You are on page 1of 33

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

BAHAN KULIAH IPAUDI


DOSEN PENGAMPU
DIAN ERHAN SAPUTRA, S.Psi., PSI
4. Posisi urutan anak. Anak 1 (berperilaku matang, benci sbg
teladan, mengikuti tekanan, perasaan kurang aman,
kurang agresif, punya leadership, prestasi tinggi, sering
tidak bahagia). Anak bungsu (keras & banyak menuntut,
dilindungi orangtua, tdk prestasi dsb).


Martin Gardiner (ahli otak anak) menjelaskan bahwa
ada hubungan antara perkembangan kepribadian, fisik
dan psikis seseorang dengan musik yang diterima
ketika masih dalam kandungan, terutama untuk
meningkatkan IQ dan EQ. Bagian penting dari musik
yang mempengaruhi perkembangan kepribadian itu
adalah beat, ritme dan harmoni.
Hasil panel para pakar (Dokter, Psikolog, Paedagogik)
berkesimpulan bahwa :
1. Rahim ibu lebih menyerupai ruang kelas daripada
sbg ruang tunggu.
2. Janin telah dapat mendengar secara jelas pada usia 6
bl dlm kandungan sehingga dapat menggerakkan
tubuh sesuai dengan irama dan nada suara ibunya.
3. Janin mampu belajar musik pada usia 4-5 bulan
dengan memberikan reaksi thd bunyi dan melodi.
4. Janin sudah memiliki perasaan, kesadaran & daya
ingat.
5. Janin yg diberi rangsangan suara scr teratur
(waktunya) dan kontinu akan mampu memacu
kecerdasan bayi setelah lahir.

Terapi musik pada janin membutuhkan waktu sekitar 30
mnt. untuk relaksasi, stimulasi dini, menjalin ikatan
emosional antara janin dengan ibunya, merubah
tingkah laku, mengembangkan kesehatan fisik dan
mental,mendidik dsb..
Jenis musik yang mempegaruhi perkembangan
kepribadian anak setelah lahir adalah : Musik Klasik
(rileks dan santai), Musik Barok (membelai), Nature
Sound Music dan Lantunan ayat Kitab Suci.

Jean Jacques Rousseau memandang anak
memiliki cara-caranya tersendiri untuk melihat,
berfikir dan merasa, yang hal ini disesuaikan
dengan rancangan alam. Alam adalah guru
tersembunyi yang mendorong anak
mengembangkan potensinya sesuai dengan
tahap perkembangan fisiknya. Atau dengan kata
lain anak adalah manusia dewasa ukuran kecil,
yang sudah dibentuk sejak lahir dan
perkembangan jiwanya dibentuk oleh alam
sesuai dengan perkembangan fisiknya

Agama Kristiani memandang anak hadir ke
dunia sudah mengusung dosa asal manusia.
Untuk menjadi bersih maka dilakukan
pembabtisan.
Agama Islam memandang anak yang lahir
dalam keadaan fitrah, potensi-potensi kebaikan
dan kebenaran, yang pengembangannya
banyak dipengaruhi oleh lingkungan.

AWAL MASA KANAK-KANAK
PERKEMBANGAN FISIK AWAL MASA KANAK-KANAK.
1. Tinggi badan rata-rata bertambah 3 inci/tahun.
2. Berat badan rata-rata bertambah 3-5 pon.
3. Perbandingan tubuh, lebih kurus daripada masa bayi, leher panjang,
dagu tampak atau tubuh cenderung berbentuk kerucut.
4. Postur tubuh, dikategorikan dalam :
a. Endomorfi (gemuk lembek).
b. Mesomorfi (kuat berotot).
c. Ektomorfi (kurus kering).
5. Tulang dan otot menjadi lebih besar, lebih kuat, lebih berat sehingga
tampak lebih kurus.
6. Lemak mempengaruhi postur tubuh.
7. Gigi susu mulai tanggal dan digantikan dengan gigi tetap.


KEMAJUAN BERBICARA.
Untuk meningkatkan komunikasi, anak harus menguasai dua tugas
pokok dalam belajar berbicara, yaitu :
1. Harus meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang
dikatakan orang lain. Kemampuan mengerti ini sangat
dipengaruhi oleh cara anak mendengarkan apa yang dikatakan
kepadanya.
2. Harus meningkatkan kemampuan bicaranya shg dapat
dimengerti orang lain. Tugas dalam belajar bicara pada awal
masa kanak-kanak adalah :
a. Pengucapan kata-kata. Pada masa ini anak sulit
mengucapkan bunyi tertentu seperti huruf mati.
Mendengarkan radio dan melihat TV dapat membantu
belajar mengucapkan kata-kata secara benar.
b. Menambah kosakata. Dalam menambah kosakata anak
belajar kata-kata yang umum seperti baik, buruk dan
kata-kata dg penggunaan khusus, seperti bilangan, nama
warna dsb.
c. Membentuk kalimat. Biasanya terdiri dari 3 atau 4 kata
mulai disusun meskipun kalimat itu tidak lengkap.


Faktor yang mempengaruhi anak banyak bicara :
1. Intelegensi 5. Status sosial ekonomi
2. Jenis disiplin 6. Status ras
3. Posisi urutan 7. Berbahasa dua
4. Besarnya keluarga 8. Penggolongan peran seks

EMOSI AWAL MASA KANAK-KANAK.
Emosi anak sangat kuat karena anak keluar dari fokus. Artinya
mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing
dan diarahkan. Kondisi ini disebabkan oleh masalah psikologis drpd
fisiologis dimana orangtua hanya memperbolehkan anak melakukan
beberapa hal, sedangkan anak merasa mampu melakukan berbagai
hal.
Pola emosi anak :
1. Amarah 5. Iri hati
2. Takut 6. Gembira
3. Cemburu 7. Sedih
4. Ingin tahu 8. Kasih sayang
Pola emosi yang berhubugan dengan rasa takut seperti khawatir,
was-was dan malu tidak terdaftar.

SOSIALISASI PADA AWAL MASA KANAK-KANAK.
Masa awal kanak-kanak adalah masa prakelompok sehingga harus
memperoleh latihan dan pengalaman pendahuluan yang diperlukan
untuk menjadi anggota kelompok. Manfaat yang diperoleh setelah
dewasa adl sangat dipengaruhi oleh tingkat kesenangan hubungan
sosial pada masa ini, yang pada umumnya lebih menyukai kontak
sosial sejenis kelamin.
Bentuk kegiatan sosial pertama adalah bermain sejajar,
berkembang menjadi bermain asosiatif dan berkembang lagi
menjadi bermain kooperatif, tetapi masuh suka berperan sebagai
penonton dalam upaya imitasi.
Pola perilaku sosial dan tidak sosial anak :
Pola sosial - Meniru Pola tdk sosial - Negativisme
- Persaingan - Agresif
- Kerjasama - Perilaku berkuasa
- Simpati - Memikirkan diri sendiri
- Empati - Mementingkan diri
- Dukungan sosial - Merusak
- Membagi
- Perilaku akrab

Teman bagi awal masa kanak-kanak digolongkan :
1. Rekan, orang yang memuaskan kebutuhan akan teman dengan berada
dalam lingkungan yang sama dimana ia dapat dilihat dan didengar.
2. Teman bermain, orang dengan siapa individu itu terlibat dalam
kegiatan yang menyenangkan. Usia dan jenis kelamin tidak sepenting
minat dan keterampilan yang dimiliki.
3. Teman baik, seseorang yang pada siapa individu dapat berkomunikasi
dengan bertukar pendapat dan saling dapat dipercaya, saling
menasehati.

BERMAIN PADA AWAL MASA KANAK-KANAK
Pola bermain masa awal kanak-kanak terdiri :
1. Bermain dengan mainan, alat permainan menjadi dominan.
2. Dramatisasi, meniru pengalaman-2 hidup dalam bermain pura-pura.
3. Konstruksi, anak membuat bentuk ttt dengan alat balok, pasir, lumpur,
tanah liat, cat, gunting, kertas dll. dimana anak meniru apa yg dilihat.
4. Permainan, memainkan sesuatu bersama teman sebaya.
5. Membaca, anak senang dibacakan dan melihat gambar dari buku.
6. Film, radio dan TV, senang dg kartun ddl untuk ditiru.

PERKEMBANGAN MORAL PADA AWAL KANAK-KANAK.
Moral anak masih rendah karena perkembangan intelektual yang
belum mencapai titik kemampuan mempelajari atau menetapkan
prinsip-prinsip abstrak tentang benar dan salah. Awal masa kanak-
kanak ditandai dengan apa yang oleh Piaget disebut moralitas
melalui paksaan, yang secara otomatis mengikuti peraturan tanpa
berfikir atau menilai dan orang dewasa adalah yang berkuasa.
Kohlberg membagi tahap perkembangan moral anak dalam dua
tahap :
1. Moralitas Prakonvensional. Pada tahap ini anak berorientasi
patuh karena hukuman sehingga nilai benar dan salahnya
perbuatan itu berdasarkan akibat-akibat fisik dari perbuatannya
itu.
2. Moralitas konvensional. Pada tahap ini anak menyesuaikan diri
dengan harapan sosial agar memperoleh pujian.
Supaya anak menjadi patuh, anak harus dibentuk agar memiliki
disiplin yang konsisten, suatu cara mengajarkan perilaku moral
yang diterima kelompok. Jenis disiplin yang digunakan pada awal
masa kanak-2 adalah :
1. Disiplin Otoriter menghemat cambukan berarti memanjakan
anak (bentuk pendisiplinan tradisional yang kaku)


2. Disiplin yang lemah, dimana anak tidak diajarkan peraturan-2, tidak
pernah dihukum jika sengaja melanggar peraturan, tidak ada hadiah
bagi yang berperilaku sosial baik.
3. Disiplin demokratis, yang menekankan hak anak untuk mengetahui
mengapa peraturan itu dibuat dan ditaati.
Pengaruh disiplin pada anak meliputi :
1. Pengaruh pada perilaku :
1) Anak yang orangtuanya lemah akan mementingkan diri sendiri,
tidak menghiraukan hak-hak orang lain, agresif dan tidak sosial.
2) Anak yang orangtuanya otoriter akan sangat patuh jika
dihadapan orang dewasa dan agresif jika berhubungan dg teman
sebaya.
3) Anak yang dibesarkan dengan disiplin demokratis akan belajar
mengendalikan perilaku yang salah dan mempertimbangkan hak-
hak orang lain.
2. Pengaruh pada sikap :
1) Pola 1 anak akan membenci orang yang berkuasa
2) Pola 2 anak akan masa bodoh dan menilai benar perilakunya.
3) Pola 3 anak tdk menjadi pendendam tetapi penuh pertimbangan


3. Pengaruh pada kepribadian.
Semakin banyak hukuman fisik digunakan, anak cenderung
menjadi cemberut, keras kepala dan negativistik
penyesuaian pribadi dan sosial menjadi buruk.

MINAT PADA AWAL MASA KANAK-KANAK.
1. Minat pada Agama
Minat ingin tahu tentang ibadah, kelahiran, kematian dan keingin-
tahuan pada konsep kehidupan, anak terdorong untuk menanyakan
sesuatu dan ingin memperoleh jawaban yang jelas untuk
membangun pengertian. Konsep anak mengenai agama adalah
realistik dalam arti menafsirkan apa yang didengar dan dilihat.
Minat pada agama lebih bersifat egosentris (sep. Doa) dan tahap
dongeng.
2. Minat pada tubuh manusia.
Minat anak pada tubuh adalah dengan memberikan komentar
tentang berbagai bagian tubuh dengan mengajukan pertanyaan-2,
baik pada anggota badan luar (mata, telinga, hidung, tangan, kaki,
kelamin dll) maupun bagian dalam (letak hati, paru-paru, otak dll)
dan kegunaannya.
3. Minat terhadap diri sendiri.
Egosentrisme awal kanak-2 sangat jelas pada tahun pertama
dan kedua (ingin ditunggui dan dirawat orang lain), dan
berangsur-2 berkurang dengan meningkatnya minat terhadap
teman bermain dan aktivitasnya. Yang paling sering tampak
adalah dengan mengamati dirinya melalui kaca/cermin,
meneliti bagian tubuh dan menanyakannya pada diri sendiri
atau orang lain tentang pakaian dan tubuhnya. Anak laki-laki
lebih egosentris daripada anak wanita karena merasa lebih.
4. Minat terhadap Seks.
Minat terhadap seks ini karena melihat gambar atau perlakuan
orang yang dewasa sehingga anak meniru, seperti mantenan,
menjodoh-jodohkan (macokake : jawa).
5. Minat terhadap pakaian.
Anak tidak banyak berminat dg penampilannya (kotor/bersih,
rapi atau tidak), tetapi punya minat besar dengan pakaian,
khususnya pada pakaian yang akan dilihat oleh orang lain,
terutama pakaian baru, warna dan hiasannya.


HUBUNGAN KELUARGA PADA AWAL MASA KANAK-KANAK.
1. Hubungan orang tua anak.
Perubahan hubungan anak terhadap orang tua dimulai sejak tahun kedua
disebabkan :
a. Perubahan pada anak, anak menjadi lebih mandiri dan dapat
menolong diri sendiri, cenderung memberontak, nakal, tegas,
menjelajah, menuntut perhatian dan menolak perintah.
b. Perubahan sikap orang tua orang tua tidak lagi menganggap anak
banyak memerlukan perawatan dan perhatian besar.
c. Konsep orang tua tentang anak yang baik orang tua sering
bertindak menghukum jika anak tidak memenuhi harapannya shgg anak
bereaksi terhadap perlakuan itu.
d. Konsep kekanak-kanakan tentang orang tua yang baik bagi anak,
orang tua yang baik adalah yang selalu siap sedia, selalu mau
melakukan apa yang dikehendaki anak, kapanpun. Kalau tidak, anak
akan membenci dan mengurangi kasih sayang.
e. Orang tua kesayangan orang tua yang banyak berada bersama
anak lebih disukai anak. Jika salah satu orang tua kurang senang dg
perilaku ini, akan memperlebar jurang hubungan diantara mereka.

f. Lebih menyukai orang luar anak lebih menyukai pengasuh atau
guru daripada orang tua, dan jika orang tua membenci maka hubungan
anak dan orangtua mengalami kesenjangan.
2. Hubungan dengan saudara.
Hubungan dengan saudara merupakan faktor pembantu yang penting
dalam perkembangan pribadi dan perkembangan sosial anak meskipun
kadang terjadi gesekan yang menyebabkan konflik, tetapi itu hanya
sesaat.
3. Hubungan dengan sanak keluarga.
Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak dalam
hubungannya dengan sanak keluarga adalah :
a. Frekuensi hubungan.
b. Peran sanak saudara dalam kehidupan anak. Peran saudara sepupu
adalah teman bermain, sedang nenek sebagai pengganti ibu.
Hubungan yang kurang baik antara anak dengan sanak keluarganya
berakibat :
a. Anak ingin menghindari hubungan dengan sanak keluarganya.
b. Jika anak mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan dg
salah satu keluarga, ia cenderung menghindari semua sanak sdr nya

AKHIR MASA KANAK-KANAK
CIRI AKHIR MASA KANAK-KANAK
Label yang digunakan orang tua.
Akhir masa kanak-2 dilabeli sebagai usia yang menyulitkan karena
anak tidak mau lagi menuruti perintah orang tua, tetapi menurut
dengan teman sebayanya. Anak laki-2 lebih banyak membandel,
tidak rapi berpakaian dan suka mengejek adik/kakak
perempuannya.
Label yang digunakan para pendidik.
Anak dilabeli dengan usia sekolah dasar, periode kritis dlm
dorongan berprestasi karena anak membentuk kebiasaan untuk
mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses.
Label yang digunakan ahli psikologi.
Anak dilabeli sebagai usia berkelompok karena perhatian utama
anak tertuju pada keinginan berkelompok dengan teman sebaya.
Periode ini disebut dengan usia penyesuaian diri.
KETERAMPILAN AWAL MASA KANAK-KANAK
Status sosial ekonomi keluarga sangat mempengaruhi jumlah dan jenis
keterampilan yang dipelajari anak. Anak dari status sosial ekonomi atas
cenderung mempunyai keterampilan yang lebih dari yang sosial
ekonomi rendah. Dan keterampilan yang dipelajari anak sosial ekonomi
rendah lebih berpusat pada keterampilan menolong diri sendiri dan
sosial, sedangkan anak dari sosial ekonomi menengah dan tinggi lebih
pada kelompok keterampilan bermain. Kategori keterampilan akhir masa
kanak-kanak dikategorikan :
1. Keterampilan menolong diri sendiri makan, mandi, berpakaian
dsb
2. Keterampilan menolong orang lain merapikan tpt tidur, menyapu.
3. Keterampilan sekolah menulis, menggambar, melukis, menari
dsb.
4. Keterampilan bermain melempar dan menangkap bola, naik
sepeda, sepatu roda, berenang dsb.

KEMAJUAN BERBICARA.
Bidang-bidang yang mengalami kemajuan berbicara adalah :
1. Penambahan kosa kata, meliputi :
a. Kosa kata etiket, seperti minta tolong, terima kasih, maaf.
b. Kosa kata warna, seperti belajar nama semua warna.
c. Kosa kata bilangan.
d. Kosa kata uang.
e. Kosa kata waktu.
f. Kosa kata populer dan kata-kata makian.
g. Kosa kata rahasia (tulisan dg lambang, lisan dg kata-2 yang
dirusak, kinetik, isyarat untuk mengkomunikasikan kata-2)
2. Pengucapan.
3. Pembentukan kalimat.

EMOSI DAN UNGKAPAN-2 NYA.
Ungkapan emosional pada akhir masa kanak-2 merupakan
ungkapan yang menyenangkan (anak tertawa genit atau terbahak-
2, menggeliat, mengejangkan tubuh, berguling-2 di lantai sebagai
pelepasan dorongan yang tertahan). Tetapi ada juga emosi yang
tidak menyenangkan, yang diungkapkan dengan menangis (bagi
wanita), cemberut dan merajuk (bagi laki-2).
Pola emosi pada akhir masa kanak-2.
Pola emosi pada akhir masa kanak-2 berbeda dengan pada awal
masa kanak-kanak (amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati,
gembira, sedih dan kasih sayang). Perbedaan itu ada dalam dua hal :
1. Jenis situasi yang membangkitkan emosi.
2. Bentuk ungkapannya.
Periode Meningginya Emosi.
Meningginya emosi pada akhir masa kanak-2 disebabkan oleh
keadaan fisik (sedang sakit/lelah cepat marah, rewel) atau
lingkungan (seperti keretakan keluarga akibat kematian, perceraian).
Permulaan Katarsis Emosional.
Emosi yang tidak tersalurkan sering dicoba meredakannya dengan
sibuk bermain, tertawa terbahak-2 atau menangis (disebut katarsis
emosional). Menangis merupakan pelampiasan tenaga emosi yang
tertahan tetapi mempunyai akibat sampingan berupa sedih.
PENGELOMPOKAN DAN PERILAKU SOSIAL AKHIR MASA KANAK2.
Sejak anak masuk sekolah sampai masa puber, keinginan untuk
bersama dan diterima kelompok menjadi semakin kuat. Kelompok
anak-2 ini sering diberi label dengan geng.
Ciri Geng anak-Anak.
1. Geng anak-2 merupakan kelompok bermain.
2. Untuk menjadi anggota geng, anak harus diajak
3. Anggota geng terdiri dari jenis kelamin yang sama.
4. Geng lebih berminat pada kelompok olahraga.
5. Geng anak laki-2 sering terlibat dalam perilaku sosial buruk
daripada anak perempuan.
6. Kegiatan geng yang populer adalah bermain dan olahraga, pergi
ke bioskop dan berkumpul untuk ngobrol atau makan bersama.
7. Geng mempunyai pusat tempat pertemuan, biasanya jauh dari
pengamatan orang tua.
8. Sebagian besar kelompok mempunyai tanda keanggotaannya,
seperti pakaian yang sama.
9. Pemimpin geng mewakili ideal kelompok yang hampir lebih
unggul dari anggota yang lain.
Efek Keanggotaan Kelompok.
Keanggotaan kelompok dapat menimbulkan akibat yang kurang
baik pada anak, diantaranya :
1. Menjadi anggota geng seringkali menimbulkan pertentangan
dengan orang tua dan penolakan terhadap standar orang tua
sehingga anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan
anggota geng daripada dengan keluarga.
2. Permusuhan antara anak laki-2 dan anak perempuan semakin
meluas
3. Kecenderungan anak yang lebih tua untuk mengembangkan
prasangka terhadap anak yang berbeda. Diskriminasi lebih
berdasar pada perbedaan usia, rasial dan menjelang usia
puber berdasarkan perbedaan agama dan sosial ekonomi.
4. Cara anak memperlakukan anak yang bukan anggota gengnya
sering bersikap kejam. Ini akibat yang paling merusak.
MINAT DAN KEGIATAN BERMAIN PADA AKHIR MASA KANAK-2
1. Bermain konstruktif, seperti menggambar, melukis, menjahit,
membuat perhiasan, membentuk tanah liat dsb.
2. Menjelajah seperti rekreasi, pramuka, camping dsb.
3. Mengumpulkan seperti prangko, gambar idola, kartu baseball dsb.
4. Permainan dan olahraga, anak laki-2 : (1) lebih banyak bermain
diluar rumah, (2) dalam kelompok yang lebih besar (3) terdiri dari
berbagai usia, (4) lebih bersifat pertandingan dan (5) berlangsung
lebih lama.
5. Hiburan, diantara yang digermari adalah :
a. Membaca buku tetang kisah petualangan
b. Buku komik.
c. Film, nonton film karton, kisah petualangan dan binatang.
d. Radio dan televisi
e. Melamun atau berkhayal.

SIKAP DAN PERILAKU MORAL.
Menurut Piaget, konsep anak mengenai keadilan, benar dan salah
sudah berubah mulai usia 5 tahu s/d 12 tahun. Relativisme moral
telah menggantikan moral yang kaku, seperti berbohong itu tidak
selalu buruk.


Kohlberg memperluas teori Piaget dan menamakan tingkat kedua
dari perkembangan moral akhir masa kanak-2 sebagai tingkat
moralitas konvensional, atau moralitas dari aturan-2 dan
penyesuaian konvensional. (Tahap pertama adalah moralitas anak
baik dimana anak mengikuti aturan untuk mengambil hati orang lain
dan mempertahankan hubungan yg baik).

Perkembangan Kode Moral.
Kode moral sangat dipengaruhi oleh kelompok dimana anak
mengidentifi-kasikan diri. Ini berarti jika anak harus memilih, anak
akan memilih standar gengnya selama ia bersama dengan geng
sebagai sarana untuk mempertahankan statusnya dalam geng.
Perkembangan kode moral akhir masa kanak-2 berangsur
mendekati kode moral dewasa. Anak yang IQ nya tinggi dan anak
wanita cenderung lebih matang penilaian moralnya drpd anak laki-2.

Peranan Disiplin Dalam Perkembangan Moral.
Disiplin harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Hal
pokok dari disiplin yang efektif bagi anak yang lebih besar adalah :
1. Bantuan dalam membesarkan Kode Moral.
Benar dan salah diberikan alasan mengapa pola perilaku
tertentu diterima dan pola lain tidak diterima sehingga
menolong anak untuk memperluas konsep dan lebih abstrak.
2. Ganjaran. Pujian atau penghargaan mempunyai nilai
pendidikan yang kuat dan baik, yang menunjukkan bahwa
perilakunya benar. Hal ini harus disesuaikan dengan usia dan
tingkat perkembangan anak.
3. Hukuman. Hukuman harus sesuai dengan perkembangan dan
bersifat adil sehingga anak harus menyesuaikan diri dengan
harapan sosial mendatang
4. Konsistensi. Disiplin yang baik harus konsisten. Apa yang
benar dan yang salah tidak harus mendapatkan imbalan dan
tidak terpengaruh oleh waktu.

Perkembangan Suara Hati.
Suara hati merupakan polisi yang diinternalisasikan, yang
mendorong anak untuk melakukan yang benar dan menghindari
yang salah.
Rasa bersalah dan rasa malu adalah suara hati yang
menggambarkan penilaian dari suara hati jika perilakunya
bertentangan dengan nilai moral tertentu yang wajib diikuti.

Pelanggaran hukum pada akhir masa kanak-2.
Pelanggaran pada masa kanak-2 bergantung pada peraturan yg
dilanggar. Pelanggaran yang paling sering dilaporkan adalah :
1. Pelanggaran di Rumah :
1) Berkelahi dengan saudaranya.
2) Merusak milik saudaranya.
3) Bersikap kasar kepada saudara yang dewasa.
4) Malas melakukan kegiatan rutin.
5) Melalikan tanggung jawab.
6) Berbohong.
7) Tidak berterus terang.
8) Mencuri milik saudaranya.
9) Sengaja menumpahkan sesuatu.

PERUBAHAN KEPRIBADIAN
Meluasnya cakrawala sosial di sekolah, faktor baru mulai
mempengaruhi perkembangan kepribadian sehingga anak harus
sering memperbaiki konsep dirinya. Perubahan tidak hanya pada
konsep diri saja, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang dinilai
dan dikagumi serta sifat-sifat pada diri sendiri.
Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri :
1) Kondisi fisik. (kesehatan dan cacat rendah diri &
terbelakang)
2) Bentuk tubuh. (terlalu gemuk/kecil rendah diri & dendam)
3) Nama dan julukan.
4) Status sosial ekonomi.
5) Lingkungan sekolah.
6) Dukungan sosial.
7) Keberhasilan dan Kegagalan.
8) Seks.
9) Intelegensi.
Perkembangan Konsep Diri Ideal.
Diri yang ideal adalah diri yang diinginkan seperti tokoh yang
diidealkan, tokoh yang diidolakan.
Mencari Identitas
Identitas diri (menurut Erikson) berarti perasaan dapat berfungsi
sebagai seseorang yang tersendiri, tetapi berhubungan erat dengan
orang lain. Untuk memperoleh identitas diri anak harus yakin bahwa
ia harus bisa bertindak mandiri sehingga ia melepaskan diri dari
kedekatan dengan orang tua dan mendekatkan diri dengan teman
sebaya.
KISI-KISI :
1. Dalami perkembangan kognitif.
2. Dalami perkembangan sosial.
3. Dalami perkembangan sosio-emosional .
TEORI PIAGET
PERIODE I
Kepandaian sensorik-motorik (0-2 th). Bayi mengorganisasikan
skema tindakan fisiknya, seperti mengisap, menggenggam dan
memukul untuk menghadapi dunia yang muncul dihadapannya.
PERIODE II
Pikiran Pra Operasional (2-7 th). Anak belajar berfikir
menggunakan simbul dan pencitraan batiniah tetapi pikiran
masih belum sistematik dan tidak logis.
PERIODE III
Operasi berfikir konkret (7-11 th), anak mengembangkan
kemampuan berfikir sistematik tetapi hanya ketika mereka
dapat mengacu pada obyek dan aktifitas konkret.
PERIODE IV
Operasi berfikir formal (11-dewasa), seseorang mengembangkan
kemampuan untuk berfikir sistematik menurut rancangan yang
murni abstrak dan hipotesis.

You might also like