1

PENGOLAHAN DATA MENGENAI UNDANG-UNDANG,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG YANG SEDANG DIBAHAS DAN
DISETUJUI OLEH DPR TAHUN 2013 - 2014


I. REKAPITULASI UNDANG-UNDANG
A. Undang-Undang Yang Telah Disahkan Selama Tahun 2013 -
2014
1. UU TAHUN 2013
NOMOR TENTANG
1 TAHUN 2013 LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
2 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN
MAHAKAM ULU DI PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR
3 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN MALAKA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
4 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMUJU
TENGAH DI PROVINSI SULAWESI
BARAT
5 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN BANGGAI
LAUT DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
6 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU
TALIABU DI PROVINSI MALUKU UTARA
7 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN PENUKAL
ABAB LEMATANG ILIR DI PROVINSI
SUMATERA SELATAN
8 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN KOLAKA
TIMUR DI PROVINSI SULAWESI
TENGGARA
9 TAHUN 2013 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA PENDANAAN
TERORISME
10 TAHUN 2013 PENGESAHAN ROTTERDAM
CONVENTION ON THE PRIOR
2

INFORMED CONSENT PROCEDURE
FOR CERTAIN HAZARDOUS
CHEMICALS AND PESTICIDES IN
INTERNATIONAL TRADE (KONVENSI
ROTTERDAM TENTANG PROSEDUR
PERSETUJUAN ATAS DASAR
INFORMASI AWAL UNTUK BAHAN
KIMIA DAN PESTISIDA BERBAHAYA
TERTENTU DALAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL)
11 TAHUN 2013 PENGESAHAN NAGOYA PROTOCOL ON
ACCESS TO GENETIC RESOURCES
AND THE FAIR AND EQUITABLE
SHARING OF BENEFITS ARISING
FROM THEIR UTILIZATION TO THE
CONVENTION ON BIOLOGICAL
DIVERSITY (PROTOKOL NAGOYA
TENTANG AKSES PADA SUMBER DAYA
GENETIK DAN PEMBAGIAN
KEUNTUNGAN YANG ADIL DAN
SEIMBANG YANG TIMBUL DARI
PEMANFAATANNYA ATAS KONVENSI
KEANEKARAGAMAN HAYATI)
12 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN
MOROWALI UTARA DI PROVINSI
SULAWESI TENGAH
13 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE
KEPULAUAN DI PROVINSI SULAWESI
TENGGARA
14 TAHUN 2013 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG
PEMBENTUKAN KABUPATEN
TAMBRAUW DI PROVINSI PAPUA
BARAT
15 TAHUN 2013 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
2013
16 TAHUN 2013 PEMBENTUKAN KABUPATEN MUSI
RAWAS UTARA DI PROVINSI
SUMATERA SELATAN
17 TAHUN 2013 ORGANISASI KEMASYARAKATAN
3

18 TAHUN 2013 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PERUSAKAN HUTAN
19 TAHUN 2013 PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN
PETANI
20 TAHUN 2013 PENDIDIKAN KEDOKTERAN
21 TAHUN 2013 KEANTARIKSAAN
22 TAHUN 2013 PERTANGGUNGJAWABAN ATAS
PELAKSANAAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2012
23 TAHUN 2013 ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
2014
24 TAHUN 2013 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

2. UU TAHUN 2014
NOMOR TENTANG
1 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
2 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG
JABATAN NOTARIS
3 TAHUN 2014 PERINDUSTRIAN
4 TAHUN 2014 PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG-UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003
TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI
MENJADI UNDANG-UNDANG
5 TAHUN 2014 APARATUR SIPIL NEGARA
6 TAHUN 2014 DESA

4

B. Rancangan Undang-Undang Yang Sedang dibahas DPR
Tahun 2013 2014
1. RUU di Bidang Politik dan Keamanan
(Ruang lingkup Komisi I, Komisi II, Komisi III, Badan
Kerjasama Antar Parlemen dan Badan Legislasi)
RUU yang sedang dibahas oleh Komisi
NO. TENTANG OLEH
1 RUU TENTANG KOMPONEN CADANGAN
PERTAHANAN NEGARA
KOMISI 1
2 RUU USUL INISIATIF DPR RI TENTANG
PERJANJIAN INTERNASIONAL (MASIH
DALAM PROSES PEMBAHASAN
TINGKAT I)
KOMISI 1
3 RUU USUL INISIATIF DPR RI TENTANG
PENYIARAN
KOMISI 1
4 NASKAH AKADEMIK RUU USUL
INISIATIF DPR RI TENTANG PERJANJIAN
INTERNASIONAL (MASIH DALAM
PROSES PEMBAHASAN TINGKAT I)
KOMISI 1
5 RUU PERUBAHAN ATAS UU NO. 22
TAHUN 2007 TENTANG
PENYELENGGARA PEMILU
KOMISI 2
6 NASKAH AKADEMIK RUU TENTANG
APARATUR SIPIL NEGARA
KOMISI 2
7 RUU TENTANG KEISTIMEWAAN
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
KOMISI 2
8 RUU TENTANG PEMILIHAN KEPALA
DAERAH
KOMISI 2
9 RUU TENTANG APARATUR SIPIL
NEGARA
KOMISI 2
10 RUU PERUBAHAN ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006
TENTANG ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
KOMISI 2
5

11 NASKAH AKADEMIK RUU TENTANG
PEMILIHAN KEPALA DAERAH
KOMISI 2
12 RUU TENTANG DESA KOMISI 2
13 RUU TENTANG PEMERINTAH DAERAH KOMISI 2
14 RUU TENTANG JABATAN NOTARIS KOMISI 2
15 NASKAH AKADEMIK RUU PERUBAHAN
ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23
TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
KOMISI 2
16 RUU TENTANG PERTANAHAN KOMISI 2
17 NASKAH AKADEMIK RUU TENTANG
PERTANAHAN
KOMISI 2
18 RUU TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK
INDONESIA
KOMISI 3
19 RUU TENTANG MAHKAMAH AGUNG KOMISI 3

RUU yang sedang dibahas oleh Panitia Khusus
NO. TENTANG
1 RUU TENTANG PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN
UANG
2 RUU TENTANG PROTOKOL
3 RUU TENTANG BANTUAN HUKUM
4 RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NOMOR 24
TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI
5 RUU TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN (PANSUS)
6 RUU TENTANG KEAMANAN NASIONAL
7 RUU TENTANG ORGANISASI MASYARAKAT


2. RUU di Bidang Ekonomi dan Keuangan
(Ruang lingkup Komisi XI, Badan Anggaran dan Badan
Akuntabilitas Keuangan Negara)

6

RUU yang sedang dibahas oleh Komisi
NO. TENTANG OLEH
1 RUU TENTANG PENGURUSAN PIUTANG
NEGARA DAN PIUTANG DAERAH
KOMISI 11
2 RUU TENTANG USAHA
PERASURANSIAN
KOMISI 11

RUU yang sedang dibahas oleh Panitia Khusus
NO. TENTANG

NIHIL


3. RUU di Bidang Industri dan Pembangunan
(Ruang lingkup Komisi IV, Komisi V, Komisi VI dan Komisi
VII)
RUU yang sedang dibahas oleh Komisi
NO. TENTANG OLEH
1 RUU TENTANG HORTIKULTURA KOMISI 4
2 RUU TENTANG PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PEMBALAKAN LIAR
(P3L)
KOMISI 4
3 RUU TENTANG RUMAH SUSUN KOMISI 5
4 RUU TENTANG PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
KOMISI 5
5 RUU TENTANG JALAN KOMISI 5
6 NASKAH AKADEMIK RUU TENTANG
JALAN
KOMISI 5
7 RUU TENTANG PANGAN KOMISI 5
8 RUU TENTANG PERCEPATAN
PEMBANGUNAN DAERAH KEPULAUAN
KOMISI 5
9 RUU TENTANG LEMBAGA KEUANGAN
MIKRO
KOMISI 6
7

10 RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN
2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG
KOMISI 6
11 RUU TENTANG PERUBAHAN UNDANG-
UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997
TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA
KOMODITI
KOMISI 6
12 NASKAH AKADEMIK RUU TENTANG
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG
PERDAGANGAN BERJANGKA
KOMODITI
KOMISI 6
13 RUU TENTANG PERDAGANGAN
BERJANGKA KOMODITI
KOMISI 6
14 RUU TENTANG SISTEM RESI GUDANG KOMISI 6
15 RUU TENTANG LEMBAGA KEUANGAN
MIKRO
KOMISI 6
16 RUU TENTANG KOPERASI KOMISI 6
17 RUU TENTANG INFORMASI
GEOSPASIAL
KOMISI 7

RUU yang sedang dibahas oleh Panitia Khusus
NO. TENTANG
1 RUU TENTANG PENGADAAN TANAH UNTUK
PEMBANGUNAN


4. RUU di Bidang Kesejahteraan Rakyat
(Ruang lingkup Komisi VIII, Komisi IX, Komisi X dan Badan
Kehormatan)
RUU yang sedang dibahas oleh Komisi
NO. TENTANG OLEH
1 RUU TENTANG PENDIDIKAN TINGGI KOMISI 10
2 RUU JAMINAN PRODUK HALAL KOMISI 8
3 RUU TENTANG PENANGANAN KONFLIK KOMISI 9
8

SOSIAL
4 RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004
TENTANG PENEMPATAN DAN
PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI
KOMISI 9
5 RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG TENAGA KESEHATAN
KOMISI 9
6 RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL
KOMISI 9
7 RUU TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN
FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN
PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH
TANGGA
KOMISI 9
8 RUU TENTANG KEPERAWATAN KOMISI 9
9 KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN
KERJA KE AMERIKA SERIKAT PANITIA
KERJA PENYUSUNAN RANCANGAN
UNDANG-UNDANG TENTANG
KESEHATAN JIWA KOMISI IX DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK
INDONESIA
KOMISI 9

RUU yang sedang dibahas oleh Panitia Khusus
NO. TENTANG
NIHIL


C. Rancangan Undang-Undang Yang disetujui DPR Tahun 2013
- 2014
NO TENTANG
1 RUU TENTANG PERDAGANGAN
2 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LEMBAH
9

ROUFAER DI PROVINSI PAPUA
3 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN YAMO DI
PROVINSI PAPUA
4 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MONI DI
PROVINSI PAPUA
5 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MIMIKA
TIMUR DI PROVINSI PAPUA
6 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MIMIKA
BARAT DI PROVINSI PAPUA
7 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BIAK
NAPA SWANDIWE DI PROVINSI PAPUA
8 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEMBU
DI PROVINSI PAPUA
9 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN GALELA
LOLODA DI PROVINSI MALUKU UTARA
10 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMAWA
REA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
11 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN
BALANIPA DI PROVINSI SULAWESI BARAT
12 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TOMINI
RAYA DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
13 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN
MOUTONG DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
14 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LUWU
TENGAH DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
15 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SEBATIK DI
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
16 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TAYAN DI
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
17 RUU TENTANG PEMBENTUKAN CIBALIUNG DI
PROVINSI BANTEN
18 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN
CARINGIN DI PROVINSI BANTEN
10

19 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN
CILANGKAHAN DI PROVINSI BANTEN
20 RUU TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN
INDRAGIRI SELATAN DI PROVINSI RIAU


II. ANALISA SINGKAT

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492)

UU Perindustrian ini lahir sebagai langkah atau upaya dari
pemerintah dalam mengakomodir perkembangan industri yang
terjadi dewasa ini. Mengingat dasar hukum mengenai perindustrian
sebelumnya yaitu UU Nomor 5 Tahun 1984 sudah tidak relevan lagi.
Perkembangan perekonomian dunia dan perobahan pola kehidupan
dalam era globalisasi turut memberi andil lahirnya UU Perindustrian
yang baru ini. Globalisasi telah merobah setiap sendi-sendi
kehidupan masyarakat, dalam hal ini termasuk pergerseran
kebutuhan manusia akan barang-barang hasil industri. Diamana
permintaan akan suatu produk menjadi lebih dinamis dan berobah
11

dengan cepat sesuai dengan mode atau tren yang sedang
berkembang.
Era perdagangan bebas dewasa ini menuntut kesiapan industri
kita dalam bersaing dengan produk-produk yang datang dari luar
dan membanjiri pasar lokal. Disini dibutuhkan keberpihakan
pemerintah terhadap industri dalam negeri agar mampu bersaing
dengan produk impor tersebut. Untuk itu perobahan UU
Perindustrian yang baru menjadi urgen dan kebutuhan mutlak bagi
bangsa ini, agar industri dalam negeri dapat dilindungi dan siap
bersaing dalam era perdagangan bebas.
Perindustrian adalah tatanan dan segala kegiatan yang
bertalian dengan kegiatan industri. Industri adalah seluruh bentuk
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang
yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk
jasa industri. Perindustrian diselenggarakan berdasarkan asas:
kepentingan nasional; demokrasi ekonomi; kepastian berusaha;
pemerataan persebaran; persaingan usaha yang sehat; dan
keterkaitan Industri.
Perindustrian diselenggarakan dengan tujuan:
1. mewujudkan Industri nasional sebagai pilar dan penggerak
perekonomian nasional;
12

2. mewujudkan kedalaman dan kekuatan struktur Industri;
3. mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya saing, dan
maju, serta Industri Hijau;
4. mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan Industri oleh satu
kelompok atau perseorangan yang merugikan masyarakat;
5. membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan
kerja;
6. mewujudkan pemerataan pembangunan Industri ke seluruh
wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh
ketahanan nasional; dan
7. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
secara berkeadilan.
Untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan Perindustrian
tersebut, disusun Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional.
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional disusun dengan
paling sedikit memperhatikan:
1. potensi sumber daya Industri;
2. budaya Industri dan kearifan lokal yang tumbuh di
masyarakat;
3. potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah;
4. perkembangan Industri dan bisnis, baik nasional maupun
internasional;
5. perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun
internasional; dan
13

6. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, dan/atau Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten/Kota
Salah satu poin penting UU Perindustrian yang baru ini adalah
terdapat dalam Pasal 31: Dalam rangka peningkatan nilai tambah
sumber daya alam, Pemerintah mendorong pengembangan Industri
pengolahan di dalam negeri. Dapat disimpulkan melalui UU
Perindustrian yang baru ini, pemerintah mendorong pengolahan hasil
sumber daya alam kita melalui pengolahan dalam negeri. Dengan
demikian dapat menjamin terlaksananya amanat pasal 33 UUD
Negara Republik Indonesia tahun 1945.


















14

TUGAS PENEMUAN HUKUM
PENGOLAHAN DATA MENGENAI UNDANG-UNDANG,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG YANG SEDANG DIBAHAS DAN
DISETUJUI OLEH DPR TAHUN 2013 - 2014










DOSEN PENGAJAR:
PROF.DR.HJ.YULIA MIRWATI, SH, CN, MH


RAFKI RAHMAT MY, SH
BP. 1320112001


PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014