You are on page 1of 4

10 Resep Sukses Bangsa Jepang

by Romi Satria Wahono


Setelah Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak terkena bom atom sekutu
(Amerika), Jepang pelan tapi pasti berhasil bangkit. Mau tidak mau harus
diakui saat ini Jepang bersama hina dan !orea Selatan sudah men"elma
men"adi ma#an Asia dalam bidang teknologi dan ekonomi. Alhamdulillah
saya mendapat kesempatan $% tahun tinggal di Jepang untuk menempuh
studi saya. &alam artikel sebelumnya saya men#oba memotret Jepang dari
satu sisi. !ali ini, saya men#oba merumuskan $% resep yang membuat
bangsa Jepang bisa sukses seperti sekarang. 'entu rumusan ini di
beberapa sisi agak subyekti(, hanya dari pengalaman hidup, studi, bisnis
dan bergaul dengan orang Jepang di sekitar per(e#ture Saitama, 'okyo,
hiba, )okohama. *ntinya kita men#oba bela"ar sisi Jepang yang baik yang
bisa diambil untuk membangun republik ini. !alau ditanya apakah semua
sisi bangsa Jepang selalu baik, tentu "a+abannya tidak. ,anyak "uga
budaya negati( yang tidak harus kita #ontoh
1. KERJA KERAS
Sudah men"adi rahasia umum bah+a bangsa Jepang adalah peker"a keras.
Rata-rata "am ker"a pega+ai di Jepang adalah ./0% "am1tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika
($203 "am1tahun), *nggris ($2$$ "am1tahun), Jerman ($43% "am1tahun), dan 5eran#is ($64%
"am1tahun). Seorang pega+ai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 2 hari, sedangkan pega+ai
di negara lain memerlukan /3 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang peker"a Jepang boleh
dikatakan bisa melakukan peker"aan yang biasanya diker"akan oleh 0-6 orang. 5ulang #epat adalah sesuatu
yang boleh dikatakan 7agak memalukan8 di Jepang, dan menandakan bah+a pega+ai tersebut termasuk
7yang tidak dibutuhkan8 oleh perusahaan. &i kampus, pro(essor "uga biasa pulang malam (tepatnya pagi
), membuat mahasis+a nggak enak pulang duluan. 9enomena !aroshi (mati karena ker"a keras) mungkin
hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bah+a dengan ker"a keras inilah sebenarnya
kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa ter#apai.
2. MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan
pisau ke perut) men"adi ritual se"ak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke
dunia modern, +a#ananya sedikit berubah ke (enomena 7mengundurkan diri8 bagi para pe"abat (mentri,
politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal men"alankan tugasnya. :(ek negati(nya
mungkin adalah anak-anak S&, SM5 yang kadang bunuh diri, karena nilainya "elek atau tidak naik kelas.
!arena malu "ugalah, orang Jepang lebih senang memilih "alan memutar daripada mengganggu pengemudi
di belakangnya dengan memotong "alur di tengah "alan. ,agaimana mereka se#ara otomatis langsung
membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ti#ket kereta, masuk ke stadion
untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka
ber"a"ar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan
ataupun norma yang sudah men"adi kesepakatan umum.
3. HIDUP HEMAT
;rang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini
nampak dalam berbagai bidang kehidupan. &i masa a+al mulai kehidupan di Jepang, saya sempat
terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belan"a di supermarket pada sekitar "am $2<=%.
Selidik punya selidik, ternyata sudah men"adi hal yang biasa bah+a supermarket di Jepang akan memotong
harga sampai separuhnya pada +aktu sekitar setengah "am sebelum tutup. Seperti diketahui bah+a
Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul .%<%%. ontoh lain adalah para ibu rumah tangga yang
rela naik sepeda menu"u toko sayur agak "auh dari rumah, hanya karena lebih murah .% atau =% yen.
,anyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat
menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. 'ermasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas
ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah #ukup dengan A
yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik.
5ro(essor Jepang "uga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasis+a-mahasis+anya.
4. LOYALITAS
>oyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan ber"alan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda
dengan sistem di Amerika dan :ropa, sangat "arang orang Jepang yang berpindah-pindah peker"aan.
Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. *ni mungkin implikasi dari *ndustri
di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima (resh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik
sendiri sesuai dengan bidang garapan (#ore business) perusahaan. !ota Ho(u mungkin sebuah #ontoh nyata.
Ho(u dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. >oyalitas
penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk beker"a
keras siang dan malam akhirnya mengubah Ho(u men"adi kota makmur dan modern. ,ahkan saat ini kota
industri terbaik dengan produksi kendaraan men#apai $6%.%%% per tahun.
5. INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam mera#ik temuan orang dan
kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik memba#a kisah Akio
Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. assete 'ape tidak ditemukan oleh Sony,
patennya dimiliki oleh perusahaan 5hillip :le#troni#s. 'api yang berhasil mengembangkan dan membundling
model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, (ounder
dan :; Sony pada masa itu. Sampai tahun $220, ter#atat lebih dari =%% model +alkman lahir dan "umlah
total produksi men#apai $0% "uta produk. 'eknik perakitan kendaraan roda empat "uga bukan di#iptakan
orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. 'api ternyata Jepang dengan ino?asinya bisa
mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih #epat dan murah. Mobil yang dihasilkan "uga
relati( lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dira+at dan lebih hemat bahan bakar. 5erusahaan
Matsushita :le#tri# yang dulu terkenal dengan sebutan 7maneshita8 (peniru) punya legenda sendiri dengan
mesin pembuat rotinya. *no?asi dan ide dari seorang engineernya bernama *kuko 'anaka yang berinisiati(
untuk meniru teknik pembuatan roti dari shee( di ;saka *nternational Hotel, menghasilkan karya mesin
pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu.
6. PANTANG MENYERAH
Se"arah membuktikan bah+a Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. 5uluhan
tahun diba+ah kekaisaran 'okuga+a yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal
dalam teknologi. !etika restorasi Mei"i (mei"i ishin) datang, bangsa Jepang #epat beradaptasi dan men"adi
(ast-learner. !emiskinan sumber daya alam "uga tidak membuat Jepang menyerah. 'idak hanya men"adi
pengimpor minyak bumi, batubara, bi"i besi dan kayu, bahkan 40@ sumber energi Jepang berasal dari
negara lain termasuk *ndonesia. !abarnya kalau *ndonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka =%@
+ilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan ben#ana ter"adi di tahun $2/0, dimulai dari bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa
bumi besar di 'okyo. 'ernyata Jepang tidak habis. &alam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil
membangun industri otomoti( dan bahkan "uga kereta #epat (shinkansen). Mungkin #ukup menak"ubkan
bagaimana Matsushita !onosuke yang usahanya han#ur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan
elektronik di tahun $2/0 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga
men"adi kera"aan bisnis di era kekinian. Akio Morita "uga a+alnya men"adi terta+aan orang ketika
mena+arkan produk assete 'apenya yang mungil ke berbagai negara lain. 'api akhirnya melegenda
dengan Sony Walkman-nya. )ang "uga #ukup unik bah+a ilmu dan teori dimana orang harus bela"ar dari
kegagalan ini mulai di(ormulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). !apan-kapan
saya akan kupas lebih "auh tentang ini
7. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar
penumpangnya baik anak-anak maupun de+asa sedang memba#a buku atau koran. 'idak peduli duduk
atau berdiri, banyak yang meman(aatkan +aktu di densha untuk memba#a. ,anyak penerbit yang mulai
membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik S&, SM5 maupun
SMA. 5ela"aran Se"arah, ,iologi, ,ahasa, dsb disa"ikan dengan menarik yang membuat minat ba#a
masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalahkomik pendidikan di blog ini. ,udaya ba#a
orang Jepang "uga didukung oleh ke#epatan dalam proses pener"emahan buku-buku asing (bahasa inggris,
peran#is, "erman, dsb). !onon kabarnya legenda pener"emahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun
$64/, seiring dibangunnya institut pener"emahan dan terus berkembang sampai "aman modern. ,iasanya
ter"emahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu se"ak buku asingnya diterbitkan.
Saya biasa membeli buku literatur ter"emahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku
asli (bahasa inggris).
8. KERJASAMA KELOMPOK
,udaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi ker"a-ker"a yang terlalu bersi(at indi?idualistik. 'ermasuk
klaim hasil peker"aan, biasanya ditu"ukan untuk tim atau kelompok tersebut. 9enomena ini tidak hanya di
dunia ker"a, kondisi kampus dengan lab penelitiannya "uga seperti itu, menger"akan tugas mata kuliah
biasanya "uga dalam bentuk kelompok. !er"a dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang
Jepang. Ada anekdot bah+a 7$ orang pro(essor Jepang akan kalah dengan satu orang pro(essor Amerika,
hanya $% orang pro(essor Amerika tidak akan bisa mengalahkan $% orang pro(essor Jepang yang
berkelompok8. Musya+arah mu(akat atau sering disebut dengan 7rin-gi8 adalah ritual dalam kelompok.
!eputusan strategis harus dibi#arakan dalam 7rin-gi8.
. MANDIRI
Se"ak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. *rsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan
masuk '! ()o#hien) di Jepang. &ia harus memba+a = tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan
makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di
lehernya. &i )o#hien setiap anak dilatih untuk memba+a perlengkapan sendiri, dan bertanggung "a+ab
terhadap barang miliknya sendiri. >epas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak
meminta biaya kepada orang tua. 'eman-temen seangkatan saya dulu di Saitama Ani?ersity mengandalkan
ker"a part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. !alaupun kehabisan uang, mereka
7memin"am8 uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
1!. JAGA TRADISI
5erkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya.
,udaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak beker"a masih ada dan hidup sampai saat ini.
,udaya minta maa( masih men"adi re(lek orang Jepang. !alau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan
menabrak pe"alan kaki , maka "angan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maa( duluan. Sampai
saat ini orang Jepang relati( menghindari berkata 7tidak8 untuk apabila mendapat ta+aran dari orang lain.
Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena 8hai8 belum tentu 7ya8 bagi orang
Jepang 5ertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. 5ersaingan keras karena
masuknya beras 'hailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk
melindungi para petaninya. !abarnya tanah yang di"adikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan
pa"ak yang signi(ikan, termasuk beberapa insenti( lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia
pertanian. 5ertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Mungkin seperti itu $% resep sukses yang bisa saya rangkumkan. ,angsa *ndonesia punya hampir semua
resep orang Jepang diatas, hanya mungkin kita belum mengasahnya dengan baik. &i Jepang mahasis+a
*ndonesia termasuk yang unggul dan bahkan mengalahkan mahasis+a Jepang. ;rang *ndonesia "uga
memenangkan berbagai a+ard berle?el internasional. Saya yakin ada (aktor 7non-teknis8 yang membuat
*ndonesia agak terpuruk dalam teknologi dan ekonomi. Mari kita bersama men#ari solusi untuk berbagai
permasalahan republik ini. &an terakhir kita harus tetap mau bela"ar dan menerima kebaikan dari siapapun
"uga.
'etap dalam perd"oeangan B

You might also like