta pasien untuk berbuat baik kepada sesama penghuni bangsal. Pasien mengaku beberapa roh halus sering menarik pikirannya, namun pasien tidak memiliki daya untuk menolak. Pasien mengatakan akan selalu ikhlas jika pikirannya ditarik.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI 1. Riwayat Prenatal dan Perinatal Tidak dapat dievaluasi karena ibu ataupun keluarga pasien tidak dapat dihubungi. 2. Masa anak awal (0-3 tahun) Pasien diasuh oleh ayah dan ibu kandung pasien. 3. Masa anak pertengahan (3-11 tahun) Pasien bersekolah di SMP 4. Masa anak akhir (pubertas sampai remaja) Pasien bersekolah di SLTA 5. Riwayat pekerjaan Pasien bertani. 6. Riwayat Pekawinan Pasien sudah menikah. 7. Riwayat Pendidikan Pendidikan terakhir pasien adalah SLTA. 8. Riwayat Agama Pasien beragama Islam. 9. Riwayat Keluarga Pasien merupakan anak pertama dari lima bersaudara. 10. Situasi hidup sekarang Pasien tinggal di rumah nenek pasien di Ponorogo. 11. Riwayat Psikoseksual Pasien menyukai lawan jenis. 12. Riwayat Hukum dan Kemiliteran Tidak diketahui
E. RIWAYAT KELUARGA 1. Riwayat gangguan jiwa dikeluarga : tidak dapat dievaluasi
2. Pohon keluarga
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Sudah meninggal : Pasien
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTALIS (29 April 2014) A. DESKRIPSI UMUM - Penampilan :Laki-laki, sesuai umur, perawatan diri cukup - Pembicaraan :spontan, volume cukup, intonasi dan artikulasi jelas - Psikomotor : normoaktif - Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif, kontak mata (+) adekuat B. KESADARAN - Kuantitatif : kompos mentis, GCS E4V5M6 - Kualitatif : berubah C. ALAM PERASAAN - Mood : inappropiate - Afek : meningkat - Keserasian : tidak serasi - Empati : tidak dapat dirabarasakan D. GANGGUAN PERSEPSI - Halusinasi : (+) visual (+) auditorik - Ilusi : tidak ada - Derealisasi : tidak ada - Depersonalisasi : tidak ada E. PROSES PIKIR - Bentuk : non realistik - Isi : waham kebesaran (+), waham dicintai (+), thought withdrawal (+) - Arus : koheren F. KESADARAN DAN KOGNISI - Orientasi o Orang : baik, pasien mengenali orang sekitanya o Tempat : baik, pasien mengetahui sedang berada di rumah sakit o Waktu :baik, pasien mengetahui waktu pemeriksaan o Situasi : baik - Daya Ingat o Jangka segera : baik, pasien mampu menyebutkan nama pemeriksa yang diperkenalkan di awal pembicaraan o Jangka pendek : baik, pasien mampu menyebutkan apa yang pasien makan pada saat sarapan o Jangka panjang : baik, pasien mampu menyebutkan nama keluarganya. - Kemampuan abstrak : tidak terganggu - Kemampuan visuospatial : tidak terganggu - Daya konsentrasi dan perhatian o Konsentrasi : baik o Perhatian : baik - Kemampuan menolong diri : baik, pasien dapat makan, mandi sendiri - Taraf dipercaya : tidak dapat dipercaya G. DAYA NILAI - Realistis : terganggu - Sosial : baik H. TILIKAN DIRI : derajat I
IV. PEMERIKSAAN INTERNUS A. KESAN UMUM : baik, kompos mentis, gizi kesan cukup B. TANDA VITAL :TD 110/80 mmHg, HR: 75 kali/menit, RR: 20kali/menit, T: 36,5 0 C C. KEPALA, LEHER,THORAX, ABDOMEN,EKSTREMITAS Tak ada kelainan
V. PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS A. FUNGSI KESADARAN : Composmentis, GCS E4V5M6 B. FUNGSI LUHUR : baik C. FUNGSI KOGNITIF : dalam batas normal D. FUNGSI SENSORIS : dalam batas normal E. FUNGSI MOTORIS : kekuatan 5 5 Tonus N N 5 5 N N Refleks Fisiologis +2 +2 Reflek patologis - - +2 +2 - -
VI. IKTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien dikeluhkan oleh keluarganya karena mengamuk dan sering berbicara sendiri Saat ini, pasien merasa senang, karena dapat bertemu dengan istrinya yang bernama Lina Verniawati yang menjelma dalam tubuh dr. Andri. Pasien mengaku sangat mencintai istrinya. Dan merasa istrinya mencintainya juga. Sehingga, walaupun diri pasien sedang dirawat, istrinya juga masih mengunjunginya. Pasien mengaku nenek pasien yang sudah meninggal masih sering mengunjunginya baik di rumah maupun di RSJ bersama dengan kakek, ayah dan ibu pasien. Nenek, kakek dan ayah pasien sudah meninggal sehingga pasien meyakini arwah nya lah yang datang mengunjungi pasien. Sedangkan ibu pasien masih hidup, sehingga hanya sukma saja yang datang. Pasien mengaku dapat melihat dan berkomunikasi dengan mereka, namun menolak ketika diminta menunjukkan keberadaan mereka. Pasien mengaku mereka tidak pernah berkomentar aneh, namun sering meminta pasien untuk berbuat baik kepada sesama penghuni bangsal. Pasien mengaku beberapa roh halus sering menarik pikirannya, namun pasien tidak memiliki daya untuk menolak. Pasien mengatakan akan selalu ikhlas jika pikirannya ditarik.
VII. FORMULASI DIAGNOSIS Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu disabilitas dalam melakukan aktivitas sehari- hari dan fungsi pekerjaan.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien menderita gangguan jiwa. Pada pemeriksaan internus pasien tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan.Tidak ada kecurigaan penyalahgunaan obat/zat. Sehingga diagnosis gangguan mental organik (F 00-09) dan gangguan perilaku akibat psikoaktif (F 10-19) dapat disingkirkan. Pada pasien terdapat kriteria kriteria skizofrenia F20 seperti thought withdrawal, delusion of passivity, halusinasi auditorik dan visual, serta waham waham yang menetap. Namun mengingat onset pasien masih kurang dari 1 bulan, maka diagnosis pasien masih berada di F 23.2. Berdasarkan data-data yang didapat, berdasarkan kriteria PPDGJ III diagnosis yang memungkinkan: Axis I : F23.2 Gangguan psikotik lir skizofrenia akut Axis II : F60.7 Gangguan Kepribadian Dependen Axis III : Belum ada diagnosis Axis IV : Masalah keluarga Axis V : GAF 60-51
VIII. RENCANA PENGOBATAN A. NON FARMAKOLOGIS - Psikoedukasi mengenai penyakit, dan mencoba mengembalikan fungsi peran sosial pasien
B. FARMAKOLOGIS - Haloperidol 3x5 mg - THP 3x2 mg - CPZ 1 x 100 mg
VIII. PROGNOSIS Good prognosis No. Keterangan Check List 1 Onset lambat (usia dewasa) V 2 Faktor pencetus jelas X 3 Onset akut V 4 Riwayat social, seksual dan pekerjaan yang baik V 5 Premorbid yang baik X 6 Gangguan mood V 7 Mempunyai pasangan V 8 Sistem pendukung yang baik V 9 Gejala positif V
Poor prognosis No. Keterangan Check List 1 Onset muda X 2 Faktor pencetus tidak jelas V 3 Onset tidak jelas X 4 Riwayat social, seksual, pekerjaan premorbid jelek V 5 Perilaku menarik diri, autistic X 6 Tidak menikah, cerai/janda/duda X 7 Riwayat keluarga skizofrenia X 8 Sistem pendukung yang buruk X 9 Gejala negative X 10 Tanda dan gejala neurologis X 11 Tidak ada remisi dalam 3 tahun X 12 Banyak relaps X 13 Riwayat trauma perinatal X 14 Riwayat penyerangan X
Kesimpulan Prognosis Ad vitam : bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad sanam : dubia ad bonam