You are on page 1of 33

RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER

A. SHIFT REGISTER
Shift register terdiri dari deretan Flip-
Flop yang saling dikoneksikan dan
masing-masing Flip-Flop menyimpan
informasi 1 bit yang dapat digeser dari
satu Flip-Flop ke Flip-Flop yang lain
sesuai dengan pulsa clock.
Kegunaan register antara lain :
1. Temporary memory,temporary
storage.
2. Menggeser informasi memory.
3. Mengubah data parallel.


LANJUTAN
Counter pada dasarnya adalah register yang
berjalan melalui urutan keadaaan yang sudah
ditentukan terlebih dahulu dengan datangnya
pulsa clock. Gerbang pada counter
dihubungkan dengan cara sedemikian rupa
untuk menghasilkan urutan keadaan linier di
dalam register. Meskipun counter adalah tipe
khusus dari register tetapi biasanya untuk
membedakan digunakan nama counter
B. SERIAL - IN PARALLEL - OUT
Contoh dengan D FF
Tabel kebenaran


Input
Serial
Pulsa
Clock
O U T P U T
Q
1
Q
2
Q
3
Q
4

1
0
1
1
0
0
1
2
3
4
5
6
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
GAMBAR RANGKAIAN LOGIKANYA


Serial - IN

Clock

Clear (Reset)

D
FF
1
D
FF
2
D
FF
3
D
FF
4
Q
1
Q
2
Q
3
Q
4
Q
1
Serial
Out

Clock

Data Clock

C. PARALLEL IN SERIAL - OUT
Contoh dengan D - FF

A

B

C

D

D
1
D
2
Q
2
D
3
Q
3
D
4
Cara Kerja

XIX. RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
Ada 3 macam jenis shift register counter
a. Ring Counter
b. Twisted Ring Counter (Switch-tail Ring
Counter /Johnson/Moebuis Counter )
c. Maximum Length Shift Counter
Penentuan kode biner untuk Ring Counter dan
Twisted Ring Counter adalah tetap.

A. PERANGCANGAN RING COUNTER
Contoh untuk Ring Counter 3 bit,
memiliki diagram keadaan sebagai berikut

a
100/100
b
010/010
c
001/001
d
110/XXX
e
011/XXX
f
101/XXX
h
000/XXX
g
111/XXX
Urutan hitungan utama
Keadaan ilaegal/tidak digunakan
Untuk Ring Counter dengan n Flep Flop ( 3 Flep-
Flop untuk contoh diatas ) jumlah keadaan di urut
kan hitungan utama adalah n ( 3 untuk contoh di
atas ) berarti ada ada 2
n
n ( 5 untuk contoh diatas)
keadaan yang tidak digunakan.
Rangkaian Ring Counter, dengan state diagram
seperti diatas, tidak bersifat self corecting, dan
keadaan illegalnya tak akan menemukan urutan
hitungan utamanya.
Untuk rangkaian dengan diagram keadaan yang
memiliki illegal state recovery, dapat dilakukan
dengan memberikan distribusi DA = AB. Misalkan,
Jika memasuki keadaan 011, kedaan berikutnya
menjadi 101, tanpa recovery.



Dengan menggunakan rangkaian recovery, signal
umpan balik untuk keadaan berikutnya menjadi
001, termasuk pada urutan hitungan utama.
Berikut ini adalah contoh Ring Counter dengan
Illegal State recovery




1000
0100
0010
0001
0011
0000
1001 1010
0101
0111
1111
1110
1101 1100
0110
1011
Ring Counter diatas adalah Ring Counter 4bit, jadi
Memiliki 4 keadaan pada urutan hitungan utama,
dan memiliki keadaan illegal sebanyak 2
n
n = 12
keadaan. Perancangan untuk membuat rangkaian
Ring Counter dapat anda lakukan sendiri.

B. PERANCANGAN TWISTED RING COUNTER
Contoh untuk Ring Counter 3 bit, memiliki
diagram keadaan sebagai berikut :




a
100
b
110
c
111
d
011
e
001
f
000
g
010
h
101
Urutan hitungan utama
Keadaan illegal
Untuk n Flep - Flop disusun menjadi Twisted Ring
Counter, jumlah keadaan pada urutan hitungan
Utama adalah 2n, sehingga akan ada 2
n
2n
keadaan illegal. Misalkan untuk Twisted Ring
Counter 3 bit, maka ada 6 keadaan pada urutan
hitungan utama, 2 keadaan illegal.
Dari diagram keadaan untuk Twisted Ring Counter
Dapat diturunkan Tabel eksitasi sebagai berikut :

TABEL EKSITASI



PS
A B C
NS
A B C
OUTPUT D - FF
DA DB DC
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
1 0 0
0 0 0
1 0 1
0 0 1
1 1 0
0 1 0
1 1 1
0 1 1
1 0 0
0 0 0
1 0 1
0 0 1
1 1 0
0 1 0
1 1 1
0 1 1
PETA - K
Dengan Peta K diperoleh





dan persamaan eksitasi menjadi :
DA = (BC) + BC = C
Db = A
Dc = B

BC BC BC BC
A 100 000 001 101
A 110 010 011 111
GAMBAR RANGKAIAN DIGITAL




D FF
A
Da
D FF
B
Db
D FF
C
Dc
A A B B C C
Clock
Dari rangkaian digital tersebut anda lakukan
pengujian untuk 3 bit Twisted Ring Counter. Dari
hasil pengujian rangkaian Digital tersebut diatas
tidak memiliki kemampuan untuk I llegal state
recovery. Untuk membuat illegal state recovery;
maka eksitasi ke Da diubah menjadi Da = C + ABC
dan ini dapat anda kerjakan sendiri.






A
Da

B
Db

C
Dc
A A B B C C
ac
C. MAXIMUM LENGTH SHIFT COUNTER
Contoh maximum length shift Counter 3 bit:



a
100
b
010
c
101
d
110
e
111
f
011
h
010
Urutan hitungan utama
Keadaan illegal
g
001
Untuk n Flip Flop, jumlah keadaan di urutan
hitungan utama ada sebanyak 2
n
1 dan 1 keadaan
illegal, jika n = 4 maka urutan hitungan utama
adalah 2
4
-1 = 15 keadaan dan 1 keadaan illegalnya
adalah 1. Jika rangkaian berada pada keadaan
0000, rangkaian tidak bisa recovery. Satu metode
untuk illegal state recovery, termasuk mendecode
keadaan ini dan menggunakan output t erdecode
untuk memilah secara paralel 1111.

XX. RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
A. ASYNCHRONOUS COUNTER
Counter dapat dibagi menjadi 2 kategori
yaitu pencacah asinkron (ripple counter)
dan pencacah sinkron. Pada pencacah
ripple perubahan keadaan output dari flip-
flop digunakan untuk menyulut
(mentrigger) flip-flop lainnya. Pada
pencacah sinkron pulsa clock input
dihubungkan dengan input CP dari semua
flip-flop.



BINARY RIPPLE COUNTER
Q

1

Clock
Pulse

Pencacah binary ripple terdiri dari hubungan seri 4 buah JK
flip-flop yang outputnya selalu di komplemen dengan cara
membuat input J dan K selalu 1. Flip-flop paling kanan yang
merupakan bit LSB menerima pulsa cacah dari clock pulse.
Tanda lingkaran pada input CP setiap flip-flop menandakan
bahwa output flip-flop akan berubah keadaan bila terjadi
perubahan keadaan dari 1 ke 0 pada input CP (negative edge
triggering).Perubahan keadan dari output flip-flop akan terjadi
mulai dari flip-flop paling kanan dan bergerak kearah kiri.
Output dari A
2
-A1 merupakan kode biner 4 bit yang akan
mencacah dari desimal 0-15. Pancacah seperti ini dinamakan
up counter. Untuk menghasilkan cacahan yang bergerak turun
atau mundur maka A4-A1 diambil dari Q setiap flip-flop dan
pencacah seperti ini disebut down counter.
J
K
A
4
A
3
A
2
A
1
Q J
K
Q J
K
Q J
K
BCD RIPPLE COUNTER
Pencacah BCD ripple hanya mencacah dari
desimal 0-9 atau kode biner 4 bit dari 000
1001. Untuk melaksanakan pencacahan seperti
ini binary ripple harus dimodifikasi untuk
manghasilkan output setiap flip-flop 0000
setelah terjadi keadaan 1001.



Q J
K
Q J
K
Q J
K
Q J
K
Q
Q
8
Q
4
Q
2
Q
1
1

Clock
Pulse

Pada pencacahan BCD ripple diatas kondisi untuk
transisi keadaan dari setiap flip-flop seperti berikut
ini :
1. Q1 dikomplemen pada setiap perubahan
pulsa clock dari 1 ke 0.
2. Q2 dikomplemen jika Q8 = 0 dan Q1 berubah
dari 1 ke 0. Q2 di clear/reset jika Q8 = 1 dan
Q1 berubah dari 1 ke 0.
3. Q4 dikomplemen jika Q2 berubah dari 1 ke 0.
4. Q8 dikomplemen jika Q4 Q2 = 1 1 dan Q1
berubah dari 1 ke 0. Q8 di clear/reset jika
salah Q4 atau Q2 = 0 dan Q1 berubah dari 1
ke 0.

Timing diagram dari BCD ripple counter dapat
digambarkan seperti di bawah ini.

0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Clock
01
02
04
08
B. PERANCANGAN SYNCHRONOUS COUNTER
Counter sinkron menyimpan kode bilangan
biner dan numerik atau menurunkan bilangan
biner setiap terjadi clock. Counter seringkali di
jelaskan dengan banyaknya bit ( Flep-Flop )
yang terdapat didalamnya seperti counter 3
bit. Sebuah counter dapat dijelaskan dengan
jumlah keadaan atau counter bermodulus 5 (
juga disebut counter pembagi 5 ).
Contoh 1.
Rancang 3 bit binary counter dengan T-FF,
dengan tabel eksitasi sebagai berikut :


CONTOH 1. TABEL EKSITASI












Persamaan eksitasi adalah
TA = BC
TB = C
TC = 1

PS
A B C
NS
A B C
INPUT FF
TA TB TC
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
0 0 0
0 0 1
0 1 1
0 0 1
1 1 1
0 0 1
0 1 1
0 0 1
1 1 1
CONTOH 1. GAMBAR RANGKAIAN DIGITAL













T-FF
A
TA
A A B B C C
T-FF
C
TC
T-FF
B
TB
CLK
1
CONTOH 2. BUATLAH COUNTER DENGAN
DIAGRAM KEADAAN SEBAGAI
BERIKUT MENGGUNAKAN JK-
FF












Illegal State
Recovery
000 010 001 110 100
101
111 011
CONTOH 2. TABEL EKSITASI











Persamaan eksitasi adalah
JA = BC KA = B
JB = C KB = 1
JC = 1 KC = 1

PS
A B C
NS
A B C
INPUT JK - FF
JA KA JB KB JC KC
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 0 0
1 0 1
1 1 0
0 0 0
0 0 0
0 X 0 X 1 X
0 X 1 X X 1
1 X X 1 0 X
1 X X 1 X 1
X 0 0 X 1 X
X 0 1 X X 1
X 1 X 1 0 X
X 1 X 1 X 1
CONTOH 2. GAMBAR RANGKAIAN LOGIKA
JK - FF
A
KA JA

A A B B C C
1
JK - FF
B
KB JB

JK - FF
C
KC JC

XX. RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
B. BCD COUNTER
Perancangan decode counter, untuk
menghitung dari 0 hingga 9 dan disebut
BCD Counter. Diperlukan 4 bit untuk
mencapai 9 ( 1001 ), jadi ada 16 keadaan,
10 keadaan diurutan hitungan utama dan 6
illegal state. Counter ini memiliki input
eksternal X, bila X = 1 Counter ini
menghitung naik dan bila X = 0 counter ini
menghitung turun.

LANJUTAN ..


a/
0000
f/
0101
i/
1000
h/
0111
j/
1001
g/
0110
b/
0001
e/
0100
c/
0010
d/
0011
k,l,m
n,o,p
Dengan
K/1010
L/1011
M/1100
N/1101
O/1110
P/1111

You might also like