You are on page 1of 14

(Trichocephalus dispar, Cacing Cambuk)

Tugas parasitologi

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam
Jurusan biologi
Universitas sriwijaya
2014

POKOK PEMBAHASAN
1. Hospes dan nama
penyakit
3. Morfologi Dan Daur
Hidup

2. Distribusi Geografik
4. Patologi dan Gejala Klinis
7. Epidemiologi
5. Diagnosis
6. Pengobatan
8. Gambar Manusia Yang
Terinfeksi
Hospes dan Nama Penyakit
1. Hospes
Hospes Definitif : manusia
Hospes Perantara : tanah
2. Nama Penyakit
Penyakit yang disebabkannya
disebut Trikuriasis
3. Distribusi geografik
Cacing ini bersifat Kosmopolit,
terutama ditemukan di daerah
panas & lembab
Klasifikasi

Phylum : Nemathelminthes
Class : Nematoda
Subclass : Adenophorea
Ordo : Enoplida
Famili : Trichinelloidea
Genus : Trichuris
Species : Trichuris trichiura


Anatomi Trichuris trichiura
Morfologi dan Daur Hidup
Cacing betina panjangnya kira-kira 5 cm,
sedangkan cacing jantan kira-kira 4 cm. Bagian
anterior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-
kira 3/5 dari panjang seluruh tubuh. Bagian posterior
bentuknya lebih gemuk dan cacing betina bentuknya
membulat tumpul, sedangkan pada cacing jantan
melingkar dan terdapat satu spikulum. Cacing
dewasa hidup di kolon asendens dan sekum
(caecum) dengan satu spikulum dengan bagian
anteriornya yang seperti cambuk masuk kedalam
mukosa usus. Seekor cacing betina diperkirakan
menghasilkan telur setiap hari antara 3000 10.000
butir. Telur berukuran 50-54 mikron x 32 mikron,
berbentuk seperti tempayan dengan semacam
penonjolan yang jernih pada kedua kutub. Kulit telur
bagian luar berwarna kekuning-kuningan dan bagian
dalamnya jernih.
Gambar 1. Morfologi Trichuris trichiura
Daur Hidup Trichuris trichiura
Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes
bersama tinja. Telur tersebut menjadi matang
dalam waktu 3-6 minggu dalam lingkungan yang
sesuai, yaitu pada tanah yang lembab dan
tempat yang teduh.Telur matang ialah telur yang
berisi larva dan merupakan bentuk yang infektif.
Cara infeksi langsung bila secara kebetulan
hospes menelan telur matang. Larva keluar
melalui telur dan masuk ke dalam usus halus.
Sesudah manjadi dewasa cacing turun ke usus
bagian distal dan masuk ke daerah kolon,
terutama sekum (caecum). Jadi cacing ini tidak
mempunyai siklus paru. Masa pertumbuhan
mulai dari telur yang tertelan sampai cacing
dewasa betina menetaskan telur kira-kira 30-90
hari.
Cacing Trichuris trichiura pada manusia terutama hidup di sekum, akan
tetapi dapat juga ditemukan di kolon asendens. Pada infeksi berat, terutama
pada anak-anak, cacing ini tersebar di seluruh kolon dan rektum. Kadang-
kadang terlihat di mukosa rektum yang mengalami prolapsus akibat
mengejannya penderita pada waktu defekasi. Cacing ini memasukkan
kepalanya ke dalam mukosa usus, hingga terjadi trauma yang menimbulkan
iritasi dan peradangan mukosa usus. Pada tempat perlekatannya dapat terjadi
perdarahan. Di samping itu rupanya cacing ini menghisap darah hospesnya,
sehingga dapat menyebabkan anemia. Bila infeksinya ringan biasanya
asymtomatis (tanpa gejala). Bila jumlah cacingnya banyak biasanya
timbul diarrhea dengan feses yang berlendir, nyeri perut, dehidrasi, anemia,
lemah dan berat badan menurun.
Infeksi biasanya ringan tanpa gejala namun jika tidak di obati bisa menjadi
infeksi berat. penderita dengan infeksi menahun yang berat dapat
menunjukan gejala seperti berikut :
1. Anemia berat karena banyak darah yang di hisap oleh cacing
2. Diare sering dengan feses yang bercampur dengan darah
3. Sakit perut, mual dan muntah
4. Berat badan menurun
5. Terjadi prolapsus rectum akibat mengejan yang sering
6. Terjadi peradangan di mukosa usus

Pencegahan
Cara pencegahan penyakit trichuriasis tidak beda jauh dengan
pencegahan penyakit ascariasis caranya seperti berikut :
1. Individu
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Mencuci sayuran yang di makan mentah
Memasak sayuran di dalam air mendidih
2. lingkungan
Menggunakan jamban ketika buang air besar
Tidak menyiram jalanan dengan air got
Dalam mebeli makanan, kita harus memastikan bahwa penjual makanan
memperhatikan aspek kebersihan dalam mengolah makanan


Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis
Diagnosis dibuat dengan menemukan
telur di dalam tinja
Pengobatan
Dahulu infeksi Trischuris sulit
sekali diobati. Obat seperti tianbendazol
dan ditiazanin tidak memberikan hasil
yang memuaskan.
Sekarang dengan adanya
mebendazol, albendazol dan oksantel
pamoat, infeksi cacing Trichuris sudah
dapat diobati dengan hasil yang cukup
baik.

Epidemologi
Faktor penting untuk penyebaran
penyakit adalah kontaminasi tanah
dengan tinja. Telur tumbuh di tanah
liat, lembab dan teduh dengan suhu
optimum 30
o
C. Pemakaian tinja
sebagai pupuk kebun merupakan
sumber infeksi. Frekuensi di
Indonesia tinggi. Di beberapa
daerah pedesaan di Indonesia
frekuensinya sebesar 30-90%.
Di daerah yang sangat endemik
infeksi dapat dicegah dengan
pengobatan penderita trikuriasis,
pembuatan jamban yang baik,
pendidikan tentang sanitasi dan
kebersihan perorangan, terutama
anak. Mencuci tangan sebelum
makan, dan mencuci sayuran yang
dimakan mentah adalah penting
apalagidinegeri yang memakai tinja
sebagai pupuk.

You might also like