You are on page 1of 196

MENGELOLA

BISNIS PROPERTI
Sebuah Contoh Di Purwokerto

Disusun Oleh:
Moh Qasim Ausath, S.Pd, S.Th.I, M.Mk

180

BAB 1
VISI, MISI DAN
PENJABARANNYA


A. Visi
Memperkuat sumber daya organisasi kantor
pusat dan memperbanyak cabang.

B. Misi
1. Mengembangkan semua sumber daya yang
dimiliki untuk menerapkan tata kelola
organisasi yang berorientasi peningkatan
mutu dan penyediaan layanan produk yang
berkualitas.
2. Menciptakan produk bermutu tinggi untuk
memaksimalkan kepuasan masyarakat
dengan memberi nilai tambah investasi yang
layak melalui layanan prima dan kepuasan
dari konsumen


C. Tujuan
1. Pada lima tahun mendatang mampu memiliki
25 kantor cabang di Pulau Jawa dengan
sumber daya manusia dan organisasi yang
profesional dan terdepan.
2. Menjadi pengembang pilihan dan terdepan
dalam menyediakan kebutuhan properti baik
hunian maupun investasi di masyarakat kelas
menengah

D. Penjabaran Visi dan Misi
1. Setiap konsumen harus merasa puas
terhadap produk dan jasa yang dihasilkan
181

dan merasakan bahwa apa yang didapatkan
sebanding dengan yang diinvestasikan.
2. Setiap SDM pada unit bisnis pada hakekatnya
adalah manusia yang memiliki kesempatan
untuk memberikan dan menciptakan peluang
guna meningkatkan kesejahteraan dengan
prinsip menang-menang.
3. Produk yang bermutu dihasilkan dari bahan
yang baik dan proses yang benar oleh
karyawan yang kompeten. Bahan yang baik
diperoleh melalui perosedur pengadaan dan
penyimpanan barang yang benar, proses
yang benar diperoleh melalui pelaksanaan
prosedur kerja yang efektif dan efisien, dan
karyawan yang kompeten didapat melalui
prosedur penerimaan, pelatihan, dan
penempatan karyawan yang benar.
4. Konsumen memperoleh pelayanan berupa
produk dan jasa bermutu dengan pelayanan
prima untuk menciptakan loyalitas pelanggan
demi pertumbuhan perusahaan yang
diperoleh melalui kegiatan pelatihan
berkesinambungan dan berfokus pada
kepuasaan pelanggan.
182

BAB 2
TATA NILAI PERUSAHAAN


Kegiatan usaha Griya Satria bersumber pada
keyakinan atas nilai-nilai yang dirangkum dalam
spirit SATRIA untuk tujuan akhir menggapai
prestasi dan kesuksesan.
Seksama dalam menentukan tujuan dan
target. Keberhasilan tanpa penentuan tujuan
dan target yang seksama hanyalah keberhasilan
yang tidak terukur dan sukar dinilai faktor-faktor
penyebab keberhasilan dan kegagalannya.
Antusias dalam menempuh langkah dan
usaha sebagai bentuk perwujudan dari
mencintai dan menjiwai apa yang sedang
dilakukan.
Tawakkal dalam memasrahkan rencana
dan harapan usaha kepada Allah, itikad untuk
menyerahkan hasil dari apa yang sudah
dikerjakan sepenuhnya kepada kekuasaan Allah.
Respek terhadap kejujuran dan
kesuksesan. Kejujuran merupakan pintu
kesuksesan dan kesuksesan tanpa kejujuran
akan menghilangkan barakah dari arti usaha
dan kesuksesan itu sendiri.
Intensif mengembangkan keterampilan
dan pengetahuan. Pelayanan dan produk yang
berkualitas dihasilkan oleh dan dari tangan-
tangan terampil yang selalu mengembangkan
dan memotivasi diri untuk berprestasi yang
terbaik.
183

Andal dalam kinerja dan karya. Puncak
dari kinerja adalah karya yang memuaskan
semua pihak. Produk yang berkualitas
merupakan sebuah karya kreatif yang akan
menghasilkan manfaat yang tinggi bagi orang
lain.
Melalui tata nilai di atas, Griya Satria memiliki
itikad untuk menjadi perusahaan yang maju,
mandiri dan manfaat bagi sesama.
184

BAB 3
KARAKTER DASAR


Dalam rangka mencapai visi dan misi, Griya
Satria menetapkan karakter dasar sebagai kunci
peningkatan kapasitas karyawan dan
perusahaan.

A. Berani Ngotot dan Pantang Menyerah
Selalu mengambil sikap proaktif dan mampu
berketetapan meraih tujuan dengan mengatasi
segala hambatan.

B. Kemampuan Mensegerakan Segala
Sesuatu
Artinya tidak bersikap toleran terhadap
setiap peluang membuang waktu, berani
menetapkan standatd kecepatan yang lebih baik
dari standard umum, tanpa meninggalkan prinsip
kehati-hatian.

C. Kemampuan Menciptakan Arus
Artinya perusahaan melalui pribadi karyawan
senantiasa menetapkan diri sebagai
leader/pemimpin dalam setiap sektor usaha yang
dipilih.

D. Kepekaan
Kemampuan untuk mengerti dan mengantisipasi
setiap perubahan lingkungan kerja dan
lingkungan bisnis demi pencapaian tujuan
peningkatan kapasitas pribadi dan perusahaan.

E. Kemampuan Memastikan Hasil
185

Setiap aspek pekerjaan baik tindakan maupun
program, harus memiliki parameter keberhasilan
yang jelas dan tegas sehingga seluruh sumber
daya dapat dipastikan efektif mencapai tujuan.

F. Beritikad Meningkatkan Kecerdasan
Setiap Waktu
Melalui upaya mengasah keterampilan
mendengarkan (listening skill), memperdalam
keterampilan berfikir (thinking skill),
mengembangkan keterampilan berbicara
(speaking skill) dan pada akhirnya
memberdayakan keterampilan bertindak tepat
dan cepat (action skill)
Untuk menguatkan nilai-nilai tersebut terhadap
indikator perilaku dan budaya kerja sehari-hari
karyawan, Griya Satria menterjemahkannya
sebagai berikut:
1. Syukur Kepada Allah SWT
Manusia pada hakekatnya terpanggil untuk
bersama dengan sesamanya, berkarya demi
pengembangan diri serta lingkungannya, ke
arah kebaikan dan kesempurnaan yang
bersumber dari Allah SWT. Oleh karena itu
kita wajib bersyukur atas nikmat dan
karunia-Nya. Indikator perilaku:
a. Berdoa sebelum memulai suatu acara,
dengan khidmat dan penuh penjiwaan.
b. Sadar bahwa kehidupan, segala yang kita
miliki dan hasilnya adalah anugerah-Nya.
c. Menghormati dan melayani pelanggan
dengan kesungguhan hati.
d. Kerukunan dalam kebersamaan, menyadari
dan menghargai kemajemukan.
186

e. Tidak mudah mengeluh menghadapi
tantangan dan tegar menghadapi
kegagalan.
f. Menghargai dan melakukan tradisi yang
baik.
2. Profesionalisme
Menunjukkan keahlian dan kecintaan
seseorang terhadap pekerjaannya, kesediaan
untuk bekerja lebih dari yang diharapkan, dan
terus menerus melakukan perbaikan secara
proaktif. Indikator perilaku:
a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan.
b. Berusaha memberikan pelayanan yang
melebihi harapan pelanggan.
c. Memberi pelayanan dengan cepat dan
akurat.
d. Selalu tersenyum dalam memberikan
pelayanan.
e. Ahli dalam bidangnya dan
mengembangkan keahliannya secara terus
menerus.
f. Memberi saran dan masukan sesuai
dengan keahliannya secara proporsional.
g. Memberikan penghargaan terhadap
ide/masukan/hasil karya yang bagus.
h. Mau belajar dari pengalaman sendiri/orang
lain.
i. Membantu rekan sekerja/bawahan untuk
berkembang.
j. Bekerja sampai tuntas.
k. Melakukan tindakan perbaikan secara
berkelanjutan.
l. Bertanggung jawab atas keputusan yang
dibuat.
m. Memberikan perhatian kepada detail sesuai
dengan ruang lingkupnya.
187

3. Kejujuran
Bersikap dan berperilaku jujur sesuai dengan
nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di
tempat kerja/perusahaan. Indikator perilaku:
a. Menyampaikan apa adanya sesuai dengan
fakta.
b. Tidak menerima komisi secara
individu/kelompok dalam bentuk apapun.
c. Tidak melakukan mark-up
(penggelembungan harga/biaya) dan
tindak manipulatif lainnya.
d. Mengakui kesalahan yang diperbuat.
e. Menolak permintaan siapapun untuk
melakukan tindakan yang dinilai dapat
merugikan perusahaan.
f. Tidak menyalahgunakan wewenang dan
fasilitas perusahaan.
4. Kedisiplinan
Ketaatan pada peraturan, standar, sistem dan
tata kerja perusahaan yang sudah
ditetapkan serta keberanian untuk
menegakkan kedi-siplinan. Indikator perilaku:
a. Memenuhi dan memberikan apa yang
dijanjikan kepada pelanggan.
b. Taat peraturan kerja perusahan.
c. Taat waktu (waktu kerja, pertemuan,
rapat)
d. Taat prosedur
e. Berani mengingatkan dan menegur
sikap/tindakan yang tidak sesuai dengan
aturan/prosedur perusahaan
f. Memberi sanksi kepada yang melanggar
aturan kerja perusahaan.
g. Bersedia menerima sanksi jika melanggar
aturan kerja perusahaan.
188

h. Taat terhadap perintah dan arahan
atasan/pimpinan yang sesuai dengan
peraturan perusahaan.
5. Keterbukaan
Kesediaan untuk menerima informasi atau
masukan dari berbagai pihak dan
mengkomunikasikan kebutuhan, harapan atau
masalah serta melaksanakan kesepakatan
yang telah dibuat dalam satu tim kerja.
Indikator perilaku:
a. Bersedia menerima masukan/saran/kritik
dari siapa saja terlebih dari pelanggan.
b. Dengan tulus hati memberikan
masukan/saran/kritik kepada siapa saja
yang dianggap perlu.
c. Menerima dan melaksanakan kesepakatan
kelompok.
d. Berbagi informasi dengan rekan satu tim
kerja.
e. Mengkomunikasikan kebutuhan, harapan,
masalah kepada rekan satu tim kerja.
f. Berkomunikasi dengan cara yang terbuka,
dengan tetap menjaga sopan santun.
6. Kebersamaan
Kesediaan untuk bersama-sama bekerja
keras, saling bantu mem-bantu dan
berpartisipasi dalam menciptakan suasana
kerja yang menyenangkan. Indikator perilaku:
a. Menciptakan iklim kerja yang kondusif
(tidak eksklusif).
b. Membantu rekan sekerja yang
membutuhkan.
c. Berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan kelompok.
189

d. Ikut serta dan atau berupaya
menyelesaikan konflik yang terjadi dalam
kelompok kerja.
e. Bekerja keras namun tetap dalam iklim
kerja yang menyenangkan.
f. Peduli terhadap kepentingan bersama.
g. Menghargai dan hormat kepada sesama
tanpa memandang derajat dan jabatan.
7. Tanggung Jawab Sosial
Dengan asas solidaritas dan kemanusiaan,
kita senantiasa peka dan peduli terhadap
permasalahan-permasalahan sosial dan
lingkungan hidup di sekitar kita. Indikator
perilaku:
a. Turut serta dalam usaha-usaha
pengentasan permasalahan sosial di
lingkungan tempat perusahaan berada.
b. Peduli dan berpartisipasi dalam usaha-
usaha menjaga pelestarian lingkungan
hidup.
c. Menghargai jasa-jasa para pendiri,
purnakarya dan pendahulu.
d. Menghormati keluarga karyawan sebagai
bagian dari keluarga besar.
190

BAB 4
BRAND CHART DAN
DESKRIPSI BRAND


A. Brand Chart

B. Logo Perusahaan

C. Penulisan Brand Perusahaan

D. Brand Perusahaan
Terdapat tiga brand di bawah payung Griya
Satria yang menjadi ciri khas masing-masing
identitas unit usaha properti yang dibangun.
Tag line brand perusahaan: Terbukti dan
Terpercaya
1. Griya Satria Asri
a. Tag line : Rumah Hijau Ramah
Lingkungan
b. Design bangunan : Minimalis dengan
konsep green house
sesuai trend yang
ada.
c. Penggunaan : Memiliki penyangga
atau penunjang
fasilitas bisnis dan
hunian
2. Griya Satria Indah
a. Tag line : Hunian Nyaman
Klasik Modern
b. Design bangunan : Berbasis disain
klasik modern sesuai
trend yang ada.
191

c. Penggunaan : Untuk klasifikasi
rumah di
Kabupaten/Kota

3. Griya Satria Permai
a. Tag line : Baiti Jannati,
Rumahku Surgaku
b. Design bangunan : Berbasis disain
klasik yang dinamis
sesuai trend yang
ada.
c. Penggunaan : Di luar perkotaan

192

BAB 5
PROPOSI & JENIS LOGO


Perhatian lebih lanjut dibutuhkan dalam
menggunakan logo pada penerapan tertentu.
Misalnya, ketika logo diterapkan ke dalam
perangkat lunak seperti MicrosoftWord,
PowerPoint, CorelDraw, dan sebagainya. Karena
dalam penerapan seperti tersebut di atas, sering
ditemui perubahan proposi logo. Ini disebabkan
fitur untuk memperbesar atau memperkecil logo
(streching capabilities).

A. Logo Griya Satria
Proposi logo adalah 1 : 1 (tinggi : lebar)
Proposi tulisan adalah 1 : 8.9 (tinggi : lebar)
Proposi ini adalah proposi yang telah ditetapkan
dan tidak boleh dirubah

B. Unit Bisnis
Proposi logo adalah 1 : 1 (tinggi : lebar)
Proposi tulisan adalah 1 : 4.4 (tinggi : lebar)
Proposi ini adalah proposi yang telah ditetapkan
dan tidak boleh dirubah
193

BAB 6
PENGATURAN LOGO UNIT
BISNIS &
RUANG KOSONG DI
SEKELILING LOGO


Disediakan pedoman tentang ruang kosong
untuk melindungi dan mengelilingi logo sebagai
acuan dalam menempatkan logo di posisi
yang tepat ketika logo diterapkan. Hal ini
dimaksudkan untuk melindungi logo utama
sehingga tidak berbenturan dengan objek
apapun dalam media di mana logo tersebut
ditempatkan. Lebih lanjut, hal ini dimaksudkan
untuk tidak mengurangi daya tarik logo di dalam
area tersebut, ukuruan ini adalah ukuran
minimum ruang kosong untuk logo sebelum
ditempatkan di objek lain.




194

BAB 7
WARNA DAN HURUF



Font 1 : Century Gothic
Font 2 : Vivaldi
Warna : Orange
Komponen : C= 0; M= 84; Y= 96; K= 0

Warna : Green
Komponen : C= 92; M= 52; Y= 94; K= 24
195

BAB 8
MONOKROM HITAM/PUTIH
(PENGATURAN)


Format monokrom hitam/putih wajib digunakan
ketika format berwarna tidak dapat digunakan
dalam medium tertentu. Metode penggunaan
format monokrom hitam/putih adalah untuk
menjaga konsistensi tampilan logo.

Tidak ada pengecualian dalam metode ini.
Bentuk format monokrom dengan layar putih,
yang benar adalah logo berwarna hitam dan
sebaliknya, bentuk format monokrom dengan
layar hitam penerapan yang benar adalah logo
berwarna hitam.




196

BAB 9
APLIKASI LOGO


A. Aplikasi Untuk Kartu Nama
1. Head Office
Dimensi: 9mm x 5mm
2. Unit Bisnis
Dimensi: 9mm x 5mm

3. Aplikasi Letter Head/Kop Surat
Ukuran Kertas : F4
Jenis Kertas : HVS 80 gram

C. Amplop
Ukuran Amplop : 110x230mm
Jenis Kertas : 80 gram


D. Stofmap
1. Head Office
Ukuran : 340x470mm
Jenis Kertas : Ivory 230 gram

2. Unit Bisnis
Ukuran : 340x470mm
Jenis Kertas : Ivory 230 gram
197

BAB 10
STANDAR KUALITAS
BANGUNAN


A. Galian Fondasi
Spesifikasi untuk galian fondasi ditetapkan
sebagai berikut:


Kedalaman : 68cm
Lebar : 60cm

B. Fondasi


Standar komposisi adukan yang ditentukan
sebagai berikut:
1 semen
3 kapur
10 pasir
Atau
1 semen
198

4 pasir
Spesifikasi batu yang diperlukan untuk keperluan
pondasi adalah batu belah 3 sisi.

C. Cor Beton
Komposisi perbandingan adukan khusus
(semen:pasir:split) cor beton adalah 1:2:3 atau
1:3:5

D. Sloof/Kolom/Ring
Spesifikasi dimensi besi yang dipergunakan
adalah:
A : 8
B : 5 dengan jarak antar ring adalah 15x15cm
untuk type 36 dan 15x20cm untuk type 45




199

E. Pasang Dinding

Standar komposisi adukan yang ditentukan
sebagai berikut:
1 semen
3 kapur
10 pasir
Atau
1 semen
4 pasir

F. Pasang Dinding
Ketinggian pas (ring balok) ditetapkan sebagai
berikut:
Type rumah 36 : 3,15m
Type rumah 45 : 3,60m

G. Plesteran Dinding
1. Spesifikasi tebal plester aci ditetapkan minimal
1,5cm s.d 2cm
2. Standar komposisi adukan plester yang
ditentukan:
1 semen
3 kapur
10 pasir

H. Pasangan Lantai Dan Keramik
1. Standar komposisi adukan plester yang
ditentukan:
1 semen
3 kapur
10 pasir
2. Ketebalan adukan: minimal 4cm
3. Ukuran keramik lantai type 36: 30x30cm
4. Ukuran keramik lantai type 45: 40x40cm
200

5. Ukuran keramik dinding KM type 36:
20x25cm
6. Ukuran keramik dinding KM type 45:
25x40cm
7. Ukuran keramik lantai KM type 36: 20x20cm
8. Ukuran keramik lantai KM type 45: 20x20cm

I. Kusen
Spesifikasi kayu untuk kusen yang ditetapkan
sebagai berikut:
1. Ketebalan type rumah 36 dan 45: 6x12cm
2. Jenis kayu yang dipergunakan: Kalimantan
3. Finishing untuk kusen: cat minyak

J. Daun Jendela Kaca
1. Spesifikasi kayu yang ditetapkan: 3x8cm
2. Jenis kayu yang dipergunakan: Kalimantan
K. Kaca
Spesifikasi kaca yang ditetapkan: 5mm bening

L. Daun Pintu
1. Bagian depan:
Panil kayu/tebal: 3,5cm
Tinggi: 2m
Jenis kayu: Kalimantan
2. Bagian belakang:
Panil multiplek: 9mm
Tinggi: 2m

M. Pasangan Plafon Kayu
1. Dimensi rangka plafon: 100x100cm
2. Ukuran kayu: 4x6cm atau 5x5cm
3. Eternity: polos
4. Finishing: compound halus dan cat
5. Jenis Kayu: Kalimantan

201

N. List Plafon
1. Kamar tidur: 8cm
2. Ruang tamu dan ruang keluarga: 10cm
3. Bahan: gypsum
4. Teras: 8cm
5. Dinding (area luar): 6cm

O. Rangka Atap
1. Bahan baja ringan: galvanum/galvanis
2. Atap: genteng beton flat motiv
3. Finishing: cat genteng warna merah marun

P. List Plank
1. Jenis: nusa plank (polos)
2. Finishing: cat minyak

Q. Cat
1. Exterior:
Cat dasar : sealer
Jenis cat : setara Mowilex
2. Interior:
Cat dasar : tidak diperlukan
Jenis cat : khusus interior setara catilax

R. Septic Tank
Kedalaman : 150cm
Panjang : 200cm dibagi menjadi 2
ruang (lihat gambar)
Lebar : 100cm
Tutup : cor beton dengan diberi
lubang angin

202



S. Pipa Sanitasi Dan Air Bersih
Standar pipa yang dipakai adalah:
1. Instalasi air bersih: wavin
2. Instalasi air kotor: AWTM 4
Kamar mandi
Air kotor
Area pembuangan belakang
3. Dapur: AWTM 2

T. Elektrik
Standar instalasi elektrik ditentukan sebagai
berikut:
1. Kabel: sesuai standar SNI
2. Stop kontak dan saklar: broco

U. Kamar Mandi
1. Tinggi keramik dinding:
Type 36: 160cm
Type 45: 150cm
2. Warna keramik: ivory krem atau motiv klasik
3. Kloset:
Type 36: jongkok
Type 45: jongkok
Warna: ivory
203

4. Bak mandi
Panjang: 60cm
Lebar: 60cm
Tinggi: 80cm
Tinggi bagian dalam: 70cm
Finishing bak dinding luar dan dalam :
keramik


Keran air : 1 buah

V. Dapur
1. Wash bak
Bahan: alumunium
Type 36 dan 45: single
Dia atas type 45: double
2. Tempat masak
Tinggi: 100cm
204

BAB 11
FASILITAS UMUM


A. Talud
1. Batu kali
2. Campuran semen dan pasir 1:6
3. Diberi lubang air

B. Jalan
1. Bahan dasar : sirtu kali, tebal 30cm
2. Semi finishing : pemadatan menggunakan
mesin
3. Finishing : paving blok dengan tebal
6cm (K300)

C. Saluran


D. Aspal Jalan



E. Lebar Jalan
1. Jalan utama : minimal 8m
2. Jalan lingkungan : minimal 6m

F. Pohon Peneduh
205

Diberi tanaman dengan jarak tanam 3-4 rumah,
berupa pohon berdaun besar

G. Tembok Keliling
1. Tembok : dinding panel
2. Tinggi tembok : 120 atau 3 panel
3. Ditambah BRC : 0,90m
4. Atau jika ditembok full : 200cm atau 5 panel

H. Rumah Ibadah
1. Perumahan < 100 unit : mushola 6x6m
2. Perumahan > 100 unit : masjid 10x10m
3. Perumahan > 200 unit : masjid 12x12m

I. Pos Keamanan
1. Minimal 4m
2

2. Memiliki KM/WC
3. Ukuran KM 1,5m
2


J. Fasilitas Olahraga
1. Perumahan < 100 unit : lapangan bermain
dan lapangan
badminton
2. Perumahan > 100 unit : lapangan bermain,
badminton dan
volley

K. Penerangan Jalan
1. Dipasang setiap tiang listrik
2. Minimal 80watt
3. Model mercury



206

BAB 12
PARADIGMA MUTU
KARYAWAN


Paradigma mutu merupakan sebuah wawasan
yang melekat pada setiap pribadi karyawan Griya
Satria. Hal itu bagian dari upaya branding
sekaligus memastikan bahwa setiap detail bagian
dari karya Griya Satria mampu menjadi yang
terbaik di tengah kompetitornya. Paradigma
mutu ini diwujudkan dalam diri setiap karyawan
melalui standarisasi kompetensi karyawan.

Dalam ranah yang lebih spesifik, Standar
Kompetensi Karyawan adalah suatu ketentuan
yang mengatur kualifikasi tertentu dari
seseorang untuk layak dinyatakan sebagai
karyawan atau mendapatkan jabatan atau tugas
tertentu di lingkungan Griya Satria.

Kompetensi menurut definisi Griya Satria adalah
Pengetahuan (knowledge), Ketrampilan (skill)
dan Perilaku (attitude) yang tergabung dalam
setiap individu SDM yang menghasilkan performa
yang efektif dalam suatu pekerjaan atau jabatan.

A. Prinsip Implementasi Standar Kualifikasi
Karyawan
1. Kompetensi dasar karyawan
a. Soft competency
1) Leadership
Kemampuan memimpin dan
mendorong sebuah tim/kelompok/unit
usaha untuk mencapai hasil yang
207

diinginkan. Pada saat ini yang
dibutuhkan kompetensi leadership
yang visioner. Tidak sekedar dapat
memimpin dengan melihat kondisi saat
ini namun harus dapat melihat jauh ke
depan.
2) Adaptability
Kemampuan menyesuaikan diri dalam
menghadapi perubahan situasi,
informasi terbaru, dan lingkungan
yang berbeda namun tetap dapat
efektif dan efisien dalam bekerja.
Dengan lingkungan bisnis yang dengan
cepat berubah maka kemampuan
adaptasi ini harus dimiliki oleh semua
SDM Griya Satria.
3) Communication
Kemampuan untuk mendengarkan
orang lain dan menyampaikan ide,
pendapat atau konsep secara efektif
sehingga mendorong berlangsungnya
komunikasi terbuka. Kemampuan
komunikasi ini sangat diperlukan di
masa kini dan mendatang karena mau
tidak mau perusahaan harus
berhadapan dengan masyarakat
sekitar, pemerintah daerah,
stakeholder, dan para kompetitornya.
4) Creative thinking
Kemampuan untuk mengkritisi
pendekatan konvensional, menggali
cara-cara alternative dan menanggapi
setiap tantangan dengan pemecahan
yang inovatif, penggunakaan intuisi
dan perspektif baru. Pada dasarnya
208

kompetensi ini mempunyai dua
cakupan yaitu kemampuan berpikir
kritis dan berpikir kreatif. Kemampuan
ini harus dimiliki agar perusahaan
dapat menemukan ide-ide baru untuk
meningkatkan kinerja baik itu di
bidang produksi, keuangan, SDM dan
Umum, maupun bidang lainnya.
5) Network building
Kemampuan untuk membangun dan
memelihara hubungan kerja dan
networking dalam rangka mencapai
tujuan jangka panjang perusahaan.
Kemampuan ini harus dimiliki karena
perusahaan tidak dapat berkembang
tanpa adanya kerjasama dengan pihak
lain. Sebagai contoh : membangun
networking dengan pemda untuk
mendapatkan pembebasan lahan,
aspek legal, perbankan, dll.
6) Developing Others
Kemampuan untuk mengembangkan
orang lain dengan menyediakan
lingkungan yang kondusif untuk
meningkatkan kinerja dan profesional.
Kompetensi ini meliputi kemampuan
untuk berbagi pengetahuan (sharing
knowledge) dan membantu untuk
memfasilitasi pengembangan orang
lain.
209

7) Team Work
Kemampuan berkolaborasi dengan
orang lain secara sinergis untuk
mencapai sasaran hasil yang positif.
8) Decision Making
Kemampuan membuat keputusan dan
menyelesaikan masalah yang memiliki
beragam tingkat kesulitan, ambiguitas,
serta beresiko.
b. Hard competency
Pada prinsipnya hard competency adalah
pengatahuan dan keterampilan yang
harus dimiliki oleh SDM agar mampu
berkinerja sesuai yang ditetapkan
perusahaan.
1) Hukum Bisnis
Kemampuan untuk memahami
berbagai ketentuan hukum bisnis yang
berkaitan dengan aktifitas perusahaan.
Meliputi aspek legalitas properti,
hukum perjanjian, hukum
ketenagakerjaan dan hukum
perseroan.
2) Good Corporate Governance
Kemampuan memahami GCG dan
menerapkan GCG di unit kerja.
3) Teknologi Informasi
Kemampuan menggunakan teknologi
informasi (user) meliputi kemampuan
menggunakan email, dan browsing di
internet untuk mencari informasi.
4) Pengoperasian MS Office
Kemampuan untuk menggunkan MS
office berupa MS Word, Powerpoint,
Excel. Tentunya selain kompetensi
tersebut ada hard competency yang
210

berkaitan dengan jenis pekerjaan.
Sebagai contoh bagian SDM, hard
comptency yang dibutuhan antara lain:
Perencanaan SDM, Rekrut dan Seleksi,
Pengembangan SDM, Manajemen
Karir, Performance Manajemen
Remunerasi, Hubungan Industrial, dan
outsourcing.


211

BAB 13
TATA PENAMPILAN BAKU
(GROOMING)


A. Kebijakan
Perusahaan memandang perlu untuk
menetapkan tata penampilan baku bagi seluruh
karyawan Griya Satria sebagai cerminan
profesionalisme, spirit pelayanan yang cermat,
cekatan, konsisten, bersih dan sehat.
Tata penampilan baku yang dimaksud bergaya
anggun/gagah sesuai dengan norma-norma
yang berlaku. Kebijakan ini dibuat untuk menjadi
pedoman wajib dan ditaati bagi setiap karyawan
di bawah Griya Satria. Segala penambahan dan
atau pengurangan harus seijin kantor pusat.

B. Cakupan
Ruang lingkup tata penampilan baku meliputi
pembakuan tata penampilan karyawan dalam
aspek-aspek sebagai berikut:
1. Kesehatan diri (personal hygiene)
2. Tata rias wajah (make up)
3. Tata rias rambut (hair style)
4. Pakaian seragam (uniform)
5. Perhiasan dan assesories
6. Lain-lain
STANDAR GROOMING APLIKASI
1. Kesehatan Diri
a. Selalu menjaga kebersihan
badan
Umum
b. Kuku jari harus selalu bersih
dan dipotong rapi
Umum
c. Dilarang keras memelihara
kuku
Umum
d. Dilarang keras mengecat Umum
212

STANDAR GROOMING APLIKASI
kuku kecuali dengan
hena/herbal
e. Setelah istirahat makan,
wajib merapikan dan
membersihkan diri,
terutama mulut dan gigi.
Umum
f. Kunyah permen/penyegar
mulut pengharum mulut jika
mulut sudah terasa berubah
Umum
g. Dianjurkan menggunakan
parfum yang sesuai dengan
gender dan tidak berlebihan
Umum
h. Diwajibkan menggunakan
deodorant bila keringat bau
Umum
2. Tata Rias Wajah (Make Up)
a. Wajah harus tampak segar
dan tidak terlalu
berminyak/mengkilat
Front
office
b. Karyawati wajib merias
wajah (make-up), namun
tidak berlebihan dan
memakai bedak warna
netral
Front
Office
c. Menggunakan warna lipstik
netral
Front
Office
STANDAR GROOMING APLIKASI
d. Tidak memakai bulu mata
palsu dan rambut palsu
Umum
e. Alis mata tidak boleh
dicukur dan tidak ditato
Umum
f. Daerah telinga dan hidung
harus bersih.
Umum
g. Bulu hidung tidak sampai
tampak keluar
Umum
3. Jilbab dan Tata Rias Rambut
a. Jilbab
1) Setiap karyawati wajib
memakai jilbab
Umum
2) Penggunaan jilbab
harus sesuai dengan
ketentuan penggunaan
seragam
Umum
3) Pada hari dimana tidak
memakai seragam,
maka pemilihan jilbab
harus memperhatikan
keserasian, formal,
rapih, bersih.
Umum
b. Rambut
1) Rambut dirawat Umum
213

STANDAR GROOMING APLIKASI
bersih, tersisir, dan
dipotong rapih.
2) Dilarang keras
menyambung
(menyanggul) rambut

3) Minyak rambut dapat
dipakai selama baunya
tidak menyengat.
Umum
4) Cambang, kumis, dan
jenggot dipotong rapih.
Umum
5) Pakaian Seragam
(uniform)

c. Pakaian
1) Mengenakan pakaian
seragam yang
ditentukan:
Umum
(a) Model baju blues
dan menutup
pinggul/pantat
untuk perempuan

(b) Model rok
dan/atau celana
kulot untuk
perempuan

2) Memelihara pakaian Umum
STANDAR GROOMING APLIKASI
seragam dengan baik
dan menghindarkan
dari noda, kerusakan
atau kekusutan (wajib
disetrika)
3) Tanda nama (ID-Card)
dikenakan dengan
simetris dan central
tengah.
Umum
4) Ketentuan, desain, dan
warna uniform wajib
mengikuti ketentuan
kantor pusat.
Umum
5) Pakaian harus menutup
aurat, longgar tidak
ketat atau membentuk
lekuk tubuh, tebal tidak
memperlihatkan apa
yang ada di baliknya
Umum
6) Pakain laki-laki tidak
boleh menyerupai
pakaian perempuan
dan sebaliknya
Umum
7) Pakain tidak boleh ada
gambar makhluk yang
Umum
214

STANDAR GROOMING APLIKASI
bernyawa atau gambar
salib
8) Pegawai laki-laki
dilarang keras
menggunakan pakaian
berbahan sutera
Umum
9) Panjang celana bagi
laki-laki tidak boleh
melebihi kedua mata
kaki/terinjak-injak
Umum
10) Pegawai dilarang
menggunakan pakaian
yang menyerupai lawan
jenis
Umum
11) Pewagai dilarang
menggunakan pakaian
bergambar makhluk
bernyawa atau gambar
salib
Umum
12) Pegawai dilarang
menggunakan pakaian
dengan maksud fashion
show/pamer kegagahan
Umum
d. Sepatu
1) Mengenakan sepatu Umum
STANDAR GROOMING APLIKASI
formal, kecuali petugas
lapangan yang karena
tugasnya menggunakan
sepatu lapangan
2) Sepatu kerja wajib
disemir, agar selalu
terlihat bersih dan rapi
Umum
3) Tinggi hak sepatu
karyawati maksimum 5
cm.
Umum
4. Perhiasan dan Asesoris
a. Penggunaan aksesoris dan
perhiasan diijinkan
sepanjang tidak berlebihan
dan terlalu mencolok
Front
Office
b. Pegawai laki-laki tidak boleh
memakai perhiasan dari
emas
Umum
c. Dijinkan memakai jam
tangan dengan ukuran
normal, tidak terlalu besar
dan tidak menyolok atau
berwarna-warni.
Front
office
d. Karyawan tidak
diperbolehkan memakai
Umum
215

STANDAR GROOMING APLIKASI
gelang kaki
e. Karyawan tidak boleh
memakai anting dan tidak
menindik.
Umum
f. Lensa kacamata harus
bening.
Front
Office
g. Tidak boleh memakai lensa
kontak yang berwarna.
Front
Office
h. Untuk seragam yang
memakai dasi, panjang dasi
maksimum 10 cm dari
bawah pusar.
Umum
i. Tidak diijinkan memiliki tato. Umum

C. Lain-Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini
disandarkan pada norma kepatutan, jika terjadi
perbedaan pandangan maka dapat
dikonsultasikan pada Departemen SDM.


216

BAB 14
LAYANAN KONSUMEN


Pedoman Standar Layanan merupakan pedoman
praktis tentang tata cara memberikan pelayanan
bagi tamu/konsumen. Mutu layanan ini harus
menjadi perhatian setiap karyawan dalam
rangkan membangun brand yang istimewa
sekaligus memberikan kenyamanan dan
kepuasan bagi seluruh mitra konsumen.

A. Menerima Tamu
Setiap karyawan wajib menghormati tamu dan
konsumen perusahaan sebagai mitra sukses
yang layak mendapatkan layanan istimewa.
Khusus bagian front office, wajib menjalankan
prosedur menerima tamu sebagai berikut:
1. Satpam/Office Boy
a. Segera membuka pintu untuk tamu.
b. Menyapa tamu: Selamat pagi Pak/Bu.
c. Jika tamu mengucapkan
Assalamualaikum maka petugas wajib
menjawab salam dengan Waalaikum
salam warohmatulloh wabarokatuh
d. Mempersilahkan tamu untuk masuk: mari
Bapak/Ibu, silahkan masuk.
e. Menanyakan keperluannya dengan kalimat
yang sopan: ada yang bisa kami bantu
Bapak/Ibu?
f. Jika tamu berkepentingan dengan Front
Officer, segera antarkan tamu kepada
Front Officer yang sedang tidak melayani
tamu yang lain.
217

g. Jika semua Front Officer sedang sibuk,
persilakan tamu untuk duduk dan
menunggu. Segera antarkan tamu kepada
petugas Front Officer jika terdapat petugas
Front Officer yang selesai melayani tamu
yang lain.
h. Jika tamu berkepentingan dengan orang
lain, minta tamu menunggu sebentar untuk
dipanggilkan orang yang bersangkutan.
i. Layani dengan sopan, ramah, dan sikap
membantu.
j. Sabar dan jangan terpancing jika tamu
kurang menyenangkan.
k. Apabila tamu hendak pulang, segera
bukakan pintu.
2. Petugas Marketing/Teller
a. Segera berdiri dan berjabat tangan dengan
santun dan penuh semangat sambil
mengucapkan Selamat Pagi/Siang/Sore
b. Jika belum dapat dipastikan
tamu/konsumen akan bersedia berjabat
tangan, petugas menggantinya dengan
merapatkan kedua tangan di dada sambil
menunduk.
c. Jika tamu/konsumen dapat dipastikan
beragama Islam, ucapkan dengan
Assalamualaikum Bapak/Ibu
d. Segera tanyakan keperluan tamu Ada
yang bisa kami bantu Bapak/Ibu .... (jika
sudah dikenal sebelumnya ucapkan nama
tamu/konsumen).
e. Berikan layanan dengan sebaik-baiknya
dan penuh tanggungjawab.
f. Perlu diperhatikan:
218

1) Apabila sudah ada janji, tepati waktu,
apabila sedang ada tugas di luar kantor
harus memberitahukan dan minta maaf
untuk datang terlambat (prioritas perlu
diperhatikan).
2) Hal-hal yang perlu dihindari dalam
berbicara dengan tamu/konsumen:
Memotong pembicaraan
tamu/konsumen atau marketing lain
Jika terpaksa menerima telepon,
ucapkan permohonan maaf terlebih
dahulu
Memonopoli pembicaraan atau
percakapan.
Membicarakan hal-hal yang bukan
urusan pekerjaan.
Berposisi membelakangi
tamu/konsumen dalam kondisi
apapun
Mengunyah permen, minum, makan.
Bersendawa/menguap
Menampakkan ketidaksukaan pada
pembicaraan tamu/ konsumen
Terlalu keras berbicara kepada
konsumen
Berlagak sombong
Berbicara bertele-tele
Membicarakan aib pesaing/orang lain
Tertawa terbahak-bahak
Bercanda menjurus kepada hal-hal
yang bersifat seksual
Bercanda melecehkan
Bercanda dengan orang yang tidak
suka bercanda
219

Berdebat dengan konsumen
Jelalatan mata ketika melihat
konsumen
Memuji secara berlebihan

B. Tata Cara Bertelepon
Telepon adalah salah satu alat untuk
berkomunikasi di kantor. Oleh sebab itu, perlu
diperhatikan etika dalam berbicara melalui
telepon. Ada beberapa cara yang harus dilakukan
pada saat menerima atau menelepon orang lain:
1. Pada saat telepon berbunyi, sebaiknya
mengangkat gagang telepon sesegera
mungkin, jangan biarkan penelepon
menunggu lama. Jangan mengangkat telepon
yang sedang berdering dengan kasar, karena
hal itu menunjukkan ketidaksenangan dan
ketidaksopanan terhadap orang yang ada di
sekitar Anda.
2. Menyebutkan nama instansi dan memberi
salam kepada penelepon, Griya Satria Indah
Purwokerto, Selamat Pagi. Sampaikan
salam dengan suara jelas dan tidak terburu-
buru.
3. Tanyakan dengan sopan siapa lawan bicara
Anda tanpa terkesan menginterogasi, misal:
mohon maaf, boleh tahu dengan siapa saya
bicara? Ada yang bisa saya bantu?
4. Dengarkan baik-baik permintaan si penelepon,
jangan memotong pembicaraan.
5. Jika penelepon berkepentingan dengan orang
lain, maka sambungkan segera kepada orang
yang dituju, jelaskan siapa dan dari instansi
mana si penelepon tersebut kepada orang
yang dituju.
220

6. Apabila orang yang dituju tidak ada di tempat,
maka penerima telepon harus bisa menerima
pesan yang ingin disampaikan penelepon,
catat dengan lengkap dan jelas, tanyakan dan
catat kapan dan di nomor berapa penelepon
bisa dihubungi. Pastikan pesan tersebut
sampai kepada orang yang dimaksud.
7. Ucapkan terima kasih pada setiap akhir
pembicaraan dan ucapkan kembali salam
selamat pagi/siang/sore.
8. Beri kesempatan kepada penelepon untuk
menutup telepon terlebih dahulu. Tutup
telepon dengan perlahan.
9. Bersikaplah tersenyum dan duduklah dengan
sopan pada waktu berbicara melalui telepon
karena sikap yang kurang ramah dan posisi
duduk yang kurang sopan dapat dirasakan
oleh lawan bicara.
10. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Sikap mau membantu.
b) Jaga intonasi suara, jangan terlalu lemah
tetapi juga jangan terlalu keras seperti
orang sedang marah.
c) Pilih kata-kata yang sopan, ramah, dan
mudah dimengerti.
d) Jangan mengangkat telepon jika Anda
masih berbicara dengan orang lain.
e) Jangan makan/minum selama berbicara di
telepon.
f) Jangan menguap dan tidak bersuara
ketika bersendawa
g) Jangan memotong pembicaraan.
h) Jangan berbicara dengan orang ketiga di
sekitar Anda pada saat Anda sedang
berbicara di telepon.
221

i) Gunakan sapaan atau kalimat yang
berbeda-beda sehingga tidak terkesan
kaku.
j) Hindari menelepon pada kondisi ribut di
sekitar Anda.
11. Memberikan layanan melalui sms
a) Bila menerima SMS segera balas, jika
terjadi penundaan ucapkan permintaan
maaf.
b) Balas SMS dengan kalimat yang formal
dan fleksibel.
c) Dahului dengan sapaan yang sopan,
misal: Bapak atau Ibu.
d) Jika menggunakan singkatan, gunakan
singkatan yang umum dan mudah
dimengerti.
e) Akhiri SMS dengan nama Anda dan nama
instansi tempat Anda bekerja, misal Mey
Griya Satria Indah Purwokerto. Hal ini
akan kelihatan lebih resmi dan akan
memudahkan mitra kerja Anda untuk
mengenali SMS Anda, karena bisa jadi
orang yang Anda SMS tidak menyimpan
nomor Anda.
f) Jika SMS kita salah kirim, segera kirim
SMS yang berisi permintaan maaf karena
telah salah kirim.
g) Jika SMS penting yang Anda kirim tidak
segera mendapat balasan, konfirmasikan
lagi melalui telepon.
h) Jangan memakai huruf besar semua
karena itu menandakan kemarahan.
i) Ucapkan terima kasih pada akhir SMS.
j) Jika mengirim/menerima SMS yang
penting, jangan langsung dihapus sampai
urusan yang dimaksud sudah selesai.
222

k) SMS berakhir pada Anda.
223

BAB 15
PENGEMBANGAN SDM


Dalam rangka peningkatan kompetensi SDM,
maka setiap SDM Griya Satria wajib mengikuti
program pengembangan kompetensi.

A. Seminar
Seminar dapat dilakukan internal bersama
dengan peserta dari area yang lain atau
mengikutsertakan karyawan dalam seminar yang
diseleng-garakan eksternal.

B. Short Course
1. Short Course menjadi tanggung jawab
bersama Direktur bidang SDM dan Area
Manajer dalam rangka perkaderan dan
pembinaan seluruh karyawannya.
2. Kurikulum Short Course disusun oleh Tim
Steering Committee yang di dalamnya terdiri
dari Direktur Utama, Direktur SDM, Direktur
Bisnis Development, Direktur Keuangan, dan
Area Manajer.
3. Setiap karyawan harus mengikuti minimal satu
kali Short Course I
4. Setiap karyawan yang akan dipromosikan
menduduki posisi atau jabatan tertentu harus
mengikuti Short Course II
5. Sistem Short Course
a. Pembebanan Biaya

Short

Course


1) Biaya Pelatihan karyawan Area Lokasi
menjadi beban kantor Area Lokasi.
224

2) Biaya Pelatihan tingkat Kantor Pusat
menjadi beban bersama antar kantor
Area.
3) Satu bulan sebelum pelaksanaan
pelatihan budget pelatihan telah
diajukan dan disetujui oleh Area
Manager yang ditembuskan kepada
Direktur Utama.
b. Kompensasi Instruktur
1) Honor Instruktur jika berasal dari
karyawan tetap Griya Satria disesuaikan
dengan bobot materi dan kemampuan
Kantor Area.
2) Honor Instruktur jika berasal dari luar
Griya Satria, disesuaikan dengan harga
honor paket yang berlaku di luar Griya
Satria.

C. Studi Banding
Bagi karyawan yang akan dipromosikan
menduduki jabatan tertentu, dapat diberikan
kesempatan study banding di perusahaan kelas
nasional atau internasional baik di dalam
maupun luar negeri.

225

BAB 16
STRUKTUR ORGANISASI

A. Pengertian Istilah
1. Rapat umum pemegang saham yang
selanjutnya disebut rups adalah organ
perseroan yang memegang kekuasaan
tertinggi dalam perseroan dan memegang
segala wewenang yang tidak diserahkan
kepada direksi dan komisaris.
2. Direksi adalah organ perseroan yang
bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai
ketentuan anggaran dasar.
3. Area manager adalah organ perseroan yang
bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan
perseroan di lokasi proyek yang diangkat
berdasarkan persetujuan dari dan serta
bertanggung jawab kepada direksi dan atau
investor.

B. Jenis, Peringkat dan Penempatan
Jabatan
No Jenis Peringkat Nama Jabatan Departemen
1.
Board Of
Director
Level 1 Direktur Utama Kantor Pusat
Level 2 Direktur SDM Kantor Pusat
Level 2
Direktur Business
Development
Kantor Pusat
Level 2 Finance Director Kantor Pusat
2.
Executive
Officer
Level 3 Sekretaris Kantor Pusat
3.
Executive
Staff
Level 6B Office Boy Kantor Pusat
4.
Executive
Officer
Branch
Level 4 Area Manager Kantor Area
Level 5 Manajer Marketing Kantor Area
Level 5 Manager Keuangan Kantor Area
Level 5 Legal Kantor Area
226

No Jenis Peringkat Nama Jabatan Departemen
Level 5 Manajer Teknik Kantor Area
5.
Executive
Staff
Branch
Level 6A Marketing Officer Kantor Area
Level 6A Customer Service Kantor Area
Level 6A Finance Officer Kantor Area
Level 6A Technical Support Kantor Area
Level 6B OB, Security Kantor Area


C. Bagan struktur organisasi

227

BAB 17
JOB DESCRIPTION


Departemen : Board of Director
Lokasi : Kantor Pusat
Jabatan : Direktur Utama
Melapor Kepada : RUPS
Level/Tingkat : 1
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
1. Bertanggung jawab atas segala kegiatan PT.
Griya Satria dalam mencapai visi, misi dan
target yang telah ditetapkan.
2. Mewakili perusahaan dalam kaitan hubungan
dengan pihak eksternal.

B. Tugas dan Wewenang
1. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan
atas nama board of director serta mewakili
perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala
kejadian, mengikat perusahaan dengan pihak
lain, serta menjalankan segala tindakan,
dengan batasan sebagai berikut:
a. Meminjam dan atau meminjamkan uang
atas nama perusahaan (tidak termasuk
mengambil uang perusahaan di bank)
b. Mendirikan suatu badan baru atau turut
serta pada perusahaan lain, baik di dalam
maupun di luar negeri
c. Melakukan perbuatan hukum untuk
meyakinkan, melepaskan hak atau
menjadikan jaminan utang seluruh atau
sebagian besar harta kekayaan
perusahaan dalam satu tahun buku, baik
228

di dalam satu transaksi atau beberapa
transaksi yang berdiri sendiri ataupun
yang berkaitan satu sama lain.
d. Harus mendapat persetujuan RUPS
2. Dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab menjalankan tugas dengan
mengindahkan peraturan undang-undang
yang berlaku dan peraturan perusahaan yang
telah dibakukan serta memahami konsep
pengelolaan perusahaan sebagai perusahaan
property.
3. Bersama anggota board of director lainnya
menetapkan visi, misi, tujuan serta target
yang akan dicapai oleh perusahaan untuk
jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang.
4. Bersama anggota board of director lainnya
membuat program kerja yang akan dilakukan
perusahaan untuk mencapai target yang
ditetapkan. Program kerja tersebut harus
disampaikan kepada komisaris berupa
program kerja dan anggaran tahunan yang
wajib disampaikan setiap tahunnya.
5. Wajib menjalankan program kerja dan
anggaran tahunan yang telah disahkan oleh
komisaris.
6. Bersama board of director melakukan
evaluasi peraturan perusahaan, SOP dan
Juknis serta menyampaikannya kepada
komisaris sebagai laporan.
7. Membuat dan menyampaikan laporan
bulanan secara singkat sehubungan dengan
pengelolaan perusahaan untuk seluruh aspek
atas realisasi program kerja dan anggaran
kepada komisaris, paling lambat 20 hari
setelah kerja berjalan.
229

8. Mengangkat dan memberhentikan direktur
serta executive officer setelah mendapat
persetujuan owner.
9. Mengadakan kerjasama dengan berbagai
pihak eksternal untuk keuntungan kedua
belah pihak.
10. Melakukan penilaian terhadap kinerja
direktur, serta executive officer, termasuk
usulan kenaikan gajinya kepada komisaris.
11. Menciptakan inovasi baru untuk kemajuan
perusahaan secara keseluruhan.
12. Mengadakan rapat board of director minimal
1 (satu) minggu sekali.
13. Mengikuti rapat dengan owner 1 (satu) bulan
sekali.
14. Memelihara dan mengembangkan hubungan
baik dengan masyarakat, pemerintah,
perusahaan-perusahaan di dalam negeri dan
di luar negeri.

C. Persyaratan Jabatan
1. Pernah menjabat sebagai Manajer minimal 4
tahun.
2. Memiliki Conceptual Skill, Technical Skill,
Human Relation Skill dan Administrative Skill
yang baik.
3. Mampu memimpin, tegas dan berwibawa
kreatif dan inovatif.
4. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi
terhadap Perusahaan.
5. Rajin beribadah.




230

Departemen : Board of Director
Lokasi : Kantor Pusat
Jabatan :
Direktur Sumber Daya
Manusia
Melapor Kepada : Direktur Utama
Level/Tingkat : 2
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Membantu dalam membuat kebijakan dalam
perekrutan karyawan dan mengawasi kualitas
mutu SDM yang telah ada dan memastikan
peraturan perusahaan berjalan dengan baik guna
mengimplementasikan standar operasinal sesuai
dengan target dan rencana kerja yang ada.

B. Uraian Tugas
1. Merancang strategi dan mekanisme kontrol
dalam bentuk kebijakan-kebijakan untuk
perekrutan karyawan, pengawasan dan
peningkatan kwalitas karyawan.
2. Merancang strategi dalam menjalin kerjasama
dengan relasi lain dalam perekrutan
karyawan.
3. Merancang program kerja perekrutan
karyawan dengan divisi atau area lainnya.
4. Mengontrol laporan-laporan pelaksanaan
kerja dan target SDM yang dicapai oleh setiap
cabang.
5. Memeriksa, menyetujui dan melaporkan hasil
kerja bawahannya.
6. Membina, mengarahkan dan memotivasi
serta mendelegasikan pekerjaan kepada
bawahannya.
7. Mempresentasikan garis besar program kerja
SDM cabang-cabang kepada Direktur.
231

8. Membuat laporan bulanan dan tahunan
mengenai kegiatan program kerja SDM untuk
dilaporkan kepada Direktur.
9. Menghadiri rapat koordinasi Board of
Director.
10. Melakukan kunjungan ke cabang minimal 1
kali dalam 3 bulan.
11. Melakukan koordinasi dengan SDM Officer
minimal 2 kali dalam sebulan.

C. Wewenang
1. Memberikan penilaian kinerja bawahannya.
2. Memberikan rekomendasi untuk
pengangkatan, pemberhentian dan mutasi
untuk level executive officer serta staf yang
berada dibawah struktur organisasinya secara
langsung kepada .
3. Memberikan Surat Peringatan I-II kepada
karyawan bermasalah yang berada di bawah
koordinasinya yaitu departmen SDM.
4. Memberikan rekomendasi kepada untuk
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
bagi karyawan yang berada di bawah
koordinasinya.
5. Memberikan Surat Peringatan I-III kepada
karyawan bermasalah yang berada di struktur
organisasi departemen lainnya.
6. Merekomendasikan kepada direktur kinerja
SDM berupa reward maupun peningkatan
karir/jabatan

D. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan Minimal S1 (Sarjana), diutamakan
S2.
2. Menguasai sistem dan administrasi SDM.
232

3. Diutamakan memiliki pengalaman kerja di
bidangnya minimal 5 tahun.
4. Pernah menjabat manager minimal 3 tahun.
5. Memiliki jiwa pembimbing, mampu untuk
memimpin serta kreatif dan inovatif.
6. Mampu berbahasa Inggris baik lisan dan
tulisan.
7. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi
terhadap tugasnya.
8. Rajin beribadah.

Departemen : Board of Director
Lokasi
:
Kantor Pusat
Jabatan
: Direktur Business
Development
Melapor
Kepada
:
Direktur Utama
Level/Tingkat
:
2
Jenis Posisi
:
Penuh

A. Ringkasan Jabatan
1. Menjalin kerja sama dengan instansi
pemerintah, swasta, dalam dan luar negeri.
2. Menggalang kerjasama dengan asosiasi
profesi yang berkaitan dengan bidang
property, industri dan perdagangan.
3. Menjalin kerjasama dengan instansi dan
perusahaan dalam rangka membantu proses
marketing.
4. Mewakili perusahaan dalam hubungannya
dengan stakeholder.

B. Uraian Tugas
1. Merancang strategi dalam menciptakan dan
memelihara citra perusahaan di masyarakat.
2. Merancang kebijakan perusahaan dalam
kaitannya menjaga hubungan baik dengan
para investor.
233

3. Merancang strategi dan mekanisme control
dalam bentuk kebijakan-kebijakan untuk
membuat standarisasi perjanjian franchise.
4. Membina hubungan dengan mitra usaha dan
dunia industri serta profesi untuk
mendatangkan manfaat sinergi bagi
perusahaan.
5. Merumuskan langkah-langkah yang sistematis
dalam usaha pengembangan perusahaan.
6. Memeriksa, menyetujui dan melaporkan hasil
kerja bawahannya.
7. Membina, mengarahkan dan memotivasi
serta mendelegasikan pekerjaan kepada
bawahannya.
8. Mempresentasikan garis besar program kerja
business development kepada.
9. Membuat laporan bulanan dan tahunan
kegiatan program kerja bussiness
development.
10. Mengikuti rapat-rapat yang berkaitan dengan
bidang business development.
11. Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan
kepada .
12. Mengikuti perkembangan usaha property dan
perkembangan bisnis terkini untuk mampu
melakukan inovasi agar terbentuknya unit
usaha baru yang dapat mendukung
pertumbuhan income berkesinambungan
dalam jangka panjang.
13. Melakukan pembinaan bagi manager dalam
hal pengambangan usaha dan public relation.

C. Wewenang
1. Melakukan penilaian kinerja bawahannya.
234

2. Menentukan bentuk media dan cara efektif
untuk promosi yang digunakan dalam
menciptakan dan memelihara citra
Perusahaan.
3. Memberikan rekomendasi untuk
pengangkatan, pemberhentian dan mutasi
untuk staf yang yang berada di bawah
koordinasinya, secara langsung kepada.
4. Memberikan surat peringatan I s/d II kepada
seluruh karyawan yang berada di bawah
koordinasinya langsung.
5. Memberikan rekomendasi kepada untuk
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
yang berada di bawah koordinasinya
langsung.

D. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan minimal S1 (Sarjana), diutamakan
S2.
2. Memiliki pengalaman dibidang kehumasan
minimal 5 tahun.
3. Pengalaman menjadi Site Manager minimal 3
tahun.
4. Mampu untuk memimpin, kreatif dan inovatif.
5. Memiliki kemampuan dalam melakukan riset
pasar dan menciptakan citra.
6. Memiliki kemampuan dalam komunikasi dan
interpersonal relationship.
7. Mampu berbahasa Inggris dengan baik, lisan
dan tulisan.
8. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi
terhadap Perusahaan.
9. Rajin beribadah.


235

Departemen : Board of Director
Lokasi
:
Kantor Pusat
Jabatan
:
Direktur Keuangan
Melapor
Kepada
:
Direktur Utama
Level/Tingkat
:
2
Jenis Posisi
:
Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Membantu dalam membuat kebijakan-kebijakan
di bidang finance, accounting, melakukan
perencanaan pembiayaan dan pendapatan dalam
pencapaian efesiensi dan investasi perusahaan.

B. Uraian Tugas :
1. Membuat rencana anggaran dan biaya
operasional perusahaan.
2. Membantu dalam penerapan anggaran biaya
yang telah ditetapkan.
3. Membantu dalam menilai kebijakan investasi
dan pembiayaan.
4. Membuat master budget yang terdiri dari
anggaran seluruh departmen dan area-area
PT Griya Satria setiap tahun.
5. Melakukan penilaian triwulan dan tahunan
atas kondisi keuangan perusahaan secara
keseluruhan.
6. Merancang program kerja beserta target yang
akan dicapai bidang finance dengan pihak
external.
7. Memeriksa dan mengontrol laporan
keuangan, keluar masuknya uang dan keluar
masuknya barang inventaris/aktiva.
8. Melakukan pemeriksaan dan pengontrolan
untuk memastikan kebijakan-kebijakan
perusahaan di bidang finance telah dipatuhi.
236

9. Mengevaluasi laporan keuangan, jurnal,
efesiensi penggunaan uang dan modal kerja.
10. Membina, mengarahkan dan memotivasi
serta mendelegasikan pekerjaan kepada
bawahannya.
11. Memeriksa, menyetujui dan melaporkan hasil
kerja bawahannya.
12. Membuat laporan keuangan bulanan dan
tahunan mengenai kegiatan program kerja
untuk dilaporkan kepada .
13. Mengikuti pelatihan dan seminar yang
berkaitan dengan perubahan kebijakan
terbaru dalam dunia industri dan
pemerintahan yang berhubungan dengan
finance.

C. Wewenang
1. Memberikan penilaian kinerja keuangan
kantor pusat dan area setiap triwulan dan
tahunan.
2. Memberikan penilaian atas realisasi budget
seluruh direktorat dan area.
3. Memberikan penilaian kinerja bawahannya.
4. Mengeluarkan dana operasional pusat sesuai
dengan ketentuan Perusahaan.
5. Mengusulkan rumusan besaran persentase
kenaikan gaji berkala maupun dalam rangka
promosi bagi karyawan bersama SDM kepada
Direktur Utama.
6. Memutuskan pemindahan, mengusulkan
penjualan dan penghapusan aktiva tetap
kepada Direktur.
7. Memberikan rekomendasi untuk
pengangkatan, pemberhentian dan mutasi
untuk staf yang berada di bawah
237

koordinasinya, secara langsung kepada
Direktur.
8. Memberikan surat peringatan I s/d II kepada
seluruh karyawan yang berada dibawah
koordinasinya.
9. Memberikan rekomendasi kepada Direktur
untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) atas karyawan yang berada di bawah
koordinasinya.

D. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan minimal S1 (Sarjana) jurusan
akuntansi atau manajemen keuangan,
diutamakan S2.
2. Memiliki pengalaman dibidang keuangan
selama minimal 5 tahun.
3. Pernah menjabat sebagai manajer keuangan
minimal 3 tahun.
4. Teliti dan dapat dipercaya.
5. Mampu untuk memimpin serta kreatif dan
inovatif.
6. Mampu berbahasa Inggris dengan baik, lisan
dan tulisan.
7. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi
terhadap Perusahaan.
8. Rajin beribadah.

Departemen : Executive Officer
Lokasi : Kantor Pusat
Jabatan : Sekretaris
Melapor
Kepada
: Direktur
Level/Tingkat : 3
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
238

1. Bertanggungjawab dalam merancang dan
menetapkan langkah-langkah membangun
citra perusahaan, baik terhadap pihak
external maupun internal.
2. Menyelenggarakan berbagai bentuk event
dan membangun hubungan dengan pihak
eksternal pemerintah, kolega, masyarakat
sekitar dan khususnya media masa yang
dapat memberikan nilai tambah pada citra
perusahaan, sehingga segala bentuk
penerimaan atas Perusahaan bagi pihak lain
akan tercapai.

B. Uraian Tugas
1. Merencanakan berbagai aktivitas tertentu
guna mempertahankan dan meningkatkan
citra perusahaan, baik dalam bentuk tulisan
maupun kegiatan nyata secara langsung,
kerjasama maupun lewat media.
2. Menjalin hubungan kerjasama dengan
berbagai pihak eksternal seperti: pemerintah,
kolega, perusahaan, masyarakat dan media
massa, melalui berbagai ide, kegiatan yang
berdampak positif.
3. Melakukan analisa terhadap segala bentuk
pemberitaan baik secara langsung maupun
tidak langsung akan memberikan dampak
pada perkembangan citra dan keberadaan
perusahaan.
4. Mempersiapkan langkah-langkah strategis
untuk mengantisipasi kondisi dan
pemberitaan yang negative maupun yang
positif.
5. Mengkoordinir system administrasi serta
mengarsipkan segala bentuk pemberitaan
239

yang berhubungan secara langsung maupun
tidak langsung, surat masuk dan keluar yang
berhubungan dengan korporasi secara
sistematis.
6. Membantu dan board of director lainnya
untuk menyimpan dan menemukan kembali
dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan kepentingan perusahaan
7. Membantu board of director lainnya dalam
membuat konsep kerjasama, pernyataan kata
sambutan pendapat dan berbagai bentuk
pandangan dalam berbagai bentuk kegiatan
umum dan baik khususnya dalam hubungan
dengan pihak luar.
8. Membantu membuat jadwal tentang jadwal
yang telah dibuat board of director lainya
dengan relasi maupun tamu-tamu
9. Menjamu atau melayani tamu-tamu dan relasi
board of director lainnya.
10. Membantu melakukan perencanaan
sistematika perjalanan dinas bagi dan board
of director lainnya khususnya dalam kegiatan
yang menyangkut pihak keluar (eksternal).
11. Mendampingi board of director lainnya dalam
rapat dan pertemuan-pertemuan lainnya
khususnya yang berhubungan dengan pihak
eksternal dan bertindak sebagai notulen.
12. Membantu board of director lainnya
menyiapkan rapat (booking tempat,
konsumsi, konfirmasi peserta rapat, dll)

C. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan minimal DIII diutamakan di
bidang Publik Relations dan Komunikasi
240

2. Mampu berkomunikasi dengan Bahasa
Inggris (lisan dan tulisan)
3. Diutamakan yang berpengalaman dalam
komprensi pers dan menyelenggarakan event
khusus
4. Mampu mengaplikasikan komputer
5. Bernampilan menarik dan energik
6. Dewasa dan bertanggung jawab dan cekatan
7. Rajin beribadah

Departemen : Executive Officer
Branch
Lokasi
:
Kantor Area
Jabatan
:
Manager Area
Melapor
Kepada
: Direktur Busines
Development
Level/Tingkat
:
4
Jenis Posisi
:
Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Memimpin pelaksanaan usaha di kantor lokasi
proyek termasuk melakukan perencanaan,
pengawasan dan pengevaluasian (hasil usaha)
serta penyempurnaan kebijakan yang ditetapkan
oleh kantor pusat.
B. Uraian Tugas
1. Memimpin semua aspek (operasional,
keuangan, pemasaran, personalia dan lain-
lain) di kantor lokasi
2. Menetapkan rencana kerja lokasi baik jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka
panjang kemudian dijabarkan oleh technical
manager, finance manager dan marketing
manager
241

3. Menginformasikan dan menjabarkan
kebijakan business development director
untuk diterapkan di kantor lokasi
4. Membuat rencana kerja ke depan berikut
cash flow
5. Membina hubungan dengan tingkat elite
masyarakat, perusahaan, professional, untuk
memperoleh akses perusahaan untuk masuk
kedalam lingkungannya, yang nantinya akan
ditindaklanjuti oleh pengenalan produk,
presentasi. Serta mengetahui hal-hal yang
perlu ditindak lanjuti oleh kepala bagian atau
stafnya atau pihak lainnya.
6. Memberikan contoh dan teladan serta
membina seluruh karyawan
7. Mengikuti perkembangan yang terjadi, isu-isu
yang berkembang di masyarakat dan dunia
usaha sehingga perusahaan atau kantor
lokasi tidak ketinggalan.
8. Melakukan inovasi-inovasi sehingga
perusahaan/kantor lokasi yang bersangkutan
selalu berada di garis terdepan.
9. Menyampaikan laporan berkala kepada
branch manager terkait mengenai realisasi
kegiatan yang dicapai secara komperatif
sesuai dengan aspek department terkait
(adanya perbandingan) dengan program
kegiatan yang direncanakan termasuk
laporan keuangan yang disusun secara
komparatif antara anggaran dengan periode
sebelumnya.
10. Menyampaikan gagasan, saran atau usulan
kepada branch manager terkait dalam upaya
peningkatan kualitas perusahaan maupun
kualitas manajemen.
242


C. Wewenang
1. Mengangkat, memberikan Surat Peringatan
serta dapat memberhentikan karyawan
tingkat departemen dan tingkat staf di
bawahnya di kantor lokasi.
2. Mengatur arus keluar masuknya dana untuk
kepentingan perusahaan
3. Sebagai otorisator (penyetuju yang tertinggi)
di kantor lokasi untuk mengeluarkan dana,
merekrut pegawai dan lain-lain.

D. Persyaratan Jabatan
1. Berpendidikan minimal Sarjana (S1)
diutamakan S2 segala jurusan
2. Diutamakan telah berkeluarga
3. Memiliki pengalaman kerja sebagai manajer
department minimal 2 tahun
4. Tegas, wibawa, inovatif, kreatif dan mampu
membangun team work
5. Memiliki jiwa wirausaha yang baik
6. Usia minimal 30 tahun
7. Rajin beribadah.

Departemen : Executive Officer
Branch
Lokasi : Kantor Area
Jabatan : Manager Teknik
Melapor
Kepada
: Manager Area
Level/Tingkat : 5
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Melaksanakan dan mengelola segala aktivitas
operasional di lokasi dan melaksanakan segala
aktivitas di kantor lokasi.
243


B. Uraian Tugas
1. Menyiapkan dan mengontrol sarana dan
prasarana.
2. Bersama penanggung jawab memberikan
bimbingan kepada bawahannya.
3. Membuat dan menyusun jadwal kerja dan
mengelola aktiva bagiantehnik.
4. Membina unit teknik untuk terciptanya
pelayanan terhadap konsumen, produsen
dsb, sesuai dengan tujuan pengelolaan
kantor lokasi.
5. Mengelola administrasi bagian teknik,
membuat laporan dan menyampaikan laporan
secara berkala kepada penanggung jawab.
6. Mensupervisi staf dibawah koordinasinya,
menjabarkan rencana usaha penanggung
jawab ke dalam program kerja terperinci dan
anggaran.
7. Mengawasi jalannya arus penerimaan dan
pengeluaran kas dan pemakaian persediaan
agar sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan.
8. Mengontrol keberadaan aktiva (fisik,
lokasinya dan kondisi barangnya), memeriksa
atau menghitung saldo kas dan saldo
kuantitas persediaan di bagian logistik dan
membuat berita acaranya
9. Melakukan evaluasi atas laporan keuangan
baik pendapatan maupun biaya terhadap
anggaran lokasi serta memberikan usulan
solusi kepada penanggung jawab.
10. Menyiapkan laporan bulanan keuangan dan
tahunan kantor lokasi untuk board of director
yang ditanda tangani oleh penanggung jawab
244

11. Bersama penanggung jawab melakukan
pengontrolan aktivitas karyawan yang
meliputi absensi, cuti, lembur dan lainnya.
12. Bertanggung jawab terhadap keamanan
suratsurat berharga yang disimpan di lokasi.
13. Bersama penanggung jawab merencanakan
dan mengembangkan program pelatihan
karyawan.

C. Wewenang
1. Menilai kinerja staf yang berada di bawah
koordinasinya.
2. Memberikan teguran lisan kepada staf
dibawahnya.
3. Mengevaluasi dan merubah rencana biaya
operasional.
4. Mengeluarkan biaya-biaya operasional
rutinitas bagian teknik.
5. Memberhentikan pekerja lapangan yang
melakukan tindakan indisipliner
6. Menentukan dan menetapkan penggunaan
fasilitas.

D. Persyaratan Jabatan
1. Berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik
Sipil atau sederajat.
2. Pengalaman kerja minimal 2 tahun dibagian
Tehnik dan operasional
3. Usia minimal 25 tahun
4. Teliti dan Jujur
5. Rajin beribadah





245

Departemen : Executive Officer
Branch
Lokasi : Kantor Area
Jabatan : Manajer Marketing
Melapor
Kepada
:
Manager Area
Level/Tingkat : 5
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Melaksanakan dan menjalankan segala aktivitas
marketing, kerjasama dengan perusahaan lain.

B. Uraian Tugas
1. Mengkoordinir segala bentuk kegiatan
promosi untuk mendapatkan konsumen.
2. Mengembangkan metode dan strategi
marketing serta melakukan analisa pasar.
3. Mensupervisi staf yang berada dibawah
koordinasinya
4. Membuat jadwal kerja secara rutin dan
berkoordinasi dengan penanggung jawab.
5. Mengajukan usul, gagasan dan saran
alternative pemecahan masalah marketing ke
atasannya.
6. Menjaga kerahasiaan data yang terkait
dengan bidang pekerjaannya.
7. Mencari dan mengirimkan surat penawaran
ke perusahaan yang akan menjadi relasi.
8. Membuat laporan bulanan ke lokasi manajer.
9. Merancang strategi dan mekanisme control
dalam pengadaan fasilitas kerja.
10. Mengontrol pelaksanaan program kerja dan
target kerja yang akan dicapai dalam
kerjasama dengan perusahaan lainnya.
246

11. Membina dan meningkatkan kemampuan
customer service dalam melayani konsumen.

C. Wewenang :
1. Menilai kinerja staf yang berada dibawah
koordinasinya
2. Memberikan teguran lisan dan tertulis kepada
staf dibawahnya
3. Menetapkan strategi dan kegiatan marketing
di lokasi
4. Menjalin kerja sama dengan dunia
industri/perusahaan
5. Melakukan pengembangan terhadap relasi
perusahaan
6. Membuat laporan bulanan atau tahunan atas
kegiatan di lokasi

D. Persyaratan Jabatan :
1. Berpendidikan minimal Sarjana (S1)
2. Usia minimal 25 tahun
3. Pengalaman dibidang marketing minimal 2
tahun
4. Kreatif dan Inovatif
5. Mandiri dan Rajin Beribadah

Departemen : Executive Staff Branch
Lokasi : Kantor Area
Jabatan : Marketing Officer
Melapor
Kepada
:
Manajer Marketing
Level/Tingkat : 6A
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Membantu marketing manager dalam segala
aktifitas marketing, membantu atasan dan
247

memastikan kegiatan promosi produk
perusahaan baik melalui media cetak dan iklan,
brosur, spanduk, logo dan sebagainya.

B. Uraian Tugas
1. Mengelola data basemarketing lokasi
2. Melaksanakan operasi pasar
3. Membuat dan mengirimkan surat penawaran
kerjasama ke perusahaan
4. Mengelola kearsipan dan dokumentasi
marketing lokasi
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasannya sepanjang masih dalam ruang
lingkup kegiatan marketing untuk
kepentingan perusahaan
6. Menghubungi calon konsumen melalui
telepon dan surat sebelum kelas dimulai.
7. Mendiskripsikan langkah-langkah promosi
yang jitu dalam menggambarkan unggulan
produk perusahaan yang ada yang akan
dibuat, dikembangkan dan dipertahankan.
8. Mengatur dan mengkoordinir kegiatan-
kegiatan yang berorientasi kepada
peningkatan kualitas pelayanan terhadap
pelanggan.
9. Menerima keluhan dari pelanggan dan
meneruskan kepada atasannya
10. Membuat laporan mingguan dan bulanan

C. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan minimal DII
2. Mempunyai jiwa marketing yang baik
3. Usia Minimal 21 tahun
4. Mampu berkomunikasi dengan baik (bahasa
Inggris dan bahasa Indonesia)
248

5. Memiliki SIM A / SIM C
6. Rajin beribadah

Departemen : Executive Staff Branch
Lokasi : Kantor Area
Jabatan : Customer Service
Melapor
Kepada
:
Manajer Marketing
Level/Tingkat : 6A
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Membantu kegiatan operasional Perusahaan
dalam menghandle komunikasi telepon intern
dan ekstern, melayani dan memberikan informasi
secara jelas, lengkap dan terperinci kepada
pelanggan, memastikan pelaksanaan program
yang berorientasi kepada peningkatan kualitas
pelayanan terhadap penglanggan.

B. Uraian Tugas
1. Menerima telepon masuk dan menanyakan
identitas penelpon (nama, alamat dan
keperluan) serta mencatat dalam buku
khusus.
2. Mentrasfer telepon masuk ke personal yang
dituju/dihubungi serta menyebutkan identitas
penelpon dengan ringkas dan jelas
3. Menyambut dan melayani pelanggan dan
tamu yang datang secara langsung dengan
mempertanyakan keperluan dan orang yang
ingin ditemui kemudian memberikan service
terbaik sesuai dengan ketentuan yang ada.
249

4. Memberikan layanan terbaik kepada semua
tamu yang ada sebagai bukti komitment
perusahaan kepada pelanggan.
5. Membuat laporan rekapitulasi data tamu yang
datang dan tamu yang prospek ke Marketing
manager.
6. Menerima keluhan pelanggan dan
meneruskan ke atasannya.
7. Menerima berkas data calon konsumen dan
meneruskannya ke atasannya.
8. Membuat laporan kegiatan mingguan dan
bulanan

C. Wewenang :
1. Menolak permintaan karyawan untuk dialling
telepon yang bersifat pribadi diluar keperluan
dinas.
2. Langsung meng-handle telepon yang masuk
jika personal yang dihubungi tidak berada
ditempat atau sedang on-line
3. Menegur karyawan lainnya yang tidak
mengindahkan pelaksanaan pelayanan
pelanggan yang maksimal.
4. Menolak penelepon dari luar apabila yang
bersangkutan tidak menyebutkan identitas
yang diminta.

D. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan minimal DII
2. Usia 21 tahun
3. Mampu berkomunikasi dengan bahasa yang
baik dan benar dan lancar (dalam bahasa
Inggris maupun bahasa Indonesia)
4. Memiliki intonasi suara yang lunak/rendah
tetapi jelas dan tegas
250

5. Memiliki fisik tubuh yang baik dan sikap
melayani
6. Berpenampilan menarik
7. Rajin beribadah

Departemen : Executive Officer
Branch
Lokasi : Kantor Area
Jabatan : Manajer Keuangan
Melapor
Kepada
:
Manajer Area
Level/Tingkat : 5
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Melakukan pencatatan transaksi akuntansi
berdasarkan akrual basis dan membuat laporan
keuangan secara lengkap, membantu
Penanggung Jawab dalam hal pencatatan,
pemesanan dan pengarsipan dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan asset Perusahaan.

B. Uraian Tugas
1. Membantu penanggung jawab menyusun
cash flow tahunan dan rencana/goal setting
tahunan dan per tiga bulan.
2. Menerima uang dan menerbitkan bukti terima
kas yang ditanda tangani dan dicap (sebagai
pengesahan dokumen)
3. Mengeluarkan uang berdasarkan persetujuan
yang mencukupi di permohonan dan bukti
uang keluar dan didukung oleh dokumen
pendukung yang lengkap.
4. Mencatat transaksi akuntansi mulai dari
dokumen dasar, bukti terima kas, bukti keluar
kas, bukti terima barang, bukti pemakaian
barang secara tepat waktu .
251

5. Menyimpan uang dalam tempat yang aman
6. Mengatur arus kas masuk dan kas keluar
7. Mengontrol dan memonitor saldo rekening
koran/giro tidak berlebih dan memberikan
alternatif solusi kepada penanggung jawab
mengenai investasi keuangan (deposito, dan
simpanan lainnya)
8. Menyimpan buku cek dan buku giro.
9. Mengarsip dokumen-dokumen dasar dilampiri
dokumen pendukung secara rapih
berdasarkan nomor urut.
10. Membuat bukti terima kas dan bukti keluar
kas.
11. Membuat catatan bukti permintaan barang,
terima barang, pembelian barang dan bukti
pemakaian persediaan barang di lokasi.
12. Membuat voucher memo untuk membuat
mencatat adjustment atas saldo laporan
keuangan, akrual biaya dan pendapatan
dimana voucher ini harus diotorisasi oleh
penanggung jawab
13. Membantu penanggung jawab membuat
laporan bulanan dan tahunan yang lengkap
berupa aktiva tetap, daftar piutang, daftar
hutang, konsolidasi dan lain-lain.
14. Mengontrol, memelihara, menginventarisasi
aktiva lokasi
15. Memeriksa kelengkapan dokumen sebelum
dilakukan penjurnalan dan
menolak/mengembalikan dokumen yang
belum lengkap.
16. Membuat kas opname secara periodik
17. Membuat laporan aktivitas mingguan, dan
bulanan


252

C. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan minimal D3 Akuntansi atau
Komputer Akuntansi
2. Usia minimal 20 tahun, maksimal 40 tahun.
3. Rajin, jujur, teliti, cekatan dan dapat
dipercaya
4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
5. Rajin beribadah

Departemen : Executive Staff Branch
Lokasi : Kantor Area
Jabatan : Finance Officer
Melapor
Kepada
:
Manajer Keuangan
Level/Tingkat : 6A
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan
Membantu Finace Manager dalam membuat
kebijakan-kebijakan.

B. Uraian Tugas
1. Menangani, menyimpan dan mengidentifikasi
semua administrasi yang terkait
2. Membuat laporan mingguan atas pekerjaan
yang telah ditangani selama satu minggu dan
menjaga kerahasiaan informasi perkerjaan
terkait.

C. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan minimal DII
2. Mampu berkomunikasi dengan bahasa yang
baik, benar dan lancar
3. Jujut, bermoral dan bertanggung jawab
4. Mampu membangun hubungan dan jaringan
253

5. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris
lisan dan tulisan
6. Rajin beribadah

Departemen : Executive Staff Branch
Lokasi : Kantor Area
Jabatan : Office Boy
Melapor
Kepada
:
Manajer Area
Level/Tingkat : 6B
Jenis Posisi : Penuh

A. Ringkasan Jabatan :
Memelihara kebersihan, kerapian dan
kenyamanan seluruh ruangan, peralatan,
perlengkapan dan lingkungan kantor

B. Uraian Tugas :
1. Memberikan dan merapihkan peralatan,
perlengkapan dan lingkungan (peralatan
makan, peralatan kantor, ruangan kantor dan
kamar mandi)
2. Menjaga keamanan peralatan beserta
perlengkapan ditempat kerja dan kerusakan
atau kehilangan sewaktu kerja.
3. Menyiapkan dan mengantar
minuman/makanan buat tamu yang datang
4. Melayani fotocopy untuk keperluan
Perusahaan.
5. Membantu dan mendukung tugas lain yang
masih berkaitan dengan tugasnya .
6. Kalau tidak sedang bertugas harus siap dekat
personalia atau di tempat yang mudah dilihat
oleh karyawan lain.

254

C. Persyaratan Jabatan :
1. Pendidikan minimal SMA
2. Rapi dan rajin dalam bekerja
3. Kondisi fisik kuat
4. Rajin beribadah
255

BAB 18
LEGALITAS ADMINISTRASI
PROPERTI


A. Pengantar
Pemilihan lokasi sebagai langkah awal sangatlah
memegang peranan penting dan harus
diperhitungkan secara cermat. Pengembangan
perumahan di lokasi yang tepat berdampak pada
penjualan produk perumahan itu sendiri.
Semakin bagus lokasi yang dipilih maka akan
semakin memudahkan pihak pengembang dalam
menjual produknya, dan berlaku sebaliknya.

B. Tujuan
Memastikan setiap properti memiliki kelengkapan
legalitas yang sempurna dalam batas waktu yang
terukur jelas demi pencapaian sukses proyek

C. Pelaksana
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah
bagian legal pada setiap proyek properti. Ruang
lingkup tanggung jawab pekerjaan ini berada
langsung di bawah kontrol area manager yang
menghubungkan dengan bagian lain terkait
kebutuhan kelengkapan administrasi legal dalam
suatu proyek, dengan pembagian tanggung
jawab sebagai berikut:
1. Bagian legal
Berkoordinasi dengan seluruh anggota tim
kerja yang berhubungan dengan kelengkapan
berkas pengajuan hingga persetujuan
administrasi legalitas dan berhubungan
256

adengan seluruh pihak yang berwenanga
menangani kelengkapan legalitas proyek.
2. Bagian teknik
Melengkapi kebutuhan bagian legal berupa
penyedian siteplan, penyusunan rencana
anggaran biaya (RAB) dan syarat-syarat
teknis PIL banjir, GSS, UPL-UKL.
3. Bagian disain arsitek
Melengkapi kebutuhan bagian legal berupa
detail rencana pembangunan meliputi
rencana gambar bangunan arumah, sarana
dan prasarana serta peta lokasi.

D. Urutan Proses
1. Pemilihan lokasi proyek ditentukan atas dasar
pertimbangan kelayakan bisnis.
2. Setelah dinilai layak dari aspek bisnis, lokasi
proyek selanjutnya diuji kelayakan proses
administrasi legalitas dengan menghubungi
badan perencanaan pembangunan daerah
setempat untuk menentukan kesesuaian
dengan RUTR sebagai berikut:
a. Lokasi tersebut diperbolehkan untuk
dijadikan kawasan perumahan
b. Perijinan bisa mengatasnamakan pribadi
atau badan hukum
c. Letak tanah dari jalan raya
d. Luas fasilitas umum dan luas hunian
e. Luas kaveling yang boleh dibangun
f. Fasilitas apa saja yang harus dipenuhi
untuk mendirikan perumahan
g. Apa saja ketentuan perijinan di daerah
tersebut.
h. Ketentuan membuat siteplan
3. Rencana proyek selanjutnya dikomunikasikan
kepada pemerintah desa/kelurahan dan
257

kecamatan untuk keperluan pemberitahuan
dan sosialisasi
4. Menjalin komunikasi dengan pihak yang
menangani masalah sumber daya air (SDA)
dan bina marga (BM) sesuai dengan struktur
kerja di tiap-tiap daerah untuk keperluan
pemberitahuan dan permohonan saran teknis
serta dinas pertanian (lahan produktif) untuk
keperluan pemberitahuan dan permohonan
saran teknis.
5. Mengajukan surat dan proposal permohonan
perijinan proyek kepada badan pelayanan
perijinan setempat:
a. Ke kantor notaris PPAT untuk mengajukan
gabung atau pecah sertifikat dari hak milik
menjadi hak guna bangunan.
b. Ke kantor dinas perizinan dengan
mengambil blangko perijinan dengan
urutan-urutan sebagai berikut:
1) Fotocopy surat tanah
2) Fotocopy SPPT tahun terbaru
3) Fotocopy akta pendirian PT, NPWP,
SIUP, HO
4) Fotocopy KTP pemohon
5) Gambar rencana siteplan
6) Mengisi formulir pengajuan yang
disediakan
c. Sebagai bahan pertimbangkan dilampirkan
informasi sebagai berikut:
1) Orientasi proyek
a) Tujuan
b) Dasar pemikiran
c) Deskripsi proyek
d) Product knowledge
258

e) Kesimpulan
2) Data perusahaan
a) Akta pendirian
b) Badan hukum
c) Struktur organisasi
3) Data pendukung
a) Bukti kepemilikan tanah
b) Peta lokasi
c) Site plan
d) Gambar rencana rumah
d. Pada saat penyerahan proposal perijinan,
sekaligus berkoordinasi untuk
menentukan jadwal sidang.
e. Jadwal sidang harus diusahakan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
proposal diserahkan.
f. Menyiapkan sukses sidang dengan
memberikan detail company profile
(legalitas perusahaan) dan program
rencana pembangunan. Detail rencana
pembangunan terdiri dari:
1) perencanaan siteplan,
2) rencana bangunan rumah,
3) rencana gambar sarana dan prasarana
serta
4) peta lokasi.
g. Memberikan pelayanan dan jamuan demi
kelancaran persidangan.
h. Membangun komunikasi intensif sehingga
penerbiatan surat perijinan proyek terbit
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
sidang digelar.
6. Pengesahan siteplan yang sesuai dengan
pelaksanaan proyek harus sudah selesai
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah ijin
lokasi terbit.
259

a. Sebelum ijin lokasi terbit, mengajukan
permohonan pengukuran tanah kepada
Badan Pertanahan Nasional untuk
keperluan membuat siteplan sebenar-
benarnya.
b. Selama proses perijinan, mengajukan
permohonan rekomendasi PIL banjir dan
garis sempadan sungai beserta detail
lainnya ke dinas terkait.
c. Selama proses perijinan, mengadakan
koordinasi dengan dinas lingkungan hidup
terkati dengan detail septic tank, IPAL dan
saluran pembuangan air.
7. Siteplan perumahan wajib disahkan oleh
kepala dinas cipta karya kebersihan dan tata
ruang (DCKKTR) kabupaten. Siteplan yang
disahkan memuat informasi sebagai berikut:
a. Luas lahan keseluruhan
b. Luas fasilitas umum (fasum) dan fasilitas
sosial (fasos)
c. Syarat lahan terbangun 60%
d. Syarat fasilitas umum dan fasilitas sosial
40%
e. Pail banjir (kawasan bebas banjir)
f. Garis sepadan sungai (GSS) bila lokasi di
dekat sungai
8. Dokumen unit pengelolaan lingkungan (UPL)
dan unit kesehatan lingkungan (UKL)
a. Setelah pengesahan site plan,
mengajukan dokumen UPL-UKL ke dinas
lingkungan hidup sebagai detail
keterangan dari site plan.
b. Urut-urutan data yang harus dilampirkan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1) Akta pendirian perusahaan
2) Badan hukum
260

3) Bukti kepemilikan tanah
4) Peta lokasi
5) Site plan
6) Gambar rencana rumah
7) Kegiatan sebelum dan setelah proyek
perumahan berlangsung
8) Pengetesan tanah
9) Pengetesan air tanah
c. Rancangan dokumen UPL-UKL harus
selesai dibuat sebelum ijin lokasi terbit.
9. Ijin mendirikan bangunan (IMB)
a. Mengisi formulir IMB dengan pengantar
ditandatangani oleh lingkungan (RT, RW,
Desa, dan Kecamatan)
b. Permohonan IMB ditujukan kepada bupati
melewati kepala BPMPP kabupaten
dengan melampirkan secara urut data
berikut:
1) Keterangan rencana daerah (advice
planning)
2) Kopi KTP dan akta pendirian
perusahaan
3) Kopi sertifikat tanah atau surat tanah
lain
4) Surat pernyataan status tanah tidak
dalam sengketa
5) Persetujuan tetangga
6) Data penyedia perencana
7) Dokumen UPL-UKL
8) Gambar arsitektur yang terdiri dari:
(a) Peta situasi
(b) Gambar situasi bangunan (siteplan)
9) Gambar rencana yanga meliputi:
(1) Gambar denah
(2) Tampak (facade)
(3) Potongan
261

(4) Detail dengan ukuran skala 1:20,
1:50, 1:100, 1:200
c. Mengajukan IMB setelah ijin lokasi dan
site plan disahkan.
d. Meminta surat keterangan dalam proses
atau tanda terima berkas IMB.
e. Waktu pengajuan selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari setelah ijin lokasi dan/atau
3 (tiga) hari setelah site plan ditetapkan.
f. Menyelesaikan IMB selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah ijin lokasi terbit.

262

BAB 19
LEGALITAS SERTIFIKASI


A. Pengantar
Proses pengurusan legalitas sertifikat merupakan
langkah demi langkah berhubungan dengan
berbagai pihak yang berkaitan dengan
administrasi untuk memperoleh sertifikat yang
selanjutnya diberikan kepada konsumen
perumahan.

B. Tujuan
Memastikan kelengkapan legalitas berupa
sertifikat tanah bagi keperluan pengembang
hingga sertifikat tanah yang selanjutnya akan
diberikan sebagai bagian dari hak konsumen

C. Pelaksana
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah
bagian legal pada setiap proyek properti. Ruang
lingkup tanggung jawab pekerjaan ini berada
langsung di bawah kontrol area manager yang
menghubungkan dengan bagian lain terkait
kebutuhan kelengkapan administrasi legal dalam
suatu proyek

D. Urutan Proses
1. Melakukan penataan surat pelepasan hak
sebelum ijin lokasi diterbitkan. Dokumen yang
harus dipersiapkan untuk pengurusan
pembuatan akta pelepasan hak ataupun surat
pelepasan hak adalah:
a. Sertifikat/letter C
b. Kopi KTP
c. Kopi KK
263

d. Kopi SPPT PBB tahun terakhir
e. Surat keterangan waris (bila pemohon
sudah meninggal dunia)
f. Kopi surat kematian (bila
pemohon/pasangan sudah meninggal
dunia)
g. Kopi akta pendirian perusahaan
h. Kopi badan usaha
i. Lampiran SPH
(1) Berkas SPH yang akan diproses oleh
BPN kabupaten/kota dibuat dan
diajukan 1 (satu) bendel dilampiri
dengan syarat pengajuan pembuatan
sertifikat
(2) Berkas SPH yang akan diproses oleh
BPN wilayah/propinsi dibuat rangkap
dan diajukan 2 (dua)satu berkas
asli, satu berkas copi dilegalisirdan
dilampiri dengan syarat pengajuan
pembuatan sertifikat
(3) Berkas SPH yang akan diproses oleh
BPN pusat dibuat dan diajukan
rangkap 3 (tiga)satu berkas asli,
dua berkas kopi dilegalisirdan
dilampiri dengan syarat pengajuan
pembuatan sertifikat
2. Mendapatkan pengesahan surat pelepasan
hak maksimal 3 (tiga) hari setelah ijin lokasi
diterbitkan. Surat pelepasan hak harus
mencantumkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pihak I (pertama) selaku yang
menyerahkan hak atas tanah (penjual)
b. Pihak II (kedua) sekalu yang menerima
penyerahan hak atas tanah (pembeli)
c. Pihak yang melegalisasi yaitu camat
selaku PPAT atau notaris PPAT
264

3. Mengajukan permohonan hak, 1 (satu) hari
setelah site plan disahkan.
a. Permohonan hak ditujukan kepada kepala
BPN menggunakan blanko yang telah
disediakan.
b. Permohonan hak melampirkan:
1) Kopi akta pendirian perusahaan
2) Kopi badan hukum
3) Kopi KTP pemohon
4) Kopi izin lokasi/klarifikasi
4. Mengatur program permohonan hak
5. Mengajukan pengukuran dan jadwal
pengukuran resmi. Hasil dari proses
pengukuran ini adalah peta bidang yang telah
ditandantangani oleh kepala seksi
pengukuran sebagai dasar pelaksanaan
sidang panitia A
a. Mengajukan sidang panitia A untuk
pengecekan data atas tanah:
(4) Sidang panitia A diikuti oleh team
internal pegawai BPN yang terdiri
atas:
(a) Kepala seksi hak tanah dan
pendaftaran tanah
(b) Kepala sub seksi tematik dan
potensi tanah
(c) Kepala seksi pengaturan dan
penataan tanah
(d) Kepala sub seksi penetapan hak
tanah
(e) Kepala desa/lurah
(5) Berkas SPH langsung diproses sesuai
dengan luas tanah yang ditentukan
setelah panitia A menyetujui proses
permohonan hak dengan ketentuan:
265

(a) Luas lahan maksimal 5000m2
dilaksanakan di BPN kabupaten
(b) Luas lahan antara 5000-
75000m2 dilaksanakan di BPN
propinsi
(c) Luas lahan >75000m
2

dilaksanakan di BPN pusat.
b. Bilamana proses berkas SPH selesai, maka
akan diterbitkan surat keputusan sebagai
dasar diterbitkannya sertifikat hak guna
bangunan atas nama badan/PT
c. Mengontrol aspek PGT (Penataan Guna
Tanah) untuk mengecek guna tanah
termasuk aspek sosial, ketepatan site plan
dan lainnya.
d. Mengajukan berkas kepada kanwil BPN
propinsi
e. Penerbitan SK permohonan hak selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah
mengajukan permohonan.
f. Penerbitan sertifikat induk maksimal 5
(lima) hari kerja setelah SK permohonan
hak terbit.
6. Pengajuan splitsing
a. Permohonan pengukuran dan pemecahan
sertifikat ke BPN dengan melampirkan:
(1) Sertifikat Hak Guna Bangunan
(SHGB) Induk
(2) Kopi akta pendirian perusahaan
(3) Kopi badan hukum
(4) Kopi KTP pemohon
b. Permohonan pengukuran maksimal 1
(satu) minggu dari permohonan splitsing.
266

c. Penerbitan sertifikat pecah dalam bentuk
SHGB selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
dari permohonan splitsing.
7. Peralihan hak kepada konsumen dan
peningkatan hak sertifikat atas nama
konsumen harus diselesaikan selambat-
lambatnya 1,5 bulan dari akta jual beli
notaris.










267

BAB 20
MANAJEMEN PROYEK


A. Pengantar
Petunjuk pelaksanaan manajemen proyek KSO
ini memberikan panduan mengenai pengelolaan
proyek secara komprehensif, menyangkut
pengelolaan aspek pekerjaan proyek properti
beserta pengelolaan fungsi koordinasi antar
bidang.

B. Tujuan
Memastikan sebuah proyek berjalan atas rencana
kerja yang jelas dan detail, atas dasar
pembagian target pekerjaan dan kerangka waktu
yang terukur, dengan fokus pada pengelolaan
tim kerja, aspek keuangan, dan administratif
yang profesional untuk memastikan hasil proyek
properti yang memenuhi standar mutu baku
perusahaan

C. Pelaksana
Manajer Area yang ditunjuk memiliki tanggung
jawab besar dalam merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan, memonitor dan
mengevaluasi keterlaksanaan dari action plan
yang telah dibuat.

D. Urutan Proses
1. Seluruh proyek didasari atas penyusunan
master plan/action plan/budget plan yang
sekaligus menjadi RKAP untuk penyusunan
RJPP.
268

2. Terkait dengan budgeting plan, manager area
mengidentifikasi dan menghitung seluruh
biaya secara detail:
a. Menghitung Biaya Perolehan Lahan
1) Pembelian Lahan yang meliputi:
a) Luas lahan brutto
b) Efektifitas lahan
c) Luas lahan netto
d) Harga lahan brutto per m
2

e) Harga lahan netto per m
2

f) Nilai lahan keseluruhan
g) Kompensasasi yang dikeluarkan
untuk pengurusan pembelian lahan
(bilamana ada)
h) Persentase dan nilai fee mediator
2) Legal Pembelian Lahan yang meliputi:
a) Pengecekan sertifikat
b) AJB PPAT
c) Akta PPJB Notariil
d) Akta Kuasa Menjual
e) Akta Kuasa Membangun
f) Akta Kuasa Mengurus
g) Akta Kuasa Memecahkan Sertifikat
h) Akta Pelepasan Hak Notariil
i) Surat Pelepasan Hak (Lurah/Camat)
j) Akta lain-lain (jika ada)
k) Dokumen lain-lain (jika ada)
3) Sertifikasi Lahan
a) Biaya pengukuran lahan
b) Biaya penurunan hak (jika ada)
c) Biaya sertifikasi (induk)
d) Biaya lain-lain (jika ada)
4) Pajak-Pajak
a) Harga transaksi
b) NJOP tidak kena pajak
c) Pajak lain-lain (jika ada)
269

d) PPB tahun ke depan
e) BPHTB
b. Menghitung Biaya Perijinan
Manager Area mengidentifikasi dan
menghitung seluruh biaya perijinan secara
detail terkait:
1) Perijinan di Pemerintah Daerah
a) Rekomendasi/sosialisasi warga
b) Rekomendasi/pengaplingan
c) Ijin lokasi
d) Ijin pemanfaatan tanah (IPT)/ijin
penggunaan ruang (IPR)
e) Rekomendasi lahan tanah makam:
(1) Pembelian lahan
(2) SPH/AJB PPAT
(3) Kompensasi untuk TPU warga
(4) BPHTB
(5) Serah Terima Lahan Makam
f) Siteplan/Keterangan Rencana Kota
g) Peil Banjir (Dinas PSDA)
h) Amdal/UKL UPL
i) Amdal Lalu Lintas
j) Rekomendasi khusus (dekat rel,
sungai, bandara, dan lain-lain)
k) Dokumen-dokumen lain
2) Perijinan di Kantor Pertanahan
a) Rekomendasi aspek TGT
b) Pengeringan (non pertanian menjadi
pertanian)
c) Resi pengukuran/surat ukur
d) Surat keterangan lokasi
e) Lain-lain (jika ada)
c. Biaya Pematangan Lahan
Manager Area mengidentifikasi dan
menghitung seluruh biaya pematangan
lahan secara detail terkait:
270

1) Infrastruktur
a) Striping dan pembersihan lahan
b) Cut and fill
c) Gerbang masuk/pos jaga
d) Sculture (land mark)
e) Pagar keliling
f) Pagar panel betun
g) Pagar BRC
h) Saluran air kotor
(1) Saluran diameter 40cm
(2) Saluran diameter 60cm
(3) Salusan diameter 80cm
(4) Saluran diameter 100cm
i) Jalan lingkungan
(1) Aspal penetrasi
(2) Aspal hotmix
(3) Paving blok
j) Kansteen
k) Deucker (crossing saluran)
l) Taman bermain dan pohon peneduh
m) Taman lingkungan
n) Dinding penahan tanah (talud)
o) Stree furniture
p) Lain-lain (biaya tak terduga)
2) Utilitas
a) Jaringan listrik induk
(1) Gardu induk
(2) Pengadaan trafo
(3) Tiang dan JT menengah (JTM)
(4) Tiang dan JT rendah (JTR)
(5) PJU (Penerangan Jalan Umum)
b) Jaringan air bersih induk
c) Pembuatan sumur air dalam dan
instalasi rumah pompa
d) Jaringan lain-lain
3) Fasilitas Sosial/Umum
271

a) Mushalla/masjid
b) Balai warga
c) Lapangan olahraga
d) Club house
e) Kolam renang
f) Play ground
g) Operasional dan pemeliharaan
h) Lain-lain
4) Pemeliharaan dan Pembinaan
Lingkungan
a) Pembinaan lingkungan (Polsek,
Danramil, Kelurahan, Preman, dan
lain-lain)
b) Petugas kebersihan/sampah
c) Petugas keamanan/satpam
d) Tukang taman
e) Lain-lain
d. Biaya Dibayar di Muka (Overhead Cost)
Manager Area mengidentifikasi dan
menghitung seluruh biaya dibayar di muka
secara detail terkait:
1) Persiapan Kantor dan Inventaris
a) Sewa tempat untuk kantor
b) Perbaikan dan renovasi
c) Partisi, panel, dan backdrop
d) Perlengkapan kantor
(1) Meja, kursi, lemari, dan lain-lain
(2) Komputer, printer, fax, UPS,
dan lain-lain
(3) AC, kipas angin, dan lain-lain
(4) Lain-lain
e) Mobil, sepeda motor, sepeda
f) Lain-lain
2) Operasional Kantor
a) Tagihan listrik, air, telepon
b) ATK dan stationery
272

c) Bensin, parkir, perawatan
d) Belanja rumah tangga (teh, kopi,
dan lain-lain)
e) Lain-lain
3) Gaji Karyawan
a) Direktur
b) Area Manager
c) Manager Markting
d) Legal
e) Manager Finance & HRD
f) Marketing Executive
g) Security
h) Office boy
4) Bonus Karyawan
a) Direktur
b) Area Manager
c) Manager Markting
d) Legal
e) Manager Finance & HRD
f) Marketing Executive
g) Security
h) Office boy
5) Promosi
a) Cetak brosur, flyer, leaflet
b) Billboard, signboard
c) Iklan di surat kabar
d) Pameran
e) Spanduk
f) Event, openhouse, dan lain-lain
g) Lain-lain
6) Kesejahteraan
a) Asuransi kesehatan
b) Training, outbound, team building
c) Sumbangan-sumbangan
e. Biaya Bunga
273

Manager Area mengidentifikasi dan
menghitung seluruh biaya bunga secara
detail terkait:
1) Pinjaman Pemegang Saham (share
holder loan)
a) Bunga pinjaman
b) Lain-lain
2) Kredit Perbankan
a) Biaya appraisal
b) Biaya pembuatan neraca L/R
c) Provisi, administrasi
d) Biaya akta notariil, dan lain-lalin
e) Bunga pinjaman
3. Berdasarkan perhitungan biaya action plan
sebagaimana tersebut di atas, Manager Area
menentukan:
a. Harga pokok tanah (HPT),
b. Harga jual tanah
c. Target laba proyek yang akan dijalankan.
d. Perhitungan omset
e. Proyeksi cash flow
f. Proyeksi penjualan
g. Ringkasan rencana pemasukan dan
pengeluaran proyek
4. Merencanakan timeschedule pelaksanaan
proyek dari awal sampai akhir proyek sesuai
dengan kewajiban dari dewan direksi atau
pemiliki proyek
5. Memberikan instruksi pekerjaan dan
pengarahan kepada pelaksanaan dalam
menunjang pelaksanaan proyek meliputi tim
teknik, tim marketing, tim legal, dan bagian
keuangan secara berkala
6. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan instruksi yang
diberikan baik dengan waktu, mutu, biaya,
274

dan kualitas yang terbaik atas dasar dokumen
progress report berkala.
7. Secara proaktif mengelola perubahan dalam
lingkup proyek dan dengan cepat mencari
rencana perubahannya.
8. Mencari peluang kemitraan dan
mengkapitalisasi pada setiap peluang
penjualan di seluruh proyek.
9. Memotivasi dan mengawasi anggota tim
proyek serta kontraktor dan mempengaruhi
untuk mengambil tindakan positif untuk
dikerjakan.
275

BAB 21
FORMAT MASTER PLAN


Nama Unit : Griya Satria Indah Brebes
Alamat : Jl. Masjid Agung No. 008
Area Manager : Taufik Hidayat

A. Aset perumahan
No. Jenis Rumah
Jumlah
Unit
Harga/Unit Jumlah
1. Type 36 90 125.000.000 11.250.000.000
2. Type 45 90 150.000.000 13.500.000.000
3. Kaveling 20 900.000.000
Total 200 25.650.000.000

Rencana pendapatan konsumen:
Uang muka 20% : xxx.xxx.xxx.xxx
Realisasi kredit 80% : xxx.xxx.xxx.xxx

B. Penjualan (Unit)
1. Semester 1
No. Type
Periode Penjualan
Total/
Type
Jun Jul Ags Sep Okt Nop
1. 36 5 5 4 1 6 7 28
2. 45 6 6 2 6 3 3 26
3 Kav 5 5 5 5 5 5 30
Jumlah/Bulan 16 16 11 12 14 15 84

276

2. Semester 2
No. Type
Periode Penjualan
Total/
Type
Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. 36 5 5 4 1 6 7 28
2. 45 6 6 2 6 3 3 26
3. Kav 4 4 4 4 4 4 36
Jumlah/Bulan 15 15 10 11 13 14 90

C. Penjualan (Rupiah)
1. Semester 1
N
o.
Ty
pe
Juni Juli Ags Sep Okt Nop
To
ta
l/
Ty
pe
Un
it
Rp
Un
it
Rp
Un
it
Rp
Un
it
Rp
Un
it
Rp
Un
it
Rp
1.
T3
6

2.
T4
5

3.
Ka
v

Jumlah
/Bulan


2. Semester 2
N
o.
Typ
e
Des Jan Feb Mar Apr Mei
Total/
Type
U
ni
t
R
p
U
ni
t
R
p
U
ni
t
R
p
U
ni
t
R
p
U
ni
t
R
p
U
ni
t
R
p
1. T36
2. T45
3. Kav
Jumlah/
Bulan


277

BAB 22
STANDAR OPERASIONAL
MARKETING

A. Pengantar
Petunjuk pelaksanaan marketing merupakan
acuan dasar kerja untuk menentukan jenis dan
pentahapan pekerjaan marketing, deskripsi kerja,
target dan ukuran kinerja serta fungsi koordinasi
dengan bagian lain dalam sebuah proyek
properti.

B. Tujuan
Standar ini ditetapkan untuk memudahkan
bagian marketing menetapkan target pekerjaan,
menghasilkan kinerja yang sistematis, efektif,
dan efisien dengan tujuan akhir berdaya guna
pada peningkatan penjualan proyek properti
sebagai penopang pemasukan perusahaan.

C. Pelaksana
Manager pemasaran, marketing admin,
marketing support, dan marketing teknik.

D. Urutan Proses
1. Departemen pemasaran pada saat proyek
hendak berlangsung melakukan pemetaan
calon konsumen beserta strategi penjualan
untuk tiap segmen.
2. Menyiapkan strategic knowledge dan product
knowledge spesifik berkaitan dengan tipe
produk yang dijual melalui tinjauan listing
properti, jurnal perdagangan, literatur
relevan, menghadiri konvensi, seminar, dan
pertemuan asosiasi agar tetap up-to-date
278

pengetahuan dan perkembangan tentang
pasar perumahan terkini.
3. Membuka, membangun dan memelihara
jaringan ke berbagai komunitas prospek
dengan menyusun daftar prospek komunitas,
diteruskan daftar prospek perorangan.
4. Menindaklanjuti daftar prospek dan
mengevaluasi status prospek setiap hari.
5. Menyelidiki status keuangan dan kredit
konsumen dalam rangka menentukan
kelayakan pembiayaan.
6. Menyiapkan dokumen-dokumen seperti
kontrak representasi, perjanjian pemesanan
serta pembelian, pernyataan tertutup, sampai
dengan berita acara serah terima kunci dan
komplain selama masa pemeliharaan.
7. Memberikan jawaban atas pertanyaan
konsumen mengenai pekerjaan konstruksi,
pembiayaan, pemeliharaan, perbaikan, dan
penilaian investasi.
8. Menciptakan material promosi baik secara
mandiri maupun bekerja sama dengan bagian
manajemen promo.
9. Mengawasi dan mengevaluasi material
promosi.
10. Menyusun daftar target promosi dalam
bentuk pameran, presentasi penjualan
maupun pertemuan tatap muka lainnya.
11. Membuat laporan target penjualan bulanan,
realisasi, dan catatan status daftar prospek.
12. Merencanakan target-target penjualan,
pemberkasan, alur cash flow marketing
hingga penandatanganan AJB melalui
koordinasi dan komunikasi dengan
departemen keuangan dan teknik di
lapangan.
279

13. Membuat klausul kontrak terkati dengan jual
beli rumah antara pengembang dan
konsumen untuk ditandatangani manajer
area dan konsumen.
14. Membuat laporan penjualan beserta transaksi
pemasukan dari konsumen.
15. Membuat rencana pemasukan dari konsumen
16. Membuat laporan KPR/akta jual beli.
17. Mengumpulkan berkas kelengkapan KPR dari
konsumen dan berkas yang berhubungan
dengan pelaksanaan akad kredit/akta jual
beli.
18. Melakukan follow up bank dan notaris hingga
pelaksanaan akad.
19. Mengkoordinasikan perkembangan penjualan
serta target-target marketing dengan pihak
teknik di lapangan agar terjalin koordinasi
dan komunikasi dua arah, serta
menjembatani antara konsumen dengan
lapangan terkait bangunan yang dipesan
konsumen.

280

BAB 23
PEMBAYARAN TANDA JADI


A. Divisi pemasaran
1. Meminjam KTP asli pembeli (sekaligus
pasangan resminya jika hadir) untuk
difotocopy dan dijadikan arsip, sekaligus
dijadikan acuan menyiapkan dokumen
transaksi.
2. Memastikan bahwa unit masih stok belum
terjual (konfirmasi ke kantor atau manager
atau mengecek sendiri ke data penjualan
yang valid).
3. Mengambil nomor di buku besar SPKB (M-
01) dan mengisi semua data isian di buku
besar Surat Pemesanan Kaveling dan
Bangunan (SPKB) sebelum menyiapkan SPKB
untuk transaksi. Peno-moran disarankan
merujuk sesuai urutan tanggal trans-aksi.
4. Menyiapkan form M-02 yaitu SPKB untuk
ditandatangani oleh pembeli dalam tiga (3)
rangkap, yaitu asli 1 untuk divisi pemasaran,
salinan 1 untuk pembeli, dan salinan 2 untuk
divisi keuangan.
5. Apabila dalam transaksi hanya diberikan
diskon standar untuk pembelian dengan skim
pelunasan via KPR, maka tidak diperlukan
form tam-bahan apapun.
6. Apabila dalam transaksi dibe-rikan diskon
khusus (tambah-an) dari manager, maka
harus dibuatkan form M-03 (Persetu-juan
Diskon).
7. Apabila pembeli akan melakukan pembayaran
non KPR alias tunai keras atau tunai
bertahap, maka harus dilengkapi dengan
281

form M-04 yaitu form persetujuan pemberian
rabat, karena tidak ada diskon yang diberikan
dimuka, tetapi harus dikaitkan dengan
ketepatan waktu pembayaran yang
ditentukan.
8. Menyiapkan 2 set lampiran SPKB, yang mana
tiap set terdiri atas: form M-06 (gambar
siteplan) yang diberi notasi pada unit (blok
dan nomor kavling) yang dibeli serta gambar
denah dan tampak bangunan sesuai dengan
type bangunan yang dibeli dan form M-07
(spesi-fikasi bangunan) sesuai dengan type
bangunan yang dibeli. (Catatan: Untuk
efisiensi jumlah lampiran, gambar siteplan
dan denah tampak bangunan bisa disatukan)
9. Meminta tanda-tangan pem-beli di form SPKB
dan paraf di setiap lembar lampiran
10. Setelah form SPKB asli ditanda-tangani serta
lampir-annya diparaf oleh pembeli, dicopy
rangkap 2 sebagai salinan, dan salinan 1
beserta lampiran diserahkan ke pembeli, dan
salinan 2 tanpa lampiran diserahkan kepada
divisi keuangan. Dibalik SPKB asli yang akan
disimpan oleh divisi pemasaran, pembeli
diminta membubuhkan tanda tangan, nama
dan tanggal, disertai tulisan Sudah terima
salinannya
11. Memastikan apakah transaksi tersebut terjadi
atas peran seorang mediator atau tanpa
mediator. Apabila ada media-tor, maka nama
mediator harus dituliskan di form M-01 dan
mediator diminta menye-rahkan copy KTP
dan mengisi form M-05.
12. Mengantarkan pembeli ke ruang divisi
keuangan (kasir) untuk membayar uang
282

tanda jadi dan meminta kuitansi tanda terima
pembayaran uang tanda jadi.
13. Jika transaksi pembayaran uang tanda jadi
terjadi di luar hari kerja atau terjadi di luar
kantor pemasaran, maka sales berhak
melakukan fungsi sebagai kasir yang
menerima pembayaran uang tanda jadi dari
pembeli, termasuk menerbitkan kuitansi
tanda terimanya (kuitansi semen-tara), yang
harus segera diserahkan ke divisi keuangan
pada hari kerja pertama sesudah terjadi
transaksi.

B. Divisi keuangan
1. Menerima salinan 2 form SPKB tanpa
lampiran dari divisi pemasaran.
2. Menerima pembayaran uang tanda jadi dari
pembeli dan menerbitkan kwitansi tanda
terima pembayaran uang tanda jadi (form F-
01) rangkap 3, yaitu asli diberikan kepada
pembeli, salinan 1 untuk dilekatkan di kartu
piutang (F-02) dan salinan 2 dilekatkan di
voucher penerimaan untuk keperluan
akutansi.
3. Membuat Kartu Piutang paling lambat H+1
sesudah pemba-yaran uang tanda jadi, dan
menjadikannya dalam 1 ben-del dokumen
bersama salinan SPKB dan salinan kuitansi
tanda terima. Diverifikasi ke Marketing
Manager atau Area Manager di kolom
penerimaan uang tanda jadi, paling lambat
H+3.

283

BAB 24
PEMBAYARAN ANGSURAN
UANG MUKA I


A. Divisi pemasaran
1. Mengambil nomor di Buku Besar SKJB (form
M-08) dan mengisi semua data isian di Buku
Besar SKJB sebelum menyiapkan SKJB untuk
transaksi. Penomoran disaran-kan merujuk
sesuai urutan tanggal transaksi.
2. Menyiapkan Surat Kesepakat-an Jual Beli
(SKJB) dengan form M-09 dan form lampiran
data SKJB (form M-10) untuk
ditandatangani oleh pembeli dalam 3
rangkap, yaitu asli 1 untuk divisi pemasaran,
asli 2 untuk pembeli, dan salinan untuk divisi
keuangan.
3. Menyiapkan 2 set lampiran SKJB, yang mana
tiap set terdiri atas: form M-05, form M-06
dan form M-07. (Catatan: Untuk efisiensi
jumlah lampiran, gambar siteplan dan denah
tampak bangunan bisa disatukan)
4. Menyiapkan form M-11 yaitu Surat
Pernyataan Tunduk Terhadap Peraturan
Lingkung-an yang dibuat rangkap 3, dimana
asli untuk divisi legal, salinan 1 untuk pembeli
dan salinan 2 untuk divisi pema-saran.
5. Meminta pembeli menanda-tangani form M-
09 dan M-11 dan membubuhkan paraf di
setiap lampirannya.
6. Menyerahkan form M-12 yaitu check list KPR
kepada pembeli, sekaligus membe-rikan
penjelasan kepada pembeli untuk semua
284

lampiran yang harus diserahkan selambat-
lambatnya pada saat pembayaran angsuran
uang muka ke-2 nanti.
7. Menyerahkan salinan 1 form M-11 kepada
pembeli.
8. Mengantarkan pembeli ke ruang divisi
keuangan (kasir) untuk membayar secara
tunai angsuran uang muka ke-1 dan meminta
kuitansi tanda terima pembayaran. Apabila
pembeli sudah membawa slip setor atau
transfer (asli), maka cukup staf pemasaran
saja yang menukarkannya dengan kuitansi ke
kasir, dan setelah selesai diserahkan kepada
pembeli.
9. Menyerahkan asli form M-11 kepada divisi
legal.
10. Staf pemasaran dalam waktu paling lambat 7
hari sejak penanda-tanganan SKJB oleh
pembeli harus sudah memin-takan tanda-
tangan kepada Direktur (atau yang diberikan
kuasa) dengan sekaligus membawa form M-
13 (Buku Induk) sebagai bahan verifi-kasi.
Item yang wajib diverifi-kasi adalah item
SPKB dan SKJB, dan item yang diharapkan
(belum wajib) ikut diverifikasi adalah item
IMB dan SHGB.
11. Pada hari yang sama dengan dilakukannya
penandatangan-an SKJB oleh Direktur, staf
pemasaran wajib menyerah-kan salinan SKJB
(tanpa lampiran) kepada divisi keu-angan,
dengan tanda terima dibalik lembar terakhir
SKJB asli 1 milik divisi pemasaran.

B. Divisi keuangan
1. Menerima pembayaran ang-suran uang muka
dari pembeli dan menerbitkan kuitansi tanda
285

terima (form F-03) rangkap 3, yaitu asli
diberikan kepada pembeli, salinan 1 untuk
dilekatkan di Kartu Piutang (form F-02) dan
salinan 2 dilekatkan di voucher penerimaan
untuk keperluan akutansi.
2. Menerima salinan SKJB (M-09) dan salinan
M-11 dari divisi pemasaran.

286

BAB 25
PEMBAYARAN ANGSURAN
UANG MUKA II


A. Divisi pemasaran
1. Menyerahkan asli SKJB 2 (dengan lampiran)
kepada pembeli, dengan meminta pembeli
membubuhkan tanda-tangan, nama dan
tanggal beserta tulisan Sudah mene-rima
salinan asli dibalik lembar SKJB halaman
terakhir milik divisi pemasaran.
2. Apabila pembeli tidak mem-bayar secara
tunai dan tidak datang ke kantor pemasaran,
maka asli 2 SKJB milik pembeli beserta semua
lam-pirannya harus difotocopy dan dikirimkan
melalui surat ter-catat atau jasa kurir ke
alamat pembeli, selambat-lambatnya 3 hari
sejak jadwal jatuh tempo pembayaran
angsuran uang muka ke-2.
3. Menanyakan serta meminta berkas-berkas
pengajuan KPR yang harus dilengkapi oleh
pembeli berdasarkan daftar di form M-12
(check list KPR). Setelah lengkap maka
dibuatkan berita acara serah terimanya
dengan memakai form M-12 yang ditanda-
tangani pembeli dan staf pemasaran.
4. Mengantarkan pembeli ke ruang divisi
keuangan (kasir) untuk membayar secara
tunai angsuran uang muka ke-2 dan meminta
kwitansi tanda terima pembayaran. Apabila
pembeli sudah membawa slip setor atau
transfer (asli), maka cukup staf pemasaran
saja yang menukarkannya dengan kuitansi ke
287

kasir, dan setelah selesai diserahkan kepada
pembeli.
5. Apabila berkas kelengkapan KPR yang dirinci
sesuai form M-12 belum dilengkapi oleh
pembeli, maka paling lambat sebelum
angsuran pembayar-an uang muka ke-3 jatuh
tempo, berkas tersebut harus dikumpulkan
dan dilengkapi oleh staf pemasaran secara
pro-aktif dan metode jemput bola.
6. Paling lambat 2 (dua) hari setelah form M-12
dinyatakan lengkap dan diserahkan oleh
pembeli, maka berkas harus sudah
dimasukkan ke bank pendukung KPR, dengan
sebelumnya dicopy dulu semua berkas
pembeli (debitur) rangkap 1.
7. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan
pembeli guna memastikan bahwa selambat-
lambatnya dalam waktu 9 (sembilan) hari
sejak berkas M-12 lengkap diserah-
terimakan, pembeli harus sudah melakukan
interview dengan pihak bank.

B. Divisi keuangan
1. Menerima pembayaran ang-suran uang muka
dari pembeli dan menerbitkan kuitansi tanda
terima (form F-03) rangkap 3, yaitu asli
diberikan kepada pembeli, salinan 1 untuk
dilekatkan di Kartu Piutang (form F-02) dan
salinan 2 dilekatkan di voucher penerimaan
untuk keperluan akutansi.
288

BAB 26
PEMBAYARAN ANGSURAN
UANG MUKA III
(TERAKHIR)


A. Divisi pemasaran
1. Mengantarkan pembeli ke ruang divisi
keuangan (kasir) untuk membayar secara
tunai angsuran uang muka ke-3 dan meminta
kuitansi tanda terima pembayaran. Apabila
pembeli sudah membawa slip setor atau
transfer (asli), maka cukup staf pemasaran
saja yang menukarkannya dengan kuitansi ke
kasir, dan setelah selesai diserahkan kepada
pembeli.
2. Menanyakan kepada pembeli apakah sudah
menjalani proses appraisal oleh bank terkait
pengajuan KPR yang diajukannya.
3. Melakukan komunikasi dan monitoring berkas
KPR pembeli di bank secara intensif, dan
selambat-lambat-nya 14 (empat belas) hari
sejak appraisal, meminta pihak bank
memberikan keputusan apakah permo-honan
KPR calon debitur tersebut disetujui ataukah
ditolak.
4. Apabila bank menyetujui permohonan KPR
pembeli, maka dalam waktu 7 (tujuh) hari
sejak konfirmasi perse-tujuan secara lisan,
harus segera dimintakan Surat Persetujuan
Pemberian Kredit-nya secara tertulis.
5. Menyiapkan form M-14 (Surat Order
Membangun) kepada Divisi Teknik/Produksi,
yang dibuat rangkap 3, dimana asli diberikan
289

kepada Divisi Teknik, salinan 1 diberikan
kepada Area Manager, dan salinan 2 diarsip
oleh Divisi Pemasaran. Diserahkan kepada
Divisi Teknik/Produksi paling lambat 1 (satu)
hari setelah konfirmasi diterima SP3K secara
lisan atau pembayaran angsuran UM ke-3
oleh pembeli.
6. Apabila bank menolak permo-honan KPR dari
pembeli, maka berkas KPR pembeli harus
segera dimasukkan ke bank alternatif lainnya
paling lambat 2 (dua) hari setelah konfirmasi
penolakan diterima.
7. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan
pembeli guna memastikan bahwa selambat-
lambatnya dalam waktu 9 (sembilan) hari
sejak berkas M-12 lengkap diserah-
terimakan ke bank alternatif, pembeli harus
sudah diap-praisal oleh pihak bank.
8. Apabila aplikasi KPR pembeli sudah diproses
setidaknya di 2 bank rekanan dan ternyata
ditolak semuanya, maka akan diberlakukan
proses pembatal-an dengan menggunakan
form M-18 (Kesepakatan Pembatal-an)
dengan cara mengundang pembeli datang ke
kantor pemasaran. Dibuat rangkap 3; asli
bermaterai (divisi pema-saran), salinan 1
(pembeli), salinan 2 (divisi keuangan).
9. Apabila aplikasi KPR pembeli disetujui oleh
pihak bank tetapi tidak full plafond, maka
harus dikomunikasikan ke pembeli secara
tertulis melalui form M-19 (Pemberitahuan
Penam-bahan Uang Muka) yang dikirimkan
melalui fax atau email atau surat tercatat.
Salinan atau copy form M-19 harus
dilampirkan di bendel dokumen milik divisi
pema-saran.
290

10. Memberitahukan kepada pem-beli agar
segera melunasi pembayaran BPHTB dengan
cara menitipkannya secara tunai kepada
penjual, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
pembayaran angsuran uang muka ke-3
dilakukan, atau lebih disarankan menitipkan
pembayaran BPHTB melalui cara transfer ke
rekening notaris yang akan melaksana-kan
akad kredit. Perlu disam-paikan kepada
pembeli agar segera mengirimkan bukti
transfer titipan BPHTB ke kantor Notaris
melalui fax.
11. Pada saat pembeli sudah membayarkan
titipan BPHTB dan mendapatkan tanda terima
pembayaran dari Divisi Keuangan, maka
segera dibuatkan form M-15 (Surat Order
AJB PPAT) yang harus diserahkan ke Notaris
paling lambat 3 (tiga) hari setelah
penerimaan titipan BPHTB. Penetapan jadwal
tanda-tangan akad kredit dilakukan dengan
melakukan koordinasi dengan pihak bank
pemberi kredit. Manager Keuangan wajib
membubuhkan tanda-tangannya di form M-
15, dengan mengisi form Lam-piran M-15.
12. Paling lambat 1 (satu) hari setelah
mengirimkan form M-15 ke Notaris/PPAT,
Divisi Pemasaran wajib menyerah-kan form
M-16 (Konfirmasi Progres 100%) kepada
Divisi Teknik/Produksi.
13. Apabila berdasarkan form M-19 ternyata
pembeli memilih opsi ke-3, maka sebelum
pelaksanaan AJB PPAT wajib menandatangani
form M-20 (Pengakuan Hutang) yang terdiri
atas 3 varian, yaitu M-20a (Pengakuan
Hutang Tanpa Agunan), M-20b (Peng-akuan
Hutang dengan agunan BPKB) dan M-20c
291

(Pengaku-an Hutang dengan Agunan
Sertifikat Tanah) yang dibuat dan dilegalisasi
oleh Notaris atas biaya yang ditanggung
pihak pembeli.
14. Apabila penandatanganan AJB PPAT
dilakukan pihak penjual (direktur) secara
menyusul alias tidak ber-barengan dengan
pembeli, maka pada saat meminta tanda-
tangan Direktur selaku penjual, mesti
dibarengi dengan menyertakan Kartu Piutang
(F-02) yang sudah diverifikasi setidaknya
oleh Manager Keuangan, yang menyatakan
bahwa semua kewajiban pembeli (uang
muka, titipan pajak) sudah lunas. Bersamaan
dengan penanda-tanganan minuta AJB PPAT,
sekaligus dilaku-kan verifikasi
penandatangan-an Buku Induk (M-13)

B. Divisi keuangan
1. Menerima pembayaran ang-suran uang muka
dari pembeli dan menerbitkan kuitansi tanda
terima (form F-03) rangkap 3, yaitu asli
diberikan kepada pembeli, salinan 1 untuk
dilekatkan di Kartu Piutang (form F-02) dan
salinan 2 dilekatkan di voucher penerimaan
untuk keperluan akutansi.
2. Menerima titipan pembayaran BPHTB dari
pembeli dengan cara memberikan tanda
terima pembayaran serta menyerah-kan form
SSB (surat setoran BPHTB) kosongan kepada
pembeli untuk ditandatangani. Titipan BPHTB
tidak perlu dimasukkan ke rekening bank,
tapi cukup disimpan di kas kecil untuk
mempermudah kelancaran pembayaran
BPHTB.
292

3. Membayarkan BPHTB ke kantor pajak atau
bank persepsi paling lambat 1 (satu) hari
setelah penerimaan BPHTB, dan
menyerahkan bukti pembayaran kepada Divisi
Pemasaran, serta memfoto-copy 1 lembar
seba-gai salinan yang dilampirkan di Kartu
Piutang.
4. Menerbitkan kuitansi global (form F-04)
untuk kepentingan pihak perbankan (asli 1),
pihak pembeli (salinan 1 berma-terai), dan
salinan 2 tanpa materai untuk Divisi Keu-
angan. Sekaligus dilaku-kan sebagai fungsi
kontrol dan verifikasi dari Direksi. Form F-04
ditandatangani langsung oleh Direktur di atas
materai.


293

BAB 27
ADMINISTRASI PASCA
PENANDATANGANAN AJB
PPAT


A. Divisi pemasaran
1. Selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua)
minggu sejak penanda-tanganan AJB PPAT
harus sudah mendapatkan salinan AJB PPAT
(copy) yang diperoleh dari kantor Notaris,
dan dilampirkan di file arsip Divisi Pemasaran,
serta diisikan semua datanya di dalam Buku
Induk (form M-13).
2. Berdasarkan form M-16 dari Divisi Teknik,
kemudian Divisi Pemasaran mengirimkan
Surat Panggilan Serah Terima Bangunan
kepada Pembeli (form M-17) dengan
ketentuan bahwa;
a. Apabila sesuai form M-16 dinyatakan
progres sudah 100% dan meteran listrik
air sudah terpasang, maka boleh langsung
dibuatkan form M-17 dengan jadwal
penyerah-an paling cepat H+7.
b. Apabila sesuai form M-16 dinyatakan
progres belum selesai 100% dan/atau
listrik air belum terpasang, maka
dibuatkan form M-17 dengan jadwal
penye-rahan paling cepat H+14 sejak
Estimasi Progres Fisik 100% dan Listrik Air
Terpasang.
3. Meminta data nomor rekening listrik dan
nomor rekening air paling lambat H-3
sebelum jadwal penyerahan sesuai form M-
17, yang dilampirkan di file arsip Divisi
294

Pemasaran dan mengisikan datanya di Buku
Induk (form M-13).
4. Mengisi lengkap semua data isian di form M-
13 dan menyelesaikan proses verifikasi paling
lambat H+3 setelah pembeli melakukan serah
terima bangunan.

B. Divisi keuangan
1. Memastikan bahwa paling lambat 3 (tiga) hari
setelah penanda-tanganan AJB PPAT dan
akad kredit dengan pihak bank, termin I KPR
sudah dicairkan ke rekening penjual, dan
sisanya masuk ke dana yang diblokir atau
dalam bentuk deposito.
2. Memastikan bahwa pada saat dilakukan
serah-terima bangu-nan, semua kewajiban
pemba-yaran pembeli kepada penjual sudah
selesai dilakukan.
3. Verifikasi Kartu Piutang (F-02) harus sudah
selesai dilakukan sebelum Direktur menanda-
tangani AJB PPAT selaku pihak penjual.

C. Divisi teknik/produksi
1. Memastikan bahwa progres fisik bangunan
sudah tercapai 100% dan listrik air sudah
terpasang sesuai jadwal estimasi yang
disebutkan di dalam form M-16 yang telah
diisi oleh Divisi Teknik/ Produksi.
2. Menyiapkan form T-01 (Berita Acara Serah
Terima Bangun-an) yang harus dilampiri oleh
form T-02 (Formulir Komplain), copy
rekening listrik, copy rekening air, dan kunci
sejumlah 2 (dua) set untuk diserahkan
kepada pembeli. Sementara 1 (satu) set kunci
masih disimpan oleh Divisi Teknik.
295

3. Melakukan verifikasi dan meminta tanda-
tangan kepada Manager Keuangan serta
Manager Marketing sebelum melakukan serah
terima bangunan kepada pembeli.
4. Mengerjakan semua komplain dari pembeli
dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu,
untuk kemudian memanggil kembali pembeli
guna melakukan serah terima kunci terakhir
dan menandatangani form T-03
(Penyelesaian Komplain dan Penyerahan
Kunci Terakhir).

296

BAB 28
ALUR TRANSAKSI NON
STANDAR

Seringkali terjadi alur transaksi tidak
standar/deviasi sebagaimana terse-but
sebelumnya, misalnya:
1. Pembeli pindah kavling dari kavling lama ke
kavling baru yang diminatinya.
2. Terjadi pembatalan di tengah jalan sebelum
pembeli sampai ke tahap penandatanganan
AJB PPAT di kantor Notaris.
3. Terjadi peralihan hak dari pembeli lama ke
pembeli baru untuk kepentingan-kepentingan
tertentu, misal karena pembeli lama ditolak
bank dan memakai nama lain untuk aplikasi
KPR, atau karena motif ekonomi dimana
pembeli lama mengalihkan hak ke pembeli
baru untuk mendapatkan keun-tungan.
Berikut ini akan dijelaskan secara khusus dan
detail untuk beberapa kasus deviasi di atas.

A. Pindah kavling
Hanya bisa dilakukan apabila:
1. Pindah dari kavling yang lebih kecil ke kavling
yang lebih besar atau sebaliknya, atas
permintaan pembeli.
2. Pindah dari kavling dengan harga yang lebih
murah ke kavling dengan harga yang lebih
mahal atau sebaliknya, atas permintaan
pembeli.
3. Pindah karena kondisi force majeure yang
disampaikan oleh penjual, bukan atas
permintaan pembeli.
297

Semua proses perpindahan di atas harus
dilakukan atas persetujuan pihak penjual, melalui
form M-21 (Permohonan Pindah Kavling) yang
dibuat 3 rangkap; asli untuk divisi pemasaran,
salinan 1 untuk pembeli, salinan 2 untuk divisi
keuangan.

B. Pembatalan
Bisa terjadi apabila:
1) Pembeli lalai melakukan pemba-yaran
angsuran uang muka sebagaimana
disebutkan di dalam SPKB dan/atau SKJB dan
telah menjalani prosedur penagihan piutang
oleh divisi keuangan berdasarkan form F-05,
F-06 dan F-07.
2) Pembeli menyampaikan konfir-masi
pembatalan atas keinginan dan alasan
pribadi.
3) Pembeli melakukan pindah kavling, sehingga
transaksi atas kavling lama harus dilakukan
pembatalan.
4) Pembeli ditolak oleh bank dan gagal
mendapatkan fasilitas pembiayaan KPR,
sehingga harus dilakukan pembatalan.
Tersedia form pembatalan dalam 2 (dua) versi,
yaitu form M-18 (Kesepakatan Pembatalan)
apabila pembeli masih bisa dihadirkan ke kantor
pemasaran untuk menan-datangani form M-18.
Atau dieksekusi melalui form M-23 (Eksekusi
Pembatalan) setelah sebelumnya didahului
dengan form M-22 (Pemberitahuan
Pembatalan). Form M-23 khusus dipakai untuk
membatalkan transaksi tetapi pembeli sudah
298

tidak bisa atau tidak bersedia datang ke kantor
pemasaran lagi.
Pembatalan yang dieksekusi oleh divisi
pemasaran harus ditembuskan salinannya ke
Area Manager dan Divisi Keuangan.

C. Peralihan hak
Bisa terjadi apabila:
1) Terjadi pengalihan atas segala hak dan
kewajiban dari pembeli lama ke pembeli baru,
tetapi tanpa motif ekonomi. Biasanya untuk
proses ulang pengajuan KPR setelah
permohonan atas nama pembeli ditolak oleh
bank.
2) Apabila terjadi pengalihan hak akibat kondisi
item 1 di atas tetapi dialihkan kepada orang
tua, anak, pasangan (suami/istri) atau
saudara kandung, tidak dikenakan biaya
administrasi apapun.
3) Terjadi pengalihan atas segala hak dan
kewajiban dari pembeli lama ke pembeli baru
dilandasi oleh motif ekonomi alias mencari
keuntungan, misalnya mencari selisih harga
akibat kenaikan harga jual, maka akan
dikenakan biaya administrasi sebesar 2% dari
harga sebelum PPN.
4) Untuk eksekusi peralihan hak tersebut di
atas, dilakukan dengan menggunakan form
M-24 (Peralihan Hak) yang dibuat rangkap 4
(empat) yaitu; asli untuk divisi pemasaran,
salinan 1 untuk pembeli lama, salinan 2 untuk
pembeli baru, salinan 3 untuk divisi
keuangan.
299

BAB 29
PEKERJAAN PROYEK


A. Pengantar
Petunjuk pelaksanaan bagian teknik merupakan
acuan pentahapan pekerjaan, rincian kerja,
standar kerja dan target kerja yang berkaitan
dengan proses perencenaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembangunan fisik proyek properti.

B. Tujuan
Memastikan pembangunan proyek memiliki
standar kinerja bagi para pelaksana proyek
maupun mitra kerja, memastikan kontrol atas
mutu bangunan, memenuhi standar waktu
pelaksanaan pembangunan, dan menghasilkan
produk properti yang berdaya saing.

C. Pelaksana
Manager teknik, pelaksana teknik, logistik

D. Urutan proses
1. Survey lahan
a. Berdasarkan hasil analisis kelayakan bisnis
oleh investor, manajer teknik melakukan
survey ke lokasi terkait kontur tanah, luas
tanah, dan kondisi lingkungan sekitar.
b. Bersama masyarakat sekitar lahan
melakukan survey penunjukan luas lahan,
batas lahan, pembuangan air limbah hasil
proyek atau dari perumahan.
c. Investor menerima hasil survey berupa:
denah lokasi, peta kontur tanah dan
uraian kondisi lingkungan sebagai bahan
pengambilan keputusan.
300

d. Bersama investor, legal, dan marketing
melakukan klarifikasi dan diskusi untuk
menentukan langkah berikutnya.
e. Melaksanakan pekerjaan awal proyek
setelah disepakati oleh investor.
2. Pekerjaan pra proyek (legalitas administrasi
properti)
a. Membuat siteplan dengan komposisi
kaveling 60% dan fasilitas umum, fasilitas
sosial 40%, berisikan:
1) Penentuan lokasi dari setiap tipe
bangunan
2) Penentuan luas kaveling dari setiap
tipe bangunan
3) Penentuan lokasi fasum dan fasos
4) Penentuan arah drainase
5) Penentuan arah lalu lintas
6) Membuat gambar
potongan/penampang: jalan, saluran,
tembok keliling, dan septic tank
komunal.
7) Menentukan garis sempadan
bangunan
b. Bersama pihak legal melakukan
penyelesaian administrasi properti ke
instansi terkait:
1) Membantu bagian legal agar mampu
menyelesaikan hasil ukur dari BPN
dalam tempo maksimal 3 (tiga) hari.
2) Aktif berkoordinasi meminta advice
planning dari bagian PU,
mengakomodasi saran hingga
menetapkan gambar akhir yang
disetujui PU.
301

c. Melaporkan pekerjaan kepada investor
untuk disetujui atau diperbaiki.
d. Membuat rencana bangun (gambar kerja)
mulai dari detail gambar gerbang dan
detail setiap tipe rumah.
e. Membuat standarisasi kebutuhan material
untuk masing-masing tipe rumah sebagai
dasar pengawasan pengerjaan bangunan.
f. Menetapkan standar minimal beda tinggi
antara jalan dan kaveling kurang lebih
50cm.
g. Menetapkan standar nominal pembelian
atas dasar hasil ukur, bukan atas dasar
surat/sertifikat/pethuk.
3. Pelaksanaan Administrasi proyek
a. Menyerahkan pembuatan siteplan kepada
pihak legal untuk melakukan proses
perijinan.
b. Membuat rencana anggaran proyek (RAP)
untuk menentukan kebutuhan
pembangunan dan rencana anggaran
bangunan (RAB) untuk keperluan
perijinan atau pengajuan perbankan, dan
mengukur harga yang diberikan kepada
masing-masing bos borong.
c. Meminta persetujuan investor untuk
disetujui dan/atau disahkan.
d. Berkoordinasi dengan pihak marketing
untuk menentukan tipe rumah, konsep
bangunan, dan harga jual rumah.
4. Pekerjaan Pembangunan Fisik
a. Melakukan inventarisasi kebutuhan
pembangunan, menentukan vendor dan
sub kontraktor. Menyeleksi dan memberi
masukan draft kontrak bos borong (all in
302

dan/atau tenaga) kepada bagian legal dan
manajer area.
b. Membuat surat perjanjian kerja dengan
vendor atau sub kontraktor untuk
melaksanakan pekerjaan awal (cut and
fill)
c. Memulai tahap striping (pematangan
lahan) beserta pengawasan pelaksanaan
mulai dari mendatangkan alat berat,
meratakan jalan, membentuk jalan
lingkungan, dan membentuk kaveling
rumah.
d. Berkoordinasi dengan pihak marketing
untuk melakukan launching, promosi
dan/atau penawaran kepada masyarakat.
e. Memulai membangun fisik awal dari
gerbang.
f. Membangun ready stok/rumah contoh
dengan SPK sejumlah yang disepakati
atas dasar type dan penentuan blok.
g. Menyerahkan SPK kepada sub bagian
logistik untuk menentukan volume dan
harga belanja material.
h. SPK berisikan perjanjian kesepakatan
antara pihak konstruksi/pemborong
dengan pihak pengembang yang meliputi:
1) Lokasi kaveling
2) Data konsumen
3) Jadwal bangun
4) Gambar denah
5) Gambar kerja
6) Spesifikasi teknis bangunan
7) Biaya kontrak borongan dan cara
pembayaran
303

8) Aturan-aturan selama proses dibangun
dan jaminan kualitas
i. Bekerjasama dengan bos borong,
membuat persiapan awal pembangunan
mulai dari bowplang (acuan titik
bangunan rumah), menentukan siku,
menentukan titik nol/elevasi bangunan.
j. Menetapkan standar pengawasan yang
ketat terhadap kinerja bos borong, mulai
dari perhitungan siku hingga campuran
bahan bangunan untuk menghasilkan
bangunan dengan standar mutu tinggi.
k. Standar pengawasan ketat dimaksud
antara lain mewajibkan bos borong
membuat tempat khusus mencampur
material beton agar bermutu bagus, dan
tidak mencampurkannya dengan adukan
pasangan.
l. Pelaksana teknik berkoordinasi dengan
koordinator bagian marketing untuk
menentukan bangunan mana yang telah
keluar SPK agar dapat dibangun:
1) Menerima permintaan rubah spek
2) Membuat penawaran RAB baru
3) Menerima SPK rubah spek dan
menindaklanjuti
m. Pelaksana teknik setiap jumat wajib
melakukan opname (menghitung)
kemajuan fisik bangunan dalam bentuk
prosentase yang menjadi dasar
pembayaran bos borong pada hari sabtu,
dan opname tiap unit menjadi bahan
evaluasi serta kontrol kualitas fisik
bangunan.
n. Pelaksana teknik tidak diperkenankan
melakukan penawaran, negosiasi maupun
304

kerjasama dengan konsumen dalam hal
penambahan/renovasi bangunan.
Konsumen yang membutuhkan
penyesuaian bangunan hanya bisa
dilayani oleh bagian office.
o. Pelaksana teknik tidak dibenarkan untuk
menerima/meminta imbalan dari pihak
ketiga baik konsumen, supplier maupun
bos borong.
p. Semua tipe rumah, terhitung sejak SPK
diterbitkan harus selesai selambat-
lambatnya 4 (empat) bulan. Sanksi yang
dikenakan pada bos borong untuk setiap
unit rumah adalah sebesar
Rp.100.000/hari.
q. Pelaksana teknik memiliki wewenang
memberi rekomendasi kepada manajer
area untuk memberikan surat peringatan
(SP) kepada bos borong yang tidak
memenuhi standar kualitas bangunan,
dan keterlambatan proses pembangunan.
r. Setelah sebagian besar rumah terbangun,
memulai pekerjaan membangun saluran,
tembok keliling, jalan, sarana ibadah, atau
lainnya.
s. Retensi yang ditetapkan kepada bos
borong adalah sebesar 10% pada bos
borong tenaga dan 5% kepada bos
borong all in.
5. Pekerjaan Bagian logistik
a. Menyiapkan gudang material
b. Menentukan spesifikasi dan harga barang
material dan tidak diperbolehkan
menerima barang yang tidak sesuai
spesifikasi.
305

c. Menetapkan pencatatan material masuk-
keluar yang bisa dilaporkan per hari.
d. Menetapkan dan mencatat material yang
masuk sebagai dasar pembayaran hutang
material oleh bagian keuangan.
e. Menetapkan dan mencatat material yang
keluar kepada masing-masing bos borong
untuk diserahkan kepada bagian teknik.
f. Menciptakan kondisi agar tidak terjadi
keterlambatan kedatangan material.
g. Melaporkan komposisi stok material ke
bagian teknik dan manajer area.
6. Pengawasan Kualitas
a. Persiapan dan pekerjaan tanah
1) Bagian produksi harus membersihkan
halaman dari kotoran, baik kotoran
yang sudah ada sebelum
pembangunan dilaksanakan maupun
kotoran yagn ditimbulkan akibat
pembangunan
2) Sebelum memulai pekerjaan tanah,
pemborong harus memastikan titik nol
lantai dari jalan dengan baik, seteliti
mungkin sesuai dengan titik yang
ditentukan dalam gambar kerja.
3) Elevasi lantai rumah (0,00) harus
bebas dari elevasi banjir, dan tidak
kurang dari 50cm untuk rumah 1 lantai
dan 70cm untuk rumah 2 lantai dari
punggung jalan di depannya atau
dibuat seperti gambar rencana.
4) Setiap pemborong harus memiliki
barak sendiri, pengaturan lokasinya
diatur kemudian oleh pengawas
lapangan.
306

5) Segala jenis material tidak boleh
ditempatkan di jalan, harus
ditempatkan di dalam kaveling.
b. Pemasangan bowplank dan galian
1) Bowplank dari papan kayu tahun
(blabak) digunakan untuk pembuatan
sloof (elevasi benang 20cm di atas
fondasi rumah 1 lantai dan 25cm
untuk rumah 2 lantai) dibuat lurus dan
dipasang pada patok kayu ukuran 5/7.
2) Pada bagian as bangunan dicat mini
supaya jelas, serta bagian titiknya (as)
dipasang paku.
3) Pemasangan bowplank tidak boleh
lebar sampai keluar batas kaveling
yang dikerjakan.
4) Galian tanah dibuat sesuai gambar
atau dibuat kesepakatan bersama
untuk menyesuaikan dengan kondisi
tanah setempat.
5) Galian tanah untuk fondasi staal
(menerus) sampai pada tanah keras
atau kedalaman minimal 70cm.
6) Bagian tebing galian harus stabil
sehingga tidak mengganggu pekerjaan
fondasi dan bangunan sekitarnya.
7) Galian tanah harus dibersihkan dari
kotoran apabila akan dilaksanakan
pembangunan fondasi.
c. Foot plat (fondasi telapak)
1) Kedalaman galian tanah (1,5-
2m)/tanah keras dari +/- 0,00 lantai
atau sesuai gambara kerja.
2) Lebar galian fondasi +20cm dari
ukuran foot pat rencana.
307

3) Ketebalan lantai kerja 8cm dengan
campuran 1:3:5 dan bekesting/cetakan
untuk telapak dibuat sesuai ukuran
fondasi.
4) Lubang fondasi harus bersih dari
bekas-bekas akar-akar kayu atau
bongkahan yang dapat merusak
fondasi.
5) Dasar fondasi harus dibuat rata dan
tidak boleh ada genangan air.
d. Pemasangan fondasi
1) Pemasangan fondasi dilakukan dengan
memasang batu kalih belah muka
kasar dengan campuran 1 semen, 3
kapur dan 10 pasir dengan lebar
bawah fondasi 60cm, lebar atas
fondasi 25cm dan tinggi fondasi 70cm
dari tanah asli.
2) Pada bagian bawah fondasi dihampar
pasir pasang (ondelah) setebal 5cm.
3) Bidang fondasi luas yang tampak
diplester dengan campuran 1 semen, 3
kapur dan 10 pasir dan diaci.
4) Dilarang memecah batu dekat
pasangan, pasangan harus ada
perekat dan tidak boleh berongga, dan
pada tempat yang masih berongga
harus diberi batu kancing.
5) Pada bagian yang terlewati saluran
pipa sanitasi dibuat lubang secukupnya
agar dalam pemasangan pipa nantinya
tidak terjadi pembongkaran.
6) Pasangan fondasi untuk teras adalah
pasangan batu kali belah dengan
campuran 1 semen, 3 kapur dan 10
pasir; dengan lebar bawah fondasi
308

20cm dan tinggi fondasi 40cm dari
tanah asli, di bagian bawah fondasi
dihampar pasir pasang setebal 5cm.
7) Jenis semen yang digunakan adalah
semen dengan kualitas standar dan
pasir sungai yang disetujui oleh
pengawas lapangan.
8) Kapur bakar/oven harus kering,
sehingga campuran dapat homogen.
9) Proses pencampuran dilakukan
terpisah dari tumpukan pasir asli dan
dilakukan penakaran dengan
camcpuran seperti tersebut di atas.
10) Proses pencampuran dilakukan dalam
kotak kayu ukuran minimal 1,5x2m.
11) Sebelum fondasi ditimbun, harus
dibersihkan terlebih dahulu dari segala
kotoran dan kayu-kayu bekas.
12) Setelah pekerjaan fondasi selesai,
segera diurug kembali dengan tanah
yang baik atau memenuhi syarat yang
diizinkan atau disetujui oleh pengawas
lapangan. Urukan harus rata dengan
permukaan lantai.
e. Pemasangan dinding dan kusen
1) Pemasangan dinding
(a) Sebelum proses pemasangan
dinding dimulai, dipasangkan
tiang (perpil) kayu 5/7 yang lurus
dan tegak, setinggi 4m
dipasangkan pada tiap sudut
permukaan dinding dan harus
mengikuti bowplank awal.
(b) Bata merah yang digunakan
adalah bata merah berkualitas
309

masak dengan presentase pecah
maksimum 5% dari 1000 bata.
(c) Sebelum dipasang, bata merah
harus direndam dalam air atau
disiram sampai jenuh.
(d) Pasangan yang masih baru harus
dilindungi dari pengaruh hujan.
(e) Setiap tahap pemasangan bata
merah, tinggi tidak boleh lebih
dari 1,5m. Kolom praktis di kedua
sisinya harus dicor, jarak antara
kolom praktis dengan pasangan
bata di kedua sisinya masing-
masing 2,5cm.
(f) Pasangan dinding memakai batu
bata dengan perekat spesie
campuran 1 semen, 3 kapur dan
10 pasir diayak.
(g) Dinding berdiri di atas sloof dan
diberi unsur pengaku berupa
kolom, balok, dan ring balk.
(h) Pasangan dinding diplester rata
dengan campuran 1 semen, 3
kapur dan 10 pasir diayak dan
diaci menggunakan campuran
semen dan meals dengan spesie 1
semen, 2 meals.
(i) Kecuali pada bagian dinding di
seputar kamar mandi setinggi
1,5m dan semua sisi dinding
setinggi 50cm dari lantai harus
menggunakan plester trasram
(campuran 1 semen, 3 pasir)
diayak tanpa kapur dan acian
dengan semen tanpa meals.
310

(j) Tebal plester tembok rata-rata
2cm harus menghasilkan
permukaan rata atau sesuai
persetujuan pengawas .
(k) Cara mendapatkan permukaan
tembok yang rata pada awalnya
harus dibuat patokan berupa
campuran adukan pasta semen
yang telah diukur ketebalannya.
Jarak poatikan dibuat 100cm satu
dengan lainnya.
(l) Pasta semen dilontarkan ke
tembok dan selanjutnya diratakan
dengan menggunakan blebes
alumunium panjang minimal 2m.
(m) Plesteran harus dalam keadaan
basah untuk minimal 7 hari
setelah dipasang dan harus
dilindungi dari pengeringan yang
tidak merata atau berlebihan.
(n) Pekerjaan dinding kamar
mandi/WC dan bak mandi
memakai pasangan trasram dan
dilapisi keramik 20/25 setinggi
1,5m atau 1,6m dari lantai kamar
mandi.
(o) Campuran untuk keramik lantai
menggunakan 1 semen: 3 pasir.
2) Pekerjaan kusen kayu
(a) Campuran adukan beton untuk
duk pintu, 1 semen, 2 pasir, 3
krikil.
(b) Jumlah angkur pada kusen pintu
sebanyak 4 buah di setiap sisi,
jumlah angkur pada kusen jendela
sebanyak 3 buah di setiap sisi.
311

(c) Pada lebar kusen yang lebih dari
1m harus diberi balok lantai yang
dihubungkan dengan kolom kiri-
kanannya dan bila kurang dari 1m
di atas kusen diberi rollag.
(d) Untuk pemasangan kusen pintu
dan jendela harus terpasang
tegak pada as dinding dengan
angkur standar/paku dudur.
Pemasangan kusen/jendela
bersamaan dengan cor kolom,
angkur harus benar-benar masuk
ke dalam kolom yang akan dicor.
(e) Pada saat pemasangan kusen
pintu/jendela kayu penyangga
kusen tidak boleh dipakukan pada
badan kusen kecuali di
sponengnya.
(f) Posisi kusen harus benar-benar
tegak lurus.
f. Pekerjaan beton bertulang
1) Bahan semen yang harus digunakan
adalah menggunakan portland cement
(PC) yang disepakati dalam spesifikasi
standar
2) Semen yang telah melebihi tanggal
yang disyaratkan, jahitan rusak,
bungkus terkoyak, tidak boleh
digunakan untuk adukan beton.
3) Semen yang sudah mengeras walau
sebagian, di dalam bungkuns yang
sama tidak boleh digunakan untuk
adukan beton.
4) Semen harus disimpan di dalam
gudang yang mempunyai ventilasi
cukup dan tidak lembab. Diletakkan di
312

tempat yang mempunyai ketinggian
minimal 30cm dari muka lantai.
Penumpukan semen tidak boleh
melampaui 2m.
5) Campuran untuk beton bertulang
adalah 1 semen, 2 pasir, 3 kerikil/split
dibuat untuk sloof, kolom, ring balk,
balok latei, balok gantung, plat beton
meja dapur, dan ring begel.
6) Pengadukan campuran dilaksanakan di
atas plat seng atau papan sebagai
alasnya (kecuali ada spesifikasi
khusus).
7) Khusus untuk campuran adukan beton
untuk kolom struktur, balok struktur
plat tangga, plat atap, harus
menggunaka molen. Untuk kolom
praktis, balok latei, meja dapur, ring
balk, dan sloof boleh menggunakan
adukan manual.
8) Ukuran sloof 12/18, dengan jumlah
tulangan 4 8mm dan begel ukuran
8/12 6 jarak 20cm yang terletak di
atas pasangan fondasi batu kali harus
diberi jarak (tahu-tahu) setebal 2cm
yang berfungsi sebagia penutup beton.
9) Pengecoran kolom struktur atau
praktis dilaksanakan pada setiap
ketinggian dinding maksimal 1,00m.
Ukuran balok latei 12/12cm dengan
tulangan 4 8mm begel 8/8 6
dengan jarak 15cm.
10) Pembuatan papan bekisting harus
lurus, rata dan tegak lurus, kuat
menahan spesie beton, dan tidak
bocor. Papan bekesting dari kayu
313

albasia/kayu tahun dengan bentuk
tetap.
11) Steiger dibuat dari kayu kalimantan
atau bambu. Steiger harus diberi skur
bambu sehingga selama dan sesudah
pengecoran dapat stabil. Konstruksi
bekesting harus dibuat kuat dan
mudah dibongkar.
g. Pengaturan teknik pengecoran
1) Pengecoran dikerjakan setelah
mendapat izin dari pengawas lapangan
setelah alat-alat dan bahan benar-
benar siap (material, besi, bekesting,
tahu-tahu terbuat dari rabat beton).
2) Pengajuan izin pengecoran selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari dari rencana
pelaksanaan pengecoran.
3) Pemeriksaan penulangan oleh
pengawas lapangan harus didampingi
oleh pelaksana sub-kontraktor. Jika
tidak memenuhi syarat-syarat teknis,
maka pengecoran dapat ditangguhkan.
4) Pembagian tugas pekerjaan
pengecoran dilakukan sebelum
pelaksanaan dimulai dan
pengaturannya menjadi tanggung
jawab sub-kontraktor yang disetujui
dan diketahui oleh pengawas lapangan
sehingga pekerjaan tersebut dapat
dilakukan secara baik.
5) Pemadatan beton pada waktu
pengecoran harus menggunakan besi
12 yang diperkukan untuk menjojoh
beton agar padat, sehingga tidak
314

menimbulkan rongga-rongga/sarang
kerikil di tempat-tempat tertentu.
6) Pada bagian yang sudah dicor 15
menit, tidak boleh ada aktivitas yang
mengganggu terjadinya pengikatan
besi dengan beton.
7) Pengecoran dilaksanakan pada kondisi
cuaca yang baik (tidak hujan), dan
tidak boleh terputus, kecuali mendapat
persetujuan dari pengawas lapangan.
h. Pekerjaan kusen pintu dan jendela
1) Kusen pintu dan jendela menggunakan
kayu kalimantan ukuran 6/12 sesuai
standar yang disepakati, diberi angkur
sebanyak 8 buah pada sisi luar kusen
pintu dan 6 buah pada sisi luar
jendela.
2) Kualitas kayu yang digunakan akan
dibuatkan contoh dari pihak
pengembang.
3) Daun pintu menggunakan rangka kayu
kalimantan ukuran 3/12 dan 3/20,
panil tebal 2cm dan yang diprofil
sesuai gambar.
4) Semua daun pintu menggunakan
double teakwood dengan ketebalan
3mm dan diprofil sesuai gambar.
5) Daun pintu KM/WC menggunakan fiber
ukuran sesuai gambar.
6) Semua daun jendela menggunakan
ram kayu kalimantan ukuran 3/10mm
dan bentuk sesuai gambar.
7) Pekerjaan finishing berbahan kayu
menggunakan melamin semprot.
315

8) Daun pintu (kecuali KM/WC) dilengkapi
pengunci dua kali putar (dua slag)
dengan kualitas seperti dalam
spesifikasi standar yang disepakati.
9) Daun pintu dilengkapi dengan 3 engsel
dan khusus pada pintu utama diberi
grendel dengan kualitas seperti
spesifikasi standar yang telah
disepakati.
10) Semua daun jendela dilengkapi
dengan 2 engsel dan 1 grendel warna
kuning dan 2 hak angin (kepala
burung) dengan kualitas seperti dalam
spesifikasi standar yang disepakati.
11) Posisi pemasangan kusen pintu dan
jendela tidak boleh sampai tertanam
oleh plesteran dinding dengan alasan
apapun. Ukuran lebar atas sama
dengan lebar bawah.
12) Ukuran pintu utama lebar 90cm dan
ukuran pintu kamar lebar 80cm.
Ukuran pintu kamar mandi lebar 70cm
dengan lubang roster di atas
pintu/jendela.
i. Pekerjaan kaca
1) Kaca pada daun jendela bening atau
sesuai yang disepakati, dengan
ketebalan 5mm.
2) Kaca es untuk boven KM/WC tebal
5mm
3) List kaca menggunakan kayu
kalimantan yang diprofil dan
dikerjakan secara fabrikasi.
4) Tempat untuk kaca pada kusen harus
dibersihkan dari kotoran, kaca
316

dipotong dengan diberi sedikit
toleransi untuk pemuaian akibat cuaca.
5) Setelah terpasang kaca harus
dibersihkan, bagian kaca yang cacat,
retak atau pecah harus diganti.
j. Pekerjaan lantai
1) Sebelum dipasang keramik, tanah
dasar dipadatkan dan dirabat beton
(8cm) sesuai dengan elevasi yang
disyaratkan. Di atasnya diurug pasir
setebal 5cm.
2) Keramik harus direndam terlebih
dahulu selama minimal 2 jam.
3) Pada lantai teras sisi luar diberi plint
setebal minimal 10cm atau sesuai
persetujuan pengawas lapangan,
dilapisi keramik dan pada sudutnya
digerinda/diverstek dengan posisi teras
tampak menggantung dari depan
(sedalam 10cm)
4) Kemiringan lantai KM/WC mengarah ke
lubang air yang dipasang floor drain.
5) Batas keramik dinding bagian bawah
harus sejajar dengan permukaan lantai
yang terendah.
6) Pemasangan lantai keramik harus
berantara (nat) dan siku serta datar
untuk seluruh bidang.
7) Warna harus sama, rata, tidak
berongga, dan tidak ada cacat dan
tidak belang-belang (motif teratur)
8) Nat-nat harus bersih dari pasir atau
kotoran lain sebelum disemen sampai
rata.
9) Warna semen harus disesuaikan
dengan warna keramik.
317

10) Pengisian nat dilakukan apabila
pemasangan keramik sudah selesai
seluruhnya yang terlebih dahulu dicek
oleh pengawas lapangan (ada/tidak
keramik yang kosong).
11) Lebar maksimal nat keramik adalah
3mm.
12) Pemotongan keramik harus
menggunakan mesin pemotong
manual atau elektrik dan dihindari
pemotongan lebih kecil dari ukuran
keramik, kecuali ada ketentuan lain
dalam gambar.
13) Setelah selesai pemasangan keramik,
tidak boleh ada aktivitas yang dapat
menyebabkan goresan pada keramik
atau mematikan puntung rokok atau
sejenisnya di permukaan keramik.
k. Pekerjaan atap
1) Pekerjaan rangka atap, gording
menggunakan kayu 8/12, murplat
8/12, nok 8/12 dan jurai
menggunakan kayu kalimantan 8/12,
dengan ukuran sesuai gambar.
2) Usuk kayu kruing 5/7 dengan jarak
40cm as ke as dan reng bengkirai 2/3,
jarak disesuaikan dengan genteng
yang dipakai. Jenis kayu mengikuti
spesifikasi yang ada.
3) Sambungan kuda-kuda ditempatkan
bentangan, tidak diperkenakan
sambungan ditempatkan di tengah-
tengah bentang. Sambungan dipakai
bibir miring berkait dan dilengkapi
dengan baut 12mm sebanyak 2 buah.
318

4) Kuda-kuda, gording, usuk, dan reng
diberi ter untuk melindungi dari
gangguan rayap.
5) Jarak usuk L J 40cm, jarak reng
(menyesuaikan genteng), balok kayu
di atas tembok, sisi yang panjang
dipasang tegak, lebar tritisan, jarak
plafond 60/60. Sedangkan sisi sebelah
dalam ditutup lis kayu dan bagian
tritisan 60/60 ditutup asbes.
6) Kerpus diberi besi pengantung
diikatkan pada plafond dan dipaku.
Kayu penggantung ukuran 4/6, setiap
ruangan 3 buah untuk ukuran 3x3.
Lisplank dibuat rangkap ukuran .....
7) Penyambungan kayu dibuat
sambungan konstruksi dengan baut
12mm, rapat pada sambungan lidah
miring berkait. Setiap penyambungan
tidak boleh di tengah bentang
melainkan dari panjang bentang.
8) Semua kayu rangka atap diter hingga
rata, dimeni kemudian dicat sesuai
dengan warna yang ditetapkan oleh
pengawas. Kayu tiba di lapangan tidak
boleh dimeni atau diter dan harus
merupakan kayu mentah.
9) Kayu yang akan dipasang tidak ada
dempulan atau dilem dengan serbuk
kayu atau diwood filler. Kayu
penyangga tidak boleh berdiri bebas.
10) Penutup atap menggunakan genteng
dengan merek dan type sesuai
kesepakatan. Pemasangan harus rapat
dan rapi sehingga tidak bocor. Pada
bagian bawahnya (di bawah reng)
319

dilapisi plastik atau alumunium foil
sesuai kesepakatan.
11) Kayu reng tidak boleh masuk ke dalam
tembok/ban-banan. Kerpus dipasang
dengan spesi 1 semen: 5 pasir,
dipasang dengan tarikan benang
ujung-ujungnya, antara sambungan
diaci.
12) Pekerjaan kerpus dikerjakan setelah
pekerjaan rangka plafond selesai,
sehingga kemungkinan retak akibat
getaran dapat diminimalkan.
13) Papan talang tidak boleh terbuat dari
susunan reng, tetap harus benar-benar
papan talang yang sesuai dengan
spek. Lebar seng talang minimal 60cm.
14) Seng talang yang terpasang hanya
terlihat 15-20cm dari genteng yang
terdapat di kiri-kanan talang, harus
lurus sejajar dengan talang.
15) Genteng paling luar yang terpasang
pada ban-banan, sisinya harus terletak
pada as tembok. Untuk meminimalkan
retak pada ban-banan, ban-banan
dicor kemudian dirapikan dengan aci.
l. Pekerjaan plafond
1) Rangka plafond meranti 4/6, plafond
gypsum board dengan panggantung
menempel pada gording atau pada
plat lantai/atap secukupnya, dengan
jarak pemasangan 60x60
2) Sebelum memasang plafond,
pemborong harus memastikan apakah
rangka plafond sudah cukup kuat
ditahan oleh struktur atap atau tembok
320

serta sesuai dengan ukuran yang ada
dalam gambar.
3) Rangka kayu harus rata pada bagian
bawah (diserut/dipasah dan harus
dimeni) yang ditempel plafond serta
tidak melengkung pada semua arah.
4) Main hole diletakkan pada KM/WC
dengan ukuran 60x60 dan diberi
bending pada semua sisi lubang.
5) Gunungan yang ada dibuat lubang
kontrol ukuran 60x60 untuk lewat.
6) Board dan list profil menggunakan
gypsum sesuai jenis dan ukuran yang
disepakati.
7) Pada kondisi tertentu, karena
kurangnya sirkulasi udara pada kamar
mandi, maka harus dibuat minimal
60x60 diletakkan di tengah-tengah
plafond kamar mandi.
m. Pekerjaan listrik
1) Pemborong harus menyediakan
peralatan serta material yang
diperlukan, baik tercantum di dalam
gambar maupun tidak, yang secara
umum diperlukan untuk instalasi yang
memenuhi persyaratan.
2) Instalasi listrik harus dikerjakan
dengan pipa PVC ditanam dalam
tembok di atas rangka plafond dan
dikerjakan sebelum plesteran dinding
dimulai. Saklar dan stop kontak merek
Broco/setara yang memiliki kualitas
sesuai kebutuhan dipasang setinggi
1,35m dari peil lantai dan 30cm di sisi
kusen terdekat dan ada stop kontak
321

putar di bawah, yaitu setinggi 25cm
dari peil lantai.
3) Kabel menggunakan ankle standar PLN
(2x2,5)mm2 merek ...., dilengkapi
dengan kawat pentanahan (ground)
ukuran minimum 2,5mm2. Untuk
membedakan fase listrik, maka kabel
tidak boleh satu warna.
4) Untuk setiap stop kontak harus terdiri
dari 3 kabel. MCB terpasang di setiap
rumah minimal 2 grup.
5) Penunjukan sub-kontraktor listrik
harus sepersetujuan dari pemberi
tugas (pengembang).
6) Spesifikasi dan standar pekerjaan
listrik harus merujuk pada standar PLN
atau ditentukan lain oleh pemberi
tugas dan dibuat terpisah.
n. Pekerjaan saluran air bersih
1) Semua pipa harus dipasang lurus
sejajar dengan tembok atau bangunan
para arah horizontal maupun vertikal,
tidak boleh terpasang secara miring.
2) Sebelum penyambungan PVC dan
rifting dengan PVC glue, pipa harus
dibersihkan dan dipastikan tidak ada
kebocoran maupun kotoran sehingga
aliran air lancar.
3) Penyambungan pipa dan
pembengkokan pipa tidak boleh
dibakar.
4) Sebelum pipa ditimbun tanah, pipa air
bersih, air kotor dan air pembuangan
harus mendapat persetujuan dari
pengawas lapangan. Pipa air bersih
dipasang sebelum dinding diplester.
322

5) Sebelum ditimbun/diplester, instalasi
air bersih harus dicek bersama dengan
pengawas lapangan.
6) Jika ada perubahan pemasangan pipa
instalasi harus melalui persetujuan dari
pengawas lapangan dan dibuatkan
gambar riil pemasangan dan diberikan
kepada pengawas lapangan.
7) Pipa harus bersih dari
kotoran/sumbatan. Bilamana ada pipa
yang proses penyambungannya belum
selesai, maka harus dilakukan
penutupan sementara untuk
mencegah kemasukan kotoran.
o. Pekerjaan saluran air kotor
1) Pekerjaan septic tank menggunakan
konstruksi dari pasangan buis beton
dengan ukuran diameter 0,80m,
dengan kedalaman 2,00m.
2) Setiap sambungan buis beton harus
diberi spesie campuran 1 semen: 3
pasir dan ditutup rapat dengan
plesteran 1 semen: 3 pasir (kedap air).
3) Dasar septic tank menggunakan alas
dari beton tumbuk (beton tanpa
tulangan) setebal 15cm dengan
campuran semen 1 semen: 2 pasir: 3
kerikil yang diletakkan di atas lapisan
pasir setebal 5cm.
4) Septic tank yang telah dibuat harus
dilakukan pengujian selama 1 minggu
untuk mengetahui tingkat
kebocorannya.
5) Tutup septic tank menggunakan beton
bertulang dengan tulangan 8mm-
323

15cm, campuran beton 1 pasir: 3
pasir: 5 kerikil tebal 12cm serta
dilengkapi dengan lubang kontrol
ukuran 30x30cm dan pipa udara dari
bahan pipa PVC diameter 1 yang
tertanam di bawah permukaan tanah
dengan ujungnya dilengkapi PVC
berbentuk T dengan tinggi 0,50m dari
permukaan tutup septic tank.
6) Pekerjaan resapan dibuat dari
pasangan buis beton diameter 0,80m,
dengan kedalaman 4m, pada bagian
dasar resapan digali (tanpa buis)
dengan diamater 0,6m dengan
kedalaman 1,0m. Kemudian resapan
dihubungkan dengan pipa diameter 4
dengan septic tank.
7) Tutup peresapan menggunakan beton
bertulang dengan tulangan diameter
8mm jarak 15cm, campuran beton 1
semen: 3 pasir: 5 kerikil tebal 12cm,
serta dilengkapi dengan lubang kontrol
ukuran 30x30cm kemudian diurug
dengan tinggi 0,15m dari permukaan
tutup peresapan.
8) Dari peresapan dipasang pipa PVC
diameter 3 merek .... yang
dihubungkan ke saluran pembuangan
lingkungan.
9) Saluran tinja dari kloset ke septic tank
memakai PVC diameter 4 merek ....
10) Saluran air kotor dari kamar
mandi/tempat cuci dan air hujan ke
saluran lingkungan menggunakan pipa
PVC diamater 2 merek ....
324

11) Pekerjaan bak kontrol dibuat dari
pasangan bata dengan ukuran
25x25cm (ukuran dalam pipa) dengan
penutup beton, dengan kedalaman
50cm, diplester dengan campuran
spesie 1 semen: 3 pasir diaci dengan
semen sampai rata.
12) Dasar bak kontrol diberi koral setebal
10cm.
13) Sambungan pipa tidak boleh dibakar,
dan untuk mendapatkan posisi
tertentu (dibelokkan), pipa tidak boleh
dibakar.
14) Lubang hawa menggunakan pipa 1
dipasang pada septic tank dan sumur
resapan.
15) Sebelum ditimbun dan diplester,
instalasi air sabun, air bersih, dan
instalasi saluran kotor/kotor padat
harus dicek bersama dengan
pengawas lapangan. Sumur resapan
ditimbun setelah mendapat
persetujuan pengawas lapangan.
16) Apabila terdapat perubahan
pemasanan pipa instalasi, harus
melalui persetujuan dari pengawas
lapangan dan dibuatkan gambar riil
pemasangan.
p. Pekerjaan finishing cat
1) Dinding yang akan dicat harus benar-
benar rata, kering, dan bersih dari
kotoran.
2) Sebelum dicat, dinding dan kayu
(lisplank) harus diplamir dan digosok
dengan amplas terlebih dahulu.
325

3) Setelah dipastikan dinding yang akan
dicat benar-benar rata, dinding dapat
digosok dengan amplas/digosok
menggunakan mesin gosok (pasah).
4) Pengecatan dilakukan harus benar-
benar rata/tidak belang.
5) Pada tempat-tempat tertentu (ex.
Dinding KM/WC), sebelum dicat agar
diberi bahan yang dapat mencegak
tembok lembab, seperti lem, zamitex,
dan lain-lain.
6) Pengecatan tidak boleh mengotori
yang lain. Apabila terjadi maka harus
segera dibersihkan.
7) Bahan cat yang digunakan harus
sesuai kesepakatan dan tidak boleh
oplosan dari merek lain.
q. Pekerjaan finishing melamin
1) Kusen serta daun pintu/jendela
sebelum di wood filler harus digosok
terlebih dahulu sampai halus. Pada
saat pemberian wood filler harus
menggunakan scrap dan harus rata ke
seluruh permukaan kusen pintu dan
jendela.
2) Pintu dan jendela yang memakai
krepyak sisi dalam harus
dipasah/digosok sampai halus dan di
wood filler hingga rata.
3) Penggosokan kusen dan daun pintu
serta jendela yang sudah di wood filler
harus benar-benar halus.
4) Pewarnaan untuk melamin harus
mengikuti warna yang disyaratkan
dalam spesifikasi teknik atau warna
326

lain yang telah mendapat persetujuan
pengawas lapangan.
5) Pada saat penyemprotan harus
dipastikan benar-benar bersih dari air,
minyak, debu, dan kotoran lain serta
disemprot pada cuaca yang baik.
Penyemprotan tidak boleh mengotori
lokasi (dinding, lantai, dan lain-lain).
r. Pekerjaan halaman
1) Halaman harus rata, baik bagian
depan, samping dan belakang
berdasarkan elevasi yang telah
ditentukan.
2) Jika diperlukan, dibuat jembatan
masuk kaveling rumah dari plata beton
bertulang setebal 10cm yang dipasang
di atas saluran air depan rumah
dengan tulang pokok diameter 8mm-
15cm dan tulang bagi diameter 6mm-
15cm.
3) Ukuran lebar dan panjang serta bentuk
penampang plat sesuai gambar.
4) Pada saat pembangunan akan
diserahkan, kondisi halaman harus
bersih dari sampah dan kotoran.
Rumput halaman, baik dpean dan
belakang harus tumbuh
baik/dipangkas rapih.
5) Bilamana dibuat pagar samping dan
balakang rumah, ketinggian bagian
belakang 3,5m dan bagian samping
depan 1,00m dari muka tanah.
6) Pagar samping dan belakang rumah
dibuat dari pasangan batu batah
merah setebal batu dengan
campuran spesie 1 semen: 3 kapur: 10
327

pasir. Diplester dan diaci dengan
finishing cat untuk bagian dalam dan
luar, samping kiri-kanan rumah dan
bagian belakang sebelah luar dan
dalam.
7. Proses Serah terima bangunan
a. Proses serah terima bangunan rumah
terdiri dari dua bagian, yaitu: 1) serah
terima pemborong, dan 2) serah terima
konsumen.
b. Apabila rumah sudah dinyatakan selesai,
maka pihak bos pemborong melaporkan
kepada bagian teknik untuk dilakukan
checklist di lapangan.
c. Bilamana sudah sesuai dengan spek dan
dalam kondisi baik, maka proses serah
terima kunci dari bos borong ke bagian
produksi dapat dilaksanakan.
d. Setelah konsumen menyelesaikan masalah
administrasinya, maka bagian produksi
dapat memberikan berita acara serah
terima rumah kepada konsumen.
8. Penanganan komplain konsumen
a. Menerima komplain dan melakukan
perbaikan sesuai pengajuan konsumen.
Komplain dibagi menjadi:
1) Komplain fisik bangunan rumah
(kebocoran atap, dinding rembes,
pintu/jendela macet/melengkung,
sanitair, dan yang lain)
2) Komplain terlambat bangun
(penyelesaian bangunan rumah
terlambat dari waktu penyerahan
sesuai SKJB dengan konsumen)
3) Komplain legal (IPT, IMB, sertifikat,
AJB, dan yang lain)
328

4) Komplain keuangan (denda, finalti
pembatalan, dan yang lain)
5) Komplain fasum (jalan lingkungan,
taman, papan nama, pagar keliling,
sanitasi lingkungan)
b. Customer service mencatat dan
mendistribusikan kepada bagian produksi
atau pihak yang terkait, sesuai dengan
jenis komplain.
c. Bagian produksi mencatat komplain ke
dalam form komplain dan
mengadministrasikannya setelah
ditandatangani dan disetujui oleh bagian,
bos borong dan konsumen.
d. Pihak bos pemborong harus segera
menindaklanjuti komplain tersebut dan
merealisasikannya di lapangan, men-
checklist setiap item dari form komplain
yang sudah disepakati bersama.
e. Customer service menginformasikan
kepada konsumen dari setiap item
komplain yang sudah dikerjakan.
f. Apabila terjadi masalah yang bersifat
krusial/genting dan sudah menyangkut
nama baik perusahaan, maka customer
service harus segera melaporkan kepada
manager area.
g. Bilamana persoalan tidak selesai, maka
manager operasional berhak untuk
meminta solusi kepada direktur.
h. Masa retensi/jaminan rumah setelah serah
terima rumah adalah 3 bulan (90 hari).
i. Khusus untuk kebocoran atap, masa
jaminannya adalah satu musim ( 7
bulan).
329

j. Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan
perbaikan dan bersama bagian marketing
membuat berita acara serah terima kunci
terakhir kepada konsumen.
330

BAB 30
PELAPORAN KEUANGAN


A. Pengantar
Petunjuk standar ini digunakan untuk mengelola
pelaporan transaksi perusahaan dalam standar
akuntansi yang dapat diterima dan
dipertanggungjawabkan kesahihannya.

B. Tujuan
Menyajikan skema laporan keuangan yang
sistematis, memenuhi standar kualitas dan
kesahihan, mencerminkan kondisi sebenarnya
dari arus kas sebagai alat bantu manajerial
keuangan untuk mengambil keputusan dalam
prinsip kehati-hatian.

C. Pelaksana
Pelaporan keuangan dikelompokkan menjadi 2
bagian: bulanan yang dikirim paling lambat
tanggal 10 setiap bulannya, dan laporan
keuangan per semester. Dikerjakan oleh dividi
keuangan/akunting

D. Urutan proses
1. Bagian akuntansi/keuangan bertanggung
jawab mencatat seluruh transaksi perusahaan
secara detail dan lengkap terdiri dari tanggal
transaksi, nama/jenis transaksi, pengaruh
atas saldo (debet-kredit) disertai alat bukti
yang sah.
2. Mengevaluasi kesahihan alat bukti keuangan
yang sah untuk menjamin keamanan
transaksi.
3. Menyertakan nota putih pembayaran setiap
item material pada pencatatan arus kas
material.
4. Membuat laporan dan pencatatan transaksi
setiap hari agar selalu tepat waktu tersedia
data saat dibutuhkan.
5. Membuat perencanaan alokasi anggaran
harian, mingguan, dan bulanan.
331

6. Membuat rekapitulasi arus kas dan
melaporkannnya secara berkala kepada
pimpinan.

332

BAB 31
FORMAT LAPORAN
KEUANGAN



A. Laporan Total Asset
Keterangan Jumlah %
Total asset 10.000.000.000 100%
Penerimaan Pembayaran 9.000.000.000 90%
Sisa asset 1.000.000.000 10%

B. Laporan Sisa Asset
Keterangan Jumlah %
Total asset 1.000.000.000 100%
Penerimaan Pembayaran 900.000.000 90%
Sisa asset 100.000.000 10%

C. Laporan Total Unit Terjual
No. Deskripsi
Total
Unit
% Terjual % Var %
1 Type36 60 60% 30 50% 30 50%
2 Type45 40 40% 20 50% 30 50%
Total 100 100% 50 50% 50 50%

D. Laporan Hutang Bank
Keterangan Jumlah %
Total hutang bank 10.000.000.000 100%
Roya 9.000.000.000 90%
Sisa hutang bank 1.000.000.000 10%

333

E. Laporan Hutang Pusat
Keterangan Jumlah %
Total hutang pusat 10.000.000.000 100%
Pengembalian KYG/PRK 8.000.000.000 80%
Cicilan 1.000.000.000 10%
Sisa hutang pusat 1.000.000.000 10%

F. Laporan Pengeluaran/Biaya
No. Deskripsi RAP Realisasi % Var %
1. Pembangu
nan rumah
10.000.000.000 5.000.000.000 50
%
5.000.000.000 50%
2. Fasum
Fasos
10.000.000.000 5.000.000.000 50
%
5.000.000.000 50%
3. PDAM,
listrik
10.000.000.000 5.000.000.000 50
%
5.000.000.000 50%
4. Legal 10.000.000.000 5.000.000.000 50
%
5.000.000.000 50%
5. Operasion
al, proyek
10.000.000.000 5.000.000.000 50
%
5.000.000.000 50%
6. Gaji
karyawan
10.000.000.000 5.000.000.000 50
%
5.000.000.000 50%
7. Promosi 10.000.000.000 5.000.000.000 50
%
5.000.000.000 50%
8. Bunga
bank
10.000.000.000 5.000.000.000 50
%
5.000.000.000 50%
Total
80.000.000.00
0
40.000.000.0
00
50
%
40.000.000.
000
50
%

G. Laporan Laba Rugi Bulanan

Realisasi Target
April 2013 April 2013

PENDAPATAN

Pendapatan Usaha .. 500,000.00 250,000.00
Pendapatan Usaha .. 100,000.00 250,000.00
Pembayaran .. 600,000.00 500,000.00
Pendapatan Non Usaha .. 250,000.00 250,000.00
TOTAL
PENDA
PATAN
1,450,000.00 1,250,000.00

BIAYA-BIAYA

Biaya Personal Langsung 200,000.00 200,000.00
Biaya Marketing 100,000.00 100,000.00
Biaya Administrasi 100,000.00 100,000.00
Biaya Umum Kantor 250,000.00 200,000.00
Biaya Pemeliharaan 400,000.00 350,000.00
Biaya Penyusutan 150,000.00 100,000.00
Biaya Lain-lain - -
TOTAL
BIAYA
1,200,000.00 1,050,000.00

TOTAL LABA/RUGI BERSIH 250,000.00 200,000.00

334


H. Laporan Neraca Bulanan


Periode Target

Mei 2013 April 2013

AKTIVA


Kas (sementara/di tangan) dan bank 9,999.00 9,999.00
Piutang (pinjaman/tunggakan) pihak luar 9,999.00 9,999.00
Piutang pegawai/lain-lain (karyawan/investor) 9,999.00 9,999.00
Advance (advance deviden investor) 9,999.00 9,999.00
Persediaan (perlengkapan RTK/kantor) 9,999.00 9,999.00
Biaya dibayar di muka (operasi pasar/tool marketing) 9,999.00 9,999.00
Harga perolehan aktiva tetap (peralatan kantor) 9,999.00 9,999.00
Akumulasi penyusutan (peralatan RTK) 9,999.00 9,999.00
Goodwill

9,999.00 9,999.00
Biaya pra operasional 9,999.00 9,999.00


TOTAL AKTIVA 39,996.00 39,996.00

KEWAJIBAN


Hutang leasing jatuh tempo 1 tahun 9,999.00 9,999.00
Hutang lain-lain 9,999.00 9,999.00
Pendapatan diterima di muka 9,999.00 9,999.00
Biaya masih harus dibayar 9,999.00 9,999.00
Modal disetor

9,999.00 9,999.00
Laba ditahan

9,999.00 9,999.00
Laba periode berjalan 9,999.00 9,999.00


TOTAL KEWAJIBAN 69,993.00 69,993.00
I. Rincian Laporan Penerimaan Dan
Pengeluaran Kas

KETERANGAN Jumlah
Saldo awal Kas & Bank 9,999.00
Saldo Kas ditangan 9,999.00
Saldo Kas Bank 9,999.00
9,999.00
Penerimaan 9,999.00
Pembayaran cicilan 9,999.00
Piutang-piutang 9,999.00
Pembayaran pinjaman 9,999.00
Jasa Giro 9,999.00
Bunga Deposito 9,999.00
Laba Penjualan Aktiva Tetap 9,999.00
Lain-lain 9,999.00
Total Penerimaan 109,989.00

Saldo Kas & Bank 119,988.00
335


Pengeluaran
Biaya Perlengkapan 9,999.00
Biaya Kegiatan 9,999.00
Biaya Administrasi 9,999.00
Biaya Research & Dev 9,999.00
Biaya Iklan Media Cetak 9,999.00
Biaya Fotocopy 9,999.00
Biaya lain-lain 9,999.00
Total Pengeluaran 69,993.00


336

BAB 32
SURAT MASUK


A. Pendahuluan
Petunjuk standar ini digunakan untuk mengelola
kegiatan komunikasi yang dilakukan PT Griya
Satria, salah satunya melalui kegiatan
komunikasi secara tertulis, khususnya surat
masuk.

B. Tujuan
Agar setiap informasi yang masuk dapat
diterima, didokumentasikan, disampaikan dan
ditindak lanjuti dengan cepat & tepat.

C. Pelaksana
Sekretaris/staff administrasi area bertanggung
jawab untuk menindaklanjuti ke bagian terkait.

D. Urutan Proses
1. Sekretaris/staf administrasi area
a) Menerima semua surat masuk yang
berasal dari luar kantor, tanpa membuka
amplop.
b) Memberikan tanggal terima pada amplop
surat untuk surat yang diterima melalui
fax, email atau lainnya, cap dilakukan
pada fax ataupun print-out email.
c) Mencatat data surat pada buku ekspedisi
surat masuk
d) Menyerahkan surat ke unit terkait apabila
bukan untuk direktur.
e) Membuka amplop surat jika :
337

1) Tidak terdapat tulisan
RAHASIA/CONFIDENTAL, atau
2) Tidak terdapat tulisan
PRIBADI/PRIVATE, atau
3) Tidak terdapat identitas pengirim, atau
4) Pengirim adalah lembaga / bukan
individu, atau
5) Tidak ada permintaan sebelumnya
secara tertulis dari calon penerima
6) Jika bersifat pribadi/rahasia langsung ke
point 8
7) Mencatat data surat pada buku agenda
surat dan edit pada database komputer
8) Menyerahkan surat masuk ke
direktur/manager area
f) Menentukan apakah surat tersebut harus
disimpan secara fisik, atau scanning atau
keduanya
g) Menyimpan surat masuk ke dalam arsip
sesuai ketentuan yang berlaku
2. Unit kerja terkait
a) menerima surat masuk dari sekretaris/staf
administrasi dan tanda tangan pada buku
ekspedisi, dan menyerahkan kembali buku
ekspedisi kepada sekretaris/staf
administrasi
b) Pelajari surat, apakah perlu
penanganan/persetujuan direktur atau
tidak
c) Jika perlu penanganan/persetujuan
direktur, serahkan melalui sekretaris
d) Follow-up surat masuk yang diterima atau
disposisi dari direktur/manager terkait dan
dibahas tidak lebih dari 3 hari atau sesuai
dengan permintaan surat
338

e) Menentukan apakah surat tersebut harus
disimpan secara fisik, atau scanning atau
keduanya
f) Menyimpan surat masuk ke dalam arsip
sesuai ketentuan yang berlaku

E. Lampiran
1. Contoh buku ekspedisi surat masuk
No Tanggal Pengirim
Unit
Tujuan
Nama
Tujuan
Jasa
Pengiriman
Penerima



2. Contoh buku agenda surat masuk
No
Tanggal
Terima
Pengirim
Tgl
Surat
No
Surat
Unit
Tujuan
Nama
Tujuan
Perihal Ket




3. Contoh lembar disposisi
PT. GRIYA SATRIA
JL. Gatot Subroto No. 301
Purwokerto
Tanggal : No. Surat :
No. Disposisi Paraf





























339

BAB 33
SURAT KELUAR

A. Pengantar
Petunjuk standar ini digunakan untuk mengelola
kegiatan komunikasi yang dilakukan PT Griya
Satria, salah satunya melalui kegiatan
komunikasi secara tertulis, khususnya surat
keluar.
Setiap surat keluar dari perusahaan harus
memenuhi ketentuan hukum yang berlaku agar
dapat dijadikan bukti yang sah di kemudian hari.

B. Tujuan
Mengakomodasi kepentingan PT Griya Satria
dengan pihak eksternal serta mencerminkan
identitas perusahaan.

C. Pelaksana
Bagian terkait yang mempunyai kepetingan
dengan pihak internal atau eksternal diketahui
oleh sekretaris/staf administrasi area.

D. Urutan Proses
1. Unit kerja tekait
a. Membuat draf surat
b. Minta nomor dan tanda tangan direktur
melalui sekretaris, apabila surat ditanda
tangani oleh direktur
c. Menyerahkan dokumen final ke
sekretaris/staf administrasi area, apabila
surat ditandatangani oleh unit kerja
2. Sekretaris atau staf administrasi kantor area
a. Memberikan nomor dan mencatat data
surat pada buku agenda surat
340

b. Periksa isi surat, menggandakan surat
tersebut untuk arsip
c. Mengisi data pada buku ekspedisi surat
kemudian menentukan pilihan pengiriman
tersebut
d. Menyimpan tanda terima pengiriman
apabila menggunakan jasa ekspedisi


E. Format Surat Keluar
1. Kop surat
Bentuk kop surat standar PT Griya Satria
adalah kop surat berwarna dengan logo
usaha sebagaimana tertulis pada identitas
perusahaan.
2. Bentuk surat
Bentuk surat yang ditetapkan untuk
digunakan oleh kantor pusat dan area, pada
surat-surat resmi, niaga maupun
memorandum adalah semi block style/bentuk
setengah lurus, kecuali untuk surat keputusan
atau surat yang memang bentuknya tidak
harus dalam bentuk lurus penuh, sedangkan
jarak yang digunakan adalah satu spasi.
3. Tanggal surat
Dalam penulisan tanggal surat, perlu
dicantumkan nama tempat surat dibuat,
meskipun menggunakan kertas surat ber-kop,
agar surat tersebut jelas asalnya.
4. Nomor surat dikeluarkan agar mencerminkan
identitas perusahaan. Menulis nama
perusahaan, untuk area ada kode area, bulan
& tahun surat dibuat, seperti contoh berikut:
341

a. Kantor pusat
001/DU/B0/GS/II/2013
Tahun
Bulan
Instansi
Surat Keluar Ekstern
Yang mengeluarkan
Surat DU (Direktur
Utama)
No Urut








b. Kantor area
001/MA/B0/GS-PBG/II/2013
Tahun
Bulan
Kode Area
Purbalingga
Instansi
Surat Keluar
Internal
Penerbit
Surat
No Urut






342

c. Kode area
1) Purbalingga PBG
2) Tegal TGL
3) Slawi SLW
d. Setiap surat yang keluar harus diketahui
oleh sekretaris/staf administrasi area,
sehingga penomoran bersifat sentral.
Sedangkan kode yang mengeluarkan surat
dicantumkan sesuai bidang unit kerja
masing-masing. Hal ini untuk
memudahkan pengontrolan dan pelacakan
surat-surat yang dikeluarkan oleh
Perusahaan.
e. Untuk surat keterangan karyawan dapat
dikeluarkan dengan menggunakan nomor
surat keluar dari direktur SDM atau
manager area. Selain pihak tersebut di
atas, tidak diperkenankan mengeluarkan
surat keterangan karyawan
bagaimanapun bentuknya.
f. Penomoran surat dimulai sejak awal
tahun, nomor surat secara otomatis
kembali ke nomor 1. Nomor surat ditulis
dalam 3 digit.
5. Kode surat
a. Kode surat PT Griya Satria kantor pusat
DIREKTUR UTAMA DU
HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT HRD
DIREKTUR FINANCE DF
SEKRETARIS SC
b. Jenis surat PT Griya Satria kantor pusat
SURAT MASUK INTERN A0
SURAT MASUK EKSTERN A1
SURAT KELUAR INTERN B0
SURAT KELUAR EKSTERN B1
SURAT KEPUTUSAN SK
343

SURAT INSTRUKSI SI
SURAT TEGURAN STG
SURAT PERINGATAN SP
SURAT EDARAN SE
SURAT KUASA SKU
SURAT TUGAS ST
SURAT PERJANJIAN SPR
SURAT KETERANGAN SKT
SURAT PERNYATAAN SPN
SURAT PERMOHONAN SPM
SURAT JALAN SJ
BERITA ACARA SERAH TERIMA BAK
c. Kode surat PT Griya Satria kantor area
MANAGER AREA MA
FINANCE & HRD OFFICER FO
MARKETING OFFICER MO
TECHNICAL OFFICER TO
LEGAL OFFICER LO
d. Jenis surat PT Griya Satria kantor area
SURAT MASUK INTERN A0
SURAT MASUK EKSTERN A1
SURAT KELUAR INTERN B0
SURAT KELUAR EKSTERN B1
SURAT KEPUTUSAN SK
SURAT INSTRUKSI SI
SURAT TEGURAN STG
SURAT PERINGATAN SP
SURAT EDARAN SE
SURAT KUASA SKU
SURAT TUGAS ST
SURAT PEMESANAN RUMAH SPR
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI SPJB
SURAT KETERANGAN SKT
SURAT PERNYATAAN SPN
SURAT PERMOHONAN SPM
SURAT PERMOHONAN AKAD SPA
344

SURAT PERMOHONAN LPA SPLPA
SURAT PERINTAH KERJA SPK
SURAT PEMESANAN SPP
SURAT PENAWARAN SPW
SURAT PERMOHONAN KPR DAN & KYG-
PRK SPKPR
SURAT PERMOHONAN PENCAIRAN
KREDIT SPPK
SURAT PERMOHONAN ROYA SPMR
BERITA ACARA SERAH TERIMA BAST
BERITA ACAR KEHILANGAN BAK
CATATAN: Jenis dan Kode Surat dapat
ditambahkan sewaktu-waktu apabila
diperlukan dengan kesepakatan bersama
antara kantor pusat dan kantor area.
6. Perihal surat
Penulisan menggunakan kata Perihal, dan
penulisan setelah kata Perihal: dipertebal
tanpa garis bawah, perihal surat ini
merupakan isi pokok dari uraian yang ingin
disampaikan dalam surat.
Contoh:
Perihal: Penawaran Harga
7. Lampiran
Diketik setelah Perihal. Agar penerima surat
jelas, maka sesuatu yang dilampirkan harus
disebut namanya apabila dalam jumlah
banyak dapat disebutkan dengan kata Satu
Berkas.
Contoh:
Lampiran : 1 (satu) lembar kwitansi
Lampiran : 1 (satu) berkas penawaran
harga
8. Alamat dalam surat/tujuan
Penulisan alamat/tujuan dimulai 2 (dua) spasi
dari nomor surat. Penggunaan kata
345

Kepada dapat dihilangkan dan hanya
menggunakan kata Yth, bila surat yang
dituju adalah pribadi/ seseorang langsung.
Contoh:
Kepada Yth
Kepala Cabang Bank xxx
Jl. Yos Sudarso No.94
Purwokerto
9. Untuk perhatian (u.p)
Apabila surat yang dimaksud akan ditujukan
kepada seseorang dengan mengatasnamakan
instansi atau perusahaan, maka 2 (dua) spasi
setelah alamat yang dituju serta jabatannya.
Penulisan u.p (untuk perhatian), yang di
ikuti nama yang dituju serta jabatannya.
Penulisan u.p. harus dengan huruf kecil
bukan capital dan dipertebal.
Contoh :
Kepada Yth.
Bank xxx
Jl. Yos Sudarso No. 94
Purwokerto
u.p Mey Fitriyati
10. Salam pembuka.
Bentuk salam pembuka adalah sebagai
berikut:
a. Untuk surat-surat resmi berbahasa
Indonesia atau secara Islam: dengan
hormat, atau assalamualaikum. wr. wb
b. Surat-surat resmi berbahasa Inggris : dear
sir.
c. Tanpa salam pembuka, umumnya
digunakan untuk memorandum atau nota.
11. Alinea pembuka
346

Alinea pembuka penulisannya dimulai 2 (dua)
spasi dari salam pembuka. Penggunaan kata-
kata yang lazim adalah sebagai berikut:
Bersama ini., digunakan apabila dalam
surat tersebut ada sesuatu yang
disertakan/dilampirkan.
Dengan ini., Sehubungan dengan.,
digunakan apabila surat tersebut tidak
mempunyai lampiran.
12. Alinea isi/badan surat
Alinea isi surat dimulai 2 (dua) spasi di bawah
alinea pembuka. Isi surat diketik 1 (satu)
spasi dan setiap pergantian paragrap diberi
jarak 2 (dua) spasi. Apabila isi surat pendek
maka pengetikan dapat menggunakan jarak 2
(dua) spasi.
13. Salam penutup
Salam penutup untuk surat resmi PT Griya
Satria menggunakan Hormat Kami atau
Wassalamualaikum Wr. Wb.
14. Tanda tangan, nama jelas dan jabatan.
Ruang/tempat tanda tangan antara 4-6 spasi
setelah salam penutup, selanjutnya nama
jelas dan jabatan ditulis tanpa jarak spasi
serta tanpa garis bawah. Nama dicetak tebal.
Contoh:
Ali Rofi Basalamah
Direktur Utama
a. Pendelegasian wewenang
penandatanganan surat bila diperlukan,
dapat dilakukan pendelegasian wewenang
atas (disingkat a.n.) dan pendelegasian
wewenang untuk beliau (disingkat u.b.)
b. Atas nama
347

Atas nama digunakan bila pejabat utama
melimpahkan kekuasaan kepada
bawahannya untuk menandatangani surat
atas nama pejabat utama. Pemberian
kuasa harus sesuai dengan bidang tugas
rutin dari pejabat yang diberi kuasa,
kecuali untuk hal-hal yang bersifat
khusus.
Contoh :

a.n Direktur Utama

Moh Qasim Ausath
Direktur HRD
15. Tembusan
Tembusan atau dalam bahasa Inggris c.c.
(copy carbon) diketik 2 (dua) spasi dari nama
dan jabatan. Bila tembusan lebih dari satu,
maka penulisannya secara berurutan ke
bawah dan nama yang bersangkutan yang
menerima surat tersebut dapat diberi tanda
atau garis bawah. Penulisan orang yang
dituju disertai jabatannya. Untuk tembusan
surat yang keluar dari lingkungan perusahaan
(eksternal) dan yang bersangkutan
merupakan pihak luar perusahaan hendaknya
menggunakan kata Yth:
Contoh:
Tembusan:
1) Direktur Utama
2) Direktur Keuangan
Atau
Tembusan: Yth. Pimpinan
DISNAKERTRANS


348

16. Inisial
Inisial merupakan singkatan gabungan nama
dan dari penandatangan dan
pengonsep/pengetik. Penulisannya pada
sudut kanan bawah surat. Inisial ini berfungsi
untuk mengetahui siapa yang bertanggung
jawab terhadap surat yang dikeluarkan.











Contoh :
Ditulis
dengan huruf
kapital/besar
Ditulis
dengan huruf
biasa/kecil
AR/FA/LapKeu-2012.doc (nama file)
Singkatan
Nama
pengonsep/
pengetik
Penandatang
an/penanggu
ng
Jawab


349

17. Bentuk Huruf
Bentuk huruf yang digunakan PT Griya Satria
khususnya untuk surat menyurat adalah
bentuk huruf: Arial atau Times New Roman.
18. Jenis dan Ukuran Kertas
Standar penggunaan jenis dan ukuran kertas
untuk kegiatan surat menyurat adalah kertas
HVS 80 gram ukuran F4 dengan kop PT Griya
Satria

F. LAMPIRAN
1. Contoh buku agenda surat keluar
No Tanggal No Surat Penanda tangan Hal Tujuan Ket





2. Contoh buku ekspedisi surat keluar
No Tanggal No Surat Pengirim Hal
Tuju
an
Nama
Penerima
Ttd
Pengantar




350

BAB 34
KEARSIPAN


A. Pengantar
Petunjuk standar ini digunakan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pengelolaan arsip yang meliputi: penyimpanan,
pemeliharaan dan pemusnahan arsip sesuai
dengan hukum yang berlaku.

B. Tujuan
1. Menciptakan kesamaan persepsi dalam
menentukan jenis dan macam arsip
(kualifikasi).
2. Mewujudkan kemudahan penyimpanan dan
penemuan kembali arsip yang tersimpan
3. Mewujudkan efisisiensi tempat dan ruang
penyimpanan
4. Mewujudkan penyaluran dan pemusnahan
arsip yang secara berkala dalam program
retensi arsip sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku

C. Pelaksana
Seluruh bagian dan area dalam entitas bisnis PT
Griya Satria

D. Definisi
1. Arsip
Informasi yang direkam/terekam, apapun
bentuk mediumnya dibuat, diterima dan
dipelihara oleh suatu badan, institusi,
organisasi atau individu menurut kewajiban
hukum atau transaksi kegiatan. Ciri-ciri arsip:
351

a. Bermakna
b. Akurat
c. Otentik, artinya asli secara fisik
d. Unik, artinya sulit untuk mendapatkan
gantinya jika arsip tersebut hilang.
2. Arsip dinamis
Arsip yang masih dipergunakan secara
langsung dalam perencanaan, pelaksanaan
dan kegiatan administrasi.
3. Arsip dinamis aktif
Arsip dinamis yang masih dipergunakan
dalam mas periode tertentu untuk
mendukung tugas kerja sehari-hari.
4. Arsip dinamis inaktif
Arsip dinamis yang sudah melewati masa
kerja tertentu, namun masih perlu disimpan
sesuai dengan nilai guna dan hukum yang
berlaku atau jadwal retansi arsip yang telah
ditentukan.
5. Arsip statis
Arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna
bagi kepentingan perusahaan, namun
memiliki nilai guna bagi kepentingan nasional
sehingga timbul kewajiban untuk
menyerahkan arsip tersebut ke arsip nasional.
6. Jadwal retensi arsip
Jadwal pemindahan dan pemusnahan arsip
sesuai dengan jangka waktu masing-masing
jenis arsip disimpan pada file aktif, file inaktif
dan kemudian dimusnahkan.
7. Preservasi arsip
Usaha untuk menjaga agar arsip yang
disimpan tidak hilang, rusak atau hancur baik
oleh ulah manusia, binatang maupun
lingkungan.
352

8. Pemusnahan arsip
Kegiatan penyusutan arsip dengan cara
memusnahkan arsip (dilebur, dibakar atau
dihancurkan)

E. Urutan Proses
1. Pengelolaan arsip
a. Menerima dan membuat arsip.
b. Menyimpan arsip di follow-up file untuk
sementara, selama arsip tersebut belum
ditindaklanjuti.
c. Tindak lanjutn yaitu melakukan aktivitas
atas arsip tersebut.
d. Menilai, apakah arsip tersebut bernilai
guna?
e. Jika tidak, dapat langsung dimusnahkan.
f. Jika ya, memberkas arsip aktif sesuai
dengan sistem klasifikasi yang telah
ditentukan. Kemudian menyimpan berkas
(file) tersebut di tempat penyimpanan
arsip di lingkungan perusahaan baik di
kantor pusat atau kantor area, agar
memudahkan apabila sewaktu-waktu
diperlukan kembali.
1) Jika diperlukan, masing-masing unit
kerja dapat melakukan alih media arsip
ke dalam CDROM yang disertai dengan
berita acara alih media. Dokumen di-
scan dan dialih-media-kan. Dengan
ketentuan masing-masing berkas
terdiri dari satu file. Format nama file
yaitu: kode area-kode departemen-
angka (tahun, bulan, tanggal)-nomor.
2) Apabila arsip sudah menjadi inaktif,
maka dapat dilakukan pemberkasan
ulang dan disimpan di luar lingkungan
353

kerja. Pemberkasan pada tahap ini
berbeda dengan pada masa aktif, yaitu
masing-masing berkas dapat
dikelompokkan kembali dalam
kelompok yang lebih besar dan
disimpan dalam kardus yang
dilengkapi dengan label, minimal
meliputi informasi departemen/divisi,
nama arsip dan periode.
3) Apabila arsip sudah melewati masa
inaktif, maka harus membentuk tim
penilaian & pemusnahan arsip
Sebelum pemusnahan dilakukan, maka
harus dibentuk tim penilaian &
pemusnahan arsip dengan ketentuan
bahwa pembentukan tim harus
berdasarkan surat tugas dari direktur
utama (kantor pusat) atau manager
area (kantor area). Uraian tugas tim
tersebut sebagai berikut :
a) Menilai arsip yang akan
dimusnahkan
b) Menentukan cara pemusnahan
(dibakar, dilebur atau dihancurkan)
c) Bila pemusnahan dilakukan dengan
cara peleburan, seluruh kegiatan
peleburan dilaksanakan oleh pabrik
peleburan yang ditunjuk oleh PT
Griya Satria, pengawalan dilakukan
oleh petugas dari perusahaan.
d) Bila pemusnahan dilakukan dengan
cara pembakaran dan
penghancuran, maka seluruh
kegiatan pembakaran dilaksanakan
oleh tim yang juga berfungsi
354

sebagai pemusnahan arsip sampai
dengan tidak dapat dikenali.
e) Menyiapkan tempat pemusnahan
atau pembakaran
f) Meyiapkan surat jalan pemusnahan
arsip
g) Mengangkut arsip yang akan
dimusnahkan ke lokasi
pemusnahan
h) Membuat berita acara pemusnahan
yang ditandatangani tim
pemusnahan.
2. Penyimpanan arsip
Mengingat sistem kearsipan yang berlaku
adalah desentralisasi, maka masing-masing
unit kerja dapat menentukan sendiri
klasifikasi dan kodifokasi arsip yang
digunakan, dengan memilih satu atau lebih
sistem urutan sebagai berikut:
a. Sistem kronologis
Sistem kronologis adalah sistem
penyimpanan arsip yang didasarkan
kepada urutan waktu arsip diterima atau
dikirim/dibuat.
b. Sistem abjad
Sistem abjad adalah sistem penyimpanan
yang susunannya berdasarkan urutan
abjad, yang di antaranya digunakan untuk
contact person, perusahaan, geografis,
dan subyek. Untuk sistem nama dan
perusahaan, biasanya dilakukan nama
belakang.
c. Sistem nomor
355

Sistem nomor adalah sistem penyimpanan
yang susunannya berdasarkan nomor
urut.
d. Sistem geografis
Sistem geografis adalah sistem
penyimpanan yang susunannya
berdasarkan nama tempat.
e. Sistem subyek
Sistem subyek adalah sistem
penyimpanan yang susunannya
berdasarkan subyek.
3. Preservasi arsip
Tujuan: menjaga keselamatan dan keamanan
arsip baik yang disimpan pada unit kerja
maupun pusat penyimpanan arsip (gudang
arsip)
4. Pengamanan terhadap kebocoran informasi
Untuk menjaga agar informasi
penting/rahasia yang ada pada arsip tidak
bocor kepada pihak yang tidak berhak, perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tidak diperkenankan membawa arsip
keluar tempat kerja dengan alasan
apapun kecuali untuk tujuan dinas.
b. Tempat penyimpanan arsip harus selalu
terkunci
c. Pemberian identitas arsip harus memenuhi
ketentuan pengamanan
5. Pengamanan arsip terhadap kerusakan
Untuk mengamankan arsip terhadap
kerusakan, maka dilarang:
a. Meletakkan arsip di lantai
b. Menyimpan arsip dalam posisi tertidur
356

c. Menyimpan pada tempat yang lembab
ataupun terkena sinar matahari dalam
waktu lama.
d. Terkena bahan kimia tertentu, misalnya
akibat dari makanan/minuman yang
tercecer, tangan kotor, dsb.
e. Laminating dengan bahan melekat pada
kertas
f. Terlipat
6. Pemeliharaan
Dalam rangka pemeliharaan arsip maka perlu
dilakukan hal-hal berikut:
a. Menyediakan tempat penyimpanan yang
layak, berventilasi baik dan penerangan
yang cukup serta memberikan ruang
gerak untuk mobilisasi pemakai arsip.
b. Menjaga kebersihan dan dilarang
melakukan aktifitas berikut selama
menggunakan dokumen penting, yaitu:
merokok, makan dan minum minuman
yang dapat mengakibatkan kerusakan
kertas.
c. Menjaga temperatur tempat penyimpanan
arsip pada kelembaban kira-kira 50%-
60% dengan suhu antara 60-70 F
d. Membuat klasifikasi arsip sesuai tingkat
kepentingan, kerahasiaan, sehingga
penyimpanan arsip dapat disesuaikan
sesuai tingkat kepentingan dan
kerahasiaan, sehingga penyimpanan arsip
dapat disesuaiakan dengan klasifikasi
yang sudah ditentukan, misalnya : Surat
Penawaran
7. Pemusnahan Arsip
Pemusnahan arsip mempunyai tujuan sebagai
berikut:
357

a. Menghindari penumpukan arsip yang tidak
terkendali
b. Mengurangi kebutuhan ruang
penyimpanan arsip
c. Mengamankan informasi penting dari
pihak yang tidak berkepentingan
8. Jadwal Retensi Arsip
Nama Arsip
Gol
Arsip
Umur Arsip
Tindakan
Aktif Inaktif
Administrasi umum
Akte Pendirian
Akte Notaris
SIUP
NPWP
Vital Abadi
Surat Perjanjian Kerjasama
SOP
Peraturan Perusahaan
Petunjuk Umum Perusahaan
Petunjuk Teknis
Penting Selama
masa
berlaku
Alih Media
Surat Masuk Intern
Surat Masuk Ekstern
Surat Keluar Intern
Surat Keluar Ekstern
Surat Keputusan
Surat Instruksi
Surat Teguran
Surat Peringatan
Surat Pengumuman
Surat Kuasa
Surat Tugas
Surat Keterangan
Surat Perjanjian Kerja
Berita Acara Serah Terima
Bergun
a
2 th 3 th Alih Media
Nama Arsip
Gol
Arsip
Umur Arsip
Tindakan
Aktif Inaktif
Berita Acara Kehilangan
Berita Acara Pemusnahan
Arsip
Laporan Periodik
Laporan Tahunan
Bergun
a
2 th 3 th Dimusnahka
n
Keuangan
Catatan, bukti pembukuan &
data pendukung administrasi
keuangan yang merupakan
bukti pembukuan
Penting 2 th 8 th Dimusnahka
n
Dokumen pendukung
Administrasi keuangan yang
tidak merupakan bagian dari
bukti pembukuan.
Bergun
a
2 th 3 th Dimusnahka
n
Sumber daya manusia
Biodata Karyawan Bergun
a
Selama
Aktif
3 th Alih Media
Surat Lamaran Kerja Bergun
a
1 th Alih Media
Marketing
Arsip Tool Marketing Bergun
a
5 th 5 th Alih Media
Surat Penawaran 2 th Dimusnahka
n
Kliping Perusahaan 3 th Alih Media
Laporan 3 th Alih Media
Surat Perintah Kerja 2 th Alih Media

F. Lampiran
1. Contoh berita acara
BERITA ACARA PEMUSNAHAN ARSIP
Departemen/divisi pemilik :
358

Tanggal pemusnahan :
Tempat pemusnahan :
Daftar arsip :
No Jenis Arsip/Dokumen Tahun Jumlah Keterangan
1
2
3

TIM PENILAI & PEMUSNAH ARSIP
(No Surat Tugas : Tanggal :
...)
No Nama Jabatan Tanda tangan
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota








359

BAB 35
PEMBUKAAN AREA


A. Pengantar
Cabang kerja sama merupakan cabang yang
sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak lain baik
secara perorangan ataupun kelompok dengan PT
Griya Satria yang terikat dalam perjanjian sesuai
ketentuan hukum yang berlaku.

B. Tujuan
Petunjuk standar ini digunakan sebagai pedoman
dalam mengembangkan usaha dalam bentuk
pembukaan sebuah cabang kerja sama,
menentukan tahapan atau prosedur dalam
membuka cabang kerja sama.

C. Pelaksana
Direktur bussiness development mencari peluang
pengembangan, menilai dan melakukan
kerjasama dengan investor. Melakukan
koordinasi dengan departemen keuangan, HRD,
legal dan manager area.

D. Urutan Proses
1. Direktur bussiness development
a. Melakukan sosialisasi peluang
pengembangan usaha baru, baik online
maupun offline
b. Memberikan formulir kesediaan menjadi
pemodal, diisi oleh calon pemodal
c. Membuat prospektus dan diserahkan
kepada calon pemodal untuk dipelajari
360

d. Membuat memorandum of understanding
(MoU) rangkap 3:
1) Lembar pertama untuk pemodal
2) Lembar kedua untuk departemen
keuangan
3) Lembar ketiga untuk arsip
2. Calon investor/pemodal
a. Mengisi formulir kesediaan menjadi
pemodal dan menyerahkan kembali
kepada departemen bussiness
development
b. Mempelajari prospektus yang diberikan
departemen bussiness development.
c. Menandatangani MoU untuk pembukaan
area baru
3. Departemen Keuangan
a. Membuat faktur penagihan untuk
pembayaran penyertaan modal rangkap
dua sesuai kesepakatan dalam MoU.
1) Lembar pertama untuk pemodal
2) Lembar kedua untuk arsip
b. Setelah menerima pembayaran di atas
faktur tagihan tersebut, kemudian
membuat laporan penerimaan dana (LPD)
rangkap 4 (empat):
1) Lembar pertama untuk investor
2) Lembar kedua untuk departemen HRD
sebagai acuan pengadaan SOP,
peraturan perusahaan, SDM dan
fasilitas di kantor area
3) Lembar ketiga untuk departemen
bussiness development
4) Lembar keempat untuk arsip
4. Departemen HRD
361

a. Menyiapkan dan mengirimkan SOP,
manual mutu, dan peraturan yang berlaku
kepada investor
b. Menyiapkan serta mengangkat manager
area dan menerbitkan SK pengangkatan
c. Menyiapkan, menyeleksi dan mengangkat
SDM yang dibutuhkan di kantor area
5. Departemen Legal
a. Mengumpulkan data tanah
b. Mengurus perijinan sampai diterbitkannya
ijin lokasi
6. Manager Area
a. Menerima SK dari departemen HRD
b. Membentuk tim yang solid untuk
mengelola area
c. Membuat rencana kerja
d. Membuat laporan periodik ke kantor pusat

362

BAB 36
PELAPORAN AREA


A. Pengantar
Petunjuk standar ini digunakan agar dapat
mengontrol seluruh aktifitas suatu perusahaan
yang dituangkan dalam bentuk laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan, maka disusun
standar prosedur pelaporan area.

B. Tujuan
1. Sebagai media kontrol operasional baik di
kantor pusat maupun kantor area
2. Mengetahui kinerja area, permasalahan yang
dihadapi dan alternatif solusi yang dapat
diterapkan.
3. Terciptanya standardisasi laporan bulanan

C. Pelaksana
Manager area bertanggung jawab untuk
menyampaikan laporan secara periodik ke kantor
pusat. Sekretaris bertanggung jawab untuk
menggandakan dan menyampaikan laporan
tersebut kepada direktur terkait.

D. Urutan Proses
1. Kantor Area
a. Membuat dan mengirimkan laporan
periodik dan di distribusikan ke
departemen terkait setiap maksimal
tanggal 10 ke sekretaris, meliputi:
1) Laporan Keuangan
2) Laporan Marketing
3) Laporan SDM
363

b. Tindak lanjut atas tanggapan dari Kantor
Pusat
2. Sekretaris
c. Penggandaan Laporan Periode di
distribusikan ke Departemen terkait
maksimal setiap tanggal 10
d. Menerima surat tanggapan dari masing-
masing departemen 6 (enam) hari kerja
setelah departemen menerima laporan,
untuk dikirim ke kantor area
3. Departemen (HRD & Finance)
a. Mempelajari laporan periodik dari kantor
area
b. Memberikan tanggapan dan membuat
surat tanggapan yang diserahkan kepada
sekretaris untuk dikirim ke kantor area

E. Dokumen Terkait
1. Laporan Marketing
Laporan yang berisi uraian rencana, strategi
dan perolehan bidang marketing pada
periode tertentu.
2. Laporan Keuangan dan SDM
Laporan yang berisi aktifitas usaha dari aspek
laba rugi, neraca, perubahan modal dan arus
kas serta kondisi keuangan Kantor Area,
termasuk kondisi dan perkembangan SDM.
3. Surat Tanggapan
Surat yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat
untuk masing-masing Area sebagai
tanggapan atas laporan Kantor Area.
364

Standar Mutu Perusahaan
365


No Nama Dokumen Penanggung Jawab Penanda tangan
1 Laporan Keuangan &
SDM
Manager Area & Finance
Officer
Manager Area & Finance
Officer
2 Laporan Marketing Manager Area &
Marketing Officer
Manager Area &
Marketing Officer
3 Laporan Technical Manager Area &
Technical Officer
Manager Area &
Technical Officer
4 Laporan Legal Manager Area & Legal
Officer
Manager Area & Legal
Officer


F. Lampiran
1. Contoh format laporan pemasaran
No. Bulan
Jumlah
Pengunjung
Progress
Booking % Realisasi % Mundur % Analisa
1 Januari
2 Februari
3 Maret
Standar Mutu Perusahaan
366

No. Bulan
Jumlah
Pengunjung
Progress
Booking % Realisasi % Mundur % Analisa
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 Nopember
12 Desember
Dibuat Oleh,

Mengetahui,



..

..
Marketing
Officer

Area Manager



Standar Mutu Perusahaan
367

2. Contoh format laporan keuangan
Kantor
Area
: ..

LAPORAN LABA RUGI
BULANAN
Periode : April 2013


Realisasi Target
April 2013 April 2013

PENDAPATAN


Pendapatan Usaha .. 500,000.00 250,000.00
Pendapatan Usaha .. 100,000.00 250,000.00
Pembayaran .. 600,000.00 500,000.00
Pendapatan Non Usaha .. 250,000.00 250,000.00

TOTAL
PENDAPATAN
1,450,000.00 1,250,000.00

BIAYA-BIAYA


Biaya Personal Langsung 200,000.00 200,000.00
Biaya Marketing 100,000.00 100,000.00
Biaya Administrasi 100,000.00 100,000.00
Biaya Umum Kantor 250,000.00 200,000.00
Standar Mutu Perusahaan
368

Biaya Pemeliharaan 400,000.00 350,000.00
Biaya Penyusutan 150,000.00 100,000.00
Biaya Lain-
lain
- -
TOTAL BIAYA 1,200,000.00 1,050,000.00

TOTAL LABA/RUGI BERSIH 250,000.00 200,000.00


Purwokerto, .
2013

Dibuat
oleh,
Mengetahui,




.. ..
Finance Officer Area Manager

Standar Mutu Perusahaan
369

Kantor Area : ..

RINCIAN LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
Periode : April 2013


KETERANGAN Jumlah
Saldo awal Kas & Bank


9,999.00

Saldo Kas ditangan 9,999.00


Saldo Kas Bank 9,999.00


9,999.00

Penerimaan




Pembayaran cicilan 9,999.00


Piutang-piutang 9,999.00


Pembayaran pinjaman 9,999.00


Jasa Giro 9,999.00


Bunga Deposito 9,999.00


Laba Penjualan Aktiva Tetap 9,999.00


Lain-lain 9,999.00


Total Penerimaan


109,989.00

Saldo Kas & Bank


119,988.00

Pengeluaran

Standar Mutu Perusahaan
370




Biaya Perlengkapan 9,999.00


Biaya Kegiatan 9,999.00


Biaya Administrasi 9,999.00


Biaya Research & Dev 9,999.00


Biaya Iklan Media Cetak 9,999.00


Biaya Fotocopy 9,999.00


Biaya lain-lain 9,999.00


Total Pengeluaran


69,993.00


Purwokerto, . 2013


Dibuat oleh,

Mengetahui,




.. ..
Finance
Officer
Area Manager

Standar Mutu Perusahaan
371

3. Contoh format laporan HRD
j h m j

PETUNJUK PEMANFAATAN
1. Setiap akhir pekan petugas admin kantor area harus mengisi daftar hadir karyawan pada form di atas Lokasi, .. 2013
2. Setiap akhir bulan petugas admin kantor area harus merekap daftar hadir karyawan dan menyimpannya dalam bentuk file
3. Petugas admin mengirimkan file laporan absensi harian ke departemen HRD lewat email hrdgriyasatria@gmail.com setiap bulan
4. Setiap akhir bulan petugas admin kantor area harus memindahkan rekapan daftar hadir karyawan dalam form laporan presensi bulanan Petugas Admin
5. Isikan dalam setiap kolom dengan mengikuti kaidah berikut:
D : Datang tepat waktu I : Izin
T : Datang terlambat C : Cuti Warsiti, S.S
M : Mangkir j : Jam
S : Sakit tanpa surat dokter h : Hari
Z : Sakit dengan surat dokter m : Menit
LAPORAN PRESENSI HARIAN
18 28 27 26 21 20 19 NAMA KARYAWAN
Z
31 30
D T M S
J U M L A H
I T 11 10 NIK 7 6 5 4 3 2 1 23 22 15 14 13 12 29
C
9 8
Bulan:
17 16 25 24

Standar Mutu Perusahaan
372

GRIYA SATRIA
Hlm
Thn
j h m j j h m j j h m j j h m j
Staf: Staf:
I T
LAPORAN PRESENSI BULANAN
Disetujui Oleh : Manager Area: Manager Area: Manager Area:
Dibuat Oleh : Staf:
T M
Diketahui Oleh : Bagian Finance: Bagian Finance: Bagian Finance: Manager Area
S Z C D T M S Z
Staf
C
I T
D M S Z C
I
M S
T
Z C
I T
D T
NIK NAMA KARYAWAN
JANUARI PEBRUARI MARET JUMLAH S/D MARET
D T
Standar Mutu Perusahaan
373

:
:
:
Mohon Ijin untuk :
Tidak hadir Meninggalkan kantor
Datang terlambat Lain-lain .
Tanggal :
Waktu : jam .. s/d Jam ijin bln .... : 8 jam
Alasan : Jam ijin yg telah diambil : jam
Sisa jam ijin : jam
Tgl :
Pemohon Disetujui oleh : Diketahui oleh :
Kepala Divisi Manager Area
FORM PERMOHONAN IZIN
Nama
NIK
Dept
Diisi oleh Manager Area
Standar Mutu Perusahaan
374

:
:
:
Tanggal Cuti : ... s/d .
Lama Cuti : .. hari
Masa Kerja : ... s/d .
Cuti Tahunan : hari kerja Jml cuti yg dpt diambil : hari kerja
Cuti Besar : hari kerja Cuti yg diambil : hari kerja
Jumlah Hak Cuti : hari kerja Sisa cuti : hari kerja
Tgl :
FORM PERMOHONAN CUTI
Nama
NIK
Departemen
Diisi oleh Manager Area
Pemohon Disetujui oleh : Diketahui oleh :
Manager Area Direktur HRD

You might also like