mengorganisasi respons inflamasi nonspesifik : aktivasi fungsi makrofag sebagai fagosit dan bakterisid, serta sel fagosit lainnya; proses sitolitik atau sitotoksik spesifik terhadap sasaran yang mengandung antigen. meningkatkan fungsi sel B untuk memproduksi antibodi meningkatkan fungsi subpopulasi limfosit T baik sel Th/penginduksi maupun sel Tc/sel supresor meregulasi respons imun dengan mengadakan regulasi negatif dan regulasi positif terhadap respons imun. Peran imunitas selular Penting melawan infeksi virus dan bakteri intra-selular e.g. Mycobacterium tuberculosis, Legionella pneumophila, Listeria monocytogenes, Salmonella typhi
Penting menginduksi imun memori Memodulator respon imun . APC 1. Ag diproses oleh APC Sel T 2.Terikat dengan APC Sel T mengenal Ag yg sesuai MHC I / II Peptida Resp Ag MEKANISME IMUNITAS SELULAR T helper T sitotoksik T memori 3. Sel T terstimulasi
1.Sel T memproduksi sitokin 2.Sitokin mengikuti sifat sel 3.Sel T proliferasi dan diferensiasi Sitokin APC Sel T IMUN SELULAR Sel T aktif Sel T helper (Th)
Berperan sangat penting misalnya produksi Ab dari sel B
Sel T sitotoksik (cTL)
Membunuh sel yang mengandung Ag secara langsung / tidak langsung Sel T memori
Menetap di sirkulasi & Jar. limfoid bertahan beberapa tahun Sel limfosit T Sel-T Helper T H2 -cell Terutama mengaktivasi sel-B dan mempromosikan Imunitas humoral T H1 -cell Terutama mengaktivasi sel-T dan mempromosikan Imunitas seluler Undifferentiated T-lymphocyte Target cell Cytokines Cytokines Sel-T Cytotoxic (CTLs) CTL RESPONS IMUN SELULAR DALAM KLINIK Hipersensitivitas kulit tipe lambat (reaksi tipe IV) : pernah kontak dengan antigen tertentu (bakteri mikobakterium, virus, fungus, obat dll) dipaparkan kembali reaksi berupa eritema, indurasi pada kulit atau peradangan pada tempat antigen berada setelah beberapa hari kemudian.
Pada penyakit infeksi intraseluler (bakteri, virus, jamur, parasit dan protozoa ) : mis. kavitas dan granuloma pada infeksi Mycobacterium tuberculosis, lesi granulomatosa pada kulit penderita lepra. Limfokin yang dilepaskan sel Td mengakibatkan terjadinya granuloma dan sel yang mengandung antigen akan mengalami lisis oleh sel Tc dan sel killer lainnya. DALAM KLINIK Imunitas selular pada penyakit autoimun : dalam ontogeni sel T autoreaktif dihancurkan dalam timus keadaan normal diperkirakan sel T autoreaktif ini tetap ada (jumlah kecil, dapat dikendalikan oleh mekanisme homeostatik) homeostatik ini terganggu penyakit autoimun Kunci sistem pengendalian homeostatik : pengontrolan sel T penginduksi/Th Sel T penginduksi/Th dapat menjadi tidak responsif terhadap sel T supresor merangsang sel T autoreaktif yang masih bertahan hidup atau sel Tc gagalnya autoantigen dipresentasikan ke sel T Jika ada gangguan sel T supresor / gagal menghilangkan sel T autoreaktif / gagal mempresentasikan autoantigen pada masa perkembangan penyakit autoimun .
.DALAM KLINIK Reaksi graft versus host : disebabkan sel imunokompeten donor terhadap jaringan resipien reaksi berupa kelainan kulit (makulopapular, eritroderma, bula dan deskuamasi), kelainan pada hati dan traktus gastrointestinal
Penolakan jaringan transplantasi : jaringan yang tadinya mulai tumbuh berhenti tumbuh reaksi imunitas selular karena adanya antigen asing disebabkan sel T resipien mengenal antigen kelas I dan II donor yang berbeda dengan antigen diri sama seperti pengenalan antigen asing di antara celah domain molekul MHC
.DALAM KLINIK Penolakan sel tumor simunitas sama dgn pada penolakan jaringan transplantasi bukan satu-satunya cara untuk hambat pertumbuhan sel tumor, imunitas humoral juga berperan
UJI IN VIVO FUNGSI IMUNITAS SELULAR : reaksi tipe lambat oleh antigen yang pernah dikenal, misalnya tuberkulin, kandida, toksoid tetanus, streptokinase, dan antigen virus mumps Antigen disuntikkan intradermal dinilai apakah terjadi indurasi pada tempat antigen dimasukkan
Kesimpulan : pertahanan terhadap Bakteri Non spesifik Fagositosis membatasi multiplikasi Imunitas spesifik 1. Imunitas humoral Netralisasi toksin 2. Fagositosis di > 3. Komplemen diaktifkan
Virus Non spesifik Interferon menghambat replikasi Imunitas spesifik 1 Ab menghambat virus di sirkulasi 2 Sel T memusnah kan sel yg terinfeksi virus
Kesimpulan imunitas selular Penting memusnahkan Ag intraselular Merusak sel yang sudah terinfeksi virus,dengan produksi interferon Memusnahkan sel terinfeksi Ag intraselular T sitotoksik langsung memusnahkan virus Sel Th mengatur respon imun selular dan humoral