You are on page 1of 9

xvii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan
kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan. Masyarakat
semakin menuntut mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik sehubungan
dengan bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan kesehatan
dan peningkatan kesehatan. Kesadaran ini dirangsang oleh televisi, surat
kabar dan media komunikasi sehingga masyarakat semakin sadar akan
kesehatan dan secara umum mulai mempunyai keyakinan yang besar bahwa
kesehatan dan pelayanan kesehatan merupakan hak dasar, bukan sekedar
fasilitas untuk sekelompok orang tertentu ( Notoatmodjo, 2003 ).
Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan bagian
integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
menyeluruh. Di rumah sakit, pelayanan keperawatan mempunyai posisi yang
sangat strategis dalam menentukan mutu karena jumlah perawat terbanyak
dari profesi lain dan paling lama kontak dengan klien. Dengan demikian,
maka keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan dan sering
digunakan sebagai indikator pelayanan kesehatan yang bermutu, serta
berperan dalam menentukan tingkat kepuasan klien ( Priyanto, 2005 ).
Rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial
dan kesehatan berfungsi menyediakan pelayanan pari purna, kuratif, preventif
1
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


xviii

dan pelayanan rawat jalan serta merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian biomedik ( WHO, dari Gani, 1993 ). Salah
satu bentuk kegiatan pelayanan di Rumah Sakit adalah pelayanan rawat inap
yang membutuhkan faktor paling penting yaitu Sumber Daya Manusia
(SDM), khususnya perawat. Perawat berfungsi memberikan asuhan
keperawatan selama 24 jam dan mempunyai kontrak yang intens dengan
klien. Selain itu perawat merupakan jumlah tenaga yang dominant yaitu 50-
60% dari seluruh tenaga yang ada di RS ( Gani, 1993 ).
Kepuasan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dapat
mempengaruhi multi pelayanan keperawatan yang diberikan berdampak pada
kepuasan eksternal ( pasien dan keluarga ). Jika kepuasan internal ( perawat )
baik maka mutu pelayanan keperawatan yang diberikan juga akan baik
sehingga kepuasan eksternal ( pasien dan keluarga ) juga akan meningkat.
Bentuk dari pelayanan keperawatan yang paling penting adalah terlihatnya
perilaku caring perawat yang merupakan inti atau fokus dari praktik
keperawatan profesional. Pelayanan perawatan akan menghasilkan kepuasan
bagi pasien dan keluarga apabila memenuhi beberapa hal, antara lain : dalam
memberikan pelayanan perawatan komunikatif, cepat tanggap, empati
terhadap klien, cakap dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan
terampil dalam mengatasi klien (Anjaswarni, 2002 ).
Unit Gawat Darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang
memberikan pelayanan kepada penderita gawat darurat dan merupakan
bagian dari rangkaian yang perlu diorganisir. Tidak semua rumah sakit harus
2
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


xix

mempunyai bagian gawat darurat yang lengkap dengan tenaga memadai dan
peralatan canggih, karena dengan demikian akan terjadi penghamburan dana
dan sarana. Oleh karena itu pengembangan unit gawat darurat harus
memperhatikan dua aspek yaitu : sistim rujukan penderita gawat darurat dan
beban kerja dalam menanggulangi penderita gawat darurat (Depkes RI,
1992).
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang spesifik dalam sistem
pelayanan keperawatan tetap bersatu dengan pelayanan kesehatan. Setiap
anggota tim kesehatan adalah anggota potensial dalam kelompok yang dapat
mengatur, merencanakan dan menilai tindakan yang diberikan. Seiring
berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat kontemporer saat ini memiliki pengetahuan dan
ketrampilan berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas
dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
juga memandang klien secara komprehensif. Perawat kontemporer
menjalankan fungsinya dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi
perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi
klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik (Potter dan
Perry, 2005).
Salah satu sistem pelayanan kesehatan diantaranya adalah perawat
berperan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan, yaitu perawat bertanggung
jawab dalam memberikan pelayanan perawatan dari yang bersifat sederhana
sampai yang paling kompleks, kepada individu keluarga dan masyarakat.
3
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


xx

Dalam menjalankan tugas dan perannya, perawat mempunyai macam-macam
fungsi, diantaranya yaitu : mengkaji kebutuhan perawatan penderita keluarga
dan masyarakat, mengevaluasi hasil pelayanan perawatan, mengidentifikasi
hal hal yang perlu diteliti dan dipelajari, mengelola pelayanan perawatan di
rumah sakit, mengatur waktu secara efisien walaupun informasi terbatas,
memberi dukungan emosional terhadap pasien dan keluarga, memfasilitasi
dukungan spiritual, mengkoordinasi berbagai pemeriksaan diagnostik dan
memberikan pelayanan secara multi disiplin, mendokumentasikan dan
mengkomunikasikan informasi tentang pelayanan yang telah diberikan serta
kebutuhan untuk tindak lanjut, memfasilitasi rujukan dalam rangka
menyelesaikan masalah kegawat daruratan, membantu individu beradaptasi
terhadap kegiatan sehari hari. Juga senantiasa perawat mengutamakan
perlindungan dan keselamatan penderita dalam melaksanakan tugas
keperawatan, serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan, baik
dalam menerima maupun dalam mengalihkan tugas tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan perawatan (Aryatmo, 1993).
Saat ini masih banyak dijumpai bahwa perawat belum mampu
melaksanakan perannya yang diharapkan di pelayanan rumah sakit. Hasil
observasi yang dilakukan penulis di ruang unit gawat darurat Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang dijumpai peran perawat yang belum dilakukan
secara maksimal yaitu sebagai pedidik kesehatan dan penyediaan waktu
konsultasi. Hasil wawancara kepada 14 perawat, perawat tidak bisa
melakukan secara maksimal terhadap peran diatas, karena pasien yang masuk
4
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


xxi

di ruang unit gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang itu
membutuhkan penanganan yang lebih khusus dan lebih serius, jadi perawat
tidak mempunyai waktu yang banyak untuk melakukan peran itu. Sedangkan
hasil wawancara kepada 14 perawat, 90% perawat telah melakukan peran
perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dengan baik, 80% perawat
telah melakukan peran perawat sebagai advokat (pembela pasien) dengan
baik, dan 70% perawat telah melakukan peran perawat sebagai koordinator,
peran sebagai kolaborator (kerjasama) dan peran sebagai pembaharu
(peneliti) dengan baik. Didapat jumlah perawat di ruang unit gawat darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang adalah 14 orang. Dan jumlah
rata rata pasien perbulan 1686 pasien, jadi rata rata 1 orang perawat
merawat 4 pasien perhari. Padahal perawat merupakan tenaga profesional
yang perannya tidak dapat dikesampingkan dari lini terdepan pelayanan
rumah sakit, karena tugasnya mengharuskan perawat kontak lama dengan
pasien bahkan 24 jam penuh.
Dan dari observasi yang dilakukan penulis di ruang unit gawat darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo dijumpai peran perawat yang belum
dilakukan secara maksimal yaitu sebagai pendidik kesehatan dan penyediaan
waktu konsultasi. Hasil wawancara kepada 20 perawat, perawat tidak bisa
melakukan secara maksimal terhadap peran diatas, karena pasien yang masuk
di ruang unit gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo sangat
banyak, jadi tidak sebanding dengan perawat yang ada. Sedangkan hasil
wawancara kepada 20 perawat, 90% perawat telah melakukan peran perawat
5
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


xxii

sebagai pemberi asuhan keperawatan dengan baik, 80% perawat telah
melakukan peran perawat sebagai advokat (pembela pasien), peran sebagai
koordinator, dan peran sebagai kolaborator (kerjasama) dengan baik, dan
70% perawat telah melakukan peran sebagai pembaharu (peneliti) dengan
baik. Pelayanan kesehatan dirumah sakit khususnya diruang unit gawat
darurat sangat dipengaruhi oleh peran perawat. Perawat memegang suatu
peranan penting disamping dokter dan fasilitas penunjang.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dan Rumah Sakit Umum
Daerah Tugurejo merupakan rumah sakit rujukan untuk masyarakat
khususnya kota Semarang dan sekitarnya. Di ke 2 rumah sakit ini juga
mempunyai unit gawat darurat yang mengatasi keadaan pasien pertama kali,
dengan macam macam kondisi bahkan dengan ancaman kematian. Oleh
karena itu, para perawat yang terlibat dituntut untuk mempunyai profesional
yang tinggi. Berdasarkan kenyataan diatas, maka dari itu penulis ingin
meneliti dengan judul : peran perawat dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan di Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah di
Wilayah Kota Semarang.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut : Bagaimana Peran Perawat dalam Melaksanakan
Pelayanan Kesehatan di Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah di Wilayah Kota Semarang ?
6
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


xxiii

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum penelitian
Untuk mengetahui Peran Perawat dalam Melaksanakan Pelayanan
Kesehatan di Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah di
Wilayah Kota Semarang.
2. Tujuan khusus penelitian
a. Mendeskripsikan peran perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Semarang dan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo .
b. Mendeskripsikan peran perawat sebagai advokat (pembela pasien) di
Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dan
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo .
c. Mendeskripsikan peran perawat sebagai edukator (pendidik) di Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dan
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo .
d. Mendeskripsikan peran perawat sebagai koordinator di Unit Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dan Rumah
Sakit Umum Daerah Tugurejo .
e. Mendeskripsikan peran perawat sebagai kolaborator (kerjasama) di
Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dan
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo .
7
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


xxiv

f. Mendeskripsikan peran perawat sebagai konsultan (penasihat) di
Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dan
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo .
g. Mendeskripsikan peran perawat sebagai pembaharu (peneliti) di Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dan
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo .

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pihak Rumah Sakit
Hasil penelitan ini dapat dijadikan sumber infomasi dalam rangka
menyusun rencana strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit. Salah satu pilar dari pelayanan rumah sakit adalah pelayanan
kesehatan, sehingga dengan informasi ini rumah sakit dapat
meningkatkan secara optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi pekembangan ilmu keperawatan sebagai bahan kajian dan
sosialisasi.
3. Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan khususnya di ruang unit gawat darurat.


8
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


xxv

4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang berarti bagi
peneliti dan peneliti lain, yaitu sebagai dasar untuk melakukan penelitian
sejenis terutama yang berhubungan dengan Peran Perawat dalam
Melaksanakan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit.

E. Ruang Lingkup Penenilitan
Dari segi keilmuan penelitian ini merupakan bidang kesehatan yang
memfokuskan pada bidang keperawatan dan keperawatan gawat darurat.














9
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

You might also like