You are on page 1of 21

Nama : Kelompok 2 Nama pasien : Susi Susanti

NIM : Jeniskelamin : Perempuan


DosenPembimbing : dr. Nurgaheni Kusumaningtyas Umur : ! bulan
"agian : Ilmu Kesehatan #nak Peker$aan : %
Nama dokter : dr. &' Sp.# #lamat : Demak
PROBLEM
HYPO-
THESIS
MECHANISM
MORE
INFO
DONT
KNOW
LEARNING ISSUES
PROBLEM
SOLVING
1. Anamne!
Dilakukan pada tanggal (
#pril 2)* pukul )+.)) di ruang
dokter se,ara aloanamnesis
dengan ibu pasien.
Keluhan utama : teradapat
ben$olan di leher.
RPS : -erdapat ben$olan di leher
sebelah kanan dan kiri se$ak 2
bulan yang lalu. "en$olan
a.alnya ke,il semakin lama
semakin membesar seukuran
kelereng dan keras seperti batu.
DD :
/im0adenitis'
/im0adenopati
Diagnosa :
Suspek -"
paru primer
U"#an :
Pemeriksaan
darah rutin'
tes mantou1'
rontgen
thora1 #P
/ateral'
hitung $enis
leukosit'
sputum "-#
. U$i
-uberkulin
2. 2bat
anti
tuber,ulosis
*. Penggu
naan
imunisasi
"34 yang
tidak
sesuai.
1. U$I
TUBERKULIN
Pada anak' u$i
tuberkulin merupakan
pemeriksaan paling
berman0aat untuk
menun$ukkan
sedang5pernah
terin0eksi Mikobakteri
um tuberkulosa dan
sering digunakan
dalam 6S,reening
"en$olan dapat digerakkan dari
dasar' tidak nyeri. Pasien $uga
disertai keluhan batuk dan
demam yang mun,ul bersamaan
dengan ben$olan. "atuk pasien
tidak berdahak dan sepan$ang
hari. Demam dirasakan
sepan$ang hari selama 2 bulan
kebelakangan ini. Pasien sudah
diberikan obat pereda batuk
oleh ibunya namun tidak
mereda. Napsu makan pasien 2
bulan terakhir menurun dan
berat badan anak tidak
mengalami kenaikan.
RPD "elum pernah mengalami
sakit yang sama. 7i.ayat
hipertensi disangkal.
7i.ayat ke$ang disangkal.
7i.ayat diabetes mellitus
disangkal. 3idera kepala
disangkal.
RPK Nenek pasien batuk lama dan
-"36. 80ekti0itas
dalam menemukan
in0eksi -"3 dengan
u$i tuberkulin adalah
lebih dari !)9.
Penderita anak umur
kurang dari tahun
yang menderita -"3
akti0 u$i tuberkulin
positi0 ))9' umur :
2 tahun !29' 2:;
tahun (+9' ;:< tahun
(=9' dan umur <:2
tahun =9. Dari
persentase tersebut
dapat dilihat bah.a
semakin besar usia
anak maka hasil u$i
tuberkulin semakin
kurang spesi0ik. #da
beberapa ,ara
melakukan u$i
tuberkulin' namun
belum diperiksakan ke
dokter. 7i.ayat hipertensi
disangkal. 7i.ayat diabetes
melitus disangkal. 7i.ayat
ke$ang disangkal.
Riwayat Sosial Ekonomi #yah
pasein beker$a sebagai buruh tani
dan ibu pasien sebagai ibu rumah
tangga. Pendapatan keluarga
terkesan kurang untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga.
R!%a&a' (e)am!#an :
Pasien adalah anak pertama.
Selama kehamilan ibu pasien rutin
memeriksakan diri ke bidan'
selama hamil sudah mendapatkan
imunisasi -- sebanyak 2 kali'
pasien mengkonsumsi >itamin' dan
tidak terdapat keluhan selama
kehamilan.
R!%a&a' *e+a#!nan ,
Normal ditolong oleh bidan' ,ukup
bulan.
sampai sekarang
,aramantoux lebih
sering digunakan.
/okasi penyuntikan
u$i mantoux umumnya
pada ? bagian atas
lengan ba.ah kiri
bagian depan'
disuntikkan intrakuta
n @ke dalam kulitA.
Penilaian u$i
tuberkulin dilakukan
;+:(2 $am setelah
penyuntikan dan
diukur diameter
dari pembengkakan @i
ndurasiA yang ter$adi.
-. OBAT ANTI
TUBERKULOSIS
1. I.n!a/!0a
K.n'+a!n0!(a!. Kont
R!%a&a' !m"n!a! : lengkap
R!%a&a' ma(an 0an m!n"m :
Kesan anak tidak mendapatkan
#SI eksklusi0 dan pemberian MP%
#SI dini
R!%a&a' *e+(em1an2an : sesuai
dengan usia
-. Peme+!(aan F!!(
Pemeriksaan 0isik dilakukan
pada tanggal ( #pril 2)*
pukul )+.)) BI"
Keadaan umum : ,ukup
Kesadaran : ,ompos mentis
V!'a# !2n
-D : )5() mmCg
Nadi : ) 15 menit isi dan
tegangan ,ukup
77 : 2+15 menit' tipe na0as
torakhoabdominal
Suhu : *(
)
3
Status Interna
Kepala : Meso,epal' UU" sudah
menutup sempurna'
ra indikasinya adalah
ri.ayat
hipersensisti0itas atau
reaksi ad>ersus'
termasuk demam'
artritis' ,edera hati'
kerusakan hati akut'
tiap etiologi :
kehamilan@ke,uali
risiko ter$aminA.
E3e( Sam*!n2. 80ek
samping dalam hal
neurologi: parestesia'
neuritis peri0er'
gangguan penglihatan'
neuritis optik' atrop0i
optik' tinitus' >ertigo'
ataksia' somnolensi'
mimpi berlebihan'
insomnia' amnesia'
eu0oria' psikosis
toksis' perubahan
tingkah laku' depresi'
/ingkar kepala ;< ,m.
Mata: 3a %5%' SI %5%' re0lek ,ahaya D5
D' edem palpebra %5%' pupi
isokor *mm5*mm.
Cidung: na0as ,uping @%A' de0ormitas
@%A' se,ret @%A
-elinga: serumen @%A' nyeri mastoid
@%A' nyeri tragus @%A
Mulut: lembab @%A' sianosis @%A'
-onsil -5-' 0aring
hiperemis @%A
/eher : lim0onodi membesar
kanan kiri 2 ,m' tiroid @%A' JEP @NA
-hora1
3or
Inspeksi : i,tus ,ordis tidak
terlihat
Palpasi : i,tus ,ordis teraba namun
kuat angkat' thrill @%A' pulsus
epigastrium @%A' pulsus parasternal
@%A' sternal li0t @%A.
Perkusi :
batas atas : I3S II
ingatan tak sempurna'
hiperre0leksia' otot
melintir'
kon>ulsi. Hipersensiti
fitas demam'
menggigil' eropsi kulit
@bentuk
morbili'mapulo
papulo' purpura'
urtikariaA'
lim0adenitis'
>askulitis'
keratitis. Hepatotoksik
: S42- dan S4P-
meningkat'
bilirubinemia' sakit
kuning' hepatitis 0atal.
Metaboliems dan
endrokrin: de0isiensi
Eitamin "<' pelagra'
kenekomastia'
hiperglikemia'
glukosuria' asetonuria'
lin.parasternal sinistra
pinggang $antung : I3S III
parasternal sinsitra
batas kanan ba.ah : I3S E
lin.sternalis de1tra
"atas kiri ba.ah : I3S E 2
,m ke arah medial mid,la>ikula
sinistra
kon0igurasi $antung Normal
#uskultasi : reguler
Suara $antung murni: SI' SII
@normalA reguler.
Suara $antung tambahan gallop @%A'
murmur @%A SIII @%A' SIE @%A
Pulmo
Depan
1. Inspeksi
"entuk dada : Datar5 datar
Cemitorak : simetris5 simetris
2. Palpasi
Stem 0remitus : De1tra F sinistra
Nyeri tekan : %5%
Pelebaran I3S: %5%
*. Perkusi : Sonor di seluruh
lapang paru
;. Auskultasi : Suara dasar
asidosis metabolik'
proteinurea. Hematolo
gi: agranulositosis'
anemia aplastik' atau
hemolisis' anemia'
trambositopenia.
8usino0ilia'
methemoglobinemia.S
aluran cerna: mual'
muntah' sakit ulu hati'
sembelit. Intoksikasi
lain: sakit kepala'
takikardia' dispenia'
mulut kering' retensi
kemih @priaA' hipotensi
postura' sindrom
seperti lupus'
eritemamtosus' dan
rematik.
Pe+!n2a'an4Pe+)a'!a
n Diperingatkan hati%
hati $ika menggunakan
IsoniaGid pada sakit
Suara tambahan : >esikular: %5%
Be#a(an2
1. Inspeksi
Punggung : kelainan: %5%
2. Palpasi
Punggung Stem 0remitus : tidak
ada nyeri tekan: %5%
3. Perkusi
Punggung: Sonor di seluruh lapang
paru
4. Auskultasi
Suara dasar : >esikuler
Suara tambahan: %5%
#bdomen
Inspeksi: Permukaan datar'
.arna sama seperti kulit di
sekitar' ikterik @%A
#uskultasi : "ising usus @DA
normal
Perkusi : timpani seluruh
regio abdomen' as,ites @%A'
-idak terdapat nyeri ketok
gin$al de1tra5sinistra
Palpasi: nyeri tekan
epigastrum @%A' hepar tidak
hati kronik' dis0ungsi
gin$al' ri.ayat
gangguan kon>ulsi.
Perlu dilakukan
monitoring bagi
peminum alkohol
karena menyebabkan
hepatitis' penderita
yang mengalami
penyakit hati kronis
akti0 dan gagal gin$al'
penderita berusia lebih
dari *= tahun'
kehamilan' pemakaian
obat in$eksi dan
penderita dengan
seropositi0 CIE.
Disarankan
menggunakan
Piridoksin )%2 mg
untuk men,egah
reaksi ad>ersus.
nyeri tekan' konsistensi
normal' tidak ada massa'
permukaan halus. /ien dan
gin$al tidak teraba.
8kstremitas
#kral hangat: D5D
2edem : %5%
Sianosis: %5%
4erak : akti05akti0
7e0lek 0isiologis: D5D
7e0lek patologis: %5%
37-: H 2detik5H 2detik
Status lokalis : -erdapat ben$olan
di leher kanan kiri
berdiameter 2 ,m'
konsistensi keras seperti
batu' dapat digerakkan dari
dasarnya' .arna sama
dengan kulit sekitar' suhu
-. R!3am*!!n
In'e+a(! Interaksi
obat ini adalah
memper,epat
metabolisme metadon'
absorpsi dikurangi
oleh antasida'
memper,epat
metabolisme'
menurunkan kadar
plasma dari
diGopiramid'
meksiletin' propanon
dan kinidin'
memper,epat
metabolisme
kloram0enikol'
nikumalon' .ar0arin'
estrogen' teo0ilin'
tiroksin' anti depresan
trisiklik' antidiabetik
@mengurangi khasiat
klorpropamid'
sama dengan kulit sekitar'
$umlah ben$olan multipel'
permukaan rata dan tidak
nyeri.
PEMERIKSAAN
ANTHROPOMETRI
#nak perempuan' umur !
bulan' berat badan !'< kg'
tinggi badan +'= ,m
An')+.*.me'+!
"" : !'= Kg
P" : +'= ,m
/K : ;< ,m
/i/a : * ,m
5-S6.+e
B#I : %'2= @kesan berat
badan normalA
C#I : %)'* @kesan tinggi
tubuh normalA
BCI : )' @kesan status
giGi normalA
tolbutamid' sul0onil
ureaA' 0enitoin'
dapson' 0lokonaGol'
itrakonaGol'
ketokonaGol'
terbina0in'
haloperidol' indina0ir'
diaGepam' ato0akuon'
betabloker@propanolol
A'diltiaGem' ni0edipin'
>erapamil'
siklosprosin'
mengurangi khasiat
glukosida $antung'
mengurangi e0ek
kostikosteroid'
0lu0astatin. 7i0ampisin
adalah suatu enzyme
inducer yang kuat
untukcytochrome P-
4!
isoenzymes" mengakib
atkan turunnya
ki
riA
...
konsentrasi serum
obat%obatan yang
dimetabolisme
oleh isoenzyme terseb
ut. 2bat obat tersebut
mungkin perlu
ditingkatkan selama
pengobatan -"' dan
diturunkan kembali 2
minggu setelah
7i0ampisin
dihentikan. 2bat%
obatan yang
berinteraksi:
diantaranya : protease
inhibitor' antibiotika
makrolid' le>otiroksin'
noretindron' .ar0arin'
siklosporin' 0enitoin'
>erapamil' diltiaGem'
digo1in' nortriptilin'
alpraGolam' diaGepam'
midaGolam' triaGolam
dan beberapa obat
lainnya.
E3e( Sam*!n2 80ek
samping pada Saluran
cerna J rasa panas
pada perut' sakit
epigastrik' mual'
muntah' anoreksia'
kembung' ke$ang
perut' diare' SSP: letih
rasa kantuk' sakit
kepala' ataksia'
bingung' pening' tak
mampu ber0ikir' baal
umum' nyeri pada
anggota' otot kendor'
gangguan penglihatan'
ketulian 0rekuensi
rendah sementara
@ $arangA. Hipersensiti
fitas: demam' pruritis'
urtikaria' erupsi kulit'
saria.an mulut dan
lidah' eosino0ilia'
hemolisis'
hemoglobinuria'
hematuria' insu0iensi
gin$al' gagal gin$al
akut@ re>ersibelA. Hem
atologi:
trombositopenia'
leukopenia transien'
anemia' termasuk
anemia
hemolisis. Intoksikasi
lain: Cemoptisis'
proteinurea rantai
rendah' gangguan
menstruasi' sindrom
hematoreal.
Pe+!n2a'an4Pe+)a'!a
n Keamanan
penggunaan selama
kehamilan' dan pada
anak anak usia kurang
= tahun belum
ditetapkan. Cati hati
penggunaan pada :
penyakit hati' ri.ayat
alkoholisma'
penggunaan
bersamaan dengan
obat hepatotoksik lain.
7. P!+a/!nam!0a
K.n'+a!n0!(a! terha
dap gangguan 0ungsi
hati parah' por0iria'
hipersensiti>itas.
E3e( Sam*!n2 80ek
samping
hepatotoksisitas'
termasuk demam
anoreksia'
hepatomegali' ikterusJ
gagal hatiJ mual'
muntah' artralgia'
anemia sideroblastik'
urtikaria. Keamanan
penggunaan pada
anak%anak belum
ditetapkan. Cati%hati
penggunaan pada:
penderita dengan
en,ok atau ri.ayat
en,ok keluarga atau
diabetes melitusJ dan
penderita dengan
0ungsi gin$al tak
sempurnaJ penderita
dengan ri.ayat tukak
peptik.
Pe+!n2a'an4Pe+)a'!a
n Canya dipakai pada
terapi kombinasi anti
tuberkulosis dengan
piraGinamid ' namun
dapat dipakai se,ara
tunggal mengobati
penderita yang telah
resisten terhadap obat
kombinasi. 2bat ini
dapat menghambat
ekskresi asam urat
dari gin$al sehingga
menimbulkan
hiperurikemia. Jadi
penderita yang diobati
piraGinamid harus
dimonitor asam
uratnya.
8. E'am1"'.#
K.n'+a!n0!(a!. Cipe
rsensiti>itas terhadap
etambutol seperti
neuritis optik.
E3e( Sam*!n2 80ek
samping yang mun,ul
antara lain gangguan
penglihatan dengan
penurunan >isual' buta
.arna dan
penyempitan lapangan
pandang. 4angguan
a.al penglihatan
bersi0at sub$ekti0J bila
hal ini ter$adi maka
etambutol harus
segera dihentikan.
"ila segera
dihentikan' biasanya
0ungsi penglihatan
akan pulih. 7eaksi
ad>ersus berupa sakit
kepala' disorientasi'
mual' muntah dan
sakit perut.
Pe+!n2a'an4Pe+)a'!a
n. Jika 8tambutol
dipakai' maka
diperlukan
pemeriksaan 0ungsi
mata sebelum
pengobatan. -urunkan
dosis pada gangguan
0ungsi gin$alJ usia
lan$utJ kehamilanJ
ingatkan penderita
untuk melaporkan
gangguan penglihatan.
8tambutol tidak
diberikan kepada
penderita anak
berumur diba.ah
umur < tahun' karena
tidak dapat
menyampaikan reaksi
yang mungkin timbul
seperti gangguan
penglihatan.
9. S'+e*'.m!!n
K.n'+a!n0!(a! hiper
sensiti0itas terhadap
streptomisin sul0at
atau aminoglikosida
lainnya.
E3e( Sam*!n2 80ek
samping akan
meningkat setelah
dosis kumulati0 )) g'
yang hanya boleh
dilampaui dalam
keadaan yang sangat
khusus.
Pe+!n2a'an4Pe+)a'!a
n Peringatan untuk
penggunaan
Streptomisin : hati hati
pada penderita
gangguan gin$al'
/akukan pemeriksaan
bakteri tahan asam'
hentikan obat $ika
sudah negati0 setelah
beberapa bulan.
Penggunaan
intramuskuler agar
dia.asi kadar obat
dalam plasma
terutama untuk
penderita dengan
gangguan 0ungsi
gin$al
7. Pen22"naan
!m"n!a! BCG &an2
'!0a( e"a!.
Imunisasi
"34 sebaliknya
diberikan pada usia
H2bulan. #gar
,akupan imunisasi
lebih luas' pada
$ad.al Program
Pengembangan
IMunisasi @PPIA "34
dapat diberikan pada
usia )%2 bulan. Pada
neonatal%berusia H*
bulan' karena belum
mengalami paparan
lama terhadap
penyakit' pemberian
"34 tidak perlu
didahului oleh u$i
tapis@u$i tuber,ulinA.
Sebaliknya' pada usia
K* bulan' dilakukan
u$i tuber,ulin terlebih
dahulu. Cal ini yang
dimaksudkan untuk
mengurangi
komplikasi yang
ter$adi akibat
pemberian "34'
akibat telah adanya
imunitas terhadap
antigen
Mi,roba,terium. Pada
bayi kontak erat
dengan pasien -"
"-# positi0'
sebaiknya diberikan
isoniaGid' sebaliknya
diberikan @INCA
pro0ilaksis terlebih
dahulu' lalu bila
kontaknya sudah
tenang lakukan u$i
tuber,ulin dan apabila
hasilnya negati>e'
dapat diberikan "34.

You might also like