Setelah Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak terkena bom atom sekutu (Amerika), Jepang pelan tapi pasti berhasil bangkit. Mau tidak mau harus diakui saat ini Jepang bersama hina dan !orea Selatan sudah men"elma men"adi ma#an Asia dalam bidang teknologi dan ekonomi. Alhamdulillah saya mendapat kesempatan $% tahun tinggal di Jepang untuk menempuh studi saya. &alam artikel sebelumnya saya men#oba memotret Jepang dari satu sisi. !ali ini, saya men#oba merumuskan $% resep yang membuat bangsa Jepang bisa sukses seperti sekarang. 'entu rumusan ini di beberapa sisi agak subyekti(, hanya dari pengalaman hidup, studi, bisnis dan bergaul dengan orang Jepang di sekitar per(e#ture Saitama, 'okyo, hiba, )okohama. *ntinya kita men#oba bela"ar sisi Jepang yang baik yang bisa diambil untuk membangun republik ini. !alau ditanya apakah semua sisi bangsa Jepang selalu baik, tentu "a+abannya tidak. ,anyak "uga budaya negati( yang tidak harus kita #ontoh 1. KERJA KERAS Sudah men"adi rahasia umum bah+a bangsa Jepang adalah peker"a keras. Rata-rata "am ker"a pega+ai di Jepang adalah ./0% "am1tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika ($203 "am1tahun), *nggris ($2$$ "am1tahun), Jerman ($43% "am1tahun), dan 5eran#is ($64% "am1tahun). Seorang pega+ai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 2 hari, sedangkan pega+ai di negara lain memerlukan /3 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang peker"a Jepang boleh dikatakan bisa melakukan peker"aan yang biasanya diker"akan oleh 0-6 orang. 5ulang #epat adalah sesuatu yang boleh dikatakan 7agak memalukan8 di Jepang, dan menandakan bah+a pega+ai tersebut termasuk 7yang tidak dibutuhkan8 oleh perusahaan. &i kampus, pro(essor "uga biasa pulang malam (tepatnya pagi ), membuat mahasis+a nggak enak pulang duluan. 9enomena !aroshi (mati karena ker"a keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bah+a dengan ker"a keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa ter#apai. 2. MALU Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) men"adi ritual se"ak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, +a#ananya sedikit berubah ke (enomena 7mengundurkan diri8 bagi para pe"abat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal men"alankan tugasnya. :(ek negati(nya mungkin adalah anak-anak S&, SM5 yang kadang bunuh diri, karena nilainya "elek atau tidak naik kelas. !arena malu "ugalah, orang Jepang lebih senang memilih "alan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong "alur di tengah "alan. ,agaimana mereka se#ara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ti#ket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka ber"a"ar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah men"adi kesepakatan umum. 3. HIDUP HEMAT ;rang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. &i masa a+al mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belan"a di supermarket pada sekitar "am $2<=%. Selidik punya selidik, ternyata sudah men"adi hal yang biasa bah+a supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada +aktu sekitar setengah "am sebelum tutup. Seperti diketahui bah+a Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul .%<%%. ontoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menu"u toko sayur agak "auh dari rumah, hanya karena lebih murah .% atau =% yen. ,anyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. 'ermasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah #ukup dengan A yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik. 5ro(essor Jepang "uga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasis+a-mahasis+anya. 4. LOYALITAS >oyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan ber"alan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan :ropa, sangat "arang orang Jepang yang berpindah-pindah peker"aan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. *ni mungkin implikasi dari *ndustri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima (resh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (#ore business) perusahaan. !ota Ho(u mungkin sebuah #ontoh nyata. Ho(u dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. >oyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk beker"a keras siang dan malam akhirnya mengubah Ho(u men"adi kota makmur dan modern. ,ahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan men#apai $6%.%%% per tahun. 5. INOVASI Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam mera#ik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik memba#a kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. assete 'ape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan 5hillip :le#troni#s. 'api yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, (ounder dan :; Sony pada masa itu. Sampai tahun $220, ter#atat lebih dari =%% model +alkman lahir dan "umlah total produksi men#apai $0% "uta produk. 'eknik perakitan kendaraan roda empat "uga bukan di#iptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. 'api ternyata Jepang dengan ino?asinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih #epat dan murah. Mobil yang dihasilkan "uga relati( lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dira+at dan lebih hemat bahan bakar. 5erusahaan Matsushita :le#tri# yang dulu terkenal dengan sebutan 7maneshita8 (peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. *no?asi dan ide dari seorang engineernya bernama *kuko 'anaka yang berinisiati( untuk meniru teknik pembuatan roti dari shee( di ;saka *nternational Hotel, menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu. 6. PANTANG MENYERAH Se"arah membuktikan bah+a Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. 5uluhan tahun diba+ah kekaisaran 'okuga+a yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. !etika restorasi Mei"i (mei"i ishin) datang, bangsa Jepang #epat beradaptasi dan men"adi (ast-learner. !emiskinan sumber daya alam "uga tidak membuat Jepang menyerah. 'idak hanya men"adi pengimpor minyak bumi, batubara, bi"i besi dan kayu, bahkan 40@ sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk *ndonesia. !abarnya kalau *ndonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka =%@ +ilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan ben#ana ter"adi di tahun $2/0, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di 'okyo. 'ernyata Jepang tidak habis. &alam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomoti( dan bahkan "uga kereta #epat (shinkansen). Mungkin #ukup menak"ubkan bagaimana Matsushita !onosuke yang usahanya han#ur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun $2/0 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga men"adi kera"aan bisnis di era kekinian. Akio Morita "uga a+alnya men"adi terta+aan orang ketika mena+arkan produk assete 'apenya yang mungil ke berbagai negara lain. 'api akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. )ang "uga #ukup unik bah+a ilmu dan teori dimana orang harus bela"ar dari kegagalan ini mulai di(ormulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). !apan-kapan saya akan kupas lebih "auh tentang ini 7. BUDAYA BACA Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun de+asa sedang memba#a buku atau koran. 'idak peduli duduk atau berdiri, banyak yang meman(aatkan +aktu di densha untuk memba#a. ,anyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik S&, SM5 maupun SMA. 5ela"aran Se"arah, ,iologi, ,ahasa, dsb disa"ikan dengan menarik yang membuat minat ba#a masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalahkomik pendidikan di blog ini. ,udaya ba#a orang Jepang "uga didukung oleh ke#epatan dalam proses pener"emahan buku-buku asing (bahasa inggris, peran#is, "erman, dsb). !onon kabarnya legenda pener"emahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun $64/, seiring dibangunnya institut pener"emahan dan terus berkembang sampai "aman modern. ,iasanya ter"emahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu se"ak buku asingnya diterbitkan. Saya biasa membeli buku literatur ter"emahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris). 8. KERJASAMA KELOMPOK ,udaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi ker"a-ker"a yang terlalu bersi(at indi?idualistik. 'ermasuk klaim hasil peker"aan, biasanya ditu"ukan untuk tim atau kelompok tersebut. 9enomena ini tidak hanya di dunia ker"a, kondisi kampus dengan lab penelitiannya "uga seperti itu, menger"akan tugas mata kuliah biasanya "uga dalam bentuk kelompok. !er"a dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bah+a 7$ orang pro(essor Jepang akan kalah dengan satu orang pro(essor Amerika, hanya $% orang pro(essor Amerika tidak akan bisa mengalahkan $% orang pro(essor Jepang yang berkelompok8. Musya+arah mu(akat atau sering disebut dengan 7rin-gi8 adalah ritual dalam kelompok. !eputusan strategis harus dibi#arakan dalam 7rin-gi8. . MANDIRI Se"ak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. *rsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk '! ()o#hien) di Jepang. &ia harus memba+a = tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. &i )o#hien setiap anak dilatih untuk memba+a perlengkapan sendiri, dan bertanggung "a+ab terhadap barang miliknya sendiri. >epas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. 'eman-temen seangkatan saya dulu di Saitama Ani?ersity mengandalkan ker"a part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. !alaupun kehabisan uang, mereka 7memin"am8 uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya. 1!. JAGA TRADISI 5erkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. ,udaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak beker"a masih ada dan hidup sampai saat ini. ,udaya minta maa( masih men"adi re(lek orang Jepang. !alau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pe"alan kaki , maka "angan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maa( duluan. Sampai saat ini orang Jepang relati( menghindari berkata 7tidak8 untuk apabila mendapat ta+aran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena 8hai8 belum tentu 7ya8 bagi orang Jepang 5ertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. 5ersaingan keras karena masuknya beras 'hailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. !abarnya tanah yang di"adikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pa"ak yang signi(ikan, termasuk beberapa insenti( lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. 5ertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Mungkin seperti itu $% resep sukses yang bisa saya rangkumkan. ,angsa *ndonesia punya hampir semua resep orang Jepang diatas, hanya mungkin kita belum mengasahnya dengan baik. &i Jepang mahasis+a *ndonesia termasuk yang unggul dan bahkan mengalahkan mahasis+a Jepang. ;rang *ndonesia "uga memenangkan berbagai a+ard berle?el internasional. Saya yakin ada (aktor 7non-teknis8 yang membuat *ndonesia agak terpuruk dalam teknologi dan ekonomi. Mari kita bersama men#ari solusi untuk berbagai permasalahan republik ini. &an terakhir kita harus tetap mau bela"ar dan menerima kebaikan dari siapapun "uga. 'etap dalam perd"oeangan B