You are on page 1of 3

Luqman Abdurrahman Manajemen Pertahanan

Membangun Keamanan di kawasan asia pasifik melalui perjanjian kerjasama


persahabatan Asia Pasifik

Melalui sebuah conference yang dilaksanakan di Washington D.C, Matyr Natalegawa
memproposalkan suatu perjanjian kerjasama persahabatan di Asia Pasifik sebagai solusi
untuk mengurangi tensi dan menjaga keutuhan keamanan bersama di kawasan asia pasifik,
serta meningkatkan ketersaling-kepercayaan antara bangsa di wilayah asia pasifik dengan
mematuhi suatu norma-norma tertentu yang disepakati bersama.
Proposal tersebut merupakan sebuah manifestasi akan kepedulian bangsa Indonesia terhadap
tensi dan konflik oleh para superpower di kawasan Asia Pasifik, hal tersebut pula merupakan
pengembangan model yang diperluas dari model keamanan bersama Asean. Proposal tersebut
juga merupakan pengembangand dari doktrin Dynamic Equilibrium (ekuilibrium dinamis)
yang dikumandangkan Matyr sebelumnya.
Menurut the diplomat.com
1
, sebuah situs internasional menyatakan bahwa ide dan gagasan
Matyr Natalegawa merupakan gagasan yang berbeda dan mengarah kepada keamanan yang
berkelanjutan. 3 hal yang menjadi kunci penting kerjasama tersebut adalah pengelolaan
defisit kepercayaan, pengelolaan konflik perbatasan dan pengelolaan serta manajemen
perkembangan dan perubahan.
Pengelolaan kepercayaan menjadi sangat penting karena tanpa ketersaling-kepercayaan
antara Negara maka akan terjadi konflik yang berujung kepada kerugian antara pihak. Ke
saling percayaan membutuhkan komunikasi terbuka antara pihak. Matyr menuturkan bahwa
konflik perbatasan pun merupakan suatu hal yang lazim karena itu perlu di berikan solusi
bersama dengan mengedepankan perdamaian berdasarkan kesepakatan dan perjanjian
bersama.
Melalui pengembangan dan pengelolaan 3 hal tersebut sangat memungkinkan untuk menjaga
keamanan bersama berdasarkan asaz saling kepercayaan. Gagasan tersebut dibandingkan
dengan Gagasan Kevin Rudd untuk membentuk suatu Organisasi regional dan
menggabungkan kawasan Asia Pasifik didalamnya, yang ditolak oleh Republik Tiongkok dan
sangat tidak popular yang kemudian pun pada akhirnya ternyata gagasan Kevin Rudd tersebut
merupakan rencana untuk menghadapi dan menghambat perkembangan Tiongkok.
Indonesia telah berusaha keras untuk memberikan solusi dan gagasan untuk menjadi pemain
penting dan berperan dalam menjaga perdamaian di Kawasan Asia Pasifik, dikarenakan
perdamaian di Asia Pasifik sangatlah penting demi keutuhan dan kemajuan bangsa-bangsa
didalamnya. Apabila terjadi perang antara super power di kawasan tersebut maka bangsa-
bangsa berkembang akan menjadi imbas dan kerusakaan yang hanya akan didapatkan.

1
http://thediplomat.com/2013/05/an-indo-pacific-treaty-an-idea-whose-time-has-come/
Luqman Abdurrahman Manajemen Pertahanan
Menelusuri sejarah dan letak strategis bangsa Indonesia, Indonesia dapat menjadi penengah
diantara bangsa-bangsa yang bertikai. Namun apakah para Negara adidaya tersebut akan
mengikuti dan menyetujui gagasan perjanjian kerjasama tersebut yang akan mengikat para
Negara didalamnya. Hal tersebut sangatlah memungkinkan untuk sukses mengingat ASEAN
telah berhasil menjaga perdamaian bersama nya dengan gagasan Perjanjian treaty for amity
and cooperation atau disebut juga dengan TAC.
Tantangan besar selain daripada selain perlombaan peningkatan persenjataan yang
diakibatkan perubahan dan perkembangan ekonomi dikawasan Asia pasifik, yaitu pula bahwa
apakah kepentingan strategis bangsa-bangsa adidaya tersebut mau dirubah untuk
menyamakan langkah dengan gagasan perjanjian kerjasama perdamaian tersebut? Gagasan
tersebut juga menuntut perkembangan bersama antara bangsa-bangsa di asia pasifik untuk
mengarah kepada dynamic equilibrium dimana tidak ada satu atau hanya beberapa
kelompok Negara-negara yang mengambil keuntungan dari permasalahan yang ada, namun
kerjasama dan kepercayaan kolektif yang diberikan sebagai modal pembangunan
kesejahteraan bersama.
Memperhatikan gagasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa arah tujuan dari gagasan
kerjasama tersebut adalah untuk menciptakan kerjasama multipolar untuk mencapai
keamanan bersama yang berkelanjutan. Gagasan tersebut sangat lah sependapat dengan
theory konsep Keamanan Negara yang berkelanjutan yang digagas seorang ahli dari Geneva
Centre for Security Study bernama Professor Nayef.
2
Gagasannya memberikan pemikiran
bahwa keamanan bersama yang berkelanjutan dapat dicapai dengan memperhatikan 3 poin
penting yaitu: 1) prinsip keamanan multi-sum berdasarkan keadilan di semua tingkatan,
multilateralisme dan multidimensionality (termasuk manusia, lingkungan, nasional,
transnasional dan transkultural / transcivilizational keamanan); 2) realisme simbiosis dalam
hubungan internasional, dimana kerja sama antara negara-negara untuk mencapai hasil
keuntungan absolut non-konfliktual; dan 3) sinergi antar peradaban yang dihasilkan dengan
azas saling menghormati, multikulturalisme, kosmopolitanisme dan fertilisasi silang, dan
akan mengarah pada keadilan global, keamanan dan kemakmuran.
Gagasan tersebut dapat menjadi ide segar yang bias dipergunakan untuk menjaga perdamaian
dikawasan asia pasifik dan Indonesia dapat menjadi pemeran penting dalam mengembangkan
gagasan tersebut. Kelihaian berdiplomasi Indonesia harus pula didukung dengan strategi
nasional sehingga Indonesia akan dapat lebih diakui dan dipercaya. Apabila konsep
kerjasama tersebut berhasil disetujui para Negara maka risiko ketegangan politik atau konflik
besar dapat dihindari sehingga permasalahan seperti permasalahan perbatasan antara Jepang
dan Tiongkok, Antara Tiongkok dan Taiwan serta permasalahan di laut Tiongkok selatan
dapat diminimalisir dengan selalu mengedepankan asaz saling percaya dan memilih
perdamaian sebagai opsi yang paling utama.

2
http://www.gcsp.ch/About-Us-Qui-sommes-nous/Staff/Staff/Dr-Nayef-AL-
RODHAN/Publications/Books/Faculty-Publications/Books-and-Edited-Volumes/The-Three-Pillars-of-
Sustainable-National-Security-in-a-Transnational-World
Luqman Abdurrahman Manajemen Pertahanan
Indonesia telah sukses dalam memainkan perananan pentingnya dikancang perdamaian dunia,
sebagai contoh perundingan pertikaian suriah dan perjanjian dengan republic Islam Iran,
kemudian Indonesia bersama Hungaria pun mendorong kerjasama anti kawasan nuklir untuk
menjaga perdamaian dunia.
Ada 3 hal paling mendasar dihadapan Indonesia adalah pemeliharaan perdamaian dan
keamanan di kawasan. Hal ini telah, dan akan terus menjadi, prioritas utama politik luar
negeri Indonesia di tahun 2014. hal ini merupakan prasyarat bagi kelanjutan kemajuan
ekonomi dan kemakmuran kawasan. Kenyataan ini telah terbuktikan dalam beberapa dekade
terakhir.
Lebih dari satu pertiga perdagangan dunia melewati selat malaka dan itu merupakan potensi
geopolitik yang sangat strategis bagi perkembangan Indonesia. Tanpa pengelolaan
perdamaian yang baik maka kesejahteraan tidak akan tercapai. Gagasan perjanjian kerjasama
persahabatan dan perdamaian tersebut sangatlah penting dan harus menjadi prioritas Negara
apabila bangsa ini ingin mendapatkan keuntungan dimasa depan bersama secara kolektif.
Tantangannya adalah untuk meyakinkan Negara-negara adidaya tersebut.

You might also like