You are on page 1of 9

33

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Provinsi Sumatera Utara dan waktu
penelitian dilakukan secara bertahap yang dimulai pada bulan Februari 2014
sampai dengan bulan April 2014.

4.2.Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan ilmiah dengan menggunakan
struktur teori untuk membangun satu atau lebih hipotesis yang membutuhkan
pengujian secara kualitantif dan statistik. Penelitian ini menganalisis pengaruh
DAU, DAK, PAD, DBH terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan
DBDB sebagai moderating variabel Pemerintah Kabupaten/Kota se Sumatera
Utara dan melakukan penafsiran di masa mendatang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian uji hipotesis yang mengambil sampel dari populasi dan menetapkan
kriteria sesuai dengan tujuan penelitian.

4.3.Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintah
Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara berjumlah 33
Kabupaten/Kota. yang memiliki data DAU, DAK, PAD, DBH, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), DBDB Pemerintah Kabupaten/Kota yang
dipublikasikan secara konsisten dari tahun 2009-2012.


34


4.4.Jenis dan Sumber Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu
berupa pengumpulan bahan-bahan dan data yang berhubungan dengan pokok
bahasan yang peneliti kutip dari catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan)
yang berasal dari perpustakaan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten/Kota
Provinsi Sumatera Utara dan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (LHP BPK RI) .

4.5.Model dan Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linier
berganda, yang merupakan metode statistik deskriptif dan infrensial yang
digunakan untuk menganalisa data lebih dari dua variabel.
4.5.1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis
regresi maka diperlukan pengujian asumsi klasik meliputi :
4.5.1.1.Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel
yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam
penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah
distribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui normal probability plot dengan
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Data normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji
35


statistik dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test, jika nilai
Kolmogorov Smirnov signifikannya di atas = 0,05, maka Ho diterima yang
berarti data residual berdistribusi normal (Ghozali, 2005).

4.5.1.2.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
memiliki kesamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan
pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas, dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada
suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatter plot model tersebut. Bila titik-
titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Uji statistik dilakukan dengan uji Glejser, jika variabel
independen tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai
Absolut Ut (AbsUt), maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

4.5.1.3.Uji Multikolinieritas
Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel
independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji
Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF
(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance
< 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2005).
36


4.5.1.4.Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian asumsi ini dilakukan
dengan menggunakan uji Durbin Watson (Durbin-Watson Test), yaitu untuk
menguji apakah terjadi korelasi serial atau tidak dengan menghitung nilai d
statistik. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya
autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin Watson (DW test). Jika
nilai Durbin Watson berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
Nilai Durbin Watson yang diperoleh dibandingkan dengan nilai tabel dengan
menggunakan nilai signifikansi 5%. Jika nilai Durbin Watson > batas atas (du),
dan kurang dari jumlah variabel independen batas atas (du), maka dapat
disimpulkan bahwa terima Ho, yang berarti tidak terdapat autokorelasi (Ghozali,
2005).

4.5.2. Analisis Deskriptis
Data statistik yang diperoleh dalam penelitian perlu diringkas dengan baik
dan teratur. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang sekumpulan data yang diproleh baik mengenai sampel atau populasi.
4.5.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi
berganda bertujuan untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresinya adalah :
37


IPM = a + b
1
DAU + b
2
DAK + b
3
PAD + b
4
DBH + e
Keterangan :
IPM = Indeks Pembangunan Manusia
DAU = Dana Alokasi Umum (Rp Milyar)
DAK = Dana Alokasi Khusus (Rp Milyar)
PAD = Pendapatan Asli Daerah (Rp Milyar)
DBH = Dana Bagi Hasil (Rp Milyar)
a = Konstanta
b1...4 = Koefisien regresi
e = error

IPM = a + b
1
DBDB + e
Keterangan :
IPM = Indeks Pembangunan Manusia
DBDB = Dana Bantuan Daerah Bawahan (Milyar)
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi
e = error

Sementara itu, langkah-langkah untuk menguji pengaruh variabel
independen, yaitu DAU, DAK, PAD dan DBH terhadap Indeks Pembangunan
Manusia dilakukan dengan uji simultan dan uji parsial.
4.5.3.1.Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh simultan
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang
38


digunakan adalah jika probability value (p value) < 0,05, maka Ha diterima dan
jika p value > 0,05, maka Ha ditolak.
Uji F dapat pula dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dan
F-tabel. Jika F-hitung > F-tabel, maka Ha diterima. Artinya, secara statistik data
variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Jika F-
hitung < F-tabel, maka Ha ditolak. Artinya, secara statistik data yang ada dapat
membuktikan bahwa semua variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen (Y).

4.5.3.2.Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan
adalah jika p value < 0,05, maka Ha diterima dan jika p value > 0,05, maka Ha
ditolak.
Uji t dapat juga dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel
dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila t hitung > t tabel ( 0,05) maka Ha
diterima dan Ho ditolak, apabila t hitung < t tabel ( 0,05) maka Ho diterima dan
Ha ditolak.
4.5.3.3.Uji Residual
Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh deviasi (penyimpangan) dari
suatu model. Fokusnya untuk melihat ketidakcocokan yang dihasilkan dari deviasi
hubungan linier antar variabel independen. Hal ini ditunjukkan oleh nilai residual
dalam regresi. Kriterianya jika nilai residual kecil atau nol maka terdapat
kecocokan antara variabel independen dengan variabel moderating, sebaliknya
jika nilai residual besar maka terjadi ketidakcocokan antara variabel independen
39


dengan variabel moderating. Selain itu uji ini juga untuk menguji variabel
moderating dalam hubungannya antara variabel dependen dan variabel
independen lainnya.
Persamaan regresi untuk uji residual dapat digambarkan sebagai berikut
X
5
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
e = a + b
5
Y
X
5
= DBDB (Variabel Moderating)
a = intercept
b1, .b4 = koefisien regresi
X
1
= DAU
X
2
= DAK
X
3
= PAD
X
4
= DBH
e = error
Persamaan uji residual ini menggambarkan apakah variabel DBDB
merupakan variabel moderating, ditunjukkan dengan nilai koefisien b
5
variabel
Dana Bantuan Daerah Bawahan. Apakah koefisien b
5
hasilnya negatif dan
signifikan maka variabel DBDB merupakan variabel moderating, yang
memoderasi pengaruh variabel DAU, DAK, PAD dan DBH terhadap variabel
Indeks Pembangunan Manusia, sebaliknya jika variabel b
5
hasilnya tidak negatif
atau tidak signifikan maka variabel DBDB bukan variabel moderating.
4.5. Definisi Variabel Operasional Penelitian
1. Dana Alokasi Umum (DAU), merupakan dana yang bersumber dari APBN
yang dialokasikan kepada daerah kabupaten/kota se Sumatera Utara dengan
40


tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
daerah sesuai dengan prioritas nasional dalam satu tahun (Rp. Milyar)
2. Dana Alokasi Khusus (DAK), merupakan dana yang bersumber dari APBN
yang dialokasikan kepada daerah kabupaten/kota se Sumatera Utara untuk
membantu membiayai kebutuhan khusus sebagai urusan daerah sesuai dengan
prioritas nasional dalam satu tahun (Rp Milyar).
3. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan utama
pemerintah kabupaten/kota se Sumatera Utara dalam membiayai
pembangunan di daerah dalam satu tahun (Rp Milyar.
4. Dana Bagi Hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada daerah kabupaten/kota se Sumatera Utara
berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi (Rp Milyar).
5. Indeks Pembangunan Manusia merupakan indeks komposit yang digunakan
untuk mengukur pencapaian rata-rata suatu negara dalam tiga hal mendasar
pembangunan manusia, yaitu : (1) Indeks Harapan Hidup, yang diukur dengan
angka harapan ketika lahir; (2) Indeks Pendidikan, yang diukur berdasarkan
rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas;
(3) Indeks Pendapatan, yang diukur dengan daya beli konsumsi per kapita.
6. Dana Bantuan Daerah Bawahan diproxy dengan pendapatan bantuan
keuangan dari Pemerintah Provinsi, yaitu pendapatan Pemerintah
Kabupaten/Kota se- Sumatera Utara yang berseumber dari bantuan keuangan
Pemerintah Provinsi baik berupa bantuan yang bersifat umum maupun khusus
41


yang lebih sering dikenal dengan istilah dana bantuan daerah bawahan
(Rp Milyar).

You might also like