Vindita Mentari, S.Ked Bian Rahmadi Medikanto, S.Ked M. Rizki Darmawan M, S.Ked Charla Gutri, S.Ked
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS 2014 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Salah satu hasil Konvensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa- Bangsa tahun 2000. mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) pada tahun 2015. untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dunia dengan delapan sasaran MDGs. RUMUSAN MASALAH Apa yang dimaksud dengan Millenium Development Goals (MDGs)? Apa sajakah target dari Millenium Development Goals (MDGs)? Bagaimana strategi global untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs)? Bagaimana pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia saat ini?
TUJUAN Mempelajari tentang Millenium Development Goals (MDGs) Mengetahui target pada Millenium Development Goals (MDGs) Mengetahui strategi global untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) Mengetahui indikator tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) baik secara global maupun khusus di Indonesia Mengetahui pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) secara global saat ini
BAB II PEMBAHASAN PENGERTIAN Millennium Development Goals (MDGs) atadalah sebuah paradigma pembangunan global, dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000 Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai delspan buah sasaran pembangunan MDGs sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat Sedangkan negara- negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs. Negera-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem Target 1A: Menurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan menjadi setengahnya antara 1990-2015. Target 1B: Menyediakan seutuhnya Pekerjaan yang produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum muda. 2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua Pertama, untuk tingkat partisipasi di sekolah dasar, Indonesia telah mencapai angka 94,7%. Berdasarkan kondisi ini, kita dapat mencapai target 100% pada 2015. Indikator kedua berkaitan dengan kelulusan, yaitu proporsi anak yang memulai kelas 1 dan berhasil mencapai kelas 5 sekolah dasar. Indikator ketiga untuk tujuan ini adalah angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun Target 2A: Memastikan bahwa pada 2015 semua anak di manapun, laki laki maupun perempuan akan bisa menyelesaikan pendidikan dasar secara penuh. Terdapat dua indikator yang relevan. 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan, lebih baik pada 2005, dan di semua jenjang pendidikan paling lambat tahun 2015 . Yang menjadi indikator utama adalah rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi. Indikator kedua adalah rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki untuk usia 15-24 tahun. Disini pun, tampaknya kita telah mencapai target dengan rasio 99,9%. Indikator ketiga adalah sumbangan perempuan dalam kerja berupah di sektor non-pertanian. Disini kita masih jauh dari kesetaraan. Nilainya saat ini hanya 33%. Indikator keempat adalah proporsi perempuan di dalam parlemen, dimana proporsinya saat ini hanya 11,3%. 4. Menurunkan angka kematian anak Target 4A: Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya antara 1990 dan 2015 indikator utama tujuan ini adalah angka kematian anak di bawah lima tahun (balita). Indikator kedua adalah proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak. Di Indonesia perlu ditingkatkan lagi. 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Memerangi HIVdan AIDS, malaria serta penyakit lainnya
Target 6B: Tersedianya akses universal untuk perawatn terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan, pada 2010.Untuk target ini, belum ada data tersedia. Target 6C: Menghentikan dan mulai membalikkan kecenderungan persebaran malaria dan penyakit- penyakit utama lainnya pada 2015 Malaria Tingkat kejadian hingga 18.6 juta kasus per tahun. Jumlah ini mungkin sudah turun
7.Memastikan kelestarian lingkungan Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program negaraserta mengakhiri kerusakan sumber daya alam. Target 7B: Mengurangi laju hilangnya keragaman hayati, dan mencapai pengurangan yang signifikan pada 2010 Target 7C: Menurunkan separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses yang berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar pada 2015 PENCAPAIAN MDGs di ASEAN dan INDONESIA Waktu untuk mencapai sasaran- sasaran Millennium Development Goals (MDG) tinggal dua tahun lagi. Dari delapan goals yang ditetapkan, lima goals yaitu MDG 4, 5, 6 dan 7 terkait erat dengan kesehatan MDGs butir 4 Strategi terkait MDG-4 untuk menurunkan angka kematian balita 2/3 dari kondisi tahun 1990.
Status kesehatan anak Indonesia semakin membaik. Hal ini ditunjukkan oleh semakin rendahnya angka kematian neonatal, bayi, dan balita (Bappenas, 2012).
Angka kematian balita menurun dari 97 per seribu kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 44 per seribu kelahiran hidup pada tahun 2007. Angka kematian bayi turun dari 68 per seribu kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi hanya 34 per seribu kelahiran hidup (2007).
Angka kematian neonatal juga menurun dari 32 per seribu kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 19 per seribu kelahiran hidup pada tahun 2007.
Gambar 1. Angka kematian anak di negara ASEAN (EASCAB Programme, 2011)
62 49 38 30 24 0 10 20 30 40 50 60 70 1990 1995 2000 2005 2010 MDGs butir 5 Terkait MDGS-5 yaitu Menurunkan Angka Kematian Ibu, masih diperlukan kerja keras dan kerja cerdas untuk menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup (Endang Rahayu Sedyaningsih, 2012). Gambar 2. Angka kematian ibu di negara ASEAN (EASCAB Programme, 2011)
291 257 233 194 146 0 50 100 150 200 250 300 350 1990 1995 2000 2005 2010 Di Indonesia, Angka kematian ibu menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Bappenas, 2012).
Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan angka kematian adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Gambar 3. Pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih di Indonesia (Bappenas, 2012)
MDGs butir 6 Terkait MDG-6 untuk HIV-AIDS, TB dan Malaria, Kemenkes masih menghadapi kendal Pengendalian penyebaran dan penurunan jumlah kasus HIV-AIDS; Penggunaan kondom pada kelompok risiko tinggi; Peningkatan pengetahuan tentang HIV- AIDS. Gambar 4. Angka insiden penyakit malaria di negara ASEAN (EASCAB Programme, 2011)
755 470 358 321 198 - 100 200 300 400 500 600 700 800 1990 1995 2000 2005 2010 Incidence of malaria Gambar 5. Angka insiden penyakit malaria di negara ASEAN (EASCAB Programme, 2011)
MDGs butir 7 Pencapaian MDG-7 ini sangat penting bagi kesehatan masyarakat, karena kualitas air dan sanitasi merupakan faktor risiko berbagai penyakit menular (Endang Rahayu Sedyaningsih, 2012). Sasaran pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 Perilaku hidup sehat Lingkungan sehat Upaya kesehatan Manajemen pembangunan kesehatan Derajat kesehatan BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari delapan sasaran di atas, adanya MDGs bertujuan untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat Indonesia dalam hal kesehatan. Dengan terwujudnya MDGs, diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Dalam pencapaiannya, MDGs mengalami beberapa hambatan seperti pembangunan infrastruktur atau pelayanan kesehatan yang masih belum merata, kurangnya pendidikan masyarakat mengenai perilaku hidup sehat, serta masalah dalam kelancaran program KB.
SARAN Secara umum, cita-cita yang hendak dicapai dalam MDGs sudah sangat baik, sehingga komitmen di setiap Negara anggota yang menandatangani deklarasi MDGs ini memang sangat diperlukan. Negara sebaiknya dapat menggerakkan seluruh sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola sumber daya alam (SDA) di negaranya agar tujuan MDGs dapat tercapai sesuai dengan target yang telah disepakati. DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2012. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Pusat Statistik. 20XX. Indikator MDGs. Diakses pada April 2014 <http://mdgs-dev.bps.go.id/> Badan Pusat Statistik. 20XX. Millenium Development Goals. Diakses pada April 2014 <http://mdgs-dev.bps.go.id/publikasi/download/buku12/download.php?file=BAB%20I.pdf> Badan Pusat Statistik. 20XX. Millenium Development Goals. Diakses pada April 2014 <http://mdgs-dev.bps.go.id/main.php?link=indikator_ina&goal=8> EASCAB Programme, 2011. First ASEAN Statistical Report on MDGs Indicators. Manila: ASEAN Secretariat Paper Millennium Development Goals 2000-2015. Diakses tanggal 11 Maret 2011.http://www.betterbytheyear.org/downloads/Millennium United Nation. 2013. Millenium Development Goals: 2013 Progress Chart. Disitasi pada 13 September 2013 <http://www.un.org/millenniumgoals/pdf/report-2013/2013_progress_english.pdf> United Nation. 2013. The Millenium Development Goals Report. Disitasi pada 13 September 2013. <http://mdgs.un.org/unsd/mdg/Resources/Static/Products/Progress2013/English2013.pdf> Surbakti dkk, n.d. Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Beberapa Daerah di Indonesia. Syafrudin, SKM. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Trans Info Media : Jakarta.