You are on page 1of 6

5.

jelaskan factor terjadinya pematangan seviks


farmakologis
1. prostaglandin ( melelui sejumlah mekanisme yang berbeda)
2 .misoprostol
3. mifepristone (agen anti progesterone, menghambat kontraksi uterus
4. relaksin (hormone relaksin)
5. oksitoksin (agen farmakologi)
Non farmakologi
1. suplemen herbal (pertumbuhan pesat suplementasi herbal )
2. astrol oil
3. hubungan seksual (merangsang)
4. sirkulasi payudara (merangsang kontraksi)
5. akupuntur!sirkulasi saraf
". modalitas mekanis
#ritikan untuk kelompok 5 no.5 (kiki khaleda) dari kelompok 4 ($gista
%ahliana) &
'idak dijelaskan penjabaran dari faktor(faktor pematangan ser)ik tersebut.
*ehingga, kurang difahami oleh pembaa. *aran saya, faktor(faktor tersebut
dijelaskan. *ehingga pembaa dapat memahami faktor(faktor tersebut.
%isini, saya ingin menambahkan &
+armakologis
1. ,rostaglandin
,rostaglandin bereaksi pada ser)iks untuk membantu pematangan ser)iks melalui sejumlah
mekanisme yang berbeda. -a menggantikan substansi ekstraseluler pada ser)iks, dan ,./2
meningkatkan akti)itas kolagenase pada ser)iks. -a menyebabkan peningkatan kadar elastase,
glikosaminoglikan, dermatan sulfat, dan asam hialuronat pada ser)iks. 0elaksasi pada otot
polos ser)iks menyebabkan dilatasi. ,ada akhirnya, prostaglandin menyebabkan peningkatan
kadar kalsium intraseluler, sehingga menyebabkan kontraksi otot miometrium.0isiko yang
berhubungan dengan penggunaan prostaglandin meliputi hiperstimulasi uterus dan efek
samping maternal seperti mual, muntah, diare, dan demam. *aat ini, kedua analog
prostaglandin tersedia untuk tujuan pematangan ser)iks, yaitu gel dinoprostone (,repidil) dan
dinoprostone inserts (1er)idil). ,repidil mengandung 2,5 mg gel dinoproston, sementara
1er)idil mengandung 12 mg dinoprostone dalam bentuk pessarium.
2. 3isoprostol
3isoprostol (Cytotec) merupakan ,./ sintetis, analog yang ditemukan aman dan tidak mahal
untuk pematangan ser)iks, meskipun tidak diberi label oleh Food and drug administration di
$merika *erikat untuk tujuan ini. ,enggunaan misoprostol tidak direkomendasikan pada
pematangan ser)iks atau induksi persalinan pada 4anita yang pernah mengalami persalinan
dengan seksio sesaria atau operasi uterus mayor karena kemungkinan terjadinya ruptur uteri.
5anita yang diterapi dengan misoprostol untuk pematangan ser)iks atau induksi persalinan
harus dimonitor denyut jantung janin dan akti)itas uterusnya di rumah sakit sampai penelitian
lebih lanjut mampu menge)aluasi dan membuktikan keamanan terapi pada pasien.

3. 3ifepristone
3ifepristone (Mifeprex) adalah agen antiprogesteron. ,rogesteron menghambat kontraksi
uterus, sementara mifepristone mela4an aksi ini. $gen ini menyebabkan peningkatan asam
hialuronat dan kadar dekorin pada ser)iks.

%ilaporkan 1ohrane, ada 6 perobaan yang
melibatkan 574 4anita yang menggunakan mifepristone untuk pematangan ser)iks. 8asilnya
menunjukkan bah4a 4anita yang diterapi dengan mifepristone enderung memiliki ser)iks
yang matang dalam 49 sampai 7" jam jika dibandingkan dengan plasebo. *ebagai tambahan,
para 4anita ini enderung melahirkan dalam 4aktu 49(7" jam dan tidak dilakukan seksio
sesaria. Namun demikian, hanya sedikit informasi yang tersedia mengenai luaran janin dan
efek samping pada ibu: sehingga tidak ukup mendukung bukti keamanan mifepristone dalam
pematangan ser)iks.
4. 0elaksin
8ormon relaksin diperkirakan dapat mendukung pematangan ser)iks. ;erdasarkan e)aluasi
telaah 1ohrane mengenai hasil dari 4 penelitian yang melibatkan 2"6 4anita disimpulkan
bah4a kurangnya dukungan dalam penggunaan relaksin saat ini, sehingga masih dibutuhkan
penelitian lebih lanjut mengenai agen(agen induksi persalinan.
5. <ksitosin
<ksitosin merupakan agen farmakologi yang lebih disukai untuk menginduksi persalinan
apabila ser)iks telah matang. #onsentrasi oksitosin dalam plasma serupa selama kehamilan
dan selama fase laten dan fase aktif persalinan, namun terdapat peningkatan yang bermakna
dalam kadar oksitosin plasma selama fase akhir dari kala -- persalinan. #onsentrasi oksitosin
tertinggi selama persalinan ditemukan dalam darah tali pusat, yang menunjukkan bah4a
adanya produksi oksitosin yang bermakna oleh janin selama persalinan. <ksitosin endogen
diesekresikan dalam bentuk pulsasi selama persalinan spontan, hal ini tampak dalam
pengukuran konsentrasi oksitosin plasma ibu menit per menit.
",3"(6
*eiring dengan perkembangan kehamilan, jumlah reseptor oksitosin dalam uterus
meningkat (122 kali lipat pada kehamilan 32 minggu dan 322 kali lipat pada saat persalinan).
<ksitosin mengaktifkan jalur fosfolipase 1(inositol dan meningkatkan kadar kalsium
ekstraseluler, menstimulasi kontraksi otot polos miometrium. ;anyak studi aak yang
terkontrol dengan penggunaan plasebo memfokuskan penggunaan oksitosin dalam induksi
persalinan. %itemukan bah4a regimen oksitosin dosis rendah (fisiologis) dan dosis tinggi
(farmakologis) sama(sama efektif dalam menegakkan pola persalinan yang adekuat.
Non farmakologi
1. *uplemen 8erbal
%engan pertumbuhan yang pesat dalam industri suplementasi herbal, tidak mengherankan
bila pasien pun membutuhkan informasi mengenai agen(agen alternatif yang digunakan untuk
induksi persalinan. $gen(agen yang umum digunakan meliputi minyak bunga ma4ar, black
haw, blue cohosh, dan daun raspberry merah. 3eskipun minyak bunga ma4ar merupakan
terapi yang paling sering digunakan oleh bidan,

masih belum jelas apakah substansi ini dapat
mematangkan ser)iks atau menginduksi persalinan. Black haw yang digambarkan memiliki
efek uterotonika,

digunakan untuk mempersiapkan 4anita yang sedang dalam persalinan.
Black cohosh memiliki mekanisme aksi yang sama, sementara blue cohosh dapat
menstimulasi kontraksi uterus. %aun raspberry merah digunakan untuk meningkatkan
kontraksi uterus saat a4al persalinan. 0isiko dan manfaat agen(agen ini masih belum
diketahui karena kualitas bukti(bukti yang diperoleh didasarkan pada tradisi penggunaan
yang lama pada populasi tertentu

dan laporan kasus yang berupa anekdot. *atu(satunya
kesimpulan yang bisa diperoleh saat ini adalah bah4a peranan terapi herbal dalam
pematangan ser)iks atau induksi persalinan masih belum jelas.
2. 1astor oil (minyak meria), 3andi $ir 8angat, dan /nema
Castor oil, mandi air hangat, dan enema juga direkomendasikan untuk pematangan ser)iks
dan induksi persalinan. 3ekanisme aksinya masih belum jelas. Castor oil (minyak meria)
merupakan ekstrak dari Riccinus communis dan terutama mengandung asam riinoleat
mentah. 3ekanisme pasti bagaimana minyak meria menstimulasi persalinan masih belum
diketahui. *enya4a ini dikenal dapat menstimulasi peristaltik usus dengan menghambat
absorpsi elektrolit meskipun mekanisme ini tidak berhubungan dengan induksi persalinan.
#emungkinan besar ini merupakan suatu proses yang dimediasi oleh prostaglandin. 'elaah
pustaka menunjukkan bah4a pernah dilakukan suatu studi yang lemah yang melibatkan 122
responden yang meneliti castor oil dibandingkan dengan tanpa terapi. 3eskipun tidak tampak
adanya perbedaan dalam luaran obstetri maupun neonatus, semua 4anita yang mengkonsumsi
castor oil dilaporkan merasa mual(mual. ;anyak ahli obstetri dan bidan telah menggunakan
minyak meria yang dikombinasikan dengan enema dan meyakini bah4a ia membantu
inisiasi persalinan. Namun ini hanya diyakini sebagai mitos belaka dan sampai saat ini, tidak
ada bukti yang mendukung penggunaan ketiga modalitas terapi ini sebagai metode yang
sesuai untuk pematangan ser)iks dan induksi persalinan.
3. 8ubungan *eksual
8ubungan seksual umumnya direkomendasikan untuk merangsang timbulnya a4al
persalinan. 8al ini antara lain disebabkan karena hubungan seksual biasanya melibatkan
stimulasi puting dan payudara, yang dapat merangsang pelepasan oksitosin. *elain itu dengan
penetrasi, segmen ba4ah rahim distimulasi. *timulasi ini menyebabkan pelepasan
prostaglandin lokal. 1airan semen pria mengandung prostaglandin, yang bertanggung ja4ab
dalam proses pematangan ser)iks 'oth dkk dalam penelitiannya menemukan bah4a
hubungan seksual dengan ejakulasi menyebabkan peningkatan konsentrasi prostaglandin
dalam mukus ser)iks sebanyak 12 sampai 52 kali lipat. #onsentrasi prostaglandin yang tinggi
teratat
(/)idene le)el ;, telaah sistematis dari uji klinis non aak terkontrol) ,ada keadaan plasenta
pre)ia, peah ketuban, atau infeksi genital yang aktif, hubungan seksual tidak dianjurkan baik
pada kehamilan preterm maupun atermdalam 2 sampai 4 jam setelah ejakulasi dan tetap
terdeteksi selama lebih dari 12 jam.

<rgasme pada 4anita juga menyebabkan kontraksi
uterus. %ari telaah 1ohrane, hanya ada satu studi pada 29 4anita yang menghasilkan sangat
sedikit data yang bermanfaat, sehingga peranan hubungan seksual sebagai metode untuk
merangsang timbulnya persalinan masih belum jelas.
4. *timulasi ,ayudara
*timulasi payudara ini telah direkomendasikan sejak =aman 8iporates dan diyakini dapat
merangsang timbulnya kontraksi uterus dan inisiasi persalinan.

,emijatan payudara dan
stimulasi payudara tampaknya memfasilitasi pelepasan oksitosin dari kelenjar hipofisis
posterior. 'eknik yang paling sering dilakukan yaitu pemijatan dengan lembut pada payudara
atau kompres hangat pada payudara selama satu jam, tiga kali sehari. <ksitosin dilepaskan,
dan banyak studi yang menunjukkan bah4a denyut jantung janin abnormal yang timbul
serupa dengan yang terjadi pada uji oksitosin pada kehamilan risiko tinggi. 0asio yang
abnormal ini mungkin disebabkan karena penurunan perfusi plasenta dan hipoksia janin. %ua
studi yang ukup lemah dilakukan pada tahun 1762an dan 1792an menunjukkan perbedaan
pada kedua kelompok inter)ensi, tetapi desain penelitian yang lemah menyebabkan buktinya
kurang adekuat untuk mendukung suatu kesimpulan bah4a stimulasi payudara merupakan
metode yang )iabel dalam menginduksi persalinan.
5. $kupungtur ! *timulasi *yaraf 'ranskutaneus
$kupungtur merupakan teknik insersi jarum yang sangat halus ke dalam lokasi tujuan
tertentu dengan harapan menegah atau mengobati penyakit. %alam sistem kedokteran 1ina,
diyakini bah4a akupungtur menstimulasi saluran hi atau energi. /nergi ini mengalir melalui
12 meridian, dengan titik(titik tujuan di
sepanjang meridian ini. 3asing(masing titik diberi nama dan nomor dan dihubungkan dengan
sistem organ atau fungsi spesifik.
%alam ilmu kedokteran ;arat, diyakini bah4a akupungtur dan stimulasi syaraf transkutaneus
('/N*) dapat menstimulasi pelepasan prostaglandin dan oksitosin. *ebagian besar studi yang
melibatkan akupungtur desainnya lemah dan tidak memenuhi kriteria analisis berdasarkan
1ohrane. %ibutuhkan suatu uji klinik terkontrol (01') yang desainnya baik diperlukan
untuk menge)aluasi peranan akupungtur dan '/N* dalam induksi persalinan.

(/)idene le)el
;, telaah sistematis non(01')
". 3odalitas 3ekanis
*emua modalitas mekanis bekerja dalam mekanisme aksi yang serupa disebut juga sebagai
bentuk penekanan lokal yang menstimulasi pelepasan prostaglandin.

0isiko yang
berhubungan dengan metode ini meliputi infeksi (endometritis dan sepsis neonatus
dihubungkan dengan dilator osmotik alamiah), perdarahan, peah ketuban, dan solusio
plasenta.

You might also like