You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Leukoplakia adalah suatu kondisi di mana ada gangguan pada gusi, bagian dalam
pipi, bagian bawah mulut dan lidah. Gangguan itu berupa penebalan atau adanya bercak
putih. Penyebab leukoplakia tidak diketahui, tetapi tembakau, baik merokok atau
mengunyah, dianggap sebagai penyebab utama gangguan ini.
Leukoplakia biasanya tidak berbahaya, tetapi kadang-kadang bisa serius. Meskipun
kebanyakan leukoplakia jinak, persentasenya sangat kecil untuk menunjukkan tanda-
tanda awal kanker mulut.
I.2 Rumusan masalah
I.2. !pakah !l"eolar #idge $eratosis sama dengan Leukoplakia%
I.2.2 &agaimana membedakan !l"eolar #idge $eratosis dari leukoplakia%
I.3 Tujuan
I.'. (apat mengetahui penyebab atau etiologi dari leukoplakia dan !#$
I.3.2 Mengetahui mengkarakterisasi klinikopatologi )itur !#$ dan menentukan
apakah menghapus !#$ dari kategori *L yang akan secara signi)ikan
mempengaruhi pre"alensi displasia atau karsinoma in *L.
I. !an"aat
I.+. Menambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu
gigi dan mulut pada khususnya
I.+.2 ,ebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
kepaniteraan klinik bagian ilmu gigi dan mulut
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
II.1 Latar belakang &enel't'an
$eratosis al"eolar ridge -!#$. tidak secara luas diakui sebagai entitas
klinikopatologi yang berbeda, sering termasuk dalam studi leukoplakia oral -*L.,
dengan demikian berarti potensi premaligna. !l"eolar ridge keratosis -!#$. adalah
patch putih atau plak yang melibatkan pad retromolar atau edentulous al"eolar ridge
tampaknya berkembang sebagai respon terhadap gesekan kronis trauma. !#$ tidak
secara luas diakui sebagai klinikopatologi berbeda entitas. ,ebuah literatur re"iew hanya
mengungkapkan diskusi terbatas entitas ini. !#$ disebutkan sebagai contoh keratosis
gesekan trauma seperti lesi pada kalus kulit yang nantinya harus dibedakan dengan
precancers, dijelaskan juga bahwa )itur karakteristik mikroskopis lesi ini, termasuk
hiperkeratosis, hypergranulosis dan tidak ada tanda peradangan. /pitel displasia pada
kasus-kasus ini tidak berkembang menjadi keganasan.
0ontoh al"eolar ridge keratosis sebagai plak keratotic di retromolarpad
0ontoh al"eolar ridge keratosis sebagai keratotic plak di atas lahan edentulous dari rahang
bawah al"eolar ridge
II.2 !asalah &enel't'an
Peneliti berkomentar bahwa kurangnya imunohistokimia pewarnaan untuk penekan
tumor p1 protein pada penelitian bahwa lesi jinak pada kasus !#$ dihapus dari kategori
oral leukoplakia -*L.. 2etapi peneliti bingung dengan berbagai literatur yang
menjelaskan tentang de)inisi yang tepat dan sesuai penggunaan istilah 3oral leukoplakia
3. ,ebagian besar peneliti setuju bahwa meskipun ada banyak jenis putih oral lesi, hanya
sebagian lesi yang harus dipertimbangkan untuk memiliki potensi menjadi premaligna4
istilah 3oral leukoplakia 3digunakan untuk menyiratkan potensi ini untuk premalignancy.
,ayangnya, sebelumnya diusulkan de)inisi *L telah dikenakan "ariabel interpretasi.
de)inisi tersebut termasuk 3yang putih patch atau plak yang tidak dapat dicirikan klinis
atau patologik dan 3lesi didominasi putih mukosa oral .
Masalah lain dengan de)inisi ini adalah bahwa penelitian yang ber"ariasi pada lesi
yang disebabkan oleh penyakit lainnya. 0ontoh lesi selain kategori *L termasuk
morsicatio -mengunyah mukosa., kandidiasis, nikotin stomatitis dan keratosis gesekan.
Ini umumnya diterima keratosis bahwa gesekan tidak memiliki potensi yang cukup dan
premaligna dengan demikian tidak harus diklasi)ikasikan sebagai *L, tapi !#$ diakui
sebagai hiperkeratosis. 5adi, kami percaya bahwa banyak peneliti secara tidak sengaja
mungkin telah memasukkan !#$ dalam studi di *L. *leh karena itu, kami melakukan
sebuah retrospekti) berturut-turut-kasus meninjau kasus !#$ diajukan ke layanan biopsi
selama periode 6 tahun ciri klinis dan patologis )itur lesi ini. ,elain itu, kami bertujuan
untuk menentukan apakah termasuk !#$ dalam *L kategori akan memiliki substansial
berdampak pada proporsi *L kasus menunjukkan displasia atau karsinoma. (alam
diskusi, peneliti akan memeriksa bagaimana tanda-tanda klinis *L dapat menyerupai
tanda klinis !#$, meskipun biopsi dan pemeriksaan mikroskopis adalah satunya cara
tertentu mengecualikan untuk menentukan kemungkinan sampai terjadi displasia atau
karsinoma.
II.3 %es'm&ulan &enel't'an
Peneliti telah menjelaskan tipe yang berbeda dari )riksional keratosis yang di
gunakan al"eolar 3istilah retrospekti) pada penelitian tidak memungkinkan untuk
menghilangkan kemungkinan. 7aktor penyebab dua sampai empat minggu untuk
memantau regresi lesi. ridge $eratosis. 3!#$ bermani)estasi sebagai lesi putih terbatas
pada pad retromolar atau edentulous area al"eolar ridge. (alam penelitian , kasus !#$
ditandai dengan statistik yang signi)ikan antara rata-rata usia lebih muda yang di biopsi,
proporsi yang lebih besar pada subjek laki-laki, proporsi yang sedikit lebih kecil warna
plak putih dan yang lebih kecil berarti 8kuran lesi dibandingkan dengan kasus *L.
Mikroskopis, kebanyakan lesi !#$ adalah hyperkeratoses jinak. Meskipun penelitian
diperlukan untuk mengkon)irmasi kurangnya potensi premaligna, hasil studi ini
menunjukkan bahwa peneliti harus mempertimbangkan !#$ tidak termasuk dari studi di
*L. ,elain itu, beberapa )itur sejarah pasien atau pemeriksaan klinis-seperti sejarah
penggunaan tembakau atau alkohol,sejarah lesi beberapa *L, sejarah lisan s9uamous cell
carcinoma atau "errucous klinis dapat menjadi potensi *L menyerupai kasus !#$.
BAB III
PE!BAHA$AN
III.1 De"'n's'
:;* -<=>. mende)inisikan leukoplakia sebagai lesi putih keratosis berupa bercak
atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat diangkat dari mukosa mulut dengan cara
usapan atau kikisan dan secara klinis maupun histopatologis berbeda dengan penyakit
lain didalam mulut. Pada seminar :;* <>', leukoplakia dide)inisikan sebagai bercak
atau plak putih yang tidak mempunyai ciri khas secara klinis atau patologis seperti
penyakit lain dan tidak dapat dihubungkan dengan suatu penyebab )isik atau kimia
kecuali penggunaan tembakau. ,ecara histopatologis, leukoplakia dide)inisikan sebagai
bercak putih pada mukosa dengan epitel mengalami hiperkeratosis dengan dasar yang
terdiri dari sel spinosum.
III.2 Et'(l(g'
/tilogi leukoplakia belum diketahui dengan pasti sampai saat ini. Menurut beberapa
klinikus, predisposisi leukoplakia terdiri atas beberapa)aktor yang multipel, yaitu? )aktor
lokal, )aktor sistemik, dan malnutrisi "itamin.
. 7aktor lokal , biasanya berhubungan dengan segala macam bentuk iritasi
kronis, antara lain?
6 a. 2rauma, trauma dapat berupa gigitan pada tepi atau akar gigi yang tajam, iritasi
dari gigi yang malposisi, pemakaian protesa yang kurang baik, serta adanya kebiasaan
jelek, seperti mengigit-gigit jaringan mulut, pipi, maupun lidah sehingga menyebabkan
iritasi kronis pada mukosa mulut
2 b. $emikal atau termal, iritan mekanis lokal dan berbagai iritan kimia akan
menimbulkan hiperkeratosis dengan atau tanpa disertai perubahan displastik.6
Penggunaan bahan-bahan kaustik kemungkinan akan menyebabkan terjadinya
leukoplakia dan perubahan keganasan. &ahan-bahan kaustik tersebut, antara lain adalah
tembakau dan alkohol.
' 2erjadinya iritasi pada jaringan mkosa mulut tidak hanya disebabkan oleh asap
rokok dan panas yang terjadi pda waktu merokok, tetapi dapat juga disebabkan oleh @at-
@at yang terdapat didalam tembakau yang ikut terkunyah. &anyak peneliti yang
berpendapat bahwa merokok dengan menggunakan pipa dapat menyebabkan lesi yang
spesi)ik pada palatum yang disebut Astomatitis nicotineB . ,elanjutnya lesi akan berwarna
putih kepucatan, serta terjadi penebalan yang si)atnya merata. (itemukan pula adanya
AmultinodulairB dengan bintk kemerahan pada pusat noduli. $elenjar ludah akan
membengkak dan terjadi perubahan didaerah sekitarnya. &anyak peneliti yang kemudian
berpendapat bahwa lesi ini merupakan salah satu bentuk dari leukoplakia.
+ !lkohol merupakan salah satu )aktor yang memudahkan terjadinya leukoplakia.
Pemakaian alkohol dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan iritasi pada
mukosa.
C c. 7aktor lokal lain yang menyebabkan terjadinya leukoplakia adalah in)eksi
bakteri, penyakit periodontal serta higiene mulut yang jelek, seperti kandida yang sering
terdapat dalam preparat hitologis leukoplakia dan sering dihubungkan dengan
leukoplakia nodular.
1 2. 7aktor sistemik
= ,elain dari )aktor yang terjadi secara lokal diatas,kondisi dari membran mukosa
mulut yang dipengaruhi oleh penyakit lokal maupun sistemik berperan penting dalam
meningkatkan e)ekti)itas yang bekerja secara lokal.
> a. Penyakit sistemik, penyakit sistemik yang berhubungan dengan leukoplakia
antara lain adalah si)ilis tertier, anemia sidro)enik, dan Derostomia yang disebabkan oleh
penyakit kelenjar sali"a.
< b. &ahan-bahan yang diberikan secara sistemik, seperti? alkohol, obat-obat
antimetabolit, dan serum antilim)osit spesi)ik juga dapat meningkatkan terjadinya
leukoplakia.
6 c. (e)isiensi nutrisi, de)isiensi "itamin ! diperkirakan dapat meningkatkan
metaplasia dan keratinisasi dari susunan epitel, terutama epitel kelenjar dan epitel mukosa
respiratorius. &eberapa ahli menyatakan bahwa leukoplakia di u"ula merupakan
mani)estasi dari intake "itamin ! yang tidak cukup. !pabila kelainan tersebut parah,
gambarannya mirip leukoplakia. ,elain itu, pada binatang percobaan dengan
menggunakan tikus, dapat diketahui bahwa kekurangan "itamin & kompleks akan
menimbulkan perubahan hiperkeratotik.
6
III.3 !an'"estas' kl'n's
Leukoplakia ber"ariasi dalam ukuran, bentuk dan gambran klinis. ,ecara klinis lesi
ini sukar dibedakan dan dikenal, karena banyak lesi lain memberikan gambaran klinis
yang serupa serta tanda-tanda yang hampir sama.Lesi ini sering ditemukan pada daerah
al"eolar, bibir, palatum lunak dan keras, daerah dasar mulut,
gingi"a, mukosa lipatan bukal, serta mandibular al"eoalar ridge dan kadang-kadang
lidah.
Perubahan patologis mukosa mulut menjadi leukoplakia terdiri dari dua tahap,
yaitu tahap praleukoplakia dan tahap leukoplakia. Pada tahap praleukoplakia mulai
terbentuk warna plak berwarna abu-abu tipis, bening dan tranlusen, permukaannya halus
dengan konsistensi lunak dan datar. 2ahap leukoplakia ditandai dengan pelebaran lesi
kearah lateral dan membentuk keratin yang tebal sehingga warna menjadi lebih putih,
ber)isura dan permukaan kasar sehingga mudah membedakannya dengan mukosa di
sekitarnya.
Homogenous leukoplakias pada mukosa bukal,
Leukoplakia nodular pada tepi bibir.
Leukoplakia "erukosa di awah lidah
)
BAB I*
PENUTUP
I*.1 $'m&ulan
Leukoplakia adalah suatu kondisi di mana ada gangguan pada gusi, bagian dalam
pipi, bagian bawah mulut dan lidah. Gangguan itu berupa penebalan atau adanya bercak
putih. Penyebab leukoplakia tidak diketahui, tetapi tembakau, baik merokok atau
mengunyah, dianggap sebagai penyebab utama gangguan ini.
Leukoplakia biasanya tidak berbahaya, tetapi kadang-kadang bisa serius. Meskipun
kebanyakan leukoplakia jinak, persentasenya sangat kecil untuk menunjukkan tanda-
tanda awal kanker mulut.
$eratosis al"eolar ridge -!#$. tidak secara luas diakui sebagai entitas
klinikopatologi yang berbeda, sering termasuk dalam studi leukoplakia oral -*L.,
dengan demikian berarti potensi premaligna. !l"eolar ridge keratosis -!#$. adalah
patch putih atau plak yang melibatkan pad retromolar atau edentulous al"eolar ridge
tampaknya berkembang sebagai respon terhadap gesekan kronis trauma.
kebanyakan lesi !#$ adalah hyperkeratoses jinak. Meskipun penelitian diperlukan
untuk mengkon)irmasi kurangnya potensi premaligna, hasil studi ini menunjukkan bahwa
peneliti harus mempertimbangkan tidak termasuk !#$ dari studi di *L. ,elain itu,
beberapa )itur sejarah pasien atau pemeriksaan klinis-seperti sejarah penggunaan
tembakau atau alkohol,sejarah lesi beberapa *L, sejarah lisan s9uamous cell carcinoma
atau "errucous klinis dapat menjadi potensi *L menyerupai kasus !#$.
I*.2 $aran
. (ilanjutkan penelitian yang berbasis epidemiologi tentang Leukoplakia
2. dilakukan riset-riset pengembangan untuk mengetahui kelainan-kelainan pada
gigi dan mulut.
Da"tar Pustaka
,ta)) M0. Leukoplakia -6> Eop 266+.. Fhttp?www.mayoclinic.comGhealthG
leukoplakiaG(,66+C>
,cully 0. /rytroplakia, leukoplakia, keratosis, and another potentially malignant lesions.
In *ral and MaDillo)acial Medicine, 2he &asis o) (iagnosis and 2reatment. ,idney,
2oronto. 266+? 2>=-'6C.
Han den /l@en !P, ,emmekrot &!, &ongers /M, ;uygen PL, Marres ;!? (iagnosis
and treatment o) the Pierre #obin se9uence? results o) a retrospecti"e clinical study and
re"iew o) the literature. /ur 5 Pediatr 266, 16-.?+=-C'.
#(urnal rea+'ng
Is alveolar ridge keratosis a true leukoplakia?
A clinicopathologic comparison of 2,153 lesions
Pemb'mb'ng,
Drg. Ernan' I $&.-rt
Drg. .ah/u $ $&.Pr(st
DI$U$UN -LEH ,
Tr' $an+'art' R'sk'/ana
LAB.0I0I DAN !ULUT
R$UD %AN#URUHAN %EPAN#EN
1A%ULTA$ %ED-%TERAN UNI*ER$ITA$ I$LA! !ALAN0
2212
Da"tar Is'
$ata Pengantar i
(a)tar Isi ii
&!& I Pendahuluan
. Latar &elakang
.2 #umusan Masalah
.' 2ujuan Penelitian
.+ Man)aat Penelitian
&!& II 2injauan Pustaka
2. Latar belakang penelitian 2
2.2 Masalah penelitian '
2.' $esimpulan penelitian +
&!& III Pembahasan
'. (e)inisi C
'.2 /tiologi C
'.' Mani)estasi klinis =
&!& IH Penutup
+. $esimpulan <
+.2 ,aran <
(a)tar pustaka 6
%ata Pengantar
!ssalamualaikum wr wb,
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat !llah swt atas segala nikmat
dan karunia-Eya. ,halawat dan salam semoga tercurah kepada #asulullah saw, keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya. !tas kehendak !llah sajalah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan telaah jurnal dengan judul A Is al"eolar ridge keratosis a true leukoplakia%
! clinicopathologic comparison o) 2,C' lesions3.
2elaah jurnal ini dibuat untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik Ilmu gigi dan
mulut, penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. $ritik dan
saran untuk penyempurnaan semoga telaah ini dapat berguna dan memberikan man)aat
bagi kita semua. !min.
:assalamualaikum wr wb,
Malang, ' januari 26
Penulis

You might also like