You are on page 1of 7

BAB IV

PEMBAHASAN

A. PEMBENTUKAN POSDAYA
Posdaya adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan
pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Apabila
memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara
terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan
lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri. Pembentukan
Posdaya di Desa Kalongan dilakukan dengan diskusi kepada kelompok masak Dahlia.
Dengan melakukan diskusi tersebut mahasiswa KKN menjelaskan maksud dibentuknya
posdaya.
Tujuan dibentuknya posdaya adalah untuk membantu kelurga dan masyarakat
agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan
oleh mitra kerja pembangunan (Pemda. Lembaga Swasta, LSM) dalam perencanaan dan
pengelolaan program yang bersifat partisipatif, Menggalang komitmen, kepedulian dan
kerjasama berbagai stakeholders (Pemda, swasta, LSM dan masyarakat) dalam upaya
pengentasankemiskinan, kelaparan, mengatasi permasalahan dan ketidak berdayaan
penduduk dan keluarga lainnya dan Meningkatkan kepedulian dan kemampuan
mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui
bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanakan program yang
inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan
lembaga pedesaan lainnya.
Pembentukan posdaya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Penentuan Cakupan Wilayah Posdaya.
Cakupan wilayah posdaya saat dibentuk adalah tingkat RW/Dukuh maupun
Desa/Kelurahan dan bisa luas atau diperluas di kemudian hari.
2. Penjajagan, Pendekatan, Advokasi, Sosialisasi, Pemberdayaan Masyarakat.
Kegiatan ini merupakan awal kegiatan yang dilakukan oleh Tim Persiapan pada
suatu desa/dukuh atau kelurahan/RW untuk menjajagi tanggapan masyarakat,
terutama para pemukanya melalui rapat atau pertemuan terbatas. Jika respon positif,
maka proses pembentukan dilanjutkan, tetapi jika negatif, maka dianjurkan pindah ke
desa/dukuh atau kelurahan/RW lainnya dan memulai proses serupa.
3. Pemetaan Sasaran Kegiatan Posdaya
a. Untuk melakukan pemetaan perlu dilakukan pendataan seluruh keluarga yang
berada dalam cakupan Posdaya yang bertanggung jawab di wilayah yang
bersangkutan.
b. Pendataan keluarga adalah upaya untuk melihat jumlah, persebaran dan
klasifikasi keluarga sesuai tahap kesejahteraan.
c. Peta yang dihasilkan adalah peta keluarga, bukan peta pasar, atau peta sekolah,
atau peta Puskesmas atau fasilitas lainnya.
d. Peta itu menghubungkan keluarga dengan akses fasilitas untuk membangun
keluarga sejahtera berdasarkan MDGs atau penguatan fungsi-fungsi keluarga.
e. Indikator untuk menempatkan keluarga dalam kategori keluarga pra sejahtera,
keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga
sejahtera III Plus (terlampir).
f. Sasaran dipusatkan pada usaha bagaimana membantu keluarga muda dengan
anak balita atau anak usaia sekolah tetapi miskin atau tertinggal agar secara
bertahap dan makin mandiri bisa menyelesaikan masalahnya
4. Pemetaan Sasaran Kegiatan Posdaya
a. Untuk melakukan pemetaan perlu dilakukan pendataan seluruh keluarga yang
berada dalam cakupan Posdaya yang bertanggung jawab di wilayah yang
bersangkutan.
b. Pendataan keluarga adalah upaya untuk melihat jumlah, persebaran dan
klasifikasi keluarga sesuai tahap kesejahteraan.
c. Peta yang dihasilkan adalah peta keluarga, bukan peta pasar, atau peta sekolah,
atau peta Puskesmas atau fasilitas lainnya.
d. Peta itu menghubungkan keluarga dengan akses fasilitas untuk membangun
keluarga sejahtera berdasarkan MDGs atau penguatan fungsi-fungsi keluarga.
e. Indikator untuk menempatkan keluarga dalam kategori keluarga pra sejahtera,
keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga
sejahtera III Plus (terlampir).
f. Sasaran dipusatkan pada usaha bagaimana membantu keluarga muda dengan
anak balita atau anak usaia sekolah tetapi miskin atau tertinggal agar secara
bertahap dan makin mandiri bisa menyelesaikan masalahnya
5. Identifikasi Potensi Wilayah Kegiatan Posdaya
observasi lapangan juga dilakukan untuk mengidentifikasi masalah berdasarkan
hasil pendataan dan menginventarisasi kelembagaan dengan melihat status atau
kondisinya serta kegiatan yang dilaksanakan, termasuk dukungan serta sumber-
sumber yang bisa dimanfaatkan.
Secara lebih teknis identifikasi masalah dan inventarisasi potensi Posdaya ini
menyangkut di bidang kesehatan melihat cakupan pelayanan kesehatan dan
aktivitas Posyandunya, bidang ekonomi terkait kegiatan usaha bersama dari
keluarga tidak mampu dengan kondisi lembaga yang menjadi sarana organisasi
seperti UPPKS, Koperasi, Kelompok UKM Binaan dsb
6. Penentuan Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Dalam Setiap Pembentukan Posdaya
Kesepakatan dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat di wilayah sasaran Posdaya yang akan dibentuk.
Namun akan lebih baik apabila tujuan pembangunan dan pemberdayaan tersebut
didasarkan atas target atau sasaran yang nasional maupun secara global seperti
sasaran MDGs.
7. Penyusunan Program Kerja Posdaya
Disusun berdasarkan hasil observasi, pendataan dan pemetaan sasaran.
Substansinya adalah pokok-pokok kegiatan sesuai arahan unsur-unsur dalam HDI
atau IPM, yang secara praktis dapat dilakukan oleh masyarakat setempat secara
bertahap.
8. Lokakarya Mini/Musyawarah Pembentukan Posdaya
Kegiatan ini merupakan sarasehan antara mahasiswa dibawah bimbingan Dosen
Pembimbing dengan masyarakat bersama para pemukanya untuk membuat
perencanaan program kedepan serta menyepakati kegiatan, sasaran dan program
kerja, termasuk kepengurusan yang dibentuk.
9. Legalitas Organisasi Kegiatan Posdaya yang Dibentuk
a. Berdasarkan musyawarah dalam point 6, maka ditetapkan struktur kepengurusan
Posdaya baru dalam cakupan wilayah tertentu. Untuk menguatkan kedudukan
organisasi Posdaya tersebut maka Pendirian Organisasi Posdaya baru harus disahkan
atau dilegalkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah setempat
b. Data organisasi Posdaya baru wajib diisikan dalam format data basis Posdaya.
10. Pelaksanaan Program Posdaya dengan Pelatihan Pengurus/Kader.
Pelatihan Pengurus menyangkut pemberian materi organisasi dan manajemen
Posdaya, ruang lingkup tugas pengelolaan, utamanya pengertian bahwa program-
program Posdaya diutamakan pada program yang bisa diikuti oleh partisipasi
sebanyak mungkin anggota
Pelatihan kader ditujukan untuk menyiapkan tenaga yang akan melaksanakan
penguatan fungsi-fungsi keluarga dengan membentuk atau memperkuat lembaga atau
kelompok fungsional dengan tujuan memperkuat fungsi-fungsi Musyawarah di desa
atau kelurahan.
11. Pengembangan Program Posdaya Secara Bertahap.
Untuk memperkuat fungsi-fungsi keluarga secara paripurna, maka dalam
melaksanakan program dengan memperkuat lembaga yang yang ada, maka Tim
Mahasiswa bersama masyarakat tidak perlu sekaligus membentuk dan membina semua
lembaga, tetapi dapat dimulai yang paling mudah dan memilih yang paling diperlukan
masyarakat, selanjutnya Posdaya dikembangkan secara bertahap.











B. POSDAYA SUMBER PANGAN SEHAT

Posdaya Sumber Panga Sehat, dibentuk






























STRUKTUR ORGANISASI POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)
SUMBER PANGAN SEHAT DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR
KABUPATEN SEMARANG
Sekretariat Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang

Nama Posdaya : Sumber Pangan Sehat
Alamat Posdaya : Dusun Kajangan Desa Kalongan Kec.
Ungaran Timur
Kab. Semarang
Pelindung : Kepala Desa Kalongan
Yarmuji
Penasehat
Penanggung Jawab (Ketua) : Mursyid
Sekretaris : Dwi Winarsih

Bendahara : Isni Arkhomah

Koordinator Bidang :
1. Bidang Pendidikan
2. Sekretaris
:
:
Ratno Daya
Yudhiono
3. Bidang Kesehatan
4. Sekretaris
:
:
Aminatun
Munfaati
5. Bidang Ekonomi
6. Sekretaris
:
:
Heni Indiyastuti
Priyo Kiswantoro
7. Bidang Lingkungan/Infrastruktur
8. Sekretaris
:
:
Afifudin
Basari
Program Unggulan :

Percontohan Rumah Pangan Lestari



C. PROGRAM POSDAYA 4 BIDANG
1. Bidang Pendidikan
Pendidikan penanaman pohon kepada anak dan ibu Kegiatan pendidikan menanam
pohon menjadi progam dari posdaya yang terbentuk. Selain memproduksi tanaman
sayuran ang siap jual, perlu juga Tim posdaya desa mempberikan eedukasi kepada
anak anak dan ibu rumah tangga khususnya untuk bercocok tanam dengan baik.
2. Bidang Kesehatan
Sosialisasi Kesehatan Pangan sehat Oleh Posdaya. Sosialisasi kesehatan pangan lestari
menjadi progam pokok tim posdaa sebagai media sosialisasi kepada warga tentang
pentingnya mengkonsumsi sayuran ang bebas dari pestisida
3. Bidang Ekonomi/Kewirausahaan
Produk sayuran sebagai bisnis sampingan atau usaha sampingan. Tim posdaya sumber
pangan sehat sebanyak banyaknya memproduksi sayuran yag berkualitas untuk dapat
dipasarkan ke masyarakat secara luas.
4. Bidang Lingkungan Hidup
Tim posdaya senantiasa menjaga lingkungan hidup guna mendapatkan produksi yang
maksimal dengan cara pengolahan kompos, pndayagunaan lahan kritis dan lain lain.

You might also like