You are on page 1of 2

Pemeriksaan fisis dapat ditemukan retraksi, eritema, dan injeksi (?

) atau perdarahan pada


membrane timpani. Gejala yang lebih berat berupa otitis, hemotimpanum, dan perforasi
membrane timpani. Selama inspeksi pada telinga, dapat ditemukan penonjolan ringan kearah
luar atau kedalam dari gendang telinga. Jika kondisi memberat, mungkin didapatkan darah
atau memar dibelakang gendang telinga.
1. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis dipastikan dengan otoskop. Gendang telinga tampak mengalami injeksi dengan
pembentukan bleb(?) hemoragik atau adanya darah di belakan gendang telinga. adang!
kadang membrane timpani akan mengalami perforasi. "ila gejala menetap setelah perjalanan
udara tersebut, biasanya tes audiometri# akan menunjukkan tuli konduktif ringan di telinga
yang terkena. $akukan pemeriksaan foto %!ray thora% jika pasien mengeluh adanya kesulitan
bernafas. Pemeriksaan garpu tala dan audiogram akan menunjukkan tuli konduktif.
2. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan otoskop.
Gambar &'. "arotrauma otitik (hemotimpanum)
Pada gambar diatas, membrane timpani tampak kebiruan karena darah pada telinga tengah.
(al ini disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mem)entilasi telinga tengah yang diikuti
oleh fungsi abnormal dari tuba eustaki. "arotraumas otitik biasanya terjadi pada saat pesa*at
mendarat atau pada penyelam. +idak ada pengobatan khusus pada kasus ini. Jika terdapat
infeksi yang terkait pada pernafasan atas ataupun alergi, dekongestan topikal dan sistemik
dengan antihistamin mungkin dapat membantu.

You might also like