Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar teori
Korosi adalah suatu pokok bahasan yang
menyangkut berbagai disiplin ilmu atau dengan kata lain,
ini menggabungkan unsur-unsur fisika, kimia, metalurgi,
elektronika, dan perekayasaan. Adapun definisi
mendasar korosi yaitu penurunan mutu logam akibat
reaksi elektokimia dengan lingkungannya. Hukum
termodinamika mengungkapkan kepada kita tentang
kuatnya kecenderungan keadaan energi tinggi untuk
berubah ke keadaan energi rendah. Kecenderungan
inilah yang membuat logamlogam bergabung kembali
dengan unsurunsur yang ada di lingkungan, yang
akhirnya membentuk gejala yang disebut korosi
(Trethewey K.R, 1991).
Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan
dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih
(ore. !ijih-bijih ini berupa oksida, sulfida, kabonat atau
senya"a lain yang lebih kompleks, dan karena banyak
yang sudah ada di kerak bumi sejak bumi ini tercipta,
kita boleh beranggapan bah"a kondisi kimia bijihbijih
itu ditentukan oleh kehendak alam. Kehendak alam inilah
yang kemudian menjadi hukum dasar yang terkembang
melalui pengkajian termodinamika, dan menggunakan
therminology dalam temodinamika itu kita mengatakan
bah"a bijih dan senya"a-senya"a lain semacam itu
berada dalam keadaan energi paling rendah. #ntuk
memisahkan logam, misalnya besi, dari salah satu
bijinya, umpama besi oksida, orang perlu mengerahkan
$$- %
LABORATORIUM TEKNIK KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS
Bab II Tinjauan Pustaka
energi dalam jumlah besar. $ni biasanya dilakukan
melalui pemanasan (dengan agen pereduksi dalam
sebuah tanur hembus (blast funace dengan temperatur
sekitar %&'' . Karena itu logam-logam dalam keadaan
tidak tergabung dengan bahan lain biasanya memiliki
tingkat energi tinggi. $ni dijelaskan dengan menggunakan
profil energi untuk menggambarkan perubahan-
perubahan thermodinamika yang dialami oleh suatu
logam, , ketika bediri sebagai atom logam, dan sesudah
bergabung lagi sebagai hasil korosi (Trethewey K.R,
1991).
Di ba"ah ini merupakan tabel derajat kebutuhan
energi untuk merubah biji logam menjadi logam, disusun
berdasarkan standart kebutuhan energi untuk gas
hidrogen yaitu ( '.
Dari tabel ini dapat dikatakan bah"a emas
mempunyai internal energi yang sangat tinggi
dibandingkan terhadap logam yang lain. )ika
dibandingkan dengan potassium aluminium masih
mempunyai energi dalam yang tinggi. Dengan kata lain
dapat dinyatakan bah"a Aluminium akan susah terkorosi
jika dibandingdengan potassium. !erdasarkan teori
energi maka korosi akan tercapai jika terdapat
perbedaan antara energi dalam dengan energi luar atau
Free Energy.
*erbedaaan energi dalam lingkungannya akan
sangat mempengaruhi perilaku dan kecepatan korosi
terhadap material tersebut.
+elisih energi bebas antara logam dan produk
korosinya, , hanya menggambarkan kecenderungan
logam untuk mengalami korosi bukan laju korosinya
$$ - -
Bab II Tinjauan Pustaka
LABORATORIUM TEKNIK KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS
sendiri. $ni karena antara logam dan hasil korosi terdapat
suatu perintang energi. Atomatom logam harus
mengatasi perintangperintang ini agar dapat mengalami
korosi dan banyak energi yang dipasok agar ini bisa
terjadi. Dalam contoh, perintang energi disebut energi
akti.asi, yang digambarkan dengan simbol ,
//
. #kuran
energi bebas akti.asi inilah yang menentukan laju suatu
reaksi korosi, yang tetapan lajunya akan dinyatakan
dengan K
kor
. 0aju reaksi korosi ., dapat dinyatakan
sebagai 1
Dengan 1
Dimana 1
A 1 tetapan yang tidak didefinisikan
2 1 3etapan gas uni.ersal
3 1 3emperatur mutlak
(Trethewey K.R, 1991)
4nergi bebas meupakan faktor satusatunya yang
menentukan apakah korosi akan berlangsung secara
spontan atau tidak. +emua interaksi antara unsurunsur
dan senya"a-senya"a yang ditentukan oleh perubahan
perubahan energi bebas yang ada. #ntuk reaksi secara
spontan harus ada energi bebas yang terlepaskan.
Dalam perlakuan ini, energi bebas setiap unsur
dinyatakan sebagai , dan perubahan energi netto dalam
reaksi dinyatakan dengan ,. +ejalan dengan
keyakinan kita bah"a perubahanperubahan alami
disertai peralihan dari keadaan energi tinggi ke yang
lebih rendah, untuk energi yang diberikan diberi tanda
$$ - 5
6 ( K
kor
( reaktan
K
kor
( A eksp ( - ,
//
7 23
LABORATORIUM TEKNIK KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS
Bab II Tinjauan Pustaka
negatif dan energi yang diserap oleh sistem diberi tanda
positif. )adi agar reaksi spontan dapat belangsung, ,
harus negatif (Trethewey K.R, 1991).
*ada temperatur kamar kebanyakan senya"a kimia
logam mempunyai hargaharga , lebih rendah (lebih
negatif dibanding logamlogam murni. Dengan
demikian kebanyakan logam mempunyai kecenderungan
yang hakiki untuk mengalami korosi. *erhatikan reaksi-
reaksi berikut dan perubahan energi bebas per mol 1
8g / H
-
9 / : 9
-
8g9
-
/ H- ,
'
(-;<&
kj7mol
=u / H
-
9 / : 9
-
=u9
-
/ H-
,
'
(-%%<
kj7mol
Au / %: H
-
9 / > 9
-
Au9
-
/ H-9 ,
'
(/&&
kj7mol
Data energi bebas dengan jelas menunjukkan bah"a
tembaga dan magnesium mempunyai hargaharga ,
'
negatif, sedangkan emas positif. )adi, tembaga dan
magnesium diharapkan mengalami korosi secara alami
di udara yang basah atau lembab, sedangkan emas
tidak (Trethewey K.R, 1991).
II.1.1 Sel Korosi Basah Sederhana
+el korosi basah sederhana terdiri dari empat
komponen penting yaitu 1
%. Anoda
Anoda biasanya terkorosi dengan melepaskan
elektronelektron dari atomatom logam netral untuk
membentuk ionion. $ni mungkin tetap tinggal dalam
larutan atau bereaksi membentuk hasil korosi yang
$$ - ?
Bab II Tinjauan Pustaka
LABORATORIUM TEKNIK KOROSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI-ITS
tidak larut. Korosi suatu logam 8 biasanya dinyatakan
dalam persamaan 1
8 8
@/
/ @e
-
Dengan banyak elektron yang mengambil dari masing-
masing atom ditentukan oleh .alensi logam yang
besangkutan, umumnya A ( %,-, atau 5 (Trethewey K.R,
1991).
-. Katoda
Katoda biasanya tidak mengalami korosi "alaupun
mungkin menderita kerusakan dalam kondisikondisi
tertentu. 2eaksi dalam katoda tergantung pada pH
larutan yaitu1
pH B C 1 H
/
/ e
-
H ( atom
-H H
-
( gas
pH D C 1 - H
-
9 / 9
-
/ ?e
-
?9H