You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tidak dapat disangsikan lagi akan pentingnya matematika dalam kehidupan
manusia terutama. Banyak hal yang telah matematika sumbangkan terutama di bidang
sains dan teknologi. Bagi siswa sendiri ilmu matematika memegang peranan penting
sebagai dasar dari mata pelajaran lain terutama untuk mata pelajaran yang membutuhkan
hitung – hitungan dan konsep dasar dari ilmu matematika.
Disisi lain, mata pelajaran matematika sering kali di cap sebagai momok yang
mengerikan bagi kebanyakan siswa. Menilik dilema yang merudung dibenak siswa,
dimana siswa merasa takut bahkan benci terhadap mata pelajaran ini. Walaupun
sedemekian pentingnya mata pelajaran matematika bagi siswa, rasa takut dan benci
siswa terhadap matematika akan membuang semua potensi serta semangat dan minat
belajar. Siswa merasa terjebak dalam hitung – hitungan dan rumus yang seakan
mengepung dan menjebak jalan pikiran mereka. Mereka merasa dipaksa untuk
memecahkan permasalahan padahal mereka belum mengerti dan memahami maksud dan
tujuan dari soal tersebut.
Kesalahan terbesar dari siswa dalam belajar matematika adalah mereka tidak
mempososikan mata pelajaran ini sesuai dengan tempatnya. Matematika sebagai ilmu
yang bersifat konsep memang sangat menuntut penalaran dan pengembangan dari konsep
tersebut. Namun pada kenyataannya banyak diantara siswa yang memposisikan
matematika sama seperti mata pelajaran lain yang lebih banyak mengacu pada hapalan
(teks book). Sama seperti mata pelajaran lain yang bersifat konsep, belajar matematika
membutuh latihan yang besifat kontiniu. Mempelajari matematika pun harus secara step
by step. Artinya, memhami matematika harus selangkah demi langkah, dan langkah yang
sudah dilalui bukan berarti boleh dilupakan begitu saja. Dasar dari ilmu matematika akan
terus dipakai sebagai landasan dan dasar dari pengembangan ilmu ini kedepan nantinya.
Kegagalan dan perolehan nilai yang jauh teringgal dari mata pelajaran lain
menimbulkan sebuah opini negatif dikalangan siswa terhadap mata pelajaran ini.
“hantu”,begitu bahasa kasarnya siswa memandang matematika. Sebagai kunci dari semua
ilmu adalah semangat dan minat akan pelajaran itu sendiri. Walau pun terlihat sederhana
namun aspek psikologis memegang peran yang cukup penting dari proses belajar
mengajar itu sendiri. Semangat dan rasa keingintahuan atas ilmu pengetehuan sangat
penting bagi para pelajar sebagai motivasi dalam belajar.
Ketidaksadaran siswa akan manfaat ilmu matematika baik bagi ilmu pengetauan
dan juga manfaat nyatanya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh seorang kuli
angkut, pedagang asongan atau pedagang kaki lima sekalipun akan membutuhkan konsep
dari matematika itu walaupun itu hanya konsep sedehana. Tidak dapat di bayangkan
betapa kacau balaunya dunia bila tidak mengenal angka dan hitungan yang menjadi dasar
dari ilmu matematika.

1|Page
Namun bila ditelaah lebih jauh lagi, matematika sama seperti mata pelajaran lain
yang tidak mungkin tidak dapat dipelajari. Hanya saja trik – trik dan cara – cara jitu
belajar matematika saja yang masih sangat kurang dimiliki oleh para siswa pada
umumnya.
Melihat kenyataan itu mendorong penelti untuk melakukan peneletian lebih lanjut
khususnya untuk mata pelajaran matematika. Dan dari hasil penelitian itu peneliti
menghimpunnya dalam sebuah karya ilmiah yang peneliti beri judul “ Merubah
Persepsi negatif Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika”. Walaupun penelti
sudah berusaha secara maksimal untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang
sempurna namun peneliti sadari begitu banyak kekurangan dan kelemahan dari karya
ilmiah ini, maka dari pada itu peneliti selalu membuka tangan untuk kritik dan saran yang
bersifat membangun. Mudah – mudahan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Amin

1.2 Rumusan Masalah


Secara umum karya ilmiah ini akan membahas mengenai mata pelajaran
matematika dari sudut pandang siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan
mengusai konsep dalam matematika. Agar pembahasan karya ilmiah ini lebih bersifat
fokus maka penelti merumuskan beberapa rumusan masalah antara lain :
1) Mengapa siswa merasa takut dan kehilangan minat terhadap mata pelajaran
matematika?
2) Bagaimana cara untuk menumbuhkan minat terhadap mata pelajaran
matematika?
3) Bagaimana cara agar siswa dapat lebih memahami dan mengusai mata
pelajaran matematika?

1.3 Tujuan Penelitian


Secara umum penelitian dengan tujuan agar dapat mengubah persepsi buruk dan
menghilangkan momok yang menakutkan bagi siswa terhadap mata pelajaran
matematika yang selama ini menghantui pikiran para pelajar. Secara terperinci dapat
dijelaskan tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. mendeskripsikan alasan siswa takut dan kehilangan minatnya terhadap mata
pelajaran matematika.
2. menjelaskan cara – cara agar siswa dapat menumbukan minatnya terhadap
mata pelajaran matematika.
3. menjelaskan cara – cara agar siswa dapat lebih memahami dan mengusai mata
pelajaran.

3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting dilakukan, megingat begitu besarnya pengaruh dari persepsi
buruk masyarakat terutama pelajar terhadap mata pelajaran matematika. Persepsi buruk
ini secara tidak langsung akan mengganggu lancar jalan proses belajar mengajar siswa.

2|Page
Tentunya sikap ini akan berpengatuh terhadap prestasi akedemik, mengingat akan posisi
matematika yang banyak mendasari program keilmuan lainya.
Disamping itu, begitu pentingnya ilmu matematika terutama dibidang sains dan
teknologi. Selaku siswa yang nantinya akan memegang tongkat estafet bangsa ini
bertanggung jawab penuh terhadap maju atau mundurnya bangsa ini nantinya. Dan
tentunya bidang keilmuan pun menjadi salah satu barometer maju atau undurnya negri
ini. Zaman modern seperti sekarang ini kebaradan ilmu sama pentingnya kebaradaan
pangan, sandang dan papan yang bersifat pokok. Maka itu matematika juga memegang
arti penting dari semua itu.
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelajar
khususnya. Agar dengan informasi yang di dapat dari karya ilmiah ini siswa dapat lebih
meningkatkan prestasi belajarnya.

BAB II

2|Page
TINJAUN PUSTAKA

2.1 Matematika
Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam bahasa Yunani
yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός
(mathematikós) yang diartikan sebagai "suka belajar"

Disiplin utama dalam matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam


perdagangan, pengukuran tanah dan memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga
kebutuhan ini secara umum berkaitan dengan ketiga pembagian umum bidang
matematika: studi tentang struktur, ruang dan perubahan.

Secara sederhana cabang dari ilmu matematika ada beberapa antara lain Cabang
Matematika ada banyak sekali. 1) Arimatika. Semua hal tentang tambah, kurang, kali,
bagi. 2) Geometri. Ilmu yang membahas bentuk, bidang, dan ruang suatu benda (terutama
luas dan volume). Insinyur dan arsitek yang kompeten pasti menguasai cabang
Matematika ini.3) Aljabar. Manipulasi operasi arimatika untuk mencari suatu nilai yang
tidak diketahui (biasanya dinyatakan dalam variabel x dan y). Ahli komputer dan
programming termasuk mereka yang wajib menguasai aljabar.4) Trigonometri. Cabang
matematika yang didedikasikan untuk mempelajari semua properti pada segitiga
(terutama sudut dan sisi) beserta manipulasinya. Trigonometri juga harus dikuasai oleh
para insinyur dan arsitek.5) Kalkulus (deret, limit, turunan, differensial, dan integral).
Cabang matematika yang wajib dikuasai ilmuwan dan insinyur. Ilmu kalkulus
mempelajari laju perubahan sesuatu, penjumlahan sesuatu yang banyak sekali menuju
suatu nilai pasti, sampai pendekatan yang luar-biasa akurat untuk menghitung sesuatu
yang "nyaris" mustahil dipecahkan untuk dihitung menggunakan operasi matematika
biasa.

Pelajaran tentang struktur dimulai dengan bilangan, pertama dan yang sangat
umum adalah bilangan natural dan bilangan bulat dan operasi arimetikanya, yang
semuanya itu dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang lebih mendalam
dipelajari dalam teori bilangan.

Investigasi metode-metode untuk memecahkan persamaan matematika dipelajari


dalam aljabar abstrak, yang antara lain, mempelajari tentang ring dan field, struktur yang
menggeneralisasi sifat-sifat yang umumnya dimiliki bilangan. Konsep vektor,
digeneralisasi menjadi vektor ruang dipelajari dalam aljabar linier, yang termasuk dalam
dua cabang: struktur dan ruang.

Ilmu tentang ruang berawal dari geometri, yaitu geometri Euclid dan trigonometri
dari ruang tiga dimensi (yang juga dapat diterapkan ke dimensi lainnya), kemudian
belakangan juga digeneralisasi ke geometri Non-euclid yang memainkan peran sentral
dalam teori relativitas umum. Beberapa permasalahan rumit tentang konstruksi kompas
dan penggaris akhirnya diselesaikan dalam teori Galois. Sementara kalkulus merupakan
salah satu contoh bagian dari matematika yang digunakan untuk memahami dan
mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung. Konsep utama yang
digunakan untuk menjelaskan perubahan variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan

1|Page
yang berujung secara ilmiah pada hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya serta
metode untuk memcahkan masalah dengan persamaan diferensial

Bidang ilmu modern tentang geometri diferensial dan geometri aljabar


menggeneralisasikan geometri ke beberapa arah. Geometri diferensial menekankan pada
konsep fungsi, buntelan, derivatif, smoothness dan arah, sementara dalam geometri
aljabar, objek-objek geometris digambarkan dalam bentuk sekumpulan persamaan
polinomial. Teori grup mempelajari konsep simetri secara abstrak dan menyediakan
kaitan antara studi ruang dan struktur. Topologi menghubungkan studi ruang dengan
studi perubahan dengan berfokus pada konsep kontinuitas.

Mengerti dan mendeskripsikan perubahan pada kuantitas yang dapat dihitung


adalah suatu yang biasa dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulus dibangun sebagai
alat untuk tujauan tersebut. Konsep utama yang digunakan untuk menjelaskan perubahan
variabel adalah fungsi. Banyak permasalahan yang berujung secara alamiah kepada
hubungan antara kuantitas dan laju perubahannya, dan metoda untuk memecahkan
masalah ini adalah topik dari persamaan differensial.

Untuk merepresentasikan kuantitas yang kontinu digunakanlah bilangan riil, dan


studi mendetail dari sifat-sifatnya dan sifat fungsi nilai riil dikenal sebagai analisis riil.
Untuk beberapa alasan, amat tepat untuk menyamaratakan bilangan kompleks yang
dipelajari dalam analisis kompleks. Analisis fungsional memfokuskan perhatian pada
(secara khas dimensi tak terbatas) ruang fungsi, meletakkan dasar untuk mekanika
kuantum di antara banyak hal lainnya.

Banyak fenomena di alam bisa dideskripsikan dengan sistem dinamis dan teori
chaos menghadapi fakta yang banyak dari sistem-sistem itu belum memperlihatkan jalan
ketentuan yang tak dapat diperkirakan.

Agar menjelaskan dan menyelidiki dasar matematika, bidang teori pasti, logika
matematika dan teori model dikembangkan.

Saat pertama kali komputer disusun, beberapa konsep teori yang penting dibentuk
oleh matematikawan, menimbulkan bidang teori komputabilitas, teori kompleksitas
komputasional, teori informasi dan teori informasi algoritma. Kini banyak pertanyaan-
pertanyaan itu diselidiki dalam ilmu komputer teoritis. Matematika diskret ialah nama
umum untuk bidang-bidang penggunaan matematika dalam ilmu komputer.

Bidang-bidang penting dalam matematika terapan ialah statistik, yang


menggunakan teori probabilitas sebagai alat dan memberikan deskripsi itu, analisis dan
perkiraan fenomena dan digunakan dalam seluruh ilmu. Analisis bilangan menyelidiki
teori yang secara tepat guna memecahkan bermacam masalah matematika secara bilangan
pada komputer dan mengambil kekeliruan menyeluruh ke dalam laporan

2|Page
BAB III

METODOLOGI PENELETIAN

3.1 Sifat Penelitian


Pada dasarnya penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif dengan
tujuan untuk menjelaskan permasalhan yang diangkat pada penelitian ini. Pembahasan
permasalahan dilakukan dengan cara memaparkan dan mendeskrisikan dari
permasalahan itu berdasakan imformasi yang telah diolah terkebih dahulu.

3.2 Data dan Sumber Data


Setelah melakukan serangkaian tahapan demi tahapan dalam penelitian ini, data
yang berhasil peneliti himpun adalah alasan siswa takut dan kehilangan minatnya
terhadap mata pelajaran matematika, serta cara – cara dan kiat – kiat agar siswa dapat
lebih mengusai dan memahami mata pelajaran matematika.
Sedangkan yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah buku – buku
yang peneliti anggap memiliki imformasi yang peneliti butuhkan. Selain itu penelitian
juga melakukan pencarian melalui internet

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3|Page
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi dan telaah pustaka.
Teknik observasi yang peneliti gunakan adalah observasi partisipatif dimana peneliti
terjun langsung kelapangan. Peneliti sebagai seorang pelajar menemukan secara
langsung obyek dari penelitian ini. begitu banyak siswa yang memandang matematika
sebagai pelajaran tersulit sehingga mereka takut dan malas untuk belajar walaupun ada
sebagian yang siswa yang malah merasa tertarik Karena tantangan dari mata pelajaran
ini.
Disamping itu dimasyarakat, banyak berkembang opini miring terhadap
matematika. Bahkan ada sebagian orang tua siswa yang memandang hal yang wajar bila
anak mereka mendapatkan perolehan nilai yang buruk pada mata pelajaran matematika.
Teknik telaah pustaka penelti gunakan agar peneliti mendapatkan imformasi yang
menjadi dasar atau referensi pada penelitian ini. Hal tersebut berupa data – data yang
bersifat teoritis disesuaikan dengan data – data dilapangan yang peneliti temui.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Proses analisis dari data – data yang diperoleh pada prinsipnya dilakukan
bersamaan dengan proses pengumpulan data. Karena pada saat pengumpulan data secara
tidak langsung data tersebut akan dianalisi terlebih dahulu agar seseuai dengan
permasalahan yang akan dibahas pada karya ilmiah ini. Analisis data dimaksudkan agar
dapat lebih mempermudah dalam menyusun dan menginterprestasikan data tersebut.
Proses selanjutnya adalah penyederhanaan data agar data dan imformasi tersebut
dapat digunakan dalam menjelaskan permasalah secara jelas dan mudah untuk dipahami.
Analisis data dilakukan dengan memilah data berdasarkan jenis dan bentuk
imformasi yang diperoleh, kemudian melihat substansi dan disesuaikan dengan tujuan
penulisan . sehingga dalam pembahasan tidak terjadi kekeliruan.

2|Page
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Alasan Siswa Takut Terhadap Pelajaran Matematika


Ada beberapa alasan yang sering di sampaikan siswa terahadap rasa takutnya dan
hilangnya semangat belajar terhadap mata pelajaran matematika, beberapanya antara lain
adalah sebagai berikut :
4.1.1 Matematika Bersifat Teoritis dan Abstrak
Sebagai salah satu bidang studi yang terus berkembang dari waktu ke waktu
matematika menjadi lebih bersifat teoritis dan abstrak. Hal ini lah yang banyak dieluhkan
siswa pada saat belajar matematika sehingga pada saat pembelajaran matematika terasa
sangat membosankan. Teori dan konsep yang jarang dikenal dalam kehidupan sehari dan
jarang dipakailah yang sering di bahas di bidang studi matematika akibatnya matematika
dirasakan begitu kering dan hambar. Selanjutnya siswa pun tidak mengetahui dan
merasakan manfaat dari matematika itu sendiri.
Obyek yang dipelajari dalam matematika memang bersifat abstrak dan teoritis,
namun dalam pengembangannya untuk matematika yang diajarkan di sekolah digunakan
pendekatan induktif bukan pendekatan deduktif. Contoh – contoh dan permasalahan yang
di gunakanpun berkaitan dengan permasalahan konkret yang ditemui dalam kehidupan
sehari – sehari kemudian dari permasalahan tersebut dihubungkan dengan konsep dan
teorema yang dipelajari dalam matematika.

3|Page
Dewasa ini digunakan pendekatan matematika murni dalam dunia pendidikan.
Matematika yang cenderung bersifat abstrak perlahan – perlahan mulai ditinggalkan dan
digantikan dengan pendekatan matematika realistik.

4.1.2 Terlalu Banyak Rumus dan Membingungkan

Setiap orang menyebut kata matematika maka hal pertama yang terbayang adalah
sederetan rumus dan berbagai macam konsep dan teorema. Setiap materi pelajaran
masingnya tentu memiliki konsep dan rumus yang berbeda. Belajar matematika berarti
harus menghafalkan serta memahami dari masing – masing konsep dan rumus yang
terdapat pada pelajaran tersebut.
Masing rumus tersebut memiliki simbol – simbol dan bahasa lambang sendiri.
Tentunya untuk mempelajari matematika simbol dan lambang tersebut haruslah difahami
makna dan artinya. Antara rumus satu dan rumus lainnya dalam matematika merupakan
suatu konsep independen namun memiliki hubungan yang terkait antara satu dan yang
lainnya. Untuk membuktikan keabsahan dan kebenaran dari rumus – rumus tersebut
dibutuhkan penjelasan yang dikaitkan dan dihubungkan sebagai dasar dalam
pengembangan rumus lainnya. Akibatnya siswa merasa kalau pelajaran matematika
penuh dengan rumus tersebut.

4.1.3 Kesalahan yang Berantai


Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang
sudah diajarkan dari pendidikan dasar. Dalam mempelajari matematika ada satu sifat
dari matematika yang harus disadari bahwa mempelajari matematika bersifat kontiniu.
Maksudnya disini adalah dalam mempelajari matematika secara berangsur – angsur dan
terus berlanjut. Pemahaman akan materi matematika pun harus secara berangsur dan
berlanjut. Seperti menaiki anak tangga, materi yang telah dipelajari sebelumnya akan
menjadi penyokong dari materi selanjutnya yang akan dipelajari. Matematika yang
dipelajari di Sekolah Dasar merupakan matematika dasar yang harus dikuasai oleh siswa
agar dapat menerima materi pada Sekolah Lanjutan.
Kenyataan dilapangan yang sering peneliti temui, ketika siswa menemui suatu
masalah terhadap materi ia akan melawati saja. Hal ini lah yang nantinya akan menjadi
suatu rantai masalah yang akan terus berlanjut jika siswa tidak berusaha untuk menguasai
materi tersebut. Semakin dibiarkan hal ini akan terus menumpuk dan akhirnya siswa
tersebut berdalih bahwa matematika merupakan materi yang sangat sulit untuk dipahami.
Contoh sederhana, ketika siswa tersebut lemah bahkan tidak mengusai perkalian
sederhana atau cara dalam penjumlahan dan pengurangan maka siswa tersebut akan
kesulitan dalam mempelajari aljabar dan tidak menutup kemungkinan ia akan menemui
permasalah disemua materi matematika.

4.1.4 Pengaruh Persepsi Umum


Bukan rahasia umum lagi dimasyarakat menganggap bahwa mata pelajaran
Matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Anggapan demikian sebenarnya

2|Page
berawal dari pengalaman buruk orang ketika belajar matematika, dan kegagalan tersebut
terus ditularkan yang pada akhirnya akan melahirkan atmosfer ketakutan dalam benak
siswa.
Ketika berkembang dimasyarakat bahwa matematika sebagai pelajaran yang sulit,
hal ini tentunya akan mempengaruhi cara pandang siswa itu sendiri terhadap matematika.
meski kelihatan sederhana namun sebenarnya faktor psikis memegang peranan penting
dalam proses pendidikan. Hal ini tentunya terkait dengan cara pandang dan minat serta
kesungguhan. Ketika siswa sungguh menemui kendala dalam mempelajari matematika,
maka dengan mudah dia akan membenarkan anggapan bahwa matematika memang sulit
untuk dipelajari. Seolah hal yang wajar jika orang akan memaklumi kalau dia mendapat
nilai matematika yang jelek
Seringkali masyarakat memandang bahwa yang bisa matematika hanya untuk
orang yang berotak encer dan memiliki bakat istimewa seperti Enstein dan tentunya tidak
setiap orang yang memilikinya. Memang benar Enstein dilahirkan dengan bakat istimewa
namun perlu kita diingat bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada
dasarnya semua orang dilahirkan dengan bakat matematika pada taraf yang berbeda.
Sehingga pada kenyataanya bahwa semua orang dapat belajar dan menggunakan
matematika, paling tidak dalam kehidupan sehari. Perlu disadari kemampuan bukanlah
yang bersifat statis, namun hal ini bergantung dari bagaimana kita dapat mengembangkan
dan memanfaatkan semaksimal mungkin.

4.2 Cara Untuk Menumbuhkan Minat Belajar Matematika

Ada pepatah yang mengatakan“ Tak kenal maka tak sayang” mengenal lebih
dalam mengenai matematika akan mendorong minat untuk lebih bersemangat dalam
mempelajari matematika itu sendiri. Kita tidak berhak memvonis sesuatu sebelum
mengetahui secara jelas mengenai hal itu sendiri dan tidak tertutup pada matematika.
Banyak hal yang belum kita ketahui dari matematika sehingga membuat kita sudah
terlanjur mengecap negatif pada matematika.

4.2.1 Mengenal sisi lain matematika


Selama ini kita hanya mengenal matematika sebagai mata pelajaran wajib yang
diajarkan disekolah. Sebagian besar siswa sependapat bahwa matematika hanyalah penuh
dengan akan rumus – rumus yang membingungkan, materi bersifat abstrak, teoritis dan
kering.
Tanpa kita sadari bahwa matematika berperan banyak dalam perkembangan
bidang keilmuan lainnya. Faktanya matematika berperan penting dalam menentukan arah
maupun isi pemikiran – pemikiran dalam filsafat serta membangun kembali ajaran –
ajaran agama,teori–teori bidang ekonomi dan politik maupun mempengaruhi gaya
lukisan, musik, arsitektur, sastra dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan –
pertanyaan mendasar tentang hakikat manusia dan dunia.
Seorang filsafat Yunani kuno, Phytagoras mengatakan”segala sesuatu adalah
bilangan”. Ia menemukan pentingnya bilangan dalam musik dan hubungan yang ia
bangun antara musik dan matematika yang dikenal dengan istilah “nilai rata – rata

2|Page
harmoni dan progresi harmoni”. Phytaghoras menganggap bilangan sebagai bentuk
seperti yang ada pada dadu ataupun kartu permainan. Ia menghubungkan hal tersebut
dengan pandangan bahwa dunia ini bersifat dinamis dan menganggap bahwa tubuh
terbentuk dari molekul yang terdiri dari atom – atom yang tersusun dalam berbagai
bentuk.
Temuan lainnya dari Phytagoras yang dikenal dengan” dalil phytaghoras” ynag
bsering kita gunakan dalam segitiga siku-siku ternyata menjadi titik tolak ditemukannya
dalil kesetidak sebandingan. Dalil tersebut mematahkan filsafat lainnya bahwa aritmatika
tidak memadai kesetidak bandingan. Ahli matematika harus menyusun geometri secara
terpisah dan semenjak itulah geometri berpengaruh besar terhadap filsafat dan metode
ilmiah. Penalaran deduktif aksiomatif menjadi kunci utama memahami pengetahuan.
Sebagai konsekuensi matematika mempelajari objek langsung yang ditangkap oleh indra.
Maka jadilah matematika murni yang mendominasi saat itu.
Selain itu,doktrin – doktrin mistik yang menyangkut hubungan antara waktu dan
keabadian pun mendapat dukungan dari matematika mendapat dukungan dari matematika
murni. Obyek – obyek matematika seperti bilangan-bilangan, andaikata nyata sekalipun
sifatnya tetap abadi demikian di konsepsikan sebagai pikiran tuhan. Maka sejak itulah
muncul doktrin Plato bahwa tuhan adalah ahli geometri yang tak tertandingi. Akhirnya
agama – agama rasionalistik yang berbeda dengan agama apokaliptik sepenuhnya
didominasi oleh matematika dan metode matematis.
Kombinasi matematika dan teologi yang bermula dari phytaghoras lebih
menanamkan ciri pada filsafat yang bercorak religious di yunani pada abad pertengahan.
Namun,ketika mulai era Plato dan descrates terjadilah perpaduan yang mendalam antara
agama dan penalaran serta antara aspirasi moral dengan sikap logika yang memuliakan
segala yang baka. Hal ini tentunya tidak lepas dari pengaruh dominan matematika murni
kala itu.

4.2.2 Belajar Dari Sejarah dan Tokoh


Matematika telah dikenal manusia jauh sebelum ditemukan simbol – simbol
bilangan. Pada zaman Neolitikum manusia mencatat hari dan musim serta banyaknya
bahan makanan dan benih yang harus disimpan. Pasa saat kehidupan manusia semakin
berkembang, peradaban seperti di lembah Sungai Nil, Eufrat, dan Tigris manusia mulai
membutuhkan matematika untuk tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya seperti
pembayaran pajak dan pengukuran lahan. Hal ini lah yang mendorong untuk mulai
mengambangkan matematika untuk tingkat yang lebih lanjut hingga matematika lahir
menjadi sebuah studi ilmu.
Sebuah teorema yang pernah menggemparkan dunia matematika yaitu teorema
Fermat. Teorema ini membutuhkan waktu tiga setengah abad untuk membuktikan. Piere
de Femat(1601-1665) mengatakan tidak ada bilangan bulkat x,y,z yang memenuhi
Xn+Yn=2n ( Pangkat n). Hanya ia yang menemukan buktinya namun ia tidak sempat
memuat buktinya dalam buku sehingga banyak matematika yang berusaha untuk
membuktikannya.

2|Page
Awal 1900-an, seorang professor matematika pada zaman itu, Paul Wolfskhel
sangat berusaha untuk membuktikan teorema terakhir fermat. Namun ia tidak berhasil
hingga akhir hayatnya pada tahun 1908. Sebelum meninggal dunia, ia meninggalkan
surat wasiat yang isinya menyediakan uang sejumlah 50.000 mark bagi orang pertama
yang berhasil membuktikan teorema ini.
Pada tahun 1997 hadiah walfskhel telah dianugerahkan. Dua tahun sebelumnya
Dr. Andrew Wiles, seorang matematikawan dari Universitas Princeton akhirnya berhasil
membuktikan teorema fermat. Ia menuliskan buktinya sebanyak 200 halaman dengan
menggunakan metode matematika baru dan hasil perkembangan matematika mutakhir.
Prof Wales pun juga mendapatkan hadiah internasional dari Raja Faisal. Walaupun
sebenarnya hadiah tersebut tidak dapat dibandingkan dengan ilmu yang telah diberikan
tapi dari sini kita dapat melihat betapa besarnya semangat para ilmuwan tersebut demi
perkembangan matematika.

4.2.3 Mengenal Keindahan Matematika


Matematika sebagai bagian dari integral dari kebudayaaan manusia mengandung
dimensi kemanusian dan memiliki keindahan tersendiri. Keindahan biasanya dijelaskan
melalui unsur – unsur seperti keserasian, keteraturan, keselarasan, keseimbangan,
keseragaman,keutuhan dan lain sebagainya. Keindahan dalam matematika juga memuat
unsur – unsur tersebut yang khas seperti terbuktinya suatu teorema yang sudah lama di
prediksi kebenarannya, terungkapnya suatu hubungan tidak terduga antara konsep yang
tampak tidak berkaitan sama sekali, tampilan yang menakjubkan dari suatu himpunan
titik - titik dengan sifat – sifat tertentu dan sebagainya.
Himpunan Julia dan himpunan Mandelbrot yang dikenal dalam matematika
memiliki grafik himpuna yang sangat indah bila ditampilkan secara visual. Bahkan bagi
orang awam tidak akan percaya bahwa gambar visual yang indah ini merupakan grafik
dari sebuah himpuna dalam matematika. Keserasian dan kelenturannya grafisnya secara
sekilas terlihat seperti sebuah hasil goresan seorang seniman besar. Himpunan Julia
fraktal yang berhubungan dengan himpunan mandelbrot memiliki fraktal yang mirip
dengan kelopak bunga yang sedang mekar.
Sekarang ini sudah banyak program komputer yang dapat memudahkan kita
dalamn mempelajari matematika. Grafik fungsi trigonometri, irisan benda – benda ruang
dapat dengan mudah kita lihat tampilan visualnya. Bahkan dengan bantuan komputer,
grafik fungsi berderajat banyak yang semula sangat sulit dibayangkan sekarang dapat
dengan mudah kita lihat tampilan dalam komputer.

4.2 4 Memahami Sifat Mendasar Dari Matematika


Ada beberapa hal mendasar yang perlu dipahami dahulu tentang matematika.
Pemahaman ini akan menjadi dasar bagi siswa untuk menetukan strategi apa ynag mesti
dilakukan dalam belajar matematika.
4.2.4.1 Matematika Bukan Olahraga Tontonan

3|Page
Maksudnya adalah seseorang yang ingin mengusai matematika tidak bisa cuma
hanya menjadi penonton dalam pelajaran matematika. Mempelajari matematika tidak
cukup hanya dengan datang ke kelas, memperhatikan guru, dan belajar di rumah dengan
mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Sebaliknya untuk dapat mempelajari
matematika dengan baik siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran
matematika. Selain memberikan seluruh perhatian dalam pelajaran, siswa harus
mengembangkan apa yang sudah dipelajari. Siswa harus membuat catatan dengan
baik,mengerjkan soal – soal atau PR, dan belajar dengan rutin sesuai jadwal yang siswa
buat sendiri.
Dalam kenyataannya, memang sebagian besar siswa jarang sekali yang
mempelajari matematika dengan sungguh – sungguh seperti ini. Memang sebagian besar
orang sungguh membutuhkan kerja keras untuk berhasil dalam pelajaran matematika,
lebih – lebih untuk bisa menguasai matemaika. Oleh karena itu jika kita tidak mau teribat
secara aktif dalam proses pembelajaran matematika maka besar kemungkinan kita akan
mengalami kesulitan bahkan gagal dalam mempelajari matematika.

4.2.4.2 Memahami Prinsip – Prinsip Matematika


Berbeda dengan mata pelajaran lainnya, dalam mempelajari matematika
menghapal rumus belumlah cukup namun siswa harus memahami bagaimana
menggunakan rumus tersebut,kapan rumus tersebut harus digunakan, dan hal itu
seringkali jauh berbeda dari hanya sekedar hapal rumus – rumus tersebut.
Beberapa rumus memiliki batasan yang kita harus mengetahui secara benar dan
cermat dalam menggunakannya. Kadang kala rumus lain begitu umum dan memaksa kita
untuk mengidentifikasi bagian – bagian soal yang berhubungan dengan bagian – bagian
rumus tersebut. Hal itu mensyaratkan bahwa kita mesti mengetahui bagaimana prinsip
dan cara kerja di balik rumus tersebut

4.2.4.3 Matematika Merupakan Kumpulan


Yang perlu juga untuk dipahami bahwa matematika merupakan akumulasi atau
kumpulan dari banyak materi. Seringkali materi yang sedang kita pelajari bergantungn
dair pemahaman materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Dengan kata lain untuk
memahami materi baru kita membutuhkan pemahaman dari materi pelajaran sebelumnya.
Sebagai contoh, pelajaran tentang aljabar di SMA akan sangat sulit dipahami tanpa
pengetahun aljabar yang sudah dipelajari waktu di SMP dulu.

4.3 Kiat – Kiat Untuk Meningkatkan Pemahaman Terhadap Matematika

Setiap gembok tentu ada kuncinya ,tak jauh ber beda dengan materi pelajaran
lainnya matematika juga memiliki juga memiliki kiat – kiat khusus agar dapat
meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran ini. Berikut berberapa kiat – kiat yang
dapat dipakai siswa sebagi pedoman untuk meningkatkan pemahaman dan pengusaan
terhadap pelajaran matematika.

5.3 1 Kiat Sukses Belajar Matematika Di Kelas

1|Page
Mengikuti setiap pelajaran di kelas hukumnya wajib bagi setiap pelajar dikelas,
jika tidak ingin ketingggalan pelajaran. Sekali saja siswa tidak mengikuti pelajaran, bisa
jadi ketinggalan materi penting yang akan digunakan dalam pelajaran – pelajaran
selanjutnya. Akibatnya siswa akan mengalami kesulitan dan masalah tersebut akan jadi
masalah yang berantai dibiarkan begitu saja.
Berikut ada beberapa kiat yang dapat dipakai siswa sebagai pedoman dalam
mengikuti pelajaran di kelas dengan baik.

1) Masuk kelas tepat waktu

Tampaknya hal ini merupakan hal yang sepele namun sesungguhnya sangat
penting. Sering kali pokok penting materi pelajaran matematika diberikan
guru hanya selama beberapa menit awal pelajaran. Selain itu, datang
terlambat ke kelas akan mengganggu proses pembelajaran yang sedang
berlangsung sehingga dampak negatif dari hal ini akan berimbas juga pada
siswa lainnya yang telah datang tepat pada waktu. Jadi usahakan agar dapat
masuk kelas tepat waktu.

2) Mendengarkan dengan baik dan memahami materi tersebut.

Siswa perlu mendengarkan dengan baik seluruh proses pembelajaran yang


sedang berlangsung. Tidak selama penjelasan yang terdapat di dalam buku
pegangan bersifat ringkas dan dapat dipahami dengan mudah. Penjelasan
yang diberikan oleh guru bersifat lebih mudah dimengerti karena guru
tersebut akan menjelaskan dengan bahasa pemahamannya dan memberikan
tips – tips dalam menyelesaikan soal.
3) Membuat catatan dengan baik.

Tidak semua penjelasan dari guru dapat siswa ingat sehingga membuat
catatan materi sangat penting. Catatan yang baik akan memudahkan siswa
dalam mengingat kembali penjelasan dan konsep – konsep penting yang
diberikan oleh guru.
4) Bersifat aktif selama pelajaran dan sering bertanya.

Jika tidak mengerti atau mengalami kesulitan terhadap materi tertentu


usahakan agar segera bertanya dan meminta penjelasan agar permasalahan
tersebut tidak berlarut – larut. Selain itu selama proses pembelajaran harus
ada timbal balik antara guru dan siswa agar proses pembelajaran lebih efektif.
Siswa tidak hanya menjadi penonoton dan hanya diam menunggu untuk
meminta materi, namun siswa yang berusaha mencari tahu. Tidak tertutup
kemungkinan bahwa materi yanga akan diajarkan berasal dari siswa dan guru
hanya berperan sebagai pembimbing yang mengarahkan cara berpikir sisiwa.
5) Catat semua agenda atau jadwal

Seringkali siswa beralasan ketika mereka mendapat nilai rendah pada ujian
matematika karena kurangnya persiapan atau menyalahkan guru yang sering

2|Page
melakukan ujian dadakan. Hal ini seharusnya diantisipasi oleh siswa itu
sendiri salah satu dengan cara mencatat semua jadwal seperti kapan
dikumpulkannya tugas atau dilaksanakannya ujia. Selain itu, untuk
menghindari perolehan nilai yang rendah karena diadakannya ujian dadakan
seharusnya siswa memilki jadwal belajar mandiri. Dan tentunya jadwal
tersebtu haruslah dipatuhi dengan disiplin Karena dapat mendukung
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan di kelas.

Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu kewajiban bagi siswa namun


mengiikutu pembelajaran disini bukan hanya datang, duduk, diam dan mendengarkan
saja. Oleh karena itu kiat – kiat ini penting untuk diterapkan selama pembelajaran di
kelas.

4.1.2 Kiat Sukses Belajar Matematika Di Rumah

belajar matematika tidak bisa bersifat instan, misalnya dengan metode belajar
system kebut semalam ( SKS ). Selain mengikuti proses pembelajaran dikelas siswa juga
harus melakukan latiahan yang bersifat kontiniu selama dirumah baik secara mandiri
ataupun dengan mengikuti bimbingan kursus lainnya.
Belajar matematika secara mandiri dirumah tentunya memerlukan kiat – kiat
khusus. Berikut beberapa kiat yang dapat dipakai sebagai pedoman ketika belajar mandiri
di rumah agar dapat menunjang pengusaan terhadap pelajaran matematika.
1) Mengulang kembali catatan setelah pelajaran

Setiap kali selesai pembelajaran sebaiknya siswa mengulang kembali catatan


tersebut. Catat hal – hal atau bagian yang membingungkan dan buatlah
pertanyaan berkait dengan rumus yang belum dipahami sehingga akan
membantu untuk mengetahui topik apa saja yang belum dikuasai dan
dibutuhkan pengulangan kembali.
2) Pelajari notasi

Seringkali guru mengandaikan bahwa siswa mengetahui dan memahami


tentang notasi, lambang, dan simbol–simbol yang terdapat dalam matematika.
Sehingga mau tidak mau siswa harus mempelajarinya dengan baik. Hampir
setiap rumus dan materi memiliki simbol – simbol dan notasi khusus
sehingga jika salah dalam mengartikan simbol tersebut akan berdampak fatal.
3) Buat kumpulan rumus dan konsep.

Sering siswa mengeluhkan bahwa sulit untuk menghapal semua rumus dan
konsep – konsep yang terdapat dalam pelajaran matematika. Salah satu solusi
terbaik untuk mengatasinya adalah dengan membuat kumpulan rumus dan
konsep penting, siswa dapat membuatnya dalam buku kecil atau kertas
khusus sehingga dapat dibawa kemana dan dipelajari kapanpun. Selain itu
kumpulan rumus tersebut bisa saja ditempelkan di dinding atau tempat

2|Page
strategis yang dapat sehingga dapat membantu siswa agar dapat mengingat
dan menghapal konsep dan rumus penting tersebut.
4) Memiliki kelompok belajar

Belajar secara berkelompok atau melakukan tutor sebaya akan sangat


membantu dalam pelajaran matematika. Seringkali karena diantara masing –
masing anggota kelompok belajar melihat sesuatu dengan cara yang berbeda,
maka bisa jadi ada yang tahu bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah
yang anggota lain tidak dapat menyelesaikannya. Tiap anggota dapat berbagi
tips –tips dan trik mudah dalam memecahkan masalah. Dengan begitu akan
terjadi tukar pikiran antar anggota dan tentunya hal itu akan sangat membantu
dalam meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran matematika.

4.1.2 Mengenali tipe – tipe soal matematika

Pada waktu belajar matematika sewaktu di sekolah dasar ( SD ), soal – soal


matematika yang dihadapi seringkali hanya membutuhkan langkah sederhana untuk
sampai pada penyelesaian akhir. Namun memasuki SMP dan kemudian berlanjutdi SMA
soal – soal matematika yang dihadapi lebih sulit dan semakin rumit. Siswa membutuhkan
beberapa langkah dalam mengerjakan soal matematika hingga sampai pada penyelesain
akhir.
Berikut beberapa tipe soal dalam pelajaran matematika yang perlu dikenali, dan
khususnya kemampuan apa saja yang dibutuhkan unutk mengerjakan masing-masing
tipe soal tersebut.
1) Tipe soal hapalan
Soal tipe ini jelas membutuhkan kemampuan dalam menghapal. Untuk
mengerjakan soal – soal tipe ini caranya adalah dengan menghapalkannya dan
denga cara drill, yaitu dengan mencoba mengulangi mengerjakan secara terus
menerus.
2) Tipe soal membutuhkan ketrampilan dalam mengerjakan.
Untuk dapat mengerjakan soal tipe ini yang bisa dilakukan adalah dengan drill
karena ketrampilan mengerjakan hanya dapat dikuasai jika sering melakukan
latihan sacara kontiniu.
3) Tipe template problem.
Tipe soal ini membutuhkan kemampuan menerapkan ketrampilan yang dimiliki
untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang sudah cukup familiar. Meskipun
permasalahan dalam soal – soal tipe ini cukup dekat dan tidak asing, namun
tetap membutuhkan katrampilan dalam menyelesaikannya.
4) Tipe soal pengembangan.
Untuk menyelesaikan tipe soal ini dibutuhkan penerapan ketrampilan yang
dimiliki untuk situasi yang tidak cukup familiar. Untuk itu siswa dituntut untuk
mengembangkan strategi baru yang agak berbeda atau bahkan sangat berbeda
dari strategi yang biasa dipakai dalam mengerjakan soal.

2|Page
5) Tipe soal tantangan
Tipe soal ini membutuhkan kemampuan mengembangkan ketrampilan dan
memperluas teori yang sudah dipahami. Tipe soal ini merupakan tipe soal
pengayaan yang dimaksudkan untuk memperdalam penguasan materi yang
sudah dimiliki oleh siswa.
Terkadang keluhan siswa yang mengatakan soal matematika begitu sulit berawal
dari ketidaktahuannya terhadap tipe – tipe soal tersebut. Dengan mengetahui tipe – tipe
soal dan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tentunya siswa dapat meningkatkan
pemahaman terhadap pelajran matematika.

4.1.2 Pemecahan Masalah ( Problem Solving )

“ Pemecahan masalah harus menjadi fokus dalam pelajaran matematika di


sekolah “. Demikian salah satu rekomendasi yang dikeluarkan oleh National Council of
Teachers of Mathematics (NCTM ) yang kemudian topik ini menjadi perhatian luas dan
menjadi topik utama selama satu dekade 1980-an di Amerika Serikat. Sekarang topik ini
menyebar hampir keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.
Soal cerita atau lebih tepatnya soal penerapan merupakan soal yang diangkat dari
permasalah rill sehari – hari. Dari soal – soal semacam ini siswa dapat belajar
mendapatkan ide atau gagasan bagaimana matematika yang dipelajari di sekolah dapat
membantu memecahkan masalah - masalah aktual yang dijumpai dalam kehidupan
sehari – hari.
Ada beberapa langkah kunci yang harus dipahami dalam menyelesaikan soal –
soal terapan.
1) mengubah masalah dalam soal penerapan kedalam kalimat matematika.
Langkah in biasanya merupakan bagian tersulit dan yang paling menantang
dari soal penerapan. Sebagai langkah awal untuk memudahkan dalam
memecahkan masalah adalah dengan membuat gambar atau diagram yang
memuat informasi yang dibutuhkan.
2) Selesaikan soal matematika yang telah dihasilkan dari langkah pertama
dengan menggunakan ketrampilan dan teknik yang dibutuhkan.
3) Setelah mendapatkan jawabannya selanjutnya mengubah kembali soal
matematika tersebut kedalam kalimat atau kata – kata.
Menyelesaikan soal – soal terapan memerlukan suatu ketrampilan khusus dan
ketelitian yang tinggi. Beberapa tips – tips dalam mengerjakan soal terapan antara lain.
1) Baca soal dengan teliti.
2) Catat secara jelas semua inforamasi yang diberikan dan apa saja yang diminta.
3) Membuat rencana.
4) Kerjakan rencana yang sudah di susun.
5) Periksa kemabali jawaban.

4.1.2 Belajar Untuk Persiapan Tes Matematika

1|Page
Ujian matematika merupakan hal yang paling ditakuti oleh sebagin siswa.
Sebenarnya bukan ujiannya yang ditakuti, tapi perolehan yang akan didapat dari ujian
tersebut yang paling ditakuti.
Menghadapi tes matematika jelas sekali tidak bisa menggunakan metode “SKS”.
Persiapan dalam menghadappi tes tentunya bukan hal yang dapat diabaikan begitu saja
jika tidak ingin mendapatkan perolehan nilai yang buruk. Begitu pentingnya persiapan
sebelum menghadapi sebuah ujian, Abraham Lincoln presiden Amerika Serikat ke-16
mengatakan ” Jika saya mempunyai waktu 8 jam untuk menebang pohon, maka akan
saya habis waktu selama 6 jam untk mengasah kampak saya”.
Berikut beberapa tips bagaimana belajar mempersiapkan diri untuk menghadapi
tes matematika.
1) Mulailah belajar dari jauh – jauh hari.
2) Buatlah daftar konsep atau rumus – rumus penting.
3) Kerjakan kembali soal – soal matematika.
4) Pelajari dan kerjakan kembali contoh – contoh soal di buku atau catatan.
5) Identifikasi karakteristik masing – masing soal.
6) Belajar dengan mengajar.
7) Berlatih ujian.
8) Jangan malu bertanya.
9) Istirahat yang cukup sebelum menghadapi tes.
10) Jangan cemas.
Terkadang permasalah terbesar siswa saat hendak menghadapi ujian adalah sistem
belajar yang masih menggunakan metode belajar tradisional dan kurang dalam
menghargai waktu. Kebanyakan siswa ketika hendak menghadai suatu ujian barulah
belajar dengan serius namun bila tidak ada ujian tidak belajar sama sekali.
Persiapan menghadapi ujian tidak hanya persiapan berupa mempelajari materi
namun persiapan mental juga perlu diperhatikan. Tidak jarang kasus ditemui dilapangan
siswa berprestasi yang sebenarnya mampu untuk mengerjakan ujian tersebut dengan
mudah namun kenyataannya ia mendapat hasil yang jelek atau bahkan gagal dalam ujian
tersebut. Permasalah ini bermula dari kurangnya persiapan mental saat menghadapi ujian
sehingga saat mengerjakan tes tersebut ia merasa grogi dan kehilangan konsentrasi serta
lupa akan konsep – konsep yang sebenarnya sudah ia kuasai.
Hal ini dapat ditangani dengan mempersiapkan mental sebelum menghadapi tes
tersebut. Beberapa kiat – kiat yang dapat dijadikan sebagai pedoman antara lain :
1) Datang lebih awal.
2) Yakinkan diri bahwa materi tersebut telah dikuasai.
3) Bangun rasa percaya diri.
4) Bersikap tenang dan rilek saat ujian
5) Kuasai ruangan.
6) Konsentrasi dan serius.
7) Jangan lupa berdo’a sebelum melaksanakan ujian.
Dengan persiapan mental yang matang diharapkan tentunya mendapatkan hasil
yang maksimal sesuai dengan usaha yang telah dilakukan.

2|Page
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Matematika menjadi momok yangmenakutkan bagi siswa sudah bukan


merupakan rahasia umum lagi. Alasan siswa takut dan tidak menyukai pelajaran
matematika antara lain 1)matematika Bersifat Teoritis dan Abstrak, 2)Terlalu Banyak
Rumus dan Membingungkan, 3)Kesalahan yang Berantai dan 4)Pengaruh Persepsi
Umum
Untuk meningkatkan penguasan terhadap pelajaran matematika langkah pertama
adalah menumbukan minat dan motivasi terhadap pelajaran ini tentunya. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan mengenal matematika lebih dalam.
Tidak jauh berbeda dengan pelajaran lainnya mempelajari matematika juga
membutuhkan kiat – kiat dan metode khusus sehingga siswa dapat lebih memahami
matematika dengan lebih baik.

5.2 Saran

Tidak ada gembok yang tidak ada kuncinya . mungkin itu salah satu saran yang
dapat dipakai sebagi motivasi khususnya bagi siswa. Untuk dapat mengusai matematika
dengan baik tentunya diperlukan strategi belajar yang harus dipakai sebagai pedoman.
Namun, sebaik apapun sebuah teori dan kiat yang dipelajari siswa hanya akan bersifat
nol bila itu hanya menjadi sebuah tulisan didalam teks tanpa ada aplikasinya di dunia
nyata.

2|Page
DAFTAR PUSTAKA

Sriyanto, HJ.2007.Strategi Sukses Meguasai Matematika. Yogyakarta:


Indonesia cerdas
Ruseffendi, ET.1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya Dalam Mengajar Matematika. Bandung:Tarsito
http://www.math.com
http://www.wikipidea.org

1|Page

You might also like