You are on page 1of 5

GOLONGAN DARAH

BIOLOGI UMUM Page 70



ACARA IX
GOLONGAN DARAH

A. Pelaksanan Praktikum
1. Tujuan praktikum : Mengetahui salh satu sifat yang diturunkan pada
manusia (golongan darah)
2. Hari,tanggal praktikum : Kamis,6 desember 2012
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram

B. Landasan Teori
Darah merupakan suatu suspense sel dan fragmen sitoplasma didalam cairan
yang disebut plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan
pengikat dalam inti luas, karena pada dasarnya tediri atas unsure-unsursel dan
substansi intra seluler yang berbentuk plasma. Secara fungsional pun, darah
merupakan jaringan pengikat dalam arti menghubungkan seluruh bagian-bagian
dalam tubuh sehingga merupakan integrasi (subowo,1992 :101).
Darah itu terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel (antara lain eritrosit dan
leukosit) dan cairan (plasma). Plasma dikurangi fibrinogen (proten untuk pembekuan
darah) merupakan serum. Dalam abad 18 pada waktu mulai dilakukan transfuse darah
terjadilah kematian pada resipen (penerima darah) tanpa diketahui sebab-sebabnya.
Akan tetapi Dr.karl Landsteiner dalam tahun 1901 yang bekerja dilaboratorium
diwina menemukan bahwa sel-sel darah merah (eritrosit) dari beberapa individu akan
menggumpal (beragglutinasi) dalam kelompok-kelompok yang dapat dilihat dengan
serum dari beberapa orang, tetapi tidak dengan semua orang. Kemudian diketahui
bahwa dasar dari menggumpalnya eritrosit tadi ialah adanya reaksi antigen-antibody.
Apabila suatu substansi asing (disebut antigen) disuntikkan kedalam aliran darah dari
seekor hewan akan mengakibatkan terbentuknya antibody tertentu yang akan bereaksi
dengan antigen (suryo,2008 :345-346).
Pada permulaan abad ini (tahun 1900 dan 1901) k. Landsteiner menemukan
bahwa penggumpalan darah (agglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit (sel
darah merah)seseorang dicampur dengan serum darah orang lain. Akan tetapi pada
orang lain, campuran tadi tidak mengakibatkan penggumpalan darah. Berdasarkan
GOLONGAN DARAH
BIOLOGI UMUM Page 71

reaksi tadi, maka Landsteiner membagi orang menjadi 3 golongan, ialah A,B dan O.
golongan keempat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan darah AB, telah ditemukan
oleh dua orang mahasiswa Landsteiner dalam tahun 1902 adalah A.V.von decastilla
dan A. sturli. Diketahui bahwa antigen atau agglutinogen yang dibawa oleh eritrosit
orang tertentu dapat mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibody atau agglutinin
yang dibawa oleh serum daraah. Dikenal dua macam antigen yaitu antigen-A dan
antigen-B, sedangkan zat antinya dibedakan atas anti-A dan anti-B, orang ada yang
memiliki kedua antigen, yaitu antigen-A dan antgen-B, sedang ada pula yang tidak
memiliki antigen A maupun antigen-B (suryo, 2004 :254-255).

C. Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Kaca preparat
b. Blood
c. Batang korek api
2. Bahan
a. Darah praktikum
b. Alcohol
c. Kapas
d. Serum anti A
e. Serum anti B

D. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membersihkan kaca preparat menggunakan tisu,
3. Membersihkan salah satu ujung jari praktikan yang sudah dibasahi alcohol,
4. Menusuk ujung jari yang telah dibersihkan dengan kapas yang dibasahi alcohol
menggunakan lanset yang steril,
5. Memijat ujung jari yang ditusuk hingga mengeluarkan darah,
6. Meneteskan darah tersebut pada kaca preparat, pada dua tempat yakni di anti A
dan anti B,
GOLONGAN DARAH
BIOLOGI UMUM Page 72

7. Meneteskan satu sampai dua tetes seruam anti A dan anti B pada darah yang
diletakkan pada kaca benda,
8. Mengaduk campuran darah dan serum menggunakan batang korek api,
9. Mengamati perubahan yang terjadi pada perubahan tersebut apakah terjadi
penggumpalan atau tidak.

E. Hasil Pengamatan
a. Gambar Pengamatan

Keterangan
I. Menggumpal
II. Tidak menggumapal






b. Gambar pembanding












Anonim, 2012: 1
GOLONGAN DARAH
BIOLOGI UMUM Page 73


F. Pembahasan
Pada system oenggolongan darah A. B, O, orang yang bergolong darah A
memiliki anti gen A pada sel darah merahnya dan mengandung anti bodi B pada
plasmanya. Orang yang bergolongan darah B memiliki anti gen B pada sel darah
merahnya dan mengandung anti bodi A pada plasmanya. Orang yang bergolongan
darah AB memiliki anti gen A dan B sekaligus pada sel-sel darah merahnya dan tidak
memiliki anti bodi A dan B pada plasmanya. Sedangkan orang yang bergolongan
darah O tidak memiliki anti gen pada sel-sel darahnya, tetapi serumnya mengandukng
kedua jenis anti bodi itu.
Pada lempeng uji yang terdapat golongan darah Oyi, ketika ditetesi serum A
mengalami penggumpalan, namun tidak menggumpal ketika ditetesi serum anti B. hal
ini berarti Oyi bergolongan darah A. Pada lempeng uji yang terdapat golongan darah
Ade, ketika ditetesi serum A tidak mengalami penggumpan, namun ketika ditetesi
serum anti B terjadi penggumpalan, hal ini menunjukkan Ade bergolongan darah B,
hal ini disebabkan golongan darah B mengandung anti gen B dan menghasilkan anti
bodi terhadap A. pada lempeng uji yang terdapat golongan darah Wahyul, ketika
ditetesi anti A dan B tidak mengalami penggumpalan, hal ini membuktikan bahwa
pada darah praktikan tidak terdapat anti gen pada sel darah merahnya sehingga
golongan darahnya O. Pada lempeng uji yang terdapat golongan darah Husnul, ketika
ditetesi anti A dan B terjadi penggumpalan, karena gologan darah AB menghasilkan
ati gen A dan B. Hal ini menunjukkan bahwa pada hasil praktikum pengamatan
golongan darah, darah praktikan yang ditetesi ke masing-masing anti serum pada
lempeng uji memiliki hasil yang berbeda-beda. Bebrapa sampel darah yang ditetesi
anti A menggumpal dan yang lain tidak menggumpal. Begitu juga dengan sampel
yang ditetesi anti B, beberapa menggumpal dan yang lain tidak. Dari hasil tersebut
menujukkan bahwa golongan darah A hanya bisa memberi dan menerima donor
hanya untuk golongan darah A saja, karena individu dengan golongan darah A hanya
memiliki sel darah merah pada anti gen A dipermukaan membran selnya dan
menghasilkan anti bodi terhadap anti gen B dalam serum darahnya.
Sama halnya dengan golongan darah B hanya bisa memberi dan menerima
hanya untuk golongan darah B. Beda halnya dengan golongan darah O yang bisa
GOLONGAN DARAH
BIOLOGI UMUM Page 74

mendonorkan darah kesemua golongan darah, karena golongan darah O tidak
mengandung anti gen A dan B. Hal tersebut juga menjelaskan golongan darah O tidak
dapat menerima donor dari golongan darah manapun, beda halnya dengan golongan
darah AB yang bisa menerima donor darah dari semua golongan darah, dan dapat
mendonorkan ke golongan darah A dan B.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Anti gen bersifat menggumpal dan anti gen digumpalkan.
2. Jika serum anti A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah, maka individu
tersebut memiliki golongan darah A.
3. Jika serum anti B menyebabkan aglutinasi (penggumpalan darah), individu
tersebut memiliki golongan darah B.
4. Jika serum anti A dan B menyebabkan aglutinas, maka individu tersebut memiliki
golongan darah AB.
5. Jika serum anti A dan B tidak menyebabkan aglutinasi, maka individu tersebut
tidak memiliki aglutinogen atau bergolongan darah O.
6. Pada system A B O terdapat dua macam anti gen, yaitu anti gen A dan B serta dua
macam anti bodi anti bodi A dan B.
7. Dalam tubuh manusia terdapat tiga golongan darah utama yaitu golongan darah A,
B, dan O.
8. Aglutinogen merupakan polisakarida yang tidak hanya terdapat pada sel darah
merah namun juga terdapat pada kelenjar ludah.

You might also like