You are on page 1of 5

DISKUSI FARMAKOLOGI

KELOMPOK 2
1. Karima Samlan 051111146
2. Mahardhila N.Z 051111150
3. Yoanda Alisa P 051111152
4. Deanita Chintya R.T 051111154
5. Dita Ayu Febrianti 051111156
6. Dhita Chayaning M 051111160
7. Aning Dwi Hartati 051111162
8. Mitchellinny Maretasari 051111164
9. Mas Masyrifah 051111166

KASUS
Bunga (23 thn), seorang mahasiswi dibawa ke
UGD setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas. Ia menderita trauma kepala ringan dan
patah tulang cruris dextra. Pada pemeriksaan
kesadaran baik. Hasil laboratorium darah, faal
hepar ginjal dalam batas normal. Dilakukan
operasi pemasangan plate dan screw.

Jawaban
Morfin dipilih sebagai analgesik untuk
mengatasi nyeri pasca operasi.
Pada kasus ini kami menganggap morfin adalah
pilihan yang tepat sebagai analgesik untuk
mengatasi nyeri pasca operasi. Karena morfin
merupakan analgesik opioid agonis kuat yang
bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor
di SSP dan medula spinalis yang berperan
pada transmisi dan modulasi nyeri. Pemberian
pada medula spinalis akan menimbulkan
analgesia setempat sedangkan efek samping
sistemik karena pengaruh supraspinal minimal.






Opioid yang diberikan secara sistemik umumnya
bekerja baik pada tingkat spinal maupun
supraspinal sehingga meningkatkan khasiat
analgesiknya.
Pada pemberian sesuai dosis terapi,
morfin dapat mengatasi nyeri yang berasal dari
alat dalam maupun yang berasal dari intergumen,
otot, dan sendi.
Mula kerja morfin lebih cepat dan masa
kerja morfin lebih lama. Sehingga pada kasus ini
disarankan terapi dengan pemberian morfin.

You might also like