You are on page 1of 17

SEJARAH MOBIL

March 14, 2007


Mobil
Mobil (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani autos (sendiri) dan Latin
movre (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa mesin sendiri.
Jenis mobil termasuk bis, van, truk. Pengoperasian mobil disebut menyetir.
Sejarah
Kendaraan tenaga uap pertama dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan sukses
mendemonstrasikan kendaraan tersebut pada tahun 1769. Kendaraan pertama menggunakan
tenaga mesin uap, mungkin peningkatan mesin uap yang paling dikenal, dikembangkan di
Birmingham, Inggris oleh Lunar Society. Dan juga di Birmingham mobil tenaga bensin perama
kali dibuat di Britania pada tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester yang juga
mempatenkan rem cakram. Pada tahun 1890-an, ethanol digunakan sebagai sumber tenaga di
A.S.
Kepopuleran
Penemuan Cugnot penggunaannya dilihat secara rendah di tempat asalnya Prancis, dan
penemuan tersebut diteruskan ke Britania, di mana Richard Trevithick menjalankan gerobak-uap
di tahun 1801. Kendaraan tersebut dianggap aneh pada awalnya, namun penemuan dalam dekade
setelahnya, seperti rem tangan, transmisi multi-kecepatan, dan peningkatan kecepatan dan setir,
membuatnya sukses.
Sekarang ini, Amerika memiliki mobil lebih banyak dari negara lainnya. Jepang memimpin
dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk Jepang tidak mampu membiayai menjalankan mobil
karena tempat parkir yang jarang dan harga bahan bakar yang mahal
Inovasi
Paten mobil pertama di AS diberikan kepada Oliver Evans pada 1789; pada 1804 Evans
mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi juga
merupakan kendaraan amphibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat
menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel.
Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin dibuat hampir
bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Carl Benz pada 3 Juli
1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart.
Pada 5 November 1895, George B. Selden diberikan paten AS untuk mesin mobil dua-stroke.
Paten ini meberi dampak negatif daripada positif pada perkembangan industri mobil di AS.
Penerobosan spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin
bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada
1910an.
Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobil pada
1902, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910an. Dalam periode
dari 1900 ke pertengahan 1920an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat, disebabkan
oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil dimana semuanya berkompetisi untuk meraih
perhatian dunia.
Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-starter elektronik (keduanya oleh
Charles Kettering, untuk Perusahaan mobil Cadillac di tahun 1910-1911), suspensi independen,
dan rem empat-ban.
Pada tahun 1930an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering
diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian
roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citron dalam peluncuran Traction Avant pada 1934,
meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh
Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin telah muncul pada awal
1897).
Setelah 1930, jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan dengan industri saling
bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang.
Dalam banyak hal, teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam
pengecualian dalam penemuan manajemen mesin, yang masuk pasaran pada 1960an, ketika
barang-barang elektronik menjadi cukup murah untuk produksi-masal dan cukup kuat untuk
menangani lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat elektronik ini
dapat membuat buangan mobil berkurang secara drastis sambil meningkatkan efisiensi dan
tenaga.
Keamanan
Kecelakaan mobil hampir sama tua dengan mobil itu sendiri. Joseph Cugnot menabrak mobil
tenaga-uapnya Fardier dengan tembok pada 1770. Kecelakaan mobil fatal pertama kali yang
dicatat adalah Bridget Driscoll pada 17 Agustus 1896 di London dan Henry Bliss pada 13
September 1899 di kota New York.
Setiap tahun lebih dari sejuta orang tewas dan sekitar 50 juta orang terluka dalam lalu lintas
(menurut perkiraan WHO). Penyebab utama kecelakaan adalah pengemudi mabuk atau dalam
pengaruh obat, tidak perhatian, terlalu lelah, bahaya di jalan (seperti salju, lubang, hewan, dan
pengemudi teledor). Fasilitas keamanan telah dibuat khusus di mobil selama bertahun-tahun.
Mobil memiliki dua masalah keamanan dasar: Mereka memiliki pengemudi yang sering kali
berbuat kesalahan dan ban yang kehilangan gesekan ketika pengereman mendekati setengah
gravitasi. Kontrol otomatis telah diusulkan dan dibuat contoh.
Riset awal memfokuskan pada peningkatan rem dan mengurangi bahaya api sistem bahan bakar.
Riset sistematik dalam keamanan tabrakan dimulai pada 1958 di Perusahaan Motor Ford. Sejak
itu, banyak riset memfokuskan pada penyerapan energi luar dengan panel yang mudah hancur
dan mengurangi gerakan manusia pada ruang penumpang.
Ada tes standar kemananan mobil, seperti EuroNCAP dan USNCAP. Ada juga tes yang dibantu
oleh industri asuransi.
Meskipun peningkatan dalam teknologi, angka kematian dari kecelakaan mobil tetap tinggi, di
AS sekitar 40.000 orang meninggal setiap tahun, angka yang tetap bertumbuh sesuai dengan
peningkatan populasi dan perjalanan, dengan tren yang sama di Eropa. Angka kematian
diperkirakan akan menjadi dua kali lipat di seluruh dunia pada 2020. Angka yang lebih banyak
dari kematian adalah luka dan cacat.

Mobil Sejarah Kepresidenan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Setiap pemimpin negara pada umumnya memiliki kendaraan dinas yang digunakan untuk
keperluannya baik untuk kegiatan resmi, penyambutan tamu negara atau kegiatan-kegiatannya.
Kendaraan yang digunakan umumnya memenuhi standar teknis seperti handal, tangguh, dan
aman serta layak (dari segi kenyamanan) meski tingkatan yang dimilikinya berbeda satu-sama
lain bergantung kemampuan suatu negara.
Kendaraan yang biasanya digunakan adalah tipe Mercedes Benz yang sudah dilengkapi standar
teknis tambahan yang dibutuhkan seperti kaca anti peluru, sistem komunikasi dan lain-lain.
Selain Mercedes Benz, seringkali menggunakan merek-merek lain yang digunakan dan
umumnya merek yang digunakan dapat diproduksi di dalam negeri sendiri sekaligus memacu
industri otomotif dalam negerinya seperti Volvo, Toyota, Jaguar, dan Lincoln, bahkan buatan
lokal lain seperti Tata (India) dan Proton (Malaysia).
Dalam perjalanannya, mobil-mobil tersebut juga memiliki nilai dalam sejarah negara masing-
masing. Seperti mobil Limousine bak terbuka yang ditumpangi John F. Kennedy saat ditembak
Le Harvey Oswald yang menewaskannya.
Di Indonesia, mobil bernilai sejarah saat ini disimpan di Museum Gedung Joang 45 Menteng 31,
Jakarta. Diantaranya adalah Mobil Buick-8 dan DeSoto sebagai kendaraan dinas pertama
Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama Soekarno dan Mohammad Hatta.
Mobil Buick-8
Mobil Buick-8, buatan Buick adalah Mobil Kepresidenan Republik Indonesia yang pertama
digunakan pada masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Digunakan sebagai kendaraan
Dinas Presiden RI pertama Soekarno terutama dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia antara 1945-1949.
Kisah mobil ini menjadi mobil kepresidenan cukup menarik. Mobil ini ditemukan pada tahun
1945 di belakang kantor Departemen Perhubungan Masa Pendudukan Jepang (Sekarang kantor
Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Jalan Merdeka Timur, Jakarta) oleh Sudiro, ketua Barisan
Banteng. Ia sendiri paham bahwa mobil Buick-8 itu tidak hanya sembarang mobil, konon mobil
itu adalah mobil terbagus di Jakarta saat itu. Tokoh pejuang Kemerdekaan Indonesia tersebut
lantas mendekati sopirnya dan membujuknya pulang ke kampungnya di Kebumen, meminta
kunci dan mempersembahkannya kepada Presiden Soekarno, sebagai kendaraan yang dirasa
pantas untuk dinasnya sebagai Presiden dengan nomor polisi Rep-1.
Mobil ini, modelnya masih tampak berwibawa dan mengesankan meski berumur puluhan tahun.
Ada selembar kaca yang memisahkan penumpangnya dengan pengemudi yang dapat dibuka
dengan sebuah tuas yang diputar. Mobil ini adalah mobil type Limited-8, mobil utama Buick
yang dikeluarkan pada 1939 dengan kapasitas 320 ci atau 5247 cc. Bukan Buick biasa yang
dikeluarkan pada tahun 1931.
Selain Mobil Buick-8, Mobil dinas Presiden Soekarno antara lain Cadillac 56, Cadillac 48,
Lincoln landaulette (limosin cabrio) dan Chrysler Imperial. Tipe Imperial 38 ini, bernomor polisi
B 9105, yang juga digunakan presiden Soekarno, hadiah dari Raja Arab Saudi ini terdapa cacat
di spatbor kiri mobil dan kaca belakangnya, yang dipertahankan sebagai bukti sejarah, ketika
Presiden Soekarno menjemput anak-anaknya yang bersekolah di Perguruan Cikini, mobil ini
selamat dari ledakan granat yang dikenal sebagai Peristiwa Cikini, dan salah seorang
penumpangnya kemudian menjadi Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
DeSoto 1942
Mobil DeSoto keluaran 1942 ini digunakan wakil persiden RI, Mohammad Hatta. Berbeda
dengan mobil Buick-8 yang merupakan hasil temuan di jalan, mobil ini hadiah dari pengusaha
Djohan Djohor, pengusaha sukses di Jakarta masa itu dengan maksud untuk membantu
memobilisasi perjuangan disamping menghindari perampasan dari pihak Pendudukan Jepang di
Indonesia. Mobil inilah yang digunakan Mohammad Hatta dalam melaksanakan jabatannya
sebagai Wakil Presiden baik di Jakarta maupun Yogyakarta. Mobil ini sempat berpindah tangan
dan oleh pemiliknya digunakan sebagai angkutan umum (oplet). Namun kemudian dibeli
kembali oleh Mohammad Hatta dan direstorasi kembali dengan bantuan pengusaha Hasyim
Ning. Itulah sebabnya mobil yang bernomor polisi Rep-2 ini, yang sudah menggunakan transmisi
otomatis kondisinya tidak sebaik Buick-8 Rep-1 itu. Pada mobil ini, seperti buick-8, terdapat
sekat kaca yang memisahkan supir dengan para penumpangnya. Berbeda dengan Buick-1 yang
masih bisa digunakan, mobil DeSoto ini sudah tidak bisa digunakan lagi.
Setiap negara pada umumnya memiliki kendaraan dinas yang digunakan untuk keperluan
pemimpin nya, yaitu bagi Kepala Negara. Baik untuk kegiatan resmi, penyambutan tamu Negara,
maupun kegiatan-kegiatan rutinnya. Kendaraan yang digunakan, niscaya dilazimkan wajib
memenuhi standar teknis yang tinggi. Seperti handal, tangguh, dan aman serta layak (dari segi
kenyamanan). Meski pun tingkatan kelas yang dimilikinya berbeda satu-sama lain, bergantung
kemampuan keuangan dari suatu negara.
Kendaraan yang umum digunakan adalah tipe Mercedes Benz yang sudah
dilengkapi standar teknis tambahan yang dibutuhkan. Seperti kaca anti peluru,
sistem komunikasi, dan lain-lain. Di samping Mercedes Benz, seringkali juga
digunakan kendraan merek-merek lain, yang pada umumnya merek yang dapat
diproduksi di dalam negeri sendiri, agar sekaligus mampu memacu industri
otomotif domestic. Contoh Volvo di Swedia, Toyota di Jepang, Lincoln di
Amerika Serikat, dan atau Jaguar. Demi pertimbangan kepentingan domestik,
maka meski agak dipandang sebelah mata, banyak juga negara yang memilih
menggunakan mobil buatan local. Contoh: Tata di India dan Proton di Malaysia.

Dalam perjalanannya, mobil-mobil tersebut juga memiliki nilai dalam sejarah
negara masing-masing. Seperti mobil Limousine bak terbuka yang ditumpangi
John Fitzgerald Kennedy saat ditembak Lee Harvey Oswald di Dallas, yang
menewaskannya. Padahal di mobil itu juga Bung Karno saat ke Amerika Serikat
pernah diajak naik duduk bersama disamping JFK.


JFK dan BK semobil di mobil kepresidenan US 1 tahun 1963

Di Indonesia, mobil yang bernilai sejarah karena pernah digunakan sebagai
mobil kepresidenan, saat ini (walau sudah berusia 60 tahun lebih) masih ada dan
disimpan di Museum Gedung Joang 45 Menteng 31, Jakarta. Di antaranya
adalah Mobil Buick-8 dan DeSoto sebagai kendaraan dinas pertama Presiden
dan Wakil Presiden Indonesia pertama Soekarno dan Mohammad Hatta.


Mobil Buick-8


Mobil Buick-8, buatan Buick adalah Mobil Kepresidenan Republik Indonesia
yang pertama digunakan pada masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Digunakan sebagai kendaraan Dinas Presiden RI pertama Soekarno terutama
dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia antara 1945-1949.



Bung Karno membalas sambutan rakyat sambil berdiri di mobil
kepresidenan RI,
tampak di belakang Sultan Hamengku Buwono IX akan naik untuk
mendampingi.

Kisah mobil ini menjadi mobil kepresidenan cukup menarik. Mobil ini
ditemukan pada tahun 1945 di belakang kantor Departemen Perhubungan Masa
Pendudukan Jepang (Sekarang kantor Direktorat Jendral Perhubungan Laut,
Jalan Merdeka Timur, Jakarta) oleh Sudiro, ketua Barisan Banteng.
Ia sendiri paham bahwa mobil Buick-8 itu tidak hanya bukan sembarang mobil,
konon mobil itu adalah mobil terbagus di Jakarta saat itu. Tokoh pejuang
Kemerdekaan Indonesia tersebut lantas mendekati sopirnya dan membujuknya
pulang ke kampungnya di Kebumen, meminta kunci dan mempersembahkannya
kepada Presiden Soekarno, sebagai kendaraan yang dirasa pantas untuk
dinasnya sebagai Presiden dengan nomor polisi Rep-1.

Buick 8 mobil resmi pertama yang digunakan sebagai mobil
kepresidenan RI.

Mobil ini, modelnya masih tampak berwibawa dan mengesankan meski
berumur puluhan tahun. Ada selembar kaca yang memisahkan penumpangnya
dengan pengemudi yang dapat dibuka dengan sebuah tuas yang diputar. Mobil
ini adalah mobil type Limited-8, mobil utama Buick yang dikeluarkan pada
1939 dengan kapasitas 320 ci atau 5247 cc. Bukan Buick biasa yang dikeluarkan
pada tahun 1931.

Selain Mobil Buick-8, Mobil dinas Presiden Soekarno antara lain Cadillac 56,
Cadillac 48, Lincoln landaulette (limosin cabriolette) dan Chrysler Imperial.
Chrysler tipe Imperial 38 yang bernomor polisi B 9105 inilah yang digunakan
presiden Soekarno.

Di tubuh mobil hadiah dari Raja Arab Saudi, Ibnu Saud ini, terdapat cacat di
spatbor kiri mobil dan kaca belakang yang tetap dipertahankan sebagai bukti
sejarah. Yaitu ketika Presiden Soekarno menjemput anak-anaknya yang
bersekolah di Perguruan Cikini, mobil ini selamat dari ledakan granat yang
dikenal sebagai Peristiwa Cikini, dan bahkan salah seorang penumpangnya

kemudian mah juga bis menjadi Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
DeSoto 1938

Mobil DeSoto keluaran 1938 ini digunakan wakil persiden RI, Mohammad Hatta. Berbeda
dengan mobil Buick-8 yang merupakan hasil temuan di jalan, mobil ini hadiah dari pengusaha
Djohan Djohor, pengusaha sukses di Jakarta masa itu dengan maksud untuk membantu
memobilisasi perjuangan di samping menghindari perampasan dari pihak Pendudukan Jepang di
Indonesia.


Desoto 1938 mobil resmi dari Wakil Presidena RI, Bung Hatta.
Mobil inilah yang digunakan Mohammad Hatta dalam melaksanakan jabatannya sebagai Wakil
Presiden baik di Jakarta maupun Yogyakarta. Mobil ini sempat berpindah tangan dan oleh
pemiliknya digunakan sebagai angkutan umum (oplet). Namun kemudian dibeli kembali oleh
Mohammad Mobil inilah yang digunakan Mohammad Hatta dalam melaksanakan jabatannya
sebagai Wakil Presiden baik di Jakarta maupun Yogyakarta.
Mobil ini sempat berpindah tangan dan oleh pemiliknya digunakan sebagai angkutan umum
(oplet). Namun kemudian dibeli kembali oleh Mohammad Hatta dan direstorasi kembali dengan
bantuan pengusaha Hasyim Ning.
Itulah sebabnya mobil yang bernomor polisi Rep-2 ini, yang sudah menggunakan transmisi
otomatis kondisinya tidak sebaik Buick-8 Rep-1 itu. Pada mobil ini, seperti buick-8, terdapat
sekat kaca yang memisahkan supir dengan para penumpangnya. Berbeda dengan Buick-1 yang
masih bisa digunakan, mobil DeSoto ini sudah tidak bisa digunakan lagi.



Contoh mobil :

Loremo LS dan GT Mobil Modern yang Efisien dan Ramah Lingkungan Senin, 04 Agustus 2008
17.04 WIB
Oleh: Alit Bagus Ariyadi

Dengan maraknya kampanye ramah lingkungan di berbagai belahan dunia, saat ini banyak
perusahaan otomotif dunia mengeluarkan rancangan terbaru mereka yang berorientasi pada
teknologi terbaru. Tanpa terkecuali dengan apa yang dilakukan pada mobil Loremo baru-baru
ini.
Mobil Loremo memiliki bobot yang ringan dan konsumsi bahan bakar yang sangat efisien.
Dalam peluncuran perdananya, mobil Loremo bermesin diesel yang ringan dan efisien ini, hadir
dalam dua varian pilihan yaitu tipe LS dan tipe GT.
Dua tipe mobil tersebut sama-sama memiliki bobot 450 kg, tapi punya teknologi mengesankan
dalam hal efisiensi dan konsumsi bahan bakarnya. Loremo LS mampu berjalan sejauh 66,7 km/l
dengan akselerasi dari 0 hingga 100 km/h dalam waktu 20 detik dan kecepatan maksimumnya
160 km/h. Yang menarik dari varian LS, tipe GT adalah, mampu berjalan sejauh 37 km/l dengan
akselerasi balap dari 0 sampai 100 km/h dalam waktu 9 detik dan kecepatan maksimum
mencapai 220 km/h.
Selain memiliki bobot yang ringan, Loremo juga memperhatikan solusi keamanan mobil ini,
terlihat pintu regular ditiadakan. Pintu depan dan belakang dibuat menyatu sebagai akses masuk
pengemudi di depan maupun penumpang di belakang. Untuk bagian mesin Loremo LS
menggunakan mesin dua silinder yang mampu memproduksi tenaga sebesar 20 bhp, sedang
Loremo GT memakai mesin tiga silinder yang menghasilkan 49 bhp.
Mobil ini rencananya akan dipasarkan sekitar tahun 2009. Mengenai harganya, Loremo LS ini
akan dijual seharga 11,000 euros sedang Loremo GT dijual seharga 15,000 euros.


Mobil Mini
Posted on Aug 20, 2007 12:29 By squilliam fancyson
Ternyata masih banyak jenis mobil mini selain mobil Mr Bean. Berikut ini adalah beberapa
mobil mini yang pernah dibuat, ada yang klasik, ada yang modern, ada yang beroda 4, dan ada
juga yang beroda 3. Baca terus untuk melihat ragam mobil mini lainnya..

1954 Mivalino small car (sangat langka) - dibuat oleh perusahann Mi-Val asal Italia


"Peel" P50 , yaitu mobil teringan yang pernah dibuat. Walaupun hanya memiliki 1 lampu dan
ban dengan diameter 5 inci, namun mobil ini sah dan dapat digunakan di jalan.

"Trident" model dibuat tahun 1964 dan terinspirasi dari piring terbang alien


Brutsch Mopetta buatan tahun 1958

Inter 175 A Berline buatan 1955

Zundapp Janus buatan Jerman tahun 1958 . Mobil mini ini memiliki 2 pintu yang cukup unik
cara membukanya.


BMW Velam Isetta

Tidak ketinggalan ada juga beberapa mobil modern yang bernuansa mini, mobil-mobil ini
kebanyakan adalah mobil konsep.







Mobil Hibrida Pertama, Porsche Cars 1901

Nurlis E. Meuko, Beno Junianto
VIVAnews Sejak kapan mobil hibrida
muncul di dunia ini? Itulah Porsche yang
diproduksi tahun 1901 yang disebut sebagai
cikal bakal mobil hibrida. Ini ditemukan ketika
diadakan pameran mobil Los Angeles Auto
Show beberapa waktu yang lalu.

Porsche inilah yang bisa dijadikan batu
loncatan suksesnya mobil hibrida yang
diproduksi Toyota dan Lexus. Selama 2007,
Toyota dan Lexus telah menjual 181.000 unit
atau tumbuh 68% dibandingkan dengan 2006.
Oleh karena itu, kapasitas produksi Prius akan
ditingkatkan mencapai 175.000 unit.

Awal sejarahnya, Ferdinand Porsche yang dikenal sebagai perancang VW Beetle sangat tertarik
pada energi listrik, bukan pada mesin mobil. Saat itu, dia sedang menekuni berbagai percobaan
dengan menggunakan listrik. Selain itu, dia pun merancang motor listrik untuk memenuhi
pesanan perusahaan kereta kerajaan Austria yaitu Jacob Lohner & Co.

Ternyata, mobil listrik yang diproduksi tersebut dinilai sebagai sebuah terobosan teknologi yang
luar biasa sehingga mendapat penghargaan dari Paris World`s Fair 1900. Pada saat itu, mobil
listrik terjual sampai 300 unit. Mobil yang saat itu diminati masyarakat Eropa, menggunakan
motor listrik di kedua roda depannya dan mampu melaju pada kecepatan 50 kilometer per jam.

Pada saat itu juga diciptakan mobil balap yang dapat melaju kurang lebih 59 kilometer per jam.
Mobil itu memiliki motor penggerak listrik di empat rodanya sehingga Porsche Car mengklaim
sebagai pabrikan penemu mobil 4WD. Inia dalah pembuatan mobil listrik Porsche revolusioner
dengan proses yang sederhana dan sifat energi yang efisien. Disebut efisien karena penempatan

Mobil hibrida pertama (www.ecogeek.org)
motornya langsung di as roda.

Dengan sistem itu motor langsung digerakkan tanpa sistem transmisi atau semacam kabel untuk
menyalurkan listrik. Intinya energi untuk menggerakkan mobil cukup maksimal yaitu 83 persen.
Jika dibandingkan dengan mesin mobil modern dengan tingkat efisiensinya hanya sekitar 40%
saja.

Positifnya memang mobil tersebut tidak akan berpolusi. Tapi yang menjadi masalahnya di
baterainya. Pada saat itu, baterai untuk energi menggerakkan mobil tidak mampu menyimpan
listrik dalam waktu lama apalagi jika digunakan untuk perjalanan jauh.

You might also like