PREVALENSI GIZI LEBIH DAN OBESITAS PENDUDUK DEWASA DI
INDONESIA Sandjaja 1) dan Sudikno 1) 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Bogor ABTRACT There is a trend that the re!alen"e o# o!er$eight and obesit% is in"reasing in Indonesia in the last de"ade& '!er$eight and obesit% has been sho$n to in"rease risk o# se!eral degenerati!e diseases& (sing data #rom household health sur!e% )*+,T-, data anal%sis o# 20&13. adults $as done, "omrised o# /&3/0 men and 10&.0. $omen #rom urban and rural areas& '!er$eight and obesit% $as de#ined #or bod% mass inde1 )BMI- 2 25&0 3 2.&0, $hile obesit% $as de#ined #or BMI 2 2.&0& The stud% #ound that the re!alen"e o# o!er$eight $as .&24 among men and 10&04 among $omen& The re!alen"e o# o!er$eight $as higher in urban areas )10&54- than in rural areas ).&54-& The re!alen"e o# obesit% among $omen $as more than t$i"e )13&34- than among men )5&34-, higher in urban areas )12&54- than rural areas ).&14-& The eak o# o!er$eight and obesit% $as #ound at the age range o# 05 3 0/ %ears old& In "on"lusion, the re!alen"e o# o!er$eight and obesit% $as higher in both ase"ts, among $omen than men and in urban areas than in rural areas& The higher re!alen"e $as #ound at the age o# 0560/ %ears old& K!"o#d$7 o!er$eight, obesit%, bod% mass inde1 PENDAHULUAN besitas atau kegemukan adalah suatu keadaan %ang ter8adi 8ika kuantitas 8aringan lemak tubuh dibandingkan dengan berat badan total lebih besar dari keadaan normaln%a, atau suatu keadaan di mana ter8adi enumukan lemak tubuh %ang berlebih sehingga berat badan seseorang 8auh di atas normal& *edangkan gizi lebih atau o!er$eight adalah keadaan di mana berat badan seseorang melebihi berat badan normal& 'besitas dan gizi lebih daat ter8adi karena adan%a ketidak6seimbangan antara energi dari makanan %ang masuk lebih besar dibanding dengan energi %ang digunakan tubuh& Masalah obesitas dan gizi lebih tidak han%a ter8adi di negara %ang sudah ma8u, tetai mulai meningkat re!alensin%a di negara berkembang& ' Indonesia dan negara berkembang lainn%a sedang menghadai transisi eidemiologi, demogra#i, dan urbanisasi& 9i bidang gizi telah ter8adi erubahan ola makan seerti rendahn%a konsumsi buah dan sa%ur, tinggin%a konsumsi garam dan meningkatn%a konsumsi makanan %ang tinggi lemak serta berkurangn%a akti!itas olahraga ada sebagian mas%arakat terutama di erkotaan 1- *usenas 2000 mendaatkan bah$a :04 enduduk umur 2 15 tahun kurang mengkonsumsi buah dan sa%ur menurut standar ;<' %aitu minimal 5 orsi, dan 204 tidak tia hari mengkonsumsi sa%ur dan buah 2- Perubahan ola makan dan akti!itas #isik berakibat semakin ban%akn%a enduduk golongan tertentu %ang mengalami masalah gizi lebih berua kegemukan dan obesitas 3- Gizi lebih dan obesitas meruakan #aktor risiko ter8adin%a en%akit 8antung koroner disaming #aktor risiko lainn%a, seerti hiertensi, diabetes melitus, merokok, stres, dan kurang olahraga 12- Penelitian Manson dkk& )1//0- dalam *u%ono )1//0- terhada 115&55: $anita berumur 30655 tahun, setelah diikuti selama 5 tahun, tern%ata risiko relati# ),,- enderita gizi lebih berkisar antara 1,0 samai 3,3 kali, sedangkan ada indeks massa tubuh )IMT- 1 Prevalensi gizi lebih Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno lebih dari 2/ risiko relati# 3,3 kali ter8adin%a en%akit 8antung koroner& 9engan demikian makin tinggi IMT makin besar resiko ter8adin%a en%akit 8antung koroner& ,isiko relati# ini dieroleh setelah dilakukan en%esuaian terhada #aktor umur dan kebiasaan merokok /- & <asil enelitian sur!ei Indeks Massa Tubuh )IMT- di 12 +ota di Indonesia tahun 1//5 mendaatkan re!alensi gizi lebih sebesar 10,34 dan re!alensi obesitas sebesar 12,24 .- Pre!alensi gizi lebih ini mengalami eningkatan ada tahun 1/// sebesar 104 dan tahun 2000 sebesar 1.,04 5- Pada tahun 2000, *ur!ei +esehatan ,umah Tangga )*+,T- 8uga mengumulkan data tentang berat badan dan tinggi badan ada 10&000 rumahtangga di semua ro!insi di Indonesia, %ang men"aku daerah erkotaan dan erdesaan& 9engan demikian in#ormasi tentang re!alensi masalah gizi lebih dan obesitas ada *+,T ini daat memberikan gambaran masalah tersebut menurut daerah, 8enis kelamin dan umur& BAHAN DAN CARA Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis data sekunder %ang tersedia dalam kuesioner *ur!ei +esehatan ,umah Tangga )*+,T- 2000& *amel *+,T seban%ak 10&000 rumahtangga di seluruh ro!insi di Indonesia %ang meruakan sub6samel dari *ur!ei *osial =konomi >asional )*usenas- 2000 %ang dilakukan oleh Badan Pusat *tatistik& *ur!ei *+,T dilakukan oleh tenaga kesehatan %ang telah dilatih oleh Tim *ur!ei +esehatan >asional )*urkesnas-, Badan ?itbang +esehatan& *alah satu !ariabel %ang dikumulkan adalah engukuran antroometri )berat badan dan tinggi badan- untuk semua anggota rumahtangga terilih& Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,1 +g, sedangkan engukuran tinggi badan dengan menggunakan mi"rotoise dengan ketelitian 0,1 @m& (ntuk tulisan ini, han%a samel de$asa umur 15 tahun ke atas %ang diolah datan%a& (ntuk $anita ditambah kriteria inklusi han%a %ang tidak sedang hamil& Indeks massa tubuh )IMT- dihitung dengan berat badan )+g- dibagi tinggi badan kuadrat )M 2 -& 9ari hasil enghitungan IMT, dikategorikan men8adi obesitas dengan IMT lebih besar dari 2.,0 dan gizi lebih dengan IMT antara lebih besar dari 25,0 samai dengan 2.,0 )9ekes, 2003-& *etia samel diberi bobot tertimbang )weighted- sesuai dengan daerahAro!insi& Bnalisis krostabulasi dilakukan untuk menghitung roorsi gizi lebih dan obesitas menurut daerah erdesaan erkotaan, 8enis kelamin dan kelomok umur& HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan Tabel 1 diketahui bah$a sebagian besar samel berada di $ila%ah erdesaan, %aitu 5:,:4& *amel eremuan sebesar 53,04, lebih besar dariada samel laki6laki )0:,:4-& *edangkan dari kelomok umur samel tamak bah$a kelomok umur samel C 25 tahun )1:,54- lebih tinggi dari kelomok umur lainn%a& 2 Prevalensi gizi lebih Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno Tabel 1 +arakteristik *amel (sia 9e$asa, *+,T 2000 +arakteristik *amel Dumlah *amel Tertimbang Persen 9aerah Perkotaan Perdesaan 5&.01 11&3/: 03,0 5:,: Denis +elamin ?aki6laki Peremuan /&3/0 10&.0. 0:,: 53,0 (mur )tahun- C 25 25 3 2/ 30 3 30 35 3 3/ 00 3 00 05 3 0/ 50 3 50 55 3 5/ :0 3 :0 2E :5 3&32/ 2&35: 2&:30 2&55. 2&1.3 1&52/ 1&502 /53 //5 1&.3. 1:,5 11,. 13,1 12,. 10,5 /,1 .,. 0,/ 5,0 5,: Total 20&13. 100 Tabel 2 menun8ukkan bah$a rata6rata IMT samel di erkotaan )22,55- lebih tinggi dariada di erdesaan )21,5.-& >amun demikian menurut Bz$ar )2000- men%atakan bah$a masalah kegemukan di erdesaan "enderung mengalami eningkatan $alauun re!alensin%a masih lebih rendah dariada erkotaan& Perubahan ga%a hidu %ang berkaitan dengan ola makan dan akti!itas olah raga baik ada mas%arakat erkotaan mauun erdesaan diduga men8adi #aktor emi"u ter8adin%a gizi lebih dan obesitas& 1- 9ari 8enis kelamin diketahui bah$a rata6 rata IMT eremuan tamak lebih tinggi dariada laki6laki& Pada enelitian =rna$ati, dkk )2003- 8uga mendaatkan bah$a rata6 rata IMT eremuan lebih tinggi dariada laki6laki& Bi"e resonden eremuan di erkotaan lebih besar dariada di erdesaan, namun eremuan di erdesaan memun%ai rasio subs"aula dan surailia"a dengan bise dan trise lebih besar dariada eremuan di erkotaan& IMT men"erminkan kegemukan general sedangkan bi"e men"erminkan kegemukan di eri#er, kemudian bi"e dan tri"e men"erminkan kegemukan di bagian tengah& :- 3 Prevalensi gizi lebih Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno Tabel 2 ,ata6rata IMT *amel Penduduk 9e$asa Menurut +arakteristik, *+,T 2000 +arakteristik *amel Dumlah *amel Tertimbang IMT )+gAM 2 - ,ata6rata *= 9aerah Perkotaan Perdesaan 5&.01 11&3/. 22,55 21,5. 0,00 0,03 Denis +elamin ?aki6laki Peremuan /&3/0 10&.0. 21,02 22,51 0,03 0,00 (mur )tahun- C 25 25 3 2/ 30 3 30 35 3 3/ 00 3 00 05 3 0/ 50 3 50 55 3 5/ :0 3 :0 2E :5 3&32/ 2&35: 2&:30 2&55. 2&1.3 1&52/ 1&502 /53 //5 1&.3. 20,:0 21,53 22,:1 22,/0 22,/: 22,52 22,0/ 21,/3 21,2: 20,55 0,05 0,0. 0,0. 0,0. 0,05 0,0/ 0,10 0,12 0,11 0,05 *edangkan menurut kelomok umur terlihat ke"enderungan IMT semakin tinggi dengan bertambahn%a umur samel& +ondisi ini mulai tamak dari kelomok umur samel C 25 tahun samai dengan kelomok umur samel 00600 tahun& <al ini sesuai dengan enelitian Budiman )1//.- terhada 1:. laki6 laki dan 1.0 eremuan di erkamungan kumuh Dakarta %ang mendaatkan bah$a re!alensi gizi lebih meningkat dengan bertambahn%a umur baik ada laki6laki mauun eremuan& Penurunan rata6rata IMT mulai ter8adi ada umur 55 tahun atau lebih& Tabel 3 & Pre!alensi BB ?ebih dan 'besitas ada Penduduk 9e$asa di Indonesia Menurut (mur dan 9aerah, *+,T 2000 (mur )tahun- Perkotaan Perdesaan > tertimbang Gizi ?ebih 'bese > tertimbang Gizi ?ebih 'bese (mur )tahun- C 25 25 3 2/ 30 3 30 35 3 3/ 00 3 00 05 3 0/ 50 3 50 55 3 5/ :0 3 :0 2E :5 1&:1: 1&0:3 1&210 1&122 /:0 ./0 :15 3/. 301 :23 0,0 5,/ 11,. 15,1 10,2 10,2 10,1 11,5 11,0 .,/ 0,0 5,5 12,. 1.,: 1.,. 21,0 15,2 1:,1 12,0 .,5 1&.12 1&2/3 1&021 1&030 1&211 1&000 /25 55. :55 1&110 3,2 .,: 5,5 10,5 /,0 10,. /,1 :,5 5,: 3,5 2,2 .,3 /,: /,: 10,0 5,0 5,: 0,0 5,: 3,/ 0 Prevalensi gizi lebih Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno Total 5&.01 10,5 12,5 11&3/: .,5 .,1 Tabel 3 menun8ukkan bah$a re!alensi gizi lebih dan obesitas di erkotaan, %aitu sebesar 10,54 dan 12,54 lebih tinggi dariada samel di erdesaan ).,54 dan .,14- tidak 8auh berbeda dengan *+,T tahun 2001 %ang mendaatkan bah$a re!alensi resonden dengan gizi lebih )IMTF25,0- di daerah erkotaan lebih tinggi dibandingkan daerah edesaan )*urkesnas, 2001-& *elan8utn%a ada semua kelomok umur samel diketahui bah$a re!alensi gizi lebih dan obesitas di erkotaan "enderung lebih tinggi dariada di erdesaan& Pre!alensi gizi lebih tertinggi di erkotaan ditemukan sebesar 15,14 ada kelomok umur 3563/ tahun dan re!alensi obesitas tertinggi sebesar 214 ada kelomok umur 0560/ tahun& *edangkan di erdesaan re!alensi gizi lebih tertinggi ditemukan sebesar 10,.4 ada kelomok umur 0560/ tahun dan re!alensi obesitas tertinggi sebesar 10,04 ada kelomok umur 00600 tahun& Pada enelitian +od%at, dkk& )1//:- ersentase status gizi obesitas tertinggi terdaat ada kelomok umur 01655 tahun baik ada laki6laki mauun eremuan& ,ata6rata IMT tertinggi, %aitu 20,0 terdaat ada kelomok eremuan& Tabel 0 & Pre!alensi BB ?ebih dan 'besitas ada Penduduk 9e$asa di Indonesia Menurut (mur dan Denis +elamin, *+,T 2000 (mur )tahun- ?aki6laki Peremuan > tertimbang Gizi ?ebih 'bese > tertimbang Gizi ?ebih 'bese (mur )tahun- C 25 25 3 2/ 30 3 30 35 3 3/ 00 3 00 05 3 0/ 50 3 50 55 3 5/ :0 3 :0 2E :5 1&0/0 1&02: 1&1/0 1&1/2 1&003 55/ ./0 055 050 52: 2,1 :,5 .,0 10,5 /,3 10,1 10,0 .,0 0,/ 0,5 2,2 2,5 0,: :,1 /,0 5,. .,0 :,: 3,: 3,0 1&53: 1&32/ 1&035 1&3:5 1&130 /00 .50 0/: 50. /12 0,. /,2 12,. 10,2 13,5 10,0 12,2 /,/ /,/ 5,/ 0,1 12,0 1:,3 1/,2 1.,: 15,5 15,2 11,. 11,2 .,0 Total /&3/2 .,2 5,3 10.0. 10,0 13,3 Tabel 0 menun8ukkan bah$a re!alensi gizi lebih dan obesitas ada eremuan, %aitu sebesar 10,04 dan 13,34, lebih tinggi dariada samel laki6laki ).,24 dan 5,34-& Menurut kelomok umur samel diketahui bah$a re!alensi gizi lebih dan obesitas ada eremuan "enderung lebih tinggi dariada laki6laki& Pre!alensi gizi lebih tertinggi ada eremuan ditemukan sebesar 10,24 ada kelomok umur 3563/ tahun dan re!alensi obesitas tertinggi sebesar 1/,24 ada kelomok umur %ang sama& *edangkan ada laki6laki re!alensi gizi lebih tertinggi ditemukan sebesar 10,54 ada kelomok umur 3563/ tahun dan re!alensi obesitas tertinggi sebesar /,04 ada kelomok umur 00600 tahun& Beberaa enelitian men%imulkan adan%a hubungan antara 8enis kelamin dengan gizi lebih dan obesitas& Budiman )1//.- men%atakan bah$a gizi lebih dan obesitas lebih ban%ak ditemukan ada eremuan dariada laki6 5 Prevalensi gizi lebih Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno laki, %akni 2/,14 dan 5,14 ada eremuan, sedangkan ada laki6laki sebesar 1/,54 dan 1,.4 15- & <al %ang sama 8uga terdaat ada enelitian +od%at, dkk& )1//:- %ang mendaatkan bah$a re!alensi obesitas ada kelomok eremuan hamir dua kali liat dibandingkan kelomok laki6laki )10,.4 ada $anita dan .,04 ada laki6laki-& Beberaa #aktor %ang mungkin berkaitan dengan tinggin%a ersentase obesitas ada resonden eremuan, antara lain adalah7 )1- +onsumsi makanan berlemak %ang mungkin lebih sering dibandingkan dengan laki6laki; )2- Bkti!itas olahraga %ang 8arang dilakukan; )3- *tatus erka$inan, dimana eremuan %ang sudah menikah "enderung mengalami ertambahan berat badan di kemudian hari 13- )0- Pemakaian alat kontasesi hormonal seerti7 susuk, il, dan suntikan daat menimbulkan e#ek saming bertambahn%a berat badan 5- Penggunaan alat kontrasesi hormonal memun%ai resiko 2,05 kali lebih besar untuk men8adi obesitas dibandingkan alat kontasesi non hormonal 11- Baraas )1//3- mengemukakan bah$a kadar trigliserida dan kolesterol total dalam darah akan "enderung makin tinggi akibat diet %ang tidak terkendali dan akti!itas #isik %ang semakin berkurang& Pada $anita ditemukan kadar trigliserida umumn%a lebih rendah dariada ria, sedangkan untuk kadar kolesterol total ada laki6laki dan eremuan tidak terlalu 8auh berbeda& >amun ada $aktu menoause, kadar trigliserida dan kolesterol total $anita "enderung meningkat disertai dengan insiden koroner %ang meningkat ula 0- & Gizi lebih dan obesitas meruakan #aktor risiko ter8adin%a en%akit 8antung koroner disaming #aktor risiko lainn%a, seerti hiertensi, diabetes melitus, merokok, stres, dan kurang olahraga& 12- Penelitian Manson dkk& )1//0- dalam *u%ono )1//0- terhada 115&55: $anita berumur 30655 tahun, setelah diikuti selama 5 tahun, tern%ata risiko relati# ),,- enderita gizi lebih berkisar antara 1,0 samai 3,3 kali, sedangkan ada indeks massa tubuh )IMT- lebih dari 2/ risiko relati# 3,3 kali ter8adin%a en%akit 8antung koroner& Pada saat ini engukuran gizi lebih dan obesitas sedang memikirkan membuat klasi#ikasi IMT %ang disesuaikan dengan keadaan setemat& <asil studi di *ingaura menun8ukkan bah$a endudukn%a dengan IMT 2.625 memun%ai lemak tubuh %ang sama dengan orang kulit utih dengan IMT 30& 9engan demikian laisan lemak IMT daat berbeda untuk enduduk %ang berbeda& @ut6o## IMT %ang digunakan ;<' untuk o!er$eight adalah 2 25, sama dengan batasan untuk gizi lebih di Indonesia& Tetai International 'besit% Task Gor"e )I'TG- seerti %ang dikuti oleh <araha )2005- menggunakan "ut6o## 2 23& Babila "ut6o## ini %ang digunakan maka re!alensi gizi lebih dan obesitas %ang ditemukan di Indonesia akan lebih tinggi& <asil enelitian <araha, dkk )2005- 10- menun8ukkan bah$a re!alensi hiertensi, hierkolesterol, dan diabetes mellitus )ken"ing manis- "enderung semakin meningkat dengan semakin meningkatn%a IMT& 9engan batas "ut6o## IMT 23, re!alensi ketiga en%akit di atas masing6masing adalah 00,14, 11,04 dan 0,:4, lebih tinggi dibanding IMT normal C 23, dengan odd ratio masing6masing sebesar 2&10 )/54 @I 1,/362,25-, 1,/3 )/54 @I 1,256 3,00-, dan 1,3. )/54 @I 1,2161,5:-& <al ini menun8ukkan bah$a dengan "ut6o## 23 sudah ter8adi eningkatan risiko terhada en%akit hiertensi, hierkolesterol dan diabetes mellitus& RU%UKAN 1. Bzrul, Bz$ar )2000-7 +e"enderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa 9ean, $$$&gizi&net, 2. *etember 2000& 2& Badan ?itbang +esehatan )2005-& 9ata *usenas 2000 *ubstansi +esehatan7 *tatus +esehatan, Pela%anan +esehatan, Perilaku <idu *ehat dan +esehatan ?ingkungan& Dakarta, Badan ?itbang +esehatan& : Prevalensi gizi lebih Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno 3& Blmatsier, *unita )2001-7 Prinsip Dasar Ilmu Gizi& Dakarta, Gramedia Pustaka (tama& 0& Baraas, Gaisal )1//3-7 Mencegah Serangan Jantung Dengan Menekan Kolesterol, Dakarta, Gramedia& 5& 9eartemen +esehatan ,I )2003-7 Petunjuk eknis Pemantauan Status Gizi !rang Dewasa dengan Indeks Massa ubuh "IM#$ Dakarta% :& =rna$ati, Gitrah, dkk& )2003-7 Pro&il Distribusi 'emak ubuh dan 'emak Darah serta (ktivitas )isik !rang Dewasa dengan IM *+ di Pedesaan dan Perkotaan, ?aoran Penelitian, Puslitbang Gizi dan Makanan Bogor& .& +od%at, dkk&, )1//:-7 H*ur!ei Indek Massa Tubuh )IMT- di 12 +otamad%a, Indonesia,, Gizi Indonesia, 217 526:1& 5& Manuaba, Ida Bagus Gde )1///-7 Memahami Kesehatan -eproduksi .anita, Dakarta, Br"an& /& *u%ono, *lamet dan 98auzi *& )1//0-7 Pen/akit Degenerati& dan Gizi 'ebih, ,isalah ;+>PG I, ?IPI, Dakarta& 10& 9eartemen +esehatan ,I )2001-7 Survei Kesehatan Ibu dan (nak& 11& *ugiharti, *ri )2002-7 Penggunaan Kontrasepsi 0ormonal sebagai )aktor -esiko Kejadian !besitas pada (kseptor K1 di Kabupaten Kulon Progo "Studi Kasus Kontrol#, Tesis, Program Pas"a *ar8ana (GM, Dog8akarta& 12& *uari, Gadillah )2003-7 Pen/akit Jantung Koroner dan Pencegahann/a, *eminar Gizi dan +esehatan Pouler, Bogor, 12 Duni 2003& 13& ;<' )1//5-7 HPh%si"al *tatus7 The (se and Interretation o# Bntroometr%,, .0! echnical -eport Series 2+3, Gene!a7 3126300& 10& <araha, <; Jekti ;idodo dan ,ia *ukarno )2005-& Penggunaan 1erbagai 4ut5o&& Indeks Massa ubuh sebagai Indikator !besitas erkait Pen/akit Degenerati&& Dakarta, Badan ?itbangkes& 15& Budiman, <endra dan *ur8adi, @harles, 1//., Penelitian !besitas pada !rang Dewasa di Perkampungan Kumuh Jakarta, Durnal =idemiologi Indonesia, Iol&I =disi 1& . Prevalensi gizi lebih