You are on page 1of 48

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Jawa Barat menempati urutan terendah peringkat provinsi yang
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Pulau Jawa.
Prevalensi PHBS Jabar sebesar 3!"#! di bawah standar nasional yang
men$apai 3%!#. &epala 'inas &esehatan ('inkes) Jawa Barat dr. Hanny
(onosulistyo Sp.).*.(&) mengatakan bahwa peringkat Jabar di Pulau Jawa
dibandingkan dengan provinsi lain memang terendah pada $apaian PHBS.
Bahkan! angkanya masih selisih sedikit dengan standar nasional. +ntuk
memperbaiki peringkat! 'inkes Jabar menargetkan pemberdayaan sekolah
sebagai pranata awal pendidikan PHBS kepada para siswa. Pendidikan
kesehatan se,ak dini men,adi lebih e-ekti- daripada merubah perilaku
masyarakat dewasa. (+P.' /ankes Pangalengan! 0112)
PHBS tatanan institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan
peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan
institusi pendidikan. (.im 'inkes Sulsel! 0113)
4ndikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau
permasalahan kesehatan di institusi pendidikan. 4ndikator institusi pendidikan
adalah S' negeri maupun swasta. Sasaran PHBS tatanan institusi pendidikan
adalah sekolah dan siswa. (.im 'inkes Sulsel! 0113)
Siswa sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu di,aga!
1
0
ditingkatkan! dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain be-ungsi sebagai
tempat pembela,aran! ,uga dapat men,adi tempat yang berpotensi ter,adinya
penularan penyakit ,ika tidak dikelola dengan baik. Jumlah siswa sekolah
yang $ukup besar yaitu sepertiga ,umlah penduduk dan usia sekolah
merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai5nilai PHBS. )leh karena
itu siswa sekolah sebagai agen perubahan untuk mempromosikan perilaku
hidup bersih dan sehat! baik di lingkungan sekolah! keluarga dan masyarakat.
('epkes (4! 011%)
Hasil (iset &esehatan 'asar ((iskesdas) 011! seperti yang disampaikan
+S64'! menyatakan kematian balita dan anak5anak 4ndonesia terbesar adalah
akibat diare dan 4n-eksi Saluran Perna-asan 6kut (4SP6). (Siman,untak! 0112)
Penyakit diare men,adi penyebab kematian nomor dua pada balita!
nomor tiga pada bayi! dan nomor lima pada semua umur. Penyebab utama
diare adalah minimnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Salah
satunya karena kurangnya pemahaman mengenai $ara men$u$i tangan dengan
sabun se$ara baik dan benar menggunakan air bersih mengalir. 6dapun!
berdasarkan ka,ian 7H)! $u$i tangan memakai sabun dapat mengurangi
angka diare hingga "#. Sta- 'ivisi &edokteran 6nak 6l-red 4 'upont
Hospital -or 8hildren 7ilmington 9ary : *avin 9' mengatakan bahwa
kuman5kuman seperti bakteri dan virus dapat berpindah dengan beberapa $ara!
terutama saat menyentuh tangan yang kotor atau ketika mengganti popok bayi.
(Saroso! 011)
0
3
'ata 'inas &esehatan &ota Bandung men$atat! sepan,ang tahun 011
sebanyak 33.;%0 warga &ota Bandung mengalami diare. .ren penderita diare
terus meningkat! sampai pertengahan tahun 011%! diare sudah menyerang
"2.233 orang! dan ;.111 di antaranya merupakan penderita usia anak5anak.
9enurut dokter Handrawan <adesul tahun 0112! yang dikutip oleh 6<
dalam artikel kompas menyebutkan bahwa puluhan penyakit yang ditularkan
lewat tangan yang kotor bisa di$egah dengan $u$i tangan. 'iare sendiri telah
membunuh dua ,uta anak balita setiap tahun dan men,adi penyebab kematian
balita nomor dua. (6<! 0112)
Padahal penyakit diare merupakan penyakit yang pen$egahannya
tergolong sangat sederhana yaitu hanya dengan men$u$i tangan. Sebuah riset
membuktikan bahwa men$u$i tangan dengan sabun merupakan $ara termurah
dan termudah untuk membasmi kuman dan bakteri penyebab diare.
(9oernantyo! 0113)
Berdasarkan (ekapitulasi 'inas &esehatan &ab. Sumedang mengenai
:aporan Program P0 'iare Bulan Januari s=d 'esember .ahun 0112! ,umlah
penderita diare terbesar di &ab. Sumedang adalah di wilayah Situ! dengan
perin$ian sebagai berikut> bulan Januari penderita diare sebanyak 03; orang!
?ebuari 030 orang! 9aret 003 orang! 6pril 001 orang! 9ei 00 orang! Juni
3;% orang! Juli "1 orang! 6gustus 0"0 orang! September 013 orang! )ktober
1 orang! <ovember 0" orang! 'esember 023 orang. Jadi ,umlah keseluruhan
penderita diare sebanyak 02"1 orang dari target 0030 .ahun 011% dan ini
3
"
masih merupakan ,umlah terbesar di wilayah &ab. Sumedang pada .ahun
0112.
Berdasarkan :aporan Bulanan penyakit diare di Puskesmas Situ .ahun
0112! penderita diare usia @ 1 tahun pada bulan Januari sebanyak 113 orang!
?ebuari 3 orang! 9aret 31 orang! 6pril 3" orang! 9ei 0; orang! Juni 31
orang! Juli 32 orang! 6gustus 22 orang! September 2; orang! )ktober 0%
orang! <ovember %2 orang! dan 'esember "2 orang. Jadi ,umlah keseluruhan
penderita diare usia @ 1 tahun sebanyak 313 orang. Pada usia 15" tahun pada
bulan Januari sebanyak %% orang! ?ebuari 2; orang! 9aret 2; orang! 6pril %3
orang! 9ei 1 orang! Juni % orang! Juli %3 orang! 6gustus 13; orang!
September 102 orang! )ktober 3 orang! <ovember ;3 orang! dan 'esember
% orang. Jadi ,umlah keseluruhan penderita diare usia 15" tahun sebanyak
11%3 orang. Pada usia A ; tahun pada bulan Januari sebanyak 100 orang!
?ebuari 11" orang! 9aret 13 orang! 6pril 12" orang! 9ei 1" orang! Juni %
orang! Juli 21 orang! 6gustus 1%3 orang! September 13" orang! )ktober 1"%
orang! <ovember 2 orang! dan 'esember 22 orang. Jadi ,umlah keseluruhan
penderita diare usia A ; tahun sebanyak 13% orang. Jadi bisa ditarik
kesimpulan bahwa penderita diare yang terbanyak adalah pada usia A ; tahun
yaitu pada usia sekolah.
9en$u$i tangan adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air
bersih yang mengalir atau yang disiram. (.49 'epkes (4! 122")
Pentingnya membudayakan $u$i tangan memakai sabun se$ara baik dan
benar didukung oleh data Badan &esehatan 'unia 7H) yang menun,ukkan
"
;
setiap tahun rata5rata 111.111 anak di 4ndonesia meninggal dunia karena diare.
Sementara itu! data Subdit 'iare 'epartemen &esehatan ('epkes)
menun,ukkan sekitar 311 orang di antara 1.111 penduduk masih ter,angkit
diare sepan,ang tahun. (*avin! 011%)
9enurut Brwin 8ahaya 6di (0112) 8u$i tangan pakai sabun (8.PS)
adalah salah satu $ara yang paling e-ekti- untuk men$egah penyakit diare dan
pneumonia yang merupakan penyebab utama kematian anak. Setiap tahun!
lebih dari 3!; ,uta anak tidak dapat hidup hingga usianya yang ke5; karena
diare dan pneumonia. .antangan yang dihadapi bersama saat ini adalah untuk
mengubah budaya men$u$i tangan dengan sabun dari ide yang abstrak
men,adi perilaku yang membudaya. 'i segala lapisan dan lingkungan
masyarakat! yang dilakukan di rumah! sekolah! dan masyarakat di seluruh
dunia. (6di! 0112)
Studi Basic Human Services di 4ndonesia tahun 0113 mengenai perilaku
masyarakat dalam men$u$i tangan menyebutkan hanya 10# yang men$u$i
tangan setelah buang air besar! 2# setelah membersihkan tin,a bayi dan balita!
1"# sebelum makan! # sebelum memberi makanan bayi dan 3# sebelum
menyiapkan makanan. ('haniati! 0112)
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Chocrane Library Journal tahun
011 menyebutkan $u$i tangan dengan sabun e-ekti- menahan virus 4SP6 dan
pandemi -lu. (iset di 4nggris tahun 011 ,uga menyebutkan $u$i tangan lebih
e-ekti- dibandingkan obat dan vaksin untuk menghentikan -lu. 8u$i tangan
;
3
,uga e-ekti- men$egah penyakit ti-us! empat ,enis $a$ingan! disentri! kolera!
serta hepatitis 6. ('haniati! 0112)
9enurut penelitian! perilaku ke$il seperti men$u$i tangan dengan sabun
dapat berdampak besar mengurangi angka kematian yang terkait dengan
penyakit diare hingga hampir ;1 #. (Siman,untak! 0112)
&epala Pusat Promosi &esehatan 'epartemen &esehatan 6bidinsyah
Siregar mengatakan bahwa! target perilaku 8u$i .angan Pakai Sabun sangat
penting! di tahun 0112 ini diharapkan meningkat men,adi rata5rata ;%#.
.arget ini merupakan target yang sangat tinggi karena pada kenyataannya
perilaku $u$i tangan pakai sabun masih belum dibudidayakan di tingkat
keluarga. 7alaupun telah terbukti 8.PS ini se$ara e-ekti- menurunkan angka
kematian akibat diare! kholera! disentri! dan penyakit in-eksi pen$ernaan
lainnya sebesar "35";#. <amun survei perilaku 8.PS di 4ndonesia terhadap ;
waktu penting 8.PS menun,ukkan hasil yang sangat rendah.
Skiner (123%! dalam <otoatmod,o! 011! hlm. 133) seorang ahli
psikologi! merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). 'ilihat dari bentuk respon
terhadap stimulus ini! maka prilaku dapat dibedakan men,adi 0! yaitu> perilaku
tertutup (covert behaviour) dan perilaku terbuka (overt behaviourt). 9eskipun
perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan
dari luar! namun dalam memberikan respon sangat bergantung pada -aktor5
-aktor lain dari orang yang bersangkutan. ?aktor5-aktor yang membedakan
respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku.
3

'eterminan perilaku ini ada 0! yaitu> (1) -aktor internal! yakni karakteristik
orang yang bersangkutan yang bersi-at bawaan! misalnya> tingkat ke$erdasan!
tingkat emosional! ,enis kelamin. (0) -aktor eksternal! yakni lingkungan! baik
lingkungan -isik! sosial! budaya! ekonomi! politik! dsb. ?aktor lingkungan ini
sering merupakan -aktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
Benyamin Bloom (121%! dalam <otoatmod,o! 011 ! hlm. 132) seorang
ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia kedalam 3 domain!
yakni> a) kogniti- (cognitive)! b) a-ekti- (affektive)! $) psikomotor
(psychomotor). 'alam perkembangannya! teori Bloom ini dimodi-ikasi untuk
pengukuran hasil pendidikan kesehatan! yakni> (1) pengetahuan (knowlege)!
pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini ter,adi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu ob,ek tertentu! (0) sikap (attitue)!
sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau ob,ek! (3) praktik atau tindakan (practice)!
setelah seseorang mengetahui stimulus atau ob,ek kesehatan! kemudian
mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui! proses
selan,utnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
diketahui atau disikapinya.
Berdasarkan teori Bloom tersebut maka dapat diambil kesimpulan! yakni
sebelum terbentuknya suatu kebiasaan! terlebih dahulu harus ditun,ang dengan
pengetahuan. Setelah mengetahui maka terbentuklah sikap untuk bertindak.
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas tetapi merupakan
predisposisi tindakan suatu perilaku. +ntuk mewu,udkan sikap men,adi

%
perilaku yang nyata diperlukan -aktor pendukung seperti -asilitas dan dengan
praktik. .anpa adanya praktik maka tidak akan terbentuk suatu perilaku yang
men,adi kebiasaan. &arena semakin sering kita berlatih! maka hal tersebut
akan men,adi kebiasaan.
6nak5anak adalah bagian dari komunitas yang paling bersemangat!
antusias! dan terbuka terhadap ide5ide baru dan dapat bertindak sebagai agen
perubahan perilaku. Sehingga sangat penting untuk menga,arkan kebiasaan
$u$i tangan dengan menggunakan sabun pada anak5anak se,ak dini.
Pada usia 511 tahun pemikiran meningkat atau bertambah logis dan
koheren. 6nak mampu mengklasi-ikasikan benda dan perintah dan
menyelesaikan masalah se$ara konkret dan sistematis berdasarkan apa yang
mereka terima dari lingkungannya. &emampuan ber-ikir anak sudah rasional!
ima,inati-! dan dapat menggali ob,ek atau situasi lebih banyak untuk
meme$ahkan masalah. (Supartini! 011")
'alam perkembangan psikososial menurut Brikson! menyatakan bahwa
anak usia sekolah sudah mempela,ari peraturan! kompetensi dan ker,a sama
untuk men$apai tu,uan.
Penyakit diare erat kaitannya dengan perilaku hidup bersih. Jadi untuk
men$egah penyakit diare salah satunya harus melakukan $u$i tangan dengan
menggunakan sabun.
)leh karena itu! penulis melakukan penelitian mengenai "#ambaran
$erilaku %nak S& 'elas (((! ()! ) an )( &alam *encuci +angan &engan
%
2
Sabun i S&, 'arapyak ( 'el. Situ 'ec. Sumeang -tara 'ab. Sumeang
+ahun ./0/.1
B. Rumusan Masalah
(umusan masalah dari penelitian ini adalah>
Bagaimana gambaran perilaku anak S' &elas 444! 4C! C dan C4 dalam
men$u$i tangan dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$. Sumedang
+tara &ab. Sumedang .ahun 0111D
C. Tujuan Penelitian
.u,uan dari penelitian ini adalah>
1. .u,uan +mum
9emberikan gambaran tentang perilaku anak S' kelas 444! 4C! C dan
C4 dalam men$u$i tangan dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el. Situ
&e$. Sumedang +tara &ab. Sumedang tahun 0111.
0. .u,uan &husus
a. 'apat memberikan gambaran pengetahuan anak S' &elas 444! 4C! C
dan C4 dalam men$u$i tangan dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el.
Situ &e$. Sumedang +tara &ab. Sumedang .ahun 0111.
b. 'apat memberikan gambaran sikap anak S' &elas
444! 4C! C dan C4 dalam men$u$i tangan dengan sabun di S'<
&arapyak 4 &el. Situ &e$. Sumedang +tara &ab. Sumedang .ahun
0111.
2
11
$. 'apat memberikan gambaran tindakan anak S' &elas 444! 4C! C dan
C4 dalam men$u$i tangan dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el.
Situ &e$. Sumedang +tara &ab. Sumedang .ahun 0111.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti> Hasil penelitian ini dapat di,adikan sebagai a$uan untuk
meneliti aspek lain dari perilaku anak S' men$u$i tangan.
0. Bagi Sekolah> Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai
perilaku anak S' dalam men$u$i tangan yang dapat di,adikan sebagai
landasan dalam peningkatan +&S di sekolah! penyediaan sarana dan
prasarana dalam meningkatkan PHBS.
3. Bagi 'inkes> Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai
pengetahuan! sikap dan tindakan anak S' terhadap perilaku men$u$i
tangan yang dapat di,adikan sebagai in-ormasi dan dapat diman-aatkan
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ren$ana tindak lan,ut
program pen$egahan penyakit dengan $ara $u$i tangan menggunakan
sabun anti septik.
11
11
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
A. Perilaku Hi#u$ Bersih #an !ehat %PHB!&
1. Pengertian PHBS
PHBS tatanan institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan
peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di
tatanan institusi pendidikan. (.im 'inkes Sulsel! 0113)
0. 4ndikator PHBS
4ndikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau
permasalahan kesehatan di institusi pendidikan. 4ndikator institusi
pendidikan adalah S' negeri maupun swasta. Sasaran PHBS tatanan
institusi pendidikan adalah sekolah dan siswa. (.im 'inkes Sulsel! 0113)
B. Cu'i Tangan
1. Pentingnya 9en$u$i .angan 'engan 6ir bersih /ang 9engalir 'an
Sabun
9en$u$i tangan adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air
bersih yang mengalir atau yang disiram. (.49 'epkes (4! 122")
6ir yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila air tersebut digunakan! kuman tersebut dapat
berpindah ke tangan kita. Pada saat makan! kuman itu dengan $epat
masuk ke dalam tubuh yang akhirnya bisa menimbulkan penyakit. Sabun
11
10
dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman! karena tanpa sabun!
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan kita. ('epkes (4! 011%)
0. Saat Harus 9en$u$i .angan
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang! memegang
binatang! berkebun! dll).
b. Setelah buang air besar.
$. Sebelum makan dan sebelum memegang makanan. ('epkes (4!
011%)
3. 9an-aat 9en$u$i .angan
a. 9embunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
b. 9en$egah penularan penyakit seperti diare! disentri! kolera!
thypus! ke$a$ingan! penyakit kulit! in-eksi sluran perna-asan akut
(4SP6)! -lu burung dan S6(S.
$. .angan men,adi bersih dan bebas dari kuman. ('epkes (4!
011%)
". 8ara 9en$u$i .angan /ang Benar
9en$u$i tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di bawah
air yang mengalir. Sedangkan langkah5langkah teknik men$u$i tangan
yang benar adalah sebagai berikut>
a. 6rlo,i harus dilepas (bila menggunakan).
b. .angan sampai siku dibasahi! kemudian disabuni dan digosok atau
disikat bila perlu.
10
13
$. .angan selan,utnya dibilas dengan air bersih! dan dilap sampai
kering. (.49 'epkes (4! 122")
C. Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup)
yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia! baik yang dapat diamati langsung! maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar. (<otoatmod,o! 011 > 133)
Perilaku erat kaitannya dengan kegiatan sehari5hari. Setiap perilaku
seseorang harus ditun,ang dengan pengetahuan! sikap! dan tindakan. &arena
apabila tidak ditun,ang ketiga hal tersebut! seseorang akan mengalami
kesulitan dalam berprilaku yang benar.
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu! dan ini ter,adi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu ob,ek tertentu. Pengindraan
ter,adi melalui pan$a indra manusia! yakni indra penglihatan!
pendengaran! pen$iuman! rasa! dan raba. (<otoatmod,o! 011 > 132)
Pengetahuan yang ter$akup dalam domain kogniti- mempunyai 3
tingkatan! yakni >
a. .ahu (know)
.ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipela,ari
sebelumnya.
b. 9emahami (comprehension)
13
1"
9emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men,elaskan
se$ara benar tentang ob,ek yang diketahui! dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut se$ara benar.
$. 6plikasi (aplication)
6plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipela,ari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya)
d. 6nalisis (analysis)
6nalisis adalah suatu kemampuan untuk men,abarkan materi atau
suatu ob,ek kedalam komponen5komponen! tetapi masih di dalam
satu struktur organisasi! dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menun,uk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau
menghubungkan bagianEbagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
-. Bvaluasi (evaluation)
Bvaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
,usti-ikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau ob,ek.
0. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap stimulus atau ob,ek. (<otoatmod,o! 011 > 1"0)
<ew$omb! salah seorang ahli psikologi sosial! menyatakan bahwa
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak! dan bukan
merupakan pelaksanaan moti- tertentu. (<otoatmod,o! 011 > 1"0)
1"
1;
Seperti halnya dengan pengetahuan! sikap ini terdiri dari beberapa
tingkatan>
a. 9enerima (receiving)
9enerima diartikan bahwa orang (sub,ek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (ob,ek).
b. 9erespon (responing)
9emberikan ,awaban apabila ditanya! menger,akan! dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
$. 9enghargai (valuing)
9enga,ak orang lain untuk menger,akan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung ,awab (responsible)
Bertanggung ,awab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
3. Praktik atau .indakan (practice)
Suatu sikap belum otomatis terwu,ud dalam suatu tindakan (overt
behaviour). +ntuk mewu,udkan sikap men,adi suatu perbuatan nyata
diperlukan -aktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan!
antara lain adalah -asilitas. Praktik ini mempunya beberapa tingkatan!
diantaranya>
a. Persepsi (perseption)
1;
13
9engenal dan memilih berbagai ob,ek sehubungan dengan tindakan
yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
b. (espon terpimpin (guaie response)
'apat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan
sesuai dengan $ontoh adalah merupakan indikator praktik tingkat
dua.
$. 9ekanisme (mecanism)
6pabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar
se$ara otomatis! atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan! maka
ia sudah men$apai praktik tingkat tiga.
d. 6dopsi (aoption)
6daptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik. 6rtinya tindakan itu sudah dimodi-ikasinya tanpa
mengurangi kebenaran tindakan tersebut. (<otoatmod,o! 011 > 1";)
D. Anak
1. Pengertian 6nak
6nak adalah individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. 6nak
,uga bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat
dinyatakan se$ara sosial ekonomi! melainkan masa depan bangsa yang
berhak atas pelayanan kesehatan se$ara individual. 6nak adalah individu
13
1
yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya! artinya
membutuhkan lingkungan yang dapat mem-asilitasi dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya dan untuk bela,ar mandiri. (/upi Supartini! 011"> ;)
0. Paradigma 6nak
6da " komponen dalam keperawatan anak! yaitu manusia! sehat!
lingkungan! dan keperawatan itu sendiri.
a. 9anusia (6nak)
9anusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu
yang berusia antara 151% tahun! yang sedang dalam proses tumbuh
kembang! mempunyai kebutuhan yang spesi-ik (-isik! psikologis!
sosial! dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. &ebutuhan
-isik=biologis anak men$aku makan! minum! udara! eliminasi! tempat
berteduh dan kehangatan. Se$ara psikologis anak membutuhkan
$inta dan kasih saying! rasa aman serta bebas dari an$aman. Se$ara
soaial anak membutuhkan lingkungan yang dapat mem-asilitasinya
untuk berinteraksi dan mengekspresikan inspirasi pikiran dan
perasaanya! sedangkan se$ara spiritual anak membutuhkan
penanaman nilai agama dan moral serta nilai budaya sebagai anggota
masyarakat timur.
b. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang
sehat5sakit. Sehat adalah keadaan kese,ahteraan optimal antara -isik!
1
1%
mental dan sosial yang harus di$apai sepan,ang kehidupan anak
dalam rangka men$apai tingkat pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal sesuai dengan usianya.
$. :ingkungan
:ingkungan terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan
eksternal! dan dapat mempengaruhi kesehatan anak. :ingkungan
internal! yaitu geneti$ (keturunan)! kematangan biologis! ,enis
kelamin! intelektual! emosi! dan adanya predisposisi atau resistensi
terhadap penyakit. :ingkungan eksternal! yaitu status nutrisi! orang
tua! saudara sekandung (sibling)! masyarakat=kelompok sekolah!
agama! budaya! status sosial5ekonomi! $ua$a! sanitasi lingkungan!
dll.
d. &eperawatan
?okus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah
peningkatan kesehatan dan pen$egahan penyakit! dengan -alsa-ah
yang utama yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga
dan perawatan yang terapeutik. (Supartini! 011"> ")
3. Perkembangan &ogniti- 6nak
Salah satu perkembangan kogniti- menurut Piaget adalah concrete
operational. Concrete operational (511 tahun)! pada usia ini pemikiran
meningkat atau bertambah logis dan koheren. 6nak mampu
mengklasi-ikasikan benda dan perintah dan menyelesaikan masalah
1%
12
se$ara konkret dan sistematis berdasarkan apa yang mereka terima dari
lingkungannya. &emampuan ber-ikir anak sudah rasional! ima,inati-! dan
dapat menggali ob,ek atau situasi lebih banyak untuk meme$ahkan
masalah. 6nak sudah dapat ber-ikir konsep tentang waktu dan mengingat
ke,adian yang lalu serta menyadari kegiatan yang dilakukan berulang5
ulang! tetapi pemahamannya belum mendalam! selan,utnya akan semakin
berkembang di akhir usia sekolah atau awal masa rema,a. (Soet,iningsih.
122;> 33)
E. "erangka Te(ri
Bloom (121%! dalam <otoatmod,o! 011! hlm. 132) membagi perilaku
manusia kedalam 3 domain! yaitu> a) kogniti- (cognitive)! b) a-ekti-
(affektive)! $) psikomotor (psychomotor). 'alam perkembangannya! teori
Bloom ini dimodi-ikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan! yakni>
1. Pengetahuan (knowlege)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu! dan ini ter,adi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu ob,ek tertentu. Pengindraan
ter,adi melalui pan$a indra manusia! yakni indra penglihatan!
pendengaran! pen$iuman! rasa! dan raba.
0. Sikap (attitue)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap stimulus atau ob,ek.
12
01
<ew$omb! salah seorang ahli psikologi sosial! menyatakan bahwa
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak! dan bukan
merupakan pelaksanaan moti- tertentu.
3. Praktik atau .indakan (practice)
Suatu sikap belum otomatis terwu,ud dalam suatu tindakan (overt
behaviour). +ntuk mewu,udkan sikap men,adi suatu perbuatan nyata
diperlukan -aktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan!
antara lain adalah -asilitas.
9odel teori perilaku menurut Benyamin Bloom (121%)>
01
Pengetahuan> tahu (know)!
memahami (comprehension)!
aplikasi (aplication)! analisis
(analysis)! sintesis (synthesis)!
evaluasi (evaluation)
.indakan> persepsi
(perseption)! respon terpimpin
(guaie response)!
mekanisme (mecanism)! adopsi
(aoption)
Perilaku
9en$u$i .angan
Sikap> menerima (receiving)!
merespon (responing)!
menghargai (valuing)!
bertanggung ,awab
(responsible)
01
). "erangka "(nse$
'alam penelitian ini! penulis men$oba untuk menggunakan model konsep
teori perilaku menurut Benyamin Bloom (121%)! yang dapat di gambarkan
sebagai berikut >
4ndependen
01
memahami! aplikasi! analisis!
sintesis! evaluasi
persepsi!
mekanisme!
adopsi
Perilaku 6nak
S' men$u$i
tangan
Pengetahuan>
.ahu! pentingnya men$u$i
tangan dengan air bersih yang
mengalir dan menggunakan
sabun! saat harus men$u$i
tangan! man-aat men$u$i
tangan! $ara men$u$i tangan
yang benar
menghargai!
bertanggung ,awab
Sikap>
menerima bahwa responden
mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan!
merespon ketika men$u$i
tangan
.indakan>
respon terpimpin> dapat
melakukan sesuatu sesuai
dengan urutan yang benar dan
sesuai dengan $ontoh




00
"eterangan*
+ 'iteliti
+ .idak diteliti
BAB III
MET,DE PENELITIAN
A. enis Penelitian
'esain penelitian bertu,uan untuk mendeskripsikan (memaparkan)
peristiwa5peristiwa urgen yang ter,adi pada masa kini. 'eskripsi peristiwa
dilakukan se$ara sistematik dan lebih menekankan pada -akta -aktual dari
pada penyimpulan. ?enomena ini disa,ikan se$ara apa adanya tanpa
manipulasi dan peneliti tidak men$oba menganalisis bagaimana dan mengapa
-enomena tersebut bisa ter,adi! oleh karena itu penelitian ,enis ini tidak perlu
adanya hipotesa. (<ursalam! 0113)
9etode penelitian deskripti- digunakan untuk meme$ahkan atau
men,awab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
(<otoatmod,o! 0110).
'alam penelitian ini menggunakan ,enis penelitian metode deskripti-
kuantitati- yang menggambarkan perilaku anak S' kelas 444! 4C! C dan C4
dalam men$u$i tangan dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$.
Sumedang +tara &ab. Sumedang tahun 0111.
00
03
B. -aria.el Penelitian
Cariabel adalah atribut=karakteristik yang dapat berubah atau bervariasiF
dapat dinyatakan dalam lebih dari sebuah nilai=kategori.
Cogt (1223! dalam 9urti! 0113! hlm. 1;)
Cariabel independen adalah variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi
(independen) variabel lain. 'isebut ,uga variabel bebas! pengaruh! pen,elas.
(9urti! 0113> 130)
Cariabel yang diteliti yaitu perilaku men$u$i tangan! sedangkan sub
variabel yang diteliti yaitu pengetahuan! sikap dan tindakan dalam melakukan
$u$i tangan menggunakan sabun.
Penelitian ini menggunakan skala ordinal yaitu merupakan kategori yang
bisa diurutkan. Pada pengetahuan yaitu baik! $ukup! kurang! buruk. Pada
sikap yaitu mendukung! tidak mendukung. Pada tindakan yaitu sesuai! tidak
sesuai.
C. P($ulasi #an !am$el
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah setiap sub,ek (mis. manusiaF
pasien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. (<ursalam! 0113)
Populasi adalah kumpulan individu yang mempunyai karakteristik
yang akan dihitung5diukur. (Purwanto! 122")
03
0"
Populasi adalah keseluruhan dari ob,ek penelitian atau ob,ek yang
akan diteliti. (<otoatmod,o! 1223)
Populasi adalah keseluruhan elemen=sub,ek riset (misalnya manusia).
(9urti! 0113> 131)
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh anak S'
kelas 444! 4C! C dan C4 di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$. Sumedang
+tara &ab. Sumedang .ahun 0111 yang ber,umlah 0"1 siswa.
0. Sampel
Sampel (stuy population) (:ast! 0111F Hennekens dan buring!
12%F &leinbaum et al.! 12%0) merupakan sebuah subset yang di$uplik
dari populasi! yang akan diamati atau diukur peneliti.
Sampel adalah perwakilan dari populasi. (Purwanto! 122")
.eknik sampel dalam penelitian ini adalah dengan $ara simple
ranom sampling.
'ikatakan sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan se$ara a$ak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. 8ara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen. ( Sugiyono! 0111 > ;)
Jumlah sampel sebanyak 1;1 siswa terdiri dari kelas 444! 4C! C! C4.
'engan rumus>
<
n G
1H < (d
0
)
&eterangan >
0"
0;
< G Besar populasi
n G Besar sampel yang akan diambil
d G .ingkat keper$ayaan yang diinginkan
@ 11.111 G 1!1;
I 11.111 G 1!11
(<otoatmod,o! 011;)
0"1
n G
1 H 0"1 (1!1;)
0
0"1
n G
1 H 0"1 (1!110;)
0"1
n G
1 H 1!310;
0"1
n G
1!310;
n G 1;1!3 J 1;1 siswa
&riteria sampel adalah>
a. 4nklusi adalah kriteria penentu atau sasaran yang digunakan untuk
di,adikan sampel penelitian. Sasarannya adalah>
1) 6nak S' yang bersedia untuk diteliti.
0) 6nak S' kelas 444! 4C! C! dan C4 se,umlah 1;1 siswa di S'<
&arapyak 4 &el. Situ &e$. Sumedang +tara &ab. Sumedang
.ahun 0111.
3) 6nak S' yang bisa memba$a dan menulis.
0;
03
b. Bklusi adalah kriteria penentu atau sasaran yang tidak digunakan
untuk di,adikan populasi penelitian. Sasarannya adalah>
1) 6nak S' yang tidak bersedia untuk diteliti
0) 6nak S' kelas 444! 4C! C! C4 yang tidak bisa memba$a dan
menulis.
3) 6nak S' kelas 4 dan 44 di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$.
Sumedang +tara &ab. Sumedang .ahun 0111.
Peneliti membagi ,umlah sampel ini dengan ,umlah keseluruhan
populasi dikalikan 111#! lalu dikalikan dengan ,umlah siswa tiap kelas!
agar didapat proporsi atau sampel yang merata dari tiap kelas. Sehingga
dapat mewakili ,umlah keseluruhan tiap kelasnya.
1;1
K 111# G 30!0#
0"1
&elas 444 6 G 33 L 30!0# G 01 siswa
&elas 444 B G 3" L 30!0# G 01 siswa
&elas 4C 6 G 33 L 30!0# G 00 siswa
&elas 4C B G 3; L 30!0# G 00 siswa
&elas C 6 G 31 L 30!0# G 12 siswa
&elas C B G 31 L 30!0# G 12 siswa
&elas C4 6 G 00 L 30!0# G 1" siswa
&elas C4 B G 01 L 30!0# G 13 siswa
Setelah itu! peneliti memisahkan mana siswa yang bisa ba$a tulis dan
mana siswa yang tidak bisa ba$a tulis. Setelah didapatkan hasilnya! lalu
03
0
siswa yang bisa ba$a tulis diko$ok sesuai dengan no absen dengan $ara di
undi. <o absen yang keluarlah yang diteliti.
D. Cara Pengum$ulan Data
8ara pengumpulan data dalam penelitian ini dengan studi pendahuluan
terlebih dahulu. 6lat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
kuesioner dan observasi.
&uesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan
beberapa pertanyaan. (6limul! 011> 33)
)bservasi merupakan $ara pengumpulan data dengan mengadakan
melakukan pengamatan se$ara langsung kepada responden penelitian untuk
men$ari perubahan atau hal5hal yang akan diteliti. (6limul! 011> 33)
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan
penelitian di &el. Situ dengan $ara meminta data ke kantor 'inkes yang
bertempat di Jl. &utamaya mengenai ,umlah terbanyak penderita diare di
&abupaten Sumedang untuk menentukan tempat penelitian! lalu ke
puskesmas &el. Situ dengan meminta data yang sama mengenai penderita
diare. .erakhir ke S'< &arapyak 4 untuk mengetahui ,umlah siswa yang
akan diteliti.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dapat penulis simpulkan bahwa
keterangan mengenai penyakit diare terbesar adalah di &el Situ. 'an salah
satu $ara untuk men$egah penyakit tersebut adalah dengan $u$i tangan
dengan sabun.
0
0%
6dapun penatalaksanaan pada saat penelitian yaitu selama " hari.
'imana pada minggu sebelumya peneliti meminta absen kepada guru. Pada
hari ke 1 membagikan kuesioner kepada siswa yang akan diteliti dengan
dibantu oleh teman yang sudah melakukan penelitian! hari ke 05" melakukan
observasi dalam melakukan $u$i tangan dengan sabun.
E. -ali#itas #an Relia.ilitas
Caliditas menun,ukkan se,auh mana suatu alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam
pengumpulan data penelitian! maka kuesioner yang disusunnya harus
mengukur apa yang ingin diukurnya. (Singarimbun M B--endi! 122;)
Caliditas berasal dari kata valiity yang memiliki arti ketepatan dan
ke$ermatan. Se$ara sederhana yang dimaksud dengan valid ialah sahih! alat
ukur itu dikatakan sahih atau valid bila alat ukur itu benar5benar mengukur
apa yang hendak diukur. (9a$h-oedN! et al. 011;> 0)
Pratiknya menerangkan bahwa yang dimaksud dengan validitas isi adalah
tingkat representativitas isi atau substansi pengukuran terhadap konsep
(pengertian) variabel sebagaimana dirumuskan dalam de-inisi operasional.
(9a$h-oedN! et al. 011;> 02)
(eliabilitas artinya kea,egan! maksudnya berkali5kali untuk mengukur
hasilnya a,eg atau paling sedikit berbeda amat sedikit. (9a$h-oedN! et al.
011;> 0)
Pada penelitian ini tidak dilakukan u,i validitas dan reabilitas.
0%
02
). Analisa Data
6nalisa data yang dilakukan dengan menggunakan metode analisa
univariat. 6nalisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi dan -rekuensi
dari variabel yang ditelit! baik variabel independen maupun dependent.
&egiatan analisa data dalam penelitian ini adalah>
0. 2iting
&egiatan ini dilakukan untuk menge$ek kelengkapan identitas responden!
kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tu,uan penelitian.
.. Coing
.abulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberi skor
pada setiap item! men,umlahkan skor pada setiap item! menyusun
rangking pada setiap variabel penelitian
3. $rocesing
9enganalisa data yaitu merupakan suatu proses pengolahan data dengan
menggunakan rumus5rumus statistik! menginterpretasikan data agar
diperoleh suatu kesimpulan. Proses analisa data yang telah terbentuk
angka menggunakan SPSS window 11.;.
Peneliti menganalisa ,awaban kuesioner pengetahuan yang telah diisi
oleh responden. &uesioner pengetahuan terdiri dari 11 pernyataan! dengan
02
Jumlah ,awaban yang benar
K 111 #
Jumlah soal
31
bobot nilai 1 (satu) bila pilihan ,awaban benar dan 1 (nol) bila pilihan
,awaban salah. 6nalisa dilakukan dengan menggunakan rumus>
&lasi-ikasi standar skor pengetahuan menurut 6rikunto (1223) sebagai
berikut>
1. Pengetahuan baik bila skor 35111#
0. Pengetahuan $ukup bila skor ;35;#
3. Pengetahuan kurang bila skor @;;#
Peneliti ,uga menganalisa ,awaban kuesioner sikap yang telah diisi oleh
responden. &uesioner sikap terdiri dari 11 pernyataan. Sikap anak S'
mengenai perilaku men$u$i tangan dengan sabun diukur dengan menggunakan
skala likert> sangat setu,u (SS)! setu,u (S)! tidak setu,u (.S)! sangat tidak
setu,u (S.S). 6pabila pernyataanya bernilai positi- maka (SS) diberi nilai "!
(S) diberi nilai 3! (.S) diberi nilai 0! (S.S) diberi nilai 1. 6pabila pernyataan
bernilai negati- maka (SS) diberi nilai 1! (S) diberi nilai 0! (.S) diberi nilai 3!
(S.S) diberi nilai ". (esponden dengan skor L I01 merupakan kategori sikap
mendukung. Skor L @ 01 kategori sikap tidak mendukung.
.indakan anak S' mengenai perilaku men$u$i tangan dengan sabun
diukur dengan $ara observasi. )bervasi tindakan terdiri dari 3 kriteria! dengan
bobot nilai 1 (satu) bila pilihan ,awaban dikolom ya dan 1 (nol) bila pilihan
,awaban di kolom tidak. (esponden dengan skor L I1!; merupakan kategori
tindakan sesuai. Skor L @ 1!; kategori tindakan tidak sesuai.
31
31
4. Cleaning
9emeriksa kembali data yang telah dientri ke dalam komputer untuk
memastikan kebenaran data. Setelah data terkumpul! data kemudian
diproses dengan men,umlahkan setiap alternative ,awaban pada setiap
item soal.
/. L(kasi #an 0aktu Penelitian
1. :okasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$.
Sumedang +tara &ab. Sumedang .ahun 0111.
0. 7aktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tanggal 12500 .ahun 0111.
H. Definisi ,$erasi(nal
'e-inisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana $aranya mengukur suatu variabel. 'engan kata lain! de-inisi
operasional adalah sema$am petun,uk pelaksanaan bagaimana $aranya
mengukur suatu variabel. 'e-inisi operasional adalah suatu in-ormasi ilmiah
yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang
sama. (Singarmbun M B--endi! 122; > "3)
31
30
Ta.el 1.2
Definisi ,$erasi(nal
30
33
33
!u. -aria.el Definisi ,$erasi(nal "ateg(ri !kala Alat
Ukur
!(al
N(.
4ndependen
Pengetahuan
anak S'
dalam
men$u$i
tangan
Pengetahuan atau
pemahaman yang
dimiliki responden
tentang men$u$i tangan
dengan sabun. 'iberi
bobot nilai 1 (satu) bila
pilihan ,awaban benar
dan 1 (nol) bila pilihan
,awaban salah! dengan
kriteria>
a. Bai
k ,ika responden
dapat men,awab
pernyataan benar 35
111#.
b. 8u
kup ,ika responden
dapat men,awab
pernyataan benar ;35
;#.
$. &u
rang ,ika responden
dapat men,awab
pernyataan benar
A;;# .
5 baik
5 $ukup
5 kurang
ordinal kuesioner 1511
Sikap anak S'
dalam
men$u$i
tangan
Sikap dalam merespon
untuk men$u$i tangan
dengan sabun! dibuat
dalam bentuk pernyataan
positi- dan negati-. +ntuk
pernyataan positi- maka
(SS) diberi nilai "! (S) 3!
(.S) 0! (S.S) 1! bila
pernyataan bernilai
negati- maka (SS) diberi
nilai 1! (S) 0! (.S) 3!
(S.S) "! dengan kriteria>
a. 9e
ndukung ,ika
responden skornya
L I 01.
b. .id
ak mendukung ,ika
responden skornya
L @ 01.
5 mendukung
5 tidak
mendukung
nominal kuesioner 1511
.indakan anak
S' dalam
men$u$i
tangan
.indakan yang dimiliki
responden tentang
men$u$i tangan dengan
sabun. +ntuk pilihan
,awaban dikolom ya
diberi bobot nilai 1
(satu)! bila pilihan
,awaban di kolom tidak
diberi bobot nilai 1 (nol)!
dengan kriteria>
a. Sesuai ,ika responden
skornya L I1!;.
b. .idak sesuai ,ika
5 sesuai
5 tidak
sesuai
nominal observasi 5
3"
BAB I-
HA!IL PENELITIAN DAN PEMBAHA!AN
A. Hasil Penelitian
'alam bab ini akan disa,ikan hasil penelitian mengenai perilaku anak S'
kelas 444! 4C! C dan C4 dalam men$u$i tangan dengan sabun di S'<
&arapyak 4 &el. Situ &e$. Sumedang +tara &ab. Sumedang tahun 0111.
6dapun hasil penelitian yang akan disa,ikan yaitu dalam bentuk tabel
3"
3;
distribusi -rekuensi yang didapat dari hasil kuesioner dan observasi kepada
1;1 responden sedangkan pembahasan disa,ikan dalam bentuk narasi.
Berdasarkan penelitian dapat diuraikan hasil penelitian sebagai berikut>
Ta.el 3.2
Distri.usi )rekuensi Pengetahuan Anak !D "elas III4 I-4 - #an -I
#alam Men'u'i Tangan #engan !a.un #i !DN "ara$5ak I "el. !itu
"e'. !ume#ang Utara "a.. !ume#ang Tahun 6727
<o Pengetahuan ?rekuensi (orang) Persentase (#)
1. Baik 3% ";.3
0. 8ukup 30 "1.3
3. &urang 01 13.3
Jumlah 1;1 111.1
Sumber 5 ata primer hasil penataan
4nterpretasi > berdasarkan tabel diatas! responden yang memiliki pengetahuan baik
adalah sebanyak 3% orang dengan presentase ";.3 #! yang memiliki pengetahuan
$ukup adalah sebanyak 30 orang dengan presentase "1.3 #! dan yang memiliki
pengetahuan kurang adalah sebanyak 01 orang dengan presentase 13.3 #. Hal ini
menun,ukan bahwa sebagian besar dari responden memiliki pengetahuan yang
baik dalam men$u$i tangan dengan sabun.
Ta.el 3.6
Distri.usi )rekuensi !ika$ Anak !D "elas III4 I-4 - #an -I #alam Men'u'i
Tangan #engan !a.un #i !DN "ara$5ak I "el. !itu "e'. !ume#ang Utara
"a.. !ume#ang Tahun 6727
<o Sikap ?rekuensi ( orang ) Persentase ( # )
1. 9endukung 1;1 111.1
0. .idak 9endukung 1 1
Jumlah 1;1 111.1
Sumber 5 ata primer hasil penataan
3;
33
4nterpretasi> berdasarkan tabel diatas! responden yang memiliki sikap yang
mendukung adalah sebanyak 1;1 orang dengan presentase 111.1 # dan yang
tidak mendukung tidak ada. Hal ini menun,ukan bahwa seluruh responden
sikapnya mendukung dalam men$u$i tangan dengan sabun.
Ta.el 3.1
Distri.usi )rekuensi Tin#akan Anak !D "elas III4 I-4 - #an -I #alam
Men'u'i Tangan #engan !a.un #i !DN "ara$5ak I "el. !itu
"e'. !ume#ang Utara "a.. !ume#ang Tahun 6727
<o .indakan ?rekuensi ( orang ) Persentase ( # )
1. Sesuai 33 0"
0. .idak sesuai 11" 3
Jumlah 1;1 111.1
Sumber 5 ata primer hasil penataan
4nterpretasi> berdasarkan tabel diatas! responden yang memiliki tindakan yang
sesuai adalah sebanyak 33 orang dengan presentase 0"# dan yang tidak sesuai
adalah sebanyak 11" orang dengan presentase 3 #. Hal ini menun,ukan bahwa
sebagian besar dari responden tindakannya tidak sesuai dalam men$u$i tangan
dengan sabun.
B. Pem.ahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang ter$antum pada tabel diatas didapatkan
bahwa gambaran pengetahuan anak S' &elas 444! 4C! C dan C4 dalam
men$u$i tangan dengan sabun dimasukan kedalam kategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari distribusi -rekuensi bahwa hampir setengahnya (";.3 #)
sebanyak 3% responden men,awab benar tentang pertanyaan kuesioner yang
33
3
berkaitan dengan pentingnya men$u$i tangan dengan air bersih yang mengalir
dan sabun! saat harus men$u$i tangan! man-aat men$u$i tangan! $ara men$u$i
tangan yang benar pada anak S' &elas 444! 4C! C dan C4 di S'< &arapyak 4
&el. Situ &e$. Sumedang +tara &ab. Sumedang. Pengetahuan merupakan
hasil dari tahu! dan ini ter,adi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
suatu ob,ek tertentu. Pengindraan ter,adi melalui pan$a indra manusia! yakni
indra penglihatan! pendengaran! pen$iuman! rasa! dan raba. (<otoatmod,o!
011 > 132)
*ambaran sikap anak S' &elas 444! 4C! C dan C4 dimasukan kedalam
kategori mendukung. Hal ini dapat dilihat dari distribusi -rekuensi bahwa
seluruhnya (111.1 #) sebanyak 1;1 responden memiliki sikap yang
mendukung dalam men$u$i tangan dengan sabun. Sikap merupakan reaksi
atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau ob,ek.
<ew$omb! salah seorang ahli psikologi sosial! menyatakan bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak! dan bukan merupakan
pelaksanaan moti- tertentu. (<otoatmod,o! 011 > 1"0)
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sikap anak S' &elas 444! 4C! C dan
C4 dalam men$u$i tangan dengan sabun dimasukan kedalam kategori
mendukung. Hal ini mungkin dapat membantu dalam peningkatan PHBS di
lingkungan sekolah. Hanya tinggal mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari5hari.
*ambaran tindakan anak S' &elas 444! 4C! C dan C4 dimasukan kedalam
kategori tidak sesuai. Hal ini dapat dilihat dari distribusi -rekuensi bahwa
3
3%
seluruhnya (3 #) sebanyak 11" responden memiliki tindakan yang tidak
sesuai dalam men$u$i tangan dengan sabun. Suatu sikap belum otomatis
terwu,ud dalam suatu tindakan (overt behaviour). +ntuk mewu,udkan sikap
men,adi suatu perbuatan nyata diperlukan -aktor pendukung atau suatu
kondisi yang memungkinkan! antara lain adalah -asilitas.
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia! baik
yang dapat diamati langsung! maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar. Perilaku dapat dibedakan men,adi dua yaitu> yang pertama perilaku
tertutup (covert behavior)! respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup (covert). (espon atau reaksi terhadap stimulus ini
masih terbatas pada perhatian! persepsi! pengetahuan=kesadaran! dan sikap
yang ter,adi pada orang yang menerima stimulus tersebut! dan belum dapat
diamati se$ara ,elas oleh orang lain. 9isalnya anak S' tahu tentang
pengertian $u$i tangan! man-aat $u$i tangan! dsb. /ang kedua perilaku
terbuka (overt behavior)! respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. (espon terhadap stimulus tersebut sudah ,elas
dalam bentuk tindakan atau praktik (practice)! yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat oleh orang lain. 9isalnya seorang anak yang sebelum
,a,an men$u$i tangannya dengan sabun terlebih dahulu.
9enurut <otoatmod,o (011)! meskipun perilaku adalah bentuk respon
atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang)!
namun dalam memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau
-aktor5-aktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun
3%
32
stimulusnya sama bagi beberapa orang! namun respon terhadap tiap5tiap
orang berbeda.
'ari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa pengetahuan baik! sikap
mendukung namun tindakannya tidak sesuai. Hal tersebut dapat dipengaruhi
oleh beberapa -aktor. ?aktor5-aktor yang membedakan respon terhadap
stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. 'eterminan perilaku ini
dapat dibedakan men,adi dua! yakni> determinan atau -aktor internal! yakni
karakteristik orang yang bersangkutan! yang bersi-at given atau bawaan!
misalnya> tingkat ke$erdasan! tingkat emosional! ,enis kelamin! dsb.
'eterminan atau -aktor eksternal! yakni lingkungan! baik lingkungan -isik!
sosial! budaya! ekonomi! politik! dsb. ?aktor lingkungan ini sering merupakan
-aktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
'i S'< &arapyak 4 sebenarnya sarana dan prasarana sudah tersedia.
Hanya sa,a kurang lengkap dan tidak memadai! misalnya sa,a seperti sabun.
Sabun yang tersedia di sana yaitu sabun $u$i ba,u dan sabun mandi yang tidak
mengandung anti septik. Juga tidak tersedia handuk untuk mengelap tangan
yang basah! guru5guru di sana ,uga kurang memberikan $ontoh pada
siswanya untuk melakukan $u$i tangan yang baik dan benar dengan
menggunakan sabun. Sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi perilaku anak
S' dalam melakukan $u$i tangan menggunakan sabun. Sehingga tindakan
siswa di S'< &arapyak 4 dalam melakukan $u$i tangan menggunakan sabun
tidak sesuai karena dipengaruhi -aktor5-aktor di atas.
32
"1
Jika dilihat di latar belakang bahwa ke,adian penyakit diare yang terbesar
berada di wilayah Situ. Hal tersebut bisa sa,a salah satu penyebabnya karena
tindakan dalam melakukan $u$i tangan dengan sabun tidak sesuai! sehingga
bisa sa,a penyakit diare itu masih tinggi di wilayah tersebut.
Perilaku erat kaitannya dengan kegiatan sehari5hari. Setiap perilaku
seseorang harus ditun,ang dengan pengetahuan! sikap! dan tindakan. &arena
apabila tidak ditun,ang ketiga hal tersebut! seseorang akan mengalami
kesulitan dalam berprilaku yang benar.
BAB -
"E!IMPULAN DAN !ARAN
A. "esim$ulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 1;1 responden
mengenai gambaran perilaku anak S' kelas 444! 4C! C dan C4 dalam men$u$i
tangan dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$. Sumedang +tara
&ab. Sumedang .ahun 0111. 9aka penulis dapat menyimpulkan bahwa
gambaran pengetahuan anak S' &elas 444! 4C! C dan C4 dalam men$u$i
tangan dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$. Sumedang +tara
&ab. Sumedang .ahun 0111 yaitu sebanyak 30 orang dengan presentase
"1.3# dengan kategori baik. *ambaran sikap anak S' &elas 444! 4C! C dan
"1
"1
C4 dalam men$u$i tangan dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$.
Sumedang +tara &ab. Sumedang .ahun 0111 yaitu sebanyak 1;1 orang
dengan presentase 111.1# dengan kategori mendukung. Sedangkan
gambaran tindakan anak S' &elas 444! 4C! C dan C4 dalam men$u$i tangan
dengan sabun di S'< &arapyak 4 &el. Situ &e$. Sumedang +tara &ab.
Sumedang .ahun 0111 yaitu sebanyak 11" orang dengan presentase 3#
dengan kategori tidak sesuai.
Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa -aktor. ?aktor5-aktor yang
membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan
perilaku. 'eterminan perilaku ini dapat dibedakan men,adi dua! yakni>
determinan atau -aktor internal! yakni karakteristik orang yang bersangkutan!
yang bersi-at given atau bawaan! misalnya> tingkat ke$erdasan! tingkat
emosional! ,enis kelamin! dsb. 'eterminan atau -aktor eksternal! yakni
lingkungan! baik lingkungan -isik! sosial! budaya! ekonomi! politik! dsb.
?aktor lingkungan ini sering merupakan -aktor yang dominan yang mewarnai
perilaku seseorang.
'i S'< &arapyak 4 sebenarnya sarana dan prasarana sudah tersedia.
Hanya sa,a kurang lengkap dan tidak memadai! misalnya sa,a seperti sabun.
Sabun yang tersedia di sana yaitu sabun $u$i ba,u dan sabun mandi yang tidak
mengandung anti septik. Juga tidak tersedia handuk untuk mengelap tangan
yang basah! guru5guru di sana ,uga kurang memberikan $ontoh pada
siswanya untuk melakukan $u$i tangan yang baik dan benar dengan
menggunakan sabun. Sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi perilaku anak
"1
"0
S' dalam melakukan $u$i tangan menggunakan sabun. Sehingga tindakan
siswa di S'< &arapyak 4 dalam melakukan $u$i tangan menggunakan sabun
tidak sesuai karena dipengaruhi -aktor5-aktor di atas.
'ilihat di latar belakang bahwa ke,adian penyakit diare yang terbesar
berada di wilayah Situ. Hal tersebut bisa sa,a salah satu penyebabnya karena
tindakan dalam melakukan $u$i tangan dengan sabun tidak sesuai! sehingga
bisa sa,a penyakit diare itu masih tinggi di wilayah tersebut
Perilaku erat kaitannya dengan kegiatan sehari5hari. Setiap perilaku
seseorang harus ditun,ang dengan pengetahuan! sikap! dan tindakan. &arena
apabila tidak ditun,ang ketiga hal tersebut! seseorang akan mengalami
kesulitan dalam berprilaku yang benar.
B. !aran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut>
1. Bagi Peneliti
+ntuk peneliti lain diharapkan dapat melan,utkan penelitian tentang
-aktor5-aktor yang mempengaruhi seseorang melakukan $u$i tangan
dengan sabun! keterkaitan perilaku $u$i tangan dengan ke,adian penyakit
diare.
0. Bagi Sekolah
'iharapkan dapat lebih melengkapi penyediaan sarana dan prasarana
untuk $u$i tangan seperti sabun antiseptik! handuk! poster5poster
mengenai $u$i tangan! guru5guru harus bisa di,adikan role model bagi
siswa5siswanya dalam melakukan $u$i tangan menggunakan sabun! ,uga
"0
"3
harus menga,arkan bagaimana $ara men$u$i tangan yang baik dan benar
dengan menggunakan sabun.
3. Bagi 'inkes
'engan adanya hasil di lapangan diharapkan in-ormasi tersebut dapat
diman-aatkan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ren$ana
tindak lan,ut program pen$egahan penyakit seperti memberikan penkes
ke sekolah5sekolah tentang pentingnya $u$i tangan dengan menggunakan
sabun anti septik! $ara $u$i tangan yang benar!dsb.
"uesi(ner
/am.aran Pengetahuan Anak !D "elas III4 I-4
- #an -I
Dalam Men'u'i Tangan Dengan !a.un #i !DN "ara$5ak I
"el. !itu "e'. !ume#ang Utara "a.. !ume#ang Tahun 6727
<o. (esponden >
&elas >
Jawablah Pernyataan di bawah ini dengan se,u,ur5,u,urnya karena data ini untuk
penelitian dengan menggunakan tanda $eklis (O)! apabila ,awaban dianggap benar
maka $eklis (O) di kolom yang benar! tetapi apabila ,awabannya salah $eklis (O) di
kolom salahP
"3
""
&eterangan>
B > Benar
S > Salah
"uesi(ner
/am.aran !ika$ Anak !D "elas III4 I-4 - #an -I
Dalam Men'u'i Tangan Dengan !a.un #i !DN "ara$5ak I
"el. !itu "e'. !ume#ang Utara "a.. !ume#ang Tahun 6727
<o. (esponden >
&elas >
Jawablah dengan se,u,ur5,u,urnya dengan menggunakan tanda $eklis (O)P
""
N(. Pern5ataan B !
1. &uman penyakit bisa menular melalui tangan.
0. 9en$u$i tangan adalah membersihkan tangan dari
kotoran yang menempel pada tangan.
3. 9en$u$i tangan harus menggunakan sabun.
". 6ir yang tidak bersih banyak mengandung kuman.
;. Saat harus men$u$i tangan adalah setiap kali tangan kita
kotor! setelah buang air besar! dan sesudah makan.
3. Semua sabun dapat membunuh kuman.
. 9en$u$i tangan dapat men$egah diare (men$ret).
%. &apan sa,a dan dimana sa,a kita harus men$u$i tangan.
2. Penyakit -lu atau pilek bisa di$egah melalui $u$i tangan.
11. 9en$u$i tangan sangat besar sekali man-aatnya.
";
&eterangan>
SS > Sangat setu,u
S > Setu,u
.S > .idak setu,u
S.S > Sangat tidak setu,u
,.ser8asi
/am.aran Tin#akan Anak !D "elas III4 I-4 - #an -I
Dalam Men'u'i Tangan Dengan !a.un #i !DN "ara$5ak I
"el. !itu "e'. !ume#ang Utara "a.. !ume#ang Tahun 6727
<o. (esponden >
&elas >
N(. Tin#akan 9a Ti#ak
1. 9en$u$i tangan sebelum makan makanan ,a,anan.
";
N(. Pern5ataan !! ! T! !T!
1. 6nda akan men$u$i tangan sebelum dan
sesudah makan setiap hari.
0. Sebelum memakan makanan yang dibeli!
saya terlebih dahulu akan men$u$i tangan
dengan sabun.
3. 9en$u$i tangan sebaiknya sebelum makan
dan sesudah makan.
". &etika akan men$u$i tangan sebaiknya
ditambah sabun.
;. &etika mau men$u$i tangan! harus
menggunakan air yang bersih.
3. 6nda akan melakukan $u$i tangan ,ika
tangan kotor.
. &etika akan men$u$i tangan sebaiknya
dibawah air yang mengalir.
%. 6nda tidak akan men$u$i tangan ,ika ada
yang menyuruh.
2. 6nda akan langsung makan makanan ,a,anan
tanpa $u$i tangan terlebih dahulu.
11. 6nda akan tetap men$u$i tangan dengan air
kotor.
"3
0. 9en$u$i tangan sesudah makan makanan ,a,anan.
3. 9en$u$i tangan memakai sabun.
DA)TAR PU!TA"A
6limul! 6NiN (011). 6iset 'eperawatan an +eknik $enulisan (lmiah. Jakarta>
Salemba 9edika.
Johnson! Smith5.emple! dan 8arr (011;). $roseur $erawatan i 6umah5
$eoman untuk $erawat. Jakarta> B*8.
9a$h-oedN! et al (011;). .eknik 9embuat %lat -kur $enelitian Biang
'esehatan! 'eperawatan! an 'ebianan. /ogyakarta> ?itramaya.
9urti! Bhisma (0113). $rinsip an *etoe 6iset 2piemiologi 2isi 'eua Jili
$ertama. /ogyakarta> *ad,ah 9ada +niversity Press.
"3
"
9us$ari! 9ary B (011;). $anuan Bela7ar 'eperawatan $eiatrik 2isi 3.
Jakarta> B*8.
<otoatmod,o! Soekid,o (011). $romosi 'esehatan 8 (lmu $erilaku. Jakarta>
(ineka 8ipta.
<ursalam (0113). 'onsep an $enerapan *etoologi $enelitian (lmu
'eperawatan $eoman Skripsi! +esis an (nstrumen $enelitian
'eperawatan. Jakarta> Salamba 9edika.
Perry! Potter (1222). Buku Saku 'eterampilan an $roseur &asar 2isi 3.
Jakarta> B*8.
Pratiknya! 6hmad 7atik (0111). &asar9&asar *etoologi $enelitian 'eokteran
8 'esehatan. Jakarta> (a,awali Pers.
Purwanto! Heri (122"). $engantar Satistik 'eperawatan. Jakarta> B*8.
Pusat Promosi &esehatan 'epartemen &esehatan (epublik 4ndonesia
Beker,asama 'engan Satuan &arya Pramuka Bakti Husada .ingkat
<asional .ahun 011%.
Singarimbun! B--endi (122;). *etoe $enelitian Survai. Jakarta> :P3BS.
Soet,iningsih (122;). +umbuh 'embang %nak. Jakarta> B*8.
Sugiyono (011"). *etoe $enelitian %ministrasi. Bandung> 6:?6BB.6.
(0111). Statistika untuk $enelitian. Bandung> 4&6P4.
Supartini! /upi (011"). 'onsep &asar 'eperawatan %nak. Jakarta> B*8.
.im 'epartemen &esehatan (4 (122"). $roseur $erawatan &asar Cetakan ke ).
Jakarta> Persatuan Perawat <asional 4ndonesia.
Home page > 6di! Brwin 8ahaya (0112). Q ! http>==www.kesehatan.kompas.$om!
diperoleh tanggal 1% <ovember 0112.
Home page > 6< (0112). Q 3! http>==www.kompas.$om! diperoleh tanggal 1;
)ktober 0112.
Home page > 'haniati (0112). Q "! http>==www.kompas.$om! diperoleh tanggal 1%
Juni 0112.
"
"%
Home page > 9oernantyo (0113). Q 00! http>==www.rileks.$om! diperoleh tanggal
% September 0113.
Home page > Saroso! Sulianti (011). Q 3!
http>==www.in-eksi.$om=data=newsin.Lml! diperoleh tanggal 00 'esember
0112.
Home page > Siman,untak! :auren$ius (0112). Q ! http>==www.detiknews.$om!
diperoleh tanggal 1; )ktober 0112.
Home page > .im 'inkes Sulsel (0113). Q 0! http>==www.dinkes5sulsel.go.id!
diperoleh tanggal % 6pril 0111.
Home page > http5::www.uptyankespangalengan.blogspot.com! iperoleh
tanggal ; *ei ./0/.
"%

You might also like