Cerebro Vascular Disease (CVD) Airiza Ahmad Dept.Neuropsikiatri FK UMJ DOKTER DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN 3 A. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksanaan tambahan yang diminta (lab. Sederhana dan X- Rays Dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan
fkk umj DEFINISI STROKE Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal atau global, yang dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (WHO 1983). PEREDARAN DARAH OTAK (LATERAL) CABANG KORTIKAL PEREDARAN DARAH OTAK (MEDIAL) CABANG KORTIKAL PEREDARAN DARAH OTAK (BAWAH) SIRKULASI POSTERIOR BATANG OTAK/ SEREBELUM SCIRKULUS WILLISI CABANG PERFORATA ACM Perencanaan Penggerak Rasa Emosi/prilaku Berbahasa Pendengaran Pengertian Bahasa Penglihatan FUNGSI OTAK PETA KEGIATAN MOTORIK PADA OTAK Fungsi motorik kaki --- ditengah Fungsi motorik jari --- disamping Area motorik primer --- depan sulcus Fungsi motorik terlatih --- lebih depan
KLASIFIKASI STROKE Berdasarkan PA dan etiologi Stroke iskemik:TIA, trombosis serebri dan emboli sesrebri Stroke hemoragik: perdaahan intrserebral, perdarahan subarahnoid Berdasarkan stadia/pertimbangan waktu TIA SIE Stroke in evolution Completed Stroke Berdasarkan sistem pemburuh darah Sistem carotis Sistem vetebro basilaer
KLASIFIKASI OCSP (OXFORD COMMUNITY STROKE PROJECT) = BAMFORD Berdasarkan lokalisasi ggn vaskularisasi serebral SLAK=Sindroma lakuner (LACS = Lacunar Syndrome): Salah satu gejala: Hemiparesis murni, hemisensori murni, hemisensori-motor, ataksik disartria SSAT=Sindroma sirkulasi anterior total (TACS = Total anterior circulation syndrome). Seluruh gejala berikut: hemiparesis dan/atau hemisensori, hemianopsi homonim, disfungsi kortikal luhur: disfasia, visuo spatial (+ tidak sadar) SSAP=Sindroma sirkulasi anterior parsial (PACS = Partial anterior circulation syndrome). Dua dari 3 gejala SSAT SSPO=Sindroma sirkulasi posterior. (POCS = Posterior circulation syndrome) Kombinasi gejala:hemiparesis alternans, def motoris/sensoris bilat, diplopia, atksia serebeller, vertigo, hemianopia homonim/buta kortikal
PATOGENESIS / TATA LAKSANA STROKE Pra Patogenesa Patogenesa Pasca Patogenesa Hiperakut Akut Sub Akut Pra RS RS Emg Unit Stroke P3SN Rumah/RBM/ Homecare Penyandang risiko Pemulihan Adaptasi Hiperakut Akut Sub Akut Lesi Lesi Prevensi Restorasi Rehabilitasi RS Pemulihan Pendekatan : Multidisiplin Terpadu PROSES LESI DI OTAK Ischemic Penumbra Penumbra CBF 10ml/100g beberapa menit CBF 20-30ml/100g beberapa jam PRINSIP UMUM : BRAIN ATTACK Tata Laksana Awal Stroke Akut Kunci = waktu (ttt tindakan ttt) ideal : ada protokol. Lakukan imaging Klg ikutkan ke RS diperlukan untuk membuat keputusan. Ideal : ada protokol / CP Mengatur tata kerja multi disiplin specific role. Menemukan Stuck Points. TATALAKSANA PRE ARRIVAL Kontak telepon Detil kejadian (time onset) Riwayat medis : obat2an dulu/sekarang, alergi terutama penyebab hipoglikemia, obat coumadin. Status neurologis, fungsi vital. Trauma ada/tidak. Kadar glukosa (finger stick) obat? Umur, Seks Perkiraan lama transportasi TANDA DAN GEJALA STROKE ISKEMIA Sirkulasi karotis: hemiparesis kontra-lat. * ggn sensibel kontra lat Ggn berbahasa (aphasia)/visuo-spatial * disartria Ggn visual kontra-lat. * kebutaan mendadak homo- lat Sirkulasi vetebrobasiler (kombinasi gejala berikut) Vertigo. * ggn visual serentak pada kedua mata Diplopia: tidak dapat menggerakkan pada satu sisi. * ggn gaze Paralisis. * ggn sensibel * disartria * ataksia
TANDA DAN GEJALA STROKE BERDARAH Perdarahan subarahnoid SAB: Nyeri kepala hebat / tiba2 * hilang kessadaran sementara. Nausea dan muntah, nyeri kuduk, tidak tahan suara/cahaya Perdarahan intraserebral: kehilangan kesadaran dan sakit berat
DIAGNOSIS DIFFERENSIAL STROKE Trauma kepala/servikal * Meningitis/ensefalitis * enecefalopati hipertensif Ggn metabolik: hiper/hipoglikemi. * iskemia pasca arrest. * intoksikasi obat. FAKTOR RISIKO STROKE Yang dapat diubah : Hipertensi, merokok, TIA, Sakit jantung, DM, Hiperkoagulopati, sickel sel/polisitemia, adanya bruit carotis Yang tidak dapat diubah: umur, gender, ras, stroke sebelumnya, herediter
CT SCAN PADA INFARK CEREBRI a. Infark arteri teritori b. Infark batang otak CT SCAN : a. Perdarahan intra cerebral b/c . Perdarahan subarahnoid a c b MEMBEDAKAN STROKE ISKEMIK DAN STROKE HEMORAGIK Penghitungan Skor Stroke Siriraj. Kesadaran sadar penuh .......0 mengantuk/stupor.1 semi koma/koma..2 Muntah selama 2 jam onset tdak.....................0 ya........................1 Nyeri kepala 2 jam onset tidak....................0 ya........................1 Riwayat Diabetik, Angina, Claudicatio. Tidak............O Ya.......................1 Tekanan darah diastolik : ............................ Siriraj Stroke Score (SSS) = 2.5a+2b +2c +0.1e 3d 12 Kesimpulan Infark <-1, berdarah > 1 Antara -1 dan 1
Tindakan elevasi kepala . Meminimalkan gravitasi Mencegah aspirasi dan meningkatkan aliran balik vena Menurunkan ICP dan meningkatkan CPP dan menurunkan MABP Meminimalkan edem otak, menurunkan tonus otot trunkal Memudahkan proses menelan, memudahkan stimulasi sensori dan sosial
DELIVERY: PREHOSPITAL Transport and Management Prehospital stroke scale Facial Droop Arm Drift Speech f k k
PENATA LAKSANAAN : MENENTUKAN CALON TERAPI TROMBOLITIK Door to Doctor yang ditemui I..............................10 min Door to penyelesaian CT.......................................25 min Door to pembacaan CT..........................................45 min Door to terapi fibrinolitik.......................................60 min Ketersediaan Neurologis di Emg............................15 min Ketersediaan Neurosurgery.....................................2 jam Akses terhadap fasilitas monitoring........................3 jam
EVALUASI DAN TATALAKSANA DI EMG PADA 10 MIN PERTAMA Esesmen ABCs dan tanda vital Beri oksigen melalui hidung Pasang IV line dan pem darah (CBC, electrolit, koagulasi) Ekg 12 lead Check gula darah: bila tidak normal tangani Waspadakan tim stroke Lakukan pemeriksaan neurologis umum (cttn: gelisah: check kandung kencing :bila penuh pasang kateter Jangan beri makan /minum peroral sebelum skrining menelan)
TINDAKAN ABCD A. Bebaskan Jalan Nafas : Nilai kesadaran Apa kabar Tahu mental, Speech, Kontrol Airway Evaluasi trauma (Battle sign, Hemotympanum) Bila ada gangguan jalan nafas : Chin Lift Technique Sedot lendir Pasang pipa oro/nasofaring atau intubasi B. Bantuan nafas (ventilasi, oksigenasi) Beri oksigen tambahan 2-4 L/menit Pulse Oxymetri. Target Pa O2 = 80 100 mmHg dan Pa Co2 = 28 35 mmHg. Saturasi > 95% (Co2) Elevasi kepala 30 0
Hati-hati impending resp failure C. Perbaiki Sirkulasi / Perfusi Otak. Komponen :Nadi, HR, Tensi 2 lengan, (periksa tiap 15 m) Pasang IV line cairan isotonik. Hindari pemberian glukosa. Koreksi hipo Na. Bila dehidrasi bolus salin normal 10-15 cc/kb bb. Target Euvolemik. Maintenance cairan maks. 1500 cc/hari. Hipotensi koreksi dan cari causa : kardio/neurologenik, Sepsis. EKG : T inversi ~ SAH, ICH Deteksi AF
Tujuan ABC : Kondisi umum harus stabil. GLASGOW COMA SCALE Coma classification: Severe: GCS 8 Moderate: GCS 9 - 12 Minor: GCS 13
f k k
u m j
anwa r ward y w PENGGUNAAN NIHSS (NATIONAL INSTITUTE OF HEALTH STROKE SCALE) Sudah terstandarisasi, angka total 30 NIHSS < 10 perdarahan 2 3 % NIHSS > 20 perdarahan 17% Tapi bila perdarahan tetap trombolisis (sangat hati-hati bila NIHSS > 22) Bila perdarahan, konsul bedah syaraf. ttt hasil CT. Perdarahan cerebelum Perdarahan lobar. SAH Penata laksanaan umum: ABC,s. Oksigen, pasang IV line tangani hipotensi, hindari over-hidrasi, monitor out/input, normalisasi elektrolit Tangani tekanan darah yang meninggi Posisi netral, elevasi kepala 20-30 derajat atau lateral dekubitus kiri. Hindari pemberian makanan/minuman per oral. Harus tes menelan dulu. Hindari pemasangan kateter menetap (Indwelling). Gelisah --- dapat kateter Nelaton. Bila perlu suction (hati-hati)
TATALAKSANA STROKE Stroke berarah: SAB: intervensi Neurosurgery, Nimodipin Perdarahan intraserebral: hati2 ICP, decompresi Cerebellar: evakuasi surgery Lobar Evakuasi surgery
PENANGANAN KONDISI KHUSUS Tekanan darah sebaiknya jangan diturunkan dalam 2-7 hari kecuali : Bila sistolik >220 mmHg, Diastolik > 120mmHg (2x pengukuran) atau MABP >130mmHg 140mmHg. Terdapat infark miokard akut, gagal jantung/ ginjal akut, diseksi. Stroke berdarah, tensi dapat diturunkan sedikit (maks. 20%) dg Labetalol dan Elanapril Jangan beri Nifedipin sub lingual Hipotensi harus dilakukan koreksi. Rekomendasi tensi 160-185/-110 HIPERGLIKEMIA Hiperglikemia diturunkan Sliding Scale Target 100 150 mg% Hipoglikemia beri Dekstrose 40%. Sliding Scale : 150-200-250-300mg% dst beri RI : 2-4-6-8 Unit. Harus hati-hati pada saat awal stroke. SKALAL LUNCUR INSULIN Gula Darah Dosis Insulin Subkutan (Unit) 150 - 200 2 201 - 250 4 251 - 300 6 301 - 350 8 351 - 400 10 TEKANAN TINGGI INTRA KRANIAL Tekanan tinggi intra kranial : Beri antiedem : Manitol 20% lgr/kg BB lanjutkan 0.25-0.5gr/kg BB. Gliserol 10% 500cc 4-6 jam selama 5 hari. Kejang : beri Diazepam 0.2-0.3 mg/kg BB IV pelan- pelan. Fenitoin IV, Bolus 10 mg/kg BB. Gangguan elektrolit dan hiperthermia : koreksi dan cari kausa. Jaga suhu < 37,5 0 C TEMPERATUR Pada binatang temp keparahan Anjuran : Pertahankan temp.(N) Beri anti piretik kompres / sekarang intra vaskuler device Cari kemungkinan infeksi PENANGANAN KEJANG PADA STROKE AKUT > 15-20% pasien stroke akut kejang Diazepam bolus lambat 5 20 mg dan diikuti oleh phenitoin loading dose 15 20 mg/kg (kecepatan maks 50 mg/menit). Bila kejang belum teratasi rawat ICU Antikonvulsan profilaktik pada penderita stroke iskemik tidak dianjurkan Pada stroke PIS dapat diberikan obat antikonvulsan profilaksis 1 bulan, kemudian diturunkan dan dihentikan bila tidak ada kejang selama pengobatan TERAPI SPESIFIK ANTI PLATELET : Aspirin Studi (CAST / IST) untuk rekuren dan kematian : manfaat sedikit. NEUROPROTEKTAN : Umumnya baik bila diberi sejak dini. Window of opportunity : 6 jam. Terbukti pada binatang Baik : kombinasi (koktail/sequen) + hipothermia + reperfusi. Hemoreologik : Hemodilusi, Pentoksifilin. Antikoagulan : heparin, LWHH. HAL YANG HARUS DILAKUKAN = DO Prioritaskan tatalaksana abc : Bebaskan jalan nafas = A Koreksi pernafasan = B Koreksi sirkulasi = C Atur posisi : Terlihat mau muntah miring ke kiri (lat. Dekubitus kiri) Pasien tenang posisi fisiologis dan elevasi kepala Cegah hipoksia Beri oksigen 2-4 l/menit Periksa gula darah sewaktu Lebih dari 150 mg% - sliding scale < 60mg% (hipoglikemia) koreksi dg larutan dekstrose/glukosa. Dehidrasi : koreksi dengan cairan isotonik Demam : beri antipiretik, bila perlu drip / kompres HAL YANG TIDAK BOLEH DIKERJAKAN = DO NOT = JANGAN Jangan beri makan/minum per oral. Jangan turunkan Tensi (kecuali dengan pertimbangan khusus) Jangan beri sedasi : obat yang menidurkan. Jangan beri cairan yang mengandung glukosa. Jangan pasang kateter dauer (kecuali sangat perlu. Jangan abaikan keluarga. LIMITASI DARI INFARK DENGAN RTPA/ RECOMBINANT TISSUE PLASMINOGEN ACTIVATOR Kriteria inklusi : 4 al : onset jelas, NIHSS Kriteria eksklusi : 16 al : riwayat perdarahan, kejang. Eligibilitas : 8 al : tidak dg terapi antikoagulan. Di Amerika < 5% kasus yang eligible > 3 jam tidak bermanfaat dan risiko perdarahan . Harga obat mahal. KUNCI SURVIVAL PADA STROKE Yang terpenting dari riwayat = saat terjadi Agar Los << - hindari Foley Catheter. Ggn status mental pada lansia : Obat. Pakai Critical Pathway walau terlambat. Baca hasil CT sendiri. Kalau bisa bentuk Tim Stroke. RS Pemulihan Health Promotion Specific Protection Early Detection
Prompt Treatment Disability Limitation Rehabilitaion Health Promotion Specific Protection Early Detection
Prompt Treatment Disability Limitation Rehabilitaion Puskesmas BP ALUR PENGELOLAAN STROKE KOMPREHENSIF Unit Stroke PASIEN STROKE TIDAK SADAR BILA TERSERANG STROKE Koreksi Hipoksia