You are on page 1of 79

Renungan 1

Renungan Fisika
kosong tapi isi
isi tapi kosong
apakah bedaNya?
Dia-lah hakikat kosong dan isi
dimitri mahayana, 26 Oktober 1994
1. Tarian Elektron
Dalam kelembutan udara pagi, dapat kita reaspi segenap
keindahan mayapada ini. Segar udara mersap ke dalam dada.
Lembut sejuk menyentuh udara yang dipenuhi segenap
embunnya. Sempurna bias-bias cela memerah sang cahaya infra-
merah yang menyertai bulatan memerah Surya. Apakah itu
semua? Apakah kesegaran? Apakah penglihatan? Dan apakah
yang ada di blaik semua yang ada di mayapada yang tampak ini?
Manakala pandangan inderai mulai mncerap segala peristia,
mulailah manusia dipaksa untuk mengk!nsepsikan baha mentari-
lah suatu unsur yang penting dalam berbagai peristia. Maka
fisika memulai pembahasan dalam berbagai hukum-hukum materi.
Apaka materi itu? Sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang. "tu definisinya. #enapa didefinisikan seperti itu? #arena kita
dapat mengk!nsepsikannya langsung secara mudah dengan indera
kita. $uang hampa tidak memiliki massa alaupun menempati
ruang yaitu dirinya sendiri. Dan secara intuitif se!lah diyakini
baha ruang hampa ini tidak berefek atau tidak menimbulkan
peristia apapun.
%rinsip niscaya rasi!nal, -yaitu hukum sebab akibat-, memaksa
ummat manusia untuk melakukan pendakiannya menuju hukum-
hukum dan hakikat-hakikat di balik apa yang tampak. Amati
seluruh materi yang tampak& #arena secara mudah materi dapat
dibagi, maka timbul suatu pertanyaan penting, apakah materi
dapat dibagi terus-menerus tanpa batas atau ada batas terkecil di
mana materi tidak dapat dibagi lagi. Dem!kritus dan Dalt!n
menjaab dengan te!ri at!mnya. Ada bagian terkecil dari suatu
'at yang tidak bisa dibagi lagi, yaitu at!m& Semua 'at terbentuk
dari beberapa unsur dasar (kira-kira seratus unsur). *iap unsut
murni terdiri dari milyard milyard milyard+at!m-at!m yang maha
kecil, tetapi tidak bisa dibagi lagi. ,ika at!m-at!m dari berbagai
unsur murni bergabung, maka terbentuk m!lekul, yang
merupakan 'at dengan sifat-difat fisis yang berbeda-beda dari
unsur semula.
*e!ri baha at!m adalah bagian terkecil suatu benda yang tidak
bisa dibagi lagi gagal menjelaskan beberapa hal, terutama ia gagal
menjelaskan berbagai efek kelistrikan maupun kemagnetan. "a
gagal pula untuk penjelasan yang memuaskan dalam berbagai
sifat kimiai berbagai unsur dan senyaa. Dari mana datangnya
arus listik? -agaimana menjelaskan penemuan elektr!n *h!ms!n?
.lektr!n merupakan partikel mikr!-mikr! yang bermuatan negatif
yang bisa muncul misalnya saat kita memanaskan sebuah filamen.
Apakah elektr!n ini juga at!m? #alau elektr!n ini at!m, mengapa
ia dapat berasal dari berbagai unsur? *e!ri at!m ini juga gagal
menjelaskan dengan baik sifat peri!disitas dari berbagai unsur
yang telah ditemukan dan disusun !leh Dmitri Mendelee/ dan
L!thar Meyer.
$utherf!rd dan 0iels -!hr datang dengan tesis utamanya1 at!m itu
terbentuk dari partikel-pertikel yang lebih kecil yaitu inti at!m dan
elektr!n. "nti at!m bermuatan p!sitif, elektr!n bermuatan negatif.
.lektr!n mengitari at!m dalam !rbit-!rbit tertentu yang teratur.
,ari-jari inti at!m 2idr!gen diperkirakan ber!rde seperseratusribu
dari jari-jari at!mnya. Dan jari-jari elektr!n jauh lebih kecil dari
jari-jari inti at!m 2idr!gen. Apa yag ada di antara elektr!n dan inti
at!m? $uang 2ampa& $uang 2ampa& Sekali lagi $uang 2ampa&
,adi kira-kira 33,33333333333333333 4 ruang dalam at!m itu
2ampa&
Apa artinya? #alau kita menatap dan melihat baha kertas ini
utuh dan merupakan suatu materi yang malar, ataupun bangunan
kita adalah suatu materi yang tersusun k!k!h kuat, atau!un
melihat baha baja itu suatu materi k!ntinyu maha-kuat,
sebenarnya, semua yang kita lihat itu menurut te!ri -!hr
sederhana 33,333333333333 4 $uang 2ampa& Sama sekali bukan
materi k!ntinyu menurut bayangan kita. ,adi yang kita anggap
garis lurus batas suatu l!gam itu nafi& "tu hanya imajinasi.
#enyataan sebenarnya tidak ada garis tersebut, dan meteri itu ada
di titik-titik ruang tertentu yang maha-kecil saja. Sebenarnya
semua yang kita lihat, ini 5k!s!ng6 tapi nampak se!lah-!lah 5isi6
karena adanya keterbatasan penglihatan kita dalam mencerap
kenyataan ini. Seadainya mata kita dpat melihat benda yang
ukurannya satu juta-juta kali lebih kecil dari apa yang biasa kita
lihat sehari-hari maka ia akan bisa menyaksikan 5kek!s!ngan6 ini.
Lebih lanjut ternyata ditemukan lagi baha inti ata!m terdiri atas
berbagai pertikel yang lebih kecil, seperti netr!n dan pr!t!n.
0etr!n memiliki massa tapi tak bermuatan. %r!t!n memiliki massa
dan bermuatan p!sitif. Menjadi pertanyaan berikutnya, kalau
pr!t!-pr!t!n bermuatan p!sitif, kenapa mereka tak t!lak men!lak.
,aabnya? #arena adanya gaya kuat& Deasa ini %r!f. Dr.
Abdussalam dan k!legannya telah berhasil membuktikan baha
gaya kuat ini dihasilkan karena ternyata pr!t!n maupun netr!n
terdiri dari berbagai partikel yang lebih kecil lagi+.& Sampai kapan
penemuan-penemuan partikel yang lebih kecil ini akan ditemukan
lagi? Semakin lama semakin kecil. Semakin kecil semakin luas
kek!s!ngan++.
Adalah suatu pandangan yang amat l!gis dan tidan bertentangan
dengan kenyataan maupun hukum-hukum fisika yang berlaku kita
membayangkan dalam sari-sari terkecil suatu benda apapun, yang
ada hanyalah titik-titik tertentu dalam ruang yang membaakan
efek bagi lingkungan sekitarnya, dari kek!s!ngan yang berisi. Apa
isinya? Medan-medan berbagai efek yang ditimbulkan dengan
pusat. -erbagai titik-titik tersebut berkarakterisasi memiliki
massa, medannya adalah medan gra/itasi. ,ika memiliki
medannya adalah medan listik, dan seterusnya. Menurut
pandangan ini, materi yang kelihatannya menurut mata kita
adalah sesuatu yang malar, k!ntinyu ini tidak lain hanyalah suatu
kek!s!ngan ruang yang di dalamnya terdapat berbagai efek meda.
.fek medan bukanlah suatu materi yang malar, "a bukanlah materi
arti fisik sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Salah satu yang terpenting sebagai penghasil medan-medan ini
adalah elektr!n. .lektr!n dapat ktia k!nsepsikan sebagai suatu
titik-titik dalam ruang yang memilki gejala medan tertentu. "a
bergerak terus menerus mengitari inti at!m. 7erakan elektr!n
memindahkan titik-titik pusat meda tertentu, mengubah energi
yang terkandung dalam medan, di buang ke luar at!m dalam
bentuk cahaya atau mengubah sifat-sfat mikr! at!m.
Mekanika kuantum datang memberikan analisis yang jauh lebih
akurat dan lebih umum. %ersamaan Schr!dinger, -yang
merupakan suatu persamaan differensial parsial yang amat rumit-,
memberikan s!lusinya untuk berbagai pers!alan di alam mikr!.
Spektrum yang dihasilkan !leh at!m 2idr!gen dapat dijelaskan
dengan baik !leh te!ri -!hr, tapi persamaan Schr!dinger
memberikan hasil yang lebih teliti.
Satu aspek terpenting dari mekanika kuantum adalah baha
gterak dari titik massa dipandang sebagai gerak gel!mbang? Apa
itu gel!mbang? -ayangkan ketika bunyi datang pada anda tanpa
melalui rambatan partikel. *api apa yang dikatakan mekanika
kuantum? ,iak ada b!la datang pada Anda, maka gerak b!la ini
dipandan sebagai gerak gel!mbang. Artinya apa? Ada partikel
datang pada Anda tanpa melalui adanya partikel yang datang pada
Anda. 8ang pertama berasal dari kenyataan baha ada materi
yang datang pada Anda. 8ang kedua berasal dari kenyataan
baha gerak tersebut menurut Mekanika kuantum dapat
dipandang sebagai rambatan gel!mbang. Apa artinya? *erjadi
dualisme& Lebih dalam lagi? *e!ri k!ntradiksi& ,adi apa
kesimpulannya? %ada tahap ini sebenarnya definisi-definisi fisika
tradisi!nal yang dikembangkan berdasarkan pengamatan inderai
tidak dapat digunakan lagi.
%erhatikan pengertian materi menurut apa yang telah kita bahas
sebelumnya. %andang materi sebagai suatu ruang di mana di
dalamnya terdapat medan-medan. Apa artinya meda? Medan
adalah kemampuan untuk menggerakan sesuatu. Artinya medan
tiada lain adalah energi. Apa arti medan? Medan adalah usuikan
atau gangguan jika dilihat dari keadaan tidak ada medan. ,adi
materi dalam pengertian ini langusng identik dengan gel!mbang
itu sendiri. ,adi gerak materi dapat dipandang sebagai gerak
gel!mbang, karena materi dan gel!mbang itu sama saja.
,adi inilah salah satu pengertian, 5kosong tapi isi, isi tapi kosong6
#!s!ng, tidak ada materi yang malar yang mengisi berbagai ruang
seperti yang ada dalam imajinasi kita, bahkan telah menjadi
definisi kita& "si, berisi berbagai medan yang mampu mengubah
dan menggerakan berbagai hal lain. pandang tangan Anda.
%erluhkan baha berbagai tampak luar dari tangan Anda adalah
imajinasi, hasil keterbatasan indera kita. Sebenarnya tidak ada
materi malar, k!s!ng, #!s!ng& 8ang ada hanyal berbagai interkasi
medan atau energi, "si&
2. Kabut-Kabut Kemungkinan
di balik kabut Semeru
tiada tampak ujud seribu burung yang sedang berkicau
nyaring
di balik kabut Sang Maha Meru
tiada tampak.Di Manakah Ia yang sejati, yang senantiasa
bertabir dalam berbagai ia-ia
dimitri mahayana, 29 ktober !99"
Sebuah aspek penting lain dari mekanika kuantum adalah baha
gerak suatu partikel mengikuti suatu hukum yang bersifat
pr!babilistik. *erutama jika kita tetap pada keyakinan kita baha
partikel, -sebutlah misalnya elektr!n-, merupakan sesuatu yang
memiliki massa dan menempati ruang, aktu hanya sati titik. ,ika
dalam benak kita masih tergambar baha elektr!n misalnya
adalah suatu b!la mahakecil, maka p!sisi maupun kecepatan
elektr!n di suatu saat, tertentu bersifat pr!babilistik.
%ersamaan Schr!dinger memandang gerak benda sebagai
rambatan suatu gel!mbang. .nergi gel!mbang terkandung pada
suatu bagian ruang tertentu berbanding lurus dengan
kemungkinan titik partikel terdapat pada bagian ruang tersebut.
*api ingat hanya kemungkinan. Dan kemungkinan tetap
kemungkinan. ,adi perhatikan urutan premis di baah ini1
1. ,ika kita memandang baha %ersamaan Schr!dinger adalah
salah satu hukum yang berlaku di alam
2. Dan jika kita memandang partikel pada dasarnya adalah
sesuatu yang menempati ruang dan aktu.
Maka1
Hukum yang mengatur gerak partikel-partikel tidak
bersifat deterministik, artinya ia bersifat probabilistik.
,adi kepada arah Dr. .istein dan Dr. Schr!dinger, mari kita
ungkapkan penafsiran ini. *uhan tidak bermain dadu. #arena
dadunya tidak ada. #arena partikel, -sebagai dadu-, hanyalah
k!nsepsi imajiner. #alaupun partikel itu bergerak bagai dadu,
-bukanlah *uhan yang memainkannya-, fikiran dan imajinasi
kitalah yang memainkannya. %emikiran kita terbatas, k!nsepsi kita
tentang materi telah mengurung kita dalam penjara-penjara tiada
ujung yang menyedihkan. -ukanlah kini saatnya bagi kita untuk
menyadari baha selama ini kita terpenjara, dan mari bersama-
sama melakukan 5#scape $orm thies belo%ed jail,-Melepaskan diri
dari penjara yang kita cintai ini-5. Melepaskan diri dari k!nsepsi
baha partikel adalah sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang.
Sebagai sebuah c!nt!h, perhatikan suatu b!la tenis yang
mengenai temb!k baja bet!n setinggi enam meter. Misalnya b!la
itu mengenai temb!k dengan arah tegak lurus terhadap temb!k
pada ketinggian satu meter. Mekanika kuantum menyatakan
baha 5ada kemungkinan b!la akan bergerak menembus temb!k,
muncul dan melanjutkan geraknya di balik temb!k, tanpa ada
bagian temb!k yang terlubangi.6 Memang kemungkinan itu kecil
sekali, amat sangat kecil sekali. *api itu tetap mungkin& Dan hal ini
benar-benar mustahil dan se!lah melanggar prinsip n!n-
k!ntradiksi jika kita tetap bertahan pada pengertian kita baha
meteri adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Secara eksperimental, gejala ini telah dibuktikan dalam skal at!m
!leh Dr. "/an 7iae/er, salah se!rang pemenang 0!bel fisika pada
tahun 93:;. ,adi inilah bagi kita dari pengertian danpemahaman
kita atas materi yang telah terlalu mendasari berbagai pemikiran
kita.
Materi adalah kabut. 8ang menutupi kenyataan. <alaupun di
gunung berkabut yang terdengar hanyalan kicau burung, kita
yakin baha ada burung alaupun tak tampak. ,ika kita hanya
berfikir tentang kabut, mungki saja mengk!nsepsikan baha
kabut itulah yang berkicau. -etapa naifnya jika kita tergeletak
dalam kepekatan kabut materi&
3. Gerak, Ruang dan Waktu !paka" itu#
Alam adalah gerak. 7rak air terjun, gerak udara dalam angin,
gerak amuba-amuba dalam air gerak elektr!n mengitari pr!t!n,
dll.
Apa itu pasana yang memiliki berbagai derajat? Derajat panas
suatu gas tidak lain adalah suatu sifat makr!sk!pik dari gerakan
dan tumbukan trilyun trilyun trilyun+m!lekul-m!lekul gas. Ditinjau
di alam mikr!nya, dari tiap m!lekulnya, suhu tidak mempunyai
makna. 8ang ada hanyalah energi gerak dari m!lekul-m!lekul
tersebut. Dan ini secara makr! dapat dirasakan !leh indera
manusia maupun indera dari suatu alat ukur dan disebut suhu.
Apa itu arus listrik dan berbagai gejalan dalam rangkaian
elektr!nik? Adalah gerakan elektr!n melalui berbagai media.
Apa itu gel!mbang air? Adalah gerak rambat energi melalui sifat-
difat elestisitas dari mediumnya, yaitu air.
Apa itu cahaya? Adalah gerak rambat energi elektr!magnet
melalui suatu medium ataupun ruang hampa.
Apa itu bunyi? Adalah gerak rambat energi melalui getaran dari
partikel-partikel udara. #etika getaran partikel-partikel itu
mengenai telinga, akan dikenali sebagai bunyi.
Apa itu berbagai reaksi kimia? Adalah gerakan perpindahan
elektr!n-elektr!n dari satu !rbit ke !rbit lain, sehingga secara
makr! dikenali dengan berbagai perubahan sifat kimiai berbagai
'at.
Adalah telah menjadi k!nsepsi umum baha sifat 5gerak6 se!lah
hanya bisa dinisbatkan kepada materi. %adahal tidak demikia.
Dalam fisika tradisi!nal itu sedniri, gerak dibagi menjadi gerak
materi dan gerak gel!mbang. 7el!mbang bisa merambat tanpa
memerlukan perambatan materi. ,adi dasarnya gerak adalah
perambatan enegeri. Apa energi itu? #emampuan melakukan
usaha atau gerak. #emampuan untuk menggerakkan suatu benda
dari keadaan diam menjadi bergerak.
Lebih lanjut *e!ri $elati/itas .instein telah membuktikan eki/alensi
massa dan engeri. Massa itu energi itu massa. ,ika anda sedang
berfikir kemampuan sesuatu untuk mempengaruhi yang lain,
berarti Anda sedang memikirkan engeri. Sedang jika Anda sedang
berfikir tentang kemampuan sesuatu untuk lebih besar bersifat
lebih lembam, -lebih sulit untuk digerakkan !leh yang lain. jadi
karena massa eki/alen dengan energi, maka secara lebih umum
gerak dapat dinisbatkan kepada 5energi6 saja. #arena materi
adalah energi itu sendiri. #enapa tidak kita nisbatkan pada
5materi6? karena pada pembahasan yang telah lali kita jelaskan
baha materi adalah merupakan suatu k!nsepsi subyektif yang
telah kehilangan nilai ke!byektifannya dalam Mekanika #uantum.
,ika Mekanika #uantum benar, k!nspesi tentang gerak harus
diubah. #ita tidak bisa menisbatkan suatu gerak pada sesuatu
yang tidak ada secara !byektif, yakni materi.
,adi apa itu engeri? #emampuan untuk menggerakkan suatu
massa. Atau dengan kata lain adalah kemampuan suatu definisi
yang tidak tepat secara l!gika, karena definisi itu mengandung apa
yang didefinisikan itu sendiri. .nergi adalah kemampuan untuk
menggerakkan energi lain. energi lain adalah kemampuan untuk
menggerakkan energi lain lagi, dan seterusnya. "ni akan
menghasilkan rantai definisi tanpa ujung, sehingga definisi ini
kehilangan maknanya.
Dengan menilik definisinya, dengan mudah dapat dibuktikan
baha gaya dapat dimaknakan sebagai perubahan energi tiap
satuan jarak dalam ruang yang ditempuh.
Sehingga dapat diper!leh tiga unsur yang paling mendasar bagi
gerak, yaitu= energi, ruang dan aktu. Anggaplah dulu baha
ketiga unsur ini aksi!matis, tidak dapat didefinisikan lagi. *api
aas& *e!ri $elati/itas .instein kembali menyatakan baha ruang
maupun akti tidak abs!lut, tapi relatif. *idak dapat didefinisikan
suatu ruang dan aktu mutlak. $uang dan aktu memiliki makan
yang pers!nal, amat pers!nal. Suatu partikel (sekarang baca=
energi&) yang bergerak relatif terhadap partikel lain (sekarang
baca= energi lain), masing-masing akan memiliki ruang dan aktu
sendiri-sendiri& ,adi seandainya, sekali lagi seandainya, energi
dapat dibayangkan sebagai suatu makhluk yang memiliki derajat
kehidupan dan kesadaran tertentu, ruang dan aktu bersifat
subyektif& Lebih jauh lagi mereka tidak memiliki makna tanpa
adanya gerak dari benda tersebut. Mungkin itulah suatu dasar dari
ucapan 5$uang dan <aktu? "lusi, hanyala ilusi&6. $uang dan <aktu
kehilangan makna adanya tanpa adanya gerak dari pertikel (baca=
energi&). Lebih lanjut energi adalah kemampuan untuk melakukan
gerak itulah energi, itulah materi. $uang dan <aktu? Adalah ilusi
dari gerak. #arena itu benalah khutbah mulia dari Sayyidina Musa
bin 2usein Al-2absyi Al--angili (r.a)= 5*iada lain alam ini adalah
gerak dan materi hanyalah p!tensi untuk melakukan gerak6.
Dalam kek!s!ngan segala
kudapati ruang
dan denyut nafaskupun menyadari r!da-r!da aktu
Dalam ketiadaan ruang maupun aktu
kudapati 7erak, sumber dari semua citra di mayapada
Apakah 7erak itu? Aku tidak tahu
8ang kutahu, sekiranya 7erak itu satu-satunya yang Ada
maka 7erak tiada akan ber7erak
,adi Ada dan *iada apakah artinya?
Ada dan *iada adakah bedanya?
Di balik Ada dan *iada, hanya kulihat satu 2akikat,
*uhanku, *uhan 8ang Maha Agung dalam kesendirian0ya &
$enungan >
Renungan Tauhid
langit dan mentari
siang berganti malam
kulit dan jauhari
citra buhulan terang
&ud-&ud 'ahmaniyyah
dimitri mahayana, !99(
1. Syarah kalimat langit dan mentari
Adapun sumber segala kehidupan adalah langit. Langit artinya
bukan bumi. Arti lebih luasnya adalah bukan dunia atau bukan
termasuk alam materi. Langit artinya sesuatu yang lebih tinggi
dari bumi. Lebih tinggi dalam artian k!nsepsi!nal. Sebagaimana
sebab mendahului akibat. Dapat dikatakan sebab memiliki derajat
pri!ritas lebih tinggi dari akibat.
Adapun sari kehidupan adalah gerak dan perubahan. Dan gerak
memerlukan energi. #arena energi-lah melakukan gerak.
%erubahan tiada lain adalah efek-efek gerak, ia pun memerlukan
energi. Dari mana datangnya energi untuk seluruh kehidupan di
bumi? Dari matahari, sang surtya yang senantiasa perkasa
menebarkan milyun-milyun-milyun++. f!t!nnya ke jagat raya.
Dan sepercik, -sebagian amat kecil-, dari f!t!n-f!t!n itu sampai ke
bumi, menghidupi berjuta tanaman, tanaman menghidupi berjuta
hean, hean dan tanaman menghidupi brjuta hean lain
maupun manusia. Sumber enegri semua kehidupan di bumi adalah
energi matahari.
Adapun mentari dalam sya1ir di atas memiliki tafsiran kias yang
lebih luas. Mentari diartikan sebagai ?ahaya <ujud Mutla@,
sumber iluminasi semua ujud lain. Mengapa?
%erhatikan sebuah benda. "a tak akan tampak ada tanpa adanya
cahaya. -aik dari segi !byektif maupun subyektif. Dalam
kegelapan mutlak, tiada akan tampak ujud apapun, lebih dalam
lagi. %erhatikan sebuah benda. "a adalah materi. *elah diketahui
baha massa tiada lain adalah energi yang diam terkungkung
dalam suatu struktur tertentu. Dengan k!ndisi tertentu ia dapat
berubah menjadi energi. .nergi dalam bentuk apa? ?ahaya& "nilah
yang terjadi pada b!m maupun matahari. ,adi dalam relung-relung
at!mik sati-sari benda tiada lain adalah cahaya.
#arena itu dalam syair ini cahaya digunakan untuk mengkiaskan
sesuatu yang lebih umum lagi, yiatu Akebendaan suatu benda.
Sebagaimana kita ketahui baha prinsip niscaya rasi!nal dalam
diri kita senantiasa menanyakan pada kita mengapa dunia ini ada,
mengapa ini ada, mengapa itu ada? Segala sesuati yang maujud
membutuhkan Sebab. Dan sebab itu-lah yang memberikan
eksistensi padanya. maka dapat kita buat rantai-rantai pertanyaan
kenapa ini ada, misalnya jaabnya karena B9 (sesuatu pertama)
ada. Selanjutnya dapat kita tanya lagi, kenapa B9 ada (sesuatu
kedua) ada, jaabnya karena B>, dan seterusnya. Maka tiada
mungkin rantai ini tidak beraal, seandainya ia tidak beraal dari-
mana semua mata-rantai lain memper!leh eksistensinya? ,adi
pasti harus ada satu ujung sebab yang memiliki eksistensi mandiri,
tidak tergantung kepada lain. sebab ini keberadaannya harus dan
ketiadaannya mustahil.
Sebab pertama adalah #eberadaan Mutla@ ()l-*ujud )l-Muthla+).
Artinya jaaban dari pertanyaan apa itu sebab pertama, adalah
sebab pertama adalah keberadaan itu sendiri. #arena jika sebab
pertama itu sesuatu selain keberadaan maka ia harus memiliki
sebab lain yang memberinya keberadaan. Dan karena ternyata iru
masih memiliki sebab, maka ia bukan sebab pertama. 0amun
kalau ia tidak memiliki sebab lain, maka ia tidak mungkin
memberikan sesuatu yang tidak ia miliki. 8akni keberadaan.
%adahal, secara apri!r, kita yakini baha kita dan hal-hal lain itu
ada secara real. Artinya realitas membenarkan adanya keberadaan
bukan subyektif atau imajinatif.
Sebab pertama itu tunggal. #enapa? Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, sebab pertama adalah keberadaan itu sendiri. Atau
ujud +ua ujud. Misal ada dua ujung rantai sebab, dengan kata
lain ada dua sebab pertama. Dan sebab pertama satu adalah
keberadaan itu sendiri. Misal sebab pertama kedua adalah sesuatu
selain sebab pertama satu. Maka ia adalah sesuat yang bukan
keberadaan itu sendiri dan artinya ia bukan sebab pertama. ,adi
jika ada dua ujung rantai sebab, kedua sebab pertama tersebut
harus identik. Argumen ini dapat dikembangkan untuk berapapun
ujung rantai sebab. Sehingga dapat disimpulkan baha, jika ada
banyak ujung rantai sebab, maka mereka semua harus identik.
Artinya hanya ada satu sebab pertama. Satu yang tidak
mempunyai kemungkinan sama sekali untuk dijumlahkan menjadi
dua. Argumen ini berdasarkan suatu premis baha
keberadaan mempunyai makna yang eki/alen pada semua yang
maujud, pada <ujud <ajib maupun <ujud Mumkin. (,ihat
-arutan *ahdatul-*ujud, Sayyidina Musa &usein )l-.angili )l-
&absyi dan Syarhe-Mand/humah, Mulla &adi Sab/a%ary0. Sebagai
sebuah c!nt!h argumen sederhana dari premis ini adalah baha
ketiadaan A, ketiadaan - dan ketiadaan segala sesuatu memiliki
maksa yang identik. Maka karena ketiadaan segala sesuatu
memiliki makna yang identik, keberadaan A, keberadaan -,
keberadaan segala sesuatu yang masing-masing merupakan
negasi dari ketiadaan A, ketiadaan -, keberadaan segala sesuatu
yang masing-masing merupakan negasi dari ketiadaan A,
ketiadaan -, ketiadaan segala sesuatu memiliki makna yang
identik. Dan sesuatu yang secara subyektif identik (satu) pasti
secara !byektif satu adanya, sebagaimana baha satu bayangan
pada cermin tidak mungkin dihasilkan !leh dua !byek di depan
cermin.
Sebab pertama itu tidak terbagi. *idak terbagi dalam arti l!gis.
Artinya tidak mungkin tersusun atas sesuatu-sesuatu lain yang
lebih kecil. #enapa? #alau ia terbuat dari sesuatu-sesuatu yang
lain yang lebih kecil, maka sesuatu-sesuatu yang lain lebih kecil itu
apa? ,ika salah satu dari sesuatu-sesuatu yang lebih kecil itu
adalah keberadaan mutlak maka yang lainnya adalah ketiadaan
mutlak. Dan karena yang lain adalah ketiadaan mutlak berarti
sesuatu-sesuatu yang lain itu tidak ada. ,adi hanya ada satu
sesuatu yang tidak lain adalah keberadaan mutlak itu sendiri. ,ika
tidak ada diantara sesuatu-sesuatu itu yang merupakan
keberadaan, maka darimana mereka memiliki keberadaannya?
*entu memerluka sebab. Lebih lanjut, jika sebabnya adalah
gabungan diantara sesuatu-sesuatu tersebut yang telah kita
sepakati sebagai sebab pertama, ini akan membuat satu rantai
sebab tanpa ujung lagi, dan telah dibuktikan baha ini tidak
mungkin. #emungkinan lain adalah baha memang ada sebab
selain dirinya yang memberikan keberadaan pada sesuatu-sesuatu
ini, dan berarti sesuatu-sesuatu ini maupun gabungannya
bukanlah merupakan sebab pertama.
Sebab pertam itu tidak bersifat material. #enapa? #arena materi
adalah sesuatu yag terbatas !leh ruang dan aktu. ,ika sebab
pertama itu materi, maka ia terbatas !leh ruang dan aktu. Ada
dua keadaan yang mungkin di sini. #emungkinan pertama adalah
ruang dan aktu adalah sesuatu yang lebih luas dari sebab
pertama. Maka ada bagian dari ruang dan aktu yang tidak
termasuk sebab pertama. Maka ada bagian dari ruang dan aktu
yang tidak termasuk sebab pertama. #arena sebab pertama
adalah keberadaan itu sendiri maka sesuatu selain sebab pertama
itu tidak ada. #emungkinan kedua adalah baha sebab pertama
tersbeut adalah ruang dan aktu itu sendiri. #alau sebab pertama
identik dengan ruang dan aktu, berarti ia terbagi, karena ruang
dan aktu dapat dibagi menjadi bagian-bagian ruang dan bagian-
bagian aktu yang lebih kecil. Dan ini k!ntradiksi, karena
keberadaan mutlak tidak terbagai.
,adi dapat dibayangkan baha sumber segala yang maujud adalah
Matahai <ujud Mutla@ yang memancarkan cahaya ujudnya,
memberikan keberadaan dari segala sesuatu yang ada. Mentari ini
bukanlah merupakan sesuatu yang material, ia tidak terikat ruang
dan aktu, tapi meliputi itu semua, karena "a lah yang
memberikan keberadaan pada ujud-ujud mungkin selain
diri0ya. Sang Maha Surya perkasa yang ada di ufuk tertinggi langit
dari segala sesuatu. Demikianlah maka terucap baris pertama dari
syair di atas.
$angit dan %entari
,adi yang dimaksud dengan kalimat ini adalah, baha saat kita
melihat semua realitas maka di atas semua realitas tersebut,
terdapat Langitnya. Langit dalam artian l!gis, artinya sesuatu yang
memiliki derajat pri!ritas lebih tinggi dari realitas itu sendiri. Dan
di atas langit ada langit, di atas Langit ada Langi, di atasnya lagi
ada langit, ++., dan di puncak langi dari segala langit terdapat. "a
sebagai Mentari <ujud Mutlak, yang memberikan ?ahaya <ujud
kepada segala yang maujud. Semuanya tiada tanpa "a. Semuanya
tiada tanpa Ada. Semuanya tiada tanpa "a. Sang <ujud 8ang
Mutlak. ,adi semuanyam baik segenap indera kita, mata kita,
perasaan kita maupun semua hal yang ada di lua diri kita tiada
tanpa "a, Sang <ujud Mutlak. Cleh karena itu sebelum kita
melihat berbagai fen!mena, maka secara subyektif maupu !byektif
kita 5melihat6 dulu 5Al-<ujud Al-Muthla@6 yang memberikan
keberadaan dan merupakan satu-satunya keberadaan bagi semua
yang maujud. 2al itu se!lah disyaratkan !leh ucapan 5-utalah
mereka yang tiada melihat0ya di pelupuk matanya6, atau 5Aku
meliha *uhanku dengan mata hatiku6, atau 5*iada "a kecuali "a6.
"a mendahului seluruh kedipan mata yang melihat, telinga yang
mendengarm hidung yang bernafas, hati yang berdetak, pembuluh
darah yang berdegup malu, rasa yang mulai bergeletas. "a
menyertai mereka semua setiap saat dan setiap aktu dan di
setiap hal yang tiada dapat dibatasi !leh aktu apapun dan ruang
apapun.
2. Syarah kalimat siang berganti malam
Adapun mengapa terjadi siang dan malam? %anas (5yang6) dan
dingin (5im6)? #ebaikan dan keburukan? *inggi dan rendah?
#eindahan dan kejelekan? 0ikmat dan sakit? %ahala dan d!sa? *ua
dan muda? -esar dan kecil? *erang dan gelap?
#enapa terjadi Dualisme-Dualisme? Mengapa ada kutub-kutub?
Dan lebih lanjut dari dualisme-dualisme ini muncul pula berbagai
hal yang plural? Apakah hal-hal yang berkutub ganda ataupun hal-
hal yang plural ini eksis secara !bjektif? Ataukah mereka hanya
eksis secara subyektif?
Apakah benar terdapat kebaikan dan kejahatan? #ebenaran dan
kesesatan?
%rinsip kausalitas menyatakan baha suatu Sebab tertentu akan
menimbulkan akibat tertentu pula. *idak mungkin suatu Sebab
yang sama menghasilkan berbagai macam akibat. Maka tidak
mungkin Sesuatu yang secara !byektif tidak terbagi menjadi
Sebab bagi suatu akibat yang secara !byektif terbagi. #arena jika
akibat yang ditimbulkannya secara !byektif terbagi pasti
membutuhkan sebab lain yang menimbulkan 5keduaan6 atau
5kepluralan6 akibat !byektif. ,adi dalam hal Sebab %ertama, tidak
mungkin ia menjadi Sebab dari akibat yang terbagi secara
!byektif, karena Sebab %ertama tidak terbagi. #arena Semua
adalah akibat dari rantai sebab yang berujung pada Sebab
%ertama, maka tidak mungkin dua hal yang secara l!gis
k!ntradiktif kedua-duanya eksis secara !byektif. ,ika yang satu
eksis secara !byektif maka yang lain pasti tidak eksis secara
!byektif.
,adi jika #ebaikan Ada maka kejahatan tiada. #!nsepsi subyektif
kita akan ketidakadaan kebaikan dalam sesuatu itulah yang
disebut kejahatan. ,adi kejahatan mungkin ada secara subyektif
dalam artian negasi dari #ebaikan. Demikian pula dengan *inggi
dan rendah, -esar dan kecil, %anas dan dingin, Muthla@ dan relatif,
*erang dan gelap.
Dengan adanya dualisme-dualisme dalam k!nsepsi subyektif kita,
terdapat ruang-ruang pengertian, relung-relung pengertian 5dua-
dua6. Dan karenanya gabungan subyektif-subyektifitas ini bisa
menghasilkan pluralitas. ,adi yang plural (al-katsrah) itu ada
secara subyektif, dan tidak ada secara !byektif. Dengan kata lain
ia hanya ada dalam alam imajinasi.
Ada sebuah perumpamaan yang amat mengesankan dalam #uliah
8M 8tc. AAllamah Sayyid Musa bin 2usein Al-2absyi Al--angili,
-se!rang Ahli 2ikmah -esar dari -angil-, dalam kuliah beliau
tentang <ahdatul <ujud di kel!mp!k studi *!pika, -andung yang
berangg!takan para aktifis *arekat ADbudiyyah. -eliau
mengumpamakan fikiran manusia sebagai prisma, dan <ujud
sebagai cahaya putih. #etika cahaya putih mengenai prisma,
prisma akan menguraikannya menjadi cahaya multi-arna
(p!likhr!matis). %risma-lah yang memberikan nuansa merah,
ungu, hijaui, biru, kuning, dan berjuta arna-arna antara yang
tak terhitung jumlahnya pada cahaya putih tersebut. Demikian
pula <ujud Eikiran dan pemahaman manusia-lah yang
5memberikan6 berbagai nuansa pada <ujud *unggal Maha Mutlak.
*iap pemahaman manusia tentang <ujud adalah selarik cahaya
hasil uraian prisma 5fikirannya6, sehingga dikatakan baha 5Maha
Suci "a dari semua apa yang mereka sifatkan6.
Siang berganti malam, menunjukkan adanya gerak dan
perubahan. 7erak adalah perpindahan keadaan dari suatu keadaan
ke keadaan yang lain. 7erak tidak mungkin terjadi jika pada suatu
$uang yang memang hanya mengandung Satu *itik Mutlak.
#arena berarti tidak akan terjadi perubahan apapun. #arena itu
minimal harus terdapat dua titik agar terjadi gerak dan itulah
makna Siang berganti malam. Siang berganti malam menunjukkan
baha minimal harus ada satu dualisme agar terjadi gerak. Dari
ini menunjukkan baha gerak sebagai gerak, -motion as motion-,
hanya eksis secara subyektif. Sari dari segenap alam adalah gerak,
alam tanpa gerak dan perubahan tidak mempunyai makna. Dalam
pengertian yang sederhana, dalam fikiran kita, ada *uhan sebagai
Sang Maha Sebab dan ada alam, yaitu segala sesuatu yang bukan
*uhan. #arena dalam fikiran kita telah ada minimal dua hal yaitu
*uhan dan bukan *uhan maka dapat terjadi gerak, dan itulah sari
dari penciptaan itu sendiri. 0amun perlu digaris-baahi baha
ruang-ruang dualisme (keduaan) maupun pluralisme (kejamakan)
di mana dapat terjadi gerak tersebut, hanya memiliki eksistensi
subyektif. Sehingga keduaan dan kejamakan yang 5ada6 dalam
berbagai perubahan hanya ada dalam imajinasi. Dengan kata lain
seluruh alam ini hanya 5ada dan jamak6 dalam imajinasi. Dan
sesungguhnya Semua ini 5Ada dan *unggal6 secara !byektif.
Maha Suci "a yang menciptakan Siang dan malam sebagai tanda,
8ang menciptakan semua selain "a dalam imajinasi, 8ang
membiaskan berbagai peristia dalam prisma-prisma pemahaman
hamba-0ya. Maha Suci "a 8ang senantiasa menegaskan baha
tiada selain "a, tiadalah semua yang tiada. ?ahaya <ujud 8ang
Maha *unggal memancar dan 5dalam6 imajinasi se!lah tampak
keberadaan 5ketiadaan6. %ancaran inilah sumber alam dan semua
yang ada. *api, sekali lagi, *iada selain <ujud *unggal ini, *iada
apapun selain Dia. Dia dan tiada apapun selain Dia& Dia&
3. Syarah kalimat kulit dan jauhari
Adapun 5kulit6 adala sesuatu yang langsung terlihat. Dan jauhari
adalah sesuatu yang ada di balik 5kulit6. Dilihat dengan mata,
sebuah jambu memiliki kulit jambu. ,ika di balik kulit jambu ini
tidak terdapat 'at jambu maka tidaklah dikatakan baha sesuatu
itu jambu. *api jika terdapat sebuah jambu yang telah mengelupas
kulitnya maka ia tetap disebut jambu. "tulah jauhar jambu.
Sesuatu di kenali tidak dengan kulitnya tapi dengan jauharnya.
%enampakan luar yang terlihat tidaklah menunjikkan sesuatu
tersebut. Dengan kata lain 5ada6 sesuatu yang menunjukkan
5kesesuatuan6 dari sesuatu. "nilah yang kita sebut jauhari dari
sesuatu.
,ika kita memandang sesuatu sebagai sesuatu tersebut, maka
jauharnyalah yang penting bukan kulitnya. Sebagaimana jika kita
memakan buah pisang, buanglah kulitnya dan makanlah 'at
pisang yang ada di dalamnya. #arena itu hal-hal yang bersifat
5luar6 ataupun lebih tegas lagi bersifat 5inderaai6 tidaklah penting
selama hal itu tidak mempunyai relasi dengan 5kesesuatuaan6 dari
sesuatu yang sedang kita perhatikan. ,ika anda melihat sesuatu
rudal janganlah melihat dari segi 5bentuknya secara estetis indah
atau tidak6, 5catnya berana apa6, tapi pandanglah dari segi
5keefektifan penembakan, pengejaran sasaran dan peledakan6
yang berhubungan langsung dari 5kesesuatuaan6 suatu rudal.
Dan adalah suatu pertanyaan maha penting sebagai berikut.
%andanglah Segala Sesuatu sebagai Sesuatu. 5Apakah ,auhari dari
Segala Sesuatu ini?6. Atau dengan kata lain. 5Apakah hakikat dari
Segala Sesuatu ini?6.
4. Syarah kalimat citra buhulan Terang
?itra artinya bayangan atau imajinasi sesungguhnya imajinasi
tiada lain adalah satu jenis bayangan yang dihasilkan !leh cermin
fikiran. Segala sesuatu yang tampak selain "a adalah citra. Adalah
bayangan. 2anya eksis secara subyektif. Semua kulit-kulit yang
kita lihat selain "a adalah citra, adalah khayalan. Dimitri sebagai
5dimitri6 dengan keapaan atau batasan-batasannya sebagai
5dimitri6 yang Anda lihat saat ini adalah khayalan. Artinya dilihat
dari Cbyektifitas yang Maha Cbyektif 5dimitri6 adalah suatu
khayalan atau citra yang subyektif. Dan bukan berarti baha
secara 5!byektif praktis6, 5dimitri6 tidak ada. #arena sebenarnya
alam 5!byektif-praktis yang kita rasakan sehari-hari ini suatu alam
subyektif yang memiliki 5derajat !byektifitas6 tertentu.
%andang Segala Sesuatu sebagai Sesuatu, maka hakikatnya bukan
lain adalah <ujud Maha 7emilang 8ang Maha Mutlak. #enapa?
*elah dibuktikan baha 2anya "a yang Ada secara Cbyektif, dan
selain "a tiada secara Cbyektif. ,ika hakikat, dari segala sesuatu
bukanlah #eberadaan itu sendiri (ujud @ua ujud atau ujudun
bima hua ujudun), maka dari mana Segala Sesuatu tersebut
memiliki keberadaan? Dan jika Segala Sesuatu tersebut tidak
memiliki keberadaan maka ia tidak ada dan ini tidak mungkin.
,adi segala sesuatu yang tampak di mata ataupun tersirat di hati
ataupun terdengar di telinga ataupun terasa di pembuluh dara,
ataupun segala sesuatu yang ada di alam !byektif-praktis ini tiada
lain hanyalah ?itra buhulan *erang. ?itra buhulan pancaran
?ahaya <ujud Mutlak yang terpancara dari <ujud *unggal ke
alam ketiadaan mutlak (Al-1adam Al-muthla, -atau nothingness).
?ahaya tersebut terpancar dalam imajinasi, memunculkan
berbagai 5keberadaan6 ujud-ujud yang mungkin, dan berbagai
ujud-ujud yang mungkin tersebut lebih lanjut menjadi cermin
dan prisma yang membiaskan F?ahaya tersebut menjadi Lautan
7emilang ?ahaya. Di antara ?ahaya-?ahaya tersebut jika terbuhul
(terikat) dengan suatu struktur-struktur tertentu muncullah citra-
citra. ?itra-?itra muncul seperti buih yang muncul di lautan. ?itra-
?itra adalah buih-buih dalam lautan <ujud ?erlang 7emilang.
,adi jauhar dari Segala Sesuatu adalah D'at *uhan 8ang Maha
Agung, -Sang <ujud Mutlak 8ang Maha *unggal 8ang *iada
*erbagi !leh berbagai penyifatan-, *api tidak ada satu bagian
apapun yang tampak !leh indera maupun fikiran kita dari alam ini
yang dapat diidentikkan dengan *uhan. Segala Sesuatu adalah
*uhan, tapi tidak ada sesuatu apapun yang masih mungkin dicerap
!leh indera maupun fikiran kita yang identik dengan *uhan. "nilah
yang mungkin sering disebutkan dengan istilah 52uaGLaa 2ua,-
Dia dan tidak Dia-5. Segala Sesuatu adalah "a, tapi tidak ada
sesuatu apapun yang ada dalam kejamakan ataupun keduaan ini
yang identik dengan "a. *idak suatu k!nsepsi subyektif siapapun
yang mampu mencerap pengertian yang sempurna tentang "a,
<ujud 8ang Maha Sempurna dalam #e*unggalan dan
#e*akterbagiannya. Mungkin inilah yang dimaksudkan dengan
kalimat 5Ma arrafnaka biha@@i marifatik, -*idak-lah kami kenali
diriMu dengan pengenalan yang sebenarnya-5 atau dengan kalimat
5Duhai 8ang senantiasa kurindukan tanpa pernah kubayangkan6.
,adi kesimpulannya? Seluruh apapun yang dituliskan dalam
makalah ini tentang "a pasti tidak bisa menggambarkan0ya
sebagaimana ada0ya& dan apa artinya, anggap saja seluruh isi
makalah ini adalah hiburan lepasa senja yang tidak mengandung
#ebenaran sama sekali& Sebagaimana yang telah dikatakan !leh
7uruku tct, Maulana $umi, 5Sesungguhnya para fil!s!f itu berdiri
di atas kaki kayu6. -agaimana mungkin 5melihatnya6 dengan cara
apapun kecuali dengan 5%englihatan0ya6 ? 58aa man laa yalamu
ma hua a laa #A"EA hua a laa aina hua a laa 2A"*SD
hua illa hua6.
Dan kepada0yalah aku berlindung dari keburukan segenap
keb!d!han kami, dan Sem!ga keberkahan Sh!laat kepada 0abi
dan Ahlul -aitnya yang suci senantiasa bagi kita semua.
$enungan ;
Renungan inta
menatap Muhammad buhulan rindu
tiada lidah yang tak kelu
tiada /arrah yang tak lebur
tiada alam yang tak lenyap
tiada mentari yang tak malu
tiada bintang-bintang yang tak bergetar-getar menahan segenap
kelipnya
merintih akulah geletar cahaya Muhammad
aaakulahh geletar cahaya Muhammad
aaakulahh geletar cahaya Muhammad
dan tiada pula a1an yang tak berarak-arak menanti pertemuan
dengan Mu,
duhai Muhammad
Sajak Maulid 2abi, dimitri mahayana, !99"
<ajah Asmara
dalam 0uansa
0yala di dada
-uhulan ?inta &
dimitri mahayana, 9 0!/ember 933H
<ajah Asmara, Dia adalah puncak kesempurnaan yang mengatasi
seluruh batas-batas terjauh alam imajinasi. Dia adalah puncak
keagungan yang melampaui seluruh kebesaran rajanya raja di
raja, dalam dunia, alam dan jutaan dan milyaran bahkan trilyun+..
alam-alam yang ada (al-Aalamiin). Dia adalah puncak keindahan
yang melampaui seluruh keindahan bidadari pencabut sukma. Di
adalah Sang Maha Anggrek yang terselubung dalam hari 7uruku
8M Sayyid Musa yang keindahannya sem!ga senantiasa
dipancakan-0ya ke maya pada. Sebatang Anggrek yang terkulai
jika tiada dikenali. Anggrek dengan sejuta angi kesturi. Dia-lah
Sang Maha 7ra/itasi dengan segenap #eindahannya,
#eagungan0ya , #e?antikannya, #eangiannya. Maulana $umi
7uruku tercintan mengatakan tentang "a, !hh betapa pedih
lengkingan sebatang seruling. Mengapa duhai seruling yang tak
tahu darimana aku harus menyandarkan punggung-punggungku
kalau aku lelah. Aku rindu -ambu tempat asal muasal aku
mengada. Suaraku adalah geletar lara keterpisahan. Dimanakah
"a, duhai -ambu? Dimanakah "a, duhai Sari-Sari %usaran ?intaku?
Dimanakah "a, <ahai Sang Maha $upaan?
<ajah Asmara adalah permukaan luar dari #ekasih Abadi yang
senantiasa rapat tertutup dalam tabir-tabir kegelapan ataupun
tabir-tabir cahaya. <ajah Asmara adalah tujuan tajalliyyat
(penampakan #eindahan dan #esempurnaan *uhan) yang
menerpa para pecinta0ya. 2ujan tajalliyyat ini begitu deras
menerpa, sehingga remuklah talang-talang hati, hancurlah
saluran-saluran bet!n 5eg!6, hancurlah semua bangunan k!k!h
yang ada di hati. 2ujan tajalliyyat yang mahaderas terus-menerus
menerpa sehingga lenyaplah semua yang ada di hati, imajinasi
maupun k!nsepsi tersapu !leh airbah mahadahsyat. Airbah yang
tiap percik 'arrahnya adalah 7ambar-7ambar <jaha #ekasih.
Airbah yang tiap-tiap buihnya adalah Luapan #erinduan #ekasih.
Airbah yang kedahsyatannya adalah #ehendak 8ang Maha Agung.
5*iada apapun di hati kecuali "a, *iada 8ang Maujud kecuali "a.6
*elah berkata 7uruku 8M. Mir -udi *risakti tentang hadirnya Sang
<ajah Asmara. 5Manakala se!rang raja besar datang memasuki
suatu negeri dihancurkannya segala yang ada sehingga hanya
ialah yang duduk di singgasana agung dan mengatur seagalanya
dengan kebijaksanaannya.6 Manakala "a telah hadir di hati maka
tiada lagi selain "a, karena "a telah menghancurkan semua yang
ada di hati dan duduk di singgasana kerajaan MahaAgung di hati
kita. ,adi betapa mudah melihat apakah "a Ada di hati atau tidak?
Sekiranya dalam detak-degup jantung kita masih terukir hasrat
untuk memper!leh kekayaan sekian-sekian, atau kedudukan yang
cukup atau anita cantik, pasti "a tiada di hati& Sekiranya dalam
detak-detak kekhaatiran masing terungkap cemas-cemas akan
nasib anak dan istri sekiranya jia ini dipanggil0ya, pasti "a tiada
di hati& Sekiranya dalam lubuk hati masih terbersit harapan-
harapan pujian !rang tua, handai taulan ataupun masyarakat luas,
pasti "a tiada di hati& Sekiranya dalam lubuk hati masih terbesit
rasa takut kalau daging dan tulang kita dijadikan bahan bakar
neraka, pasti "a tiada di hati, karena dalam hati tertancap dalam
sesembahan selain "a yaitu 5aku6 yang mahabusuk dan pangkal
semua kebusukan. Sekiranya dalam lubuk hati tersimpan hasrat
yang amat kuat untuk beribadah agar memper!leh bidadari-
bidadari surga, pasti "a tiada di hati, betapa k!t!rnya
memanjangkan hasrat-hasrat birahi kita ke Alam Suci&
<ajah Asmara artinya semua adalah ajah-0ya. -ila kita
mencintai $asul, Ahlul -ait, !rangtua, istri, anak seperti kita
bayangkan menikmati cahaya lilin yang telah dipantulkan melalui
berbagai cermin atau prisma, itulah kekasih0ya yang sejati& Selain
"a hanyalah bayangan. Selain "a hanyalah citra. Selain "a
memper!leh keindahan, keagungan, kenikmatan, keanggunan,
kebaikan dari0ya. "a-lah yang ada di balik segenap keindahan, di
balik semua keagungan, di balik semua kenikmatan, di balik
semua keanggunan, dn dibalik semua kebaikan dan kasih sayang.
"a-lah Semua #esempurnaan dan #eindahan, dan tiada
kesempurnaan dan keindahan apapun selain "a. Saat hangat
cahaya mentari menerpa, bukan cahaya itu memberikan
hangatnya tapi Mentari. Semua keindahan adalah tahapan-
tahapan pancaran emanasi Sang Maha Surya. *apalah Sang Maha
Surya, maka gelaplah segala yang ada, dan hanya Dia-lah 8ang
Ada. Sebagaimana yang telah diajarka !leh guruku 2usein bin
Mansur Al-hallaj melalui berbagai Mursyid mulia (sem!ga
senantiasa dirahmati0ya). 5Manakala engkau pandangi tinta, huruf
akan menghilang. Makala engaki pandangi huruf, tinta akan
menghilang.6 *anpa tinta hutuf itu tiada, tanpa tinta hanyala
tergeletak seelai kertas putih k!s!ng. Maka tataplah $asul dan
Ahlul -aitnya yang suci di pusat-pusat. ?ahaya Sang Maha Surya,
ibu-bapak di salah satu pusat-pusat. #eindahan0ya yang langsung
terpancar kepada jasad maupun ruh, surga sebagai sepercik
pelangi di atas pelangi di alam mayapada yang terbias dari
2asrtat0ya untuk memberi karunia yang kekal pada selainnya,
neraka sebagai perckan mete!r Surya yang akan melimatkan
semua keburukan. 0eraka adalah kasih-0ya yang sejati
sebagaimana surga adalah karunia-0ya yang abadi+, maka
terucaplah untaian kata suci. 5Sekiranya .ngkau kuatkan aku
untuk menahan A'abMu maka betapa mungkin aku kuat untuk
berpisah denganMu, sekiranya .ngkai tegarkan aku untuk
menahan panasnya nerakaMu maka betapa mungkin aku mampu
untuk tiada melihat #eagunganMu +..6. itulah rintihan %ecinta0ya
yang paling sejati dan murni, Murid Agung dari -aginda $asulullah
(SA<<), "mam Ali bin Abi *halib (k).
Dalam 0uansa, 0uansa adalah udara-udara beserta segala
cakraala angkasa yang senantiasa menemani tanah lempung
tiada arti ini. Membiru keindahan ufuknya, meluas kelapangan
tatapannya. Sungguh hayat kehidupan kita tergantung pada
elemen-elemen udara tak tampak ini. *iada nafas tanpa udara.
<alau tidak terlihat. Sebagimana disebutkan dalam sebuah lagu
se!rag Sufi besar Eariduddin Attar 0aishapuri, yang kuburnya
senantiasa meangi,
5 Dar haayat
Mi parayam
Mi parayam
$u'e syab.6
5 Dalam udaraMu
aku terbang
aku terbang
di suatu malam.6
Ddara tidak nampak. *api kehidupan seluruh tubuh material kita
tergantung padanya. dan tidak mungkin kita melepaskan diri
darinya. Seandainya di sekeliling tidak ada udara, maka pasti
tubuh-tubuh material ini kan segera kehilangan hari-hari
kehidupannya.
Seperti itu pula-lah keadaan-0ya. "a ghaib dari pandangan lahir.
*api "a melingkupi semua sebagaimana udara melingkupi tubuh
ini. "a meliputi malaikat setiap <ujud dan kehidupan (baca=
keberadaan) setiap yang maujud tergantung pada keberadaan-
0ya. Subhaanallad/ii biyadihi malakutu kulli syai3in 1a ilaihi
turja3uun. #etergantungan kehidupan (baca= keberadaan) setiap
yang maujud terhadap keberadaan0ya jauh lebih dari
ketergantungan kehidupan tubuh material ini terhadap !ksigen
pada udara. ,auh sekali. *idak bisa dibandingkan.
Dalam 0uansa. 2ijau, kuning, ungu dan merah maupun berbagai
arna-arna tajalliyyat, yang ada di hati, itulah sumber segala
kesan. *uhan, *uhan, *uhan dan *uhan maupun *uhan yang
tercermin-cermin melalui berbagai mustika alam tujuh
mengesankan kesejukan nan cerlang di nuansa-nuansa hati, 8aa,
nuansa hati. 0uansa hati tiada lain sumber segala kesan dan
geletar hati. Dalam juataan nuansa hati, hanya "a yang Ada dan
tiada selain "a. Maha Suci "a yang mengg!lakkan hati dalam
nuansa 0ama-0ama-0ya. Mukmin terg!lak di antara 0ama-0ama
p!sitif dan mukmin memandang nama negatif sebagai negatif.
Sedang kafir terg!lek dalam 0ama-0ama negatif dan
memandangnya sebagai p!sitif.
0yala di dada. -agaikan lensa-lensa dan cermin-cermin, akal dari
perenung menangkap berbagai bayangan <ajah Asmara, yang
tampak dalam segala nuansa. 4emana saja engkau menghadap, di
situlah *ajah )llah. -ayangan terang, -ukan bayangan gelap.
-ayangan maya, bukan bayangan nyata. <ajah #ekasih teramat
cantik. <ajah #ekasih teramat lembut. <ajah #ekasih teramat
terang. -enderang S!r!t beribu, berjuta ?ahaya <ajah Asmara
terbias ke dalam l!h-l!h (lembar-lembar) hati nan bagaikan kertas
ingin menangkap Seluruh #esempurnaan <ajah itu. 0amun seribu
<ajah tergambarkan, sejuta <ajah pun datang meny!r!tkan
seinarnya. Sejuta <ajah tercitrakan, milyard-milyard <ajah pun
makin menyemarakkan citra-citra di hati. Chh+, Chh+, Chh+,
maka cahaya cahaya cahaya cahaya cahaya cahaya + tersebut
menyalalah. Menyala terang menggambarkan himpunan citra-citra
<ajah #ekasih yang bercampur dan berg!lak dalam berbagai
bentuk dan intensitasnya. *erbakarlah l!h-l!h lembara hati tiada
mampu menahan hujan cahaya tajalliyyat tiada tara, sehingga
lenyaplah satu demi satu ia ia yang lain selain #ekasih yang
termaktub di hati. Api menyala degan terang. Dan Api nya pun
merintih lirih
Aku akan membakar
Aku akan membakar
Aku akan membakar
Atau sirna++
"tulah atak nyala api yang ada di hati. "a adalah -uhulan ?inta.
?inta pada satu <ajah #ekasih ditambah dengan ?inta pada
<ajah #ekasih yang lain ditambah dengan ?inta pada <ajah
#ekasih yang lain +++. *iada terbayang intensitas ?ahaya <ajah
demi <ajah cahaya yang terkumpul pada -uhulan ?inta. Sampai
di sini, sampailah sang salik pada satu ma@am perjalanan ruhani
yang disebut ma@am al-mahabbah yang dileati setelah semua
selain ia melebur dengan sempurna karena terbakar !leh nyala api
cinta yang ada di hati.
2ati yang dipenuhi dengan nyala cinta akan melihat berbagai
bentuk (surah) <ajah-<ajah #ekasih yang semakin lama semakin
menambah gairah cintahnya. Semakin lama semakin tindu.
Semakin lama semakin dipenuhi !leh perihnya rindu. Semakin
lama semakin "ndah dan ?antik <ajah #ekasih. Semakin lama
semakin jauh salik melangkah mendekati-0ya, semakin salik tiada
tahu kapankah "a akan sampai kepada Sang #ekasih Sejati?
?inta menyuarakan gending-gending dan seruling
fa@ir merintih rindu sembari berkeliling
?inta meniup lembut lembar-lembar mahk!ta bunga
fa@ir menjeritkan harapan Atuk bersua
?inta menjanjikan kekasih yang dirindukan
fa@ir nanar menangis + menangis + dan menangis
<ahai #ekasih+ <ahai %upur dan -edak #esturi
<ahai Seribu <ajah Asmara&
Laksana semut, fair merayapi gunung-gunung+
di kala angin musim dingin menerpa salju-salju
C+$atih+kaki fair membiru, kaku, tiada mampu bergerak
C+$atih+di manakah dikau harus kucari
C+$atih+telah kuleati Euji nun jauh di timur dan ratusan selat-
selat berakitkan bambu
C+$atih+kau tiadalah ada di satu k!ta-k!ta cinta
C+$atih+hanyalah ar!ma eangian asli yang kudapat ataulah
gambar-gambar berpigura di pasar-pasar burung
Labuan hatiku yang tersembunyi+Latifah $atih
2arapan rasaku yang tiada terjangkau+Aliyyah $atih
%ujaan nurani yang maha agung+A'hiimah $atih
%iala-piala anggur cinta+<aduudah $atih
#ecantikan tiada tara tiada terbayang+,amiilah $atih
$aup-raup kesempurnaan kasih mesra+$ahiimah $atih
$ahmat tiada terbatas bagai samudra+$ahmaniyyah $atih
%uja dan puji yang sempurna+.
Dimitri Mahayana, 2ud-2ud $ahmaniyyah, Syair ke-9I
Maka dikatakan, !rang-!rang mukmin amat sangat ?intanya
kepada Allah. ?inta yang sejati dan murni ,auh dari seluruh
khayal-khayal syahati. ?inta yang sangat. 8ang bertambah
sangat dari hari ke hari. Seperti yang dikatakan di sebuah lagu
5omorro1, I 6ll lo%e 7ou t1ice more
Segera setelah balik mencapai ma@am al-mahabbah, <ajah demi
<ajah #ekasih yang telah berg!lak dalam nyala menariknya ke
dalam pusaran gra/itasi ?inta "lahi+, sehingga menghasilkan
kerinduan mahadahsyat pada 8ang *unggal *iada *ara. Salik akan
memasuki suatu 5Domain o$ )ttraction6, daerah di mana dirinya
akan menjadi butiran-butiran ma'har (manifestasi) yang
melingkar-lingkar mendekat dan semakin mendekat pada Sang
Maha *unggal *iada -anding. *ak mungkin lagi salik menatapkan
ajahnya selain pada0ya. Suatu kesetiaan tauhid tiada banding&
-ukankah Imam 6)li 8ainal 6)bidin )s-Sajjad 9a.s0 telah
bermunajat dalam Munajat Al-Muhibbiin1
5"laahi
mand'allad'ii d'aa@a halaaata mahabbatik
faraama minka badalaa
aman d'allad'ii anisa bi@urbik
fabtaghaa Aanka hialaa.6
5"laahi,
Apakah !rang yang tlah mencicipi manisnya cinta-Mu
akan menginginkan pengganti selain-Mu
Apakah !rang yang tlah bersanding di samping-Mu
akan mencari penukar selain-Mu.6
Dalam perjumpaan pertama Shamsuddin dari *abri' dengan
Maulana $umi, Sang Matahari dari *abri' menjelaskan, 5?inta
adalah suatu penyakit, yang !rang dihingapinya tidak pernah ingin
disembuhkan.6 8a, ?inta kepada *uhan itu perih, #enapa? %erih
karena rindu yang selalu menyayat, sedang #ekasih Sejati tiada
terjangkau. $indu yang makin menyayat. #arena semakin dekat
sang pecinta tertarik mendekati #ekasih Sejati, semkain sadar
sang pecinta ketakterjangkauan #ekasih dari haribannya. Maka
AArif besar abad ini, Ayatullah Al-AD'hma Sayyid $uhullah Al-
Musai #h!meini telah bersyair1
5Asyiam, Asyi@am
Mari'h tu am
Je in mara'
Ma daa nami kh!ham.6
5#asihku, duhai #asihku
Aku sakit, karena-Mu
Dan akan sakitku ini,
ku tak ingin sembuh.6
Satu lagi pertanda agung dari ma@am al-mahabbah ini adalah
kemabukan. -etapa tidak? 0yala api ?inta nan terus berg!lak
menggambarkan Milyunan #ecantikan demi #ecantikan 8ang Maha
?antik. Mulut terbelalak. Mata terpana. Syaraf-syaraf keindahan
dan l!kus-l!kus adah yang memahami keindahan dalam hati
tiada mampu menyaksikan ini semua. Syaraf-syaraf pun rusak, Air
-ah #ecantikan <ajah-<ajah #ekasih tertumpah dari adah-
adah penerima keindahan, meyerang segenap syaraf. #ecantikan
<ajah-0ya menyerbu seluruh indera-indera lahir dan batin. Maha
Salik pun mabuk, terhuyung-huyung tak tahu arah tak tahu mata
angin. *ak tahu di mana, ke mana, dan mau ke mana. D!y!ng
kekiri tubuhnya dalam pelukan-0ya. D!y!ng ke kanan tubuhnya
menggapai -edak-0ya. -ukankah 8M. 7uruku tercinta Maulana
'umi telah merintihkan rintihan ini?
%ernah kaulihat pecinta yang demikian kepayang akan birahi ini?
%ernah kaulihat ikan yang demikian mabuk pada lautan ini?
%ernah kaulihat ayang yang minggat dari pengukirnya? %ernah
kaulihat. <ami' bert!bat pada Adhra?
<aktu berpisah, pecinta bagai nama tanpa makna1 namun sebuah
makna seperti kekasih tak perlu nama lagi.
#au luat, aku ikannya-genggam aku menurut maumu1 beri aku
tujuan, tunjukkan ibaa raja tanpa kau aku akan terlunta-lunta.
$aja perkasa, apa yang kurang dari penunjuk jalan ini? #arena
kau tiada, api menjulang tinggi.
,ika api melihatmu, ia pasti menyingkir1 karena itu siapa saja yang
memetik maar dari unggun api, api akan memberi maar yang
indah mempes!na.
*anpa kau dunia adalah siksaan bagiku, mungkin ia akan sirna bila
ku tiada1 demi hidup kum!h!n ini, tanpa kau hidup adalah aniaya
dan derita bagiku.
-ayang-bayangmu bagaikan se!rang sultan yang sedang tamasya
dalam hatiku, malahan bagaikan Sulaiman ketika berjalan menuju
mesjid Al-A@sa di 8erusalem.
$ibuan lentera menyala, tabir segala mesjid tersingkap1 surga dan
*elaga #autsar dikelilingi $idan dan bidadari-bidadari.
*erpujilah *uhan, *erpujilah *uhan& Di Surga ribuan bulan bersinar
terang. $umah suci ini pun di huni malaikat dan bidadari-bidadari,
hanya mereka tersembuyi dari mata si buta.
-urung m!lek dan bahagia itulah yang bersemayam dalam cinta&
Siapa bisa mencapai puncak gunung Kaf kecuali burung AAn@a?
M!lek si AAn@a mulia, maharaja Shamsi *abri'& "alah Matahari
yang tak berasal dari -arat ataupun *imur, tak dari mana pun.
0yala api ?inta "lahi berg!lak, membiaskan berbagai <ajah demi
<ajah keindahan. Salik menatap #eindahan demi #eindahan
#ekasih. Salik menatap #eanggunan dan 2aibah *uhan. *iap saat
dan tiap aktu. 2ati salik-pun menangkap realitas segala
peristia. 2ati salik-pun memahami Makna #eindahan di balik
segala peristia. Semua makna yang ada di hati salik sebelum
mencapai ma@am al-mahabbah akan dimaknakan ulang
setelahnya. *iada lagi kesedihan kecuali menjadi kebahagiaan.
*iada lagi kesulitan kecuali menjadi kenikmatan. Semua hal
berubah substansi-nya, dengan sebenar-benar perubahan.
Sebagaimana dilantukan !leh Maulana $umi1
4arena cinta pahit berubah menjadi manis,
karena cinta tembaga berubah menjadi emas.
4arena cinta ampas berubah jadi sari murni,
karena cinta pedih menjadi obat.
4arena cinta kematian berubah jadi kehidupan,
karena cinta raja berubah menjadi hamba.
:alaluddin 'umi
Lenyaplah berbagai dualisme-dualisme di hadapan sang salik.
*iada lagi pahit dan manis, semuanya manis. *iada lagi tembaga
dan emas, semuanya emas. *iada lagi pedih melainkan ia adalah
!bat. 2ilangnya dualisme-dualisme ini memasukkan salik kedalam
alam m!nisme, alam kesatuan, alam ketunggalan, yang
merupakan negasi dari alam al-katsrah atau alam kejamakan.
Salik mulai akan masuk ke dalam daerah ketertarikan (d!main !f
attracti!n) dari *uhan 8ang *unggal *iada *ara, yang di dalam
daerah ini, salik akan memulai perjalanan barunya kembali menuju
ma@am-ma@am berikutnya yang tiada terhitung banyaknya. ,auh,
jauh sekali. -etapa sedikitnya bekal dan betapa jauhnya
perjalanan. C..betapa jauhnya perjalanan dalam alam para
muhibbiin ini...
Dan segala puji hanyalah bagi-0ya,
aku berlindung pada-0ya dari semua ke-iblisan diriku,
tiada daya upaya kecuali hanya dari-0ya selalu,
<allahu aalm bish-sh!ab
$enungan H
Renungan !ithrah "anusia
%uji kepada-0ya selalu. Sumber Segala 8ang <ujud di milyunan
alam. Alam material maupun immaterial. Lahiriah maupun
ruhaniah.
%uji kepada-0ya selalu. Sumber segenap ?ahaya $ahmat dan
#esempurnaan. 8ang $ahmat-0ya meliputi segala sesuatu. Dari
keseluruhannya, dari sebagiannya maupun dari 'arrah-'arrah
terkecilnya maupun yang ada di balik itu semua.
%uji kepada-0ya selalu. 8ang kekuatan-0ya mengaliri Segala.
Sehingga tampak langit-langit material tanpa tiang, dan adakah
pula tiang yang terlihat bagi langit-langit $uhaniah.
%uji kepada-0ya selalu. 8ang memancarkan dari <ujud-0ya yang
#ekal Meangi, $uh ke dalam tubuh-tubuh mahalemah dari tanah
dan air yang nista ini. Sehingga segala yang ada di tujuh lapisan
langit keberadaan ini senantiasa menyampaikan Shaalat dan
Salam kepada ,unjungan #ita, "nsan-#amil, Manusia Sempurna,
Muhammad (SA<<), dan betapa para malaikat harus bersujud
kepada #akek #ita 8M, 0abi Adam (a.s).
%uji kepada-0ya selalu. 8ang memuliakan -ani Adam dengan
Amanah Suci. 8ang tidak mampu ditanggung !leh langit dan
bumi+8ang menunjukkan jalan-0ya kepada -ani Adam untuk
melaksanakan amanah ini dengan 0abi dan $isalah 8ang *erang,
dan dengan hati yang bagaikan cermin jernih menangkap ?ahaya
dari para 0abi dan <ali-<ali-0ya.
Maha Suci 0ama-Mu, Duhai *uhan %ujaan hati-ku. Duhai *uhan
Sari ?inta-ku. Duhai *uhan segala ruang dan segala aktu. Duhai
*uhan segala imajinasi dan yang nyata.
Maha Suci 0ama-Mu, dari apa yang aku sifatkan. #arena sungguh
seluruh keterbatasan diriku yang mahalemah ini niscaya
mensifatkan sesuatu yang terbatas, dan Maha Suci .ngkau.
.ngkau-lah <ujud Sempurna *iada -erbatas. Lautan Agung
#esempurnaan *iada *ara 8ang *unggal dalam #esendirianMu
8ang Abadi.
%ena %enciptaan men!rehkan satu tujuan yang jelas bagi
pencipataan jin dan manusia. -eribadah kepada-0ya. -eribadah
kepada 8ang Maha Agung. -eribadah dengan sepenuh hakikat diri
kita kepada-0ya. *uhan telah menciptakan jin dan manusia kita
untuk beribadah kepada-0ya.
Maka dalam diri manusia ada sesuatu hasrat abadi untuk
mengagungkan sesuatu dan menuhankannya. Memuliakan sesuatu
dan memujinya tiada berbatas. Menalikan dirinya pada sesuatu
yang k!k!h dan menggantungkan nasibnya pada sesuatu ini. "ni
adalah beberapa dari unsur-unsur yang substansial dalam ibadah.
-eribadah kepada *uhan adalah substansial dan essensial dalam
diri manusia. *idak aksidental dan additi!nal. -eribadah kepada
*uhan adalah keniscayaan penciptaan suatu kemestian yang
dilakukan manusia bukan keharusan.
#arena itu jika hati manusia di suatu saat tidak mengakui *uhan
Allah (S<*), *uhan 8ang Sebenarnya, maka pasti hatinya tertaut
pada tuhan-tuhan selain Allah. Atau manakala hati sedang
melupakan *uhan, pasti ada tuhan-tuhan lain yang diingat selain
Allah. Apakah itu harga. Apakah itu kedudukan. Apakah itu anak.
Apakah itu istri. Apakah itu hasil karya. Apakah itu partai. Apakah
itu m!bil. Apakah itu keinginan-keinginan nafsunya yang lain.
-ayangkan ada se!rang $!me! yang tengah merindukan ,ulietnya
yang tak kunjung tiba. Lentik alis dan kecantikan ,uliet yang tiada
banding tentu membayanginya setiap saat setiap aktu.
Mengganggu hati yang tentram. Menggundahkan sukma.
Mencairkan adah-adah airmata hati.
-etapa mungkin se!rang beriman melupakan *uhan0ya, sedang ia
menyaksikan kebesaran *uhan0ya setiap saat dan setiap aktu di
seluruh ufuk dan cakraala alam maupun jia. Dan ia tahu
dengan sebenar-benarnya pengetahuan baha *uhan-lah sumber
seluruh kecantikan anita yang tercantik maupun bidadari
surgai, sumber keindahan semua keindahan, sumbe kasih semua
yang mengasihi. "a tahu baha "a lah yang Maha "ndah,
MahaAgung, Maha?antik (Al-,amiil), Maha#asih,+.-etapa mungkin
se!rang berimana menegasikan satu inter/al pendek aktu
hidupnya dengan hati yang lupa kepada0ya?
8aa, sungguh hanya dengan berd'ikir pada Allah-lah, hati menjadi
tentram. Sebagaimana bayi dicipta untuk merintih kehausan,
maka tatkala ia menemukan tetek ibunya kembalilah ia dalam
ketentraman. -egitu pula fitrah manusia senantiasa merindukan
0ama-0ama Allah.
Marilah kita akhiri acara ini dengan d!a bersama1
8aa Allah, sungguh kami adalah hambamu yang dh!if, hina dan
terhina, yang fakir dan miskin dihadapanMu.
8aa Allah, duhai *uanku, duhai #ecintaanku, dan Dambaan#u
Sungguh hati kami telah bertabir
Dan jia kami berkekurangan
dan Akal kami tertipu
dan haa nafsu kami telah menipu
dan ketaatanku kepadaMu sedikit
dan kemaksiatanku banyak
dan kini lisanku mengakui semua d!saku ini
Maka bagaimanakah dengan seluruh keadaanku ini,
Duhai 8ang Menutupi Semua #eburukan
Dan Duhai 8ang Mengetahui Semua 8ang 7haib
Dan Duhai 8ang Menyingkapkan Semua #esulitan
Ampunilah d!sa-d!sa ku Seluruhnya
Dengan keh!rmatan Muhammad dan #eluarga Muhammad
<ahai 8ang Maha %engampun-
<ahai 8ang Maha %engampun-
<ahai 8ang Maha %engampun-
Dengan rahmatMu, Duhai 8ang %aling %engasih dari semua yang
pengasih.
Allahumma sh!lli Aala Muhammadin, a aali
Muhammad.
$enungan L
Renungan "asa #e$an #unia dan %gama
*ahai 7ang menunjukkan D/at2ya dengan D/at2ya
dan jauh dari segala keserupaan dengan Makhlu+-2ya
9Imam )li bin )bi 5halib a.s0
1. %kar &roblema
Dari k!tak itu, muncul gambar Mad!nna sedang di sh!!t dalam
keadaan !/er-sensual, atau yaa katakanlah, maaf-maaf, lengkap
melambangkan syahat raja kuda yang paling perkasa. Maka
runtuhlah akal-akal !rang yang melihatnya. ,elas, karena menurut
Arist!teles, manusia adalah hean yang berfikir, runtuhlah akal-
akal !rang yang melihatnya. ,elas, karena menurut Arist!teles,
manusia hean yang berfikir, runtuhnya keberfikiran membuatnya
mengalami transf!rmasi menjadi hean.
Dari k!tak itu pula, pada acara Dunia dalam -erita, tersungkur
Muslimin yang ma'hlum di -!snia maupun di ?ehnya, dengan
segenap darah dan raut-raut ajahnya. "a membuat hati demi
hati, -yang masih memiliki cahaya alau amat redup-, menyala
bak mata naga, ataupun besi yang dipanaskan hingga meleleh,
mata naga kemarahan. -esi memerah yang hancur karena
diremukkan !leh 5rasa satu tubuh-rasa satu hati6, persaudaraan
Muslimin yang tumbuh subur di hati tiap Mukmin.
*elek!munikasi mutakhir membuat cross-cultural trans$ormation,
cross problematical trans$ormation, cross-political trans$ormation
merambah dan tumbuh berkembang pesat. ,elas gl!balisasi
mengarah pada pembentukan satu 5bangsa gl!bal, -@!um
gl!bal-5. Dunia. Minimal secara kultural. *idak menutup
kemungkinan secara p!litis. M!h!n maaf, sesuai dengan tema, al-
fa@ir tidak akan mendiskusikan gl!balisasi p!litis karena ini
memerlukan suatu analisis kekuatan, analisisi perkembangan
hist!ris, maupun mungkin analisis-analisis lain yang perlu.
Syahid Murtadha Mutahhari dalam Masyarakat dan Sejarah-nya
maupun Syahid Muhammad -a@ir Sadr membuktikan baha
masyarakat, -dapat dipandang suatu "ndi/idu. Sebagaimana
indi/idu mempunyai d!sa dan pahala, masyarakat mempunyai
d!sa dan pahal. Sebagaimana indi/idu mempunyai agama dan
keyakinan, masyarakat pun mau tidak mau mesti (niscaya)
mempunyai Agama dan #eyakinan. "ndi/idu mempunyai aspek
material maupun spiritual, demikian pula masyarakat. ,elas
terdapat hubungan antara aspek material maupun spiritual
indi/idu maupun masyarakat. Sebagai c!nt!h sederhana, C#-
(Crang #aya -aru) mengalami perubahan aspek material drastis,
-dan betapa sulit menjadi C#- tanpa mengalami degradasi
spiritual. #emajuan drastis aspek material masyarakat yang
disebabkan penerapan Saintek membuat masyarakat dunia
menjadi M#- (Masyarakat #aya -aru). Degradasi spiritual M#0
nampak jelas dengan maraknya pr!stitusi dan tempat-tempat
maksiyat di k!ta-k!ta industri yang kaya. "ni pula yang mungkin
membuat Dlama Madura 5kurang sreg6 dengan industrialisasi
masyarakat Madura?
Ada dua analisis peran yang saya imajinasikan tentang 7l!balisasi.
"ni sehubungan dengan peran Agama dalam 5$ekayasa
*ransf!rmasi -udaya 7l!bal Mutual Multilateral Multikultural
Multip!litikal Multiek!n!mikal Multis!sial dalam k!nteks apakah itu
akan ditransendensikan ataukah akan dimaterialisasikan, dan
apakah itu akan diregulasikan secara gl!bal ataukah
dideregulasikan secara gl!bal+6 (S!rry, ini sedikit guy!n ngaur).
Lebih tepat lagi adalah dua analisis peran !rang-!rang yang
beragama dalam menentukan Agama Dunia-%asca 7l!balisasi.
Sil!gismenya sederhana. #arena masyarakat mesti punya Agama,
sedangkan kenyataan terdapat banyak agama, maka ada
beberapa kemungkinan. Masyarakat akan memilih salah satu
agama yang ada sebagai Agamanya. Atau, masyarakat akan
melakukan sinkretisasi beberapa agama yang ada dan memilihnya
sebagai Agamanya. Atau, masyarakat akan menghasilkan 5agama
baru6 yang dipilih secara sadar sebagai Agamanya. Sebelumnya
saya m!h!n maaf, dalam makalah ini saya menggunakan
pengertian agama dalam arti luas (sebagai terjemahan dari ad-
diin), sehingga bagi semua pihak yang menggunakan pengertian
agama dalam arti sempit, harus ada re-definisi dan re-k!n/ensi
makna-makna semantik sebelum melanjutkan diskusi kita. Dalam
pengetian ini k!munis, -atheis pun beragama, agamanya tidak lain
adalah atheisme itu sendiri.
2. 'uih('uih di )autan
Dalam m!del ini, masyarakat gl!bal dim!delkan sebagai lautan,
transf!rmasi budaya gl!bal dim!delkan sebagai gel!mbang lautan,
dan !rang-!rang yang beragama dim!delkan sebagai buih-buih di
lautan. 7erak pertumbuhan dan perkembangan masyarakat gl!bal
ditentukan !leh gel!mbang gl!balisasi itu sendiri. Saintek jelas
berubah-aktu, maka Agama masyarakat pun berubah aktu.
Dan teriakan-teriakan pada Ahli Dakah hanyala seperti tetes-
tetes 'at arna yang diteteskan ke dalam lautan.
Dalam m!del ini, agama hanyalah aksiden, dan tidak bisa menjadi
substansi. Misalnya pun kita bayangkan bermunculan milyaran ahli
dakah. Sebagaimana halnya bisa kita bayangkan jika seluruh
permukaan laut dipenuhi buih. -uih tetap buih. Secara fisik ia
tidak mempuntai p!tensi untuk mengubah gerak laut. Segera saja
gel!mbang demi gel!mbang akan menelannya. #eberadaan buih
niscaya diikuti !leh ketiadaannya ditelan gel!mbang lautan. 2ari
ini M mendengar ceramah ,umat. Sebelumnya tadi pagi M melihat
aurat-aurat 5megal-meg!l6 dalam Senam 2ealthy Suplerhealthy
Superstar SuperseBy Superm!dern Superupt!date+..Aer!bic,
pulang mampir n!nt!n film semi-p!rn! super-/ulgar dan pulang
n!nt!n memperk!sa dan membunuh ceek? Anak *# sudah bisa
ber'ina? ?eramah subuh? ?eramah *arih? %engajian? -agai buih
di lautan. Sekali buih tetap buhi. Analisis fil!s!fisnya amat
sederhana. -uih hanyalah aksiden temp!ral lautan. Aksiden
bukanlah substansi. Sifat temp!ral ekstrim menyebabkan buih tak
akan menyebabkan perubahan substansi lautan sampai kapanpun.
3. &usaran ahaya Rahmat
Analisis peran kedua ini mem!delkan kebenaran dan #ebahagiaan
%uncak sebagai satu cahaya lilin yang e;ist, dan uni+ue. Sedang
puak-puak bangsa dan ummat manusia adalah seperti lar!n yang
mencari kebahagiaan. Sedang !rang-!rang yang beragama, -atau
lebih tepatnya !rang-!rang yang beragama dengan benar-, adalah
bagai kupu-kupu yang telah menyatu dengan #ebenaran dan
#ebahagaiaan %uncak ini. Sehingga tanggallah ke-lar!nannya dan
berpendarlah cahaya lilin kebahagiaan dalam dirinya. Mereka
menjadi imitasi-imitasi cahaya lilin kebahagiaan. Sehingga lar!n-
lar!n pencari kebahadiaan berkitar-kitar meng!rbit dengan indah
dan harm!nis terdapat pusatnya yang tunggal. Meng!rbit secara
eksistensial bukan secara fisik. %usatnya yang tunggal adalah
#ebenaran dan #ebahagiaan %uncak, *uhan 8ang Maha $ahman.
Sehingga lar!n, kupu dan *uhan jadilah satu, jadilah suatu
Masyarakat 7l!bal "lahi. Satu masyarakat yang harm!nis yang
mengikuti jalan-jalan (ta!) yang mendatangkan rahmat.
$ahmat tersebar di mana-mana. Se!lah langit terbuka dan
menyiramkan badai rahmat sampai !rang tidak dapat melihat apa-
apa lagi kecuali $ahmat ada di dalam, di luar dan menyertainya
baldatun th!yyibatun a rabbun ghafuur. #eadilan *uhan tegak di
muka bumi. Satu kesatuan gl!bal budaya (0-1 mungkinkah juga
p!litik?) dunia. Dunia yang ilahiah. -ukti baha *uhan tidak
menciptakan manusia dan alam ini dengan sia-sia. Mustahil "a
melakukan sesuatu yang sia-sia. Maha Suci "a dari seluruh apa
yang disangkakan makhlu@nya yang b!d!hG
Saintek, -terutama dengan tekn!l!gi k!munikasi dan
transf!rmasinya-, merupakan infrastruktur material yang men-
supp!rt penyebaran rahmat kupu-kupu cahaya agama ke seluruh
bagian dari dunia, pandangan yang lebih ekstrim lagi
mengatakannya, itu syarat perlu (necessary c!nditi!n) bukan lagi
sekadar supp!rt. 7l!balisasi material dispiritualisasi sempurna.
Atau lebih !ptimis lagi, di "slamisasi sempurna? Apakah itu yang
disebut dengan abad Mahdi?
#arena itu, sebutlah analisis peran ini sebagai satu cabang yang
mungkin dari Mahdism Eutur!l!gy. Dalam futur!l!gi ini, agama
memiliki peran yang substansil dalam gl!balisasi. *idak aksidental.
*idak pula temp!ral ekstrim. *api ia bisa disebut temp!ral dalam
artian baha semua yang ada di dunia ini pastilah akan lenyap.
Sehingga karena itu, jika kita bisa menempatkan peran kita
dengan pert!l!ngan0ya dan petunjuk0ya sebagaimana m!del
masa depan ini, "slam akan menjadi Substansi Masyarakat 7l!bal
Dunia. -agaimana cara kita menempatkan peran kita? Mari kita
bertanya pada para Dlama kita 8M. Dan aku berlindung dari semua
kedh!ifan ucapan yang muncul dari fikiran yang lemah dan bathil
ini, dan sungguh-sungguh Segala %uji hanyalah bagi0ya selalu.
#uakhiri tulisan ini dengan mengharap keberkahan Sh!laat 0abi
8M.
$enungan I
Surya* Rembulan dan )ilin +ecil
telah berkata 7uruku 8M, Maulana $umi1
<4arena cinta pahit berubah menjadi manis,
karena cinta tembaga berubah jadi emas.
4arena cinta ampas berubah jadi sari murni,
karena cinta pedih menjadi obat
4arena cinta kematian berubah jadi kehidupan,
karena cinta raja berubah jadi hamba=
8aa, ?inta merupakan kekuatan mahadahsyat yang siap
meremukkan segala sesuatu selain #ekasih. "a adalah sari segala
gerak dan harm!ni semesta. Semesta yang berputar-putar dalam
tarikan pusaran Sang Maha7ra/itasi, %usat-%usat ?inta segenap
makhluk. ?inta adalah salah satu rahasia-rahasia dari D'at-0ya.
Apakah ?inta itu? *iada kata, tiada pena, tiada ungkapan, tiada
lirik apapun yang bisa menggambarkan Apakah ?inta. 2anyalah
seperti asap-asap yang terbang menghilang dalam taufan, kata
hanyalah mampu mengungkapkan satu sisi-sisi kecil dari
keagungannya.
*entang ?inta "lahi, Sang Maha Surya, telah berkata 7uruku 8M
Sayyid Musa Al-#ad'im Al-2absyi baha telah bersyair "mam
#h!meini,
5Asyiam, Asyi@am
maridh tu am
'e in mara'
ma daa nami kh!ham.6
5#asihku, duhai #asihku
Aku Sakit, karena-Mu
Dan akan Sakitku ini,
ku tak ingin sembuh.6
?inta adalah Sakit dan %erih. *api %e?inta tak ingin sembuh dari
Sakitnya. Sakit karena $indu akan #ekasih nan tak kunjung tiba.
Sakit karena Api 2asrat akan perjumpaan dan pertemuan dengan
#ekasih. Sakit karena #ekasih demikian Mulia, Agung, Suci, *inggi,
Maharani, Mahaanggun, Maha +., tiadalah pantar al-fa@ir
menyentuh batas-batas terluar yang paling jauh dari 2adhirat
#ekasih.
*entang ?inta kepada 0abi Muhammad, $embulan Asmara,
?ermin #esempurnaan *uha, Makhlu@ 8ang %aling Smepurna, al-
fa@ir yang dh!if ini bersyair1
menatap Muhammad buhulan rindu
tiada lidah yang tak kelu
tiada /arrah yang tak lebur
tiada alam yang tak lenyap
tiada mentari yang tak malu
tiada bintang-bintang yang tak bergetar-getar menahan segenap
kelipnya
merintih akulah geletar cahaya Muhammad
aaakulahh geletar cahaya Muhammad
aaakulahh geletar cahaya Muhammad
dan tiada pula a1an yang tak berarak-arak menanti pertemuan
dengan Mu,
duhai Muhammad
?inta kepada 0abi Muhammad (SA<<) adalah identik dengan
?inta kepada *uhan. #arena Muhammad (SA<<) adalah #ekasih
*uhan. Apa yang dicintai Muhammad (SA<<) dicintai !leh *uhan.
Apa yang dimurkai Muhammad (SA<<), dimurkai !leh !leh
*uhan. 0abi berakhla@ sempurna, berjia amat mulia, berajah
paling indah dan tampan. *iada-lah satu percik 'arrah apa pun
dalam lahir dan batin 0abi, maupun dalam tujuh lapisan alam
dalam semesta 0abi melainkan dipenuhi dengan segenap
#eindahan, #eagungan dan $idh! *uhan. Mukmin adalah !rang
yang mencintai 0abi lebih dari mencintai dirinya sendiri, dan
mencintai #eluarga 0abi lebih dari mencintai keluarganya sendiri.
Sh!laat sejahtera atas0ya selalu.
Di dunia ini, tiada mungkin kita bertemu dengan #ekasih Sejati,
Sang Maha Surya, *uhan 8ang Maha Agung. *iada pula mungkin
kita bertemu dengan $embulan Asmara, buhulan cinta para <ali
dan hamba yang taat, Muhammad (SA<<). *api bagi hamba yang
dikaruniai penglihatan indah, tiada lain segenap 'arrah di semesta
adalah biasan-biasan $ahmat dan Sentuhan #ekasih 8ang Maha
Agung. Di antara 'arrah-'arrah tersebut, ada l!kus-l!kus ?inta
yang paling terang, adalah #asih Crang *ua dan ?inta maupun
-irahi antara Laki-Laki dan <anita. Al-fa@ir menyebut l!kus-l!kus
ini sebagai Lilin-Lilin #ecil. Manakala aku menatapi lilin-lilin kecil ini
aku teringat akan ?ahaya Sang Maha Surya, Manakala aku
menikmati keindahannya, aku teringat akan biasan-biasan ?ahaya
Sang Maha Surya. SuamiG"stri adalah ladang-ladang kasih, ladang-
ladang asmara, tempat al-fa@ir menanam benih-benih ?inta, dan
melatih untuk merasakan pedih sekitnya ?inta. Ladang-ladang
kenikmatan maupun peng!rbanan, pertemuan maupun kerinduan.
sepercik terang lilin dalam kelam,
saat tiada Surya maupun 'embulan
melepas setitik rindu dan dahaga
akan 4ekasih Sang Maha )gung, Sang Maha Surya
dan 'embulan Maha-antik, MahaIndah, Muhammad
Menatap lilin-lilin kecil adalah #ehangatan. Mengurangi Silau-Silau
jika kita langsung menatap Surya. Menatap lilin-lilin kecil adalah
#enangan. Mengenang #ekasih Mahacantik Mahaanggun
Mahamesra, Alla AA''a a ,alla dan ?erminannya 8ang A'ali,
Muhammad (SA<<).
)ku pun mabuk dalam hangat cahaya lilin-lilin kecil
merah kekuningan nan bergoyang lamban bak taburan manik-
manik asmara
menggerakkan jutaan nuansa bayangan dan bintang-bintang
pemabuk
5iada sadar, tiada keluh, tiada kesah, tiada desah,
tiada detak-detak hati,
tiada pula a1an beranak mendung
:ernih, .ening kutatap nuansa yang bergoyang dalam ,autan
5ajalli
)ku pun mabuk dalam nuansa tarian lilin-lilin 5ajalli,
,ilin-,ilin merasuk bak )nggur
,ilin-,ilin 7ang Indah bak ,ailah
,ilin-,ilin menari bak 8akiyah
,ilin-,ilin menangis gembira
,ilin-,ilin melengking merdu
,ilin-,ilin )smara
>uncak 4emabukan rang-rang 5uhan
,ilin-,ilin nan tiada membuat dahaga
tapi membakar kerongkongan >erindu 5uhan
tetes demi tetes -airan >utih Suci terbakar dalam )pi -inta
-airan 7ang memabukkan, itu lah aku
aku demi aku yang kepayang
menetes lenyap dalam kegelapan malam
lebur dalam keindahan )pi, ?incu-?incu 4ekasih nan merona
merah
aku demi aku keram dalam ketiadaan
menatapi 5ajalli demi 5ajalli,
4eindahan )pi lilin nan merona merah kekuningan, 'ona-'ona
4ekasih bertahtakan manik munri keemasan,
oo, aku telah mabuk dan 5erbakar
oo, aku telah mabuk dan 5erbakar,
Sirna dalam @ana
oo, Sang Maha$ana, maha$ana, maha$ana,
dengan )sma2ya 7ang Maha 5inggi
Dia memandang, aku tersipu
)ku memandang, Ia pun tersipu
memalu dengan pipi2ya 7ang Memerah :ambu
, Duhai Ia 7ang Mahamalu dalam >uncak 4eanggunannya
4usentuh lentik bulumata2ya,
Ia belai rambutku terberai,
)irmata dalam senyuman
Dengan sejuta makna dan cita
-itra itu memancaran &ujan pelangi di alam mimpi,
dalam alunan <bulan madu di atas a1an=
dan jutaan /arrah langit nan senantiasa membiru,
dalam kelapangannya aku bercumbu dengan mesra,
Sedang 4ekasih 2an Maha-antik memamerkan merah
rona pipi2ya, dengan *angi-*angi a/ali yang,
meleburkan segenap /arrah dan mengguncang
)ku pun duduk bertelekan )1an-)1an putih nan menyelimuti ku
dari segenap tatapan dunia
maupun menyembuyikan aku dari khayalan hasrat-hasrat yang
tertidur di alam mimpi,
Segelas )nggur nan kuteguk, )nggur tetes airmata kerinduan
4ekasih,
)rak 4esturi tiada banding,
4ureguk cukup satu tegukan, dan Mabukpun menjalar ke segala
bagian-bagian terlembut dari ji1aku,
.ak keledai lupa akan kepalanya aku terjerembab dalam lorong-
lorong pusaran -inta mahadahsyat,
Di tiap relung kutemui .erjuta *ajah 4ekasih 'upa1an,
menyanyikan lagu cinta dan dahaga,
dan dahaga,
Dalam setiap tetes kedahagaannya terdapat Samudera,
7ang menyegarkan jutaan kedahagaan baru
hh, hh, hh, jangan begitu Duhai 4ekasih,
hh, hh, hh, janganlah malu Duhai 4ekasih,
Seiring serunai jagung menyiulkan lara keterpisahan,
Serentak aku memasuki jutaan persatuan, yang masing-
masingnya menyantikan ribuan nyanyi perpisahan baru,
Sejengkal saja dari mata tapi ada jutaan, milyaran, trilyunan,
trilyun-trilyun, tak hingga titik yang harus dilalui, Dan tiap
titiknya mengandung rahasia-rahasia *ajah 4ekasih nan rupa1an,

hh, hh, hh, 2ur melesat kembali ke asal tempat segala


bermuara,
hh, hh, hh, kutatapi -eralng *ajah Muhammad buhulan
)smara, melalui 2ur2ya, 2ut itu, 2ur itu, 2ur itu,
.etapa mungkin ini kutuliskan, 5anpa >ancungan 4ekasih4u, 7ang
Maha )gungA
Duhai nuansa, a1an dan segala dahaga yang tersimpan dalam
hujan-hujan 5ajalli
Duhai hati, rasa dan segenap -inta yang tersembunyi rapat dalam
tiap cinta-cinta
Duhai kekasih, dan segala *ajahMu yang #ngkau sembunyikan
dalam tarabir tarabir tiada terhingga ..
Darah pun tertumpah
Dari percik-percik darah )l-hallaj,
Melarik ke a1an dan langit yang biru
,aa ilaaha Illa )llah,
yang asli tanpa cela, tanpa ragu, terang benderang dalam
naungan bendera )smara,
Mengguncang sungai
,aa ilaaha Illa )llah,
yang mengalirkan semua air dari hulu ke muara,
yang mengalirkan Semua dalam :alan, 5ao, yang benar
Mengguncang segala,
,aa ilaaha Illa )llah
yang senantiasa memancar dalam iluminasi segala,
Iluminasi 1ujud a/ali, tiap saat, tiap 1aktu, tiap percik, tiap
ruang, dan tiap segala yang tak bisa diungkapkan dalam 1aktu
ataupun ruang
Diam dalam 4etunggaln 5iada 5aranya,
,aa ilaaha Illa )llah
nan hanya diketahui oleh2ya dalam tahap pertama setelah
kegaiban2ya terhadap diri2ya sendiri, )kal Segala, )kal
Mahasempurna, Muhammadar 'asulullah,
Syahadat sempurna
5ertuliskan dengan ,aa merah muncrat dari hati,
Dan bertahtakan lengkap syahadar memerah sukma,
Darahpun menetes menuliskan Saksi demi saksi
4etunggalan2ya, Syahid &usein bi Mansur )l-&allaj,..,
$enungan :
,maginasi Teo-anik . ,majinasi &enci$taan
menatap 4ekasih buhulan rindu
lidah tertetak menjadi kelu
orok merah berari membiru
labuan bunda kaku membatu
&ud-&ud 'ahmaniyah, syair ke-dua
&. 'rolog
Apakah di surga itu ada arna dan bunyi sebagaimana di dunia
ini? Demikian, kami sibuk berbincang saat bis malam -andung-
Surabaya yang saya tumpangi beserta Sayyid Musa menyusun
sil!gisme-sil!gisme menghadapi tikungan-tikungan Sumedang
yang amat tajam tersebut. Setajam itu pula, terulur kilauan-
kilauan berlian argumentasi dari akal Sayyid Musa, -pancaran
hikmah-, yang mengiris-iris semua kegelapan sehingga terang
te!fani mengatasi segala yang ada&
5%ertama, arna dan bunyi, ditinjau dari sebab-sebab materialnya
jelas tidak ada di surga. Mengapa? #arena arna dan bunyi di
alam fisik ini ditimbulkan !leh gel!mbang-gel!mbang dengan
besar amplitud! tertentu, yang pasti-pasti terbatasi !leh ruang
dan aktu. Artinya mereka bersifat material. Sedang surga pasti-
pasti adalah suatu yang bersifat spiritual (immaterial),6 begitu ujar
-eliau.
<5api >aduka,
apatah nan hendak kuucapkan tentang
pelangi-pelangi nan dengannya Ia kecup bibir-bibir hatiku
atau dengan sim$oni yang kemarin dinyanyikan2yaA
hijau biru 4ubah 'aja nan senantiasa nanar kutatapiA=
demikian aku menja1ab pada .eliau.
5Ch+, budakku yang setia, pemilik ukuran yang mahafakir,+,
arna dan bunyi, sekiranya kita pandang secara hakiki adalah
sesuatu yang tidak mengharuskan adanya sebab-sebab material.
Artinya sebab-sebab material timbulnya arna dan bunyi, -seperti
panjang gel!mbang, frekuensi gel!mbang, kecepatan gel!mbang,
mata, syaraf dan lain-lain-, hanyalah merupakan bagian dari
syarat cukup (su$$icient conditon) timbulnya arna dan bunyi. Dan
sekali-kali bukanlah merupakan syarat cukup itu sendiri, apalagi
syarat perlunya. Apa buktinya? Dalam mimpimu yang kauceritakan
itu, engkau jelas-jelas menatap arna dan bunyi. .ngkau menatap
keindahan "stana #ekasih di balik aan, dan "a pun menyanyi
untukmu dengan teramat merdu. -ukankah dikatakan 0abi Daud
merupakan peniup seruling di surga?6
5Selain itu, !h+, budakku yang penuh semangat dalam
memerangi keb!d!hannya, +, sekiranya engkau memerlukan bukti
yang lebih akurat secara fil!s!fis, apakah arna itu secara !byektif
ada pada cahaya ataukah merupakan suatu hal yang hanya ada
secara subyektif? Demikian pula apakah bunyi itu !byektif atau
subyektif pada gel!mbang suara? ,elas-jelas ia bersifat subyektif,
-tidak !byektif. #enapa? -agi se!rang buta atau tuli, keberadaan
!byektif gel!mbang cahaya atau suara tidak mengharuskan
keberadaan !byektif arna dan bunyi.6
5,adi arna dan bunyi itu subyektif. "a memiliki suatu keberadaan
!byektif dalam alam subyektif !rang yang melihat dan
mendengarnya. ,adi cahaya dan gel!mbang suara di alam fisik ini
tidaklah merupakan sumber satu-satunya tampaknya arna
maupun terdengarnya bunyi,6 demikian Sayyid menjelaskan
panjang lebar.
<:adi, >aduka
apakah itu hijau dan biru yang kunikmati sejuknya dalam
mimpiku,
ataupun <5he )ncient Melody= yang kudengar sampai aku
menggeletar dalam puncak kerinduan dalam mimpiku itu, duhai
Sayyid B ku 7M.=
5anyaku sembari mengagumi bekas-bekas cahaya sujud dan
ta$akkurnya yang menjulang ,angit.
-eliau pun menjaab sebagaimana bersyair lirih1
<Itulah tempat hamba mungkin menyentuh Maha 'ani,
tempat Muhsin terkapar penuh lara, dalam buaian pelangi di atas
a1an,
Itulah tempat aku senantiasa bertemu dengan 4akekku 7M, )li
9a.s, k.10
dan menciumi hikmah-hikmahnya.
Itulah Imajinasi 5eo$ani. C=
1. ,majinasi Teo-ani . ,majinasi +reati-
Sebagaimana kausalitas menunjukkan, -sejelas mentari di siang
b!l!ng-, alam-alam yang lebih tinggi itu pula hasrat ilahiyah dalam
diri manusia menembus dan menyaksikan alam-alam itu. Secara
fil!s!fis alam-alam itu adalah alam-alam yang memiliki derajat
pri!ritas lebih tinggi dari alam material kasat indera ini. Lebih
tinggi dalam artian suatu sebab yang mendahului akibat. Secara
fitrah-akliah-@!lbiah alam-alam itu lebih menarik jia manusia dari
pada dunia fana ini.
#eteraturan bumi dan planet-planet mengitari matahari membuat
para ahli fisika menembus dan menyaksikan eksistensi hukum
gra/itasi yang menjadi sebab dari keteraturan itu. Sebuah lukisan
indah membuat !rang-!rang yang dapat mengapresiasinya ingin
berjumpa dan mengenal lebih lanjut pribadi pelukisnya. Amat sulit
di sini memisahkan antara hasrat rasi!nal yang selalu dituntun
!leh kausalitas dan prinsip n!n-k!ntradiksi l!gis dan hasrat
irasi!nal yang selalu dituntun !leh gerakan mekar angi bunga-
bunga hati yang semerbak rancak dan senantiasa meangi.
#ini, ketika abdigakir ini sedang berusaha merasi!nalisasi
kumpulan-kumpulan pengalaman ini, dalam imajinasi saya ada
se!rang penari anita bergelayutan mesra di cabang-cabang
maar dan membuat saya mabuk + mabuk dan mabuk + Saya
tak tahu apakah saya saat ini berfikir atau bermain simf!ni. Saya
tak tahu apakah saya saat ini sadar ataupun mabuk.
#emabukan spiritual karena terang dan lembutnya selarik kecil
dari ?inta *uhan yang dikaruniakan kepada kita, mengangkat kita
ke suatu alam-alam lain. %ada alam-alam tersebut ada pandangan,
sebagaimana kita dapat memandang di dunia. %ada ruang-ruang
tersebut ada pendengaran, sebagaimana kita mendengar di dunia.
?inta *uhan menarik manusia, baik lahir maupun batinnya, dan
segenap indera dan persepsinya, ke alam-alam yang lebih tinggi+
Alam yang kurang !byektif jika dilihat dari !byektifitas alam
material, tapi sebenarnya adalah alam yang lebih !byektif jika
dilihat dari Cbyektifitas Mutlak, #ebenaran 8ang Maha *unggal.
#emabukan ruhaniah yang membaa manusia ke dalam sari
kecanduan ?inta "lahi ini di saru sisi melenyapkan kesadarannya
dalam dunia ini, tapi di sisi lain memberinya kesadaran yang hakiki
tentang hakikat dunia dan segala yang ada ini.
Sentuhan putik benih-benih berseri
4eceriaan pemabuk dalam tarian bintang perumpamaan
Ia belah ujung-ujung kelipnya dan dirajutnya
menjadi manikan murni keriangan
menjadi jantung, darah dan airmata
menjadi lentera gemilang bak pelangi dalam tetes-tetes embun
atau mentari yang sejuk
Syaki, pemilik anggur-anggur yang mematikan
elang-elangmupun telah membunuh
ji1a-ji1a yang bagaikan ayam mengais-gais tanah
maka kupinta racunmu dengan segera
agar rindu tiada lagi menyayat
-incin cendana tanda kematianpun kau berika
Senyum bahagia sang peminum racun
&ari-hari yang cerah telah tiba
Apa itu te!fani? *e!fani adalah tajalli
<ujud 8ang Maha Mutlak tiada tertara tiada berbanding tiada
berbatas apapun alau hanya 0ama-0ama. 0ama tiada
membatasi ujud, ia hanyalah satu penyebutan <ujud itu sendiri.
*iada selain <ujud 8ang Maha Mutlak ini. Selain <ujud 8ang Maha
Mutlak ini hanyalah ketiadaan mutlak (al-Aadam al-muthla@, atau
nothingness). 2akikat Jat-0ya tiada lain adalah <ujud0ya yang
tiada lain adalah ujud itu sendiri. *unggal, tiada terhitung luas,
tiada berbatas. -esar, tiada tersifati dengan sifat apapun. *unggal,
tiada terhitung karena dua-nya tidak pernah ada, dan tidak ada
dua, tiga,+ yang mendampinginya dalam apapun. *unggal tiada
tara dalam #esepian0ya yang a'ali. Inni usyhiduka 1aka$aa bika
syahiida, + Aku bersaksi tentangMu dan cukuplah .ngkau sebagai
saksi. ?ukuplah <ujud sebagai saksi atas <ujud. #arena selain
ujud adalah ketiadaan muthla@. ?ukuplah keberadaan sebagai
saksi atas keberadaan. #arena apa yang bisa memperjelas
keberadaan? Saksi atas keberadaan diri0ya (eBistence in-itself),
saksi atas ketunggal diri0ya (ahadiyyul mana), saksi atas
kesempurnaan diri0ya (yang <ajib sedang segala selain "a
mungkin, atau dengan kata lain, yang Ada sedang segala selain "a
tidak ada).
-reatio e; nihilo, penciptaan segala yang ada dari nothingness
(ketiadaan muthla@), adalah mustahil. #arena jika ini mungkin,
maka ada %enciptaan (#hali@), dan 5ada6 nothingness (ketiadaan
muthla@) dan adan makhlu@ yang diciptakan !leh #hali@ dari
nothingness (ketiadaan muthla@). Sedang ketiadaan muthla@ itu
benar-benar tiada ada sehingga tidak memiliki efek apapun. ,adi
makhlu@ apapun diciptakan #hali@ tidak membaakan efek
apapun dari nothingness. Artinya 5tidak ada6 nothingness yang
merupakan unsur penciptaan atau mudahnya ketiadaan itu benar-
benar tidak ada apa-apa. #alau 5ada6 ketiadaan muthla@ yang
merupakan unsur penciptaan berarti ada bisa identik dengan tiada,
dan ini merupakan k!ntradiksi.
*ajalli bukan creatio et nihilo. #esedihan *uhan 8ang Maha <ujud
dan tidak ada yang ujud kecuali <ujud ini digambarkan dalam
frasa berikut = 5Aku adalah %erbendaharaan yang tersembunyi.
Aku ingin dikenali. #arena itulah Aku mencipta, agar Aku dikenali6.
Erasa ini merupakan kesedihan dari 0ama-0ama *uhan yang ada
dalam peti-peti ketidaktahuan. #etidaktahuan karena tidak ada
yang menamakan 0ama-0ama tersebut. *idak ada yang
mengenali 0ama-0ama tersebut. *idak ada yang menyebut 0ama-
0ama tersebut. #esedihan ini terujud dalam bentuk 0afas "lahian
(tanaffus) yang tidak lain adalah #asih ($ahmah) dan eksistensial
(ijad), dan yang dalam dunia misteri adalah kasih <ujud *uhan
dengan dan untuk Diri0ya sendiri, yaitu, untuk 0ama-0ama-0ya
sendiri.
0ama adalah pandangan kepada <ujud dari satu sudut pandang
tertentu. <ujud adalah )r-'ahman. <ujud adalah )r-'ahim.
<ujud adalah )l-,athii$. <ujud adalah )l-3)/hiim. <ujud adalah
)l-)liyyu. )r-'ahman adalah )r-'ahiim adalah )l-,athii$ adalah
)l-6)/hiim adalah )l-6)liyyu. Dan Dialah <ujud Al-Muthla@ . d'at
*uhan tidak bisa dibatasi !leh apapun dan tiada terbatas. Sebagai
suatu c!nt!h mudah, karena keterbatasan mata kita, maka tidak
mungkin kita memandang seluruh aspek sebuah rumah dari segala
sudut pandang pada saat yang bersamaan. ,ika kita memandang
dari atas kita sedang memandang rumah. ,ika kita memandang
dari samping kita sedang memandang rumah. ,ika kita
memandang dari penjuru atas kita sedang memandang rumah.
Maka ada yang disebut tampak atas, tampak samping, dan lain-
lain. seperti itualh 0ama. Segala sesuatu selain *uhan terbatas,
minimal !leh kekuasaan *uhan yang menciptanya. #eterbatasa itu
esensial. 2akiki. 2akiki dalam artian yang paling dalam dan tidak
berubah dan tidak pernah akan berubah. #eterbatasan esensial
segala sealin Jat *uhan membatasi secara esensial pandangan
dari segala keapda Jat *uhan meleati 0ama-0ama. 0ama-0ama
inilah yang masih mungkin di 5pandang6 !leh segala selain Jat
*uhan. 2anya 0ama, sekali lagi hanya 0ama. -ukan Jat *uhan itu
sendiri.
-etapa tidak sedang #ekasih Allah. Makhlu@ Allah 8ang %aling
Sempurna di sekalian alam $asulullah (S.A.<.<) yang mulia telah
bersabda =
54ami tidak mengetahui #ngkau sebagaimana seharusnya #ngkau
diketahui. 4ami tidak menyembah-Mu, sebagaimana #ngkau
seharusnya disembah.=
9"D &adist, Imam 4homeini, .uku >ertama, Mi/an, -etakan
4edua, !99(, hal ED0
*ajalli adalah penampakanGmanifestasi 0ama-0ama *uhan.
Seluruh makhlu@ yang tercipta tiada lain adalah manifestasi 0ama-
0ama *uhan. <ujud Mutlak bagaikan Mentari yang memancarkan
?ahaya #eberadaan kepada berbabagai 0ama-0ama. 0ama-0ama
tidaklah memiliki <ujud secara !byektif, mereka hanyalah
memiliki ujud secara subyektif atau imajinatif. 8a, bagi <ujud
8ang Maha Mutlak 0ama tidak mungkin mempunyai keberadaan
secara !byektif, kecuali 0ama tersebut identik dengan <ujud 8ang
Maha Mutlak. ,ika 0ama mungkin mempunyai keberadaan secara
!byektif alaupun ia tidak identik dengan <ujud 8ang Maha
Mutlak, maka ini melanggar prinsip n!n-k!ntradiksi.
0ama-0ama *uhan yang terkena cahaya <ujud akan berpendar
dan mereka akan memancarkan ?ahaya <ujud sesuai dengan
sudut pandang masing-masing. Antara ?ahaya yang terpancar dari
satu 0ama dengan ?ahaya yang dipancarkan dari 0ama lain dapat
terjadi berbagai hubungan. -erbagai hubungan tersebut bisa
merupakan unifikasi, negasi, interseksi, dan lain-lain. -erbagai
hubungan antar 0ama kembali memendarkan berbagai 0ama-
0ama baru yang merupakan manifestasi dari berbagai 0ama-
0ama yang lebih dulu memper!leh ?ahaya <ujud. "ni terjadi terus
menerus di berbagai arah sehingga 5terciptalah6 alam ini sebagai
manifestasi dari 0ama-0ama Allah. Atau dengan kata lain, seluruh
alam ini tidak lain adalah 0ama Allah dalam sebuah ceramah
"mam Sayyid $uhullah Al-Musai Al-#h!meini dijelaskan baha1
5*he h!le !rld is a name !f Allah, because the name !f thing is
its sign !r symb!l and as all the things eBisting are the signs !f
Allah, it may be said the the h!le !rld is 2is 0ame. At the m!st
it can be said that /ery fe pe!ple fully understand h! the
eBisting things are the signs !f Allah. M!st pe!ple kn! !nly this
much that n!thing can c!me int! eBistence aut!matically.
++.
*his much can be easily underst!!d by all that eBi'ting things are
a sign and a name !f Allah. <e can say that the h!le !rld is
Allahs name. -ut the case !f this name is diffent fr!m that !f the
names gi/en t! !rdinary things. E!r eBample if e ant t! indicate
a lamp, !r a m!t!r car t! s!me!ne, e menti!n its name. *he
same thing e d! in the case !f man !r Jayd. -ut e/idently that is
n!t p!ssible in the case !f the -eing p!ssessing infinite sublime
@ualities.6 (Light <ithin Me, "slamic Seminary %ublicati!n,
%akistan, Eirst .diti!n 9339, pp. 9>;-9>H)
8ang terjemahan bebasnya kira-kira sebagai berikut1
5Seluruh alam adalah 0ama Allah, karena nama dari sesuatu
adalah tanda atau simb!l dan karena seluruh yang ada adalah
tanda-tanda Allah, dapat dikatakan baha seluruh alam adalah
0ama0ya. Sungguh dapat dikatakan baha sangat sedikit !rang
yang mengetahui secara penuh bagaimana seluruh yang ada
adalah tanda-tanda Allah. #ebanyakan !rang tahu tentang hal ini,
hanya tentang baha tidak ada sesuatu apapun yang dapat meng-
ada secara !t!matis.
++.
"ni dapat dimengerti lebih muda !leh semuanya baha segala
sesuatu adalah tanda dan nama Allah, kita katakan baha seluruh
alam adalah nama Allah. *api nama di sini berbeda dengan nama-
nama yang diberikan ke hal-hal yang umum. Sebagai c!nt!h, jika
ingin menunjukkan lampu atau sepeda m!t!s kepada sese!rang,
kita menyebutkan namanya. 2al yang sama kita lakukan dalam
kasus manusia atau Jayd. *api, terbukti baha ini tidaklah
mungkin dalam k!nteks <ujud yang memiliki sifat-sifat yang
mahatinggi tiada terhingga.6
0ama memberikan berbagai esensi yang berbada kepada <ujud
8ang Maha*unggal. 0ama memberikan berbagai makna
k!nsepsi!nal yang berbeda kepada <ujud 8ang Maha*unggal.
0ama memberikan berbagai gradasi yang berbeda kepada <ujud
8ang Maha*unggal. .sensi, makna k!nsepsi!nal maupun gradasi
diberikan dalam alam yang imajinatif atau subyektif. "majinatif jika
dipandang relatif terhadap <ujud 8ang Maha Mutlak. #enapa?
#arena telah dibuktikan baha jika keberadaan dari <ujud 8ang
Maha Mutlak !byektif, maka tidak mungkin semua selain dirinya
mempunyai keberadaan yang !byektif kecuali identik dengan
<ujud 8ang Maha Mutlak itu sendiri. #arena jelas baha <ujud
8ang Maha Mutlak keberadaanya benar-benar !byektif, maka
segala sesuatu yang nampak 5ghair6 atau 5<ujud 8ang Maha
Mutlak ini hanya 5ada6 secara subyektif saja, bukan secara
!byektif. Artinya penciptaan semua di alam plural ini terjadi dalam
alam imajinasi, bukan alam nyata. Maha Suci "a 8ang Maha 0yata
dan tidak ada suatu apa pun yang 0yata kecuali "a.
Kuran mengatakan = )llah adalah -ahaya ,angit dan .umi 9FS.
)n-2ur ((0. *idak dikatakan baha langit dan bumi diberi
iluminasi !leh cahaya. Alasannya adalah baha langit dan bumi
adalah n!n-entitas (bukan sesuatu). *idak ada apapun dalam
dunia kita yang mempunyai eksistensi independen. *idak ada yang
maujud kecuali Allah, (%aragraf ini dicuplik dari penjelasan "mam
#h!meini dalam buku Light <ithin Me, hal 9>I-9>:)+
Dengan rahmat0ya, dan petunjuk0ya serta berkah 0abi-0ya
Muhammad (S.A.<.<) dan para "mam Suci (a.s), penulis
mengajak seluruh pembaca sekalian untuk merenungi makna kata
imajinasi yang digunakan di sini. "majinasi di sini bukanlah fantasi.
"majinasi di sini adalah pemahaman. Seperti yang telah dikutip
!leh %r!f. 2enry ?!rbin dari Syaikh Al-Akbar A"bnu AArabi1
5*his the !rld is pure representati!n (mutaahham), there is n!
substantial eBistence1 that is the meaning !f "maginati!n+
Dnderstand then h! y!u are, understand hat y!ur selfh!!d is,
hat y!ur relati!n is ith the Di/ine -eing1 understand hereby
y!u are 2e and hereby y!u are !ther than 2e, *hat is, the !rld,
!r <hate/er y!u may ch!!se t! call it. E!r it is in pr!p!rti!n t! this
kn!ledge that the degrees !f preeminence am!ng Sages are
determined. 5(?reati/e "maginati!n in the Sufism !f "bn AArabi,
2enry ?!rbin, %rincet!n Dni/ersity %ress, %rincet!n, 0.,., 93I3,
pp. 93>).
8ang terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut1
5,adi alam ini adalah representasi murni (mutaahham), tidak ada
keberadaan yang substansial1 itulah makna "majinasi+..
%ahamilah kemudian siapa Anda, pahamilah apa kedirian Anda,
apa hubungan Anda dengan <ujud *uhan1 pahami baha Anda
adalah Dia dan baha Anda adalah selain Dia. "tulah, alam, atau
apapun yang Anda pilih untuk menyebutnya. #arena derajat
keutamaan di antara !rang-!rang yang selamat, sebanding
dengan pengetahuan ini.6
Dalam D!a #umayl "bnu Jiyad, "mam Ali bin Abi *halib (a.s)
merintih kepada Allah1
<)turooka mu3ad/id/ibi binaarika ba3da tauhiidika
1aba3da man tho1aa 6alaihi +olbii min ma3ri$atika
1alahijaabihhi lisaani min d/ikrika
1a3ta+adahuu dhomiiri min hubbik
1a ba3da shid+i3tiroo$i 1adu3aaii khoodi3an li rubuubiyyatik
&aihaata
)nta akromu min an tudhoyyi an man robbaitah=
8ang terjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut=
<)pakah #ngkau akan menyiksaku dengan neraka-Mu,
setelah aku mentauhidkan-Mu
setelah hatiku tenggelam dalam makri$at-Mu
setelah lidahku bergetar menyebut-Mu
setelah jantungku terikat dengan cinta-Mu
setelah segala ketulusan pengakuan dan permohonanku
seraya tunduk bersimpuh pada rububiyah-MuA
5idak,
#ngkau terlalu mulia untuk mencampakkan orang yang #ngkau
ayomi,=
Syaikhul Akbar "bn AArabi bersyair1
#ngendered being is only imagination,
yet in truth it is the 'eal.
&e 1ho has understood this point
has grasped the mysteries o$ the >ath
9@usuus !G9, Ibn 6)rabi, diambil dari 5he Su$i >ath o$ 4no1ledge,
*illiam -. -hittick, State Hni%ersity o$ 2e1 7ork >ress, )lbany,
!9I9, pp. !"(0
*erjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut1
.ermacam-macam 1ujud hanyalah imajinasi,
tapi sebenarnya itu adalah 7ang 2yata.
Ia yang telah mengetahui hal ini
telah memahami rahasia dari :alan
"majinasi di sini adalah "majinasi Aktif, -yang tidak lain merupakan
suatu !rgan tajalli yang esensial karena ia adalah !rgan
penciptaan dan karena penciptaan tidak lain adalah tajalli. <ujud
8ang Maha Mutlak adalah %enciptaan karena "a ingin mengenal
dirinya sendiri dalam ujud-ujud yang mengenal-0ya. ,adi
"majinasi Aktif tidak dapat disifati sebagai ilusif, karena ia adalah
!rgan dan substansi penampakan yang mesti dan sp!ntan ini.
<ujud manifestasi kita adalah "majinasi uhan1 dan "majinasi kita
sendiri adalah "majinasi dalam "majinasi-0ya. (%aragraf ini disadur
juga dari ?reati/e "maginati!n in the Sufism !f "bn AArabi, 2enry
?!rbin, %rincet!n Dni/ersity %ress, princet!n, 0.,, 93I3, pp. 93N)
"majinasi te!fani mempunyai dua fungsi1 sebagai "majinasi
penciptaan yang mengimajinasikan %enciptaan dan "majinasi
Makhluk yang mengimajinasikan %enciptaan. 2ati (al-@alb)
merupakan suatu 5!rgan lembut6 dalam diri manusia yang
mempunyai kemampuan menangkap /isi-/isi te!fanik. Oisi-/isi
te!fanik adalah pandangan-pandangan kepada berbagai tajalli
*uhan yang ada dalam alam "majinasi te!fani.
.ksisitensi alam terbentang luas dalam alam "majinasi. Dntuk
memperjelas hal ini mari kita renungi sejenak tentang imajinasi
kita. Sifat-sifat imajinasi kita sama dengan sifat-sifat eksistensi
alam ini. "majinasi kita, -seperti yang kita alami di alam mimpi-,
merupakan bar'akh antara ruh dan jasad, sedang eksistensi alam
ini merupakan bar'akh antara <ujud Mutlak dengan ketiadaan
Mutlak. Seperti alam yang kita lihat dalam mimpi adalah spiritual
dan material, bermakna dan berbentuk, demikian pula alam yang
dilihat !leh *uhan dalam 5mimpi6-0ya terbentuk dari <ujud dan
ketiadaan. #etika kita angun tidak dan ingin memahami mimpi
kita, kita berusaha menginterpretasikan mimpi tersebut atau pergi
ke ahli tafsir mimpi untuk melakukannya bagi kita. Demikian juga,
ketika kita mati dan 5bangun6 ke mimpi k!smik *uhan, kita akan
memper!leh interpretasi atau tafsir mimpi kita. (alaupun
kebangunan itu sendiri adalah tahap lain dalam mimpi k!smik).
Alam ini adalah Dia sekaligus bukan Dia (2uaGLaa 2ua).
Argumentasi fil!s!fisnya amat simpel, kalau alam ini bukan Dia
berarti ada sesuatu selain Dia. %adahal Dia adalah #eberadaan
Mutlak, sehingga selain Dia pasti adalah ketiadaan mutlak.
Sebaliknya kalau alam ini Dia, maka karena alam ini tersusun atas
beberapa entitas yang lebih kecil. Dia-pun tersusun (murakkab).
Dan #eberadaan Mutlak jelas tidak tersusun atas bagian-bagian
yang lebih kecil (-aca kemabli $enungan #edua di buku ini
$enungan *auhid). $enungan mendalam tentang eksistensi alam
ini menyadarkan kita akan adanya sifat dasar eksistensi yang
mendua (ambigu) ini.
Mungkin tidak ada frasa yang dapat demikian gamblang dan
simpel yang menjelaskan hal ini lebih dari Sabdar Amirul
Mukminim "mam AAli bin Abi *halib (a.s) dalam 0ahjul--alaghah1
<Dia 9)llah0 maujud bukan karena suatu ciptaan. .ukan pula
muncul dari ketiadaan. Dia <ada= bersama dengan segala sesuatu
namun tidak dengan suatu kesertaan. .ukan pula Dia lain dari
segala sesuatu disebabkan keterpisahan darinya. Dia adalah
>elaku, namun tanpa 9menggunakan0 gerak ataupun alat. Maha
Melihat, meskipun sebelum adanya suatu makhluk apa pun.
Sendiri, disebabkan tak adanya sesuatu yang dengannya Ia
merasa terikat ataupun gelisah bila ia terpisah dari-2ya.= 9Mutiara
2ahjul .alaghah, Sayyid Muhammad )l-.a+ir, Mi/an, .andung,
!99D, hal. 220.
Atau juga seperti Sabda -eliau yang lain dalam 0ahjul--alaghah1
<5iada Ia <mendiami= sesuatu sehingga dapat disebut. Ia <ada= di
sana. Dan tiada Ia berpisah dari sesuatu sehingga dapat disebut.
Ia <tidak ada= di sana.= 9Mutiara 2ahjul .alaghah, Sayyid
Muhammad )l-.a+ir, Mi/an, .andung, !99D, hal. 2"0.
Mengenai ketidak tersusunan (ketakterpilah-pilahan)-0ya, ini
dapat diketahui dengan merenungi Sabda -eliau berikut ini=
<Maka barangsiapa meletakkan suatu si$at kepada-2ya, sama saja
dengan seseorang yang menyertakan sesuatu dengan-2ya. Dan
barang siapa menyertakan sesuatu dengan-2ya, maka ia telah
menduakan-2ya. Dan barang siapa menduaka-2ya, maka ia telah
memilah-milahkan 98at0-2ya. Dan barang siapa memilah-
milahkan-2ya, maka ia sesungguhnya tidak mengenal-2ya. Dan
barang siapa tidak mengenal-2ya, akan melakukan penunjukan
kepada-2ya, maka ia telah membuat batasan tentang-2ya. Dan
barang siapa berkata J <Di manakah DiaA , maka sesungguhnya ia
telah menganggap-2ya terkandung dalam sesuatu. Dan barang
siapa berkataJ <Di atas apakah DiaA=, maka sesungguhnya ia telah
mengosongkan sesuatu dari 9kehadiran0-2ya.= 9Mutiara 2ahjul
.alaghah, Sayyid Muhammad )l-.a+ir, Mi/an, .andung, !99D,
hal. 220.
Syaikh Al-Akbar "bn AArabi mengutip ayat Kuran yang
menunjukkan kepada realitas 2uaGLaa 2ua dari alam ini Kuran
mengatakan. 5-ukan engkau yang melepar ketika engkau
melempar, tapi *uhan yang melempar.6 (KS P = 9:). Ayat tersebut
menegaskan realitas indi/idu dari 0abi, kemudian menegaskan
dengan mengatakan baha sebenarnya *uhan-lah yang berada di
balik permunculan tersebut. Syaikh Al-Akbar melanjutkan,
<.ut the clear $ormulation o$ this +uestion is terribly di$$icult.
Kerbal e;pression 96ibaara0 $alls short o$ it and conceptuali/ation
9tasa11ur0 cannot de$ine it, because it +uickly escapes and its
properties are contradictory. It is like &is 1ord$, <7ou did not
thro1, <so &e negated <1h1n you thre1,= so &e a$$irmed, <but
?od thre1, <so &e negated the engendered e;istence 9k1an0 o$
Muhammad and a$$irmed &imsel$ as identical 96ain0 1ith
Muhammad, since &e appointed $or him the name <?od=. 9II
2!L.!20 95he Su$i >ath o$ kno1ledge, *illiam -. -hitick, State
Hni%ersity o$ 2e1 7ork >ress, )lbany. !9I9, pp. !!G0
*erjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut1
<5api $ormulasi yang jelas mengenai pertanyaan ini amat sulit.
#kspresi %erbal 96ibaara0 tak bisa mengungkapkannya dan
konseptualisasi 9tasa11ur0 tidak dapat mende$inisikannya, karena
ini akan lepas dengan segera dan si$at-si$atnya kontradikti$. Ini
adalah seperti $irman2ya, <bukan engkau yang melempar, <maka
Ia menegasikan, <ketika engkau melempar=, maka Ia
menegaskan, <tapi 5uhan yang melempar, <maka Ia menegaskan
eksistensi 9ka1n0 Muhammad dan menegaskan Diri-2ya identik
96ain0 dengan Muhammad, karena Ia menunjuk baginya nama
<5uhan.=
#embali menurut Syaikh Al-Akbar "bn AArabi, realitas 2uaGLaa
2ua menemukan ekspresinya yang terjelas dalam k!sm!s melalu
imajinasi (khayaal).Dalam mimpi, sebagai c!nt!h, yang
merupakan sebuah fungsi imajinasi, se!rang manusia melihat
benda-benda material yang tidak merupakan benda material.
Cbyek-!byek yang dilihatnya mempunyai bentuk material, tapi
mereka tidak ada di dunia benda-benda material, tapi dalam alam
imajinasiGjia. "majinasi dapat menangkap sebuah makna (mana)
tanpa bentuk luar apapun dan memberikannya kepada sebuah
bentuk sens!rik tertentu.
%erlu penulis tekankan di sini baha kemenduaan (ambiguitas)
alam ini tidak melanggar prinsip n!n-k!ntradiksi l!gis. Alam
sekaligus sebagai 2uaGLaa 2ua tidak k!ntradiktid. #enapa?
#arena alam adalah &u1a di lihat dari satu sudut pandang, dan
alam adalah ,aa &u1a ditinjau dari sudut pandang lain. Ditinjau
dari eksistensinya alam adalah &u1a. Sedang ditinjau dari
esensinya yang membuat alam ini nampak plural-, alam adalah
,aa &u1a. Di sini penulis kurang setuju dengan pendapat.
Mahaguru penulis 8M. Syaik Al-Akbar "bn AArabi yang dikutip !leh
<illiam ?. ?hittick sebagai berikut1
<?od posseses stregth because o$ the inaccessibility 96i//a0 o$
some, -or all- o$ the possible things, that is, the $act that they do
not accept opposites. ne o$ the e$$ects o$ strength is the creation
o$ the *orld o$ Imagination in order to make mani$est 1ithin it the
$act that it bring together all opposites 9al-jam3bayn al-addad0. It
is impossible $or snse perception or the rational $aculty to bring
together opposites, but it is not impossible $or imagination.= 95he
Su$i >ath o$ 4no1ledge, *illiam -. -hittick, State Hni%ersity o$
2e1 7ork >ress, )lbany, !9I9, pp. !!G0.
*erjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut1
<5uhan mempunyai kekuatan karena ketaktercapaian 96i//a0
beberapa, -atau semua-, hal-hal yang mungkin, yaitu bah1a
mereka tidak menerima hal-hal yang berla1anan. Satu dari e$ek
kekuatan adalah penciptaan Dunia Imajinasi untuk membuat
mani$estasi di dalamnya kenyataan bah1a ia memba1a bersama
seluruh hal-hal yang berla1anan 9al-jam3byan al-addaad0. )dalah
tidak mungkin bagi persepsi indera1i ataupun $akultas rasional
untuk memba1a bersama hal-hal yang berla1anan, tapi ini
mungkin untuk imajinasi.=
%erlu penulis sedikit garis baahi di sini baha Syaikh Al-Akbar
berpendapat baha 5penciptaan6 telah menghasilkan atak
ambigu eksistensi alam. Selanjutnya, -eliau 8M. Menafsirkan
ambiguitas eksistensi alam ini sebagai k!ntradiksi rasi!nal,
sehingga fakultas rasi!nal tidak akan bisa menerimanya. Sedang
kami, penulis yang mahanista dan mahadh!if ini sedikit ingin
mengungkapkan pendapat kami yang sedikit berbeda, yaitu1
ambiguitas eksistensi alam ini bukan k!ntradiksi rasi!nal, sehingga
fakultas rasi!nal bisa menerimanya. *api, penulis sepakat baha
hal ini bisa dimengerti !leh imajinasi, dan penulis sepakat pula
dengan implikasi praktisnya baha hal ini bisa dimengerti !leh
imajinasi, dan penulis sepakat pula dengan implikasi praktisnya
baha dalam memahami alam ini diperlukan pada penggunaan
yang !ptimal fakultas imajinasi. Alih-alih mengatakan penciptaan
ini tidak rasi!nal atau tidak l!gis penulis mengatakan baha
penciptaan ini rasi!nal dan l!gis alaupun penjelasan secara
mendetail tentang penciptaan secara rasi!nal murni sulit. %enulis
yakin baha penjelasan yang benar dari fakultas imajinatif tentang
penciptaan tidak pernah dan tidak akan pernah melanggar prinsip
n!n-k!ntradiksi l!gis. *api, penulis pun yakin baha kalau pun
kelihatannya ada sedikit perbedaan antara pendapat Syaikh Al-
Akbar dengan pendapat ini, perbedaan itu hanyalah karena
masalah pengungkapannya saja, dan tidak hakiki.
Meminjam istilah "mannuel #ant, memahami k!sm!l!gi penciptaan
dalam dan dengan "majinasi *e!fani adalah termasuk dalam hal-
hal yang supra-l!gis, yang jika dic!ba dianalisis secara rasi!nal
tapi kurang matang akan menjerumuskan kita pada hal-hal yang
nampaknya k!ntradiktif (biasanya disebut sebagai paral!gisme).
Seperti halnya apakah bijak berusaha memahami secara l!gis
alunan 5Air !n 7-String6 dari k!mp!nis besar ,!hann Sebastian
-ach? *entu tidak tepat. Makna yang disampaikan !leh 5Air !n 7-
String6 harus dipahami dengan rasa seni, tidak dengan l!gika. *api
ini bukan berarti baha 5Air !n 7-String6 itu tidak l!gis. #arena
tidak melanggar hukum l!gika manapun. %ernyataan yang lebih
tepat adalah 5Air !n 7-String6 semestinya tidak dipahami dengan
l!gika. Demikian pula hakikat pesan yang hendak disampaikan
!leh Syaikh Al-Akbar, pahamilah penciptaan dengan "majinasi
Aktif, dengan "majinasi *e!fani. 2anya "majinasi dalam "majinasi-
0ya lah yang paling tepat untuk memahami keseluruhan hakikat
alam yang imajinatif ini. Mari kita renungi sebuah cuplikan dari d!a
Ash-Sh!bah "mam AAli bin Abi *halib (a.s) berikut ini1
<7aa man +orba min khothorooti/h-/hunuun
1a ba3uda al-laha/hootil 6uyuun=
yang terjemahan bebasnya kira-kira adalah sebagai berikut1
<*ahai yang dekat dengan khatharaati a/h-/hunuun 9pikiran yang
melintas0 dan jauh dari pandangan mata.=
-agaimana kita bisa naik ke alam-alam kesadaran yang lebih
tinggi bangun dari satu impian masuk ke dalam impian lain yang
lebih nyata dan memper!leh pengetahuan-pengetahuan yang lebih
tinggi? D!a dan 'ikir baik yang nampak maupun yang kho$iy,
disertai dengan tafakkur terus menerus tentang *uhan mungkin
merupakan satu cara. -etapa rindunya kita akan suatu ma@am
yang lebih di miliki !leh %emimpin %ara <ali 8ang Mulia Amirul
Mukminim "mamul Muthadin AAli bin Abi *halib (a.s) yang
diisyaratkan dalam Sabda -eliau berikut ini1
Seorang laki-laki bernama D/i3lib )l-7amani bertanyaJ <Dapatkah
)nda melihat 5uhanmu, 1ahai )mir )l-MukminiA= :a1ab Imam )li
a.s J <)kankah aku menyembah sesuatu yang tidak kulihatAC=
<.agaimana )nda melihat-2yaA= tanya orang itu lagi. Maka beliau
memberikan penjelasannyaJ <Dia 9)llah0 takkan tercapai oleh
penglihatan mata, tapi oleh mata-hati yang penuh dengan hakikat
keimanan. Ia dekat dari segalanya tanpa sentuhan. :auh tanpa
jarak. .erbicara tanpa harus berpikir. .erkehendak tanpa perlu
berencana. .erbuat tanpa memerlukan tangan. ,embut tetapi
tidak tersembunyi. .esar tapi tidak teraih. Melihat tapi tidak
bersi$at indera1i. Maha >enyayang tapi tidak bersi$at lunak.
*ajah-*ajah merunduk di hadapan keagungan-2ya. :i1a-ji1a
bergetas karena ketakutan terhadap-2ya. 9Mutiara 2ahjul
.alaghah, Sayyid Muhammad )l-.a+ir, Mi/an, .andung, !99D,
hal. 2G0.
<all!hu alam bish-sh!ab. <alhamdulilahir!bbilalamin.
<ash!lall!hu Aala sayyidun Muhammadin a aalihith-th!!hiriin. <a
la haula alaa @uata illa billahil Aaliyyil Aa'hiim.
$enungan P
'ersatu dalam "elodi inta
Dan Majnun pun terhenyak, tak kuasa ia menutup matanya barang
sekejap. -etapa sempurnanya lentik matanya, lesung pipit yang
senantiasa menghiasi senyum lembutnya. Semampai sempurna
tubuhnya, senantiasa tertunduk malu ajahnya. Dan mengapa
nafasnya dan desahnya se!lah selalu tersipu? Dngu kehijauan
alami menghiasi baah kel!mpak matanya. C+., kesempurnaan
keindahan yang mahacantik& C+, Laila& C,+Laila&
*api, geram permusuhan kesukuan ayah Laila mencampakkan
seluruh harapan dan getaran rasa. 7igi-gigi ayah Laila senantiasa
beradu menahan dengan mahadahsyat terhadap semua !rang dari
Suku Majnun. -eliau menyaksikan dan mendnegar apa yang telah
dikatakan !rang banyak 5Majnun, -!rang termulia dalam ilmu
maupun hartanya diantara seluruh pemuda kita-, telah jatuh cinta
pada Laila. Majnun telah gila !leh cintanya. *ak dilihatnya lagi
dendam turun temurun antara sukunya dan suku Laila. Majnun
telah benar-benar mencintai Laila. Siang dan malam, 5Laila6 saja
yang terucap pada siapapun. #ecantikannya. #eanggunannya.
#esuciannnya. #e+..nya, #e+.nya dan #e+nya6. Ayah Laila
bertindak tegas, Laila dikurung dalam rumah, tak b!leh keluar dari
pekarangan rumah, agar tiada satu pun Majnun dapat melihat
bahkan mendengar langkah Laila.
oo, rembulan telah tiga surya kule1ati tanpa menatap 1ajah
,aila. .etapa gundah hati nan dipenuhi dengan gejolak asmara ini.
.etapa pilu relung-relung rindu nurani nan dibanjiri dengan
airmata cinta ini. .etapa mungkin kule1ati dirimu dan surya tanpa
lentik matanya. Dan apatah arti Sang *aktu dan &ayat yang ada
di dalamnya tanpa tunduk malu ,ailaA
Dalam terang-reamangnya cahaya rembulan, pelahan ada satu
bintik keputih-putihan dari kandang d!mba di pekarangan Laila
mendekat dan mendekat. Semakin dekat semakin jelas. Sang
penggembala d!mba keluarga Laila pulang setelah usai tugasnya.
#uhai "ajnun* a$a gerangan yang engkau sedihkan / )aila(
kah/ Sungguh ia senantiasa menata$i domba(dombaku
ketika masuk kandan dari jendela kamarnya. ,a $un tam$ak
berduka dan sayu. Tam$aknya cintanya $adamu telha
membakar sari(sari hasratnya.
5erima kasih duhai gembala budiman. #sok hari kan kubeli
pakaian domba, dan akupun akan datang padamu dengan bulu
domba, kepala domba dan tanduk domba. )ku akan menjadi
domba mu. )ku rela menjadi domba mu. Dan, saat itulah yang
kuinginkanC Saat dimana ,aila menatap ku dan aku pun makin
menyadari lentik sempurna bulu matanya, dan percik kemilau air
matanya. )ku lah domba ,aila. 2amaku Majnin. 2amaku Majnun
domba ,aila. 9Musya1arah .rung, @ariduddin )ttar 2aishapur0
Demikian hembat ?inta telah mengubah Majnun, -id!la
kesuksesan para pemuda di masanya-, menjadi seek!r d!mba
Laila. "a meleatkan malam-malamnya di kandang kumuh d!mba.
Meninggalkan kasur empuk dan ar!ma-ar!ma parfum angi di
rumah megahnya. Demikian hebat ?inta telah mengubah Majnun,
-pemuda yang dikejar beribu anita cantik-, sehingga "a rela
hidup beserta binatang-binatang k!t!r yang kandangnya selalu
dihiasai denan bau tahi-tahi yang telah membusuk. *iada lagi rasa
mual, tiada lagi rasa jijik, tiada lagi rasa segan, tiada lagi harga
diri, tiada lagi penghalang bagi Majnun untuk menatap sekilas
kilau ajah kekasihnya, Laila. "nilah ?inta&
%erlu dicatat kata-kata ?inta yang digunakan disin tidak identik
dengan ?inta Syahat antara dua !rang yang berlaanan jenis
kelaminnya. *idak pula dengan ?inta akan hal-hal yang bersifat
fisikal saja. #ata ?inta dalam makalah ini diartikan sebagai ?inta
dalam arti luas, seperti ?inta se!rang "bu terhadap anaknya, ?inta
se!rang anak terhadap kucingnya, ?inta se!rang petualang
terhadap pemandangan, ?inta se!rang dermaan terhadap
pengemis, ?inta manusia terhadap sesama dan lain-lain. ?inta
dalam arti luas lebih suci, bersih dari pamrih-pamrih material.
*idak ada pamrin dalam ?inta kecuali pedihnya ?inta itu sendiri.
Mengapa sedih? #arena jika ada ?inta pasti ada kerinduan dan
ujung dari rindu adalah si %ecinta telah identik dengan yang
dicintainya, dan ini secara umum tidak mungkin. ,adi pedihnya
?inta itu tiada ujung. %erhatikan se!rang "bu yang menikmati
kekhaatirannya saat anaknya terlambat pulang dari sek!lah.
?inta dapat membuat semua yang tidak mungkin menjadi
mungkin. #ekuatan ?inta tersembunyi di relung-relung rahasia
semesta. #ekuatan ini muncul di berbagai 'aman dengan berbagai
peristia peng!rbanan besar dalam sejarah. #ekuatan ini muncul
di berbagai peristia dengan kejadian-kejadian mu'i'ati. Mari kita
renungi kembali sajak ,alaluddin $umi yang dikutip di aal
makalah ini.
?inta adalah rahasia keharm!nisan alam. Sesuatu yang mencintai
suatu !byek tertentu, akan menjadikan !byek itu ekstensi drai
eksistensinya sendiri. Sesuatu yang mencintai suatu !byek
tertentu, akan berusaha melakukan segala sesuatu yang
mendekatkan dirinya pada !byek tersebut betapapun sulitnya.
Sesuatu yang mencintai suatu !byek tertentu, akab berusaha
melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna bagi !byek yang
dicintainya. ,ika dua !byek saling mencintai, maka maisng-masing
akan berusaha melakukan segala sesuatu yang baik bagi yang
lainnya. "nilah harm!ni. 2arm!ni adalah kumpulan simetri-simetri
beberapa hal. Simetri itu indah. Simetri itu menunjukkan baha
suatu !byek identik dengan !byek lain, ditinjau dari suatu sudut
pandang tertentu. ?inta dengan segenap geraknya menuju suatu
harm!ni pada puncaknya akan menghasilkan $enyatuan
substansi antara $ecinta dengan yang dicintainya. 7erakan
substansial antara pecinta dan yang dicintainya ini telah dibuktikan
secara fil!s!fis !leh Eil!s!f -esar asal "ran Mulla Shadra, dan telah
dibuktikan !leh beberapa eksperimen psik!l!gi mutakhir. ./!lusi
f!t! sebelum menikah sampai hari tua dari banyak pasangan
suami-istri menampakkan suatu fen!mena umum baha bentuk
ajah mereka menjadi semakin mirip dengan bertambahnya usia
mereka. "ni salah satu bukti eksperimental yang sederhana tapu
jelas tentang gejala penyatuan antara pecinta dengan yang
dicintainya tersebut.
%ara pecinta *uhan, terserap ke dalam keagungan *uhan setiap
saat. Maka ada suatu pertanyaan yang amat penting. Apakah
mungkin suatu saat ia benar-benar bersatu menjadi *uhan,
ataukah ia tidak mungkin dan tidak pernah akan mungkin bersatu
dengan *uhan? Menjaab pertanyaan ini ada dua g!l!ngan besar
Aarif sebagaimana yang disebutkan !leh Syaikh "brahim 7a'ur "-
"lahi1
5+kaum Sufi seperti Syaikh Syihabuddin Suhraardi
mempertahankan baha dalam @ana, yang terbatas (.anda)
menjadi k3anahu hu (seperti Dia) dan buku &uu &uu (Dia, Dia),
seperti besi dalam api yang menjadi serupa api dan bukanlah api
itu sendiri1 realitas besi adalah sama sekali berbeda dari api.
Dalam 2a$hatu3l Hna, ;NN <ali adalah pengikut aliran ini, dan ;NN
lainnya adalah pengikut Syaikh-i-Akbar, yang mempertahankan
baha .anda menjadi &uu &uu.6 (Ana Al-2a@@, Syaikh "brahim
7a'ur "-"lahi, terjemahan, $ajaali %ers, 93PI, hal. >9).
2usein bin Man'hur Al-2allaj adalah c!nt!h pecinta *uhan yang
berma'habkan &uu &uu. Al-2allaj terkenal dengan perkataannya
5)na )k-&a++6 (Akulah Al-2a@@GAkulah *uhan). "a di eksekusi di
-aghdad pada >I Maret 3>>. Al-2allaj menjadi simb!l bagi pecinta
*uhan yang menderita, dan bagi !rang-!rang yang percaya
tentang kesatuan pecinta dengan *uhan, karena mabuk ?inta
"lahi.
%enulis tidak ingin menganalisis lebih lanjut mana yang benar di
antara kedua ma'hab ini. "ni benar-benar di luar jangkauan
penulis, tapi marilah kita renungi ungkapan d!a dari "mam AAli
Jainal AAbidin yang akurat menggambarkan beberapa hal tentang
?inta "lahi ini1
Dntuk-Mu saja tercurah himmah (keinginan, hasrat, tekad,
semangat)-ku
kepada-Mu jua terpusat hasratku
.ngkaulah hanya tempat kedambaanku-tidak yang lain
#arena-Mu saja aku tegak terjaga-tidak karena yang lain
%erjumpaan dengan-Mu kesejukan hatiku
&ertemuan dengan("u kecintaan diriku
#epada-Mu kedambaanku
%ada cinta-Mu tumpuanku
%ada kasih-Mu gel!ra rinduku
$idha-Mu tujuanku
"elihat("u ke$erluanku
Mengampingi-Mu keinginanku
Mendekati-Mu puncak perm!h!nanmu
Menyeru-Mu damai dan tenteramku
Di sisi-Mu penaar deritaku
penyembah lukaku
penyejuk dukaku
penghilang sengsaraku
'irohmatika 0aa %rhamar(rohimiin
1asholalloohu 2ala "uhammadin 3a aalihith(thoohiriin.
$enungan 3
+emiskinan Ruhaniah
Dalam salah satu magnum !pusnya, 55he )rt o$ ,o%ing=, .ric
Er!mn menjelaskan tentang dua buah keadaan jia manusia,
being dan becoming. *erjemahan secara tepat kedua istilah ini ke
dalam peristilahan "nd!nesia secara akurat amat sulit.
M!dus being merupakan suatu keadaan dimana sese!rang telah
merasa menjadi sesuatu. Misalnya, saya telah menjadi suami
dari 0ur, saya telah menjadi pemilik m!bil -M<, saya telah
menjadi !rang shalih, saya telah menjadi !rang dengan status
s!sial cukup, dan lain-lain. Dengan pengertian lain yang telah
prim!drial, m!dus being merupakana suatu keadaan dimana
sese!rang telah merasa memiliki sesuatu. Misalnya, saya telah
memiliki 0ur sebagai istriku, saya telah memiliki m!bil -M<,
saya telah menjadi !rang shalih, saya telah memiliki kedudukan
s!sial yang cukup, dan lain-lain.
M!dus being and becoming dapat diartikan secara ringkas sebagai
memiliki dan menjadi.
,ika sese!rang berada dalam m!dus being, maka terhadap
sesuatu yang telah merasa dimilikinya akan timbul suatu perasaan
hambar dan b!san. Sedang jika ia berada dalam m!dus becoming,
maka terhadap suatu yang belum dimilikinya dan ingin
memilikinya, akan timbul suatu gairah yang berbanding lurus
dengan kuatnya keinginannya untuk memiliki hal itu. Sebagai
c!nt!h, betapa besar dan indahnya perasaan se!rang laki-laki
yang sedang jatuh cinta kepada se!rang anita. Manakala anita
itu masih belum benar-benar menjadi istrinya, gairahnya menyala-
yala, sikapnya demikian lembut dan penuh kasih sayang.
Segalanya menjadi indah di mata laki-laki. -ahkan semua cacat-
cacat kecilnya pun bisa tampak dengan hiasan. "ni merupakan
m!dus becoming dari pr!ses hubungan antara laki-laki dan anita.
0amun begitu anita tersebut menjadi istrinya, dan laki-laki itu
merasa memiliki istrinya secara $enuh, sering terjadi baha
lambat laun sikap maupun gairahnya terhadap istrinya turun, dan
seperti yang kita lihat begitu banyak pasangan se!lah-!lah pada
m!dus becoming-nya amat ideal dan serasi, ternyata sering
kandas pada m!dus being-nya.
M!dus becoming adalah memberikan dinamika dan kemajuan
terus tiada henti. 2al ini karena subyek pelaku m!dus ini selalu
merasa kurang, merasa miskin terhadap apa yang hendak
dicapainya. Dalam artian p!sitifnya, ini akan menghasilkan suatu
ihtiar tiada henti yang menghasilkan begitu banyak intuisi,
kreatifitas dan berbagai kemampuan lain. Dalam istilah
keagamaan, dihadapan kesempurnaan 8ang Maha Agung, manusia
harus merasa dirinya mahamiskin, mahafakir, tiada memiliki
kekuatan dan kemampuan apapun yang perlu dibanggakan. "ni
adalah pengejaantahan sifat rendah-hati sejati.
M!dus being adalah kemujudan, kemandegan atau stagnasi. 2al
ini karena pelaku m!dus ini sudah merasa memiliki sesuatu,
merasa punya, merasa mempunyai kualitas-kualitas unggul
tertentu yang tidak dimiliki !rang lain. "ni akan menghasilkan
suatu keadaan mandeg tanpa ihtiar untuk memperbaiki diri, dan
merupakan gunung hambatan yang amat dahsyat yang
menghalangi perkembangan seluruh p!tensi kemanusiaan kita.
Dalam istilah keagamaan, ini mencerminkan suatu sifat s!mb!ng
dan takabur, yang merupakan sifat-sifat yang dimurkai 8ang Maha
Agung.
#arena itu pula dikatakan baha, 5#emiskinan ruhaniah (al-fa@r)
merupakan aal dari kearifan.6 ,ika sese!rang merasa miskin
amal, miskin Ailmu, miskin secara ruhaniah, dipenuhi dengan d!sa
dan keburukan, pastilah ini akan merendah serendah-rendahnya
dihadapan Allah 8ang Maha Agung. "ni seperti yang dirintihkan
!leh "mam AAli bin Abi *halib (a.s) dalam d!a #umayl "bnu Jiyad1
Wa ana(abdukad"-d"o(ifud)-d)aliilul-"a*iirul-miskiinul
mustakiin.
'ada"al aku "amba-%u yang lema", renda", "ina, malang
dan papa.
Semakin se!rang hamba mengenal Allah, semakin sadar ia akan
kerendahan dirinya dan #eagungan Allah, semakin cepat pula Allah
menariknya mendekati diri-0ya. Semakin dekat hamba tersebut
pada Allah semakin ia merasa miskin, miskin sekali, tak punya
satu kualitas kebaikan apa-pun, sehingga pada puncaknya sang
hamba akan lenyap dalam keagungan *uha. Seperti yang
dikatakan !leh "mam AAli bin Abi *halib (a.s) dalam d!a Ash-
Sh!bah.
+aa man ta,a""ada bil -i))i ,al ba*aa
Wa*o"aro -ibaada"u bil mauti ,al fanaa
Wa"ai yang .unggal dalam Keagungan dan /a*a
0kekekalan1
2an menaklukkan "ambanya dengan kematian dan 3ana
0kelenyapan1
*asholallohu 6ala Muhammadin 1a aalihith-thoohiriin
*alhamdulillah
*allohu a3lam bishsho1ab
$enungan 9N
Renungan #alang
'ismillah. %lhamdulillah. Dengan 0ama Allah, Segala %uji -agi
Allah, Alam-alam ini semua adalah 0ama Allah. Dan seluruh hal
dalam ribuan dunia dan akhirat ini senantiasa memuji Allah.
Alkisah, %ak Dalang datang ke kenduri memainkan ayang %etruk,
ayang Semar dan ayang -ag!ng, ayang kulit-ayang kulit.
Mati tapi hidup. #ulit-kulit berukir yang memiliki karakter. %ak
Dalang memberi kehidupan pada ayang %etruk, %ak Dalang
memberik karakter pada %etruk, #alau Semar lagi mendem, yang
mendem adalah %ak Dalang, #alau Semar lagi prihatin, %ak Dalang
lagi prihatin, #alau dunia perayangan lagi 1ingit, yang 1ingit yaa
%ak Dalang.
1ayang itu artinya bayangan, bahasa arab-nya al-/iil. 8ang
dit!nt!n bayangannya bukan kulitnya. -ayangan 8udistira, raja
kaum ha@, bergerak-gerak dan berceramah. Aku itu punya jimat.
,imat %andaa yang tak terkalahkan. ,imat kalimusada (kalimat
syahadat). %andaa manifestasi utama pesan Dalang tenang.
#arena jimat ini k!n!n tak terkalahkan. Dan karena %andaa
sudah marifat, kalau jimat yang k!n!n tak terkalahkan itu
sebenarnya bukan k!n!n tak terkalahkan. *api pandaa sampun
makrifat kalau jimat ini mesti (niscaya) tak terkalahkan. %andaa
sudah tapabrata mengenai ke-bayangananya (keayangannya)
selama diasingkan di hutan. Sehingga -ima lebih sreg nyed!t
karakter-karakter keperkasaan Dalang (al-+o1iyyu) maupun
kegagahannya (al-+ohhaaru). Arjuna lebih sreg diberi karakter-
karakter kinasih (ar-ro3u$), kecantikan (al-jamiil), kekesatriaan
($utuhaa$) dan batin-batin Sirr k!smis. 8udistira lambang kearifan
puncak. Manusia yang telah tercerahkan dan mengetahui hakikat-
hakikat, tapi juga turut serta dengan aktfi memimpin negara,
menyerap asma al-6aru$$u, al-hakimu, al-6a/i/u, al-khobiiru dan
asma apa sak srege pak Dalang, 0akula, Sadea disimpan khusus
pak Dalang keutamannya sebagai lambang-lambang yang tidak
mudah dipahami manfaat jelasnya dalam dunia 5nyata6
perayangan.
<ayang-ayang yang belum dipegang %ak Dalang tergelaetak.
*ersimpan tapi. Dan ayang tersebut tidak bisa muncul dan tidak
pernah akan muncul di layar tancap. <ayang-ayang gletakan
(tergeletak) seperti bakat-bakat yang berp!tensi (a3yaanuts-
tsabiita) yang belum diberik keberadaan. %etruk, y!! bakate dadi.
0ek m!r!-m!r! dadi. -im! y!! !ra is!. 0amung %etruk bisa
berbuat baik dan bisa berbuat salah dalam ke%etrukannya. Dan
%etruk tidak pernah dikneal di dunia perayangan sekiranya %ak
Dalang tidak mengangkatnya dan memainkannya. %etruk tidak ada
dan tidak pernah ada dalam dunia ayang jika tidak diangkat
%adak Dalang dan dimasukkannya ke dalam pentas. *api s!p! sih
sing sajkane pentas? (Siapa yang sebenarnya pentas?) -ukan
%etruk kan? *api %ak Dalang. S!p! sih sing sak jane urip? (Siapa
yang sebenarnya hidup?) 8!! pak Dalang. %etruk tidak hidup di
dunia ayang dan sekaligus hidup dunia ayang. %etruk itu pak
Dalang tapi bukan pak Dalang. #arena pak Dalang bisa jadi Semar
dan bukan %etruk. #arena juga petruk yang ada di layar itu
sebenarnya pak Dalang yang bicara, pak Dalang yang bergerak
dan hanya pak Dalang yang hidup. ,adi %etruk itu pak Dalang
sekaligus bukan pak Dalang.
Sifat Semar itu sifat pak Dalang. <ayang kulit Semar. <ayangnya
mati. *idak mempunyai kehidupan. Apalagi mempunyai sifat. #an
sifat hanya dipunyai !leh sesuatu yang hidup. %adahal ayang
kulit semar mati, yang hidup hanya bayangannya di layar. 8ang
hidup sebenarnya %ak Dalang. ,adi sifatnya Semar sebenarnya
sifat %ak Dalang. Dan juga laku (afal) Semar itu juga laku pak
Dalang. *api sekaligus sifat dan laku Semar bukan sifat dan laku
pak Dalang. #enapa? #arena pak Dalang itu juga %etruk, pak
Dalang itu juga -ag!ng. Sifat pak Dalang itu juga sifat %etruk dan
sifat pak Dalang dan lakunya itu juga sifa dan lakunnya -ag!ng.
%ak Dalang memang berjia besar. *erlalu besar untuk ditampung
satu ayang. Maka ada banyak ayang. <ayang-ayang hidup
sebagai bayangan di layar. 2anya bayangan. Dunia perayangan
itu imajinasiGtakhayyul. 8ang sebenarnya dit!nt!n hanya %ak
Dalang. 8ang hidup sebenarnya hanya pak Dalang. *api %ak
Dalang berjia besar dan sempurna (kamal). ,adi %ak Dalang
membuat dunia perayangan sebagai bayangan dari dirinya
sendiri. Di balik layar, <ayang-<ayang tampak hidup. <ayangF
ayang tampak bergerak. <ayang-ayang berbicara. <ayang-
ayang berk!munikasi. <ayang-ayang ada yang jahat, ada yang
baik, ayang-ayang ada yang diganjari surga dan neraka. *api
ayang-ayang semuanya bayangan. -ayangan pak Dalang.
Sesudah semuanya mati %ak Dalang nggrememeng, <)pik tenan
1ayang iki, opo maneh si 7udistiro=.
8a itu hakikat sh!laat, *uhan memuji dirinya sendiri leat
bayangannya (Muhammad) di layar imajinasi. 8ang dipuji
sebenarnya yaa *uhan yaa Muhammad. #arena Seluruh alasan
penciptaan adalah Muhammad. Sifat-sifat Muhammad. Laku-laku
Muhamamd. 0ama-nama Muhammad. Crang-!rang yang
disekeliling Muhammad diciptakan untuk mengejaantahkan
percikan-percikan sifat, nama dan laku Muhammad yang terlalu
besar untuk dikandung dalam diri se!rang baysar. #arena itu
dibuat selain Muhammad. 8aitu AAli. Setelah itu Eathimah. Setelah
itu turunan-turunan suci Muhammad. Setealh itu para 0abi, para
malaikat al-mu@!rr!biin dan para ali. Setelah itu yang lain.
Setelah itu para Malaikat. #arena 8a itu hakikat penciptaan
tajalliyat perayangan. *akhayyul. Dunia nyata ini takhayyul.
#hayalan. 0gimpi. Sebagaimana dikatakan !leh 8M. $asulullah
SA<<, 5Manusia itu tidur, ketika mati ia terbangun.6
$enungan 99
+ethek 4gleng 5kera gila6
Disaat berkaca k!k tiba-tiba seperti terselip sebutir kacang dan
kulit pisang dalam mulut-mulut rahasia ke-dimitrian-ku. Lh!. Apa
ini. Ada kacang g!reng sisa kemarin yang kumakan kenapa ada di
hatiku dan kulit pisang itu lh! kenapa kepelihara dalam pikiranku
apa sih kulit pisang?
#ata !rang sih kalau mau makan pisang buang kulitnya dan
makan isinya jangan kulitnya ikut ditelen. 0tar keseretan n!lak
bisa nafas dan mati di kalangan para kera. Dimitri juga
mengetahui l!gika itu, tapi sayangnya dimitri itu kera idi!t yang
tidak tahu timur barat, tidak tahu pula kulit dan isi jadi dua-dua
nya ditelan saja.
,adi alih-alih dapat mengenal mengecap enaknya rasa pisang, si
kera gila ini tidak pernah merasakan enaknya 'at yang namanya
pisang, tapi hanya sepet-sepet kulitnya saja ah, kasihan yaa.
yaa, dimitri memang seek!r kera gila, betapa tidak, tiap hari diberi
*uhan rahmat-rahmat pisang-pisang spiritual, tapi hanya sibuk
dalam dunia perkulitan perpisangan, sh!lat yang semestinya
mikraj tapi dimitri hnayk tekuk badan dan baca-baca bacaan alif
bak yang pel!, makhr!jnya tidak bener, alih-alih khusyu
memikirkan tuhan dimitri hanya khusyu memikirkan butiran-
butiran kacang yang akan dicerna !rgan yang namanya perut yang
besarnya naud'ubillah ini, alih-alih menikmati manisnya pisang-
pisang ilhai yang ada 9: biji sehari atau lebih itu malah dimitri
sibuk membersihkan kulit-kulitnya dan sembari mengulih diirnya
sendiri dasar kera gendheng, kera tidak punya !tak, kera idi!t.
yaa, dimitri memang seek!r kethek !gleng, tubuhnya selalu
!glengGmiring-miring tidak seimbang, miring ke kanan ke para ahli
nujum, miring ke kiri ke pada tukang ramal, miring ke depan ke
para fil!s!f, miring ke belakang ke mas aan sufi, tapi kethek
!gleng sulit jalan, karena miring-miring terus kethek !gleng sulit
maji karena bingung terus, berputar-putar terus dalam berbagai
argumentasi ngeri kera, berspekulasi terus dengan bintang-
bintang astr!l!gi bercinta terus dengan nafsu padahan mas aan
sufi bercinta dengan tuhan, seperti gasing yang berputar-putar
pada tempatnya di aalnya nampak gagah dan kuat, lama-lama
sekrup-sekrup umurnya mulai menua, dan gasing pun berd!y!ng-
d!y!ng perlahan-lahan sampai di tanah, nggeletak Ftergeletak-.
kera gila menghabiskan usia dalam alam kebingunan dan
keb!d!han, yaa habis idi!t sih, dimitri tidak mengeluh pada tuhan,
karena tuhan tidak menciptakan kegilaannya, habis pikir punya
pikir, seperti halnya bangsa manusia, dimitri juga punya akal,
kalau tidak salah dulu juga dimitri diciptakan sebagai manusia,
alaupun sekarang sudah jadi kera gila, rasa-rasanya dimitri juga
punya pikiran sebagaimana meriam belina, atau dimitri juga punya
ketakutan sebagaimana ketakutan mas aan sufi kepada tuhan,
hanya pikiran dimitri sudah dibanting pecah, pecah dan hancur
sekarang tinggal ditempel-tempel seperti kista-kista jamur atau
seperti bengg!lan-bengg!lan benalu atau jeraat yang tidak
sedap dipandang mata, juga rasa takut dimitri tidka diarahkan
pada tuhan, tapi pada hantu-hantu dan setan-setan yang banyak
terdapat di air, kata !rang tua jaman d!el!e setan itu banyak di
air, juga kata pak sanusi, tapi setan dari g!l!ngan manusia itu
banyak, ada di sumber-sumber penghidupan manusia seperti di
duit-duit dan lain-lain, kalau preman-preman kera dan g!rilla pasti
ada di dekat p!h!n pisang, hanya kera gila lebih suka kulit
puisang, dan kepada tuhan, kegilaan ini memang pantas dan
masih teramat bagus disifatkan pada indi/idu kerdil pencinta
kacang-kacang emas seperti saya.
bener ini lh!, tapi aas sekarang kera gila pun termasuk binatang
langka c!ba saja kalau nggak percaya, alt disney kan ngarang
kartun k!ta bebek mungkin mereka mikir jaman sekarang !rang
lebih banyak berkarakter bebek, amit-amit, dimitri yang kera gila
ini nggak mau jadi bebek habis kan haru mbebek terus, terus alt
disney juga ngarang li!n king, cerita tentang kerajaan binatang
yang dipers!nifikasikan, mungkin merak berfikir sekarang ini
secara maknaai mirip dengan dunia binatang, entah dalam hal
apanya, tapi kalau dimitri sih cuek, yang penting ada kulit pisang
dan kacang, beres. kan yang penting itu saja yaa?
tapi sekali lagi aas mumpung r!da-r!da usia belum ditamatkan
riayatnya, kata para ali, ada !rang yang kepalanya binatang,
naud'ubillah, aduh gimana yaa, kalau dimitri sih seneng sekiranya
dimitri ini kera gila, masih mending-mending, bagaimana kalau
jadi buaya darat yang menjijikan itu, senengnya mandi di air
k!t!r, air limbah, manusia buaya suka uang haram, apakah dari
barang haram atau dari k!rupsi atau dari apa saja, manusia
buaya, demi Allah, selalu makan k!t!ran-k!t!ran manusia dan
bangkai-bangkai kadal yang menjijikan, padahal dipandangan
mereka mungkin itu adalah sandich burger, pi''a, s!p sarang
burung h!eekkkk, kera gila mau mutah-mutah, ahai manusia,
aas dengan barang harama, aas dengan dunia yang busuk-
busuk.... lebih enak kulit pisang dan kacang sederhana tapi persih,
dan indah selalu.
busuk-busuknya dunia menjijikan kera gila, jijik, juga jijik dengan
diri sendiri yang terk!t!ri dengan busuk-busuknya dunia, menjadi
hasud ini, s!mb!ng dan setan-setan cakil yang menakutkan, !h,
kera gila takut berubah jadi seta, jangan yaa Allah, sumpah
jangan yaa Allah, kera masih lebih baik dari setan, sumpah,
jangan yaa Allah, tutuplah karirku di dunia perkeraan atau per-
apapuan dengan tangis airmata kasihmu yang abadi..... 5. !!!!
kera yang malang6, maghrif!hmu saja yang kuharapkan dengan
berkah nabimu yang mulia sa.

You might also like