You are on page 1of 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

OKSIGENASI

Nama mahasiswa : Delta Nopriadi
NIM : 0911120520
Tanggal : 28 April 2013
Ruang Praktik : NURI 1

1. Defenisi
Oksigenasi adalah pemberian suplemen oksigen kepada klien dengan tujuan untuk
mencegah atau mengatasi hipoksia (Perry & Potter, 2006). Sedangkan hipoksia adalah
kejadian dimana suplai oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolisme jarinagn
dan sel. Hipoksia dapat terjadi karena beberapa hal, seperti karena penurunan tekanan
oksigen didalam darah. Terdapat beberapa bentuk sistem oksigen yang dapat digunakan,
antara lain oksigen cair dan oksigen dalam bentuk gas terkompresi. Oksigen cair
umumnya untuk seting rumah sakit sedangkan oksigen dalam bentuk gas lebih mudah
untuk dipindah-pindahkan dapat digunakan di rumah sakit maupun di rumah. Untuk
melakukan oksigenasi dibutuhkan oksigen flowmeter untuk mengatur jumlah oksigen
yang akan dihirup oleh klien. Kemudian akan dialirkan melalui beberapa sistem, antara
lain nasal kanul, masker oksigen sederhana, ventury mask, pertial rebreather atau
ventilator makanik.
2. Tujuan
Tujuan dari pemberian oksigen nasal kanula adalah:
a. Mengembalikan saturasi oksigen klien ke tingkat normal.
b. Meningkatkan oksigenasi jaringan dan sel.
3. Kriteria Hasil:
a. Frekuensi pernafsan 14-20 kali permenit
b. Bunyi nafas normal dan simetris dikedua paru
c. Ekspansi paru simetris
d. Klien tampak bernafas dengan mudah tanp menggunakan otot-otot bantu pernafasan.
4. Alat dan Bahan:
a. Tabung oksigen dilengkapi dengan flowmeter.
b. Hemidifier yang berisi air steril
c. Nasal Kanula dan selang oksigen
d. Sarung tangan steril.

5. Prosedur pelaksanaan
Prosedur Tindakan Rasional
Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
kepadaklien.

Cuci tangan

Atur tabung oksigen didekat klien dan
pasang flowmeter.

Isi humidifier dengan air steril dan
sambungkan dengan flowmeter.

Hubungkan salah satu ujung selang oksigen
ke nasal kanula dan ujung lainnya ke
humidifier.

Aktifkan flow meter hingga gelombung
udara terlihat di dalam humidifier. Atur
flowmeter sesuai catatan medis.

Gunakan sarung tangan steril. Bersihkan
rongga hidung klien jika perlu.


Periksa aliran udara dikedua lubang udara
pada nasal kanul dengan merasakan aliran
udara di punggung tangan.

Pasang nasal kanul di lubang hidung dan
diselipkan di daun telinga serta kencangkan
Menurunkan kecemasan dan meningkatkan
kerjasama klien dan keluarga

Mengurangi transmisi organisme.

Menjamin bahwa jumlah oksigen yang
dihirup klien sesuai dengan catatn medis.

Mengurangi resiko iritasi pada saluyran
pernafasan.

Menghubungkan humidifier ke sistem
pemberian oksigen.


Meyakinkan bahwa aliran oksigen adekuat
dan klien mendapatkan terapi sesuai
keburtuhan.

Menghilangkan hambatan terhadap aliran
oksugen dengan tetap mencegah transmisi
mikroorganisme dari perawat ke klien dan
sebaliknya.
Meyakinkinkan bahwa nasal kanul
berfungsi dengan baik


Menjamin bahwa nasal kanul terpasang
dengan baik dan aman.
kanula di bawah dagu. Jika perlu lapisi
kanula dengan kasa bersih untuk mencegah
iritasi.

Anjurkan klien untuk bernafas dari hidung
(tidak melalui mulut).

Buka sarung tangan dan cuci tangan.

Bersihkan nasal kanul dan pertahankan
kelembaban rongga hidung setiap shift atau
setiap 8 jam.

Dokumentasi




Mengoptimalkan pemberian terapi oksigen.


Mengurangi transmisi organisme

Mencegah iritasi padarongga mulut.



Menjamin kontinueitas terapi



6. Dokumentasi
a. Jumlah oksigen yang diberikan
b. Metode pemberian oksigen
c. Waktu dimulainya terapi
d. Statur pernafasan klien sebelum dan sesudah terapi meliputi frekuensi, bunyi
nafas, ekspansi paru, dan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
e. Tanda-tanada vital

You might also like