A. Kelompok I 1. Hasil pemeriksaan tekanan darah (TD), berat badan (BB), gula darah sewaktu (GDS), dan asam urat (AU) Posyandu Lansia Desa Kweni, Kelurahan Randu Sari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali No Nama BB TD GDS AU 1. Ibu Yoto 47 130/80 2. Ibu Wiro Dikromo 51 120/80 3. Ibu Gadrah 50 160/100 4. Ibu Tugiyem 78 160/100 7.2 5. Ibu Istiqomah 54 140/80 320 6. Ibu In Margiyani 37 110/70 7. Ibu Jumiyem 52 130/80 8. Ibu Wahyu 62 110/80 114 9. Ibu Wagiyem 58 110/70 10. Ibu Harti 49 110/70 11. Ibu Darmo 47 160/70 12. IbuSadinem 39 110/70 120 13. Ibu Kiyah 65 120/80 14. Ibu Madyo Karsono 44 140/80 15. Bapak Walidi 72 160/90 16. Ibu Ngadinem 35 110/80 195 17. Ibu Cakra 65 140/110 18. Ibu Giarni 68 140/90 172 4.5 19. Ibu Rusmiyati 62 100/80 20. Ibu Ngadini 52 160/90 21. Ibu Parti 49 120/80 22. Ibu Sri Nano 48 130/60 106 4 23. Ibu Parto 31 130/80 2. Hasil pemeriksaan GDS (Geriatric Depression Scale) Posyandu Lansia Desa Kweni, Kelurahan Randu Sari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali
NOMOR SOAL NAMA Ibu Suparti, (54 Tahun, Petani) Ibu Ngadinem (52 Tahun, Penjahit) Ibu In Margiyani (52 Tahun, Ibu Rumah Tangga) Ibu Istiqomah (57 Tahun, Ibu Rumah Tangga) Ibu Sugiyarni (52 Tahun, Guru TK) 1 (Tidak) Ya Ya Ya Ya Ya 2 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 3 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 4 (Ya) Tidak Ya (1) Tidak Tidak Tidak 5 (Tidak) Ya Ya Ya Ya Ya 6 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Ya (1) 7 (Tidak) Ya Ya Ya Ya Ya 8 (Ya) Tidak Ya (1) Tidak Tidak Tidak 9 (Ya) Ya (1) Ya (1) Ya (1) Tidak Tidak 10 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Ya (1) 11 (Tidak) Ya Tidak (1) Ya Ya Ya 12 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 13 (Tidak) Ya Ya Ya Ya Ya 14 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 15 (Ya) Ya (1) Tidak Tidak Tidak Tidak SKOR 2 4 1 0 2 HASIL (>5 : Depresi) Tidak Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi 3. Hasil pemeriksaan MMSE (Mini Mental State Examination) Posyandu Lansia Desa Kweni, Kelurahan Randu Sari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali
Interpretasi: Skor 8 10 : Baik Skor 6 7 : Gangguan Intelek Ringan Skor 3 5 : Gangguan Intelek Sedang Skor 0 2 : Gangguan Intelek Berat
Pembahasan: Pada kegiatan Field lab KIE Pembinaan Posyandu Lansia, dilakukan pemeriksaan berat badan, tekanan darah, gula darah sewaktu, dan asam urat untuk mengontrol kondisi medis umum lansia yang bersangkutan. Kemudian dilanjutkan melakukan pemeriksaan GDS dan MMSE untuk menilai kondisi status mental termasuk status depresi dan demensia. Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh kelompok I di Dusun Kweni, Kelurahan Randu Sari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali diperoleh hasil klasifikasi tekanan darah menurut WHO dan JNC VI untuk lansia dalam Budisetio (2005), menunjukkan 7 orang lansia dengan tekanan darah optimal, 2 orang lansia dengan tekanan darah normal, 4 orang lansia dengan tekanan darah normal-tinggi, 5 orang lansia dengan hipertensi derajat 1, dan 5 orang lansia dengan hipertensi derajat 2. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sekitar 14 orang lansia termasuk ke dalam kelompok yang perlu NAMA PERTANYAAN SKOR INTERPRETASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ibu Ngadini 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 5 Gangguan Intelek Sedang Ibu Sadiyem 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik Bp. Walidi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik Ibu Istiqomah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik Ibu Sugiyarni 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik mendapatkan perhatian khusus agar tidak berlanjut pada komplikasi akibat hipertensi yang lebih lanjut misalnya stroke dan masih banyak lagi yang lain. Hasil pemeriksaan GDS pada 5 orang lansia menunjukkan tidak ditemukan adanya tanda status depresi. Kondisi status mental lansia sangat perlu untuk dinilai karena akan sangat berpengaruh pada kualitas hidup lansia yang bersangkutan dan lebih lanjut dapat mempengaruhi serta memperburuk kondisi kesehatan lansia. Dalam hal ini, lingkungan masyarakat dan keluarga sangat berperan dan memberi pengaruh terhadap kondisi kejiwaan dan mental lansia. Diharapkan keluarga sebagai lingkungan terkecil tempat lansia berinteraksi dapat memberi andil menjaga kestabilan kondisi status mental dan kejiwaan lansia agar tidak masuk ke dalam kondisi depresi. Pemeriksaan MMSE (Mini Mental Scale Examination) ditujukan untuk mengetahui penurunan fungsi kognitif pada lansia. Aspek yang dinilai meliputi orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat kembali serta bahasa. Pemeriksaan ini dilakukan pada 5 lansia, dan hasilnya didapatkan bahwa 4 lansia masih memiliki fungsi kognitif baik dan 1 orang mengalami gangguan intelek sedang. Nilai MMSE sangat dipengaruhi oleh faktor sosiodemografik yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, perkawinan, dan faktor behaviour yang meliputi beban kehidupan, stress fisik, kontak sosial, aktivitas fisik, merokok dan minum alkohol. Maka dari itu diharapkan kedua faktor tersebut dapat dikelola dengan baik untuk menjaga fungsi kognitif lansia agar tetap baik.
B. Kelompok II 1. Hasil pemeriksaan tekanan darah (TD) Posyandu Lansia Dukuh Jambean, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali
No. Nama Umur TD 1 Ibu Sri Suyanti 55 110/70 2 Ibu Warjiyem 50 120/80 3 Ibu Tugiyem 80 150/90 4 Ibu Sakiyem - 130/80 5 Ibu Sutarjo 60 110/70 6 Ibu Suranti 45 180/100 7 Ibu Ponijan 56 120/80 8 Ibu Tuginem 34 140/90 9 Ibu Suwarni A 51 120/70 10 Ibu Suwarni B 49 110/90 11 Ibu Sri Maryani 30 110/70 12 Ibu Uswil Khotimah 32 110/90 13 Ibu Wito 70 140/70 14 Ibu Sumarti 50 130/80 15 Ibu Warsiyem 49 120/80 16 Ibu Nanarsih 49 120/80 17 Ibu Warjinem 40 110/80 18 Ibu Sarinem 49 120/80 19 Ibu Jumali 40 130/90
2. Hasil pemeriksaan GDS (Geriatric Depression Scale) Posyandu Lansia Dukuh Jambean, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali
NOMOR SOAL NAMA Ibu Suranti, (44 Thn, Petani) Ibu Suwarni (53 Thn, Karyawan Pabrik) Ibu Satiyem (65 Thn, Petani) Ibu Sarinem (49 Thn, Ibu Rumah Tangga) Ibu Wito (80 Thn, Petani) 1 (Tidak) Ya Ya Ya Tidak (1) Ya 2 (Ya) Tidak Tidak Tidak Ya (1) Tidak 3 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 4 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 5 (Tidak) Ya Ya Ya Tidak (1) Tidak (1) 6 (Ya) Tidak Tidak Ya (1) Tidak Ya (1) 7 (Tidak) Ya Ya Ya Ya Ya 8 (Ya) Ya(1) Tidak Tidak Ya (1) Ya (1) 9 (Ya) Ya (1) Ya (1) Ya (1) Tidak Tidak 10 (Ya) Tidak Tidak Ya (1) Tidak Ya (1) 11 (Tidak) Ya Ya Ya Ya Ya 12 (Ya) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 13 (Tidak) Ya Ya Ya Ya Tidak (1) 14 (Ya) Tidak Tidak Tidak Ya (1) Tidak 15 (Ya) Tidak Ya (1) Tidak Tidak Tidak SKOR 2 2 3 5 5 HASIL (>5 : Depresi) Tidak Depresi Tidak Depresi Tidak Depresi Depresi Ringan Depresi Ringan 3. Hasil pemeriksaan MMSE (Mini Mental State Examination) Posyandu Lansia Dukuh Jambean, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali
I n t Interpretasi: Skor 8 10 : Baik Skor 6 7 : Gangguan Intelek Ringan Skor 3 5 : Gangguan Intelek Sedang Skor 0 2 : Gangguan Intelek Berat
Pembahasan: Pada kegiatan Field lab KIE Pembinaan Posyandu Lansia, kelompok dua melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk mengontrol kondisi medis umum lansia yang bersangkutan. Kelompok dua tidak melakukan pemeriksaan berat badan,gula darah sewaktu dan asam urat dikarenakan tidak adanya alat yang menunjang untuk dilakukannya pemeriksaan. Setelah pemeriksaan tekanan darah dilanjutkan melakukan pemeriksaan GDS dan MMSE untuk menilai kondisi status mental termasuk status depresi dan demensia. Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh kelompok II di Dukuh Jambean, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali diperoleh hasil klasifikasi tekanan darah menurut WHO dan JNC VI untuk lansia dalam Budisetio (2005), menunjukkan 6 orang dengan tekanan darah optimal, 6 orang dengan tekanan darah normal, 3 orang dengan tekanan darah normal- tinggi, 2 orang dengan hipertensi derajat I, 1 orang dengan hipertensi derajat II, dan 1 orang dengan hipertensi derajat III. Dari hasil tersebut dapat NAMA PERTANYAAN SKOR INTERPRETASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ibu Suranti 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 Baik Ibu Suwarni 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 Baik Ibu Satiyem 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 Baik Ibu Sarinem 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 6 Gangguan Intelek Ringan Ibu Wito 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 Gangguan Intelek Sedang disimpulkan bahwa sekitar 7 orang lansia termasuk ke dalam kelompok yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak berlanjut pada komplikasi akibat hipertensi yang lebih lanjut misalnya stroke dan masih banyak lagi yang lain. Hasil pemeriksaan GDS menggunakan form kuisioner pada 3 orang lansia menunjukkan tidak ditemukan adanya tanda status depresi dan 2 orang dengan status depresi ringan. Lansia dengan status depresi ringan ini perlu dikonfirmasi apakah memang mereka mengalami depresi ringan atau karena ada kondisi tertentu yang membuat pemeriksaan saat itu didapatkan depresi ringan. Kondisi status mental lansia sangat perlu untuk dinilai karena akan sangat berpengaruh pada kualitas hidup lansia yang bersangkutan dan lebih lanjut dapat mempengaruhi serta memperburuk kondisi kesehatan lansia. Dalam hal ini, lingkungan masyarakat dan keluarga sangat berperan dan memberi pengaruh terhadap kondisi kejiwaan dan mental lansia. Diharapkan keluarga sebagai lingkungan terkecil tempat lansia berinteraksi dapat memberi andil menjaga kestabilan kondisi status mental dan kejiwaan lansia agar tidak masuk ke dalam kondisi depresi. Pemeriksaan MMSE (Mini Mental Scale Examination) bertujuan untuk mengetahui penurunan fungsi kognitif pada lansia. Aspek yang dinilai meliputi orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat kembali serta bahasa, namun untuk pemeriksaan MMSE saat itu hanya dilakukan pemeriksaan orientasi, registrasi dan perhatian karena terbatasnya alat atau form kuisioner. Pemeriksaan ini dilakukan pada 5 lansia, dan hasilnya didapatkan bahwa 3 lansia masih memiliki fungsi kognitif baik dan 2 orang mengalami gangguan intelek sedang. Hal ini perlu dikonfirmasi dengan status pendidikan lansia tersebut. Nilai MMSE sangat dipengaruhi oleh faktor sosiodemografik yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, perkawinan, dan faktor behaviour yang meliputi beban kehidupan, stress fisik, kontak sosial, aktivitas fisik, merokok dan minum alkohol. Maka dari itu diharapkan kedua faktor tersebut dapat dikelola dengan baik untuk menjaga fungsi kognitif lansia agar tetap baik.