Rizki Ahmad F. Dita Kirana Dirga Eka Nurvika Vidyana R. Widya Laily Farah P. Nabila Indra Saputra Ferico Rachman Habibi Fahmi Amrina Rasyada
A moment comes, rarely in history, when we step out from the old to the new, when an age ends, and when the soul of a nation, long suppressed, finds utterance. What is Regime ?
Regime Perdagangan Internasional Multilateral Trade Sistem What is Multilateral Trade system? How does it operate ? Multilateral trade sistem adalah proses politik dan seperangkat institusi politik dimana pemerintah mengatur kebijakan perdagangan nasional. (Oatley : 2003) Rules establish what governments can and cannot do to influence of flow of good into and out of their countries Sejauh mana negara memposisikan diri, apakah semakin mendekati atau menjauhi titik optimum ? Multilateral Trade System Liberalization Intergovernmental bargaining process Market-based-liberalization Non-discrimination (Most-Favored Nation) Reciprocity Domestic Safeguard Set of rules & principle governing international trade relation
Dispute Settlement Mechanism Theories of International Trade (Absolute Advantage, Comparative Advantage, H-O Model) Perdagangan meningkatkan standar hidup masyarakat Perdagangan internasional menguntung bagi semua negara Market-based Liberalization Memberi perlakuan yang sama terhadap semua negara Pengecualian : Regionalism Nondiscrimination (Most-Favored Nation) Perdagangan mendatangkan keuntungan dikedua belah pihak Reciprocity Membolehkan negara untuk menaikan tarif apabila membahayakan pasar domestik Sifatnya sementara (eg : Steel in America) Domestic Safeguard
Bagaimana sistem perdagangan internasional dikelola pada periode sebelum terbentuknya rejim perdagangan internasional?
Ancient Trade lay at the center of state revenue and state power Athen mengekspor silver dan olive oil ke mediterania dan mengimpor padi-padian. Abad Pertengahan : Early Trade Tolls atau bea sebagai military control dan political sovereignty. Bea memasuki wilayah, atau bea perdagangan atau mungkin simply protectionsim. Sistem toll berakhir dengan munculnya konsep nation-state. 1800s. After Napoleonic Wars, Britain provide aid & loans to European nations and had large exports of foreign investment (to America & British coloni in Asia). 1848. UK repealed Corn Laws. Membuka Free Trade dengan France. Commercial treaties Treaty of 1860. Perdagangan bebas antara UK and the continent. Abad Pertengahan : Early Trade 1830-1870an Sistem eropa menjadi liberal, dan ini menjadikan Inggris sebagai Negara hegemon di masa itu. Sistem tersebut tidak bertahan lama karena sistem tersebut hanya menguntungkan Inggris yang sudah memiliki kemajuan industri yang maju. 1870an Austria-Hungaria, Italia,Perancis dan Jerman kembali memberlakukan system tariff. Adanya system tariff yang tidak didasari dengan agreement dari berbagai Negara menimbulkan depresi yang besar di daratan Eropa, dan menimbulkan perang Dunia ke-1. Rejim perdagangan Internasional baru, terbentuk setelah perang dunia kedua selesai, yang kali ini dicetus oleh AS dengan diberlakukannya system Bretton Woods, adanya IMF World Bank, dan GATT (1947) World War Great Depression 1920-an. Worlds Economy dikonstruksi oleh Eropa, hegemoni Great Britain. Pada masa ini Amerika menerapkan isolasionism (mementingkan domestik daripada luarnegeri) 1929. New York stock market crashed depression 1930. US menaikan tarif secara tajam sehingga menimbulkan rival trade bloc. 1932. Britain menetapkan imperial preference system : home producer first, empire producer second, foreign third Perancis membatasi kuota. Mendiskriminasi produk Amerika dari koloninya Jerman juga menetapkan hal yang sama di Eropa Timur dan Eropa Tengah Jepang juga menetapkan hal yang sama di Asia dan Pasific Usaha yang dilakukan untuk membangkitkan ekonomi dunia dari depresi perang World Economic Conference of 1927, and the associated Conference on Import and Export Prohibitions and Restrictions. The World Economic Conference of 1933 Jadi, periode free trade ini pada dasarnya berasal dari politik domestik Inggris dan menyebar ke seluruh Eropa melalui mekanisme perjanjian komersial internasional. Free trade pada masa ini sangat bersifat kompetitif dengan minimnya peran organisasi yang mengatur peraturan tentang perdagangan internasional Dalam bidang kebijakan ekonomi, perencanaan perang berupa merkantilisme dan bilateralisme (yaitu, fokus pada negosiasi perjanjian dengan mitra dagang individu daripada melalui organisasi internasional) Merkantilisme dan Bilateralisme dirancang untuk menempatkan kepentingan bangsa di depan masyarakat luas. Praktek merkantilisme dan bilateralisme, seperti perang itu sendiri, adalah ekspresi nasionalisme dalam kebijakan ekonomi. The Creation of Post-War Trade System Kongres menyetujui untuk melakukan negosiasi bilateral, Reciprocal Trade Agreement (RTAA) dengan prinsip reciprocity dan nondiscrimination yang dihadiri oleh 19 negara. 1934 US leadership motivated by: The eve of War Worlds Largest Economic Power Gain access to export goods Dutch Domination Pax Britanica World War II Pax Americana Post -War : Marshal Plan Program pemulihan Eropa didukung oleh Amerika melalui Marshal Plan Marshal Plan membuat Eropa mengimpor barang penting dari Amerika Program pemulihan Eropa diawasi melalui Organization for European Economic Cooperation (OEEC) yang kemudian membentuk European Union (EU) Kerjasama ini kemudian melahirkan ide Perdagangan Internasional GATT The Results of GATT Negotioation Negotiation N.o.C Results 1947 - Geneva 23 Tariff 1949 - Annecy 13 Tariff 1951 - Turquay 38 Tariff 1956 - Geneva 26 Tariff 1960-1961 Dillon Round 26 Tariff 1963-1967 Kennedy Round 62 Tariff Anti Dumping 1973-1979 Tokyo Round 102 Tariff Non-tariff measures Revision of GATT article for Developing countries 1986-1994 Uruguay Round 128 Tariff Agreement (Agriculture, textiles, subsidies, safeguards) New Issues : GATS & TRIPS Dispute Settlement Creation of WTO Rata-rata Industrial Tariff di Negara Maju Tahun 1947 Source : http://www.dti.gov.uk/expenditure/pdf/chapter_8.pdf Peranan Negara berkembang dalam Negosiasi Putaran Uruguay Berdasarkan sistem consensus dan single undertaking, negara berkembang diuntungkan karena akhirnya bisa menyuarakan pendapatnya dalam negosiasi GATT yang selama ini diabaikan. India dan Brazil sebagai negara berkembang menolak isu baru karena belum ada kesepakatan dalam perdagangan disektor agrikultur maupun tekstil Negara berkembang menekan GATT untuk melihat keberadaan negara berkembang, tidak hanya major power US & EU. Tekanan Negara berkembang dalam negosiasi putaran GATT sebagai negara yang mendapatkan keuntungan (walaupun sedikit) dalam persetujuan agrikultur, tekstil, serta servis, tetapi negara berkembang tidak diuntungkan dalam intellectual property dan praktek anti-dumping akhirnya melahirkan Dispute Settlement Mechanism dan pembentukan World Trade Organization (WTO) Negara berkembang sebagai kelompok penekan terciptanya reform dalam domestic policies dan principle of international trade regime. Pada tahun 1980an negara berkembang mulai bertransformasi dari industri agrikultur menjadi industri manufaktur sehingga mendesak GATT untuk mengubah kebijakannya dari export-oriented menjadi import-substitution industrialization. Berdiri tahun 1947 Untuk memperkuat Perdagangan Internasional Informal dan berdasarkan custom (kebiasaan). Tidak ada struktur permanen Goods Memiliki aturan yang cenderung relative lebih lama waktu penyelesaian kasusnya. GATT Berdiri tahun 1994 Untuk me-lembaga-kan GATT dan praktek perdagangan internasional Terdapat struktur permanen dan memiliki sekretariat dengan aturan yang jelas Good, Services, Intelectual Property Right. Memiliki time limit penyelesaian kasus. WTO Perbedaan GATT & WTO WTO : Dispute settlement Principle Case Study Proses Members of WTO Member Map Member List Tantangan dalam proses perubahan kerangka istitusional Tantangan dalam proses perubahan kerangka institusional GATT/WTO hanyalah club of rich Kepentingan negara berkembang diabaikan Tidak ada regulasi yang mengatur perdagangan disektor agrikultur Adanya gap antara advance industrialized countries dengan new infant industry, sehingga goods dari negara berkembang susah masuk advance industrialized countries Banyaknya negara agrikultur yang bertransformasi menjadi negara industri yang memicu mobility of capital TRIMS & TRIPS Shifting dari industri manufaktur menuju trade service GATS Banyak negara mulai menerapkan industrial policy Proteksionis sehingga menimbulkan banyak konflik perdagangan Decline of hegemony The Evolution of Multilateral Trade System After Hegemony Trade Conflict New Protectionism Expanding Membership Regionalism Hegemonic decline The Rise of Japan European Recovery After Hegemony Trade Conflict New Protectiosnism (Non-tariff Barrier) Expanding Membership Regionalism US menjadi lebih bilateral agresif. Voluntary Export Restraint Developing Country reoriented their policy in the mid 1980s Free Trade Area Negara mulai menerapkan industrial policy. Anti-Dumping Runtuhnya Uni Soviet Custom Union US vs Japan US vs EU Countervailing Regionalism
Is regionalism strengthen or weaken Multi Lateral trade system ? Strengthen Building bloc, lead eventually to global trade Weaken Each bloc raising tariff in order to limit trade to non-member. At the opening 21st century, all the elements that have supported an open global economy have weaken ------- Robert Gilpin
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya