You are on page 1of 7

Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno

PREVALENSI GIZI LEBIH DAN OBESITAS PENDUDUK DEWASA DI


INDONESIA
Sandjaja
1)
dan Sudikno
1)
1
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Bogor
ABTRACT
There is a trend that the re!alen"e o# o!er$eight and obesit% is in"reasing in Indonesia in the last
de"ade& '!er$eight and obesit% has been sho$n to in"rease risk o# se!eral degenerati!e
diseases& (sing data #rom household health sur!e% )*+,T-, data anal%sis o# 20&13. adults $as
done, "omrised o# /&3/0 men and 10&.0. $omen #rom urban and rural areas& '!er$eight and
obesit% $as de#ined #or bod% mass inde1 )BMI- 2 25&0 3 2.&0, $hile obesit% $as de#ined #or BMI 2
2.&0& The stud% #ound that the re!alen"e o# o!er$eight $as .&24 among men and 10&04 among
$omen& The re!alen"e o# o!er$eight $as higher in urban areas )10&54- than in rural areas
).&54-& The re!alen"e o# obesit% among $omen $as more than t$i"e )13&34- than among men
)5&34-, higher in urban areas )12&54- than rural areas ).&14-& The eak o# o!er$eight and obesit%
$as #ound at the age range o# 05 3 0/ %ears old& In "on"lusion, the re!alen"e o# o!er$eight and
obesit% $as higher in both ase"ts, among $omen than men and in urban areas than in rural
areas& The higher re!alen"e $as #ound at the age o# 0560/ %ears old&
K!"o#d$7 o!er$eight, obesit%, bod% mass inde1
PENDAHULUAN
besitas atau kegemukan adalah
suatu keadaan %ang ter8adi 8ika
kuantitas 8aringan lemak tubuh
dibandingkan dengan berat badan total lebih
besar dari keadaan normaln%a, atau suatu
keadaan di mana ter8adi enumukan lemak
tubuh %ang berlebih sehingga berat badan
seseorang 8auh di atas normal& *edangkan
gizi lebih atau o!er$eight adalah keadaan di
mana berat badan seseorang melebihi berat
badan normal& 'besitas dan gizi lebih daat
ter8adi karena adan%a ketidak6seimbangan
antara energi dari makanan %ang masuk
lebih besar dibanding dengan energi %ang
digunakan tubuh& Masalah obesitas dan gizi
lebih tidak han%a ter8adi di negara %ang
sudah ma8u, tetai mulai meningkat
re!alensin%a di negara berkembang&
'
Indonesia dan negara berkembang
lainn%a sedang menghadai transisi
eidemiologi, demogra#i, dan urbanisasi& 9i
bidang gizi telah ter8adi erubahan ola
makan seerti rendahn%a konsumsi buah
dan sa%ur, tinggin%a konsumsi garam dan
meningkatn%a konsumsi makanan %ang
tinggi lemak serta berkurangn%a akti!itas
olahraga ada sebagian mas%arakat
terutama di erkotaan
1-
*usenas 2000
mendaatkan bah$a :04 enduduk umur 2
15 tahun kurang mengkonsumsi buah dan
sa%ur menurut standar ;<' %aitu minimal 5
orsi, dan 204 tidak tia hari mengkonsumsi
sa%ur dan buah
2-
Perubahan ola makan
dan akti!itas #isik berakibat semakin
ban%akn%a enduduk golongan tertentu %ang
mengalami masalah gizi lebih berua
kegemukan dan obesitas
3-
Gizi lebih dan obesitas meruakan
#aktor risiko ter8adin%a en%akit 8antung
koroner disaming #aktor risiko lainn%a,
seerti hiertensi, diabetes melitus, merokok,
stres, dan kurang olahraga
12-
Penelitian
Manson dkk& )1//0- dalam *u%ono )1//0-
terhada 115&55: $anita berumur 30655
tahun, setelah diikuti selama 5 tahun,
tern%ata risiko relati# ),,- enderita gizi lebih
berkisar antara 1,0 samai 3,3 kali,
sedangkan ada indeks massa tubuh )IMT-
1
Prevalensi gizi lebih
Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno
lebih dari 2/ risiko relati# 3,3 kali ter8adin%a
en%akit 8antung koroner& 9engan demikian
makin tinggi IMT makin besar resiko
ter8adin%a en%akit 8antung koroner& ,isiko
relati# ini dieroleh setelah dilakukan
en%esuaian terhada #aktor umur dan
kebiasaan merokok
/-
&
<asil enelitian sur!ei Indeks Massa
Tubuh )IMT- di 12 +ota di Indonesia tahun
1//5 mendaatkan re!alensi gizi lebih
sebesar 10,34 dan re!alensi obesitas
sebesar 12,24
.-
Pre!alensi gizi lebih ini
mengalami eningkatan ada tahun 1///
sebesar 104 dan tahun 2000 sebesar 1.,04
5-
Pada tahun 2000, *ur!ei +esehatan
,umah Tangga )*+,T- 8uga mengumulkan
data tentang berat badan dan tinggi badan
ada 10&000 rumahtangga di semua ro!insi
di Indonesia, %ang men"aku daerah
erkotaan dan erdesaan& 9engan demikian
in#ormasi tentang re!alensi masalah gizi
lebih dan obesitas ada *+,T ini daat
memberikan gambaran masalah tersebut
menurut daerah, 8enis kelamin dan umur&
BAHAN DAN CARA
Penelitian dilakukan dengan melakukan
analisis data sekunder %ang tersedia dalam
kuesioner *ur!ei +esehatan ,umah Tangga
)*+,T- 2000& *amel *+,T seban%ak
10&000 rumahtangga di seluruh ro!insi di
Indonesia %ang meruakan sub6samel dari
*ur!ei *osial =konomi >asional )*usenas-
2000 %ang dilakukan oleh Badan Pusat
*tatistik&
*ur!ei *+,T dilakukan oleh tenaga
kesehatan %ang telah dilatih oleh Tim *ur!ei
+esehatan >asional )*urkesnas-, Badan
?itbang +esehatan& *alah satu !ariabel %ang
dikumulkan adalah engukuran
antroometri )berat badan dan tinggi badan-
untuk semua anggota rumahtangga terilih&
Pengukuran berat badan dilakukan dengan
menggunakan timbangan digital dengan
ketelitian 0,1 +g, sedangkan engukuran
tinggi badan dengan menggunakan
mi"rotoise dengan ketelitian 0,1 @m&
(ntuk tulisan ini, han%a samel de$asa
umur 15 tahun ke atas %ang diolah datan%a&
(ntuk $anita ditambah kriteria inklusi han%a
%ang tidak sedang hamil& Indeks massa
tubuh )IMT- dihitung dengan berat badan
)+g- dibagi tinggi badan kuadrat )M
2
-& 9ari
hasil enghitungan IMT, dikategorikan
men8adi obesitas dengan IMT lebih besar
dari 2.,0 dan gizi lebih dengan IMT antara
lebih besar dari 25,0 samai dengan 2.,0
)9ekes, 2003-& *etia samel diberi bobot
tertimbang )weighted- sesuai dengan
daerahAro!insi&
Bnalisis krostabulasi dilakukan untuk
menghitung roorsi gizi lebih dan obesitas
menurut daerah erdesaan erkotaan, 8enis
kelamin dan kelomok umur&
HASIL DAN BAHASAN
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bah$a
sebagian besar samel berada di $ila%ah
erdesaan, %aitu 5:,:4& *amel eremuan
sebesar 53,04, lebih besar dariada samel
laki6laki )0:,:4-& *edangkan dari kelomok
umur samel tamak bah$a kelomok umur
samel C 25 tahun )1:,54- lebih tinggi dari
kelomok umur lainn%a&
2
Prevalensi gizi lebih
Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno
Tabel 1
+arakteristik *amel (sia 9e$asa, *+,T 2000
+arakteristik *amel
Dumlah *amel
Tertimbang
Persen
9aerah
Perkotaan
Perdesaan
5&.01
11&3/:
03,0
5:,:
Denis +elamin
?aki6laki
Peremuan
/&3/0
10&.0.
0:,:
53,0
(mur )tahun-
C 25
25 3 2/
30 3 30
35 3 3/
00 3 00
05 3 0/
50 3 50
55 3 5/
:0 3 :0
2E :5
3&32/
2&35:
2&:30
2&55.
2&1.3
1&52/
1&502
/53
//5
1&.3.
1:,5
11,.
13,1
12,.
10,5
/,1
.,.
0,/
5,0
5,:
Total 20&13. 100
Tabel 2 menun8ukkan bah$a rata6rata
IMT samel di erkotaan )22,55- lebih tinggi
dariada di erdesaan )21,5.-& >amun
demikian menurut Bz$ar )2000- men%atakan
bah$a masalah kegemukan di erdesaan
"enderung mengalami eningkatan
$alauun re!alensin%a masih lebih rendah
dariada erkotaan& Perubahan ga%a hidu
%ang berkaitan dengan ola makan dan
akti!itas olah raga baik ada mas%arakat
erkotaan mauun erdesaan diduga
men8adi #aktor emi"u ter8adin%a gizi lebih
dan obesitas&
1-
9ari 8enis kelamin diketahui bah$a rata6
rata IMT eremuan tamak lebih tinggi
dariada laki6laki& Pada enelitian =rna$ati,
dkk )2003- 8uga mendaatkan bah$a rata6
rata IMT eremuan lebih tinggi dariada
laki6laki& Bi"e resonden eremuan di
erkotaan lebih besar dariada di
erdesaan, namun eremuan di erdesaan
memun%ai rasio subs"aula dan surailia"a
dengan bise dan trise lebih besar dariada
eremuan di erkotaan& IMT men"erminkan
kegemukan general sedangkan bi"e
men"erminkan kegemukan di eri#er,
kemudian bi"e dan tri"e men"erminkan
kegemukan di bagian tengah&
:-
3
Prevalensi gizi lebih
Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno
Tabel 2
,ata6rata IMT *amel Penduduk 9e$asa Menurut +arakteristik, *+,T 2000
+arakteristik *amel
Dumlah *amel
Tertimbang
IMT )+gAM
2
-
,ata6rata *=
9aerah
Perkotaan
Perdesaan
5&.01
11&3/.
22,55
21,5.
0,00
0,03
Denis +elamin
?aki6laki
Peremuan
/&3/0
10&.0.
21,02
22,51
0,03
0,00
(mur )tahun-
C 25
25 3 2/
30 3 30
35 3 3/
00 3 00
05 3 0/
50 3 50
55 3 5/
:0 3 :0
2E :5
3&32/
2&35:
2&:30
2&55.
2&1.3
1&52/
1&502
/53
//5
1&.3.
20,:0
21,53
22,:1
22,/0
22,/:
22,52
22,0/
21,/3
21,2:
20,55
0,05
0,0.
0,0.
0,0.
0,05
0,0/
0,10
0,12
0,11
0,05
*edangkan menurut kelomok umur
terlihat ke"enderungan IMT semakin tinggi
dengan bertambahn%a umur samel& +ondisi
ini mulai tamak dari kelomok umur samel
C 25 tahun samai dengan kelomok umur
samel 00600 tahun& <al ini sesuai dengan
enelitian Budiman )1//.- terhada 1:. laki6
laki dan 1.0 eremuan di erkamungan
kumuh Dakarta %ang mendaatkan bah$a
re!alensi gizi lebih meningkat dengan
bertambahn%a umur baik ada laki6laki
mauun eremuan& Penurunan rata6rata
IMT mulai ter8adi ada umur 55 tahun atau
lebih&
Tabel 3
& Pre!alensi BB ?ebih dan 'besitas ada Penduduk 9e$asa di Indonesia
Menurut (mur dan 9aerah, *+,T 2000
(mur )tahun-
Perkotaan Perdesaan
>
tertimbang
Gizi
?ebih
'bese
>
tertimbang
Gizi
?ebih
'bese
(mur )tahun-
C 25
25 3 2/
30 3 30
35 3 3/
00 3 00
05 3 0/
50 3 50
55 3 5/
:0 3 :0
2E :5
1&:1:
1&0:3
1&210
1&122
/:0
./0
:15
3/.
301
:23
0,0
5,/
11,.
15,1
10,2
10,2
10,1
11,5
11,0
.,/
0,0
5,5
12,.
1.,:
1.,.
21,0
15,2
1:,1
12,0
.,5
1&.12
1&2/3
1&021
1&030
1&211
1&000
/25
55.
:55
1&110
3,2
.,:
5,5
10,5
/,0
10,.
/,1
:,5
5,:
3,5
2,2
.,3
/,:
/,:
10,0
5,0
5,:
0,0
5,:
3,/
0
Prevalensi gizi lebih
Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno
Total 5&.01 10,5 12,5 11&3/: .,5 .,1
Tabel 3 menun8ukkan bah$a re!alensi
gizi lebih dan obesitas di erkotaan, %aitu
sebesar 10,54 dan 12,54 lebih tinggi
dariada samel di erdesaan ).,54 dan
.,14- tidak 8auh berbeda dengan *+,T
tahun 2001 %ang mendaatkan bah$a
re!alensi resonden dengan gizi lebih
)IMTF25,0- di daerah erkotaan lebih tinggi
dibandingkan daerah edesaan )*urkesnas,
2001-&
*elan8utn%a ada semua kelomok
umur samel diketahui bah$a re!alensi gizi
lebih dan obesitas di erkotaan "enderung
lebih tinggi dariada di erdesaan&
Pre!alensi gizi lebih tertinggi di erkotaan
ditemukan sebesar 15,14 ada kelomok
umur 3563/ tahun dan re!alensi obesitas
tertinggi sebesar 214 ada kelomok umur
0560/ tahun& *edangkan di erdesaan
re!alensi gizi lebih tertinggi ditemukan
sebesar 10,.4 ada kelomok umur 0560/
tahun dan re!alensi obesitas tertinggi
sebesar 10,04 ada kelomok umur 00600
tahun& Pada enelitian +od%at, dkk& )1//:-
ersentase status gizi obesitas tertinggi
terdaat ada kelomok umur 01655 tahun
baik ada laki6laki mauun eremuan&
,ata6rata IMT tertinggi, %aitu 20,0 terdaat
ada kelomok eremuan&
Tabel 0
& Pre!alensi BB ?ebih dan 'besitas ada Penduduk 9e$asa di Indonesia
Menurut (mur dan Denis +elamin, *+,T 2000
(mur )tahun-
?aki6laki Peremuan
>
tertimbang
Gizi
?ebih
'bese
>
tertimbang
Gizi
?ebih
'bese
(mur )tahun-
C 25
25 3 2/
30 3 30
35 3 3/
00 3 00
05 3 0/
50 3 50
55 3 5/
:0 3 :0
2E :5
1&0/0
1&02:
1&1/0
1&1/2
1&003
55/
./0
055
050
52:
2,1
:,5
.,0
10,5
/,3
10,1
10,0
.,0
0,/
0,5
2,2
2,5
0,:
:,1
/,0
5,.
.,0
:,:
3,:
3,0
1&53:
1&32/
1&035
1&3:5
1&130
/00
.50
0/:
50.
/12
0,.
/,2
12,.
10,2
13,5
10,0
12,2
/,/
/,/
5,/
0,1
12,0
1:,3
1/,2
1.,:
15,5
15,2
11,.
11,2
.,0
Total /&3/2 .,2 5,3 10.0. 10,0 13,3
Tabel 0 menun8ukkan bah$a re!alensi
gizi lebih dan obesitas ada eremuan,
%aitu sebesar 10,04 dan 13,34, lebih tinggi
dariada samel laki6laki ).,24 dan 5,34-&
Menurut kelomok umur samel diketahui
bah$a re!alensi gizi lebih dan obesitas
ada eremuan "enderung lebih tinggi
dariada laki6laki& Pre!alensi gizi lebih
tertinggi ada eremuan ditemukan
sebesar 10,24 ada kelomok umur 3563/
tahun dan re!alensi obesitas tertinggi
sebesar 1/,24 ada kelomok umur %ang
sama& *edangkan ada laki6laki re!alensi
gizi lebih tertinggi ditemukan sebesar 10,54
ada kelomok umur 3563/ tahun dan
re!alensi obesitas tertinggi sebesar /,04
ada kelomok umur 00600 tahun& Beberaa
enelitian men%imulkan adan%a hubungan
antara 8enis kelamin dengan gizi lebih dan
obesitas& Budiman )1//.- men%atakan
bah$a gizi lebih dan obesitas lebih ban%ak
ditemukan ada eremuan dariada laki6
5
Prevalensi gizi lebih
Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno
laki, %akni 2/,14 dan 5,14 ada
eremuan, sedangkan ada laki6laki
sebesar 1/,54 dan 1,.4
15-
& <al %ang sama
8uga terdaat ada enelitian +od%at, dkk&
)1//:- %ang mendaatkan bah$a re!alensi
obesitas ada kelomok eremuan hamir
dua kali liat dibandingkan kelomok laki6laki
)10,.4 ada $anita dan .,04 ada laki6laki-&
Beberaa #aktor %ang mungkin
berkaitan dengan tinggin%a ersentase
obesitas ada resonden eremuan, antara
lain adalah7 )1- +onsumsi makanan berlemak
%ang mungkin lebih sering dibandingkan
dengan laki6laki; )2- Bkti!itas olahraga %ang
8arang dilakukan; )3- *tatus erka$inan,
dimana eremuan %ang sudah menikah
"enderung mengalami ertambahan berat
badan di kemudian hari
13-
)0- Pemakaian
alat kontasesi hormonal seerti7 susuk, il,
dan suntikan daat menimbulkan e#ek
saming bertambahn%a berat badan
5-
Penggunaan alat kontrasesi hormonal
memun%ai resiko 2,05 kali lebih besar untuk
men8adi obesitas dibandingkan alat
kontasesi non hormonal
11-
Baraas )1//3- mengemukakan bah$a
kadar trigliserida dan kolesterol total dalam
darah akan "enderung makin tinggi akibat
diet %ang tidak terkendali dan akti!itas #isik
%ang semakin berkurang& Pada $anita
ditemukan kadar trigliserida umumn%a lebih
rendah dariada ria, sedangkan untuk
kadar kolesterol total ada laki6laki dan
eremuan tidak terlalu 8auh berbeda&
>amun ada $aktu menoause, kadar
trigliserida dan kolesterol total $anita
"enderung meningkat disertai dengan
insiden koroner %ang meningkat ula
0-
&
Gizi lebih dan obesitas meruakan
#aktor risiko ter8adin%a en%akit 8antung
koroner disaming #aktor risiko lainn%a,
seerti hiertensi, diabetes melitus, merokok,
stres, dan kurang olahraga&
12-
Penelitian
Manson dkk& )1//0- dalam *u%ono )1//0-
terhada 115&55: $anita berumur 30655
tahun, setelah diikuti selama 5 tahun,
tern%ata risiko relati# ),,- enderita gizi lebih
berkisar antara 1,0 samai 3,3 kali,
sedangkan ada indeks massa tubuh )IMT-
lebih dari 2/ risiko relati# 3,3 kali ter8adin%a
en%akit 8antung koroner&
Pada saat ini engukuran gizi lebih dan
obesitas sedang memikirkan membuat
klasi#ikasi IMT %ang disesuaikan dengan
keadaan setemat& <asil studi di *ingaura
menun8ukkan bah$a endudukn%a dengan
IMT 2.625 memun%ai lemak tubuh %ang
sama dengan orang kulit utih dengan IMT
30& 9engan demikian laisan lemak IMT
daat berbeda untuk enduduk %ang
berbeda& @ut6o## IMT %ang digunakan ;<'
untuk o!er$eight adalah 2 25, sama dengan
batasan untuk gizi lebih di Indonesia& Tetai
International 'besit% Task Gor"e )I'TG-
seerti %ang dikuti oleh <araha )2005-
menggunakan "ut6o## 2 23& Babila "ut6o## ini
%ang digunakan maka re!alensi gizi lebih
dan obesitas %ang ditemukan di Indonesia
akan lebih tinggi& <asil enelitian <araha,
dkk )2005-
10-
menun8ukkan bah$a
re!alensi hiertensi, hierkolesterol, dan
diabetes mellitus )ken"ing manis- "enderung
semakin meningkat dengan semakin
meningkatn%a IMT& 9engan batas "ut6o## IMT
23, re!alensi ketiga en%akit di atas
masing6masing adalah 00,14, 11,04 dan
0,:4, lebih tinggi dibanding IMT normal C
23, dengan odd ratio masing6masing sebesar
2&10 )/54 @I 1,/362,25-, 1,/3 )/54 @I 1,256
3,00-, dan 1,3. )/54 @I 1,2161,5:-& <al ini
menun8ukkan bah$a dengan "ut6o## 23
sudah ter8adi eningkatan risiko terhada
en%akit hiertensi, hierkolesterol dan
diabetes mellitus&
RU%UKAN
1. Bzrul, Bz$ar )2000-7 +e"enderungan
Masalah Gizi dan Tantangan di Masa
9ean, $$$&gizi&net, 2. *etember
2000&
2& Badan ?itbang +esehatan )2005-& 9ata
*usenas 2000 *ubstansi +esehatan7
*tatus +esehatan, Pela%anan
+esehatan, Perilaku <idu *ehat dan
+esehatan ?ingkungan& Dakarta, Badan
?itbang +esehatan&
:
Prevalensi gizi lebih
Gizi Indon 2005,31; Sandjaja dan Sudikno
3& Blmatsier, *unita )2001-7 Prinsip Dasar
Ilmu Gizi& Dakarta, Gramedia Pustaka
(tama&
0& Baraas, Gaisal )1//3-7 Mencegah
Serangan Jantung Dengan Menekan
Kolesterol, Dakarta, Gramedia&
5& 9eartemen +esehatan ,I )2003-7
Petunjuk eknis Pemantauan Status
Gizi !rang Dewasa dengan Indeks
Massa ubuh "IM#$ Dakarta%
:& =rna$ati, Gitrah, dkk& )2003-7 Pro&il
Distribusi 'emak ubuh dan 'emak
Darah serta (ktivitas )isik !rang
Dewasa dengan IM *+ di Pedesaan
dan Perkotaan, ?aoran Penelitian,
Puslitbang Gizi dan Makanan Bogor&
.& +od%at, dkk&, )1//:-7 H*ur!ei Indek
Massa Tubuh )IMT- di 12 +otamad%a,
Indonesia,, Gizi Indonesia, 217 526:1&
5& Manuaba, Ida Bagus Gde )1///-7
Memahami Kesehatan -eproduksi
.anita, Dakarta, Br"an&
/& *u%ono, *lamet dan 98auzi *& )1//0-7
Pen/akit Degenerati& dan Gizi 'ebih,
,isalah ;+>PG I, ?IPI, Dakarta&
10& 9eartemen +esehatan ,I )2001-7
Survei Kesehatan Ibu dan (nak&
11& *ugiharti, *ri )2002-7 Penggunaan
Kontrasepsi 0ormonal sebagai )aktor
-esiko Kejadian !besitas pada
(kseptor K1 di Kabupaten Kulon Progo
"Studi Kasus Kontrol#, Tesis, Program
Pas"a *ar8ana (GM, Dog8akarta&
12& *uari, Gadillah )2003-7 Pen/akit
Jantung Koroner dan Pencegahann/a,
*eminar Gizi dan +esehatan Pouler,
Bogor, 12 Duni 2003&
13& ;<' )1//5-7 HPh%si"al *tatus7 The (se
and Interretation o# Bntroometr%,,
.0! echnical -eport Series 2+3,
Gene!a7 3126300&
10& <araha, <; Jekti ;idodo dan ,ia
*ukarno )2005-& Penggunaan 1erbagai
4ut5o&& Indeks Massa ubuh sebagai
Indikator !besitas erkait Pen/akit
Degenerati&& Dakarta, Badan ?itbangkes&
15& Budiman, <endra dan *ur8adi, @harles,
1//., Penelitian !besitas pada !rang
Dewasa di Perkampungan Kumuh
Jakarta, Durnal =idemiologi Indonesia,
Iol&I =disi 1&
.
Prevalensi gizi lebih

You might also like