You are on page 1of 9

RESENSI FILM

AS GOOD AS IT GETS








INDRI SEPTIANY UTAMI
030.08.125


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2013


KETERANGAN FILM:
Judul Film : As Good As It Gets
Jenis Film : Drama romantis komedi
Durasi : 139 menit
Rilis : 25 Desember 1997
Distributor : TriStar Picture
Sutradara : James L. Brooks
Produser : Laura Ziskin
Penulis Skenario : Mark Andrus
Editor : Richard Marks
Pemain : Jack Nicholson sebagai Melvin Udall
Helen Hunt sebagai Carol Connelly
Greg Kinnear sebagai Simon Bishop
Cuba Gooding Jr. sebagai Frank Sachs
Shirley Knight sebagai Beverly Connelly
Jesse James sebagai Spencer Connelly
Skeet Ulrich sebagai Vincent Lopiano
Lupe Ontiveros sebagai Nora Manning
Jill the Dog sebagai Verdell
Harold Ramis sebagai Dr. Norman Bettes, MD



KARAKTER PEMAIN FILM:
Melvin Udall adalah seorang yang bekerja di apartemennya sebagai seorang penulis
novel romantis terbaik di New York. Ia menderita gangguan obsesif kompulsif. Ia
juga menunjukan sikap benci atau tidak menyukai lingkungan sekitarnya. Sikap
Melvin yang tidak ingin diganggu oleh orang lain membuat ia menjadi sosok yang
tidak disenangi oleh orang-orang disekitarnya.
Carol Connelly adalah seorang pelayan restaurant tempat Melvin selalu sarapan.
Memiliki seorang anak yang punya penyakit asma bernama Spencer Connelly dan ibu
bernama Beverly Connelly yang tinggal serumah dengannya. Ia selalu mencemaskan
keadaan anaknya yang sedang sakit.
Simon Bishop adalah tetangga Melvin yang bekerja sebagai pelukis, memiliki anjing
bernama Verdell. Simon adalah seorang homosexual. Simon memiliki hubungan yang
tidak baik dengan orang tuanya.













SINOPSIS FILM:
Melvin tinggal di apartemennya seorang diri. Melvin selalu mengulang mengunci
pintu sampai lima kali dan mengulang menyalakan lampu sampai lima kali, menyuci tangan
dengan sabun yang baru. Melvin sangat tidak menyukai bersentuhan langsung dengan orang
ataupun binatang. Melvin merasa tidak senang dengan anjing bernama Verdell milik
tetangganya, Simon. Melvin mencoba untuk menyingkirkan Verdell dengan membuangnya
melalui lift pembuangan karena Verdell membuang kotorannya di lorong apartemen.
Hilangnya Verdell sevara tiba-tiba membuat Simon resah dan curiga terhadap Melvin.
Tingkah laku Melvin dianggap aneh oleh tetangga-tetangganya. Sehingga tak banyak orang
yang dapat berinteraksi dengannya.
Kebiasaan lain Melvin yaitu selalu makan di restauran yang sama setiap harinya dan
duduk di tempat yang sama, menggunakan perlengkapan makan plastik yang ia bawa dan
selalu ingin dilayani oleh pelayan bernama Carol Connelly. Hanya Carol lah yang dapat
melayani Melvin dan bisa mengabaikan kelainannya. Selama berjalan di jalanan New York
menuju tempat makannya Melvin sangat tidak nyaman apabila bersentuhan dengan orang
lain. Hal ini membuat Melvin selalu menghindari orang yang ada di sepanjang jalan.
Suatu saat, Simon mengalami musibah dimana ia di rampok oleh komplotan yang
salah satu anggotanya berpura-pura menjadi model lukisan Simon. Simon memiliki beberapa
luka di wajahnya membuat orang disekitarnya kaget. Selama Simon di rumah sakit, Verdell
dititipkan kepada Melvin. Selama dititipkannya Verdell, terjadi beberapa perubahan pada diri
Melvin. Carol pun merasa simpatik terhadap Melvin yang ikut membawa Verdell makan
dengannya.
Suatu saat Melvin datang, kemudian dia tidak dilayani oleh Carol, ia meminta pelayan
yang lain untuk memanggil Carol. Karena tidak ada yang simpatik kepadanya, ia memilih
untuk pergi mencari Carol. Melvin mendatangi rumah Carol dan mencari tahu mengapa Carol
tidak bekerja lagi. Carol memilih untuk pindah ke daerah yang lebih dekat dengan rumahnya
agar ia bisa lebih cepat bertemu dengan anaknya, Spencer, yang sedang sakit. Agar Carol bisa
tetap bekerja di tempat makan seperti biasa, Melvin membayar seorang dokter untuk datang
ke rumah Carol untuk melakukan pemeriksaan terhadap Spencer. Mengetahui apa yang
dilakukan Melvin terhadap Carol dan Spencer, pada malamnya Carol mendatangi kediaman
Melvin. Carol mengatakan bahwa ia tidak akan pernah tidur dengan Melvin.
Diwaktu yang lain, Simon haru menerima kenyataan bahwa Verdell lebih memilih
berama Melvin dibanding dengan dirinya. Kondisi Simon sangat buruk, dimana ia harus
menerima bahwa ia kehilangan hartanya, ia juga tidak memiliki asuransi kesehatan, ia juga
harus membayar tagihan rumah sakit, dan keluar dari apartemennya karena belum membayar
uang sewa. Temannya meminta Simon untuk menghubungi orang tuanya dan meminjam
uang, padahal hubungan Simon dan orang tuanya buruk.
Untuk mengatasi permasalahan Simon, ia membutuhkan bantuan Melvin sebagai
pengemudi untuk pergi ke Baltimore, demi meminjam uang kepada orang tua Simon. Melvin
mengajak Carol untuk ikut mengikuti perjalanan ini untuk menghindari kondisi yang
canggung selama perjalanan. Selain itu Melvin mengharapkan dapat terjalinnya hubungan
yang baik dengan Carol. Diperjalanan ini terjalinlah hubungan antara mereka bertiga.
Saat di Baltimore, Carol kencan dengan Melvin karen Carol sangat senang mendapat
kabar kalau Spencer keadaannya membail. Tapi karena ada sesuatu hal yang dikatakan oleh
Melvin, Carol kecewa. Karena hal tersebut, Carol tidak ingin melihat Melvin dalam
kehidupannya. Kemudian ia pergi bersembunyi di kamar Simon, dan bersama dengan Carol,
Simon mendapatkan kembali kreativitasnya. Esok harinya mereka bertiga kembali ke New
York dengan suasana yang tidak baik.
Setelah tiba di New York, Carol merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan
terhadap Melvin. Ia menelepon Melvin dan meminta maaf tentang apa yang telah ia lakukan.
Hubungan mereka semakin rumit ketika Melvin mengizinkan Simon untuk tinggal sementara
dengannya sampai Simon mendapat kediaman yang baru. Suatu malam Melvin memutuskan
untuk datang ke rumah Carol yang ada di Brooklyn untuk menyatakan perasaannya. Mereka
berdua menyadari adanya hubungan yang dalam antara mereka berdua. Film ini diakhiri
dengan adegan Melvin dan Carol yang sedang membeli roti di toko roti.





DIAGNOSIS
Diagnosis tuan Melvin pada film ini adalah gangguan obsesif kompulsif.
DSM IV
OBSESIF KOMPULSIF
Pola pervasif preokupasi dengan urutan, perfeksionisme, dan pengendalian mental
serta interpersonal dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi dimulai
pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti:
Dari gejala di atas, maka memenuhi kriteria berdasarkan DSM IV:
1. Terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan, atau jadwal samai
tingkat dimana aktivitas utama hilang.
2. Menunjukan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas.
3. Secara berlebihan etia kepada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan
aktivitas waktu luang dan persahabatan.
4. Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel terhadap masalah etika, moralitas,
maupun nilai-nilai.
5. Tidak mampu membuang benda-benda yang tidak berguna walaupun tidak memiliki
nilai sentimental.
6. Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali
mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal.
7. Memiliki gaya belanja uang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain; uang
dipandang sebagai sesuati yang harus ditimbun untuk bencana di masa depan.
8. Menunjukan kekakuan dan keras kepala.
Gangguan ini ditandai dengan adanya fiksasi untuk menyelesaikan segala sesuatuna
dengan benar. Meskipun banyak orang lan yang iri akan ketekunan dan dedikasinya, tapi
terjebak dengan detail ini justru membuat mereka dapat meyelesaikan banyak hal dengan
tepat waktu. Penderita obsesif kompulsif biasanya keras hati, keras kepala, menyukai
ketertiban, peraturan, kebersiha, kesempurnaan, selalu erius dan tidak punya selera humor.

Tokoh utama pada film ini, Melvin, memiliki gangguan obsesif-kompulsif. Beberapa
hal yang terdapat dalam diri Melvin yang menunjukan sikap obsesif-kompulsif adalah:
1. Melvin yang selalu mengunci pintu berulang kali, dan setelahnya menyalakan lampu
berulang kali.
2. Melvin yang mencuci tangan dengan batang sabun berulang kali, setiap cuci tangan
menggunakan batang sabun yang baru. Batang sabun yang dimiliki oleh Melvin
tersusun rapi di dalam rak kaca.
3. Melvin sangat tidak suka apabila pintu rumahnya diketuk atau dibel saat ia sedang
bekerja.
4. Melvin tidak senang berinteraksi dengan sekitarnya dan cenderung menghindar
menolak untuk bersentuhan.
5. Di rumah Melvin terdapat toples permen yang disusun sesuai warna permennya.
Selain itu, ada juga kertas yang disusun sesuai dengan warnanya.
6. Melvin selalu sarapan di tempat yang sama, dan duduk ditempat yang sama. Apabila
ada orang yang menduduki tempat yang biasa ia duduki, ia akan memintanya untuk
pergi. Selain itu ia juga hanya mau dilayani oleh orang yang sama.
7. Melvin tidak mau menggunakan perlengkapan makanan yang ada di tempat makan
itu, ia menggunakan sendok, garpu, dan pisau yang ia bawa sendiri terbuat dari
plastik. Ia melakukan hal tersebut karena takut terkontaminasi.
8. Saat perjalanan menuju Baltimore, Melvin menyiapkan CD yang sudah dipilih dan
ditetapkan untuk diputar selama perjalanan.
9. Melvin tidak mau menggunakan jas yang disediakan pihak restaurant, bahkan ia lebih
memilih untuk pergi membeli jas yang baru.







PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka
Untuk gangguan kepribadian obsesif kompulsif dapat diberikan :
Klasifikasi :
- obat anti obsesif kompulsif gol. trisiklik yaitu Clomipramine, tablet 25mg
diminum 3x sehari setelah makan
- obat anti obsesif kompulsif gol. SSRI yaitu Fluoxetine, tablet 20mg diminum 3x
sehari setelah makan
Mekanisme kerja : menghambat reuptake neurotransmitter serotonin
Efek samping :
- sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif menurun, dll)
- anti kolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus
takikardia, dll)
- anti adrenergik (hipotensi, perubahan EKG)
- neurotoksis (tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia)
Kontra indikasi :
- penyakit jantung koroner, MCI, khususnya usia lanjut
- glaukoma, retensi urin, hipertrofi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsi
- kelainan fungsi jantung, ginjal dan kelenjar thyroid
- wanita hamil dan menyusui
Psikotherapi
Untuk psikoterapi dapat diberikan psikoterapi supportif, yaitu dengan cara
menjelaskan pada pasien untuk meminum obat secara teratur untuk mengurangi gejala yang
dirasakan dan juga perlunya kesadaran, kemauan serta semangat dari pasien untuk sembuh
amatlah sangat membantu untuk kesembuhan.

MANFAAT DAN SARAN
Dari film ini bisa di ketahui bahwa Mr. Udall memiliki gangguan kepribadian obsesif
kompulsif. Dan ia pun menyadari hal tersebut sehingga ia pergi ke dokter dan mendapat
beberapa obat. Peran Carol dan Simon yang sudah mengerti tetang sifatnya yang aneh, keras
kepala, dan berbicara kasar membantu mengurangi gejala-gejala tersebut. Terbukti kesabaran
dan dukungan dari orang disekitar membuat perbaikan di kehidupan pribadi Mr. Udall.

KESIMPULAN
Pada cerita film As Good As it Gets didapatkan bahwa Mr. Malvin Udall menderita
gangguan kepribadian obsesif kompulsif karena memenuhi kriteria empat dari DSM IV.
Dimana hal ini terlihat dari, keinginan pasien untuk selalu makan di restoran, pelayan, dan
waktu yang sama. Sifatnya yang selalu menjaga kebersihan, rapi, kaku, keras kepala, serta
melakukan suatu kegiatan biasa namun secara berulang-ulang dan memaksakan kehendaknya
juga merupakan ciri dari gangguan kepribadian yang ada pada diri Mr. Udall.

You might also like