Professional Documents
Culture Documents
.ika diintegralkan dan kemudian disubstitusikan kembali u dengan y42 akan diperoleh
selesaian +!,.
#onto" '
/elesaikan PD:
22yy0 * y
2
7 2
2
1 8.
Penyelesaian:
Pembagian dengan 2
2
- menghasilkan
. 8 1 A 2
2
= +
x
y
y
x
y
.ika diambil
u 1 y42-
dengan +", persamaan menjadi
2u(u + ux) - u
2
+ ! " atau
2xuu + u
2
+ ! ".
Dengan pemisahan variabel akan diperoleh
2*92*9
.
1
2
2
x
dx
u
udu
=
+
.ika diintegralkan diperoleh
ln+1 7 u
2
, 1 *ln2 7 5
B
atau
1 7 u
2
1 542.
Dengan mengganti kembali u dengan y42- diperoleh
2
2
7 y
2
1 52 atau
+2 * 542,
2
7 y
2
1 5
2
4.
#onto" (
/elesaikan PD:
+22 * y 7 !,y0 7 2 * 2y 7 3 1 8.
Penyelesaian#
?mbil
2 * 2y 1 v-
maka
y0 1 C+1 * v0,
dan persamaan menjadi
+2v 7 !,v0 1 v 7 11.
Dengan pemisahan variabel dan pengintegralan diperoleh
. 2 11 ln
1
dan 2
11
1
1
1
c x v v
dx dv
v
+ = +
=
3arena
2*62*6
v 1 2 * 2y-
kita bisa menuliskan
*2 * 9y 7 ln2 * 9y 7 11 7 5 1 8.
Lati"an 2.
/elesaikan:
1. 2y0 1 2 7 y
2. 2
2
y0 1 2
2
> 2y 7 y
2
3. 2y0 1 y 7 2
2
se5+y42,
. 2y0 1 y 7 2
!
e
2
4y
3
.
:unakan %ransformasi yang diberikan dan selesaikan PD*nya:
!. 2y0 1 e
*2y
* y +2y 1 v,
". y0 1 +y*2,
2
+y*2 1 v,
@.
!
1
A
+
+
=
x y
x y
y
+y*2 1 v,.
K%n)i *a+a,an Lati"an 2.2
1. y 1 2+ln27D,
2.
D 2 ln
2
2 y
+
=
3. y 12+ar5sin27D,
!.
2
D 2 ln
y
=
@.
8 D 2 " , 2 y + !
2
, 2 y +
2
1
= + +
2*182*18
2.3 Persamaan Dierensia! E&sa&
/uatu PD orde satu yang berbentuk
+@,M+2-y,d2 7 E+2-y,dy 1 8
disebut PD eksak jika ruas kirinya adalah diferensial total atau diferensial eksak
+9,
dy
y
u
dx
x
u
du
=
dari suatu fungsi u+2-y,. Maka PD +@, dapat ditulis dengan
du 1 8.
Dengan pengintegralan akan diperoleh selesaian umum dari +1, yang berbentuk
+6,u+2-y, 1 5.
Dengan membandingkan +@, dan +9, kita mengetahui bahwa +@, adalah PD eksak jika
ada suatu fungsi u+2-y, sedemikian hingga
+18, +a,
$
x
u
=
+b,
. %
y
u
=
Misal M dan E terdefinisikan dan mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu
dalam suatu daerah di bidang 2y yang batas*batasnya berupa kurva tutup yang tidak
mempunyai irisan mandiri +self-intersecti&ns,. Maka dari +18, diperoleh
2*112*11
.
-
2
2
y x
u
x
%
x y
u
y
$
Dengan asumsi kontinuitas- maka dua turunan kedua di atas adalah sama. .adi
+11,
.
x
%
y
$
/yarat ini bukan hanya perlu tetapi juga 5ukup untuk Md27Edy menjadi diferensial
total.
.ika +@, eksak- maka fungsi u+2-y, dapat ditemukan dengan perkiraan atau dengan
5ara sistematis seperti berikut. Dari +18a, dengan pengintegralan terhadap 2
diperoleh
+12, u 1
+ ,F + y k $dx
dalam pengintegralan ini- y dipandang sebagai suatu konstan- dan k+y, berperan
sebagai konstan integrasi. ;ntuk menentukan k+y,- kita turunkan u4y dari +12,-
gunakan +18b, untuk mendapatkan dk4dy- dan integralkan.
#umus +12, diperoleh dari +18a,. /e5ara sama kita bisa menggunakan rumus
+18b, untuk mendapatkan rumus +12B, yang mirip dengan +12, yaitu
+12B, u 1
+ )# x ( l %dy
;ntuk menentukan l(x) kita turunkan u42 dari +12B,- gunakan +18a, untuk
mendapatkan dl'dx- dan intergralkan.
#onto" -
/elesaikan
2y0 7 y 7 1 8.
2*122*12
Penyelesaian#
Persamaan di atas ditulis dalam bentuk +@,- yaitu
+y7,d2 7 2dy 1 8.
3ita lihat bahwa
M 1 y7- dan
E 1 2.
.adi +11, dipenuhi- sehingga persamaannya adalah eksak.
Dari +12B, diperoleh
u 1
+ )# x ( l %dy
1
+ )# x ( l xdy
1 2y7l+2,.
;ntuk menentukan l(x)( rumus di atas diturunkan terhadap 2 dan gunakan rumus
+18a, untuk mendapatkan
. y
M
d2
dl
y
2
u
+ =
=
+ =
.adi
dl'dx ! )( atau
l ! )x+c*#
.adi selesaian umum PD berbentuk
u ! xy+l(x)
! xy+)x+c*
2*132*13
1 konstan.
Pembagian dengan 2 menghasilkan
y ! c'x+)#
+atatan:
Persamaan di atas bisa ditulis menjadi
yd2 7 2dy 1 *d2.
#uas kiri adalah diferensial total dari 2y- yaitu d+2y,- sehingga jika diintegralkan akan
diperoleh 2y 1 *275- yang sama dengan penyelesaian dengan menggunakan metode
sistematis.
#onto" .
/elesaikan PD:
22sin3yd2 7 +32
2
5os3y72y,dy 1 8.
Penyelesaian#
Dengan +11, terbukti bahwa PDnya eksak.
Dari +12, diperoleh
u 1 22sin3yd27k+y,
1 2
2
sin3y7k+y,.
.ika diturunkan terhadap y diperoleh
. y 2 y 3 5os
2
2 3
dy
dk
y 3 5os
2
2 3
y
u
+ =
+ =
.adi
2*12*1
B 5
2
y k
- y 2
dy
dk
+ =
=
.
/elesaian umumnya adalah u 1 konstan atau
x
2
sin,y + y
2
! c#
Perhatikan-
Metode kita memberikan selesaian dalam bentuk implisit
u+2-y, 1 5 1 konstan-
bukan dalam bentuk eksplisit y 1 f+2,.
;ntuk menge5eknya- kita turunkan u+2-y, 1 5 se5ara implisit. Dan dilihat apakah
akan menghasilkan
dy4d2 1 *M4E atau
Md2 7 Edy 1 8-
seperti persamaan semula atau tidak.
#onto" /. Kas%s tida& e&sa&
Perhatikan PD
yd2*2dy18.
%erlihat bahwa
M1y dan E1*2
sehingga
M4y 1 1
tetapi
E421*1.
2*1!2*1!
.adi PDnya tidak eksak. Dalam kasus demikian metode kita tidak berlaku: dari +12,-
u 1 Md27k+y,
1 2y7k+y,-
sehingga
u4y 1 27k0+y,.
(ni harus sama dengan
E1*2.
Gal ini tidak mungkin- karena k+y, hanya fungsi dari y saja. .ika digunakan +12B,
juga akan menghasilkan hal yang sama. ;ntuk menyelesaikan PD tak eksak yang
demikian ini diperlukan metode yang lain.
.ika suatu PD itu eksak- maka kita bisa mengubah menjadi tak eksak dengan
membagi dengan suatu fungsi tertentu. /ebagai 5ontoh-
2d27ydy18
adalah PD eksak- tetapi dengan membagi dengan y akan diperoleh PD tak eksak
24yd27dy18.
Demikian juga suatu PD tak eksak- mungkin bisa diubah menjadi eksak dengan
dibagi4dikalikan dengan suatu fungsi tertentu +yang 5o5ok,. Metode ini akan dibahas
dalam pasal berikutnya.
Lati"an 2.$
%unjukkan bahwa PD berikut eksak dan tentukan selesaian umumnya
1. +272y,d2 7 +y
2
722,dy 1 8
2. 2y+2*y,d2 7 2+2*y,dy 1 8
3. +2siny*y
2
,dy > 5osy d2 1 8
. +37y72y
2
sin
2
2,d2 > +ysin22*22y*2,dy 1 8
2*1"2*1"
!. 25os+2y,dy 7 +227y5os+2y,,d2 1 8
". +2e
y
*e
2y
,dy 7 +e
y
*2,d2 1 8
@. +25osy*2
2
,dy 7 +sin2*22y72
2
,d2 1 8.
2.' Fa&tor Inte0ra!
Persamaan Differensial:
y
*1
d2722dy 1 8
adalah tak eksak- tetapi jika dikalikan dengan
'+2-y, 1 y42-
diperoleh PD eksak:
2
*1
d272ydy 1 8-
yang jika diselesaikan dengan metode kita- diperoleh
ln27y
2
1 5.
Gal ini mengilustrasikan bahwa kadang*kadang suatu PD berbentuk
+13, P+2-y,d27H+2-y,dy 1 8-
adalah tidak eksak- tetapi bisa dibuat eksak dengan mengalikan dengan fungsi +yang
5o5ok, yang berbentuk
'+2-y, + 8,.
'ungsi ini disebut fakt&r integrasi dari +13,. $erdasarkan pengalaman- faktor
integrasi bisa diperoleh dengan melakukan pemeriksaan. ;ntuk ini perlu diingat
beberapa diferensial seperti dalam 5ontoh 6 berikut. Dalam kasus*kasus khusus yang
penting- faktor integrasi dapat ditentukan dengan 5ara yang sistematis- sebagaimana
kita lihat berikut ini.
#onto" 1
2*1@2*1@
/elesaikan:
2dy*yd2 1 8.
Penyelesaian#
PD di atas adalah bukan PD eksak. /uatu faktor integrasi yang 5o5ok adalah ' 1 142
2
-
sehingga diperoleh
'+2,+2dy*yd2, 1
# cx y (
x
y
d
x
ydx xdy
= =
8
2
#onto" 12
%entukan faktor*faktor integrasi yang lain dari PD pada 5ontoh 6.
Penyelesaian#
3arena
- ar5tan
- ln
-
2 2
2
y x
ydx xdy
x
y
d
xy
ydx xdy
x
y
d
y
xdy ydx
x
y
d
+
maka fungsi*fungsi
14y
2
-
142y- dan
14+2
2
7y
2
,
adalah faktor*faktor integrasi dari PD di atas. Penyelesaian yang bersesuaian dengan
faktor*faktor integral itu berturut*turut adalah:
24y15-
2*192*19
ln+y42,15- dan
ar5tan+y42,15.
3etiga penyelesaian di atas se5ara esensial adalah sama karena masing*masing
menyatakan keluarga garis lurus yang melalui titik asal.
Dontoh di atas mengilustrasikan bahwa- jika kita mempunyai satu faktor integral '
dari PD +6,- kita selalu dapat memperoleh faktor*faktor integral yang lainnya. 3arena
'Pd27'Hdy
adalah diferensial du untuk suatu fungsi u- dan untuk sebarang G+u,- diferensial yang
lain adalah
G+'Pd27'Idy, 1 G+u,du.
(ni menunjukkan bahwa
G+u,'+2-y,
adalah faktor integrasi yang lain dari +6,.
.ika '+2-y, faktor integrasi dari +6,- maka
'Pd27'Hdy 1 8
?dalah suatu PD eksak. .adi syarat keeksakan
M4y 1 E42
menjadi
+1,
)# ./ (
x
) .P (
y
Gal ini lebih komplek daripada jika persamaan +13, diselesaikan sehingga kurang
praktis. %etapi kita akan mengamati suatu faktor integral yang hanya bergantung
pada satu variabel- katakan 2. .adi +1, menjadi
2*162*16
#
x
/
. /
dx
d.
y
P
.
+ =
=
1 1
(ni membuktikan:
Teorema 1 3Fa&tor inte0rasi "an4a ,er0ant%n0 pada sat% 5aria,e!6
(a)# 0ika (,) sedemikian hingga ruas kanan dari (1) hanya bergantung pada x(
maka (,) mempunyai suatu fakt&r integrasi .(x)( yang diper&leh dengan
menyelesaikan (1)#
(b)# 0ika (,) sedemikian hingga (/'x-P'y)'P hanya bergantung pada y( maka (,)
mempunyai suatu fakt&r integrasi .(y)( yang diper&leh dengan menyelesaikan
=
y
P
x
/
P dy
d.
.
1 1
#
#onto" 11. Fa&tor inte0ra! F376
/elesaikan
+1", +273y
2
,d2 7 22ydy 1 8.
Penyelesaian#
P 1 273y
2
-
maka
P4y1"y.
H 1 22y-
maka
2*282*28
H42 1 2y.
3arena
P4y H42
maka bukan PD eksak. #uas kanan dari +3, adalah
+"y*22,4+22y, 1 242-
yang hanya fungsi dari 2 saja- sehingga +1", mempunyai suatu faktor integrasi '+2,.
Dengan +1!,-
. , +
- ln 2 ln
-
2 1
2
x x .
x .
x dx
d.
.
=
=
=
3alikan +1", dengan 2
2
- diperoleh PD eksak
2
3
d27+32
2
y
2
d2722
3
ydy, 1 8.
/elesaian PD eksak ini adalah
2
72
3
y
2
1 5.
Penerapan yang terpenting dalam metode faktor integral adalah dalam penyelesaian
PD linier- yaitu PD yang berbentuk
y0 7 p+2,y 1 r+2,.
Lati"an 2.'
%unjukkan bahwa fungsi yang diberikan adalah suatu faktor integrasi dan selesaikan
PD nya:
1. 2yd272dy 1 8- 2
2. sinyd275osydy18- 142
2
3. y
2
d27+172y,dy18- e
2y
2*212*21
%entukan suatu faktor integral yang sesuai dan selesaikan PD*nya:
. 2d2*e
y*2
dy 1 8
!. +y71,d2*+271,dy 1 8
:unakan %eorema 1 dan selesaikan PD*nya
". 5os2d27sin2dy 1 8
@. +32e
y
72y,d27+2
2
e
y
72,dy 1 8.
K%n)i *a+a,an Lati"an 2.'
. 'aktor integral: f+2, 1 e
2
-
/elesaian : 2e
2
*e
y
1D
!. 'aktor integral: f+2, 1 +172,
*2
/elesaian: D+271,*y18
@. 'aktor integral: f+2, 1 2
/elesaian: 2
3
e
y
72
2
y1D
2.( PD Linier orde sat%
PD orde satu dikatakan linier jika dapat ditulis dalam bentuk
+1@, y0 7 p+2,y 1 r+2,-
dimana p dan r fungsi*fungsi 2 yang kontinu pada suatu interval.
.ika r+2,8- maka disebut PD linier homogen- jika tidak demikian maka disebut
nonhomogen. /elesaian untuk PD homogen
+19, y0 7 p+2,y 1 8-
mudah di5ari dengan pemisahan variabel:
2*222*22
dy4y 1 *p+2,d2 sehingga
lny1 *p+2,d275
B
atau
+16, y+2, 1 5e
*p+2,d2
+51e
5B
jika y 8,F
disini kita bisa memilih 518 yang bersesuaian dengan selesaian y 8.
;ntuk selesaian PD nonhomogen +1@,- kita bisa menuliskan dalam bentuk
+py*r,d27dy 1 8.
(ni berbentuk
Pd27Hdy 1 8- dimana
P1py*r dan H11.
.adi +16, tinggal menjadi
)# x ( p
dx
d.
.
=
1
%eorema 1 mengakibatkan bahwa faktor integral '+2, hanya bergantung pada 2.
Dengan pemisahan variabel dan pengintegralan diperoleh:
d'4' 1 pd2-
ln'1p+2,d2.
.adi
'+2, 1 e
h+2,
dimana
h+2, 1 p+2,d2.
Dari sini-
h0 1 p.
2*232*23
.adi +1@, dikalikan dengan ' 1 e
h
dapat ditulis
e
h
+y07h0y, 1 e
h
r.
%etapi dengan dalil rantai :
+e
h
y,0 1 e
h
y07e
h
h
0
y-
sehingga
+e
h
y,0 1 e
h
r.
Dengan pengintegralan- diperoleh
e
h
y 1 e
h
rd275.
.ika kedua rusuk dibagi dengan e
h
- diperoleh:
+28, y+2, 1 e
*h
Je
h
rd275K-
h 1 p+2,d2.
(ni menyatakan selesaian umum dari +1@, dalam bentuk suatu integral.
#onto" 12
/elesaikan PD linier
y0*y 1 e
22
.
Penyelesaian#
Di sini
P 1 *1- r 1 e
22
- h 1 pd2 1 *2
Dan dari +28, diperoleh selesaian umum
y+2, 1 e
2
Je
*2
e
22
d275K
1 e
2
Je
2
75K
1 5e
2
7e
22
.
2*22*2
Dara yang lain- kita kalikan persamaannya dengan e
h
1e
*2
- sehingga diperoleh
+y0*y,e
*2
1 +ye
*2
,0
1 e
22
e
*2
1 e
2
integralkan kedua ruas untuk mendapatkan selesaian yang sama dengan yang di atas:
ye
*2
1 e
2
75- sehingga
y 1 e
22
75e
2
.
#onto" 1$
/elesaikan
2y07y7 1 8.
Penyelesaian#
Persamaan ditulis dalam bentuk +1@,:
y07+142,y 1 *42.
.adi
p 1 142- r 1 *42-
sehingga
h 1 pd2
1 ln2-
e
h
1 2-
e
*h
1 142.
Dari sini- dengan +28, diperoleh selesaian umum:
y+2, 1 142J2+*42,d275K
2*2!2*2!
1 542*-
Do5ok dengan 5ontoh 12.
Lati"an (
/elesaikan PD linier orde satu
1. y07+22*1,y 1 2y
2
7+2*1,
2. y07+22
*142,,y 1 2
3
y
2
72
!
3. y0*2y42 1 *y
2
4272
2
. y07+2*142,y 1 y
2
*242
!. y072y7y
2
18.
2*2"2*2"
RIN8KASAN BAB II
PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU
2.1 Persamaan dierensia! terpisa"
$entuk :
g+y, dy 1 f+2, d2.
/elesaian:
+ = . , + , + c dx x f dy y g
2.2 Red%&si &e Bent%& Terpisa"
Persamaan tak terpisah yang berbentuk
y0 1 g+y42,-
di mana g suatu fungsi +y42, yang diketahui- dapat diubah menjadi terpisah dengan
substitusi
y42 1 u-
sehingga menjadi bentuk terpisah
.
, + x
dx
u u g
du
=
+ ,F + y k $dx
dengan k+y, suatu fungsi dari y saja. ;ntuk menentukan k+y,- kita turunkan u4y
gunakan kesamaan u4y 1 E+2-y, untuk mendapatkan dk4dy- kemudian integralkan.
/e5ara sama- u dapat ditentukan dengan
u 1
+ )# x ( l %dy
;ntuk menentukan l(x) kita turunkan u42 dan gunakan kesamaan u42 1 M+2-y, untuk
mendapatkan dl'dx- kemudian intergralkan.
.ika suatu PD itu eksak- maka kita bisa mengubah menjadi tak eksak dengan
membagi dengan suatu fungsi tertentu. /ebagai 5ontoh-
2d27ydy18
adalah PD eksak- tetapi dengan membagi dengan y akan diperoleh PD tak eksak
24yd27dy18.
Demikian juga suatu PD tak eksak- mungkin bisa diubah menjadi eksak dengan
dibagi4dikalikan dengan suatu fungsi tertentu +yang 5o5ok,.
2*292*29
2.' Fa&tor Inte0ra!
PD tidak eksak
P+2-y,d27H+2-y,dy 1 8-
bisa dibuat eksak dengan mengalikan dengan fungsi +yang 5o5ok, yang berbentuk
'+2-y, + 8,.
'ungsi ini disebut fakt&r integrasi.
+1!,
#
x
/
y
P
/ dx
d.
.
=
1 1
Teorema 1 3Fa&tor inte0rasi "an4a ,er0ant%n0 pada sat% 5aria,e!6
0ika P+2-y,d27H+2-y,dy 1 8 suatu PD tak eksak sedemikian hingga:
(a)#
.
1
x
/
y
P
/
hanya bergantung pada x sa2a( maka fakt&r integrasi .(x) dari
PD tersebut hanya bergantung pada x sa2a( yaitu
.(x) !
dx
x
/
y
P
/
e
1
(b)# (/'x-P'y)'P hanya bergantung pada y( maka fakt&r integrasi .(y) dari PD
tersebut hanya bergantung pada y sa2a yaitu
dy
y
P
x
/
P
e y .
=
1
, +
#
2.( PD Linier orde sat%
$entuk umum PD orde satu linier :
2*262*26
y0 7 p+2,y 1 r+2,-
dimana p dan r fungsi*fungsi 2 yang kontinu pada suatu interval.
.ika r+2,8- maka disebut PD linier homogen- jika tidak demikian maka disebut
nonhomogen.
/elesaian umum PD homogen
y0 7 p+2,y 1 8-
adalah
y+2, 1 5e
*p+2,d2
/elesaian umum PD nonhomogen
y0 7 p+2,y 1 r+2,-
adalah
y+2, 1 e
*h
Je
h
rd275K-
dengan
h 1 p+2,d2.
2*382*38