You are on page 1of 3

Hernia

penonjolan (protrusi) isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga bersangkutan

Anamnesis :
benjolan yang bervariasi ukurannya, dapat hilang saat berbaring, dan timbul
saat adanya tahanan (mengejan)
nyeri tumpul lokal namun terkadang tajam
saat pasien berbaring bersandar dan hernia berkurang
secara khas, kantung hernia dengan isinya membesar dan mengirimkan
impuls yang dapat teraba jika pasien mengejan atau batuk

Komplikasi !!
Nyeri kolik, muntah, distensi abdomen, konstipasi, tidak bisa kentut, benjolan tidak
dapat direposisi, rasa nyeri yang menetap pada hernia, demam, takikardi

Pemeriksaan Fisik :
a. Inspeksi
Daerah inguinalis pertama-tama diperiksa dengan inspeksi. Pasien diperiksa
dalam keadaan berdiri dan diminta untuk mengejan, Pada saat pasien
mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan
di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Ini juga
dilakukan untuk membedakan dengan limfadenopati. Benjolan yang terlihat
di atas lipat paha menunjukkan hernia inguinalis, sedang di bawah lipat paha
menunjukkan hernia femoralis. Pada hernia yang telah terjadi incarserata
atau strangulasi maka disekitar hernia akan terlihat eritema dan udema.
b. Auskultasi
Auskultasi pada hernia ditentukan oleh isi dari hernia, jika isi dari hernia
adalah usus maka akan terdengar peristaltik usus. Sedangkan jika isi hernia
omentum tidak akan terdengar apa-apa.
c. Palpasi
Pada palpasi akan teraba benjolan berbatas tegas, bisa lunak atau kenyal
tergantung dari isi hernia tersebut. Untuk membedakan hernia inguinalis
lateralis dan medialis dapat digunakan 3 cara:
Finger test.
Untuk palpasi menggunakan jari telunjuk atau jari kelingking pada
anak dapat teraba isi dari kantong hernia, misalnya usus atau
omentum (seperti karet). Dari skrotum maka jari telunjuk ke arah
lateral dari tuberkulum pubicum, mengikuti fasikulus spermatikus
sampai ke anulus inguinalis internus. Dapat dicoba mendorong isi
hernia dengan menonjolkan kulit skrotum melalui anulus eksternus
sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau
tidak. Pada keadaan normal jari tidak bisa masuk. Dalam hal hernia
dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam anulus
eksternus, pasien diminta mengedan. Bila hernia menyentuh ujung
jari berarti hernia inguinalis lateralis, dan bila hernia menyentuh
samping ujung jari berarti hernia inguinalis medialis.
Siemen test
Dilakukan dengan meletakkan 3 jari di tengah-tengah SIAS dengan
tuberculum pubicum dan palpasi dilakukan di garis tengah, sedang
untuk bagian medialis dilakukan dengan jari telunjuk melalui skrotum.
Kemudian pasien diminta mengejan dan dilihat benjolan timbal di
annulus inguinalis lateralis atau annulus inguinalis medialis dan
annulus inguinalis femoralis.
Thumb test
Sama seperti siemen test, hanya saja yang diletakkan di annulus
inguinalis lateralis, annulus inguinalis medialis, dan annulus inguinalis
femoralis adalah ibu jari.
Pada anak kecil pada saat palpasi dari corda maka akan teraba corda
yang menebal, saat mengejan, yang mudah dilakukan dengan
menggelitik anak. Maka akan teraba seperti benang sutra yang
dikumpulkan (silk sign).
Diapanoskopi
Untuk melihat apakah ada cairan atau tidak, dilakukan untuk
membedakan dengan hidrocele testis. Caranya dengan menyinari
scrotum dengan senter yang diletakkan di belakang scrotum. Pada
pemeriksaan transluminasi didapatkan hasil negatif karena hernia
berisi usus, omentum atau organ lainnya, bukan cairan.



Penanganan di IGD (pada kasus hernia dengan komplikasi inkarserata maupun
strangulata)
Sedasi dan analgetik untuk mencegah nyeri
Istirahatkan pasien untuk mencegah peningkatan tekanan intraabdominal
Menurunkan tekanan intraabdominal dengan pemasangan NGT
Pengawasan pasien pada saat muntah untuk mencegah aspirasi
Posisi trendelenburg dengan sudut 15-20
Hidrasi dengan cairan kristaloid dan monitor balance cairan
Puasakan dan konsul bedah

You might also like