You are on page 1of 32

PENDAHULUAN

Saraf kranial adalah bagian dari saraf


perifer yang berhubungan dengan otak

Ada 2 tipe sel saraf susunan saraf
perifer :
1. Aferen / sensorik
2. Eferen / motorik

Susunan saraf perifer berdasarkan aspek
fungsional :
- Susunan saraf somatik
aferen somatik (sensorik)
eferen somatik (motorik)
- Susunan saraf viseral
aferen viseral (sensorik)
eferen viseral (motorik) ---sist. simpatis
---sist. parasimpatis
12 nervus cranial
N. Olfactorius

- Bulbus olfactorius
- Tractus olfactorius

- Stria olfactorius mediale
- Stria olfactorius laterale
area peri amygdaloidea
area prefiriformis---area olfactorius primary
---area Brodman 28 ( area olfactorius primary)


Gangguan
Anosmia
Hiperosmia
Parosmia
Kakosmia
Halusinasi olfaktorius

Pemeriksaan

Bahan yang di gunakan :bersifat aromatik dan tidak merangsang
(tembakau,kopi,vanili)
Pada waktu pemeriksaan satu lubang ditutup sementara itu bahan kita
letakkan pada lubang hidung lain dan penderita diminta untuk
menghirup/mencium atau sebaliknya.Kemudian meminta untuk
mengidentifikasinya
Alat penangkap cahaya ---- sel batang
& kerucut di retina

impuls

dihantarkan mel---serabut
saraf(nervus optikus)---sebagian
serabut ini---mnghantrkan rangsg---
dr bag medial retina---khiasma
optikum---traktus optikum---ke
korpus genikulatum lateral---traktus
genikulokalkarina ---ke korteks optik -
--berakhir di korpus striatum lobus
oksipital (area 17)
N. Opticus
Pemeriksaan
N. Occulomotorius
Mempunyai 2 nuclei :
Nuclei Occulomotorius Principalis
- Letak : pada bagian depan substantia grisea
yang mengelilingi aquaductus cerebri, setinggi
colliculus superior.
- Fungsi : Mempersarafi semua otot bola mata,
kecuali m.obliqus superior dan m.rectus
lateralis
Nuclei Parasympathicus accessories Edengir-
Westpal)
- Letak : tepat dibelakang nucleus
occulomotorius principalis
- Fungsi : Mengirimkan serabut eferen yang
bersifat preganglioner menuju ke otot-otot
bola yang dipersarafinya

Gangguan
M.levator palpebrae
lumpuh Ptosis
Paralisis otot M.rectus
superior, internus,
inferior dan M.oblikus
inferior.
Kelumpuhan saraf
parasimpatis
midriasil dan
konvergensi.
Pemeriksaan :
Gerakan mata ke
arah medial, atas
dan bawah.
Uji akomodasi.
Refleks pupil tidak
langsung.

N. Trochlearis
Letak : Di depan
substantia grisea yang
mengelilingi aquaductus
cerebri, dibawah nucleus
occulomotorius principalis
setinggi colliculus inferior
Fungsi : Mempersarafi
m.obliqus superior
Gangguan
Paralisa otot ini akan
menyebabkan deviasi mata
ke atas dan sedikit ke dalam
yang akan tampak jelas bila
mata melirik ke bawah dan
kedalam.
Pemeriksaan :
Gerak mata ke
lateral bawah.

N. Abdusens
Letak
Dibawah dasar
bagaian atas
ventriculus quartus,
dekat garis tengah
dan dibawah
colliculus facialis

Fungsi
Mempersarafi
m.rectus lateralis

Gangguan

Paralisa n.abdusens
menyebabkan mata
tidak dapat melirik ke
arah lateral. Karena
m.rektus medialis tidak
lagi mendapat
perlawanan mata, mata
tampak sedikit deviasi
ke nasal (strabismus
konvergen/esotropia )
Pemeriksaan
gerakan mata ke arah lateral
N. Trigeminus
Terbesar diantara ke 12 Nn.craniales

Portio mayor yang berisi serabut sensorik
dari wajah

Portio minor yang berisi serabut motorik
otot-otot pengunyah
Pemeriksaan :
sensibilitas
refleks kornea
motorik
N. facialis
Serabut motorik saraf facialis mempersarafi
otot-otot ekspresi wajah terdiri dari

- otot orbikularis okuli - otot stapedius
- otot buksinator - otot stilohioideus
- otot oksipital - otot digastriktus posterior
- otot frontalis - otot platisma


Serabut sensorik menghantar persepsi
pengecapan bagian anterior lidah.

Pemeriksaan

- Fungsi motorik
Meminta pasien untuk tersenyum, bersiul ,
mengerutkan dahi

- Fungsi pengecapan
penderita disuruh menjulurkan lidah, kemudian kita
taruh pada lidahnya bubuk gula, kina, asam sitrat atau
garam



N. Vestibulocochlearis
Koklearis :serabut-serabut aferen yang
mengurusi pendengaran

Vestibuler :serabut-serabut aferen yang
mengurusi keseimbangan
Pemeriksaan

Fungsi pendengaran:
Tes Rinne, tes Weber, tes
Schwabach

Fungsi vestibuler :
nistagmus, tes romberg,
berjalan lurus dengan
mata tertutup
N. Glossopharyngeus

Cabang
n. tympanicus, rr. pharingeus, stylopharingeus,
tonsillaris, dan lingualis, cabang ke sinus
caroticus, r. comuniccans cum ramus
auriculare n. vagi.
Distribusi
Mempunyai dua pembesaran (ganglia superius
dan inferius) dan mempersarafi lidah,
pharynx, dan n. parotideus


Gangguan :

Disfagia
Makanan sukar ditelan, karena
palatum mole tidak dapat
bekerja sehingga makanan tiba
di larings dan menimbulkan
refleks batuk keselek
Hipogeusia dan Ageusia
Daya pengecapan menurun atau
berkurang ( hipoageusia ) sering
terjadi pada orang-orang yang
sudah tua. Lebih-lebih apabila
mereka menggunakan banyak
obat. Ageusia mengakibatkan
nafsu makan hilang. Pada anak-
anak, penyebabnya kebanyakan
otitis media,

Pemeriksaan :
Meminta pasien
untuk membuka
mulutnya kemudian
melihat deviasi
uvula.
Menyentuhkan
spatula lidah di
daerah arkus
farings untuk
menilai refleks
muntah.

You might also like