You are on page 1of 21

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

UNTUK PERKIRAAN USIA POHON JATI DENGAN METODE


EDGE
Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah : Pengolahan Citra Digital
Dosen pengampu : Bapak Nasirudin
Disusun Oleh:
M.Aldila (11656!
Doni Ari"anto (1165#6!
$ani% &a'dimullah (1165#(!
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
ABSTRACT........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3. Batasan Masalah................................................................................ 3
1.4. Tujuan Penelitian............................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................... 5
2.1. Lingkaran Tahun................................................................................. 5
2.2. Pengertian Citra Digital...................................................................... 6
2.3. Pengolahan Citra Digital..................................................................... 7
2.4. Edge Detection.................................................................................... 7
2.5. Canny Edge Detection........................................................................ 9
2.6. Edge Linking...................................................................................... 11
BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 13
3.1. Sistem Manual Penentuan Umur Kayu Jati........................................ 13
3.2. Spesifikasi Sistem Deteksi Lingkaran Tahun Umur kayu jati............ 13
3.3. Desain Arsitektur................................................................................ 14
3.4. Proses Pembacaan Citra (Preprocessing)............................................ 15
3.5. Proses Deteksi dan Analisis (Processing)........................................... 15
3.5.1. Proses Deteksi Edge.................................................................... 15
3.5.2. Proses Deteksi Kurva.................................................................. 15
3.5.3. Proses Analisis Lingkaran........................................................... 16
3.5.4. Proses Menampilkan Hasil (Generated The Profil).................... 16
ii
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 17
4.2 Saran.................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 18
iii
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL UNTUK PERKIRAAN
USIA POHON JATI DENGAN METODE EDGE
Abstrak
)a"u *ati merupakan salah satu ke+utuhan "ang diperlukan terutama
dalam industri dapat diketahui +erdasarkan lingkaran tahun pada ka"u atau
dise+ut ,uga dengan gro-thring.perme+elan. )ualitas ka"u ,ati "ang +aik dapat
ditentukan dari -arna ka"u dan usia ka"u. .alah satu /ara "ang dapat
digunakan untuk menentukan usia Pohon *ati "aitu dengan menghitung ,umlah
lingkaran tahun pada +atang pohon *ati terse+ut. Penghitungan ,umlah lingkaran
tahun ka"u +isa dilakukan dengan /ara manual oleh para ahli "aitu dengan
melihat potongan penampang pohon.
0ntuk mem+erikan in%ormasi "ang +aik mengenai umur ka"u ,ati1
diperlukan suatu sistem "ang dapat mem+erikan in%ormasi mengenai umur
ka"u ,ati. 0mur ka"u dapat diketahui +erdasarkan lingkaran tahun pada ka"u
atau dise+ut ,uga dengan gro-thring.
0ntuk mendeteksi gro-thring pada ka"u salah satu metode "ang +isa
digunakan adalah menggunakan 2dge 3ingking..edangkan untuk mendeteksi
2dge 3ingking proses "ang se+elumn"a harus dilakukan adalah proses 2dge
Dete/tion.&ahapan "ang dilakukan pada deteksi gro-thring ka"u dengan
metode edge linking adalah pem+a/aan /itra1deteksi dan analisis1 dan tampilan
rekonstruksi lingkaran tahun pada ka"u.Pada proses deteksi dan analisis "ang
proses dilakukan adalah 2dge Dete/tion1 deteksi kur4a dan analisis lingkaran
menggunakan 2dge 3inking.
Kata Kunci : Growthring, Edge Detection, Edge Linking.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam industri me+el1 ka"u ,ati dikenal se+agai komoditas "ang sangat
+erharga dan penting.$al ini dikarenakan oleh +e+erapa hal1 diantaran"a adalah
ka"u ,ati ter+ukti sangat kuat dan ,uga tahan terhadap pengaruh /ua/a seperti
panas dan hu,an 1 ka"u ini tidak mudah lapuk diserang oleh ra"ap atau serangga
perusak ka"u lainn"a. .elain itu1 ka"u ,ati ,uga tidak mudah lapuk -alaupun di
tempatkan pada tempat "ang lem+a+ meski tanpa dia-etkan terle+ih dahulu (a-et
alami !.&ingkat kea-etan seperti ini sangat sulit ditemukan pada ,enis ka"u
lainn"a.
Dengan kele+ihan5kele+ihan "ang dimilikin"a terse+ut1 ka"u ,ati selalu
men,adi primadona di pasar komoditas dan selalu +erada diurutan teratas dalam
da%tar +uruan industri5industri perka"uan dan perme+elan. $arga dari ka"u ,ati
sangat ditentukan oleh umur dari pohon ka"u ,ati..emakin tua umur ka"u ,ati1
hargan"a men,adi semakin mahal.)ualitas ka"u ,ati "ang +aik dapat ditentukan
dari -arna ka"u dan umur ka"u ,ati.
Perusahaan "ang memproduksi +arang "ang ter+uat dari ka"u ,ati
+erma/am5ma/am. Ada perusahaan "ang memerlukan ka"u ,ati "ang le+ih
muda supa"a nantin"a harga produk ,adin"a tidak terlalu mahal1ada ,uga "ang
memerlukan ka"u ,ati "ang umurn"a tua supa"a kualitas produkn"a +enar5+enar
ter,aga.
)arena +an"akn"a permintaan akan ka"u ,ati dari perusahaan industri
me+el. Maka pihak perhutani maupun pihak perusahan s-asta selaku pengelola
perke+unan ka"u ,ati perlu mengetahui in%ormasi tentang umur ka"u ,ati "ang
la"ak di te+ang..aat ini penanaman ka"u ,ati dihutan sudah dipetak5petakan sesuai
1
-aktu tanamn"a1 dan pada umur "ang sudah ditentukan ka"u ,ati akan dite+ang1
dengan mengetahui umur satu pohon ,ati maka umur pohon ,ati "ang ada di
sekitarn"a dapat di ketahui ,uga.Dan untuk mengetahui umur satu pohon terse+ut
diperlukan suatu sistem "ang mampu mem+erikan in%ormasi akan umur ka"u ,ati
se/ara akurat.
Berdasarkan latar +elakang di atas1 maka diperlukan suatu analisis untuk
mengetahui umur dari ka"u ,ati "ang akan diam+il dengan menggunakan
kamera digital.)emudian gam+ar5gam+ar akan disaring menggunakan teknik
pemrosesan gam+ar (imagepro/essing!..emua in%ormasi "ang dikumpulkan
akan diu,i dengan menggunakan metode edge linking.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar +elakang di atas maka kita dapat merumuskan masalah
"ang akan diselesaikan antara lain:
1. Proses pem+a/aan /itra (prepro/essing!1
6. Proses deteksi dan analisis (pro/essing!1
#. Menampilkan hasil pengolahan /itra penampang +atang pohon
(7enerating the pro%il!.
1.3 BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas agar pen"usunan dan pem+ahasan
dapat dilakukan se/ara terarah dan sesuai dengan "ang diharapkan1 maka perlu
ditetapkan +atasan5+atasan masalah dalam penelitian ini:
1. Citra "ang digunakan pada penelitian ini adalah /itra +er-arna
(87B!1dengan %ormat kompresi /itra "ang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah *oint Photographi/ 29prest 7roup (*P27!.
2
6. Metode analisis "ang digunakan adalah dengan metode edge untuk
menghitung ,umlah lingkaran tahun.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tu,uan dalam penelitian dan penulisan laporan ini adalah :
Mengetahui Proses pem+a/aan /itra (prepro/essing!1 Proses deteksi dan analisis
(pro/essing!1 Menampilkan hasil pengolahan /itra penampang +atang pohon
(7enerating the pro%il! "ang hasiln"a mendekati pengamatan manual "ang
dilakukan oleh seorang ahli dalam menentukan umur se+uah ka"u ,ati.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Peneliti +erharap dengan adan"a penelitian ini maka dapat mem+antu
pem+a/a untuk menegtahui umur dari pohon ,ati +erdasarkan ,umlah lingkaran
tahun (gro-th ring! pada +atang pohon. Dan dengan adan"a penelitian ini peneliti
dan pem+a/a akan dapat mengetahui se+erapa tepat metode dan langkah "ang
telah diterapkan untuk mendeteksi lingkaran tahun pada +atang pohon ,ati dalam
penelitian ini.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 LINGKARAN TAHUN
Pada penampang melintang ka"u riap pertum+uhan tampak se+agai
lingkaran5lingkaran konsentris mengelilingi hati dan dise+ut lingkaran
pertum+uhan (gro-thring!.3ingkaran ka"u ter,adi karena tim+ul +atas
per+edaan antara kedua akti4itas ka"u aki+at pem+entukan ka"u oleh /am+ium.
Pem+entukan ka"u oleh /am+ium pada musim hu,an le+ih akti% dan menghasilkan
sel5sel "ang le+ih +esar daripada musim kemarau. Di negara "ang mempun"ai 6
musim setiap tahunn"a akan didapatkan 6 +atas lingkaran tahun sedangkan negara
dengan : musim maka setiap tahun"a akan didapatkan : +atas lingkaran
tahun.Perhitungan lingkaran tahun pada penampang melintang ka"u dapat
dipakai untuk menaksir umur ka"u. 7am+ar 1. merupakan gam+ar +agian5
+agian ka"u.
7am+ar 1. Bagian5+agian ka"u
4
2.2 PENGERTIAN CITRA DIGITAL
Citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi f(x, y), dimana x dan y adalah
koordinat spasial dan f pada titik (x, y) merupakan tingkat kecerahan
(brightness) suatu citra pada suatu titik (Gonzales dan Woods, 2008). Sedangkan
menurut kamus Webster, citra adalah representasi, kemiripan atau imitasi dari
suatu objek atau benda. Suatu citra diperoleh dari penangkapan kekuatan sinar
yang dipantulkan oleh objek
Citra digital adalah citra f(x,y) yang telah dilakukan digitalisasi baik
koordinat area maupun brightness level. Nilai f di koordinat (x,y)
menunjukkan brightness atau grayness level dari citra pada titik tersebut.
Dengan kata lain Citra Digital adalah representasi dari sebuah citra dua
dimensi sebagai sebuah kumpulan nilai digital yang disebut elemen gambar
atau piksel.
2.3 PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan
citra dua dimensi dengan komputer. Pengolahan citra, dilakukan agar citra
yang mengalami gangguan lebih mudah diinterpretasikan (baik oleh manusia
maupun mesin) dengan cara memanipulasi citra tersebut menjadi citra lain
yang kualitasnya lebih baik. Pada umumnya, operasi-operasi pada pengolahan
citra diterapkan pada citra bila (Jain, 1989):
5
1. Perbaikan atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas penampakan atau menonjolkan beberapa aspek
informasi yang terkandung di dalam citra,
2. Elemen di dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur,
3. Sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain.
Agar dapat diolah dengan mesin (computer) digital, maka suatu citra
harus direpresentasikan secara numerik dengan nilai-nilai diskrit. Representasi
citra dari fungsi menerus (continue) menjadi nilai-nilai diskrit disebut
digitalisasi. Citra yang dihasilkan inilah yang disebut Citra Digital. Pada
umumnya citra digital berbentuk empat persegi panjang, dan dimensi
ukurannya dinyatakan sebagai tinggi x lebar (Munir, 2004).
2.4 EDGE DETECTION
Edge detection adalah suatu metode untuk mendeteksi edge dari
objek-objek pada citra, yang dimana edge itu adalah batas antara dua daerah
dengan nilai gray-level yang relatif berbeda atau dengan kata lain edge
merupakan tempat-tempat yang memiliki perubahan intensitas yang besar
dalam jarak yang pendek.
Tujuan dari edge Detection ini adalah :
1. Untuk menandai bagian yang menjadi detail dari citra
2. Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error
atau adanya efek dari cahaya.
Edge detection adalah pendekatan yang paling umum digunakan
untuk mendeteksi diskontinuitas graylevel. Hal ini disebabkan karena titik
ataupun garis yang terisolasi tidak terlalu sering dijumpai dalam aplikasi
praktis. Suatu edge adalah batas antara dua region yang memiliki graylevel yang
6
relatif berbeda. Pada dasarnya sebagian besar teknik edge detection adalah
menggunakan perhitungan local derivative operator. Gradien dari suatu citra
f(x,y) pada lokasi (x,y) adalah vektor
Dalam edge detection nilai yang penting di sini adalah magnitude dari
vektor, yang biasanya hanya disebut dengan gradien dan dituliskan dengan f ,
dimana:
Pada umumnya digunakan pendekatan nilai gradien tersebut dengan
nilai absolut: Rumus tersebut lebih mudah diimplementasikan, khususnya jika
menggunakan hardware untuk pemrosesan. Arah dari vektor gradien juga
merupakan kuantitas yang penting. Jika a(x,y) menunjukkan arah sudut vektor
f pada (x,y), maka dari analisa vektor:
di mana arah sudut diukur terhadap sum+u 9. Deri4ati% ,uga +isa
diimplementasikan se/ara digital dengan menggunakan operator .o+el1 "aitu
dengan menggunakan mask +erikut:
Mask untuk menghitung 79
7
Mask untuk menghitung 7"
2.5 CANNY EDGE DETECTION
Metode Cann" ini merupakan metode 2dge Dete/tion "ang digunakan
pada penelitian ini 1 sehingga kita akan mem+ahas se/ara le+ih detail
tentang metode ini. Metode ini pertama kali dikem+angkan oleh *ohn ;.
Cann" (1<(6:1! menggunakan algoritma multi5tahap untuk mendeteksi
+er+agai edge dalam /itra.
Menurut 3i,un Ding (6:6! =mplementasi dari Cann" 2dge
Dete/tion1 memiliki +e+erapa tahap "aitu :
1. Dengan menggunakan 7aussian ;ilter melakukan .mooth pada /itra
untuk mengurangi detail dari /itra.
6. Menentukan ukuran gradient dan arah gradient pada tiap pi9el.
#. Apa+ila ukuran gradient pada suatu pi9el le+ih +esar dari pi9el5pi9el
"ang ada pada arah gradient disekitarn"a maka dianggap pi9el terse+ut
se+agai suatu edge.
:. Menghilangkan edge "ang lemah dengan mengunakan thresholding.
Metode ini mengunakan 6 threshold1 masing5masing untuk mendeteksi
edge "ang kuat dan edge "ang lemah1 dan edge "ang lemah han"a +isa
dideteksi apa+ila edge terse+ut terhu+ung dengan edge "ang kuat.
.ehingga metode ini le+ih +erkemungkinan untuk mendeteksi edge
"ang lemah dan +isa men+edakan mana "ang noise dan mana "ang
se+enarn"a edge "ang lemah.

Be+erapa kele+ihan dari Cann" 2dge Dete/tion ini adalah:
1. Mendeteksi dengan +aik
)emampuan untuk menandai semua edge "ang ada dengan +aik dan
8
,uga mem+erikan %leksi+ilitas "ang sangat tinggi dalam hal
menentukan tingkat deteksi kete+alan edge sesuai "ang diinginkan.
6. Melokalisasi dengan +aik
Dengan /ann" memungkinkan menghasilkan ,arak "ang minimum
antara edge "ang dideteksi dengan edge "ang asli.
#. 8espon "ang ,elas
$an"a ada 1 respon untuk setiap edge1 sehingga mudah terdeteksi dan
tidak menim+ulkan keran/uan pada pengolahan /itra selan,utn"a.
2.6 EDGE LINKING
Secara ideal, teknik yang digunakan untuk mendeteksi diskontinuitas
seharusnya hanya menghasilkan pixel-pixel yang berada pada batas region.
Namun dalam prakteknya hal ini jarang terjadi karena adanya noise, batas
yang terpisah karena pencahayaan yang tidak merata, dan efek lain yang
mengakibatkan variasi intensitas. Untuk itu algoritma edge detection biasanya
dilanjutkan dengan prosedur edge linking untuk merangkai pixel-pixel tersebut
menjadi satu kesatuan sehingga memberikan suatu informasi yang berarti.
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk edge linking adalah
local processing, yaitu dengan menganalisa karakteristik pixel-pixel di dalam
suatu neighborhood (3 x 3 atau 5 x 5) pada semua titik (x,y) di dalam citra yang
telah mengalami edge-detection. Selanjutnya semua titik yang sejenis
dihubungkan sehingga membentuk kumpulan pixel yang memiliki sifat-sifat
yang sama. Dua sifat utama yang digunakan untuk menentukan kesamaan
edge pixel dalam analisa ini adalah:
1. Besarnya respon gradient operator yang digunakan
2. Arah gradient
9
Sifat yang pertama dinyatakan dengan nilai f yang telah dibahas
sebelumnya. Jadi suatu edge pixel dengan koordinat (x,y) dan bertetangga
dengan (x,y), dikatakan memiliki magnitude sama dengan pixel di (x,y) jika:
dimana T adalah threshold positif.
Sedangkan arah vektor gradient dinyatakan dengan a(x,y) yang juga
telah dibahas sebelumnya. Suatu edge pixel dengan koordinat (x,y) dan
bertetangga dengan (x,y), dikatakan memiliki sudut yang sama dengan pixel di
(x,y) jika:
dimana A adalah threshold sudut. Suatu titik yang menjadi tetangga dari
(x,y) dihubungkan dengan titik (x,y) jika memenuhi kedua kriteria di atas, baik
magnitude maupun sudutnya. Proses linking ini diulang untuk seluruh lokasi titik
yang ada di dalam citra.
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 SISTEM MANUAL PENENTUAN UMUR KAYU JATI
Sistem Manual untuk menentukan Lingkaran tahun kayu jati dengan cara
melihat dengan menggunakan mata telanjang, bila guratan lingkaran tahunnya
kelihatan dengan jelas, jika guratan kurang jelas dapat menggunakan kaca
pembesar untuk melihat lingkaran tahun pada kayu jati. Untuk pohon yang
tumbuh di tempat atau area yang mempunyai 2 musim maka 2 guratan lingkaran
kayunya merepresentasikan waktu 1 tahun. Sedangkan untuk pohon yang tumbuh
di tempat atau area yang mempunyai 4 musim maka waktu 1 tahu di
representasikan oleh 4 guratan lingkaran kayunya.
3.2 SPESIFIKASI SISTEM DETEKSI LINGKARAN TAHUN UMUR
KAYU JATI
Pemrosesan untuk deteksi growthring pada kayu jati diperlihatkan pada
gambar flowchart di Gambar 2. Pada flowchart sistem growthring pada kayu
jati diawali dengan pembacaan citra. Dilanjutkan dengan proses Deteksi.
Proses deteksi yang dilakukan adalah mendeteksi region tertentu yang
mempunyai graylevel berbeda. Pada proses deteksi juga melakukan deteksi
kurva. Setelah proses deteksi akan dilanjutkan dengan proses analisis. Pada
proses analisis gambar kayu akan dianalisa dengan mendeteksi lingkaran
hasil dari sambungan yang telah dihasilkan pada proses deteksi region.
11
Gambar 2. Flowchart Sistem Deteksi Growthring Kayu
3.3 DESAIN ARSITEKTUR
Desain arsitektur adalah aktivitas yang mengembangkan struktur program
secara modular dan menentukan hubungan kontrol antar modul. Arsitektur
Sistem Deteksi Growthring pada kayu ini dapat dilihat dalam bentuk diagram
berjenjang (hierarchical chart) yang diperlihatkan pada Gambar 3
Gambar 3. Struktur Program Sistem Deteksi Growthring Kayu
12
3.4 PROSES PEMBACAAN CITRA (PREPROCESSING)
Proses pembacaan citra merupakan pembacaan nilai-nilai matriks yang
ada pada suatu citra. Citra yang akan dibaca merupakan citra kayu dengan
ekstensi jpg.
3.5 PROSES DETEKSI DAN ANALISIS (PROCESSING)
Proses deteksi dan analisis terdiri dari proses deteksi edge dan deteksi
kurva dan proses analisis terdiri dari proses analsis lingkaran yang terbentuk.
Rincian langkah-langkah yang ada pada proses deteksi dan analisis kayu
adalah sebagai berikut:
PROSES DETEKSI EDGE
Di dalam proses deteksi edge merupakan proses deteksi batas
antara dua region yang memiliki graylevel yang relatif berbeda.
Teknik edge detection adalah menggunakan perhitungan local derivative
operator.
PROSES DETEKSI KURVA
Pada proses deteksi kurva proses yang terjadi adalah
mendeteksi bentuk kurva pada growthring sehingga nantinya kurva-
kurva itu apabila dirangkai akan terbentuk menjadi sebuah lingkaran.
PROSES ANALISIS LINGKARAN
13
Pada proses analisis lingkaran proses yang terjadi adalah merangkai
edge detection yang telah diperoleh pada proses deteksi edge,
sehingga menjadi suatu rangkaian yang merupakan bentuk lingkaran.
3.6 PROSES MENAMPILKAN HASIL (GENERATING THE PROFIL)
Proses tampil rekonstruksi lingkaran merupakan proses menampilkan
hasil dari analisis lingkaran yang terjadi, dimana analisis lingkaran terjadi
karena adanya deteksi edge dan deteksi kurva yang terbentuk umur kayu jati
dari hasil proses penghitungan umur kayu jati.
Gambar 4.merupakan gambar dari kayu yang terdeteksi lingkaran
tahunnya (growthring)
Belum ada gambar
Gambar 4.Deteksi Lingkaran Tahun pada kayu
Gambar 5. merupakan gambar daerah berlabel yang terdeteksi
lingkaran.
Belum ada gambar
Gambar 5.Daerah berlabel
Sedangkan gambar 6. merupakan gambar ring indikator hasil deteksi
lingkaran.
Belum ada gambar
Gambar 6.Ring indikator
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mathworks.com/
portalgaruda.org/article.php?article=7561&val=545&title
http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/article/view/891/449
http://digilib.uin-suka.ac.id/12240/
research.lppm-stmik.ibbi.ac.id/permalink/000032.pdf
16

You might also like