You are on page 1of 1

Lesi Nervus Fasialis tipe Sentral

Jaras sentral nervus fasialis.


Traktus kortikonukleus berawal dari korteks presentralis (area 8), melewati
bagiandepan dari traktur piramidalis di dalam genu kapsula interna, kemudian melewati
bagianmedial dari ipsilateral pedunkulus serebri menuju nukleus fasialisdi pons bagian
bawah. Jarassupranukleus mempersarafi otot wajah bagian atas ( m. frontalis dan m.
corrugator supercilii, bagian atas dari m. Orbikularis okuli, m. Auricularis superior) dan
kemudian menyilangsebagian di pons, sehinggga otot-otot ini mempunyai inevervasi
supranuklear bilateral; jarasyang mempersarafi otot-otot wajah sisanya menyilang
sepenuhnya, jadi otot-otot wajah inihanya mempunyai inervasi kontralateral. Korteks
presentralis bertanggung jawab sebagaikomponen penggerak volunter dari ekspresi
wajah, di lain pihak koneksi motorik non piramidal bertanggung jawab pada komponen
emosi dan gerakan involunter dari ekspresiwajah. Fakta anatomis ini menjelaskan
perbedaan defisit fungsional antara kelumpuhansupranuklear dengan kelumpuhan
subnuklear.
Lesi Supranuklear Nervus Fasialis
Korteks serebri akan memberikan persarafan bilateral pada nukleus N VII
yangmengontrol otot dahi, tetapi hanya mernberi persarafan kontra lateral pada otot
wajah bagian bawah. Sehingga pada lesi UMN akan menimbulkan paralysis otot wajah
ipsilateral bagianatas bawah, sedangkan pada lesi LMN akan menimbulkan kelemahan
otot wajah sisi kontralateral bagian bawah. Otot yang terinervasi oleh nervus fasialis
yang terpengaruh oleh lesisupranukleus dimana juga bisa mengacaukan aktivitas refleks
batang otak. Contoh kasusnyaadalaha praksia keolpak mata, dimana pasien tidak dapat
menutup mata secara volunter tapitetap akan tertutup secara spontan(oleh refleks)
oleh respon pada stimulasi dari cabangsupraorbital dari nervus tregeminal (refleks
kornea). Keadaan ini disebut blink reflex, yangmerupakan refleks trigeminofasialis.
Blink Reflex
dicetuskan oleh 2 respon elektrik yaitureaksi cepat (
early)
dan tetap ipsilateral (dinamakan R1) dan yang lainnya yang setelahnya(
late response
) dan bilateral (dinamakan R2). Respon lambat
(late response)
yaitu degan pada penekan pada alis, tidak ditemukan pada penyakit parkinson dan
ditemukan pada penyakit pseudobulbar palsy, dicetuskan oleh berkas nervus yang besar
di nervussupraorbital; pada respon cepat (
early response)
, yaitu refleks kornea, dicetuskan oleh berkasnervus yang kecil di nervus ciliaris.

You might also like