You are on page 1of 4

KERACUNAN ANTIDEPRESAN TRISIKLIK

Perhatian
Antidepresan yang umum diresepkan adalah: imipramin, trimipramin, desipramin,
amitriptilin, doksepin, maprotilin dan amoksapin.
Heterosiklik bersifat terikat sangat kuat pada protein (92% pada pH fisiologis);
karenanya diuresis, dialisis dan hemoperfusi tidak memiliki peran dalam tata laksana
pada keadaan oerdosis.
!okok dari terapi adalah pemberian natrium bikarbonat karena "at ini mengubah ikatan
obat terhadap pompa natrium iokardium dan #uga meningkatkan ikatan obat ini pada
protein, sehingga men#adikannya tidak aktif se$ara farmakologis.
%bat&obatan yang harus dihindari:
'. %bat antiaritmia kelas (A ()uinidine, pro$ainamide) dan (* (flei$ainide), yang dapat
memperburuk toksisitas +serupa )uinidine, pada miokardium.
2. !nyekat beta dan penyekat kanal kalsium yang dapat memperberat hipotensi.
-. .enitoin dapat meningkatkan insiden disritmia entrikel dan penggunaannya masih
merupakan suatu kontroersi.
/. .luma"enil, karena beresiko men$etuskan ke#ang.
0. !hysostigmine beresiko terhadap ter#adinya toksisitas pada #antung dan ke#ang.
PATOFISIOLOGI KLINIS
Efek pada Jantung
Aktiitas antikolinergik yang dapat menimbulkan takikardia
Aktiitas serupa )uinidine (hambatan pompa natrium dan kalium) yang dapat
menimbulkan blok intraentrikel dan atrioentrikel. 1lok $abang berkas dan fasikulus
umumnya didahului dengan kompleks 234 yang melebar. Sinus takikardia yang
menyertai keadaan ini daat menim!u"kan gam!aran yang serua dengan
takikardia #entriku"ar$
Hipotensi akibat hambatan efek alfa adrenergik perifer.
5dema paru
Efek pada SSP
6ebingungan, agitasi dan halusinasi sebelum akhirnya penderita dengan $epat #atuh
dalam keadaan koma.
6e#ang sering ter#adi dan umumnya tunggal; status epileptikus lebih sering ter#adi pada
kasus intoksikasi amoksapin atau maprotilin.
7emuan fisik meliputi:
'. 6lonus
2. 6oreoatetosis
-. 8ioklonus
/. !eningkatan tonus otot
0. Hiperrefleksia
9. 3espon ekstensor plantar
Efek antikolinergik (dapat mun$ul maupun tidak; todak adanya tanda berikut tidak
menyingkirkan toksisitas)
.lushing
8ulu:kulit kering
!upil midiriasis
;emam
1ising usus menghilang
3etensio urin
!andangan kabur akibat gangguan akomodasi
Efek lainnya
1ula pada kulit
3habdomyolisis dan gagal gin#al
!neumonia
A3;4
Tanda yang mengindikasikan overdosis berat
;isritmia entrikuler
1radikardia dan blok A<
;efek konduksi intraentrikular dengan kompleks 234 ='>> ms
6e#ang
Hipotensi
5dema paru
Henti #antung
Penata"aksanaan
Penanganan suportif
!asien harus ditangani di area yang dilengkapi dengan monitor dan alat resusitasi,
termasuk defibrillator.
?aga patensi #alan nafas; lakukan intubasi bila ter#adi penurunan tingkat kesadaran atau
hilangnya reflek muntah.
1erikan suplementas oksigen aliran tinggi dengan sungkup non&rebreathing.
8onitoring: 56@ dan tanda&tanda ital setiap 0&'0 menit, pulse oAimetry.
!asang #alur intraena prefer
!ilihan $airan intraena adalah B4
!emeriksaan laboratorium: darah lengkap, ureum, kreatinin, elektrolit, u#i saring obat&
obatan (kirimkan tabung sediaan ke bangsal bersama pasien #ika di$urigai ter#adi
oerdosis akibat lebih dari ' ma$am obat).
Catatan% ?angan meminta pemeriksaan kadar obat antidepresan dalam plasma; hasilnya
tidak akan mengubah prosedur tata laksana.
!eneriksaan analisis gas darah untuk memonitor pH seiring per#alanan terapi.
.oto thoraks untuk membuktikan adanya edema paru, pneumonia dan A3;4.
!asang kateter urine untuk mengaCasi produksi urin dan status ke$ukupan $airan.
Dakukan kumbah lambung #ika diindikasikan dan kirimkan hasil bilasan pertama ke
bangsal bersama dengan pasien.
Terapi medikamentosa
Arang aktif: dosis ' mg:kg 11. 1erikan melalui pipa orogastrik
Alkalinisasi darah sampai nilai pH E,/0 F E,0>. *ara terbaik untuk men$apainya adalah
dengan kombinasi hier#enti"asi dan pemberian natrium !ikar!&nat:
'. ?ika pasien diintubasi, entilasi mekanis dengan ke$epatan 2>A:menit umumnya
memadai untuk sebagian besar orang deCasa.
2. Batrium bikarbonat '&2 mmol:kg11 diberikan se$ara bolus (< pelan selama 2>&->
menit.
-. 7erapi bikarbonat diindikasikan bila lebar komplek 234 setidaknya '>> ms.
KEADAAN KLINIS K'USUS
*atatan: Batrium bikarbonat merupakan terpai yang paling efektif untuk mengatasi
hipotensi dan menghentikan disritmia.
Disritmia yang tidak berespon terhadap natrium bikarbonat
Lign&(aine dapat menghentikan disritmia entrikel. ;iberikan dengan dosis '.>&'.0
mg:kg (< bolus yang diikuti dengan infus '&/ mg:menit.
Su")as magnesikus dapat digunakan untuk terapi torsades de pointes. ;osis: '&2 gr (<
bolus selama 9> detik, kemudian dilan#utkan dengan infus '&2 gr:#am.
Kardi&#ersi syn(hr&ni*ed dapat digunakan untuk terapi takidisritmia supraentrikel.
Pa(u +antung darurat (pemasangan pa$u #antung transkutan di (3;, yang #ika
diperlukan dapat dilan#utkan di (*G) diindikasikan pada bradidisritmia berat dan blok
A<.
Hipotensi
!endekatan pertama adalah dengan menggunakan NS dan a"ka"inisasi$
?ika respon tidak abaik atau tidak ada: berikan terai medikament&sa
Boradrenalin atau dopamine dosis tinggi: keduanya efektif pada saat aCal toksisitas.
;osis: N&radrena"in% hanya diberikan dengan infus kontinyu, >.0&'.>Hg:menit dan
dititrasi sampai ter$apai efek yang diinginkan.
D&amine% hanya diberikan dengan infus kontinyu, '>&2>Hg:kg11:menit dan
dititrasi sampai ter$apai efek yang diinginkan.
6egagalan dari semua upaya di atas menun#ukkan perlunya dipertimbangkan
penggunaan pompa balon intra aorta ((A1!).
Pengendalian kejang yang resisten terhadap pemberian natrium bikarbonat
Hal ini penting karena keadaan asidosis laktat dapat emmperberat toksisitas pada #antung
akibat penurunan ikatan obat dan protein sehingga #umlah obat aktif men#adi lebih banyak
pada #aringan yang rentan.
Dia*eam% dosis 2&0 mg (< bolus, dapat diulang tiap 0 menit sampai total 2> mg.
L&ra*eam% dosis >.' mg:kg11 (< bolus sampai total I mg.
Phen&!ar!ita"
;osis: '>> mg:menit (< sampai total '> mg:kg11 atau ke#ang terkendali; #ika tidak
efektif berikan dengan dosis 0> mg:menit (< sampai total 2> mg:kg11 atau
ke#ang terkendali; #ika tidak efektif berikan dengan dosis 0> mg:menit sampai
total -> mg:kg11 atau ke#ang terkendali
Para"isis,!ius t&ta"% dilakukan dengan konsultasi pada bagian Anestesi.
DISPOSISI
6onsultasi dengan !enyakit ;alam; tetap pertimbangkan peraCatan di (*G:H; untuk
pengaCasan lebih lan#ut. ;eteriorasi signifikan kasus sema$am ini diketahui ter#adi
beberapa #am sampai hari setelah ingesti aCal.

You might also like