You are on page 1of 5

LO 1

Ruang Lingkup Kajian Epidemiologi


1. Orang ( person )
Studi epidemiologi berfokus pada beberapa karakteristik yaitu
umur, jenis kelamin, kelas sosial, jenis pekerjaan, penghasilan, golongan
etnik, status perkawinan, besarnya keluarga , struktur keluarga, dan
paritas.
a) Umur
Umur memiliki pengaruh yang paling besar dan memiliki
hubungan sebab akibat dalam hal hubungan penyakit, cedera,
penyakit kronis, dan penyakit yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan dalam masyrakat.Variabel umur merupakan hal yang
penting karena semua rate morbiditas dan rate mortalitas yang
dilaporkan hampir selalu berkaitan dengan umur.
Hampir semua penyakit dapat menyerang semua kelompok
usia, tetapi penyakit tertentu lebih sering terjadi pada satu titik
tertentu dalam kehidupan. Pernyataan ini sesuai khususnya untuk
penyakit kronis, karena biasanya membutuhkan waktu untuk
berkembang sehingga penyakit kronis akan lebih sering muncul
pada usia lanjut.

b) Jenis kelamin
Jenis kelamin atau gender merupakan determinan yang
paling signifikan di dalam peristiwa terjadinya suatu
penyakit.Angka di luar negeri menunjukkan bahwa perempuan
memiliki angka sakit yang lebih tinggi dan laki-laki memiliki
angka kematian yang lebih tinggi.Adanya angka sakit yang tinggi
pada perempuan disebabkan karena adanya faktor keturunan yang
terkait jenis kelamin atau adanya perbedaan hormonal.Adanya
angka kematian yang tinggi pada laki-laki disebabkan karena
adanya pengruh lingkungan dan kebiasaan merokok, minum
alkohol, bekerja berat, dan berhadapan dengan pekerjaan yang
berbahaya.
c) Kelas sosial
Kelas sosial merupakan variabel yang paling seirng
dihubungkan dengan angka kesakitan dan angka kematian.Varibel
ini menggambarkan tingkat kehidupan seseorang yang dapat dilihat
atau dapat ditentukan oleh pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan
tempat tinggal atau pemukiman.Kelas sosial mempengaruhi
pemeliharaan kesehatan sehingga tidak heran jika ditemukan
adanya perbedaan-perbedaan dalam angka kesakitan atau kematian
antara berbagai kelas sosial.

d) Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan dapat berperan terhadap timbulnya suatu
penyakit melalui beberapa cara seperti adanya pekerjaan dengan
faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan
kesakitan, seperti bahan kimia, gas beracun, radiasi, benda-benda
fisik yang dapat kecelakaan dan sakit.

e) Penghasilan
Penghasilan dapat mempengaruhi tingkan pemanfaatan
fasilitas pelayanan kesehatan maupun pencegahan.Penghasilan
yang kurang diduga akan mengurangi pula penggunaan fasilitas
kesehatan.
Contohnya seseorang kurang memnfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada mungkin oleh karena tidak mempunyai cukup
uang untuk membeli obat, membayar transport, dan sebagainya.

f) Status perkawinan
Terdapat dugaan bahwa angka kesakitan dan kematian
lebih tinggi pada orang yang tidak kawin, kemungkinan karena
adanya kebiasaan kurang sehat dari orang-orang yang tidak kawin.
Kecenderungan bagi orang-orang yang tidak kawin lebih sering
berhadapan dengan penyakit, atau karena adanya perbedaan-
perbedaan dalam gaya hidup yang berhubungan secara kausal
dengan penyebab penyakit-penyakit tertentu.

2. Tempat ( place )
Tempat atau place digunakan untuk mengetahui distribusi atau
penyebaran penyakit yang berguna untuk perncanaan pelayanan kesehatan
dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi penyakit.Tempat
yang biasa dijadikan penelitian epidemiologi adalah batas-batas daerah
pemerintahan, kota pedesaan, daerah atau tempat berdasarkan batas-batas
alam seperti pegunungan, sungai, laut, atau padang pasir, negara-negara
dan regional.

3. Waktu ( time )
Ada hubungan antara waktu dan terjdinya suatu penyakit karena
perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan adanya perubahan
faktor-faktor etiologis.Ditinjau dari panjangnya waktu di mana terjdi
perubahan angka kesakitan, maka waktu dibedakan menjadi ;
a. Tren Jangka Pendek
Pola perubahan angka kesakitan berlangsung hanya dalam
beberapa jam, hari, minggu, dan bulan. Pola perubahan kesakitan
ini terlihat pada epidemic umpamanya epidemic keracunan
makanan (beberapa jam), epidemic influenza (beberapa hari atau
minggu), epidemic cacar (beberapa bulan).

b. Tren Sekuler atau Tren Jangka Panjang
Perubahan-perubahan angka kesakitan yang berlangsung
dalam periode waktu yang panjang atau dalam waktu yang lama,
bertahun-tahun, atau berpuluh tahun.

c. Variasi dan Tren Musiman
Pola yang konsisten dapat dilihat dalam beberap penyakit
atau kondisi yang terjadi dalam satu tahun. Peningkatan insidensi
penyakit atau kondisi pada bulan-bulan tertentu, dengan variasi
siklus berdasarkan tahun dan musim memperlihatkan adanya tren
musiman pada suatu penyakit.Misalnya demam berdarah yang
biasanya terjadi musiman yaitu terjadi pada perlaihan musim
kemarau dan musim hujan.

d. Variasi dan Tren Random
Dapat diartikan sebagai terjadinya epidemik yang tidak
dapat diramalkan sebelumnya, misalnya epidemik yang tejadi
karena adanya bencana alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi.



LO 2

Sistematic Sampling atau Sampel Acak Sistematis
Sistematic sampling merupakan teknik pengambilan sampek yang
dilakukan ketika peneliti ingin meneliti populasi yang jumlahnya banyak
sedangkan tidak ada alat simple random, maka digunakan sistematic
sampling.Pada teknik ini tidak dibutuhkan tabel angka acak seperti sampel
random sampling dan memilih sampelnya dalam populasi secara sistemtis.Jadi,
kita hanya perlu melakukan random pada unsur pertama saja dari populasi
sedangkan unsur lainnya atau unsur selanjutnya tinggal mengikuti deret atau
sistematik tertentu.Langkah pertama yang dilakukan dalam penarikan sampel
sistematis adalah menentukan interval sampel.

Interval sampel = jumlah populasi
Jumlah sampel
Contohnya : terdapat 1000 populasi dan dibutuhkan 50 sampel, maka interval
sampelnya adalah 1000/50 = 20, maka dibuat undian 1-20 lalu diambil satu
sampel secara acak sebagai unsur pertama, lalu unsur selanjutnya bergerak sesuai
dengan interval sampel.Misal sampel pertama adalah 3, maka sampel selanjutnya
23, 43, 63, 83, dst.



SUMBER
Eriyanto.2007.Analisis Opini Publik : Teknik Sampling.Yogyakarta: LKiS.
Timmreck, Thomas C.2004.Epidemiologi edisi 2.Jakarta: EGC.

You might also like