You are on page 1of 4

Glutamin

Glutamin adalah asam amino yang berperan sangat penting dalam proses metabolisme dan
digunakan oleh usus dan sistem imun sel sebagai bahan bakar.
Glutamine sangat baik untuk kondisi kritis, cedera, trauma, luka bakar, kanker dan penyembuhan
luka pada pasienpasien paska operasi. Kekurangan glutamine mempunyai efek negatif terhadap
integritas fungsional dari usus dan menyebabkan immunosupresi.
Dari penelitian-penelitian diketahui bahwa glutamin dapat melindungi sel-sel, jaringan dan organ
tubuh dari stres dan cidera melalui mekanisme berikut, yaitu membatasi aktifasi NF (nuclear
factor)-B, menjaga keseimbangan antara sitokin pro dan anti inflamasi, menurunkan akumulasi
dari neutrofil, meningkatkan integritas sel mukosa usus serta fungsi sel imun, dan ekspresi dari
Heat Shock Protein yang ditingkatkan. Glutamin akan meningkatkan kadar glutation di jaringan,
yang akan berperan mencegah aktivasi dari NF-B dan meningkatkan kapasitas dari antioksidan.
Peran glutamin pada penanganan sepsis adalah melalui proteksi terhadap integritas sel mukosa
usus sehingga perpindahan mikroorganisme dan endotoksin ke pembuluh darah dapat dicegah.
Selain itu glutamin menggiatkan sistem imun, meningkatkan akivitas sel limfosit untuk bersiap-
siap menghadapi infeksi.
Glutamin biasanya dianggap sebagai asam amino nonesensial. Namun, studi terbaru telah
memberikan bukti bahwa glutamin dapat menjadi conditionally-essential selama kondisi
peradangan seperti infeksi dan cedera. Glutamin sangat penting untuk proliferasi sel, yang dapat
bertindak sebagai bahan bakar pernapasan dan hal itu dapat meningkatkan rangsangan fungsi sel
kekebalan tubuh. Studi sejauh ini telah menentukan pengaruh konsentrasi glutamin ekstraseluler
terhadap proliferasi limfosit dan produksi sitokin, aktifitas makrofag fagositik ditambah sekresi dan
pembunuhan bakteri neutrofil.Limfosit, makrofag dan neutrofil memainkan peran penting dalam
respon kekebalan dan inflamasi. Limfosit matang bersirkulasi kembali melalui darah dan getah
bening melalui jaringan limfoid dalam keadaan yang relatif stabil sampai dirangsang untuk
berproliferasi, misalnya, infeksi bakteri atau virus. T-Limfosit diperlukan untuk merangsang
makrofag dan aktivitas B limfosit terutama melalui produksi regulator sitokin . B-Limfosit
memproduksi dan mengeluarkan antibodi sebagai respon untuk merangsang antigen.
Sumber L-Glutamin, dapat diperoleh dari berbagai sumber pangan alami yaitu sumber protein
nabati, ground nut (sejenis kacang, tapi bukan kacang tanah), kacang hijau, dan sumber protein
hewan, seperti ikan, ayam atau daging sapi. Dalam kacang kedelai, Kandungan Glutamin
merupakan senyawa yang diperlukan untuk pembentukan glutation yang bersama-sama sulfur
dari makanan seperti bawang putih akan membentuk glutation sulfhidril (GSH). GSH berperanan
dalam pembentukan enzim glutation peroksidase (GPx) yang merupakan salah satu pertahanan
tubuh terhadap oksidasi yang berlebihan. Pada sayuran hanya terdapat pada sayuran kubis dan
bit yang mentah, karena dalama pemasakan dapat merusak glutamine.
Arginin
Arginin adalah asam amino non-esensial, yang berarti dapat dibentuk oleh tubuh manusia, dan
tidak perlu diperoleh secara langsung dari sumber diet. Namun demikian arginin dibentuk dalam
jumlah terbatas, sehingga kadang-kadang masih dibutuhkan dari sumber diet. Pada orang yang
mempunyai status nutrisi yang jelek atau dalam kondisi fisik tertentu disarankan untuk
meningkatkan asupan makanan yang mengandung arginin. Peranan arginin yang sangat penting
adalah dalam hal meningkatkan imunitas selular. Arginin juga dapat mempercepat proses
penyembuhan luka, meningkatkan kemampuan untuk melawan kanker dan memperlambat
pertumbuhan tumor. Kemampuan farmakologinya tergantung pada bermacam-macam
mekanisme. Dalam hal imunitas diperantarai oleh sintesa nitric oxide dan poliamin (melalui sintesa
ornitin). Efek pada penyembuhan luka berhubungan dengan sintesa prolin dan efek terhadap
metabolisme nitrogen kemungkinan berkaitan dengan sekresi hormon pertumbuhan.
Pangan yang menjadi sumber utama arginin adalah produk-produk peternakan (dairy
products) seperti daging, susu (dan olahannya), dan telur. Dari produk tumbuhan dapat
disebutkan cokelat dan biji kacang tanah, alfalfa, wortel, sayuran berdaun hijau, bit,
mentimun, seledri, selada, lobak dan kentang.
Sistein
Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia yang memiliki atom S, bersama-sama
dengan metionin. Atom S ini terdapat pada gugus tiol (dikenal juga sebagai sulfhidril
atau merkaptan). Karena memiliki atom S, sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-
senyawa biologis lain yang mengandung belerang. Sistein dan metionin pada protein juga
berperan dalam menentukan konformasi proteinkarena adanya ikatan hidrogen pada gugus tiol.
Sistein Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat.
Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama
penyembuhan luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti
bronchitis. Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.
Sistein adalah bahan baku glutathion yang berfungsi untuk:
Antioksidan induk (Master antioxidant), Penguat kekebalan tubuh yang penting, Penambah
tenaga, Detoksifikasi hati dan sel, Menambah fokus mental, Mengurangi efek stres.
Kebutuhan Asam Amino dan Protein
Kebutuhan protein menurut FAO/WHO/UNU (1985) adalah konsumsi protein yang diperlukan
untuk mencegah kehilangan protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan
dalam masa pertumbuhan, kehamilan atau menyusui. Angka kecukupan Protein (AKP) orang
dewasa menurut hasil penelitian keseimbangan nitrogen adalah 0,75 gram/kg berat badan,
berupa protein patokan tinggi yaitu protein telur yang mempunyai mutu dan daya manfaat 100
%. Keseimbangan nitrogen adalah apabila jumlah konsumsi nitrogen melalui makanan sama
dengan kehilangan nitrogen dari tubuh melalui urin, feses dan permukaan kulit.
Pengukuran Mutu Protein
Mutu protein bahan makanan ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang di
kandungnya. Protein komplit atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah
protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai untuk
keperluan pertumbuhan, yaitu semua protein hewani kecuali gelatin, merupakan protein komplit.
Protein tidak komplit atau protein bermutu rendah adalah protein yang tidak mengandung atau
mengandung dalam jumlah yang kurang satu atau lebih asam amino esensial, yaitu sebagian
besar protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang-kacang lain merupakan protein tidak
komplit. Asam amino yang terdapat dalam jumlah terbatas untuk memungkinkan pertumbuhan
dinamakan asam amino pembatas (limiting amino acid). Metionin merupakan asam amino
pembatas kacang-kacangan dan lisin dari beras.
Campuran dua jenis protein nabati atau penambahan sedikit protein hewani ke protein nabati
akan menghasilkan protein bermutu tinggi dengan harga relative rendah.
Penilaian Mutu Protein
Mutu protein dalam berbagai bahan makanan dapat diukur dengan beberapa cara:
1. Nilai biologic (NB)
Nilai biologic (NB) makanan adalah jumlah nitrogen yang ditahan tubuh untuk pertumbuhan
dan pemeliharaan tubuh yang berasal dari jumlah nitrogen yang di absorpsi.
Nilai biologic dinyatakan sebagai persen nitrogen yang diabsorpsi dan yang ditahan tubuh.

Makanan yang mempunyai nilai NB 70 atau lebih dianggap mampu memberi pertumbuhan jika
dimakan dalam jumlah cukup dan konsumsi energy mencukupi.
2. Net protein utilization (NPU)
Net protein utilization (NPU) adalah indeks mutu yang tidak saja memperhatikan
jumlah protein yang ditahan akan tetapi juga jumlah yang di cernakan.
NPU = NB koefisien cerna
3. Protein efficiency ratio (PER)
Protein efficiency ratio (PER) berdasarkan berat badan dari subjek tes dibagi dengan asupan
protein dari makanan tertentu selama periode pengujian. PER digunakan sebagai criteria mutu
protein dalam memberi label makanan jadi.
4. Skor kimia / Skor Asam Amino
Skor Kimia adalah cara menetapkan mutu protein dengan membandingkan kandungan
asam amino esensial dalam bahan makanan dengan kandungan asam amino esensial yang sama
dalam protein patokan / ideal, misalnya protein telur.

You might also like