You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

Tahan Nafas, Tekanan Pernafasan dan Pernafasan Pada Orang








Kelompok B 19
Ketua : Vivi Vionita (1102012303)
Sekretaris : Yozhani Intan Tursina Putri (1102012312)
Anggota : Rachmat Putra P (1102010225)
Vilona Afrita Zilmi (1102012302)
Wandan Surya Kencana (1102012304)
William Sitner (1102012305)
Widia Satya Surya (1102012305)
Wina Hanriyani (1102012306)

Yunisa Trivarsary L.R.P (1102012314)



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2013-2014
Jl. Letjen Suprapto Cempaka Putih Timur Cempaka Putih Jakarta Pusat DKI Jakarta jakarta, DKI
Jakarta 10510, Indonesia
+62 21 4244574
2

Praktikum Fisiologi
Tahan Nafas, Tekanan Pernafasan dan Pernafasan Pada Orang

I. Pendahuluan
Tahan Nafas
Pada saat bernafas selalu terjadi 2 peristiwa, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan
ekspirasi (menghembuskan udara). Cepat lambatnya pernapasan manusia dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya sebagai berikut : umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh.
Fungsi pernpasan adalah untuk mengambil oksigen dari atmosfer kedalam sel-sel tubuh
dan untuk mentranspor karbon dioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer.
Organ-organ respiratorik juga berfungsi dalam produksi wicara dan berperan penting dalam
keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan hormonal
tekanan darah.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empat
mekanisme dasar, yaitu:
1. Ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan atmosfir
2. Diffusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah
3. Transport dari oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel
4. Pengaturan ventilasi

Ventilasi merupakan suatu proses pemindahan udara inspirasi ke dalam alveolar. Ventilasi
paru tersebut dipengaruhi oleh:
1. Volume paru
2. Resistensi terhadap aliran yang terjadi di dalam saluran nafas
3. Sifat elasitik atau daya kembang paru dan dinding dada

Volume paru normal sangat dipengaruhi oleh ukuran sistem pernapasan dan usia. Volume
paru pria juga lebih besar daripada wanita. Pada saat gerak badan, ambilan oksigen dapat
mencapai 4-6 liter per menit dan volume udara inspirasi per menit dapat meningkat sampai dua
puluh kali lipat. Keadaan ini dicapai dengan peningkatan volume tidal dan frekwensi
pernapasan

Compliance atau daya kembang paru adalah perubahan volume per liter yang disebabkan
oleh tiap perubahan satu unit cmHg. Daya kembang paru juga tergantung pada ukuran paru.
Jadi daya kembang bayi lebih kecil daripada orang dewasa, dan daya kembang orang yang
berbadan kecil juga berbeda dengan daya kembang orang yang berbadan besar.

volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kali
pernapasan normal. Besarnya 500 ml pada rata-rata orang dewasa.
2. Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelah volume
tidal, dan biasanya mencapai 3000 ml.
3

3. Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan
ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya 1100 ml.
4. Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah
ekspirasi kuat. Besarnya 1200 ml.

Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi menjadi empat
bagian, yaitu:
1. Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi. Besarnya
3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkat
ekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.
2. Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume residu.
Besarnya 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir
eskpirasi normal.
3. Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume
cadangan ekspirasi. Besarnya 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yang
dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dan
kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.
4. Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya 5800 ml,
adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi
paksa.

Breaking point merupakan keadaan dimana seseorang sudah tidak mampu lagi untuk
menahan napas. Keadaan ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar CO
2
sebagai hasil
dari proses aerob tubuh yang seharusnya dikeluarkan. Pada keadaan normal, perlu terjadi
keseimbangan antara tekanan O
2
dan CO
2
. Ketika seseorang menahan napas, tidak ada
keseimbangan antara jumlah O
2
dan CO
2
menyebabkan orang tersebut tidak mampu lagi
menahan nafas .

Tekanan Pernafasan

Inspirasi
Udara masuk ke paru karena P
Bar
> P
Paru
Pada saat inspirasi biasa P
Alveol
lebih negatif dari tekanan barometer atau
P
A
= - 1 mmHg (dibanding dengan P
bar
)
Jika P
Bar
= 760 mmHg P
A
= 759 mmHg
Pada saat inspirasi maksimal P
A
= - 80 mmHg

Ekspirasi
Udara keluar dari paru karena P
Bar
< P
Paru

Pada saat ekspirasi biasa P
A
= + 1 mmHg
Jika P
Bar
= 760 mmHg P
A
= 761 mmHg
Pada saat ekspirasi maksimal P
A
= + 100 mmHg



4

Pernafasan pada Orang
Pada orang dewasa sehat, rata-rata, jumlah maksimum udara yang dapat dikandung oleh
kedua paru adalah 5,7 liter pada pria (4,2 liter pada wanita). Bentuk anatomis, usia,
distensibilitas paru dan ada atau tidak adanya penyakit pernapasan mempengaruhi kapasitas
paru total ini. Secara normal, selama proses bernapas biasa, paru tidak pernah mengalami
pengembangan maksimum atau penciutan yang mendekati volume minimumnya. Dengan
demikian, secara normal paru mengalami pengembangan tingkat sedang selama siklus
pernapasan. Pada akhir ekspirasi biasa, paru masih mengandung sekitar 2.200 ml udara.
Selama satu kali bernapas biasa dalam keadaan istirahat, sekitar 500 ml udara dihirup dan
udara dalam jumlah yang sama dihembuskan, sehingga selama bernapas tenang volume paru
bervariasi antara 2.200 ml pada akhir ekspirasi dan 2.700 ml pada akhir inspirasi. Perubahan-
perubahan volume yang terjadi selama bernapas dapat diukur dengan menggunakan spirometer.


5

1. Tujuan
Tahan Nafas dan Tekanan Pernafasan
Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :
1. Menetapkan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan napas pada
berbagai kondisi pernapasan.
2. Menerangkan perbedaan lamanya menahan napas pada kondisi pernapasan yang
berbeda-beda.
3. Mengukur tekanan pernapasan dengan manometer air raksa dan manometer air.

Pernafasan Pada Orang
Dalam latihan ini akan dipelajari :
1. Kapasitas vital fungsional.
2. Kapasitas vital.
3. Kapasitas residu fungsional.
4. Kurva flow volume


6

2. Prosedur
1) Tahan Nafas
Alat
1. Stopwatch/arloji
2. Beberapa kantung plastik :
a. Yang kosong
b. Yang berisi O
2

c. Yang berisis CO
2
10%
3. Sfigmomanometer dan stetoskop
4. Alat analisis gas Fyrite : untuk CO
2

5. Manometer air raksa + botol perangkap
6. Manometer air

Tata Kerja
Tetapkanlah lamanya o.p dapat menahan napas (dalam detik) dengan cara menghentikan
pernapasan dan menutup mulut dan hidungnya sendiri sehingga tercapai breaking point pada
berbagai kondisi pernapasan seperti tercantum dalam daftar dibawah ini (berilah istirahat 5
menit antara 2 percobaan).
1. Pada akhir inspirasi biasa.
P- IV.1.1 Apa yang dimaksud dengan breaking point?
Breaking point adalah kemampuan seseorang untuk menahan napas sampai ia
tidak kuat lagi untuk menahannya.
P- IV.1.2 Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya breaking point?
Menurunnya tekanan oksigen dan meningkatnya tekanan karbondioksida.
2. Pada akhir ekspirasi biasa.
3. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat.
4. Pada akhir ekspirasi tunggal yang kuat.
5. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p bernapas dalam dan cepat selama 1
menit.
6. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastik berisi O
2
.
7. Pada akhir inspirasi tunggal setelah bernapas dalam dan cepat selama 3 menit dengan 3
kali pernapasan yang terakhir dari kantong plastik berisi O
2.

8. Pada akhir inspirasi yang kuat dari kantong plastik berisi CO
2
10%.
9. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari ditempat selama 2 menit.
10. Setelah breaking point pada percobaan nomor 9 tercapai, biarkanlah o.p bernapas lagi
selama 40 detik, kemudian tentukanlah berkali-kali lama menahan napas sesudah
inspirasi tunggal yang kuat dengan diselingi bernapas selama 40 detik sampai o.p
bernapas lagi dengan tenang seperti sebelum berlari.
7

P- IV.1.3 Bagaimana perubahan pO
2
dan pCO
2
dalam udara alveoli dan darah pada
waktu kerja otot dan dalam keadaan hiperventilasi?
Pada keadaan normal pO
2
dalam keadaan tinggi dan pCO
2
dalam keadaan
rendah. Saat terjadi kerja otot dan menyebabkan pO
2
tetap teatpi pCO
2

meningkat karena terjadi pembentukan CO
2
lebih banyak pada proses
pembentukan ATP oleh sel. Sebagai kompensasi dari kurangnya O
2
dalam tubuh,
maka tubuh mengalami hiperventilasi untuk meningkatkan PO
2
menyeimbangkan
PCO
2
.

2) Tekanan Pernafasan
Alat
1. Stopwatch/arloji
2. Beberapa kantung plastik :
a. Yang kosong
b. Yang berisi O
2

c. Yang berisis CO
2
10%
3. Sfigmomanometer dan stetoskop
4. Alat analisis gas Fyrite : untuk CO
2

5. Manometer air raksa + botol perangkap
6. Manometer air
Tata Kerja
A. Pengukuran tekanan pernapasan normal.
a. Suruh o.p bernapas biasa selama 1-2 menit.
b. Dengan tetap bernapas melalui hidung, hubungkanlah pipa kaca manometer air dengan
mulut o.p sehingga permukaan air dalam manometer naik turun mengikuti ekspirasi dan
inspirasi.
c. Catatlah besar tekanan inspirasi dan ekspirasi normal o.p.
B. Tekanan pernapasan maksimal.
a. Hubungkanlah pipa kaca manometer air raksa dengan mulut o.p melalui botol
perangkap.
b. Suruhlah o.p melakukan inspirasi dan ekspirasi sekuat-kuatnya beberapa kali sambil
menutup hidung. Permukaan air raksa dalam manometer akan naik turun mengikuti
inspirasi dan ekspirasi. Catatlah besar tekanan inspirasi dan ekspirasi maksimal o.p
P- IV.1.4 Apakah fungsi botol perangkap pada percobaan ini?
Untuk menangkap udara yang dikeluarkan oleh mulut dan untuk menentukan
tekanan inspirasi dan ekspirasinya.

8




3) Pernafasan Pada Orang
Alat:
Autospirometer AS 500 lengkap dengan peralatannya yang terdiri dari Autospirometer AS 500,
mouth piece, tranducer.
Tata Kerja :
Mula-mula dicatat data mengenai o.p yaitu jenis kelamin, umur, tinggi badan yang kemudian
dimasukkan kedalam alat. Setelah alat-alat siap, dihubungkan dengan listrik.
1. Pemeriksaan Kapasitas Vital Fungsional
Tekan FCV, setelah itu tekan start/stop, lalu dilihat pesan yang tertulis di LCD dan
dikerjakan:
a. Ekspirasi pelan-pelan.
b. Inspirasi maksimal.
c. Ekspirasi paksa.
d. Bernapas biasa.

2. Pemeriksaan Kapasitas Vital
Tekan VC/MVV, kemudian tekan start/stop lalu baca pesan yang tertulis di LCD. Kemudian
dilihat hasilnya di LCD.

3. Pemeriksaan Kapasitas Residu Fungsional
Seperti diatas, tetapi dilakukan pernapasan tenang selama 3 kali, kemudian ekspirasi
komplit, bila tidak stabil tidak terdapat pesan di LCD, tetapi bila stabil terdapat pesan dan
dilakukan pernapasan dangkal, ekspirasi komplit kemudian inspirasi penuh, dan lihat
hasilnya di LCD.

4. Pemeriksaan Kapasitas Pernapasan Maksimal
Tekan VC/MVV lalu tekan start/stop, perhatikan pesan pada LCD, bernapas biasa dan cepat
selama 12 detik.

5. Pemeriksaan Kurve Flow Volume
Tekan FVC, lalu start dan stop ditekan, dan lihat pesan di LCD yaitu napas semaksimal
mungkin diluar alat kemudian ekspirasi secepat-cepatnya dan sedalam-dalamnya kedalam
mouth piece yang dihubungkan dengan transducer. Dan setelah itu dilihat hasilnya dan bila
perlu direkam.
9





10

3. Hasil Praktikum
1) Tahan Nafas


2) Tekanan Pernafasan


3) Pernafasan Pada Orang


11

4. Kesimpulan

1) Tahan Nafas


2) Tekanan Pernafasan


3) Pernafasan Pada Orang

You might also like