Pada jaman dahulu bertahtalah seorang raja bernama
Aswapati dikerajaan Madra. Beliau seorang raja yang bijaksana dan taat melak-sanakan ajaran agama. Sayang, beliau tidak mempunyai seorang putra atau putri, meskipun umur beliau sudah tua. Pada suatu hari Perdana Menteri bertanya Yang mulia mengapa tuanku kelihatan sedih! Aku sudah selalu memohon kehadapan "uhan agar dikaruniai anak tetapi tetap tidak berhasil!, kata raja. Yang mulia hamba mendengar #ewi Sawitri selalu berkenan menganugrahi apapun yang dimohonkan kepada- $ya!. Apa betul, kalau begitu Aku akan membuat upa%ara korban di &uil Sawitri!, sambung raja. Besoknya rombongan raja dan permaisuri diiringi oleh para Pendeta dan pejabat istana datang ke kuil Sawitri untuk melakukan yajna. Atas ketekunan dan kesungguhan raja bersama permaisuri memohon anugrah #ewata, permohonan beliau akhirnya terkabul. "engah malam pada waktu beliau sedang menyanyikan doa Sawitri, dihadapan upa%ara korban' tiba-tiba dari dalam api korban itu mun%ullah bayangan seorang #ewi, yaitu #ewi Sawitri. #ewi Sawitri adalah #ewi (ajar, #ewi yang memberikan sinar kebijaksanaan kepada pemuja$ya. Bayangan ini makin lama makin jelas dan beliau bersabda) *ahai raja permohonanmu kukabulkan!. "idak lama lagi permaisurimu akan mengandung. &amu akan mempunyai seorang putri yang utama. Berikanlah dia nama Sawitri sesuai dengan doamu!. Sesudah itu bayangan #ewi Sawitri lenyap. +aja dan permaisuri sangat gembira karena %ita-%ita beliau untuk mendapat turunan akan terkabul. Setelah %ukup umur kandungan permaisuri maka lahirlah seorang bayi wanita yang sangat %antik yang diberi nama Sawitri!. Sejak ke%il bayi ini telah menunjukkan tanda- tanda keistimewaan. Setelah dewasa #ewi Sawitri menjadi pujaan semua orang, disamping sangat %antik juga mempunyai pribadi yang sangat lembut, kasih sayang kepada orang miskin dan orang menderita, serta bijaksana. #ia selalu menepati janji, setia dan bhakti kepada orang tua, dan %inta kepada rakyatnya. Sernua orang memuji pribadinya yang begitu mulia. Pada suatu hari permaisuri raja Aswapati berkata kepada raja) ,unjunganku, anak kita adalah seorang wanita pada suatu saat dia pasti akan meninggalkan kita!. Ya wanita adalah ibarat bunga, yang memberikan keharuman dan keindahan kepada keluarga. Bila saatnya telah tiba, kembang pasti dipetik orang!. Pada suatu hari kebetulan bulan purnama, Sawitri menghadap ayahnya) Ayah apakah saya boleh pergi ke &uil Sawitri! "entu boleh sayang, ajaklah beberapa dayang-dayang untuk mengantarmu!, kata raja. Setelab Sawitri tiba di halaman &uil, hatinya amat terharu, entah apa yang menyebabkan sehingga bulu romanya berdiri. Sawitri merasakan getaran kedamaian dan keba- hagiaan yang tidak pernah dia alami. Mengapa tidak dari dahulu saya datang kemari,! katanya di dalam hati. #ia merasakan kenikmatan yang lain dari yang lain selama tinggal di kuil itu. #ia merasakan seperti berada dirumahnya sendiri. Saking asiknya Sawitri baru sadar setelah matahari hampir terbenam, karenanya ia harus %epat-%epat pulang. #i tengah jalan ia menjumpai seorang pemuda menaiki kuda. -aki-laki penunggang kuda itu membungkukkan kepalanya sambil berkata, selamat sore tuan putri!. Sawitri terkejut karena laki-laki itu berani menyapanya, diapun segera berkata, mengapa engkau membungkukkan kepala kepadaku dan menyapaku!. &arena anda adalah seorang putri raja, andaikata pun anda bukan putri raja saya akan membungkuk pula memberi hormat karena anda adalah wanita ter%antik yang saya pernah lihat. Selama perjalanan pulang hingga sampai di istana hatinya masih terkesan dengan pujian itu ia baru pertama kali mendengar pujian se%ara langsung dari orang lain. Apakah saya sudah dewasa Mengapa saya begitu %epat terpengaruh kalau ada orang memuji diri saya %antik!, pikir Sawitri. Sesampai di istana Sawitri langsung menemui ayahnya menyampaikan bunga yang dipetiknya dikuil. +aja baru kali ini memperhatikan dengan baik wajah putrinya. Pipi yang kemerah-merahan, dengan alls yang lentik dan pandangan mata seperti mata ku%ing, menjadikan raja sadar, bahwa putrinya sungguh-sungguh sudah dewasa. Akhirnya raja Aswapati mulai memikirkan perjodohan dari putrinya yang tersayang itu. +aja menanyakan kepada Sawitri siapa pangeran yang berkenan dihatinya. #ewi Sawitri tidak menolak siapapun yang dipilih oleh orang tuanya. "etapi #ewi Sawitri memohon sebelum penjodohan ditetapkan, agar dia diperkenankan lebih dahulu melakukan #hamayatra' mengunjungi tempat-tempat su%i, memohon nasehat dan pelajaran dari orang su%i. #an terutama, sekali memohon bimbingan dan perlindungan kepada dewi pujaannya yaitu #ewi Sawitri. +aja dan permaisuri, serta para pejabat istana sangat memuji kemuliaan pribadi Sawitri ini, mereka semua membenarkan. Beberapa penasehat raja menyarankan agar Sawitri mendapat pendidikan tentang tingkah laku sebagai seorang permaisuri yang baik. Ada juga yang menyarankan agar belajar tentang ilmu ke%antikan dan kesehatan. +aja menerima saran-saran itu tetapi beliau sendiri menghendaki agar putri beliau belajar bagaimana menjadi seorang istri yang setia dan berbakti. Persiapan pun dimulai. Para pengawal istana yang sudah tua mengawasi putri raja. Sawitri akan berkunjung kebeberapa daerah, termasuk melakukan #harmayatra ke tempat-tempat su%i, menemui orang-orang yang bijaksana dan orang su%i. Sejumlah pelayan menemani Sawitri. #ia menaiki kereta yang ditutup dengan kelambu sutra merah. Melalui kelambu yang tipis ini dia bisa melihat keadaan diluar, tetapi orang dari luar tidak bisa melihat dia. Pasukan gajah dan kuda mengiringi dan membawa peralatan untuk berkemah, makanan dan lain- lainnya. Mereka berkemah di tempat-tempat pertapaan, di tengah hutan ataupun di Pura yang dianggap su%i. Perjalanan ini merupakan perjalanan yang baru dari Sawitri, yang tidak pernah dilakukan oleh putri-putri istana sebelumnya Sawitri menikmati ketenangan dan kebebasan di alam raya, sambil mendengarkan ki%auan burung serta lolongan srigala di dalam hutan. #ia sangat bahagia walaupun jauh dari orang tua. Sekali-sekali Sawitri dikejutkan oleh auman harimau, yang sedang men%ari mangsa, tetapi tidak takut karena banyak pengawal yang berjaga. #iwaktu malam, keheningan yang sepi, tanpa suara, mendekatkan perasaan hatinya kepada "uhan. #ipagi hari rombongan berangkat menyebrangi sungai Sarayu. Sawitri mandi dan berkeramas lalu sembahyang. Sesudah itu baru menikmati makanan yang sangat sederhana. Sawitri juga menemui pertapa-pertapa sambil memberikan hadiah-hadiah. Sebaliknya para pertapa memberikan doa-doa dan restu agar Sawitri selamat. #emikianlah #harmayatra ini berlangsung selama beberapa bulan. Sawitri mendapatkan banyak pelajaran- pelajaran yang berguna dari orang-orang su%i. la begitu tekun dan penuh perhatian mendengarkan. Pada suatu hari dalam perjalanan di tengah hutan Sawitri melihat dari tirai tandunya seorang laki-laki tinggi besar dan kuat berdiri dihadapannya. .ati Sawitri tiba-tiba bergetar dia tidak tahu apa sebabnya, dia terkesan dengan laki-laki itu. Pemuda itu memikul kayu api dan ditangannya memegang kapak. "idak sangsi lagi dia itu ientu seorang pen%ari kayu. #ari suaranya dia dapat memperkirakan bahwa pemuda itu seorang pemberani yang berhati lembut. Sikapnya yang sopan mempersilahkan rombongan lewat memberi kesan ia itu seorang yang mengerti sopan santun. Sawitri menyadari bahwa nasibnya rupanya telah ditentukan. #i dalam pikirannya selalu terbayang wajah pemuda itu. +asa tertarik yang tiba-tiba kepada pemuda itu mungkin karena pada kelahiran sebelumnya ia sudah kenal dengan pemuda itu. Sebagai orang .indu dia per%aya bahwa kelahiran itu berulang kali. Mungkin pada kelahiran yang lampau dia adalah suaminya dan mungkin juga kini akan menjadi suaminya. #ia juga tidak tahu apakah pemuda itu betul-betul seorang tukang pen%ari kayu atau seorang Pangeran. Siapapun dia, Sawitri telah menetapkan pilihannya pada pemuda itu. &unjungan ke beberapa kerajaan yang telah diatur terasa hampa, meskipun Sawitri diperkenalkan dengan banyak Pangeran yang gagah-gagah dan kaya raya. "idak seorang pun menarik hatinya. Siang dan malam dia hanya teringat kepada pemuda yang pernah dilihatnya itu. &etika perjalanan pulang kembali keistananya rombongan melewati kembali hutan di mana dia berjumpa dengan pemuda yang men%uri hatinya. Sawitri menyuruh memperlambat jalannya kereta dengan alasan kehausan dan ingin singgah di sebuah pondok yang akan dilewati. #engan tidak terduga sebelumnya tiba-tiba pemuda itu mun%ul ditepi jalan sambil membawa kendi berisi air. Bolehkan saya mempersembahkan air minum kepada tuan putri!, tanya pemuda itu kepada pimpinan rombongan. Sawitri memberikan tanda melalui tangannya bahwa dia setuju menerima persembahan itu. #engan hati yang berdebar- debar Sawitri menerima air dari pemuda itu. Pandangan mereka bertemu Sawitri %epat menundukkan kepalanya, malu dan tersipu-sipu. .ati telah bulat pemuda itulah pilihannya, "etapi ia itu seorang pertapa, atau mungkin juga Brahmana. Bagaimana mungkin saya mengawininya!, pikirnya. Setelah pertemuan yang berkesan itu, Sawitri memerintahkan kepada menteri pimpinan rombongan untuk men%ari tahu siapa nama pemuda itu, siapa pula orang tuanya, apa pekerjaannya dan sebagainya.
Perdana Menteri melakukan tugasnya dengan baik. #ia berhasil mengetahui asal usul dari pemuda itu yang namanya adalah Satyawan. Ayahnya adalah bekas seorang raja bernama #yumatsena. Beliau buta dan kerajaannya telah direbut oleh musuh. Menteri bertanya kepada #ewi Sawitri) /h #ewi, Satyawan ternyata bukan seorang Brahmana. Apakah dia menjadi pilihan tuan putri! Ya!, kata Sawitri dengan singkat. +ombongan "irthayatra segera kembali ke ibukota kerajaan Madra. Sawitri diterima dengan penuh rindu oleh kedua orang tuanya. Melihat muka Sawitri yang bersinar kemerah-merahan tanda gembira, rajapun lalu bertanya' anakku apakah engkau telah menemui pilihanmu!. Ya ayah!, kata Sawitri dengan jujur. Pangeran dari kerajaan manakah pilihanmu nak, katakanlah ayah tentu akan melamarnya!. Sawitri segera memeluk ayahnya. Air mata membasahi pipinya, dia diam tidak berkata-kata. #ia takut ayahnya tidak akan menyetujuinya. Menteri yang mengantar Sawitri bertirthayatra memberikan laporan. "uanku, putri tuanku telah memilih pemuda yang bernama Satyawan. #ia adalah putra seorang bekas raja yang terusir dari kerajaannya. Mereka kini tinggal di hutan sebagai pertapa!. -aporan menteri ini terpotong karena tiba-tiba seorang pengawal masuk membawa berita bahwa Maharesi $arada datang berkunjung menemui raja. +aja segera menyambut kedatangan Maharesi dari Sorga ini dengan penuh kehormatan. *ahai raja apa yang terjadi tampaknya seperti ada sesuatu keramaian! Putri saya baru datang dari "irthayatra dan dia telah memilih %alon suaminya yang bernama Satyawan, jawab raja. Satyawan, mengapa dia!, tanya $arada dengan pandangan mata penyesalan. Apakah Maharesi kenal dengan orang itu!, tanya raja. Ya, ayahnya bernama #yumatsena bekas raja di kerajaan Salwa setelah dia buta dia kehilangan kerajaannya!, kata $arada. Mengapa Maharesi tampak seperti menyesalkan, Apakah karena mereka itu tinggal di hutan tidak lagi sebagai seorang raja!, tanya raja. /h tidak, tidak! kata $arada. Apakah dia bukan orang terhormat Apakah dia tidak pemberani!, tanya raja lagi. 0a adalah bangsawan pemberani, jujur dan memiliki semua si(at-si(at kebaikan. "etapi dia itu telah ditakdirkan akan meninggal setahun lagi dari sekarang ini!, kata $arada. 0tu berarti bahwa putri saya akan menjadi janda!, kata raja. Betul jika Sawitri mengawininya!. +aja segera memanggil Sawitri, beliau memberitahu semua penjelasan yang diberikan oleh Maharesi $arada, "etapi ayah, saya telah memilihnya bagaimana saya bisa mengawini orang selain dia!, kata Sawitri. Putrimu telah mengambil pilihan yang berani. "erimalah itu!, kata Maharesi $arada. +aja Aswapati pun akhirnya setuju. #i%eritrakanlah beberapa hari kemudian rombongan kerajaan dari Madra diiringi prajurit dan pasukan berjalan menuju hutan tempat pertapa Satyawan bertempat tiinggal. +aja bersama Sawitri mengendarai gajah berjalan paling depan. "idak beberapa lama kemudian mereka sampai. #yumatsena sangat terkejut menyambut kedatangan rombongan kerajaan yang penuh dengan kebesaran itu. Setelah raja menyampaikan tujuan kedatangannya maka #yumatsena lalu menjawab) Putrimu telah hidup di dalam kebesaran dan kekayaan berlimpah. Bagaimana mungkin dia bahagia tinggal di gubuk yang sempit ini! ,angan risaukan hal itu, putri saya telah memilih sesuatu yang lebih mulia dari harta kekayaan dan kebesaran. #ia tidak akan menyesal!, kata raja. Maka upa%ara pernikahan se%ara sederhana pun diselenggarakan segera. Seorang pendeta mengu%apkan mantra su%i mendoakan perkawinan Sawitri dan Satyawan agar menemui kebahagiaan. Setelah mengelilingi api su%i tujuh kali maka upa%ara perkawinan pun selesai. Sawitri men%ium kaki ayah dan ibunya terakhir kali sebagai tanda perpisahan. Berbahagiaiah kamu nak, berbanggalah kamu, semoga kamu menjadi istri yang berbakti kepada suami!, kata raja sambil mengelus rambut kepala putrinya. "idak berapa lama setelah ayahnya kembali ke istana maka Sawitri segera melepaskan semua perhiasan yang dipakainya. Pakaian sutra yang gemerlapan segera diganti dengan kain yang sangat sederhana. Mengapa dinda lakukan hal ini!, tanya Satyawan penuh keheranan. &anda adalah seorang pertapa. #an saya adalah istrimu. Saya harus mengikuti suami saya, saya tidak patut berpakaian yang tidak sesuai dengan pakaian suami saya! kata Sawitri. Baiklah kalau begitu, tetapi dinda harus memakai %in%in ini, %in%in ini satu-satunya milik kanda yang masih tertinggal. Batu permatanya yang mengkilap begitu jernih sehingga dinda dapat menggunakannya sebagai pengganti ka%a untuk melihat wajahmu yang %antik!, kata Satyawan dengan penuh rasa haru dan mesra sambil memasukkan %in%in itu kejari manis Sawitri. Sungguh halus dan bersih seperti ka%a, tetapi apa gunanya ka%a bagi saya. &anda adalah satu-satunya ka%a tempat saya memandang!, kata Sawitri. #inda sangat %antik sayangku tidak patutlah kanda saja mengagumi ke%antikanmu, dindapun patut menikmati ke%antikanmu!, kata Satyawan. #emikianlah seorang istri yang baik Sawitri tidak hanya berbakti kepada suaminya saja, tetapi dia juga merawat mertuanya #yumatsena yang buta. #ia selalu menyiapkan segala keperluan, serta menghiburnya dengan %eritra-%eritra yang mengasyikkan. &ehadiran Sawitri betul-betul memberikan kebahagiaan bagi #yumatsena sekeluarga. Seperti pelita di tengah malam begitulah Sawitri, memberi sinar kebahagiaan mengusir kedukaan karena kehilangan kerajaan. "elah beberapa bulan berlalu, Sawitri tampak makin gelisah. .ari demi hari telah dihitungnya, kini tinggal enampuluh hari lagi!, pikir Sawitri. #ia belum tahu apa yang harus diperbuat. Bila dia berada sendirian, dia selalu memohon kepada "uhan agar diberikan petunjuk, agar dia bisa mengabdi kepada suaminya dan menyelamatkan suaminya. Satyawan sendiri tidak mengetahui tentang ramalan Maharesi $arada tentang kematiannya. Sawitri tidak pernah memberitahukan karena dia tidak ingin suaminya menjadi sedih karena itu. +ahasia ini hanya diketahui dan disimpannya sendiri. Akhirnya tiga hari sebelum takdir kematian suaminya tiba, Sawitri memutuskan untuk berpuasa tidak makan dan tidak minum. Mertua dan suaminya menanyakan mengapa dia berpuasa begitu berat. Sawitri hanya mengatakan bahwa semuanya itu dilakukan demi untuk mohon keselamatan bersama. Malam hari menjelang hari kematian suaminya Sawitri tidak bisa tidur sepanjang malam. #ia mohon petunjuk kepada "uhan agar dituntun ke jalan yang benar. Besok paginya pada waktu Satyawan pergi ke hutan membawa kapak untuk mengambil kayu, Sawitri men%egatnya. 1&anda, ijinkanlah saya ikut bersamamu hari ini21. 1Mengapa sayangku1, tanya Satyawan. 1Sekedar hanya ingin ikut bersamamu kanda1, jawab Sawitri. #engan senyum penuh kasih sayang Satyawan lalu berkata) 1"etapi dinda harus menggunakan gelang kakimu. &arena kanda ingin menikmati bunyi gemerin%ing dari gelang kakimu selama kamu berjalan1. Sawitri pun menuruti permintaan suaminya itu. #i tengah hutan hati Sawitri selalu gundah, tetapi dia berusaha tidak menampakkan kegundahan itu. Suatu ketika se%ara tidak sadar keluar kata-kata dari mulutnya) 1#unia ini sungguh-sungguh sangat indah tetapi hidup ini begitu singkat untuk dapat mengagumi keindahan itu1, bisik Sawitri. Satyawan tertegun mendengar kata-kata Sawitri itu lalu bertanya) 1Apa maksud dinda berkata begitu sayangku Bukankah umur manusia tidak seberapa jika dibandingkan dengan umur dunia ini1, jawab Sawitri mengelak, karena dia tidak ingin memberitahu apa yang dia rasakan dalam hatinya kepada suaminya. "iap detik jantung Sawitri berdebar tambah keras. 1Apakah kanda merasa lelah, mari kita rnengaso sebentar1, pinta Sawitri. "idak dinda, dengan bersamamu kanda tidak pernah merasa letih. Baiklah kanda akan melanjutkan men%ari kayu api, dan dinda men%ari buah-buahan!, kata Satyawan. Mereka masing-masing berpisah, tetapi Sawitri tidak mau pergi terlalu jauh sehingga bunyi kapak Satyawan yang sedang menebang kayu dapat jelas terdengar. "iba-tiba Sawitri mulai merasa gelisah, karena dia mendengar bunyi kapak Satyawan makin lama makin melemah. #iapun berlari ke tempat Satyawan menebang kayu. Sawitri melihat suaminya rebah sambil memegang kapak di tangan. &eringat dingin ber%u%uran dari seluruh tubuhnya. Sawitri segera mengangkat kepala Satyawan lalu diletakkan dipangkuannya. Sawitri, tubuhku rasanya lemas. Biarlah kanda tidur sebentar!, kata Satyawan setengah berbisik. "idak lama kemudian tubuh Satyawan kaku tidak bergerak lagi. &anda, kanda Satyawan2!, panggil Sawitri sambil menangis meratapi suaminya. "iba-tiba hutan disekelilingnya terasa sepi dan dingin. Begitu Sawitri mengangkat kepalanya dilihat olehnya sosok tubuh yang besar dan hitam, berpakaian merah dan bermahkota yang mengkilap dikepalanya. Mahluk aneh itu menunggangi kerbau. Sawitri terkejut tetapi tidak takut. #iapun lalu menyapanya) Siapa anda!. Apakah engkau tidak dapat menerkanya! Aku adalah #ewa Yama, #ewa kematian. Aku datang kemari untuk menjemput rohnya Satyawan!, kata #ewa Yama. *ahai #ewa Yama, mengapa anda sendiri yang datang Saya dengar orang mengatakan bahwa yang biasa menjemput roh itu adalah utusan anda!, tanya Sawitri. &etahuilah Sawitri, Satyawan bukan orang biasa dia orang su%i dan selalu berbuat baik karena itu aku sendirilah yang ingin menjemputnya!, kata #ewa Yama. #ewa Yama menarik tali berbentuk jerat, dari pinggangnya lalu melemparkan ketubuh Satyawan dan kemudian menariknya kembali. "ampaklah oleh Sawitri na(as Satyawan terhenti. +oh suaminya telah pergi dibawa oleh #ewa Yama. 3ntuk apa aku meratapi tubuh suamiku yang sudah meninggal ini. Baiklah aku akan mengikuti jejak #ewa Yama!, pikir Sawitri. Sawitri bisa melihat dan mengikuti jejak #ewa Yama, karena kesu%ian hatinya dan hasil dari puasanya selama tiga malam tidak makan dan tidak minum itu. ,urang dan bukit telah dilewati oleh Sawitri mengikuti perjalanan #ewa Yama. Bunyi gelang kaki Sawitri yang gemerin%ing menarik perhatian #ewa Yama. Beliau menoleh ke belakang dan dilihatnya Sawitri dengan tenang berjalan mengikutinya. #ewa Yama berhenti lalu bertanya) Mengapa engkau mengikutiku!. &emanapun suami saya pergi kesanalah saya pergi!. Suamimu telah meninggal kembalilah!, kata #ewa Yama. "idak, ke%uali suami saya hidup kembali!, sahut Sawitri. &amu meminta sesuatu yang tak mungkin terjadi tetapi mengapa kamu berani mengikutiku! tanya #ewa Yama. /rang mengatakan, bila orang berjalan bersama-sama, sedikitnya tujuh langkah, itu berarti orang itu bisa bersahabat. #ari tadi saya telah berjalan mengikuti anda lebih dari tujuh langkah. 0tu berarti anda mau bersahabat dengan saya!, jawab Sawitri. &amu pintar, oleh karena itu mintalah padaku suatu anugrah ke%uali jangan meminta agar suamimu hidup kembali!, kata #ewa Yama. Anugrahilah saya agar mertua saya bisa melihat kembali dan kerajaannya didapat kembali!, pinta Sawitri. #ewa Yama kagum akan keluhuran budi Sawitri. #ia tidak minta sesuatu untuk kepentingan dirinya sendiri. #ia lebih mengutamakan kebaikan mertuanya. Baiklah permintaanmu kukabulkan. #an sekarang kembali pulang, jangan mengikutiku lagi!, kata #ewa Yama. #ewa yang mulia, baik semasih hidup maupun sesudah mati saya adalah istrinya. Sebab itu saya harus mengikuti suami saya kemanapun dia pergi!, jawab Sawitri. Bukankah suamimu berbaring di hutan. &embalilah dan lakukanlah upa%ara pembakaran!, jawab #ewa Yama. *ahai #ewa, mengapa anda menguji saya. Apa artinya ,asad tanpa ,iwa. Yang benar dan abadi adalah jiwa itu!, kata Sawitri. #ewa Yama kagum atas kesetiaan dan pengabdian Sawitri lalu beliau berkata lagi) ,iwa suamimu telah pergi. Aku senang atas kesetiaanmu karena itu aku akan berikan dua anugrah lagi padamu asal jangan minta suamimu hidup lagi!. Sawitri sadar dia tidak akan berhasil meminta suaminya hidup kembali dengan %ara langsung, dia men%ari akal. /h dewa yang pemurah, mertua saya tidak mempunyai anak, untuk melanjutkan turunannya sebab itu ijinkanlah saya mempunyai anak. Berikanlah saya seratus anak!, pinta Sawitri. Baik permintaanmu aku penuhi!, kata #ewa Yama. #ewa Yama lalu melanjutkan perjalanan, tetapi Sawitri tetap mengikuti. #ewa Yama bertanya kembali mengapa kamu mengikuti lagi. Bukankah semua permintaanmu telah kupenuhi! Bagaimana saya bisa punya anak sedangkan suami saya belum hidup kembali!, kata Sawitri. #ewa Yama merasa terjebak se%ara tidak sadar #ewa Yama telah berjanji akan memberikan Sawitri anak, dan hal ini berarti dia harus punya suami. Sawitri adalah wanita yang setia kepada Satyawan sebab itu tidak mungkin dia kawin dengan orang lain. Akhirnya #ewa Yama berkata) Sawitri berkat kesetiaanmu yang tidak ada bandingnya saya akan kembalikan jiwa suamimu!, kata #ewa Yama. #engan mengu%apkan terima kasih berkali-kali, Sawitri lalu pamit dan berlari ke tempat jasad Satyawan terbaring. ,asad itu belum bergerak tetapi ia yakin #ewa Yama tidak akan berbohong. Sawitri teringat dengan %in%in yang diberikan kepadanya oleh Satyawan. Batu permata %in%in yang halus itu lalu digosokkan ke hidung Satyawan. "idak lama kemudian Satyawan mulai berna(as, dan pelan-pelan membuka matanya. Setelah menoleh kesana kemari Satyawan lalu bertanya) Berapa lama sudah kanda tertidur! Sawitri memeluk Satyawan dengan penuh kegembiraan, sambil berkata. &ekasihku kanda bukan mimpi. .ari sudah malam marilah kita segera pulang, ayah dan ibu tentu telah lama menunggu!, kata Sawitri. #i%eritrakanlah sekarang keadaan di pondok pertapaan #yumatsena. #yumatsena memandang istrinya dengan senyum penuh kegembiraan. Mengapa kanda tersenyum dan memandang saya sedemikian rupa!, tanya istrinya. &anda sudah bisa melihat wajahmu kembali, kanda sudah bisa melihat!, kata #yumatsena. Sungguh mu4i4at apa yang telah terjadi, mengapa begitu tiba-tiba!, sambut istrinya dengan gembira. &eduanya saling berpelukan sambil menyebut O namo ivya, O namo ivya. 1#imana anak kita Satyawan, dan mana Sawitri1, tanya #yumatsena sambil melepaskan pelukannya. 1Mereka pergi ke hutan pagi tadi, mestinya mereka sudah datang1, sambung istrinya. "iba-tiba mereka dikejutkan dengan kepulan debu dan derap kaki kuda yang datang mendekat. #yumatsena menyangka yang datang itu adalah musuh yang ingin membunuh mereka. &ekhawatiran itu hilang setelah #yumatsena melihat bekas perdana menterinya datang diiringi oleh pasukan prajurit yang gagah perkasa. 1Yang mulia, musuh telah kami musnahkan, semua daerah kerajaan tuanku telah kami rebut kembali marilah yang mulia bersiap untuk merayakan kemenangan ini di istana1, kata perdana menteri. 1/h "uhan, apa yang terjadi. Mengapa aku bisa melihat dengan sangat tiba-tiba, muji4at apa yang telah terjadi sehingga kerajaanku bisa kembali. "etapi dimana Satyawan dan Sawitri1, keluh #yumatsena. 1Yang mulia biarlah kami menjemput mereka ke hutan1, kata perdana menteri. Baru saja mereka bersiap untuk berangkat, Satyawan dan Sawitri telah datang dihadapan orang tua mereka. 1Ayah apa yang terjadi1, tanya Satyawan dengan keheranan menyaksikan orang tuanya sudah bisa melihat dan perdana menteri datang menghadap. #engan penuh rasa haru #yumatsena memegang bahu kedua anaknya sambil berkata) 1Sawitri, engkau datang memilih Satyawan yang miskin, dan sekarang engkau berdua akan dinobatkan di Singhasana1. 1Betul, apa yang telah dijanjikan oleh #ewa Yama1, demikian pikir Sawitri di dalam hatinya. Sedikitpun tidak ada keinginan Sawitri untuk men%eritrakan apa yang telah terjadi di dalam hutan dan anugrah #ewa Yama kepadanya. #ia tidak ingin menonjolkan jasa-jasanya. #ia sudah merasa sangat bahagia karena suaminya yang ter%inta telah hidup kembali. 555