PRINSIP DAN GAMBARAN UMUM KONSTRUKSI PREFABRIKASI Industrualisasi dalam konstruksi bangunan adalah perkembangan alamiah sebagaimana juga telah menimpa pada industri yang lain. Justru lebih lambat ketimbang yang lain karena lebih besarnya rintangan yang dihadapi dalam industri bangunan, yang tidak sekedar bersifat Fashionable trend (kecenderungan mode mutakhir), tetapi juga berkaitan dengan pernyataan nilai yang menuntut : Perubahan sikap mental dan pikiran baru dari sebagain ahli bangunan. JALAN MENUJU INDUSTRIALISASI BANGUNAN Selama ini orang merasa terikat kepada rumah yang harus di hargai secara indiidual, maka tentu saja orang akan merasakan sesuatu yang lain ketika tiba! tiba akomodasi tempat tinggal : ". #isediakan dalam bentuk blok!blok atau flat!flat yang bukan bangunan sebagaimana biasanya. $. %angunan tidak didesain secara khusus sebagaimana permintaan penggunanya secara indiidu. &. %angunan didirikan dalam bentuk produk yang telah selesai tanpa ada kesempatan interensi lagi dari pemakainya. '. %angunan di desain dengan penampilan yang serupa atau bahkan sama. (. Perangkat bangunan yang langsung jadi jika ingin mendesain dan membangun secara indiidu. ). #engan pilihan yang sangat terbatas. BAGAIMANA INDUSTRIALISASI DIKEMBANGKAN Industri bangunan mestinya juga membuat propgress* penggunaan crane dan mesin!mesin lain tetapi dengan cara yang lebih luas. +etertinggalan dalam industri bangunan dikembangkan dengan cara industrialisasi yang terotomastisasi dalam seluruh prosesnya sejak persiapan dan mpulding (pembuatan percetaka), casting (percetakan), concreting (pengecoran), prestressing (penegangan), storage (penyimpanan), transportation (penbgangkutan), erection (pendirian), lifting (pengankatan) dan handling (penanganan). DEFINISI PREFABRICATION, PREFABRICATED CONSTRUCTION, PREFABRICATED COMPONENTS Prefabrication (prefabrikasi) adalah industrialisasi metode konstruksi di mana komponen!komponennya diproduksi secara missal dirakit (assemble) dalam bangunan dengan bantuan crane dan alat!alat pengangkat dan penanganan yang lain. 1 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 Prefabricated Structural ,omponents (+omponen Struktur Prefabrikasi) dibuat dari beton melalui precast units-precast numbers atau precast elements (unit cetakan) tergantun g pada alternatie penggunaannya, percetakan dikontrol dengan baik diberi .aktui untuk pengerasan dan mencapai kekuatan tertentu yang diingfinkan sebelum diangkat dan diba.a menuju tapak kontruksi sesungguhnya untuk pembangunan. /etode konstruksi yang dibuat dengan menggunakan komponen prefabrikasi secara kolektif disebut sebagai 0prefabricated contruction (konstruksi prefabrikasi). +onstruksi Prefabrikasi dapat berupa sector aktifitas bangunan utamanya : industrial architecture (1rsitektur industri), 2eneral 3ngineering (4ekayasa struktur secara umum) dan ,iil 3ngineering. Precast Struktural ,omponents ( komponen Struktur Pracetak), alternatifnya dibuat untuk bangunan pada site tertentu. +ecenderungan ini mengarah pada pabrik pembuat komponen. PROBLEM MATERIAL +ebutuhan ideal yang harus dipenuhi dalam teknik konstruksi bangunan denagn system konstruksi prefabrikasi : ". +emampuan pembuatan melalui metode mekanis (beban ba.aan dan komponen yang tertutup). $. +emungkinan sambungan dan koneksi structural yang layak dan memungkinkan untuk dibuat dengan cara yang paling sederhana. &. Secara simultan kemungkinan untuk pelaksanaan fungsinya akibat beban ba.aan dan lketerbatasan ruang geraknya. 5al yang paling penting adalah bah.a material harus memiliki kualifikasi sebagai berikut : ". /engisolasi panas, tahan air dan anti pembusukan. $. 1nti api dan dapat dicetak secra olumetric. &. #apat dipaku dan digergaji sehingga memungkinkan untuk perubahan. '. 6idak banyak membutuhkan pemeliharaan (maintenance). (. /emiliki kekuatan yang tinggi. KEUNTUNGAN DAN PERMASALAHAN KONSTRUKSI PREFABRIKASI %eberapa keuntungan konstruksi prefabrikasi dalam industri bangunan adalah : ". 7aktu konstrulsi yang lebih cepat, sejak pekerjaan struktur di tapak, konstruksi pondasi dan pendirian kompone.n prefabrikasi. $. Jumlah material yang dibutuhkan tidak berkurang &. produksi unit precast dalam skal luas menjadikan lebih praktis untuk menggunakan mesin dan karenanya kebutuhan jumlah pekerja yang terlalu banyak dapat diatasi '. Pengurangan kebutuhan tenaga kerja manusia dan menuntut memiliki keahlian yang lebih 2 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 (. +ualitas yang dihasilkan lebih baik sebagai hasil proses pabrik yang selalu di ba.ah penga.asan yang ketat dan tetap, penggunann nmesin dan lingkungan kerja yang rapih ). Pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan tanpa tergantung pada kondisi cuaca Permasalahan dalam konstruksi prefabrikasi adalah : ". 6ransportasi komponen dari pabrik ke site $. +esul*itan dalam penanganan di lapangan khususnya dalam erection (pendirian), lifting (pengangkatan) dan connecting (penyambungan pada saat finalisasi konstruksi &. Pelaksanan yang demikian berarti ada tambahan biaya dan problem teknis. SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PRACETAK %eton adalah material konstruksi yang banyak dipakai di Indonesia, jika dibandingkan dengan material lain seperti kayu dan baja. 5al ini bias dimaklumi, karena bahan!bahan pembentukannya mudah terdapat di Indonesia, cukup a.et, mudah dibentuk dan harganya relatie terjangkau. 1da beberapa as.pek yang dapat menjadi perhatian dalan system beton konensional, antara lain .aktu pelaksanaan yang lama dan kurang bersih, control kualitas yang sulit ditingkatkan serta bahan!bahan dasar cetakan dari kayu dan triplek yang semakin lama semakin mahal dan langka. Sistem beton pracetak adalah metode konstruksi yang mampu menja.ab kebutuhan di era millennium baru ini. Pada dasarnya system ini melakukan pengecoran komponen di tempat khusus di permukaan tanah (fabrikasi), lalu diba.a ke lokasi (transportasi ) untuk disusun menjadi suatu struktur utuh (ereksi). +eunggulan system ini, antara lain mutu yang terjamin, produksi cepat dan missal, pembangunan yang cepat, ramah lingkungan dan rapi dengan kualitas produk yang baik. Perbandingan kualitatif antara strutur kayu, baja serta beton konensional dan pracetak dapat dilihat pada table : Aspek kayu baja Be!" konensiona l Pracetak Pe"#a$aa" Semakin terbatas 8tamanya impor /udah /udah Pe%&'"aa" %anyak %anyak Paling banyak ,ukup Pe(aksa"aa" Sukar, +otor ,epat, bersih 9ama, kotor ,epat, bersih Pe&e(')a%aa" %iaya 6inggi %iaya tinggi %iaya sedang %iaya sedang Kua('as 6ergantung spesies 6inggi Sedang! tinggi 6inggi 3 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 Ha%#a Semakin mahal /ahal 9ebih murah 9ebih murah Te"a#a Ke%ja %anyak %anyak %anyak %anyak L'"#ku"#a" 6idak ramah 4amah +urang ramah 4amah Sa"$a% 1da (sedang diperbaharui) 1da ( sedang diperbaharui) 1da ( sedang diperbaharui ) %elum ada (sedangdisusun ) Sistem pracetak telah banyak diaplikasikan di Indonesia, baik yang sistem dikembangkan di dalam negeri maupun yang didatangkan dari luar negeri. Sistem pracetak yang berbentuk komponen, seperti tiang pancang, balok jembatan, kolom plat pantai. Permasalahan mendasar dalam perkembangan system pracetak di Indonesia saat ini adalah : ". Sistem ini relatie baru $. +urang tersosialisasikan jenisnya, produk dan kemampuan system pracetak yang telah ada &. Serta keandalan sambungan antarkomponen untuk system pracetak terhadap beban gempa yang selalu menjadi kenyataan '. %elum adanya pedoman resmi mengenai tatacara analisis, perencanaan serta tingkat kendalan khusus untuk system pracetak yang dapat dijadikan pedoman bagi pelaku konstruksi. PERKEMBANGAN SISTEM PRACETAK DI DUNIA Sistem pracetak jaman modern berkembang mula!mula dio :egara 3ropa. Strujtur pracetak pertama kali digunakan adalah sebagai balok beton precetak untuk ,asino di %iarrit;, yang dibangun oleh kontraktor ,oignet, Paris "<=". Pondasi beton bertulang diperkenalkan oleh sebuah perusahaan Jerman, 7ayss > ?reytag di 5amburg dan mulai digunakan tahun "=@). 6h "="$ beberapa bangunan bertingkat menggunakan system pracetak berbentuk komponen! komponen, seperti dinding .kolom dan lantai diperkenalkan oleh John.3.,on;elmann. Struktur komponen pracetak beton bertulang juga diperkenalkan di Jerman oleh Philip 5ol;mann 12, #yckerhoff > 7idmann 2 7ayss > ?reytag +2, Prteussag, 9oser dll. Sstem pracetak taha gempa dipelopori pengembangannya di Selandia %aru. 1merika dan Jepang yang dikenal sebagai :egara maju di dunia, ternyata baru melakukan penelitian intensif tentangt system pracetak tahan gempa pada tahun "==". #engan membuat program penelitian bersama yang dinamakan P43SS ( Precast seismic Structure System). PERKEMBANGAN SISTEM PRACETAK DI INDONESIA 4 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 Indonesia telah mengenal system pracetak yang berbentuk komponen, seperti tiang pancang, balok jembatan, kolom dan plat lantai sejak tahun "=A@an. Sistem pracetak semakin berkembang dengan ditandai munculnya berbagai inoasi seperti Sistem ,olumn Slab ("==)), Sistem 9!Shape 7all ("==)), Sistem 1ll 9oad %earing 7all ("==A), Sistem %eam ,olumn Slab ("==<), Sistem Jasubakim ("===), Sistem %resphaka ("===) dan siste'm 6!,ap ($@@@). PERMASALAHAN UMUM PADA PENGEMBANGAN SISTEM PRACETAK 1da tiga masalah utama dalam pengembangan system pracetak : ". +eandalan sambungan antarkomponen $. %elum adanya suatu pedoman perencanaan khusus untuk system struktur pracetak &. +erjasama dengan pertencana di bidang lain yang terkait, terutama dengan pihak arsitektur dan mekanikal-elektrikal-plumbing. SISTEM PRACETAK BETON Pada pembangunan struktur dengan bahan betyon dikenal & (tiga) metode pembangunan yang umum dilakukan, yaitu system konensional, system form.ork dan system pracetak. Sistem konersional adalah metode yang menggunakan bahan tradisional kayu dan triplek sebagai form.ork dan perancah, serta pengecoran beton di tempat. Sistem form.ork asudah melangkah lebih maju dari system konersional dengan digunakannya system form.ork dan perancah dari bahan metal. Sistem form.ork yang telah masuk di Indonesia, antara lain system Butinord dan /ian. Sistem Butinord menggunakan bahan baja sedangkan Sistem /ian menggunakan bahan alumunium. Pada system pracetak, seluruh komponen bangunan dapat difabrikasi lalu dipasang di lapangan. Proses pembuatan komponen dapat dilakukan dengan kontol kualitas yang baik. *+ SISTEM KONEKSI *+,+ SAMBUNGAN Pada umumnya sambungan C sambungan bias dikelompokkan sebagai berikut : 1. Sambungan yang pada pemasangan harus langsung menerima beban ( biasanya beban ertical ). 1kibat beban sendiri dari komponen . lihat ( gambar 1 ). %. Sambungan yang pada keadaan akhir akan harus menerima beban!beban yang selama pemasangan di terima oleh pendukung pembantu. 9ihat (gambar % ). ,. Sambungan pada mana tidak ada persyaratan ilmu gaya tapi harus memenuhi persyaratan lainseperti : kekedapan air, kekedapan suara. 9ihat (gambar ,). 5 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 #. Sambungan Csambungan tanpa persyaratan konstruktif dan semata!mata menyerdiakan ruang gerak untuk pemasangan . lihat ( gambar # ).
*+-+ IKATAN ,ara meng!ikat!kan - me!lekat!kan suatu komponen terhadap bagian komponen konstuksi yang lain secara prinsip dibedakan sebagai berikut : A+ Ikaa" C!% . I" S'u C!"/%ee J!'" 0 Penyaluran gaya dilakukan le.at beton yang dicorkan #iperlukan penunjang - pendukung pembantu selama pemasangan sampai beton cor mengeras Penyetelan berlangsung dengan bantuan adanya penunjang - pendukung pembantu. 6oleransi penyusutan 0 diserap 0 oleh ,oran %eton. B+ Ikaa" Te%apa" ,ara menghubungkan komponen satu dengan yang lain secara DlegoE (permainan balok susun anak!anak) disebut Iaktan 6erapan. #imulai dengan cara hubungan D P39361+1: D, kemudian berkembang menjadi D Saling /enggigit D. Proses pemasangan dimungkinkan tanpa adanya pendukung - penunjang pembantu. C+ Ikaa" Baja %ahan pengikat yang dipakai : Plat baja dan 1ngkur. Sistem ikatan ini dapat dibedakan sebagai berikut : /enyambung dengan cara di las ( 7elded Steel ) /enyambung dengan %aut - /ur - 8lir ( ,orbel Steel ) ,atatan : a. 5arga dari profil baja sebagai pengikat tinggi b. /ungkin dilaksanakan tanpa pendukung - penunjang c. 5arus dilindungi dari : korosi, api dan bahan kimia. #engan /ortar - In Situ concrete Joint sebagai pelindung - ?inishing ikatan. D+ Ikaa" Te#a"#a" /erupakan perkembangan lebih jauh dari ikatan baja dengan memasukan unsure Post 6ensioning dalam system koneksi. /emerlukan penunjang - pendukung %antu selama pemasangan Perlu tempat - ruang yang relatuf besar untuk Post 6ensioning 1ngker cukup mahal *+1+ SIMPUL a. /erupakan kunci dalam struktur yang memakai komponen pra C cetak dan merupakan tempat pertemuan antara $ atau lebih komponen struktur 6 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 b. Secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut : I. Simpul Primer Pertemuan yang menghubungkan kolom dengan balok dan juga terhadap plat lantai. #isisni beban dari plat akan diteruskan ke pendukung!pendukung ertical. II. Simpul Pertemuan +olom Pertemuan dimana beban!beban ertical dan sese.aktu momen! momen juga disalurkan. III. Simpul Penyalur Sekunder!Primer ( Pelat %alok ) 8ntuk menyalurkan beban ertical IF. Simpul Pendukung sesama Plat - dengan %alok dan +olom 8ntuk menyalurkan beban hori;ontal dalam bentuk tegangan tekan C tarik dan geser F. Simpul Gang /ampu /enahan /omen Gang secara statis bisa membentuk komponen pendukung tapi oleh alasan tertentu. /isal : 6ransportasi dibuat terdiri dari $ atau lebih bagian #ari semua ini yang terpenting - utama adalah S I M P U L P R I M E R SIMPUL PRIMER ,+ #ari segi morpologinya simpul primer dibedakan menjadi : Simpul Primer %erdimensi Satu Simpul Primer %erdimensi #ua Simpul Primer %erdimensi 6iga 1. Simpul Primer #imensi Satu %. Simpul Primer #imensi #ua ,. Simpul Primer #imensi 6iga C!"!) S'&pu( P%'&e% Be%$'&e"s' Dua C!"!) S'&pu( P%'&e% Be%$'&e"s' T'#a 7 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 #ari segi cara bekerjanya simpul primer dapat dibedakan sebagai berikut : 1. SIMPUL COR Sistem ikatan menggunakan cor B+ SIMPUL TERAPAN #imana ikatan dilaksanakan dengan cara ikatan terapan C+ SIMPUL TEGANGAN Simpul dimana pengikatan dilakukan dengan cara ikatan teganga D+ SIMPUL KONSOL Simpul yang dibuat dengan menggunakan konsol sebagai pendukung E+ SIMPUL KONSOL KE DALAM Simpul ini arian dari system konsol, arah konsol berla.anan dengan system konsol biasa ( 1rah konsol ke dalam ). K!(!& T'$ak Te&bus S'&pu(, Ba(!k T'$ak e&bus S'&pu( K!(!& T'$ak e&bus s'&pu( Ba(!k e&bus S'&pu( K!(!& Te&bus S'&pu( Ba(!k T'$ak e&bus S'&pu( K!(!& e&bus S'&pu( ba(!k e&bus s'&pu( COR #ari segi pemasangan tidak praktis 6idak %isa menembus KONTAK LANGSUNG TERAPAN 6idak mungkin 6idak /ungkin BAUT, TEGANGAN KONSOL KONSOL 2 DALAM 3 CENDA4AN F+ SIMPUL KEPALA MARTIL Simpul ini sebetulnya berupa konsol tetapi panjang konsol cukup jauh. Sehingga dapat berupa balok tersendiri. Simpul ini mempunyai keuntungan: %aik dari segi produksi, transportasi maupun pemasangan +ekakuan simpul 8 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 G+ SIMPUL CENDA4AN Simpul ini sebetulnya merupakan simpul kepala martil tetapi dalam dua arah, baik sebagai garis rusuk maupun sebagi bidang plat. %iasanya dibuat terpisah antara kolom dan kepala cenda.annya. 5al ini mempermudah transport pemasangan maupun penyimpanannya. Sulit diterapkan untuk bangunan berlantai banyak. PERTIMBANGAN DESAIN SAMBUNGAN DALAM PRODUKSI ,+ UMUM #alam desain sambungan pengetahuan produksi sangat penting item berikut yang perlu diperhatikan dalam desain sambungan berkaitan dengan perencanaan dalam produksi. a. Standarisasi tipe sambungan penguatannya b. /enghindari bentuk!bentuk yang bertele!tele c. /ereduksi pekerjaan yang berkeping!keping (banyak ragam ) d. /enjaga ukuran material dan batas imitasinya e. /empertimbangkan jarak sambungan dan toleransinya f. /engusahakan penggunaan item perlengkapan danj pengangkatan sesedikit mungkin ragamnya g. 8sahakan penggunaan desain detail sambungan yang berulang h. 2unakan material sambungan secara simetri. /isal : pengelasan, pembautan agar terhindar dari kesalahan -+ STANDARISASI PRODUKSI a. Standarisasi diterapkan pada semua elemen sambungan /isalnya : Plat yang dibutuhkan &-< in dan (-") in, maka sebaiknya gunakanlah semua plat yang &-< in. %atang sambungan ) bar dan ( bar. ( gunakan ) bar ) b. Standarisasi dimensi ( usahakan jangan berubah!ubah ) c. 2unakan system sambungan yang telah banyak digunakan-familiar 1+ PENGUATAN SAMBUNGAN 2unakan diameter penguat ( bars reinforcement ) sambungan seoptimal mungkin %ars (batang) terlalu besar tidak praktis dan susah dalam penanganan. #alam desain sambungan harus dipertimbangkan posisi penguatan dalam kelayakan cetakan dan kemungkinkan perubahan dalam pengecoran. *+ KELA5AKAN PEMBUBUHAN PLAT TANAM DAN BIDANG STRUKTUR +elayakan plat, sudut penempatan dan be.ntuk baja pada bentuk sambungan harus diantisipasi sejak a.al untuk menghindari kemungkinan kegagalan dalam pengerjaan. " PRASARAT INDUSTRIALISASI STANDAR KOMPONEN DAN T5PE STANDARISASI T5PE DAN PRODUKSI MASSA 9 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 Produksi massa hanya mungkin jika jumlah unitnya banyak dan memiliki ragam type. 8ntuk mencapai ini, unit!unit harus memenuhi persyaratan berikut : ". 5arus dapat digunakan untuk bangunan dengan membentuk fungsi yang beragam $. 5arus dapat melayani berbagai kegunaan &. %entuk fungsi yang sama tetapi ariasi dimensi berbeda '. /emungkinkan adanya kombinasi dan moulding yang tepat (. +omponen memungkinkan dibuat dengan metode mesin dan layak dalam penanganan, pengangkutan dan transportasi ). /emungkinkan penyimpanan dalam .aktu dan tempat A. #apat dipastikan kontinuitas produksinya #esign dan ketentuan unit!unit prefabrikasi disebut D S61:#14IS1SI 6GP3 D. S5ARAT STANDARISASI T5PE ". #apat dipertimbangkan dalam pembesiannya $. 6ype dari setiap bagian dapat digabung dalam bangunan &. +eseluruhan dapat dibangun atas dasar standar tipe DESIGN TIPE ". #idasarkan pada system pendimensian tertentu $. 5arus didasarkan pada solusi yang baik dan ekonomis &. pertimbangan structural, fungsional dan estetik '. Standarisasi dalam detail dan teknik penyambungan SISTEM UNIFIKASI DIMENSI Standarisasi tipe hanya memungkinkan bila dimensi design dan produk disesuaikan dengan tepat Pendimensian harus mencakup seluruh system struktur, dimensi pembuatan, system sambungan, system penanganan dan toleransi penyusutan. PERS5ARATAN PENDIMENSIAN ". 8nit!unitnya dapat ditambahkan pada unit!unit yang lainnya $. 8nit!unit dapat saling dipertukarkan dan digantikan &. 8nit!unit dapat membentuk berbagai kemungkinan ariatif DAMPAK KOORDINASI PENDIMENSIAN ". /emungkinkan memilih design produk yang terbaik dari sejumlah produksi dengan dimensi sama untuk kegunaan yang sesuai. $. #esign yang sederhana dengan kesalahan kecil. &. Fariasi produksi yang terus bertambah. '. /unculnya spesialisasi dalam produksi. 10 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 Sistem dimensi melahirkan unit!unit D/odularE 93 ,B4%8SI34 !!!!!!!!!!!!!! /odul Bf 6he 5uman %ody 2olden ,ut :38?346 !!!!!!!!!!!!!! /odul Bctameter System ,+, PRODUKSI MASSAL 6666666666666 E7ek Pe('pa#a"$aa" A+ BAHAN 3konomi #imensi 3konomi +uantitas ,ara Penyimpanan ,ara 5andling ,ara 6ransport ,ara /emasang ,ara /engikat B+ TENAGA 3fek %elajar ,ara +erja Perabotan +erja 5ubungan +erja Imbalan +erja C+ PERALATAN Pilihan 1lat 7aktu Penggunaan ,+-+ DASAR EKONOMI +emungkinan rasionalisasi dan proses produksi inestasi dalam mesin, peralatan teknis dan tenaga kerja serta pemanfaatannya secara terencana. STRUKTUR BIA5A DALAM KONSTRUKSI BETON PRACETAK .PRECAST CONCRETE 0 ,+1+ PEMILIHAN SOLUSI /enetapkan tujuan dari pengambilan keputusan konstruktif dalam hubungan dengan sasaran umum pembangunan KRITERIA 8 7aktu %iaya 9ingkungan 3stetis +esempatan +erja 6eknologi 11 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 METODE 8 /enetapkan 6ujuan +riteria Solusi 3aluasi SOLUSI 8 6aktis Strategis - TEKNIK ACUAN Peranan dalam struktur biaya konstruksi #ua masalah pokok : +aitan dari jenis acuan terhadap masalah jumlah posisi, seri dan .aktu produksi Pengaruh dari bentuk komponen pracetak dan pelaksanaan konstruksinya dengan macam acuan -+,+ BAHAN 3fektifitas bahan acuan N! JENIS BAHAN BISA DIPAKAI BERAPA KALI " +1G8 AH $ +1G8 #IB915 "(H & +1G8 91PIS S3:2 &@H ' %1J1 "@@H ( P91S6I+ 6I:22I "(@H ) %1J1 6I:22I (@@H 1+ BENTUK 4asionalisasi bentuk komponen pracetak PERPUSTAKAAN DI CHIBA B935 B61+1 > +I/841 12 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 P346I/%1:21: PBSISI P4B#8+SI P3:GI/P1:1: #1: F346I+19 P3:21:2+161: P346I/%1:21: S616I+1 *+ TEKNIK PEMBESIAN 1+,+ KONSEP a+ Usa)aka" a#a% e(e&e" 9 k!&p!"e" ya"# sa&a be"uk"ya &e"$apaka" '(&u #aya ya"# sa&a pu(a+ pe%(akua"
persyaratan b. Perhatikan perbedaan kondisi PRODUKSI HADRING STORAGTRANSPOR T ERECTION
1+-+ Ke&u"#k'"a" a. %I1S1 b. P4363:SIB: %esi lebih banyak 1cuan mahal, karena harus memikul tegangan a.al c. PBS6 63:SIB: Inestasi pada alat penarik Perlu D ruang D untuk stressing +omponen yang terpasak dipisah karena alas an transport dan sebagainya 13 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 /ahal +arena angker Perlu diperhatikan : Penyusutan komponen akibat pratekan k.&@@ @.( mm - Pe"#e%'a" Be!" P%a/eak %eton pracetak adalah suatu metode percetakan komponen secara mekanisasi dalampabrik atau .orkshop dengan memberi .aktu pengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum dipasang. a. Keu"u"#a" Be!" P%a/eak Pengendalian mutu teknis dapat dicapai, karena proses produksi dikerjakan di pabrik dan dilakukan pengujian laboratorium 7aktu pelaksanaan lebih singkat #apat mengurangi biaya pembangunan 6idak terpengaruh cuaca b. Ke"$a(a P%e/as /embutuhkan inestasi a.al yang besar dan teknologi maju #ibutuhkan kemahiran dan ketelitian #iperlukan peralatan produksi ( transportasi dan ereksi ) %angunan dalam skala besar Me!$e Me&ba"#u" $e"#a" K!"s%uks' P%e/as a+ Se%a"#ka'a" ke#'aa" ya"# $'(akuka" pa$a p%!ses p%!$uks' a$a(a) 8 ". Pembuatan rangka tulangan $. pembuatan cetakan &. Pembuatan campuran beton '. Pengecoran beton (. Pera.atan ( curing) ). Penyempurnaan akhir A. Penyimpanan b+ T%a"sp!%as' Da" a(a a"#ku 6ransportasi adalah pengangkatan elemen pracetak dari pabrik ke lokasi pemasangan. Sistem transportasi berpengaruh terhadap .aktu, efisiensi konstruksi dan biaya transport. Gang perlu diperhatikan dalam system transportasi adalah : Spesifikasi alat transport 4onte transport Perijinan 14 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 1lat angkat yaitu memindahkan elemen dari tempat penumpukan ke posisi penyambungan ( perakitan ). Peralatan angkat untuk memasang beton pracetak dapat dikategorikan sebagai berikut : ". +eran mobile $. +eran teleskopis &. keran menara '. +eran portal /+ Pe(aksa"aa" K!"s%uks' . E%eks' 0 /etode dan jenis pelaksanaan konstruksi precast diantaranya adalah : a) #irakit per elemen b) 9ift C Slab system 1dalah pengikatan elemen lantai ke kolom dengan menggunakan dongkrak hidrolis. Prinsip konstruksinya sebagai berikut : 9antai menggunakan plat!plat beton bertulang yang dicor pada lantai ba.ah +olom merupakan penyalur beban ertical dapat sebagai elemen pracetak atau cor di tempat. Setelah lantai cukup kuat dapat diangkat satu persatu dengan dongkrak hidrolis. c) Slip C ?orm System Pada system ini beton dituangkan diatas cetakan baja yang dapat bergerak memanjat ke atas mengikuti penambahan ketinggian dinding yang bersangkutan. d) Push C 8p - Jack C %lock System Pada system ini lantai teratas atap di cor terlebih dalu kemudian diangkat ke atas dengan hidranlic C jack yang dipasang di ba.ah elemen pendukung ertical. e) %oI System konstruksi menggunakan dimensional berupa modul!modul kubus beton. PRINSIP KONSTRUKSIONAL %erikut prinsip!prinsip yang dapat diterapkan untuk disain structural : ". struktur terdiri dari sejumlah tipe!@tipe komponen yang mempunyai funfgsi seperti balok, kolom, dinding, plat lantai dll $. 6iap tipJe komponen sebaiknya mempunyai sedikit perbedaan &. Sistem sambungan harus sederhana dan sama satu dengan yang lain, sehingga komponen!komponen tersebut dapJat dibentuk oleh metode yang sama dan menggunakan alat %antu yang sejenis '. +omponen harus mampu digunakan untuk mengerjakan beberapa fungsiK 15 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 (. +omponen!komponenharus cocok untuk berbagai keadaan dan tersedia dalam berbagai macam!macam ukuran produksi ). +omponen Ckomponen harus mempunyai berat yang sama sehingga mereka bias secara hemat disussun dengan menggunakan peralatan yang sama A$a '#a &a/a& k!"s%uks' p%e7ab%'kas' 8 a. Pembuatan didalam sebuah pabrik, dimana komponen!komponen mudah untuk dibuat dan nyaman untuk pengangkutan b. Pembuatan pada site dengan menggunakan alat!alat) mekanik c. 4angkaian dari komponen dirakit ke dalam komponen!komponen yang lebih luas K(as'7'kas' S'se& P%a/eak Be!" S'se& p%a/eak $'ba#' &e"ja$' $ua kae#!%' ya'u 8 a+ Seba#a' k!&p!"e" s%uku% T'a"# pa"/a"# be!" $a" syse& sa&bu"#a" 1da beberapa bentuk dari tiang pancang. %entuk yang paling umum adalah persegi massif, karena paling mudah dibuat. Farian lain adalah bentuk bulat berongga (spinning) dalam cetakan yang berbentuk bulat. Pe(a La"a' P%a/eak Pada tahun "=<', komponen pracetak lantai mulai dikenal di Indonesia pada pembangunan menara %#:I. %entuk yang umum digunakan adalah pelat prategang berongga (hollo. core slab). G'%$e% je&baa" $a" Ja(a" Laya"# +omponen ini sangat popular karena jelas lebih mudah bibandingkan struktur baja. Farian pertama berbentuk oid slab, dengan system prategang pratarik, arian berbentu I , dengan system prategang pascatarik, arian berbentuk G, arian berbentuk boI dengan system prategang pascatarik. Tu%ap 1dalah struktur geoteknik yang fungsinya menanam perbedaan tinggi tanah, misalnya pada struktur galian, kolam atau timbunan. Ba"a(a" Re( Sejak jaman %elanda bahan kayu popular digunakan unytuk bantalan rel.
b+ Seba#a' syse& s%uku% 16 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 S'se& 4a77(e C%ee .,::;0 Sistem ini termasuk katagori system dinding pemikul dengan komponen pracetak berupa panel lantai dan panel dinding beton bertulang yang disambung dengan baut baja. S'se& C!(u&"6S(ab .,::<0 +eunggulan system ini terletak pada perencanaan struktur elemen dan kepraktisan pemasangannya. Pemasangan ini sangat cepat yaitu dua hari perlantai bangunan. S'se& L S)ape 4a(( .,::<0 +omponen utamanya adalah dinding pracetak beton bertulang 9, yang berfungsi juga sebagi dinding pemikul. S'se& A(( L!a$ Bea%'"# 4a(( .,::=0 +omponen pracetaknya adalah komponen dinding dan lantai beton bertulang massif setebal $@ cm, merupakan system dinding pemikul. S'se& Ba"#u"a" Jasubak'& .,::>0 Sistem ini termasuk kategori system pracetak komposit hybrid berbentuk langka. Sistem ini mengkombinasikan monolit konersional, form.ork dan pracetak. +omponen pracetak ini selain bersifat struktur juga berfungsi sebagai form.ork dan perancah untuk beton cor di tempat. S'se& B%esp)aka.,:::0 ,iri khas system ini adalah menggunakan bahan beton ringan untuk komponen kolom dan balok.%ahan beton ringan utamanya adalah agregat kasar yang terbuat dari bahan abu terang. ,iri khas yang lain adalah kolom berbentuk 6 serta komponen lainnya adalah balok dan pelat. S'se&, Ce%u/uk Ma%as Be!" Solusinya dengan menggunakan system cerucuk matras beton yang dapat dipasang sedalam yang direncanakan dengan melakuakn penyambungan, sehinnga dapat diperoleh daya dukung, penurunan dan tingkat kestabilan yang diinginkan. TRANSPORTASI DAN ERETION KOMPONEN STRUKTUR PREFABRIKASI TRANSPORTASI a. +omponen prefabrikasi unit beton precast dapat dikatakan ekonomis hanya jika biaya transportasi dan eresktion dari keseluruhan produksinya secra signifikan dapat lebih rendah dari biaya dengan beton konensional ( concrete in situ ). 17 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 b. :ilai transportasi dan erection munghkin dapat ditekan rendah bila rekayasa mekanik dalam manufaktur ditingkatkan c. Pada dasarnya ada dua bentuk transportasi : ". 6ransportasi jalan raya $. 6ransportasi dengan rail d. %eberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan transportasi ". Jarak angkut ! jarak ekomonis $@@ km $. #imensi objek yang diangkut &. olume objek yang diangkut C minimum '@@ unit '. ?rekuensi pengangkutan (. Sifat material objek yang diangkut ). 7aktu yang tersedia A. sebaran lokasi pembangunan <. 9okasi projek dan aksessibilitas =. %iaya yang tersedia "@. 9egalisasi sdistem transportasi TRANSPORTASI JALAN RA5A . ROAD TRANSPORTASI0 6ransportasi jalan raya sangat cocok untuk skala pembangunan dengan site yang luas Sangat tergantung pada persyaratan legal :egara setempat khususnya dalam persyaratan : lebar, ketinggian, panjang dan beban objek yang diangkut #esain yang dibuat harus mempertimbangkan keadaan ini. 1pabila komponen tidak memenuhi maka ia membutuhkan biaya tambahan dalam kesulitan transportasi disamping membutuhkan penga.alan khusus petugas jalan raya Panjang maIimum unit precast yang diisyaratkan dalam satu angkutan tidak melebihi &@ m 6ransportasi angkutan yang rendah ( biasanya untuk panel dinding dan lantai memiliki kemampuan angkut $(@ ton 8ntuk objek angkut panel dinding dan lantai sangat cocok menggunakan kendaraan yanmg dilengkapi dengan kerangka khusus yang dapat mendukung dan melindungi objek angkut. 8ntuk objek yang panjang dan beban yang lebih besar dapat menggunakan dua gerobak yang dihubungkan oleh beton precast itu sendiri ERECTION . PENDIRIAN BANGUNAN 0 :ilai ekonomi /erupakan "( C $@ L dalam struktur pembiayaan bangunan /asih terbatasnya kemungkinan rasionalisasi secara prosers produksi di pabrik 18 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 6erdiri dari & kegiatan pokok : a. /enghandle dari kendaraan transport atau gudang dan lay do.n area ke tempat pemasangan b. Penyetelan c. Pengikatan A(a Pe"#a"#ka #iusahakan agar alat pengangkat tidak dibebani dengan .aktu penyetelan dan .aktu pengikatan. +arena mahalnya sambungan sebaiknya komponen berjumlah sesedikit mungkin dengan berat sebesar mungkin sehingga jumlah sambungan menjadi sesedikit mungkin. 5arus diusahakan dalam perencanaan agar kapasitas crane dapat dimangfaatkan sebaik mungkin. KRITERIA PEMILIHAN ALAT PENGANGKAT ". %erat komponen precast $. Jenis komponen : dim,ensi, linear atau slab type &. tinggi alat berkaitan dengan ketinggian bangunan '. +uantitas - jumlah komponen (. 9oca*l condition : aksessibilitas, topografi ). 2erakan alat A. ,ara kerja <. ?rekuensi Je"'s a(a pe"#a"#ka ". 6ruck C mobile cranes $. #erricks &. 6o.er ,ranes '. 2oliath ,ranes (. 5ydraulics ! Jack %locks A(a pe"#a"#ka M!b'(e C%a"e T!?e% K%a"e M!b'(e T!?e% C%a"e Sa'/ G!('a) C%a"e La'" @ (a'" Ju&(a) Lap's Sesuai /asing! masing Be"uk De"a) Ba"#u"a" %anyak Fariasio Beba" Maks'&u& &@ 6on "@ 6on "@ 6on &@ 6on Sesuai 1lat Ca%a Pe(aksa"aa" Perbagian ( Fertikal ) Perlapis ( hori;ontal ) %anyak Fariasi 19 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 Syse& sa'k +olom /enerus +olom Pertingkat dengan pendukung pembantu pada pemasanga n dilakukan dengan core > gesr plat lantai %anyak Fariasi BEBERAPA PRINSIP CARA PEMASANGAN .ERECTION 0 ". ,ara pemasangan perbagian ( ertical ) #ilakukan trae per trae ,ocok untuk bangunan dengan luas lantai besar Perlu landasan yang cukup kuat, /obil crae bias bergerak memenuhi jarak jangkau 9engan momem untuk crane tidak terlalu besar sehingga berat komponen lebih leluasa %iasanya untuk &!( tingkat $. ,ara pemasangan perlapis ( hori;ontal ) #ilakukan lantai perlantai Perlu alat pengangkat yang dapat mencari seluruh bagian bangunan +arena besarnya momen crane, berat komponen terbatas terutama palt lantai ,rane yang biasa digunakan 6o.er ,Mrane Putar #iperlukan penunjang kolom selama pemasangan &. ,ara pemasangan 9ift Slab +olom menerus pelat lantai di cor satu diatas yang lain 1lat pengangkat 5idraulis Perlu pasak untuk pengunci dalam pemasangan '. ,ara Pemasangan Jack %lock 9antai teratas disiapkan diatas permukaan tanah 5idraulis Jack dipasang di ba.ah komponen pendukung ertical #engan mengatur secara berganti penggunaan hydraulic Jack dan penempatan penunjang ( dari blok beton ) seluruh komponen diangkat ke atas 20 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 Setelah mencapai ketinggian lantai yang diinginkan, lantai berikutnya dipersiapkan di permukaan tanah #emikian seterusnya (. ,ara Pemasangan +ombinasi Penggunaan cara pemasangan dengan berbagai cara Ini cara yang paling la;im CARA PEMASANGAN PERBAGIAN . AERTIKAL 0 CARA PEMASANGAN PERLAPIS . HORISONTAL 0 21 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 CARA PEMASANGAN LIFT SLAB CARA PEMASANGAN JACK BLOCK 22 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 CARA PEMASANGAN DENGAN KOMBINASI
PEMBUATAN BETON PRACETAK Proses produksi-pabrikasi beton pracetak dapat dibagi menjadi tiga tahapan berurutan yaitu : Ta)ap Des'#" Proses perencanaan suatu produk secara umum merupakan kombinasi dari ketajaman melihat peluang, kemampuan teknis, kemampuan pemasaran. Persyaratan utama adalah struktur harus memenuhi syarat kekuatan, kekakuan dan kestabilan pada masa layannya Ta)ap P%!$uks' %eberapa item pekerjaan yang harus dimonitor pada tahap produksi : a. +elengkapan dari perintah kerja dan gambar produk b. /utu dari bahan baku c. /utu dari cetakan d. /utu atau kekuatan beton e. Penempatan dan pemadatan beton f. 8kuran produk g. Posisi pemasangan h. Pera.atan beton i. Pemindahan, penyimpanan dan transportasi produk j. Pencatatan ( record keeping ) Ta)ap p%!$uks' e%$'%' $a%' 8 a. Persiapan b. Pabrikasi tulangan dan cetakan c. Penakaran dan pencampuran beton d. Penuangan dan pengecoran beton 23 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 e. 6ransportasi beton segar f. Pemadatan beton g. ?inishing - repairing beton h. ,uring beton Ta)ap Pas/ap%!$uks' 6erdiri dari tahap penanganan ( handling ), penyimpanan ( storage ), penumpukan ( stacking ), pengiriman ( transport dan tahap pemasangan di lapangan ( site erection ) Gang perlu diperhatikan dalam system transportasi adalah : Spesifikasi alat transport : lebar, tinggi, beban maks, dimensi elemen 4oute transport : jarak, lebar jalan, kepadatan lalu lintas, ruang bebas ba.ah jembatan, perijinan dariinstansi yang ber.enang. Pemilihan alat angkut dengan pertimbangan!pertimbangan sebagai berikut : /acam komponennya : linier atau plat +etinggian alat angkat : berhubungan dengan ketinggian bangunan yang akan dibangun %erat komponen : berdasarkan beban maksimum +ondisi local : pencapaian lokasi dan topografi /enurut tempat pembuatan beton pracetak dibagi $ yaitu : a. #icor di tempat disebut ,ast In Situ b. #icor di pabrik /enurut perlakuan terhadap bajanya dibagi $ yaitu : a. %eton pracetak biasa b. %eton prategang pracetak 1da $ prinsip yang berbeda pada beton prategang * a. Pre!tensioned Prestressed ,oncrete b. Post!tensioned Prestressed ,oncrete Mae%'a( Baja P%ae#a"# %aja yang dipakai pada prategang adalah berupa ka.at mutu tinggi ( cold!dra.n high!tensile .ires) atau batang baja alloy ( alloy steel bars ). +a.at C ka.at dapat dipJakai tunggal atau dijalin menjadi strand. #efinisi dari istiolah yang dipakai : 6endon : elemen yang diterik yang dipakai di dalam beton untuk mendapaykan Jprategang 7ireNka.at : 6ulangan dengan penampang padat %arNbatang : tulangan dengan penampang padat bentuik batangan Strand * sekelompok ka.at berbentuk helical mengelilingi sumbu memanjang yang terdiri dari ka.at lurus 24 a r i e f r a h m a n Bahan Kuliah : STRUKTUR KONSTRUKSI 5 T'pe e"$!" 8 a. 7ire b. :ormal strand c. ,ompacted strand d. ,able of seen strands e. #i.idag bar f. /acalloy bar