You are on page 1of 20

1.

RODA GIGI LURUS



gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan
putaran dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang konstan dan
memiliki efisiensi Roda yang tinggi. Untuk di butuhkan ketelitian yang tinggi dalam
pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan.
Roda gigi lurus, yaitu suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus daya dan
putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan tanpa terjadi slip, dimana sumbu
kedua poros tersebut terletak saling sejajar. Roda gigi ini bersifat tetap yang mana dalam
artinya tidak dapat dilepas pada saat mesin dalam keadaan berputar

Ciri-ciri rodagigi lurus adalah :
1. Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp
2. Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm
3. Kecepatan keliling < 200 m/s
4. Rasio kecepatan yang digunakan
Untuk 1 tingkat ( i ) < 8
Untuk 2 tingkat ( i ) < 45
Untuk 3 tingkat ( i ) < 200
( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan yang digerakkan

Jenis-jenis roda gigi lurus antara lain adalah :
1. Rodagigi lurus (external gearing)
2. Rodagigi dalam (internal gearing)
3. Rodagigi Rack dan Pinion
4. Rodagigi permukaan







CONTOH PERHITUNGAN RODA GIGI LURUS
Adapun data-data yang diperlukan yang diperoleh dari hasil pengukuran dan
pengamatan spesifikasi mesin adalah sebagai berikut :

Putaran motor (n) = 7000 rpm

Daya (N
1
) = 9,3 PS
Rasio roda gigi (i) = 4

Material = Baja St 70.11

Sudut tekan normal (
o
) = 20 (menurut standar ISO)


Perancangan Dimensi
1. Diameter Referensi
Diamater referensi roda gigi pertama pada poros penggerak (poros 1) ditentukan
dengan persamaan :

113 s db
3
. 1
. 1
.
1
zul
B
N
N b
db
( mm )

Sedangkan diameter referensi roda gigi yang digerakan pada poros 2 ditentukan dengan :
db2 = 1 x db2 (mm)
Dimana rasio |
|
.
|

\
|
1
db
b
besarnya tergantung dari jenis tumpuan
karena poros ditumpu oleh dua bantalan (Straddle mounting) maka
|
|
.
|

\
|
1
db
b
s 1,2
Ditentukan nilai dari
|
|
.
|

\
|
1
db
b
= 0,5 . B
Zid
merupakan intensitas beban yang diizinkan
(Tabel 22/11) tergantung pemilihan faktor keamanan terhadap pitting. Jika Sg >, maka
B
zid
= Bo dan jika S
g
s 1, maka B
zid
= Bo s/d 3 Bo dimana :

Bo =
( ) i G
S s
i D
C
K
+ 1
..
.
. 35 , 0

C
s
= Faktor kejut dipilih 1,5
S
G
= Faktor keamanan terhadap pitig dipilih 0,8
K.
D
= Kekuata permukaan gigi yang tergantung pada pemilihan bahan
(24 Kgf/mm
2
Bahan kedua roda gigi dipilih dari Baja St.70 11 dengan data sebagai berikut :
Ko = 0,72 Kgf/mm
2

o
o
= 85 Kgf/mm
2

Adapun alasan pemilihan bahan adalah sebagai berikut :
a. Bahan tidak memiliki kekerasan yang terlalu tinggi sehingga akan
memudahkan dalam proses machining.
b. Produk yang dihasilkan tahan aus.
c. Bahan memiliki kekuatan yang baik sehingga tahan lama sesuai dengan umur
yang dikehendaki.



Kekuatan permukaan gigi ditentukan oleh :

K.
D
= Y
G
x Y
H
x Y
S
x Y
V
x K
O
(Kgf/mm2)

Dimana Y
G
, Y
H
, Y
V
dan Y
S
adalah faktor-faktor permukaan gigi (Tabel 22/26)
Y
G
adalah faktor material, dengan harga 1 untuk baja, dan 1.5 untuk besi cor
Y
H
adalah faktor kekerasan permukaan, dengan harga 1 jika harga kekerasannya
sama dengan kekerasan permukaan (Tabel 22/25)
K
O
adalah faktor ketahanan permukaan material
Y
S
adalah faktor pelumasan, sedangkan viskositas sendiri fungsi dari kecepatan
tangensial v (Tabel 22/28). Apabila diasumsikan v = 10 m/s maka V
50
= 39 sd
78 cSt, diambil V
50
= 40,1 cSt, sehingga Ys = 0,85.
Y
V
adalah fungsi dari kecepatan tangensial v.

YV = 0.7 +
|
|
|
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
+
2
1
8
6 , 0
V
= 0,7 +
|
|
|
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
+
2
1
10
8
6 , 0

YV = 1.066
Sehingga
KD = Y
G
x Y
H
x Y
S
x Y
V
x K
O
kgf/mm
2

= 1 . 1 . 0.85 . 1.066 . 0,72 kgf/mm
2

= 0,652 kgf/mm
2



Bo =
( ) i G
S s
i D
C
K
+ 1
..
.
. 35 , 0

B
o
=
( ) i G
S s
i D
C
K
+ 1
..
.
. 35 , 0
=
( ) 4 1
8 , 0 .
5 , 1
4 . 62 , 0 . 35 , 0
+
= 0.1521 Kgf/mm
2

Karena S
G
< 1 maka dipilih B
Zul
= B
o
= 0,1521 Kgf/mm
2
, sehingga diameter referensi
roda gigi 1 adalah :

113 s db
3
. 1
. 1
.
1
zul
B
N
N b
db


113 s db
3
2
/ 1521 , 0 . 7000 . 5 , 0
3 , 9 . 1
mm kgf rpm
hp

db
1
s 29,321 mm = 30 mm


Harga kecepatan tangensial yang semula dimisalkan dapat diperiksa harganya :
t . D . n 3,14 . 29,321 mm. 7000 rpm
v = = = 92,067 m/s
60 . 10
3
7000 rpm
Diameter referensi roda gigi yang kedua :
db2 = i x db1 = 4 x 29,321 = 117,284 mm = 118 mm

2. Diameter jarak bagi
Dianggap tidak ada faktor korigasi (X1 = X2 = 0) sehingga diameter jarak bagi (d)
sama dengan diameter referensinya.
dq =db
1
= 29,321 mm
dq =db2 = 117,284 mm

3. Jumlah Gigi
Jumlah gigi roda gigi 1 dipilih Z
1
= 12
Jumlah gigi roda gigi 2 dipilih Z
2
= i x Z
1

= 4 x 12 = 48
4. Modul
Modul ditentukan dengan ;
m = do
1
/Z
1
= do
2
/Z
2
= 29,321 /12 = 2.4 mm
Modul penampang normal :
m
n
= m cos |
o
= 2.4 mm (|o = 0)
5. Lebar Gigi
Lebar gigi ditentukan dengan persamaan :
w = b x db
1
= 0,5 x 29,321 = 15 mm

6. Tinggi Kepala dan Tinggi Kaki Gigi
Berdasarkan Standar DIN 867 (Tabel 21/5)
Hk/m = 1 dan hf/m = 1,1 1,3
Tinggi kepala sama dengan modul :
h
k
= m = 2.4 mm
Tinggi kepala pasangan roda gigi dipilih sama :
hk
1
= h
k2

Tinggi kaki dipilih sebesar 1,25 m
h
f
= 1,25 x 2,4 = 3 mm
Tinggi kaki pasangan roda gigi adalah :
h
f1
= h
f2
= h
f
= 3 mm

7. Diameter Lengkungan Kepala
Untuk roda gigi 1
dk
1
= do
1
+ 2h
kl
= 29.321+ 3 = 32,321 mm
Untuk roda gigi 2
dk
2
= do
2
+ 2h
k2
= 117,284 + 3 = 120,284mm

8. Diameter Lingkaran Kaki
Untuk roda gigi 1
d
fl
= do
1
2h
f1
=29,321 (2 x 3) = 23,321 mm
Untuk roda gigi 2
d
f2
= do
2
2h
f2
=117,284 (2 x3) = 111,284 mm

9. Jarak Pusat
Jarak pusat ditentukan dengan :
a . = 0,5 (db1 + db2) = 0,5 (29,321+117,284 ) = 73,3025 m
10. Jarak Bagi
Jarak bagi ditentukan dengan :
t.
o
= t . m = 3.14 x = 7,536 mm

Perhitungan Kekuatan
Torso nominal pada roda gigi 1 :
M
1
= 716 N
1
/n
1
= 716 x (9,3/7000) = 0,9512 kgf
1. Gaya Keliling
2M
1
10
3
2 . 0,9512. 10
3

U = = = 64,8818 kgf
db
1
29,321

2. Gaya Keliling Per mm Lebar Gigi
u = U/b = 64,8818 /0,5 = 129,7 Kgf/m
3. Intensitas Beban Nominal
B = u/b x d = u/db
1
= 129,7 /29,321 = 4,4234Kgf/mm
2


4. Intensitas Beban Efektif
Bw = B . C
S
. C
D
. C
T
. C
B
(Kgf/mm
2
)

Dimana :
C
S
= Faktor kejut, untuk motor harganya 1.5 (Tabel 22.18)
C
T
= Faktor distribusi beban sepanjang lebar gigi
C
B
= Faktor kemiringan roda gigi = 1, untuk roda gigi lurus (Tabel 22.37)
B = Intensitas beban nominal
C
D
= Faktor beban dinamik (Gambar 22/37)
CD = 1 +
( ) 1 . 1
.
+ esp S
Dyn
C U
U

Untuk roda gigi lurus esp = 0. Harga UDyn ditentukan dari gambar (22.37) pada
lampiran dengan terlebih dahulu menghitung dua parameter UDyn yaitu
kecepatan (V) dan faktor S
S = U . CS + 0,26 f
Dengan f adalah harga maksimal dari faktor ketidaktelitian fe, fs, dan frw.
Berikut ini adalah persamaan untuk menghitung f
e
, f
r
, dan f
rw
.
5. Kesalahan Jarak Bagi
f
e
g
e
.[ (3 + 0,3 m) + 0,2 . (db
2
)
0.5
)] (m)
Dari Tabel 22/12 untuk v = 10 m/s dipilih ge = 1,4 dan g
R
= 10
Sedangkan do adalah diameter jarak bagi yang terbesar sebesar = 154,1300 mm.
Sehingga :
f
e
> g
e
. [(3 + 0,3 . m + 0,2 (db
2
)
0,5
]
> 1,4 . [3 + (0,3 . 2,4) + 0,2 (117,284)
0,5
]
> 1,4.[ 3+0,72+2,17 ]
> 8,246 m
6. Kesalahan Arah Gigi
f
r
> g
r
(b)
0,5

= 10 . (0,5)
0,5

= 7,07 m
7. Kesalahan Gigi Efektif
f
rw
= 0,75 . f
r
. + q
k
. u . C
s

f
rw
= 0,75 . 7,07 + 0,3 . 129,7 . 1,5 =63,665 m
dengan memasukkan nilai f ke persamaan diatas diperoleh S :
S = u . C
s
+ 0,26 . f
rw

=129,7 . 1,5 + 0,26 x 63,665 = 211,10 kgf/mm
2

Dari gambar 22/37 diperoleh harga Udyn = 13,5 Kgf/mm
2

Sehingga :
CD = 1 +
( ) 1 . 1
.
+ esp S
Dyn
C U
U

CD = 1 +
( ) 1 0 .
5 , 1 . 7 , 129
5 , 13
+
= 1,06
Parameter yang menentukan harga CT adalah T, diperoleh dengan persamaan
berikut :
T =
D
C s
b frw s
C U
C
.
. .
.





C
2
adalah faktor material roda gigi C
Z
= 1, jika pasangan roda gigi terbuat dari
baja (Tabel 22,19) dengan memasukkan semua variabel T diperoleh :
1 . 63,665 . 0,5
T = = 0,154
129,7 . 1,5. 1,06
CT merupakan beban terdistribusi secara parabolik. Dengan interpolasi diperoleh
(Tabel 22.19) CT = 1,147, maka :
B
H
= C
S
. C
D
. C
T
. C
z
. B
= 1,5 . 1,06 . 1,147 . 1 . 0,5
= 0,911 kgf/mm
2
8. Tegangan Kaki Gigi Efektif
Untuk roda gigi 1 :
o
w1
= q
w1
. Z
1
. B
w
(Kgf/mm
2
)
Untuk roda gigi 1 :
o
w1
= q
w1
. Z
1
. B
w
(Kgf/mm
2
)
Dimana :
q
w1
= q
k1
. q
e1
dan q
.t
= q
k1
. q
o1

dengan q
w1
. q
k1
= faktor tegangan kaki gigi
q
e1
= merupakan fungsi dari jumlah gigi ekuivalen (Zn) dan faktor korigasi (x)
dari gambar 22/40 diperoleh :
q
kl
= 3,350 q
k2
= 2,475
9. Rasio Kontak Normal
o
o
= o
on
= 20
Cos oO = d
o1
/d
b1
cos o
b
karena d
o1
= d
b1
, maka o
b
= 20
Karena |o = 0, maka o
b
= o
b
= 20
100 h
kl
/d
b1
= 100 x ( 3/ 29,321) = 10,23
100 h
k2
/d
b2
= 100 x ( 3/117,284) = 2,55
m
b
= d
1
/z
1
= 2,4 ; h
k1
= h
k2
= 3


dari gambar 22/39 diperoleh ;
c
1
= m
b
/h
k1
= 0,8 dan c
2
= m
b
/h
k2
= 0.8
Sehingga :
c = c
1
+ c
2
= 0,8 + 0,8 = 1,6
10. Rasio Kontak Efektif
m + (v /4)
ch = 1 + (c
m
1) .
m + (f/6)

2.4+ 10/47
= 1 + (1,62 1) = 0.3769
2,4+ 63,665 /6
Karena roda gigi 1 sebagai penggerak, maka :
1,4 1,4
qc
1
= dan qc
21
=
e
n
+ 0,4 e
w
+ 0,4
Dengan mengetahui en = 2,10 dan ew = 2,10 maka diperoleh :
qe
1
= 0,56 dan qc
1
= 0,588
qw
1
= qk
1
. qe
1
= 3,350 x 0,560= 1,876
qw
2
= qk
2
. qc
2
= 2,475 x 0,588 = 1,4553
Sehingga tegangan kaki gigi efektif dapat ditentukan :
ow
1
= 8,272x 12 x 1,876 = 186,21Kgf/mm
2

ow
1
= 8,272 x 64 x 1,4553 = 770,447Kgf/mm
2

11. Tekanan Permukaan Gigi Efektif
i + 1
Untuk roda gigi 1 : k
w1
= B
w
. y
wl
. (Kgf/mm2)
1
i + 1
Untuk roda gigi 1 : k
w2
= B
w
. y
w2
. (Kgf/mm2)
1

Dimana : y
w1
= y
c
. (y
|
/y
e
) dan y
w2
= y
c
. y
|

Y
w
, Y
|
dan y, merupakan faktor-faktor tekanan permukaan gigi.
Dari tabel 22/23, untuk o
bn
= 20 diperoleh y
c
= 3,11
Dari tabel 22/23, untuk |
o
= 0 diperoleh y
|
= 1



2t
yc = 1 - . (1 - c
tn
. c
yi
/ c
n
)
Zin . tan (o
bn
)
2.3,14
y6 = 1 (1-0,725 . 1,98/2,10)
12 . tan 20
yc = 0,545

Sehingga berturut-turut diperoleh :
y
w1
= 3,11 x 1/10 . 545 = 5,71
y
w2
= 3,11 x 1 = 3,11
k
w1
= 8,272x 5,71 x (3,636 + 1/3,636) = 184,73Kgf/mm
2

k
w1
= 8,272 x 3,110 x (3,636 + 1/3,636) = 100,61Kgf/mm
2

Faktor Keamanan
1. Faktor keamanan terhadap Tooth Breakage
Untuk roda gigi 1 : S
B1
= o
D1
/o
w1

Untuk roda gigi 2 : S
B2
= o
D2
/o
w2
Dimana :
o
D
= kekuatan kaki gigi 0,7 Kgf/mm
2

o
W
= tegangan kaki gigi efektif
Karena bahan pasangan roda gigi sama :
S
B1
= 0,7/186,21= 266
S
B1
= 0,7/770,447= 1,1

2. Faktor Keamanan Tergadap Pitting
Untuk roda gigi 1 : S
G1
= k
D1
/k
w1

Untuk roda gigi 2 : S
G2
= k
D2
/k
w2

Dimana :
k
D
= kekuatan kaki gigi = 0634 Kgf/mm
2

k
w
= tegangan kaki gigi efektif
S
G1
= 0,634/114,73= 0,005
S
G2
= 0,634/100,61= 0,006














RODA GIGI MIRING
Rodagigi miring kriterianya hampir sama dengan rodagigi lurus, tetapi
dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih lembut dan tingkat kebisingannya rendah
dengan perkontakan antara gigi lebih dari 1.

Gambar Rodagigi Miring


Ciri-ciri rodagigi miring adalah :
1. Arah gigi membentuk sudut terhadap sumbu poros.
2. Distribusi beban sepanjang garis kontak tidak uniform.
3. Kemampuan pembebanan lebih besar dari pada rodagigi lurus.
4. Gaya aksial lebih besar sehingga memerlukan bantalan aksial dan rodagigi yang
kokoh.
Jenis-jenis rodagigi miring antara lain :
1. Rodagigi miring biasa
2. Rodagigi miring silang
3. Rodagigi miring ganda
4. Rodagigi ganda bersambung




Rumus rumus Yang Digunakan Pada Roda Gigi

- Diameter Gear
d1 =


d2 =


ket :
d = Diameter gear (in)
N = Jumlah Gigi
C = Jarak Terpusat (in)

- Wear Force
Gaya pemakaian yang diterima oleh roda gigi
Fw =



- Dinamic Force
Gaya dinamik yang terjadi pada gear




Ket :
a. K = Spring Index

) E = Modulus Elastisitas
E steel = 30.000.000 Psi
b. Massa Equivalent (Me)


= Massa Jenis


- Power Force ( FP )
Fp = Fw Fd
- Tangensial Force
Gaya yang diterima roda gigi karena giginya miring maka akan timbul gaya sejajar
dengan poros


Ket : 20
0



- Kecepatan Putar Gear



- Daya ( HP )





- Normaly Force
Gaya normal yang diterima oleh roda gigi





- Force Bending

Ket :
= Tegangan lentur
= Modul
Y = Faktor Bentuk Gigi
Fv = Faktor Dinamis
- Daya Perencanaan



DESAIN RODA GIGI YANG AMAN APABILA
1. Fw Fp + Fd
2. Fw = Fp + Fd
3. Fp = Fw Fd

Hubungan Kekuatan Bahan Material Bahan Dengan Gaya
- Tegangan Material



- Tegangan Hertz

) (

)
Atau



- Tegangan Lentur

You might also like