You are on page 1of 27

Anatomi pernafasan

Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx
trachea, bronkus, dan bronkiolus.
Hidung
Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu
bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi
sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan
lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam
rongga hidung. Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi.
Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang raan, sering membengkok kesatu sisi atau
sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membran mukosa. !inding lateral
cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan os. Sphenoidale. "ulang
lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral dan menon#ol ke cavum nasi
adalah $ %&' conchae superior %(' )edia, dan %*' inferior. "ulang-tulang ini dilapisi oleh
membrane mukosa.
!asar cavum nasi dibentuk oleh os frontale da os palatinus sedangkan atap cavum nasi
adalah celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale. )embrana
mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan,
mengandung sel saraf khusus yang mendeteksi bau. !ari sel-sel ini serat saraf meleati
lamina cribriformis os frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis +
olfaktorius.
Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang
kedalam cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh membrana mukosa yang bersambungan
dengan cavum nasi. ,ubang yang membuka kedalam cavum nasi $ %&' ,ubang hidung %('
Sinus Sphenoidalis, diatas concha superior %*' Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang
diantara concha superior dan media dan diantara concha media dan inferior %-' sinus
frontalis, diantara concha media dan superior %.' ductus nasolacrimalis, dibaah concha
inferior.
/ada bagian belakang, cavum nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura
nasalis posterior.
0arinx %tekak'
adalah pipa berotot yang ber#alan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan
oesopagus pada ketinggian tulang raan krikoid. )aka letaknya di belakang larinx
%larinx-faringeal'. 1rofaring adalah bagian dari faring merrupakan gabungan sistem
respirasi dan pencernaan.
,aringx %tenggorok'
"erletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea,
dan beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.
,aring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas$
&. cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan ( cartilago
arytenoidea
(. )embarana yaitu menghubungkan cartilago satu sama lain dan dengan os. Hyoideum,
membrana mukosa, plika vokalis, dan otot yang beker#a pada plica vokalis
2artilago tyroidea 3 berbentuk 4, dengan 4 menon#ol kedepan leher sebagai #akun.
5#ung batas posterior diatas adalah cornu superior, penon#olan tempat melekatnya
ligamen thyrohyoideum, dan dibaah adalah cornu yang lebih kecil tempat beratikulasi
dengan bagian luar cartilago cricoidea.
)embrana "yroide 3 mengubungkan batas atas dan cornu superior ke os hyoideum.
)embrana cricothyroideum 3 menghubungkan batas baah dengan cartilago cricoidea.
6piglottis
2artilago yang berbentuk daun dan menon#ol keatas dibelakang dasar lidah. 6piglottis ini
melekat pada bagian belakang 4 cartilago thyroideum.
/lica aryepiglottica, ber#alan kebelakang dari bagian samping epiglottis menu#u cartilago
arytenoidea, membentuk batas #alan masuk laring
2artilago cricoidea
2artilago berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang. "erletak
dibaah cartilago tyroidea, dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane
cricotyroidea. 2ornu inferior cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea
pada setiap sisi. )embrana cricottracheale menghubungkan batas baahnya dengan
cincin trachea +
2artilago arytenoidea
!ua cartilago kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. /lica
vokalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid yang menon#ol kedepan
)embrana mukosa
,aring sebagian besar dilapisi oleh epitel respiratorius, terdiri dari sel-sel silinder yang
bersilia. /lica vocalis dilapisi oleh epitel skuamosa.
/lica vokalis
/lica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn
vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di
bagian depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang.
/lica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis se#ati.
7agian ini tidak terlibat dalarn produksi suara.
1tot
1tot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang
dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. 1tot-
otot tersebut diinervasi oleh nervus cranialis 8 %vagus'.
Respirasi
Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak ber#auhan sehingga udara dapat
keluar-masuk. Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar.
0onasi
Suara dihasilkan olch vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan
dimodifikasi oleh gerakan palaturn molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu
oleh sinus udara cranialis.
9ambaran klinis
,aring dapat tersumbat oleh$
%a' benda asing, misalnya gumpalan makanan, mainan kecil
%b' pembengkakan membrana mukosa, misalnya setelah mengisap uap atau pada reaksi
alergi,
%c' infeksi, misalnya difteri,
%d' tumor, misalnya kanker pita suara.
"rachea atau batang tenggorok
Adalah tabung fleksibel dengan pan#ang kira-kira &: cm dengan lebar (,. cm. trachea
ber#alan dari cartilago cricoidea kebaah pada bagian depan leher dan dibelakang
manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis %taut manubrium dengan corpus
sterni' atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini
bercabang mcn#adi dua bronckus %bronchi'. "rachea tersusun atas &; - (: lingkaran tak-
lengkap yang berupan cincin tulang raan yang diikat bersama oleh #aringan fibrosa dan
yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu #uga membuat beberapa
#aringan otot.
7ronchus
7ronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata
torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.#enis sel
yang sama. 7ronkus-bronkus itu ber#alan ke baah dan kesamping ke arah tampuk paru.
7ronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri,
sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama leat
di baah arteri, disebut bronckus lobus baah. 7ronkus kiri lebih pan#ang dan lebih
langsing dari yang kanan, dan ber#alan di baah arteri pulmonalis sebelurn di belah
men#adi beberapa cabang yang ber#alan kelobus atas dan baah.
2abang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi men#adi bronchus lobaris dan
kernudian men#adi lobus segmentalis. /ercabangan ini ber#alan terus men#adi bronchus
yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya men#adi bronkhiolus terminalis, yaitu
saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli %kantong udara'. 7ronkhiolus
terminalis memiliki garis tengah kurang lebih + mm. 7ronkhiolus tidak diperkuat oleh
cincin tulang raan. "etapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah.
Seluruh saluran udara ke baah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran
penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat
pertukaran gas paru-paru.
Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius
yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya. !uctus
alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan
akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira :,.
s<d &,: cm. "erdapat sekitar (: kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus
Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
/aru-/aru
/aru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. /aru-paru memilki $
&. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar (,. cm diatas calvicula
(. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
*. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan #antung.
-. dan basis. "erletak pada diafragma
paru-paru #uga !ilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. !i dalam
rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. /aru kanan dibagi
atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua
lobus yaitu lobus superior dan inferior. "iap lobus dibungkus oleh #aringan elastik yang
mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus
alveolar dan alveoli. !iperkirakan baha stiap paru-paru mengandung &.: #uta alveoli,
sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan<pertukaran
gas.
Suplai !arah
&. arteri pulmonalis
(. arteri bronkialis
+nnervasi
&. /arasimpatis melalui nervus vagus
(. Simpatis mellaui truncus simpaticus
Sirkulasi /ulmonal
/aru-paru mempunyai ( sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis.
!arah di atrium kanan mengair keventrikel kanan melalui katup A4 lainnya, yang
disebut katup semilunaris %trikuspidalis'. !arah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir
meleati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonais. Arteri pulmonais
bercabang-cabang men#adi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing
mengalir keparu kanan dan kiri. !i paru arteri pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali
men#adi erteriol dan kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan
pernapasan, melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk men#adi
venula, dan venula men#adi vena. 4ena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis
yang besar.
!arah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan
siklus aliran darah. =antung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru. "ekanan darah
pulmoner sekitar &. mmHg. 0ungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari
darah dan oksigen diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi
sistemik dan par, maka suplai oksigen dan pengeluaran >at->at sisa dapat berlangsung
bagi semua sel.
0+S+1,19+S
,uas permukaan paru-paru yang luas, yang hanya dipisahkan oleh membran tipis dari
sistem sirkulasi, secara teoritis mengakibatkan seseorang mudah terserang oleh masuknya
benda asing %debu' dan bakteri yang masuk bersama udara inspirasi. "etapi, saluran
respirasi bagian baah dalam keadaan normal adalah steril. "erdapat beberapa
mekanisme pertahanan yang mempertahankan sterilitas ini. ?ita telah mengetahui refleks
menelan atau refleks muntah yang mencegah masuknya makanan atau cairan ke dalam
trakea, #uga ker#a eskalator mukosiliaris yang men#ebak debu dan bakteri kemudian
memindahkannya ke kerongkongan. Selan#utnya, lapisan mukus yang mengandung
faktor-faktor yang mungkin efektif sebagai pertahanan, yaitu immunoglobulin %terutama
++gA', /)Ns, interferon, dan antibodi spesifik. Refleks batuk merupakan suatu
mekanisme lain yang lebih kuat untuk mendorong sekresi ke atas sehingga dapat ditelan
atau dikeluarkan. )akrofag alveolar merupakan pertahanan yang paling akhir dan paling
penting terhadap invasi bakteri ke dalam paru-paru. )akrofag alveolar merupakan sel
fagositik dengan ciri-ciri khas dapat bermigrasi dan mempunyai sifat en>imatik, Sel ini
bergerak bebas pada permukaan alveolus dan meliputi serta menelan benda atau bakteri.
Sesudah meliputi partikel mikroba maka en>im litik yang terdapat dalam makrofag akan
membunuh dan mencernakan mikroorganisme tersebut tanpa menimbulkan reaksi
peradangan yang nyata.
/roses fisiologis respirasi di mana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam #aringan-
#aringan, dan karbon dioksida dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi men#adi tiga
stadium.
&. Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke
luar paru-paru.
(. Stadium ke dua, transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek $
%&' difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru-paru %respirasi eksterna' dan antara
darah sistemik dan selsel #aringan@
%(' distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiann4a dengan distribusi
udara dalam alveolus-alveolus@ dan
%*' reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan darah.
*. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir dari respirasi. Selama
respirasi ini metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi, dan karbon dioksida
terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.
4entilasi
5dara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena selisih tekanan yang terdapat
antara atmosfer dan alveolus oleh ker#a mekanik otot-otot. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, dinding toraks berfungsi sebagai hembusan. Seiama inspirasi, volume toraks
bertambah besar karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot.
). sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan m. serratus, m. scalenus dan
m. intercostalis externus berperanan mengangkat iga. "oraks membesar dalam tiga arah $
anteroposterior, lateral dan vertikal. /eningkatan volume ini menyebabkan penurunan
tekanan intrapleura, dari sekitar -- mm Hg %relatif terhadap tekanan atmosfer' men#adi
sekitar -A mm Hg bila paru-paru mengembang pada aktu inspirasi. /ada saat yang sama
tekanan intrapulmonal atau tekanan saluran udara menurun sampai sekitar -( mm Hg
%relatif terhadap tekanan atmosfer' dari : mm Hg pada aktu mulai inspirasi. Selisih
tekanan antara saluran udara dan atmosfer rnenyebabkan udara mengalir ke dalam paru-
paru sampai tekanan saluran udara pada akhir inspirasi sama lagi dengan tekanan
atmosfer.
Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding
dada dan paru-paru. /ada aktu m. intercostalis externus relaksasi, dinding dada turun
dan lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toralks, menyebabkan volume
toraks berkurang, m. interkostalis internus dapat menekan iga ke baah dan ke dalam
dengan kuat pada aktu ekspirasi kuat dan aktif, batuk, muntah, atau defekasi. Selain itu
otot-otot abdomen mungkin berkontraksi sehingga tekanan intra abdominal membesar
dan menekan diafragma ke atas. /engurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan
iintrapleura maupun tekanan intrapulmonal. "ekanan intrapulmonal sekarang meningkat
sampai sekitar + sampai ( mmHg di atas tekanan atmosfer. Selisih tekanan antara saluran
udara dan atmosfer sekarang terbalik sehingga udara mengalir ke luar dari paru-paru
sampai tekanan saluran udara dan tekanan atmosfer sama kembali pada akhir ekspirasi.
/erhatikan baha tekanan intrapleura selalu di baah tekanan atmosfer selama siklus
respirasi. /erubahan pada ventilasi dapat diperkirakan dengan tes fungsional paru-paru.
!+05S+
Stadium ke dua proses respirasi mencakup proses difusi gas-gas melintasi membran
antara alveolus-kapiler yang tipis %tebalnya kurang dari :.. um'. ?ekuatan pendorong
untuk pernindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. "ekanan
parsial oksigen dalam atmosfer pada permukaan laut besarnya sekitar &-B mm Hg %(&
persen dari C;: mm Hg'. /ada aktu oksigen diinspirasi dan sampai pada alveolus maka
tekanan parsial ini mengalami penurunan sampai sekitar &:* mm Hg. /enurunan tekanan
parsial ini diperkirakan atas dasar fakta baha udara inspirasi tercampur dengan udara
dalam ruang rugi anatomis saluran udara, dan dengan uap air. Ruang rugi anatomis ini
dalam keadaan normal mempunyai volume sekitar & ml udara per pound berat badan %&.:
ml<&.: lb pria'. Hanya udara bersih yang sampai ke alveolus yang merupakan ventilasi
efektif. "ekanan parsial oksigen dalam darah vena campuran %/4 :(' dalam kapiler paru-
paru besarnya sekitar -: mm Hg. ?arena tekanan parsial oksigen dalam kapiler lebih
rendah daripada tekanan dalam alveolus %/ A:( D &:* mm Hg', maka oksigen dapat
dengan mudah berdifusi ke dalam aliran darah. Selisih tekanan 2:( antara darah dan
alveolus yang #auh lebih rendah %; mmHg' menyebabkan karbon dioksida berdifusi ke
dalam alveolus. ?arbon dioksida ini kemudian dikeluarkan ke atmosfer, di mana
konsentrasinya pada hakekatnya nol. Selisih 2:( antara darah dan alveolus memang kecil
sekali tapi cukup karena dapat berdifusi kira-kira (: kali lebih cepat dibandingkan
dengan oksigen, melintasi membran alveolus-kapiler karena daya larutnya yang lebih
besar.
H575N9AN 46N"+,AS+-/6R05S+
/emindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru membutuhkan
distribusi udara dalam paru-paru dan perfusi %aliran darah' dalam kapiler. !engan
perkataan lain, ventilasi dan perfusi dari unit pulmoner harus sesuai. /ada orang normal
dengan posisi tegak dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir seimbang
kecuali pada apeks paru-paru. Sirkulasi pulmoner yang bertekanan dan resistensi rendah
mengakibatkan aliran darah di basis paru-paru lebih besar daripada di bagian apeks paru-
paru, disebabkan pengaruh gaya tarik bumi. "etapi ventilasinya cukup merata. Nilai rata-
rata rasio antara ventilasi terhadap perfusi %4<E' adalah :,&*. Angka ini didapatkan dari
rasio rata-rata la#u ventilasi alveolar normal %- liter<menit' dibagi dengan curah #antung
normal %. liter<menit'. keadaan normal dari ventilasi dan perfusi paru-paru yang
seimbang mendekati nilai :,A.
?ebanyakan penyakit respirasi mengalami ketidakseimbangan antara proses ventilasi-
perfusi. Akibatnya venti+asi terbuang sia-sia %4<E D tak terhingga'. 5nit respirasi
abnormal yang ke dua merupakan shunt unit, di mana tak ada ventilasi, tetapi perfusi
normal, sehingga perfusi terbuang sia-sia %4<E D :'. 5nit yang terakhir merupakan unit
diam, di mana tidak ada ventilasi dan perfusi. "entu sa#a terdapat variasi-variasi di antara
ke tiga kasus ekstrim tersebut, tergantung dari keseimbangan secara menyeluruh antara
ventilasi dan perfusi paru-paru. /enyakit paru-paru dan gangguan fungsional respirasi
dapat diklasifikasikan secara fisiologis sesuai dengan #enis penyakit yang dialami, apakah
menimbulkan shunt yang besar %4<E % :,
"RANS/1R 1?S+96N !A,A) !ARAH
1ksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke #aringan melalui dua #alan $
&. secara fisik larut dalam plasma atau
(. secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin %Hb1('.
ikatan kimia oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel. =umlah sungguhnya yang
diangkut dalam bentuk ini mempunyai hubungan nonlinear dengan /a1( %tekanan parsial
oksigen dalam darah arteri', yang ditentukan oleh #umlah oksigen yang secara fisik larut
dalam plasma darah. Sebaliknya, #umlah oksigen yang secara fisik larut dalam plasma
mempunyai hubungan langsung dengan tekanan parsial oksigen dalam alveolus %/A1('.
?ecuali itu #uga tergantung dari daya larut oksigen dalam plasma. =umlah oksigen yang
dalam keadaan normal larut secara fisik sangat kecil karena daya larut oksigen dalam
plasma yang rendah. hanya sekitar satu persen dari #umlah oksigen total ang ditranspor ke
#aringan-#aringan ditranspor dengan cara ini. 2ara transpor seperti ini tidak
mempertahankan hidup alaupun dalam keadaan istirahat sekalipun. Sebagian besar
oksigen diangkut oleh hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah. !alam keadaan
tertentu %misalnya $ keracunan karbon monoksida atau hemolisis masif di mana ter#adi
insufisiensi hemoglobin maka oksigen yang cukup untuk mempertahankan hidup dapat
ditranspor dalam bentuk larutan fisik dengan memberikan oksigen dengan tekanan yang
lebih tinggi dari tekanan atmosfir %ruang oksigen hiperbarik'.
Satu gram hemoglobin dapat berikatan dengan &,*- ml oksigen. ?arena konsentrasi
hemoglobin rata-rata dalam darah pada pria deasa besarnya sekitair &.gr per &:: ml,
maka &:: ml darah dapat mengangkut %&. x &,*- D (:,&' (:,& ml oksigen kalau darah
#enuh sekali %Sa1( D &:: persen'. "etapi darah yang sudah teroksigenisasi dan
meninggalkan kapiler paru-paru mendapatkan sedikit tambahan darah vena yang
merupakan darah campuran, dari sirkulasi bronkial. /roses pengenceran ini yang men#adi
penyebab sehingga darah yang meninggalkan paru-paru hanya #enuh BC persen, dan &B,.
persen volume diangkut ke #aringan. /ada tingkat #aringan, oksigen mengalami disosiasi
dari hemoglobin dan berdifusi ke dalam plasma.
!ari plasma oksigen masuk ke sel-sel #aringan tubuh untuk memenuhi kebutuhan
#aringan-#aringan yang bersangkutan. )eskipun sekitar C. persen dari hemoglobin masih
berikatan dengan oksigen pada aktu hemoglobin kembali ke paru-paru dalam bentuk
darah vena campuran. =adi sesungguhnya hanya sekitar (. psersen oksigen dalam darah
arteri yang digunakan untuk keperluan #aringan. Hemoglobin yang melepaskan oksigen
pada tingkat #aringan disebut hemoglobin tereduksi %Hb'. Hemoglobin tereduksi
berarna ungu dan menyebabkan arna kebiruan pada darah vena, seperti yang kita lihat
pada vena superfisial, misainya $ pada tangan. Sedangkan oksihemoglobin %hemoglobin
yang berikatan dengan oksigen' berarna merah terang dan menyebabkan arna
kemerah-merahan pada darah arteri.
?urva disosiasi oksihemoglobin
5ntuk dapat memahami proses respirasi dengan #elas maka harus diketahui afinitas
oksigen terhadap hemoglobin karena suplai oksigen untuk #aringan dan pengambilan
oksigen oleh paru-paru sangat tergantung pada hubungan tersebut. /engetahuan ini
sangat diperlukan untuk menyatakan ukuran gas secara tepat dan untuk melakukan
tindakan-tindakan terapi pada insufisiensi respirasi. ?alau darah lengkap dikenai oleh
berbagai tekanan parsial oksigen dan persentase ke#enuhan hemoglobin diukur, maka
didapatkan kurva berbentuk huruf S bila ke dua pengukuran tersebut digabungkan. ?urva
ini dikenal dengan nama kurva disosiasi oksihemoglobin dan menyatakan afinitas
hemoglobin terhadap oksigen pada berbagai tekanan parsial. !alam keadaan suhu tubuh
yang normal %BA,;:0' dan pH darah C,-.
?urva ini mempunyai satu fakta fisiologis yang perlu diperhatikan yaitu, adanya bagian
yang datar. /ada bagian atas kurva yang dikenal dengan nama bagian arteria %A' dan
bagian vena %4' pada bagian baah yang lebih curam, yang agak tergeser ke kanan. /ada
kurva bagian atas yang datar, perubahan yang besar pada tekanan oksigen dikaitkan
dengan sedikit perubahan pada ke#enuhan oksihemoglobin. +ni menyatakan baha #umlah
oksigen yang relatif konstan dapat disuplai ke #aringan-#aringan alaupun pada
ketinggian yang tinggi di mana /:( mungkin sebesar ;: mmHg atau kurang. +ni #uga
menyatakan baha pemberian oksigen dalam konsentrasi tinggi %udara normal D (&
persen' pada pasien-pasien yang menderita hipoksemia ringan. %/a:( ;:-C. mmHg'
adalah sia-sia, karena oksihemoglobin hanya dapat ditingkatkan sedikit sekali.
Sesungguhnya, pemberian oksigen konsentrasi tinggi dapat meracuni #aringin paru-paru
dan menimbulkan efek yang merugikan. pelepasan oksigen ke #aringan-#aringan dapat
ditingkatkan oleh hubungan /:( terhadap ke#enuhan okigen pada kurva bagian vena yang
curam. /ada bagian ini perubahan-perubahan besar pada ke#enuhan oksihemoglobin
berkaitan dengan sedikit perubahan :(.
Afinitas oksigen terhadap hemoglobin dipengaruhi oleh banyak faktor lain yang
menyertai metabolisme #aringan dan dapat diubah oleh penyakit. ?urva oksihemoglobin
tergeser ke kanan apabila /H darah menurun atau /2:( meningkat. dalam keadaan ini,
pada /:( tertentu afinitas hemoglobin terhadap oksigen berkurang sehingga oksigen
dapat ditranspor oleh darah berkurang. ?eadaan patologis yang dapat menybabkan
asidosis metabollk, seperti syok %pembentukan asam laktat berlebihan akibat metabolis-
anerobik' atau retensi karbon dioksida akan menyebabkan pergeseran kurva kekanan.
/ergeseran kurva sedikit kekanan akan membantu pelepasan oksigen ke#aringan-#aringan.
/ergeseran ini dikenal dengan nama efek bohr. Sedikit peningkatan keasaman akibat
pelepasan karbondioksida dari #aringan. 0aktor lain yang menyebabkan pergeseran kurva
kekanan adalah peningkatan suhu dan (,* difosfogliserat %(,*-!/9' yang merupakan
fosfat organik dalam sel darah merah yang mengikat Hb dan mengurangi afinitas Hb
terhadap oksigen pada anemia dan hipoksemia kronik (,*-!/9 sel darah merah
meningkat. /erlu diketahui adanya kenyataan baha@ meskipun kemampuan transpor
oksigen oleh hemoglobin menurun bila kurva bergeser ke kanan, kemampuan
hemoglobin untuk melepaskan oksigen ke #aringan-#aringan dipermudah. ?arena itu,
pada anemia dan hipoksemia kronik pergeseran kurva ke kanan merupakan proses
kompensasi.
/ergeseran kurva ke kanan disertai kenaikan suhu, menggambarkan peningkatan
metabolisme sel dan peningkatan kebutuhan akan oksigen, #uga dapat menyesuaikan diri
dan untuk aliran darah tertentu menyebabkan semakin banyaknya oksigen yaiag
dilepaskan ke #aringan-#aringan.
Sebaliknya, peningkatan /H darah %alkalosis' atau penurunan /21(, suhu dan ( *-!/9
akan menyebabkan pergeseran kurva disosiasi oksihemoglobin ke kiri. /ergeseran ke kiri
menyebabkan peningkatan afinitas hemoglobin terhadap oksigen. Akibatnya uptake
oksigen dalam paru-paru meningkat apabila ter#adi pergeseran ke kiri, tetapi pelepasan
oksigen ke #aringan-#aringan terganggu. ?arena itu secara teoritis mungkin akan ter#adi
hipoksia %insufisiensi oksigen #aringan guna memenuhi kebutuhan metabolisme pada
keadaan alkalosis yang berat, terutama apabila disertai dengan hipoksemia. ?eadaan ini
dapat ter#adi selama proses mekanisme overventilasi dengan respiratori atau pada tempat
yang tinggi akibat hiperventilasi. ?arena hiperventilasi #uga dapat menurunkan-aiiran
darah serebral karena penurunan /a2:(, maka iskemia serebral #uga sering menimbulkan
ge#ala-geiala seakan-akan kepalanya ringan. !arah yang disimpan kehilangan aktivitas
(,*-!/9 sehingga afinitas hemoglobin terhadap oksigen meningkat. ?arena itu, pasien
yang diberi transfusi darah simpanan dalam #umlah banyak mungkin akan mengalami
gangguan pelepasan oksigen ke #aringan -#aringan karena pergeseran kurva disosiasi
oksihemoglobin ke kiri.
Afinitas hemoglobin didefinisikan secara populer dengan /:( yang dibutuhkan untuk
menghasilkan ke#enuhan .: persen, dan mudah diukur dalarn laboratorium modern.
!alam keadaan normal /.: sekitar (C mm Hg. "erbukti baha bila kurva disosiasi
bergeser ke kanan %pengurangan afinitas hemoglobin terhadap oksigen' maka /.: akan
meningkat, sedangkan pada pergeseran kurva ke kiri %peningkatan afinits hemoglobin
terhadap oksigen p.: akan turun.
?arbon monoksida mempunyai afinitas terhadap hemoglobin sekitar (.: kali lebih besar
darp pada afinitas oksigen terhadap hemoglobin. ?alau carbonmonoksida dihirup maka
akan berkaitan dengan karboksihemoglobin, maka reaksi tersebut tidak reversibel.
Sehingga #umlah hemoglobin yang tersedia untuk transport oksigen berkurang.
"RANS/1R" ?AR71N !+1?S+!A !A,A) !ARAH
"ransport 21( dari #aringan keparu-paru melalui tiga cara sebagai berikut$
&. Secara fisk larut dalam plasma %&: F'
(. 7erikatan dengan gugus amino pada Hb dalam sel darah merah %(:F'
*. ditransport sebagai bikarbonat plasma %C:F'
?arbon dioksida berikatan dengan air dengan reaksi seperti dibaah ini$
21( G H(1 D H(21* D HG GH21*-
Reaksi ini reversibel dan dikenal dengan nama persamaan dapa asam bikarbonat-asam
karbonik. Hiperventilasi adalah ventilasi alveolus dalam keadaan kebutuhan metabolisme
berlebihan 3 alkalosis sebagai akibat eksresi 21( berlebihan keparu-paru. Hipoventilasi
adalah ventilasi alveoli yang tak dapat memenuhi kebutuhan metabolisme, sebagai akibat
dari retensi 21( oleh paru-paru.
/6N9A"5RAN R6S/+RAS+
Respirasi diatur<dikontrol di$
&. )edulla 1blongata
(. /ons
Secara garis besar baha /aru-paru memiliki fungsi sebagai berikut$
&. "erdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan 1ksigen dari udara atmosfer kedarah
vena dan mengeluarkan gas carbondioksida dari alveoli keudara atmosfer.
(. )enyaring bahan beracun dari sirkulasi
*. Reservoir darah
-. 0ungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas
PIJAT BAYI
"5=5AN$
&. /ertumbuhan bayi lebih cepat dari pada bayi yang tidak dipi#at
(. )erangsang bayi untuk minum AS+ lebih banyak dari pada bayi yang tidak dilakukan
pemi#atan
*. )erangsang produksi AS+
/6RS+A/AN$
&. Alas yang datar dan lembut
(. )inyak pelicin
/R1S6!5R$
&. ,etakkan bayi pada tempat yang datar dan lembut
(. ,epaskan pakaian bayi
*. 9unakan minyak pelicin
-. /+=A" ?A?+
H 9erakan menarik pada kaki bayi dimulai dari bagian paha ke bagian #ari
H 9erakan memeras dan memutar pada paha bayi dari bagian paha ke bagian #ari
H /i#at dengan ibu #ari telapak kaki bayi dari arah tumit ke bagian #ari
H "arik lembut #ari-#ari kaki
H "ekan bagian-bagian telapak kaki dengan ibu #ari
H 5rut bagian punggung kaki ke arah #ari kaki
H 9erakan memeras dan memutar pada pergelangan kaki
H 9erakan memerah kaki bayi dari paha ke arah #ari bayi
H 9erakan menggulung paha dan betis bayi dengan menggunakan kedua telapak tangan
H 9erakan mengusap bagian paha kearah #ari kaki dengan menggunakan telapak tangan
.. /6R5"
H 9erakan mengayuh perut bayi dengan menggunakan telapak tangan melintang secara
bergantian
H 5langi gerakan dengan kaki bayi diangkat
H /i#at bagian perut dengan ibu #ari kearah samping kanan kiri
H 9erakan I75,AN )A"AHAR+J
9erakan telapak tangan melingkar diaali tangan kanan dari daerah apendiks memutar
ke kiri disusul gerakan tangan kiri
H 9erakan I+ ,146 K15J
H 9erakan I+J
9erakan tangan kanan dari bagian atas perut ke bagian baah membentuk huruf I+J
H 9erakan I,J
9erakan tangan kanan dari perut bagian kanan atas ke bagian kiri kemudian kebaah
membentuk huruf I,J
H 9erakan I5J
9erakan tangan kanan dari perut bagian kanan baah ke atas, ke bagian kiri kemudian
kebaah membentuk huruf I5J
H 9erakan #ari-#ari tangan ber#alan diatas perut dari atas bagian apendiks keatas, kekiri,
kebaah untuk mengeluarkan gelembung-gelembung gas pada perut bayi
;.!A!A
H 9erakan #antung besar
H ,etakkan tangan pemi#at diatas dada bayi, gerakkan ke atas, ke samping, ke baah
membentuk #antung
H 9erakan ?5/5-?5/5
"angan kanan diatas dada sebelah kiri bergerak menyilang pada dada, ulangi dengan
tangan kiri melakukan gerakan yang sama dimulai dari dada kanan
C.?6"+A?
H /i#at ketiak bayi dengan #ari-#ari kemudian gerakkan memutar
H 9erakan memerah tangan bayi dengan satu tangan dari lengan atas ke arah lengan
baah, tangan bayi diangkat oleh tangan yang lain
H 9erakan memeras dan memutar tangan bayi dari lengan atas ke arah lengan baah,
tangan bayi diangkat oleh tangan yang lain
H 9erakan membuka #ari-#ari bayi
H /utar masing-masing #ari bayi dengan lembut
H /i#at bagian punggung tangan bayi
H 9erakan memeras dan memutar pergelangan bayi
H 9erakan memerah tangan bayi dari lengan atas ke arah lengan baah, tangan bayi
diangkat oleh tangan yang lain
H 9erakan menggulung tangan bayi dari lengan atas ke arah lengan baah dengan ke dua
telapak tangan
A.!AH+
H "ekan dan pi#at memutar bagian pelipis bayi ke arah baah meleati pipi akhiri pada
bagian dagu
H 9erakan menyetrika
H )enyetrika alis
5rut bagian alis bayi dengan menggunakan ke dua ibu #ari ke arah samping
H 5rut bagian kening ke baah sampai ke hidung
H 5rut mulut bagian atas dengan menggunakan ke dua ibu #ari dari tengah ke samping
H ,akukan pada mulut bagian baah
H "ekan dan putar bagian pipi bayi
H ,akukan pada bagian belakang telinga urut ke arah muka meleati baah telinga
B.7A9+AN /5N995N9
H /emi#at menempatkan diri disamping
H 5rut bagian punggung bayi dengan kedua telapak tangan membentuk gerakan ma#u
mundur
H 9erakan telapak tangan dari punggung bagian atas ke arah pantat
H 5langi gerakan dengan mengangkat kaki dan pi#atan sampai ke bagian kaki
H ,akukan gerakan melingkar pada punggung bayi
H 9erakan seperti menggaruk dengan #ari pemi#at terbuka pada punggung bayi
&:. R6,A?SAS+
H "angan disilangkan di depan dada kemudian kesamping
H 9erakan diagonal antara kaki dan tangan bayi, #ika tangan bayi yang digerakkan adalah
bagian kanan, maka kaki bayi adalah bagian kiri, begitu sebaliknya
H 9erakan menyilangkan kaki
H )enekuk kaki bersamaan ke arah perut
H )enekuk kaki secara bergantian ke arah perut
H 9oyangkan bayi ke arah samping
H 9oyangkan bayi ke arah atas baah
H6)10+,+A
+. ?1NS6/ !ASAR /6NKA?+"
a. !efinisi
Hemofilia adalah gangguan perdarahan bersifat herediter yang berkaitan dengan
defisiensi atau kelainan biologik faktor 4+++ dan %antihemophilic globulin' dan faktor +8
dalam plasma %!avid 1vedoff, ?apita Selekta ?edokteran'.
Hemofilia adalah penyakit gangguan pembekuan darah yang diturunkan melalui
kromosom 8. ?arena itu, penyakit ini lebih banyak ter#adi pada pria karena mereka
hanya mempunyai kromosom 8, sedangkan anita umumnya men#adi pembaa sifat
sa#a %carrier'. Namun, anita #uga bisa menderita hemofilia #ika mendapatkan kromosom
8 dari ayah hemofilia dan ibu pembaa carrier dan bersifat letal.%http$<<.info-
sehat.com<'
)ekanisme pembekuan pada penderita hemofili mengalami gangguan, dimana dalam
mekanisme tersebut terdapat faktor pembekuan yang di beri nama dengan angka romai,
+ L 8+++. !apat dilihat pada tabel di baah$
faktor koagulasi sinonim
+ fibrinogen
++ protombin
+++ bahan prokoagulasi #aringan
+4 ion kalsium
4 akselerator globulin
4+ tidak dinamai
4++ akselerator konversi protrombin serum
4+++ globulin<faktor anti hemolitik
+8 komponen tromboplastin plasma@ faktor cristmas
8 faktor stuart-poer
8+ antesenden tromboplastin plasma
8++ faktor hegeman
8+++ faktor stabilisasi fibrin
8+4 protein 2
/atofisiologi Sodeman hal *CC.
b. 6tiologi
M Herediter
M Hemofilia A timbul #ika ada defek gen yang menyebabkan kurangnya faktor
pembekuan 4+++ %AH9'
M Hemofilia 7 disebabkan kurangnya faktor pembekuan +8 %/lasma "romboplastic
Antecendent'
Hemofilia berdasarkan etiologinya di bagi men#adi dua #enis$
&. Hemofilia A
Hemofilia disebabkan karena kurangnya faktor pembekuan 4+++, biasanya #ug disebut
dengan hemofilia klasik. !apat muncul dengan bentuk ringan, berat, dan sedang.
a' 7erat %kadar faktor 4+++ atau +8 kurang dari &F'
b' Sedang %faktor 4+++<+8 antara &F-.F' dan
c' Ringan %faktor 4+++<8 antara .F-*:F'.
(. Hemofilia 7
Hemofilia ini di sebabkan karena kurangnya faktor pembekuan +8 . dapat muncul dengan
bentuk yang sama dengan tipe A.
9e#ala ke dua tipe hemofilia adalah sama, namun yang membedakan tipe A < 7 adalah
dari pengukuran aktu tromboplastin partial deferensial. !apat dilihat dalam tabel$
/"" diferensial$
2acat /"" /" Reagen AH0 Reagen /"2
Hemofili A /an#ang Normal /erbaikan "otal "idak ada perbaikan
Hemofili 7 /an#ang Normal "idak ada perbaikan perbaikan total
/atofisiologi Sodeman. Hal -:(
c. /atofisiologi
/erdarahan karena gangguan pada pembekuan biasanya ter#adi pada
#aringan yang letaknya dalam seperti otot, sendi, dan lainya yang dapat ter#adi kerena
gangguan pada tahap pertama, kedua dan ketiga, disini hanya akan di bahas gangguan
pada tahap pertama, dimana tahap pertama tersebutlah yang merupakan gangguan
mekanisme pembekuan yang terdapat pada hemofili A dan 7. /erdarahan mudah ter#adi
pada hemofilia, dikarenakan adanya gangguan pembekuan, di aali ketika seseorang
berusia N * bulan atau saat L saat akan mulai merangkak maka akan ter#adi perdarahan
aal akibat cedera ringan, dilan#utkan dengan keluhan-keluhan berikutnya. Hemofilia
#uga dapat menyebabkan perdarahan serebral, dan berakibat fatal. Rasionalnya adalah
ketika mengalami perdarahan, berarti ter#adi luka pada pembuluh darah %yaitu saluran
tempat darah mengalir keseluruh tubuh' O- darah keluar dari pembuluh. /embuluh darah
mengerut< mengecil O- ?eping darah %trombosit' akan menutup luka pada pembuluhO-
?ekurangan #umlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan anyaman penutup
luka tidak terbentuk sempurna O- darah tidak berhenti mengalir keluar pembuluh O-
perdarahan %normalnya$ 0aktor-faktor pembeku da-rah beker#a membuat anyaman
%benang - benang fibrin' yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir
keluar pembuluh.
d. )anifestasi ?linis
M /erdarahan hebat setelah suatu trauma ringan
M Hematom pada #aringan lunak
M Hemartrosis dan kontraktur sendi
M Hematuria
M /erdarahan serebral
M ?ematian
e. !iagnosa
=ika seorang bayi < anak laki-laki mengalami perdarahan yang tidak biasa, maka diduga
dia menderita hemofilia. /emeriksaan darah bisa menemukan adanya perlambatan dalam
proses pembekuan. =ika ter#adi perlambatan, maka untuk memperkuat diagnosis serta
menentukan #enis dan beratnya, dilakukan pemeriksan atas aktivitas faktor 4++ dan faktor
+8.
f. /emeriksaan ?husus
M Riayat keluarga dan riayat perdarahan setelah trauma ringan
M ?adar faktor 4+++ dan faktor +8
M /"" diferensial
g. /enatalaksaan
P "ranfusi untuk perdarahan dan gunakan kriopresipitat faktor 4+++ dan +8, tranfusi di
lakukan dengan teknik virisidal yang di ketahui efektif membunuh virus-virus yang dapat
menyebabkan infeksi lain akibat tranfusi, dan di sebut sebagai standar terbaru tatalaksana
hemofilia yaitu 04+++ rekombinan sehingga dapat menghilangkan resiko tertular virus.
P Aspirasi hemartosis dan hindari imobilitas sendi
P ?onsultasi genetik
++. ?onsep Asuhan ?eperaatan
a. /engka#ian
P Aktivitas
9e#ala $?elelahan, malaise, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas.
"anda $?elemahan otot, somnolen
P Sirkulasi
9e#ala $/alpitasi
"anda $?ulit, membran mukosa pucat, defisit saraf serebral< tanda perdarahan serebral
P 6liminasi
9e#ala $Hematuria
P +ntegritas ego
9e#ala $/ersaan tak ada harapan, tak berdaya
"anda $!epresi, menarik diri, ansietas, marah
P Nutrisi
9a#ala $Anoreksia, penurunan berat badan
P Nyeri
9e#ala $Nyeri tulang, sendi, nyeri tekan sentral, kram otot
"anda $/erilaku berhati-hati, gelisah, reel
P ?eamanan
9e#ala $Riayat trauma ringan, perdarahan spontan.
"anda $Hematom
b. !iagnosa ?eperaatan
&. /erubahan perfusi #aringan berhubungan dengan perdarahan aktif
"u#uan<?riteria hasil$
"idak ter#adi penurunan kesadaran, pengisian kapiler baik, perdarahan dapat teratasi
+ntervensi$
i. ?a#i penyebab perdarahan
ii. ?a#i arna kulit, hematom, sianosis
iii. ?olaborasi dalam pemberian +40! adekuat
iv. ?olaborasi dalam pemberian tranfusi darah
(. ?ekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan akibat perdarahan
"u#uan<?riteria hasil$
)enun#ukan perbaikan keseimbangan caira
+ntervensi$
i. Aasi ""4
ii. Aasi haluaran dan pemasukan
iii. /erkirakan drainase luka dan kehilangan yang tampak
iv. ?olaborasi dalam pemberian cairan adekuat
*. Resiko tinggi in#uri berhubungan dengan kelemahan pertahanan sekunder akibat
hemofilia
"u#uan<?riteria hasil$
+n#uri dan kompllikasi dapat dihindari<tidak ter#adi
+ntervensi$
i. /ertahankan keamanan tempat tidur klien, pasang pengaman pada tempat tidur
ii. Hindarkan dari cedera, ringan L berat
iii. Aasi setiap gerakan yang memungkinkan ter#adinya cedera
iv. An#urkan pada orangtua untuk segera membaa anak ke RS #ika ter#adi in#uri
v. =elaskan pada orang tua pentingnya menghindari cedera.
!A0"AR /5S"A?A
!oenges, )arillyn 6. &BBB.Rencana Asuhan ?eperaatan.6disi *./enerbit 7uku
?edokteran 692
Ngastiyah.&BBC./eraatan Anak Sakit. /enerbit 7uku ?edokteran 692.=akarta
1vedoff, !avid.(::(.?apita Selekta ?edokteran.7inarupa Aksara.=akarta
Sodeman.&BB../atofisiologi.6disi C.=ilid (.Hipokrates.=akarta
http$<<.id.ikipedia.org<
http$<<.medicastore.com<
http$<<.indonesian< hemophilia society.com
.info-sehatQcom.htm
)6N9A"AS+ S5)7A"AN =A,AN NA0AS 1,6H 76N!A AS+N9
)etode
&. Abdominal "hrust
(. 2hest "hrust
*. 7ack 7lo
+ndikasi
5ntuk menghilangkan obstruksi di #alan napas atas yang disebabkan oleh benda asing R
yg ditandai oleh beberapa atau semua dari tanda dan ge#ala berikut ini$
&. Secara mendadak tidak dapat berbicara.
(. "anda-tanda umum tercekikOrasa leher tercengkeram
*. 7unyi berisik selama inspirasi.
-. /enggunaan otot asesoris selama bernapas dan peningkatan kesulitan bernapas.
.. Sukar batuk atau batuk tidak efektif atau tidak mampu utk batuk.
;. "idak ter#adi respirasi spontan atau sianosis
C. 7ayi dan anak dg distres respirasi mendadak disertai dg batuk, stidor atau i>ing.
?ontraindikasi dan /erhatian
&. /ada klien sadar, batuk volunter menghasilkan aliran udara yg besar dan dapat
menghilangkan obstruksi.
(. 2hest thrust hendaknya tidak digunakan pada klien yg mengalami cedera dada, seperti
flail chest, cardiac contusion, atau fraktur sternal %Simon R 7renner, &BB-'.
*. /ada klien yg sedang hamil tua atau yg sangat obesitas, disarankan dilakukan chest
thrusts.
-. /osisi tangan yg tepat merupakan hal penting untuk menghindari cedera pada organ-
organ yang ada dibaahnya selama dilakukan chest thrust.
/eralatan
&. Suction oral, #ika tersedia.
(. )agill atau ?elly forcep dan laryngoscope %utk mengeluarkan benda asing yg dapat
dilihat di #alan napas atas'.
/ersiapan ?lien
&. /osisi klienOduduk, berdiri atau supine.
(. Suction semua darah<mukus yg terlihat dimulut klien.
*. ?eluarkan semua gigi yg rusak<tanggal.
-. Siapkan utk dilakukan penanganan #alan napas yg definitif, misalnya cricothyrotomi.
"ahapan /rosedur Abdominal "hrust
&. =ika pasien dlm keadaan berdiri<duduk$
a. Anda berdiri di belakang klien
b. ,ingkarkan lengan kanan anda dengan tangan kanan terkepal, kemudian pegang lengan
kanan tsb dg lengan kiri. /osisi lengan anda pd abdomen klien yakni dibaah prosesus
xipoideus dan diatas pusat<umbilikus.
c. !orong secara cepat %thrust Suickly', dengan dorongan pada abdomen ke arah dalam-
atas.
d. =ika diperlukan, ulangi abdominal thrust beberapa kali utk menghilangkan obstruksi
#alan napas.
e. ?a#i #alan napas secara sering utk memastikan keberhasilan tindakan ini.
(. =ika pasien dlm keadaan supine<unconcious$
a. Anda mengambil posisi berlutut<mengangkangi paha klien.
b. "empatkan lengan kiri anda diatas lengan kanan anda yg menempel di abdomen
tepatnya di baah prosesus xipoideus dan diatas pusat<umbilikus.
c. !orong secara cepat %thrust Suickly', dengan dorongan pada abdomen ke arah dalam-
atas.
d. =ika diperlukan, ulangi abdominal thrust beberapa kali utk menghilangkan obstruksi
#alan napas.
e. ?a#i #alan napas secara sering utk memastikan keberhasilan tindakan ini.
*. =ika mungkin, lihat secara langsung mulut dan paring klien dengan laringoskopi dan
#ika tampak utamakan mengekstraksi benda asing tersebut menggunakan ?elly atau
)egil forcep.
"ahapan /rosedur 2hest "hrust
&. =ika posisi klien duduk< berdiri$
a. Anda berdiri di belakang klien
b. ,ingkarkan lengan kanan anda dengan tangan kanan terkepal di area midsternal di atas
prosesus xipoideus klien %sama seperti pada posisi saat kompresi #antung luar'.
c. ,akukan dorongan %thrust' lurus ke baah ke arah spinal. =ika perlu ulangi chest thrust
beberapa kali utk menghilangkan obstruksi #alan napas.
d. ?a#i #alan napas secara sering utk memastikan keberhasilan tindakan ini.
(. =ika posisi klien supine$
a. Anda mengambil posisi berlutut<mengangkangi paha klien.
b. "empatkan lengan kiri anda diatas lengan kanan anda dan posisikan bagian baah
lengan kanan anda pada area midsternal di atas prosesus xipoideus klien %sama seperti
pada posisi saat kompresi #antung luar'.
c. ,akukan dorongan %thrust' lurus ke baah ke arah spinal. =ika perlu ulangi chest thrust
beberapa kali utk menghilangkan obstruksi #alan napas.
d. ?a#i #alan napas secara sering utk memastikan keberhasilan tindakan ini.
*. =ika mungkin, lihat secara langsung mulut dan paring klien dengan laringoskopi dan
#ika tampak utamakan mengekstraksi benda asing tersebut menggunakan ?elly atau
)egil forcep.
"ahapan /rosedur 7ack 7lo R 2hest "hrust %untuk 7ayi TU
&. 7ayi diposisikan prone diatas lengan baah anda, dimana kepala bayi lebih rendah
dari pada badannya.
(. "opang kepala bayi dengan memegang rahang bayi.
*. ,akukan . kali back blo dengan kuat antara tulang belikat menggunakan tumit
tangan anda.
-. /utar bayi ke posisi supine, topang kepala dan leher bayi dan posisikan di atas paha.
.. "entukan lokasi #ari setingkat dibaah nipple bayi. "empatkan #ari tengah anda pada
sternum dampingi dengan #ari manis.
;. ,akukan chest thrust dengan cepat.
C. 5langi langkah &-; sampai benda asing keluar atau hilangnya kesadaran.
A. =ika bayi kehilangan kesadaran, buka #alan napas dan buang benda asing #ika ia
terlihat. Hindari melakukan usapan #ari secara ImembutaJ pada bayi dan anak, karena
benda asing dapat terdorong lebih #auh ke dalam #alan napas.
"ahapan /rosedur 7ack 7lo R 2hest "hrust %untuk Anak &-A th'
&. 5ntuk klien yg berdiri<duduk$
a. /osisi anda dibelakang klien.
b. "empatkan lengan anda dibaah aksila, melingkari tubuh korban
c. "empatkan tangan anda melaan abdomen klien, sedikit di atas pusar dan dibaah
prosesus xipoideus.
d. ,akukan dorongan ke atas %upard thrusts' sampai benda asing keluar atau pasien
kehilangan kesadaran.
(. 5tk klien pada posisi supine$
a. /osisi anda berlutut disamping klien atau mengangkangi paha klien.
b. "empatkan lengan anda di atas pusar R dibaah prosesus xipoideus.
c. ,akukan thrust ke atas dengan cepat, dengan arah menu#u tengah-tengah dan tidak
diarahkan ke sisi abdomen.
d. =ika benda asing terlihat, keluarkan dengan menggunakan sapuan #ari tangan.
Attention VVV
W 7ack blo tidak direkomendasikan pada pasien diatas usia bayi.
W Sapuan #ari ImembutaJ harus dihindari pada bayi dan anak, sebab kemungkinan dapat
mendorong benda asing lebih kebelakang ke dalam #alan napas.
?omplikasi
&. Nyeri abdomen, ekimosis
(. )ual, muntah
*. 0raktur iga
-. 2edera<trauma pada organ-organ dibaah abdomen<dada.
/endidikan ?esehatan untuk ?lien
&. )akan perlahan
(. /otong makanan men#adi kecil-kecil
*. ?unyah mkanan hingga halus
-. =angan mengobrol dan tertaa saat mengunyah
.. /astikan gigi<gigi palsu anda baik
;. !uduk saat makan
C. =aga makanan<mainan yang berukuran kecil<keras seperti kacang, agar #auh dari
#angkauan anak di baah * tahun
A. ,arang anak ber#alan atau lari saat makan utk menurunkan kemungkinan aspirasi
!aftar /ustaka
/roehl, =.A. %&BBB'. 6emergency nursing procedures. %(nd ed.'. /hiladelphia$ X.7.
Saunder 2ompany.
0urther Reading$
American Heart Association. %&BB-'. 7asic life support for healthcare providers. !allas$
Author.
Simon, R., R 7renner, 7. %&BB-'. 6mergency procedures and techniSues. %*rd ed.'.
7altimore$ Xilliam R Xilkins
"5)75H ?6)7AN9 R6)A=A
Rema#a merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan deasa, dimana pada
masa itu ter#adi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan ekonomi. Selama periode
ini, individu mengalami kematangan fisik dan seksual, peningkatan kemampuan dan
mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi.
Rema#a dapat dibagi men#adi tiga sub fase yaitu $
&. 6arly adolescent %&& L &- th'
(. )iddle adolescent %&. L &C th'
*. ,ate adolescent %&A L (:'
/eristia yang paling penting pada usia rema#a adalah pubertas, karena pubertas muncul
dan berkembang pada rentang usia kronologis yang lebar dan berbeda menurut #enis
kelaminnya. Sangat sulit untuk membuat kategori pubertas secara kronologis karena itu
untuk mendapat pola individu yang konsisten digunakan istilah tingkat perkembangan
pubertas tanpa melihat usia. "ingkat perkembangan pubertas dibagi dalam tingkat aal,
menengah dan lan#ut. 9ambaran perkembangan rema#a memperlihatkan hubungan yang
lebih erat dengan tingkat perkembangan pubertas atau tingkat maturitas kelamin %")?'.
"abel ")? yang sering digunakan adalah tabel "anner yaitu $
"A76, &. ?,AS+0+?AS+ "+N9?A" )A"5R+"AS ?6,A)+N ANA? /6R6)/5AN
")? Rambut /ubis 7uah !ada
& /rarema#a /rarema#a
( =arang, berpigmen sedikit, lurus atas medial labia )enon#ol seperti bukit kecil, areola
melebar
* ,ebih hitam, mulai ikal, #umlah bertambah )ammae dan areola membesar, tidak ada
kontur pemisah
- ?asar, keriting, banyak tapi belum sebanyak deasa Areola dan papila membentuk
bukit kedua
. 7entuk segitiga seperti pada perempuan deasa tersebar sampai medial paha )atang,
papila menon#ol, areola sebagai bagian kontur buah dada
"A76, (. ?,AS+0+?AS+ "+N9?A" )A"5R+"AS ?6,A)+N ANA? ,A?+-,A?+
")? Rambut /ubis /enis "estis
& "idak ada /rarema#a /rarema#a
( Sedikit, pan#ang, pigmen sedikit Sedikit membesar Skrotum membesar, arna merah
muda
* Sedikit lebih gelap, mulai ikal ,ebih pan#ang ,ebih besar
- Seperti tipe deasa tapi lebih sedikit, kasar, keriting ,ebih besar, ukuran glands dan
lebar penis bertambah ,ebis besar, skrotum lebih gelap
. Seperti deasa, menyebar sampai medial paha 5kuran deasa 5kuran deasa
)asa rema#a aal %")? (' pada anak perempuan biasanya antara usia &: L &* tahun
berlangsung selama ; bulan L & tahun. /ada anak laki-laki aal tumbuh usia &:,. L &.
tahun yang berlangsung antara ; bulan L ( tahun. )asa rema#a menengah %")? * L -'
anak perempuan timbul pada usia && L &- tahun berlangsung sampai ( L * tahun. /ada
anak laki-laki usia &( L &.,. tahun berlangsung antara ; bulan L ( tahun. )asa rema#a
lan#ut %")? .' anak perempuan rata-rata usia &* L &C tahun dan anak laki-laki usia &- L
&; tahun.
"5)75H ?6)7AN9 )ASA R6)A=A AXA, %")? ('
0isik
"ingkat aal pubertas ")? ( disebabkan oleh peningkatan sekresi gonadotropin
hipofisis dan hormon pertumbuhan. "erdapat bukti baha fenomena ini ter#adi akibat
penurunan kadar melatonin yang ter#adi pada usia C tahun. /ada anak perempuan, bentuk
payudara mulai tampak sedangkan pada *: L *. F anak laki-laki ge#ala ginekomastia
sangat variabel dan tidak selalu berhubungan dengan tingkat maturasi pubertas tertentu.
/erkembangan buah dada perempuan ter#adi akibat rangsangan estrogen ovarium
disekresi akibat respon terhadap 0SH. 6fek predominan 0SH adalah merangsang
pertumbuhan ovarium dan ini bermula satu tahun sebelum perkembangan payudara
%")? ('. Akibat lain estrogen ovarium menyebabkan penebalan mukosa vagina,
peningkatan pigmentasi, vaskularisasi dan erotisasi labia mayora serta sedikit pembesaran
klitoris dan uterus. 6ndometrium menebal dan mulai berdeferensiasi sedangkan
miometrium mulai meningkatkan kandungan seluler aktomiosin, kretinin kinase dan
adenosin triphosphat sebagai persiapan menstruasi dan proses kehamilan serta persalinan.
6fek lain estrogen adalah peningkatan deposit glikogen dalam sel mukosa vagina yang
akan memacu pertumbuhan bakteri doederlein yaitu se#enis bakteri pembentuk asam
laktat yang mengubah lingkungan pH men#adi asam dan mempermudah pula
kemungkinan infeksi #amur.
)asa ")? ( pada anak laki-laki ditandai dengan pembesaran testis akibat pembesaran
tubulus seminiferus serta bertambah banyaknya sel leydig dan sel sertoli. /erubahan
akibat sekresi testosteron mempengaruhi pula perubahan lain seperti pembesaran
epididemis vesikula seminalis dan prostat. !inding skrotum akan menipis disertai oleh
vaskularisasi. ?eadaan ini menampakkan konfigurasi deasa dengan bagian proksimal
yang lebih sempit serta posisi testis kiri lebih rendah dari yang kanan. "idak lama setelah
periode ini maka penis pun mulai membesar. 5kuran lebar penis tetap lebih kurus dari
pan#angnya sampai pada masa pubertas lan#ut ketika ter#adi akselerasi pertumbuhan
korpus kavernosus penis melebihi pertumbuhan uretra sehingga terlihat penis lebih besar
seperti bentuk deasa. Selain sekresi testosteron ter#adi pula peningkatan konsentrasi
androgen adrenal baik laki-laki maupun perempuan akan menimbulkan pertumbuhan
rambut pubis dan ketiak. ?onsistensi dan distribusi rambut pubis akan mengikuti pola
tertentu sesuai dengan #enis kelamin dan secara berurutan menurut indeks pertumbuhan
pubertas. /ada masa ")? ( rambut kelamin lurus dan halus terlihat pada bagian tengah
labia mayora pada perempuan dan sekitar basis penis pada laki-laki. 6fek androgen lain
adalah peningkatan ukuran dan sekresi folikel sebacea yang dapat menimbulkan
timbulnya #eraat dan dianggap merupakan tanda karakteristik seks sekunder.
Selama masa pubertas laki-laki ter#adi perubahan fungsional dan struktural yang
dramatis. 6#akulasi ter#adi bermula sebagai respon masturbasi timbul sekitar satu tahun
setelah pertumbuhan testis, pada saat timbulnya rambut pubis. 9igi taring dan molar
pertama tanggal pada aal rema#a dan kemudian tumbuh gigi tetap. /ra molar dan molar
tumbuh selama masa rema#a. "erdapat kolaborasi yang erat antara aktu tumbuhnya
molar kedua permanen dengan menarche.
?ognitif
/erkembangan kognitif sebagian besar biasanya diuraikan dalam hubungannya dengan
usia kronologis karena itu kaitan antara tingkat perkembangan pubertas dan
perkembangan kognitif belum #elas. 2arey dalam study mengenai pengenalan a#ah
menimpulkan baha aal timbul pubertas pada anak perempuan mempunyai efek yang
mengganggu proses kognitif sebaliknya /etterson yang mempergunakan cara kognisi
yang berbeda tidak berhasil menemukan hipotesis tentang gangguan itu. ?arena ")? (
pada anak perempuan mencakup usia antara &: L &* tahun dan pada lelaki lebih lebar lagi
antara umur &:, . L &-,. tahun, maka menurut sekuens /iaget sebagian anak tersebuta
anak masuk dalam kelompok tingkatan operasional konkrit dan sebagian lainnya dalam
tingkatan operasional formal. !alam tahap berpikir operasional formal, individu yang
bersangkutan sudah mampu membangun hipotesis terlebih dahulu sebelum memulai
suatu aksi, dapat berpikir abstrak, dapat melakukan beberapa tindakan secara serentak,
dan dapat mengambil gambaran umum serta memperkirakan akibat suatu perbuatan atau
peristia tanpa harus mengalami dahulu peristia itu.
/ada tahun-tahun sebelumnya teori /iaget mendominasi pemikiran tentang
perkembangan kognitif, tetapi belakangan ini telah timbul tantangan terhadap deskripsi
tahapan yang tegas dalam teori tersebut. /endekatan yang dilakukan sekarang lebih
menekankan kecenderungan terhadap perkembangan masa anak dan rema#a dengan lebih
banyak keterangan yang tumpang tindih dan bervariasi dibandingkan pen#elasan
sebelumnya. ?ecenderungan tersebut mencakup berbagai pokok sebagai berikut $
&. ?apasitas melakukan proses informasi. Rema#a ternyata lebih superior dibandingkan
dengan anak yang lebih muda dalam hal kapasitas proses informasi, tetapi belum
diketahui apakah hal ini merupakan refleksi peningkatan struktural yang ada
hubungannya dengan umur.
(. /engetahuan domain spesifik. Semasa kecil mereka akan menimbun<menyimpan
berbagai pengetahuan yang makin lama makin terorganisasi dalam berbagai bidang
dengan domain spesifik, yang akan memungkinkan pemecahan masalah melalui proses
memori yang tidak terdapat pada anak dengan umur lebih muda.
*. ?egiatan formal dan konkrit. /andangan penganut teori /iaget lebih terlibat sebagai
kecenderungan ketimbang tahapan khusus, seperti misalnya pendekatan seorang anak
yang lebih muda dinilai sebagai lebih empiriko-deduktif dan pada rema#a lebih
hipotetiko-deduktif.
-. 7erpikir kuantitatif. Rema#a cenderung mendekati masalah dengan Ilebih kuantitatif,
berorientasi skala pengukuranJ ketimbang anak yang lebih muda yang dikenal dengan
Ikonsep pengukuran unitJ.
.. Sentuhan rasa berkompetisi. !engan meningkatnya umur, anak akan makin tertarik
untuk menganggap baha berpikir merupakan suatu pertandingan kompetitif dan
karenanya merasa tertantang.
;. )etakognisi. ?onsep diuraikan sebagai berpikir tentang berpikir dan oleh 0lavell
dibagi lagi men#adi pengetahuan metakognitif dan pengalaman metakognitif.
/engetahuan metakognitif diartikan sebagai akumulasi pengetahuan deklaratif dan
prosedural tentang peristia kognitif, sedangkan pengalaman metakognitif adalah unit
berbagai pengalaman tentang penemuan %eureka' atau sebaliknya sebagai suatu perasaan
Ihal ini tidak ada artinya buat sayaJ. )etakognitif berkembang secara bertahap antara
masa anak dan rema#a.
C. /eningkatan kemampuan yang ada. /ematangan kemampuan yang ada merupakan
suatu proses berkelan#utan selama masa perkembangan. /erbedaan seks muncul pada
masa aal rema#a @ anak lelaki tampil lebih baik untuk kemampuan spasial dan
matematik, sedangkan anak perempuan lebih menon#ol dalam kemampuan verbal
/sikososial
)asa rema#a aal harus mempunyai fungsi pada tiga bidang utama yaitu keluarga,
kelompok sebaya dan sekolah. /ada setiap bidang ini terdapat kompleks berbagai
determinan yang saling mempengaruhi agar dapat berfungsi dengan berhasil. 0ungsi
utama masa rema#a aal adalah dimulainya kebebasan dari lingkungan keluarga dan pada
masa inilah hubungan dalam keluarga mulai terlihat merenggang. Sering pula pada masa
ini secara bersamaan terlihat tanda perkembangan pubertas berupa keinginan untuk
keleluasaan pribadi, dan tidak #arang disertai keengganan yang makin nyata serta
men#aga #arak keakraban fisis dari orang tua yang berbeda #enis kelamin dengan anak.
?einginan rema#a yang tidak terucapkan pada orang tua untuk membuat batas tersebut
sesuai dengan keinginan mereka untuk autonomi, dan hal ini sering menimbulkan konflik
dengan orangtua yang bila tidak terselesaikan akan menimbulkan stress. Hasil akhirnya
rema#a cenderung untuk berpaling pada kelompok sebaya yang se#enis. /ersahabatan
pada masa rema#a aal secara khas menumbuhkan kelompok yang sama #enis
kelaminnya dengan kecenderungan lebih meningkatkan aktivitas bersama ketimbang
interaksinya sendiri.
0ungsi lingkungan sekolah pada umur ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. ?esesuaian
perkembangan seksual dengan anak sebaya ternyata sangat penting pengaruhnya.
!ilaporkan baha anak laki-laki yang lebih lambat matang akan kurang baik
penampilannya di sekolah dan tingkat pendidikan yang diharapkan akan lebih rendah
dibandingkan dengan anak laki-laki sebaya yang lebih cepat matang. Selan#utnya
dikemukakan pula baha anak gadis di sekolah menengah yang lebih cepat matang
mempunyai daya ima#inasi dini yang buruk dan nilai rata-rata yang lebih rendah
dibandingkan dengan mereka yang tingkat pematangannya lebih lambat atau dengan
teman sebaya yang masih duduk di sekolah dasar. !engan demikian #elas terlihat baha
pada segi kognitif terdapat perbedaan #enis kelamin yang dapat mempengaruhi prestasi
sekolah pada masa aal rema#a.
"5)75H ?6)7AN9 )ASA R6)A=A )6N6N9AH
0isis
)asa rema#a menengah, yang sesuai dengan ")? * dan -, mencakup rentang umur
kronologis antara &( L &- tahun bagi perempuan dan antara &(,. L &. tahun pada laki-
laki. /ada masa ini terlihat adanya pertambahan pertumbuhan yang sangat mencolok,
ter#adi akselerasi pertumbuhan tinggi dan berat badan serta perkembangan karakteristik
seks sekunder lebih lan#ut. )asa ini merupakan puncak kurve kecepatan pertumbuhan
berat badan, yang mengikuti puncak kurve kecepatan tinggi badan kira-kira ; bulan
sebelumnya. /ada masa inilah ter#adi deposit besar #aringan lemak pada perempuan dan
massa otot pada laki-laki. Selama periode pertumbuhan cepat pada masa rema#a
menengah ini, golongan perempuan mendapat pertambahan tinggi badan rata-rata A cm
per tahun pada umur rata-rata &( tahun, sedangkan laki-laki pada umur rata-rata &- tahun
mendapat penambahan tinggi badan rata-rata &: cm per tahun.
"erlihat pola teratur proses perkembangan<kema#uan tulang kerangka dari distal menu#u
proksimal, dimulai dari perkembangan tulang kaki. ?ira-kira ; bulan kemudian akan
diikuti perkembangan tungkai baah, kemudian tungkai atas. /ola yang serupa terdapat
pula pada perkembangan alat gerak atas, sehingga secara keseluruhan anak rema#a
terlihat gan#il karena bentuk tangan dan kaki yang besar dan tidak proporsional. /uncak
akselerasi pertumbuhan pan#ang tungkai baah akan diikuti oleh perkembangan lebar
dada dan paha - bulan kemudian. /erpan#angan badan dan pembesaran diameter
anteroposterior dada merupakan manifestasi terakhir pertumbuhan cepat pada pubertas.
Selain terdapat perbedaan seks pada pertumbuhan #aringan lemak masa rema#a
menengah, terdapat pula perbedaan pola pertumbuhan kerangka menurut #enis kelamin.
,ebar biakromial terbesar pada laki-laki ditentukan oleh androgen, sedangkan estrogen
menentukan lebar diameter bitrochanter yang akan memebri bentuk kontur perempuan
deasa.
/ada masa rema#a menengah ter#adi pula perkembangan karakteristik seks sekunder
perempuan berupa pembesaran payudara dan areola, dan pada masa ")? - lebih kurang
C.F anak gadis akan memiliki batas areola dan payudara yang lebih tegas sebagai akibat
pembesaran areola. Rambut kelamin men#adi lebih gelap, kasar, ikal dan lebih menyebar
ke arah proksimal dan lateral menutupi mons pubis. /ada lelaki terlihat penis lebih
pan#ang dan lebar, testis lebih besar, dan skrotum lebih berpigmen. /eristia yang paling
dinamik adalah timbulnya menarche pada anak perempuan yang rata-rata ter#adi pada
umur &(,. tahun %pada kultur barat'. )enars dapat ter#adi pada setiap tahap pubertas $
&:F pada")? (, (:F pada ")? *, ;:F pada ")? -, dan &:F pada ")? .. "etapi
sebagian besar anak gadis terlihat matur pada masa rema#a menengah. /eristia
menarche sangat erat hubungannya dengan masa puncak kurve kecepatan penambahan
tinggi badan. )asa ini ditentukan oleh berbagai faktor, tetapi yang terpenting adalah
faktor genetik. Sangat erat hubungan antara umur menarche ibu dengan putrinya, dan
lebih erat lagi antar umur menarche perempuan bersaudara. 0aktor lain yang berperan
penting adalah status gi>i, gadis gemuk akan mendapat menarche lebih aal daripada
yang kurus. Semua penyakit kronik yang menggangu status gi>i atau oksigenasi #aringan
akan memperlambat pola maturasi pubertas, terutama aktu menarche.
Kang lebih bervariasi lagi adalah aktu timbulnya pertumbuhan rambut sirkum anal,
dengan kecenderungan rambut aksila dan a#ah akan timbul lebih lambat, yaitu setelah
rambut pubis mencapai ")? -. Rambut a#ah anak laki-laki timbul mula-mula di daerah
sudut bibir atas yang kemudian akan menyebar ke arah medial. Seiring dengan
pertumbuhan rambut aksila akan muncul pula bau badan akibat stimulasi androgen pada
kelen#ar keringat apokrin, dan hal ini sering menimbulkan kesadaran baha pada anak
tersebut baha ia telah mulai deasa. Sering pula ter#adi ginekomastia anak laki-laki
pada masa rema#a menengah ini@ dapat bi- atau unilateral, yang dapat menetap sampai &A
bulan. Xalaupun sering ter#adi dan tidak spesifik hal ini dapat sangat meresahkan.
?ognitif
?ecenderungan perkembangan kognitif seperti telah diuraikan pada pembahasan
terdahulu masih terus berlangsung.
/sikososial
Hubungan antara rema#a dengan keluarga, sekolah dan kelompok sebaya pada tahap ini
masih tetap serupa dengan tahap sebelumnya. Sekolah dan kelompok sebaya mendapat
porsi lebih penting, dan perbedaan seks pada kelompk sebaya tampak lebih #elas. "u#uan
perkembangan selama masa rema#a bagi anak laki-laki lebih diarnai keinginan untuk
memperoleh penerimaan dan kebebasan yang akan lebih mudah dicapai dalam suatu
kelompok, sedangkan bagi anak perempuan untuk menumbuhkan kemampuan
interpersonal dan cinta. ?esetiaan, keterlibatan, dan keakraban tentang suatu informasi
lebih berharga bagi lingkungan anak perempuan daripada anak laki-laki.
Selama masa rema#a menengah, kelompok sosial dapat meluas sampai mengikutsertakan
anggota yang berbeda #enis kelaminnya dan proses pacaran pun dapat mulai ter#adi.
/roses pacaran dapat berkembang dalam berbagai tahap $ tahap pertama biasanya
dilakukan tanpa kontak fisik, tahap kedua berciuman dan meraba buah dada yang masih
tertutup pakaian, tahap ketiga meraba buah dada telan#ang atau kemaluan, tahap keempat
melakukan hubungan seksual dengan mitra tunggal, dan tahap kelima melakukan
hubungan seksual dengan mitra multipel. Xalaupun terdapat sangat banyak variasi
berbagai #enis kelompok rema#a, tampaknya sebagian besar rema#a pada masa ini tidak
sampai melakukan pacaran tahap keempat. !an bagi mereka yang melakukannya maka
resiko untuk kehamilan yang tidak diinginkan atau penyakit kelamin cukup tinggi,
sehingga perlu dilakukan penerangan dan penyuluhan untuk mencegah hal tersebut.
Selama masa rema#a menengah harus sering dilakukan tindakan untuk pendidikan dan
latihan ker#a. Seperti telah diterangkan hubungan dengan kelompok sebaya yang seiring
dengan maturasi fisis dapat mempengaruhi prestasi di sekolah. 6fek fisis perkembangan
pubertas sering menyatu dengan ima#inasi diri seseorang, dan tidak #arang disertai dengan
akibat yang mendalam. /eningkatan aktivitas pada perkembangan maturitas dapat
dirasakan negatif oleh seorang gadis sampai mungkin memuncak men#adi anoreksia
nervosa. /erkembangan buah dada yang tidak simetrik akan menimbulkan perasaan
sebagai abnormal. +ma#inasi diri yang keliru seperti itu merupakan masalah yang sering
ter#adi terutama pada anak perempuan dan para penderita penyakit kronik. /erkembangan
ima#inasi diri ini melibatkan pula berbagai pengalaman coba-coba atau eksperimen dalam
lingkup sosial yang berbeda. )enurut kategori 6rikson tentang krisis kehidupan, maka
tahap ini merupakan penentuan #ati diri atau perkembangan identitas. /ada masa itu pula
identitas seksual akan lebih mengental dan akan ter#adi perkembangan rasa seksual yang
adekuat.
"5)75H ?6)7AN9 )ASA R6)A=A ,AN=5"
0isis
/ada masa ini proporsi dan ukuran tubuh sudah menyerupai ukuran deasa muda. Hanya
ter#adi sedikit peningkatan pertumbuhan linear setelah meleati masa pertumbuhan cepat
rema#a menengah. Sisa epifisis seperti pada femur, humerus dan sterno kalvikula akan
menutup paling lambat pada masa aal umur dupuluhan. /erkembangan karakteristik
seks sekunder men#adi tuntas dengan pertumbuhan rambut kelamin yang menyebar
sampai bagian medial paha pada laki-laki dan perempuan, penampilan alat kelamin
deasa dan kapasitas reproduktif penuh pada laki-laki, serta penampilan buah dada
deasa pada perempuan. Rambut a#ah laki-laki tumbuh sampai daerah dagu, dan bulu
dada akan muncul sebagai bagian terakhir pertumbuhan rambut tubuh. Suara berat dan
dalam akan muncul lengkap akibat pengaruh testosteron merangsang pertumbuhan tulang
raan tiroid dan krikoid, serta otot larings. /ada perempuan, uterus akan mencapai
bentuk deasa dengan fundus yang besar dan serviks yang lebih kecil.
/sikososial
/ada periode ini seringkali masalah penentuan karir sudah harus dihadapi dengan berat,
bahkan kadangkala sudah harus ditentukan. /erasaan ingin memberontak yang sering
muncul pada periode sebelumnya secara bertahap akan berubah kembali men#adi
pendekatan pada keluarga, tetapi dengan sikap yang sudah berbeda dari sebelumnya.
Xalaupun masih sering berpikir moralistis dan absolut, rema#a pada tahap ini sudah
mampu berdialog dengan orangtua. )ulai timbul pula kemampuan untuk terlibat dalam
hubungan interpersonal yang empatik@ seringkali hubungan seksual sebelumnya yang
eksploitatif dan narsistik akan berubah.
)enurut skema 6rikson, krisis psikososial pada masa rema#a sebelumnya adalah pada
masalah identitas, sedangkan pada masa rema#a lan#ut adalah pada kebutuhan untuk
mengembangkan kapasitas keintiman.
)ASA,AH "5)75H ?6)7AN9 )ASA R6)A=A
)asalah yang sering ditemukan pada usia rema#a adalah $
&. Akne atau #eraat, yang dapat menimbulkan gangguan emosional
(. )iopia, biasanya mulai timbul pada usia rema#a
*. ?elainan ortopedik berupa kiposis atau skoliosis
-. /enyakit infeksi, misalnya tuberkulosis yang sering di#umpai akibat daya tahan usia
rema#a yang menurun
.. !efisiensi besi, terutama pada rema#a perempuan dengan datangnya haid dan
kurangnya masukan besi
;. 1besitas, biasanya ter#adi pada golongan rema#a tertentu karena kebiasaan makan yang
kurang baik
C. ?eadaan lain sebagai akibat gangguan emosional atau kenakalan rema#a, yang
umumnya terdapat pada rema#a laki-laki, seperti kelainan ortopedik karena kecelakaan,
gangguan ke#iaan karena minum dan ketergantungan narkotika, upaya bunuh diri, dan
masalah psikososial lainnya
/ada masa rema#a ketegangan emosional yang bertambah dan dorongan kebutuhan
biologis harus disesuaikan dengan keinginan dan harapan masyarakat atau lingkungan.
"untutan masyarakat terhadap golongan rema#a ini sudah pasti akan berlainan dengan
yang diharapkan dari anak pada masa tumbuh-kembang sebelumnya.
"ahap berikutnya dalam perkembangan psikososial mencakup kemampuan bergaul
dengan orang lain, disamping dengan orangtua sendiri untu menghindari rasa terpencil
dalam menghadapi tantangan pada berbagai kegiatan fisis seperti dalam bidang olahraga,
#alinan persahabatan atau pengalaman seksual. Salah satu aspek peningkatan keakraban
adalah adanya keinginan berbagi rasa dan bertenggang rasa yang merupakan inti untuk
timbulnya empati. "ahap perkembangan selan#utnya adalah adanya keterikatan dengan
orang lain, seperti dalam hal percintaan, pacaran, perkainan, dan hal lain yang menuntut
adanya suatu tanggung #aab.
!A0"AR /5S"A?A
)arkum, H.A. , 7uku A#ar +lmu ?esehatan Anak, =ilid &, 7agian +lmu ?esehatan Anak
0akultas ?edokteran 5niversitas +ndonesia, =akarta, &BB&
)uscari, )ary.6, /ediatric Nursing, Second 6dition, ,ippincolttYs Revie Series,
/hiladelphia, &BB&
Soet#iningsih, "umbuh ?embang Anak, 6disi +, /enerbit 7uku ?edokteran 692, =akarta,
&BB.

You might also like