You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

ISOLASI MIKROORGANISME














Disusun Oleh:

Rifki Muhammad Iqbal (1211702067)
Biologi 3 B
Kelompok 6







JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2012

I. Judul Praktikum : Isolasi Mikroorganisme

II. Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2012, tempat di
Laboratorium Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

III. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum kali ini adalah praktikan
dapat memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur murni.

IV. Dasar Teori
Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran
mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Teknik
yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar
memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga
memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa
sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada
medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrient dengan
metode cawan gores atau media cawan tuang, sel-sel mikroorganisme akan terpisah
sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba individu memperbanyak diri secara
cepat sehingga dalam waktu 18-24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan
dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan
biakan murni satu macam mikroorganisme. (Pelczar, 2007).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, dan udara, substrat
yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya sangat
berupa bakteri, kamir, kapang, dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada
dilingkungan ini sangatlah beranekaragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan
beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni mikroba yang tunggal.
Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan
penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba
telah resisten terhadap suatu antibiotik, atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai
untuk bioremediasi holokarbon. (Ferdiaz, 1992).


Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau dikenal
dengan istilah inokulasi bakteri ini memerlukan banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita
harus mengusahakan agar semua alat-alat yang akan digunakan untuk pengerjaan
medium dan pengerjaan inokulasi benar-beanr steril. Hal ini untuk menghindari
terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikroba lain yang tidak diinginkan sehingga
biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar-benar biakan murni.
(Dwidjoseputro, 1990).
Metode yang dapat digunakan untuk mengisolasi biakan murni
mikroorganisme yaitu teknik pengenceran (dilusi). Cara ini dilakukan dengan
mengencerkan suatu sample dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-
macam spesies dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini
kemudian diambil kira-kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran
yang ketiga ini diambil 0.1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat,
kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam
medium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita hanya mendapatkan satu koloni saja.
Dalam hal yang demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni, maka kita dapat
mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni sebagai sample.
(Dwidjoseputro, 1990).
Ada beberapa cara atau metode yang biasa digunakan untuk menanam biakan
dalam suatu medium yaitu :
1. Teknik Lempeng Tuang (Pour Plate)
Teknik Pour Plate adalah suatu teknik dalam menumbuhkan mikroorganisme
dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar cair dengan stok kultur.
2. Teknik Lempeng Gores (Sterak Plate)
Teknik Streak Plate adalah suatu teknik dalam menumbuhkan mikroorganisme di
dalam agar dengan cara menggoreskan permukaan agar dengan jarum inokulum
(ose) yang telah di inokulasikan dengan kultur bakteri. Dengan teknik ini
mikroorganisme yang tumbuh akan tampak dalam goresan-goresan inokulum
bekas goresan dari jarum inokulum (ose). (Rachdie, 2008).






V. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Jarum inokulum Gelas kimia 100 mL Alkohol 70%
Pembakar spirtus Alumunium foil Media biakan NA dalam cawan
Rak tabung reaksi Semprotan Kultur bakteri
Kertas buram


VI. Prosedur Kerja
A. Penanaman kultur didalam media baru dengan cara goresan.























Jarum inokulum
Disterilkan dengan dibakar di api hingga berpijar lalu dimasukkan
kedalam alkohol 70% dan lalu dibakar kembali, dan tunggu hingga dingin
Jarum inokulum yang sudah dingin
Dimasukkan kedalam kultur yang sudah jadi
untuk mengambil kultur bakteri atau jamur
Kultur yang menempel pada jarum inokulum
Diinokulasi kedalam media baru dengan menggoreskan pada
permukaan media yang dilakukan secara aseptis (dekat dengan api)
Media biakan baru yang telah diinokulasi
Disterilkan dengan membakar sisi-sisi pada cawan atau mulut pada
tabung reaksidan tutup dengan kapas.
Media biakan dalam cawan atau tabung
Media biakan yang telah dibungkus disimpan pada suhu kamar
Diamati sekali-kali untuk melihat perkembangan dan
pertumbuhan biakan bakteri atau jamur yang ditanam
Hasil pengamatan
VII. Hasil Pengamatan
Pengamatan Benbentukkan koloni bakteri pada NA (Nutrient Agar)
Gambar Hasil Pengamatan Keterangan Gambar
Gambar pada saat penyemprotan alkohol
70% ke meja dan tempat yang dipakai untuk
inokulasi bakteri, tujuan penyemprotan
alkohol ini adalah agar meja atau tempat
yang dipakai menjadi aseptis (steril).











Gambar pada saat pensterilan jarum
inokulum (ose) yang akan digunakan
inokulasi. Pemanasan jarum ini dilakukan
dengan membakar jarum pada api yang
sebelumnya telah dicelupkan ke alhokol
70%, lalu setelah pembakaran jarum
dicelupkan kembali ke alhokol 70% dan
kemudian dibakar kembali.
Gambar pada saat penanaman (inokulasi)
biakan bakteri dari biakan yang sudah ada
ditanam ke media baru yang telah dibuat
sebelumnya. Proses inokulasi ini harus
dilakukan dengan cepat dan dekat dengan api
untuk mengurangi resiko kontaminasi dari
luar.
Gambar saat media biakan yang sudah
ditanami dengan biakan bakteri dibungkus
dengan menggunakan kertas buram yang
kemudian seharusnya diinkubasi sesuai
dengan suhu yang bakteri perlukan yaitu
antara 28-30C. Dan disimpan selama 2
minggu dan sesekali diamati pertumbuhan
koloni bakterinya.
Gambar pada saat media biakan ditumbuhi
oleh koloni bakteri yang berwarna putih
diatas permukaan media NA dan memenuhi
permukaan seluruhnya.

VIII. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan bahwa jumlah
koloni pada media tumbuh dan bertambah banyak. Hal ini disebabkan bakteri yang
ditumbuhkan pada media tumbuh karena media yang digunakan sesuai dengan
karakteristik nutrisi, suhu, pH, dan lingkungan yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh
sehingga bakteri dapat tumbuh dengan baik.
Bentuk bakteri yang telah didapat dari hasil isolasi dari biakan murni yang
telah tersedia adalah berbentuk lapisan pada atas permukaan media berwarna putih dan
menyebar diatas permukaan media. Bentuk dan struktur mikroskopis dari bakteri yang
terdapat pada media itu tidak dapat diketahui dikarenakan tidak dilakukannya pengamatan
dengan menggunakan mikroskop dan hanya terlihat struktur dan bentuk optik kasarnya
yang terlihat dengan mata telanjang. Dan terlihat pada permukaan media lapisan yang
berwarna pituh.
Menurut dari sebuah literatur jurnal (Ahmad, 2010) dikatakan bahwa bentuk
dan struktur bakeri yang terlihat dengan mikroskop adalah bulat, berfilamen, dan tidak
teratur. Konfigurasi bakteri yang didapat adalah dengan terpi yang menyeluruh, erose,
lobate, dan beralun. Kebanyakan dari konfigurasi bakteri adalah menyeluruh. Elevasi
merupakan bentuk pada permukaan bakteri dengan permukaan cembung dan pulvinat.
Tekstur dari bakteri yang didapat sebagian besar adalah berkontur. Tekstur berkontur
merupakan tekstur dimana permukaan dari sel bakteri adalah licin dan beralun secara
tidak teratur. Pigmentasi pada bakteri sebagian besar memiliki warna kuning, putih dan
putih tulang.
Bakteri yang digunakan pada praktikum ini adalah bakteri jenis Bacillus sp
yang menurut literatur (Pelczar, 2007) bakteri jenis ini memiliki bantuk tubuh yang seperti
batang/ silinder.

IX. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan serta teori-teori dari literatur dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
1. Isolasi adalah proses penumbuhan suatu bakteri atau jamur di dalam
sebuah media untuk mendapatkan koloni bakteri atau jamur yang sejenis.
2. Kerja aseptis perlu dan harus dilakukan pada praktikum ini yang tertujuan
untuk mensterilkan lingkungan atau tempat sekitar.
3. Teknik yang digunakan untuk isolasi mikroba :
- Teknik goresan
- Teknik tuang/taburan
- Teknik sebar
- Teknik pengenceran

Daftar Pustaka

Sutedjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta: Jakarta.
Pelczar, M dan E. C. S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta.
Insaniyah, Siti A. 2009. Laporan Praktikum Mikrobiologi Media Biakan Bakteri.
Jurusan Pendidikan Biologi UIN Bandung: Bandung.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Sulistinah, N. 2006. Mikroba Pentranformasi Adiponitril di Palembang. Jurnal
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : 1-8

You might also like