You are on page 1of 56

KEPERAWATAN

LANSIA/GERONTIK
OLEH:
JOKO PRANANTO, S.Kep. Ns.





27 September 2007


USILA
Pengertian Usila adalah
orang usia lanjut.
Jompo adalah usila yg
memerlukan bantuan
khusus
Usia > 55 tahun (Depkes
RI, Pedoman Pembinaan
Lanjut Usia Bagi Peugas
Kes. I, 1992).
Usia >60 thn (UU no. 13 th
1998, ttg kesejahteraan
lanjut usia)


GERONTOLOGI
Berasal dari kata Geros=lanjut,
Logos=ilmu.
Gerontologi adalah ilmu yang
mempelajari secara khusus
mengenai faktor-faktor yg
menyangkut lanjut usia
(Nugroho, 2000)
Gerontologi adalah ilmu yang
mempelajari seluruh aspek
menua (Kozier, 1987)
Perubahan-Perubahan
yang terjadi pada lansia
Sel
Sistem
persyarafan
Sistem
pendengaran
Sistem
penglihatan
Sistem
kardeiovaskuler
Sistem
pengaturan
temperatur tubuh
Sistem respirasi
Sistem
gastrointestinal
Sistem
genitourinaria

Sistem
endokrin
Sistem kulit
Sistem
muskuloske
letal
Perubahan
mental
Perubahan
memory
Perubahan
intellegentia
Gerontologi adalah cabang ilmu yg
mempelajari proses
menua dan masalah yg mungkin
terjadi pa
da lanjut usia (Miller, 1990).
Gerontologi Nursing adalah ilmu yang
mempelajari ten tang perawatan
pada lansia (Kozier,1987).
Pengertian Geriatri.
Berasal dari kata Geros=lanjut usia,
Eatrie=kesehatan/
medikal.
Geriatri Cabang ilmu kedokteran yg
mempelajari ten
tang penyakit pada lanjut usia.
Cabang ilmu kedokteran yg
mempelajari aspek aspek klinis,
preventif maupun terapeutis bagi
klien lanjut usia.
Ilmu yg mempelajari proses
menjadi tua pada manusia serta
akibat-akibatnya pada tubuh
manusia.
Obyek dari Geriatri adalah
manusia lanjut usia.

Bagian dari ilmu kedokteran yg
mempelajari tentang pencegahan
penyakit dan kekurangan-
kekurangannya pada lanjut usia.

Cabang ilmu kedokteran
(medicine) yang berfokus pada
masalah kedokteran yaitu enyakit
yang timbul pd lanjut usia (Black
& Mattasari Jacob, 1997).


GERIATRIC NURSING adalah :
Praktek perawatan yg berkaitan
dg penyakit pada proses
menua (Kozier, 1987)
Spesialisasi keperawatan lanjut
usia yg dapat menjalankan
perannya pd tiap tatanan
pelayananan dg menggunakan
pengetahuan, keahlian dan
ketrampilan merawat untuk
meningkatkan fungsi optimal
lanjut usia/lansia secara
komprehensif

BATASAN-BATASAN LANSIA
Menurut UU No.4/1965 pasal 1 :
Seorang dapat dinyatakan sebagai seorang
jompo
atau lanjut usia setelah yg bersangkutan
mencapai
umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak
berdaya mencari nafkah sendiri untuk
keperluan hidupnya
sehari-hari dan menerima nafkah dari orang
lain.
UU ini sudah diperbaruhi karena sudah tidak
relevan
lagi. Saat ini berlaku UU No. 13/1998
tentang kesejah
teraan lanjut usia BAB I pasal 1 ayat 2
berbunyi :
Lanjut usia adalah seseorang yg mencapai
usia 60
( enam puluh ) tahun ke atas .


Birren and Jenner (1977) membagi:

Usia Biologis : Menunjuk kepada jangka
waktu sese orang sejak
lahirnya berada dalam ke
adaan hidup tidak mati.
Usia Psikologis :Menunjuk kepada kemampuan
sese
orang untuk mengadakan
penyesuai
an-penyesuaian kepada
situasi yg di
hadapinya.
Usia Sosial : Menunjuk kepada peran-
peran yg di
harapkan atau diberikan
masyarakat
kepada seseorang
sehubungan dg usianya.

TUJUAN GERIATRI :

a. Mempertahankan derajat kesehatan para
lanjut usia
pada taraf yg setinggi-tingginya sehingga
terhindar
dari penyakit atau gangguan.
b. Memelihara kondisi kesehatan dg aktivitas-
aktivitas
fisik dan mental.
c. Merangsang para petugas kesehatan(dokter,
pera
wat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagno
sa yg tepat dan dini, bila mereka menjumpai
kelai
nan tertentu.
d. Mencari upaya semaksimal mungkin,
agar para lanjut usia yg menderita
suatu penyakit atau gangguan
masih dapat mempertahankan
kebebasan yg maksimal tanpa perlu
suatu pertolongan (memelihara
kemandirian secara maksimal).

e. Bila para lanjut usia sudah tidak
dapat tersembuhkan dan bila
mereka sudah sampai pada
stadium terminal, ilmu ini
mengajarkan untuk tetap
memberikan bantuan yg
simpatik dan perawatan dg
penuh pengertian, (dalam
akhir hidupnya memberikan
bantuan moril dan perhatian yg
maksimal, sehingga
kematiannya berlangsung dg
tenang atau (comfortable
death).


TIPOLOGI LANSIA
Menurut kemampuannya dalam
berdiri-sendiri para lanjut usia dapat
dikelompokkan :
a. Lanjut usia mandiri sepenuhnya.
b. Lanjut usia mandiri dengan
bantuan keluarganya.
c. Lanjut usia mandiri dengan
bantuan tidak langsung.
d. Lanjut usia dibantu oleh Badan
Sosial.
e. Lanjut usia Panti Sosial Tresna
Werda.
f. Lanjut usia yg dirawat di rumah
sakit.
g. Lanjut usia yg menderita
gangguan mental
Di zaman pembangunan tipe
lanjut usia bermacam-
macam, yg menonjol antara
lain :

a. Tipe Arif Bijaksana.
Kaya dg hikmah pengalaman,
menyesuaikan diri dg
perubahan zaman,
mempunyai kesibukan,
bersikap ramah, rendah hati,
sederhana, dermawan,
memenuhi undangan, dan
menjadi panutan.


b.Tipe Mandiri.
Mengganti kegiatan-kegiatan
yg hilang dg kegiatan-
kegiatan yg baru, selektif
dalam mencari pekerjaan,
teman pergaulan, serta
memenuhi undangan.


c. Tipe Tidak Puas.
Konflik lahir batin
menentang proses ketuaan,
yg menyebabkan
kehilangan kecantikan,
kehilangan daya tarik
jasmaniah, kehilangan
kekuasaan, status, teman yg
disayangi, pemarah, tidak
sabar, mudah tersinggung,
menuntut, sulit dilayani, dan
pengkritik.

d. Tipe pasrah.
Menerima dan menunggu
nasib baik, mempunyai
konsep habis gelap datang
terang, mengikuti kegiatan
beribadat, ringan kaki,
pekerjaan apa saja
dilakukan.
e. Tipe Bingung.
Kaget, kehilangan
kepribadian, mengasingkan
diri, minder, menyesal, pasif,
acuh tak acuh.

SERAT WERDATAMA
(MANGKU NEGORO IV)
1. Wong sepuh
Orang tua yg sepi hawa
nafsu, menguasai ilmu
Dwi tunggal, yakni
mampu membedakan
antara baik dan buruk,
antara sejati dan palsu,
dan antara Gusti (Tuhan)
dan kawulanya.
2. Tua sepah
orang tua yang kosong
tidak tahu rasa, bicaranya
muluk-muluk tanpa isi,
tinkahlakunya dibuat-buat
dan berlebihan serta
memalukan
SERAT KALATIDA
(RONGGO WARSITO)
1. Orang yang berbudi
sentosa
Orang tua yg meskipun
diridhoi oleh Tuhan dg
rezeki, namun tetap
berusaha terus disertai
ingat dan waspada
2. Orang yang lemah
Orang tua yg berputus
asa, sudah tua mau
apa;sebaiknya hanya
menjauhkan diri dari
keduniaan, supaya
mendapat kasih sayang
Tuhan
MITOS
(SHEIRA SAUL, 1974)

1 Mitos Kedamaian dan
Ketenangan.
Lanjut usia dapat santai
menikmati hasil kerja dan jerih
payahnya dimasa muda dan
dewasanya, badai dan berbagai
goncangan kehidupan seakan-
akan sudah berhasil dilewati.
Kenyataan Sering ditemui
stres karena kemiskinan dan
berbagai keluhan serta
penderitaan karena penyakit :
Depresi, kekawatiran, Paranoid,
Psikotik.
2. Mitos Konservatisme
dan Kemunduran
Pandangan bahwa lanjut
usia pada umumnya
konservatif, tidak kreatif,
menolak inovasi,
berorientasi ke masa silam,
merindukan masa lalu,
kembali ke masa anak-
anak, susah berubah, keras
kepala, cerewet.

Kenyataan Tidak semua
lanjut usia bersikap dan
berpikiran demikian.

3. Mitos Berpenyakitan.
Lanjut usia dipandang
sebagai masa degenerasi
biologis yg disertai oleh berbagai
penderitaan akibat bermacam
penyakit yg menyertai proses
menua.

Kenyataan Memang proses
penuaan disertai dg
menurunnya daya tahan tubuh
dan metabolisme sehingga
rawan terhadap penyakit tetapi
banyak penyakit yg masa
sekarang dapat dikontrol dan
diobati.





4. Mitos Senilitas.
Lanjut usia dipandang sebagai masa
pikun yg disebabkan oleh kerusakan
bagian otak (banyak yg tetap sehat
dan segar).
Banyak cara untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan daya
ingat.





5. Mitos Tidak Jatuh Cinta.
Lanjut usia tidak lagi jatuh
cinta dan gairah kepada
lawan jenis.
Kenyataan Perasaan
dan emosi setiap orang
berubah sepanjang masa.
Perasaan cinta ti
dak berhenti hanya karena
menjadi lanjut usia.

6. Mitos Aseksualitas.
Pada usia lanjut usia,
hubungan seks menurun,
minat, dorongan, gairah,
kebutuhan dan daya seks
berkurang

Kenyataan Menunjukkan
bahwa kehidupan seks pada
lanjut usia normal saja.
Memang frekuensi hubungan
seksual menurun, seja-
lan dg meningkatnya usia
tetapi masih tetap tinggi.

7. Mitos Ketidakprodukifan.
Lanjut usia dipandang
sebagai usia tidak
produktif.

Kenyataantidak
demikian, banyak lanjut
usia yang mencapai
kematangan,
kemantapan dan
prouktivitas mental dan
material.

Referensi
Nugroho Wahyudi,
SKM,2000,Keperawatan
gerontik, EGC, Jakarta
Watson Roger,2003,
Perawatan pada Lansia,EGC,
Jakarta


Latar belakang demografi



Berdasar data bahwa usia lanjut semakin besar dan
jumlah balita menjadi relatif makin sedikit, maka
timbul regenerasi yg berakibat negatif, .proses ini
berlangsung beberapa tahab:

Tahap I : timbul kesenjangan antar generasi
(generation gap) gol muda dinamis
sedangkan generasi tua tidak acuh
Tahap II : generation pressure generasi tua tidak
mau digeser dari jabatannya
Tahap III : konflik antar generation generasi tua
makin banyak dan menekan generasi
muda

Perubahan-
perubahan
psikososial
pada lansia
1.Pensiun:Nilai seseorang
sering diukur dg
produktivitas kerja dan
perannya,shg mengalami:
Kehilangan finansial
Kehilangan
status(jabatan,fasilitas,dll)
Kehilangan relasi,teman
Kehilangan pekerjaan/kegiatan

2.Merasakan atau sadar akan
kematian
3.Perubahan dalam cara
hidup,yaitu memasuki
rumah perawatan
bergerak lebih sempit
4.Ekonomi menurun akibat
pemberhentian dari
jabatanmeningkatnya
biaya hidup, biaya
pengobatan
5.Penyakit kronis dan
ketidakmampuan.
6.Gangguan saraf
pancaindra, timbul
kebutaan dan ketulian
7.Gagangguan gizi akibat
kehilangan jabatan
8.Rangkaian dari
kehilangan, yaitu
kehilangan hubungan
dengan teman-teman
dan famili
9.Hilangnya kekuatan dan
ketegapan fisik:
perubahan thd gambaran
diri, perubahan konsep
diri.
10.Agama atau kepercayaan makin
terintegrasi dalam
kehidupannya(Maslow,1970)
11.Lansia makin matur dalam
kehidupan keagamaannya, hal ini
terlihat dalam berfikir dan
bertindak dalam sehari-hari
(murray dan Zentner, 1970)
12.Perkembangan spiritual pada usia
70 th, menurut Flower (1978),
Universalizing, perkembangan yg
dicapai pada tingkat ini adalah
berfikir dan bertindak dg cara
memberikan contoh cara
mencintai dan keadilan.
Dampak kemunduran dan
reaksi-reaksi yang terjadi
1. Sensitifitas emosional
sesorang yg akhirnya
menjadi sumber masalah
2. Kemunduran fisik yang
mempengaruhi penampilan
3. Kecemasan karena merasa
kurang menarik dan kurang
mampu
4. Pria berkurangnya daya
dorong seks karena
produksi hormon
testosteron menurun
5. Wanita menapouse
Fenomena di panti
sosial tresna werdha
(PSTW)
1. A.Yani (pramulansia PSTW
Mataram),mei 2007:
banyak kelakuan aneh dan
menyebalkan yang dilakukan
oleh lansia, mereka sering
berkelahi dengan sesama lansia
Meski lansia,rasa cemburunya
sangat tinggi, saling olok, saling
ejek dsb,
Tercatat 10 pasangan yang
telah dinikahkan oleh panti
Tetapi mereka sering cekcok
setelah menikah karena urusan
sepele.

2. Stephanus Bessie, S.S.T
(koordinator Teknis Seksi
Pelayanan Lansia Wana Seraya,
Kesiman Denpasar), mei 2007:
Banyak faktor pemicu
konflik terjadi di usia lanjut
yang bersifat internal
maupun eksternal.
Faktor internal disebabkan
rasa stress yg muncul akibat
perubahan kemampuan fisik
dan kondisi kejiwaan yg labil
saat menghadapi dinamika
kehidupan.
Faktor eksternal timbul dari
proses interaksi antar penghuni
PSTW. karena perbedaan
latarbelakang menyebabkan
kesalahpahaman.
Masalah kejiwaan juga
menghantui para lansia
sering mengalami halusinasi.
Mitos puber ke dua benar-benar
ada di usia baya, ada penghuni
yg saling jatuh cinta
Bimbingan mental sangat
diperlukan


Kegiatan padat mampu
mengurangi rasa kesepian
Pemberian ketrampilan
yang berkesinambungan
Butuh konseling
Pengawasan keamanan 24
jam
Pelayanan kebutuhan 24
jam

I MUDAH JATUH
Apakah jatuh itu?
Suatu kejadian yg dilaporkan
penderita atau saksi mata yg
melihat kejadian yg
mengakibatkan seseorang
mendadak terbaring /
terduduk di lantai atau
tempat yg lebih rendah dg
atau tanpa kesadaran atau
luka.
Masalah dan penyakit yang
sering dihadapi oleh lanjut usia
Stabilitas badan ditentukan atau
dibentuk oleh :
1. Sisem sensorik pendengaran
dan penglihatan
2. Sistem saraf pusat stroke,
parkinson
3. Kognitif
4. Muskuloskeletal gangguan gaya
berjalankekakuan jaringan
penghubung, berkurangnya massa
otot, perlambatan konusi
syaraf,penurunan visus/lapang
pandang
Hal-hal tersebut menyebabkan:
Penurunan range of motion sendi
Penurunan kuatan otot, terutama
ekstremitas
Perpanjangan waktu reaksi
Goyangang badan
Seorang bertambah tua kemampuan
fisik dan mental perlahan menurun
mengurangi kesigapan
Kemunduran fisik ditandai oleh:
1. Kulit mengendur


1. Kulit mengendur, keriput, garis-
garis yg menetap
2. Rambut memutih , beruban
3. Gigi lepas,ompong
4. Penglihatan dan pendengaran
berkurang
5. Mudah lelah dan mudah jatuh
6. Gerakan menjadi lambat dan
kurang lincah.
Kemunduran kemampuan kognitif
ditandai :
1. Suka lupa, ingatan tidak
berfungsi baik
2. Ingatan masa muda lebih baik
drpd hal yg baru saja terjadi
3. Sering disorientasi thd waktu,
tempat dan personal
4. Sulit menerima ide baru


Juga dipengaruhi oleh multi
faktor:
1. Faktor intrinsik:
Gg jantung dan sirkulasi darah
Gg sistem anggota gerak
terutama ekstremitan bawah,
sendi
Gg sistem susunan saraf
terutam neuropati perifer
Gg penglihatan
Gg psikologis







Infeksi telingah
Gg adaptasi gelap
Pengaruh obat-obatan yg dipakai
misalnya: diazepam, anti deporesi,
anti hipertensi.
Vertigo
Artritis lutut
Sinkop dan pusing
Penyakit-penyakit sisitemik
2. Faktor ekstrinsik:
Cahaya ruangan yg kurang
Lantai licin
Tersandung benda
Alas kaki kurang pas
Tali sepatu
Kursi roda yg tak terkunci
Turun tangga

Skema jatuh
Kondisi fisik dan
neuropsikiatrik
Penurunan visus dan
pendengaran
Perubahan
neuro muskuler,
Gaya berjalan,
dan reflek
postural karena proses
Lingkungan yang
Tidak mendukung
Alat-alat bantu
berjalan
Obat-obatan
Yang diminum
falls
Semua perubahan mengakibatkan
kelambanan bergerak, langkah yg
pendek-pendek, penurunan irama,
kaki tidak dapat menapak dg kuat
dan cenderung gampang goyah,
susah/terlambat mengantisipasi
bila terjadi gangguan seperti
terpleset, tersandung, kejadian
tiba-tiba shg mudah jatuh
Komplikasi:
Rusaknya jaringan lunak
Patah tulang
Hematoma
Disabilitas/kecacatan
Meninggal

Pada prinsipnya mencegah terjadinya jatuh lebih baik
Daripada mengobati
II MUDAH LELAH
Disebabkan :
1. Faktror psikologis
(bosan,keletihan,perasaan depresi)
2. Gangguan organis (anemi,kekurangan
vit, osteomalasia,gg
pencernaan,kelainan metabolisme, gg
ginjal, gg sistem pembuluh darah dan
jantung.
3. Pengaruh obat-obat
(penenang,obat jantung dan obat yg
melelahkan daya kerja otot)

III KEKACAUAN MENTAL AKUT
Disebabkan oleh:
1. Keracunan
2. Penyakit infeksi dg demam tinggi
3. Alkohol
4. Penyakit metabolisme
5. Dehidrasi
6. Gannguan fungsi otak
7. gangguan fungsi hati
8. Radang selaput otak (meningitis)
IV NYERI DADA
Disebabkan :
1. Penyakit jantung koroneriskemia
jantungkurangnya aliran darah
nyeri dada
2. Anuarisme aorta
3. Radang selaput jantung (perikarditis)
4. Gangguan sistem pernafasan
5. Gangguan sistem pencernaan bagian
atas
V SESAK NAFAS PD SAAT
AKTIVITAS
Disebabkan :
1. Kelemaham jantung
2. Gangguan sistem saluran nafas
3. Overweigth
4. anemia
VI BERDEBAR-DEBAR
Disebabkan :
1. Gangguan irama jantung
2. Keadaan umum badan yg lemah
karena penyakiyt kronis
3. Faktor-faktor psikologis
VII PEMBENGKAAN KAKI BAGIAN BAWAH
Disebabkan :
1. Kaki lama digantung
2. Gagal jantung
3. Bendungan ps vena bag bawah
4. Kekuranga nvit B 1
5. Gangguan penyakit hati
6. Penyakit ginjal
7. Kelumpuhan pada kaki (kaki nyg tidak
aktif)
VIII NYERI PINGGANG ATAU PUNGGUNG
disebabkan :
1. Gangguan sendi
(osteomalasia,osteoporoses,osteoartro
sis)
2. Gangguan pankreas
3. Kelainan ginjal
4. Gangguan pada rahim
5. Gangguan pada kelenjar prostat
6. Gangguan pada otot-otot badan

You might also like