You are on page 1of 13

1

MENGUKUR TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA


GUNUNGSITOLI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH
REDUCE, REUSE, RECYCLE (3R)

Suartri Weli Krismeinar Harefa
Departemen Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara


Abstrak
Masalah sampah adalah masalah yang akan terus berkembang dan berproses, semakin
banyak aktivitas manusia akan berpengaruh pada jumlah produksi sampah yang
dihasilkan. Masyarakat sebagai produsen sampah memiliki peran dalam menjaga
kebersihan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat partisipasi
masyarakat terhadap program pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (3R). Tingkat
partisipasi masyarakat dilihat dari tingkat pengetahuan dan tindakan masyarakat Kota
Gunungsitoli terhadap 3R. Dalam penelitian ini, akan dilihat hubungan antara partisipasi,
pengetahuan dan tindakan. Penelitian ini menggunakan teori perilaku B.F Skinner dan
teori tindakan sosial Max Weber. Metode penelitian adalah metode survey yang bersifat
kuantitatif dan mendeskripsikan tingkat partisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masyarakat Kota Gunungsitoli memiliki tingkat partisipasi yang baik, tetapi partisipasi
tersebut tidak didukung oleh sistem pengelolaan sampah yang baik atau penguatan
partisipasi.

Kata kunci : Partisipasi, Masyarakat, Pengelolaan, Sampah, Program 3R
Abstract
A Trash problem is a problem that will continue to evolve and the proceeds, more and
more human activity will affect the amount of generated trash production. Society as
trash producers have a role in keeping the environment clean. The purpose of this study
was to measure the level of community participation in the trash management programs
reduce, reuse, recycle (3R). The level of community participation seen from the level of
knowledge and community action Gunungsitoli the 3R. In this study, will be seen the
relationship between participation, knowledge and action. This study uses the theory of
BF Skinner's about behavioral and social action theory Max Weber. The research method
is a method of quantitative survey and describe the level of participation. The results
showed that people Gunungsitoli have a good level of participation, but participation was
not supported by a good management of trash system or reinforcement participation.

Keywords: Participation, Community, Management, Trash, 3R Program






2

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah lingkungan merupakan masalah yang akan terus berkembang dan
berproses. Salah satu masalah lingkungan yang sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari adalah masalah sampah. Setiap manusia, memiliki potensi untuk
memproduksi sampah. Semakin banyaknya kegiatan manusia akan semakin
banyak jumlah sampah yang diproduksi. Mengingat begitu pentingnya peranan
kebersihan lingkungan dalam kehidupan manusia dan pembangunan nasional
maka tiba saatnya untuk kita peduli, mencari solusi dan berpartisipasi aktif untuk
membangun lingkungan yang sehat.
Salah satu program pengelolaan lingkungan yang telah diperkenalkan kepada
masyarakat dunia dan juga masyarakat Indonesia adalah pengelolaan sampah
melalui program 3R yaitu, Reduce (mengurangi sampah), Reuse (memanfaatkan
kembali), Recycle (mendaur ulang). Pemerintah Indonesia khususnya
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada tanggal 6 September 2006 mulai
menerapkan program 3R di Indonesia. Setelah menerapkan program ini, sampah
di Indonesia dapat direduksi 3% dari volume sampah yang ada (Mohamad, 2010).
Masalah sampah sangat rentan terjadi, di daerah-daerah yang sedang
berkembang dan salah satunya adalah di Kota Gunungsitoli. Banyak pendapat
yang menyebutkan hal-hal yang menjadi faktor penanganan sampah tidak dapat
diselesaikan di Kota Gunungsitoli : Pertama, Pemerintah khususnya Dinas Tata
Ruang Perumahan dan Kebersihan masih belum maksimal dalam melakukan
usaha-usaha pembersihan kota (Mario, 2011). Kedua, belum terbentuknya sebuah
Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang kebersihan dan sanksi kepada
masyarakat yang membuang sampah dengan sembarangan (Cakra, 2011). Ketiga,
kurangnya fasilitas, pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan.
Tabel 1. Rata-rata jumlah sampah Kota Gunungsitoli
No Tahun Total Produksi Sampah Sampah yang dibuang di
TPA
1 2011 55-70

/hari 55


2 2012 70-80

/ hari 65-70


Sumber : Dinas Tata ruang Perumahan dan Kebersihan Kota
Gunungsitoli, 2012
3

Pemerintah dengan segala upayanya telah berusaha mensosialisikan agar
masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan. Perkembangan media elektronik
saat ini sangat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
cara-cara pengelolaan sampah. Perubahan dan pembinaan perilaku masyarakat
untuk ikut berpartisipasi diawali dari kebiasaan atau sikap yang bertindak bukan
karena kewajiban melainkan pada kesadaran. Peran serta masyarakat dalam
melaksanakan program pengelolaan sampah sangat mempengaruhi tingkat
keberhasilan program 3R.
Tujuan Penelitian
Melalui penelitian diperoleh tingkat partisipasi masyarakat Kota Gunungsitoli
tentang program pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (3R) dari segi
pengetahuan dan tindakan masyarakat serta hubungan antara partisipasi,
pengetahuan dan tindakan.
TINJAUAN PUSTAKA
Partisipasi merupakan keterlibatan mental, pikiran, emosi perasaan seseorang
di dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan kepada
kelompok dalam mencapai tujuan serta turut bertanggungjawab terhadap usaha
yang dilakukan. Partisipasi dibangun dengan sosialisasi/ pengetahuan dan
tindakan masyarakat. Max Weber dalam teori tindakan sosial menyatakan bahwa
tindakan didasarkan pada motivasi dan tujuan tertentu. Aryenti (2012) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan
tindakan masyarakat, semakin tinggi tingkat pengetahuan berpengaruh pada
tindakan dalam mengelola sampah 3R.
METODOLOGI PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibatasi berdasarkan jenis kelamin responden, usia
responden dan tingkat pendidikan responden, penelitian ini dilaksanakan di Kota
Gunungsitoli.
Metode Penarikan Sampel
Sampel dipilih secara cluster sampling sehingga, sampel dikelompokkan
berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jumlah sampel dipilih
secara proposional dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif.
4

Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada responden yang berisi
tentang pertanyaan pengetahuan dan tindakan 3R, observasi, dokumentasi
penelitian dan data dari dinas terkait.
Aspek Pengukuran
Partisipasi diukur melalui tingkat pengetahuan dan tindakan, kuesioner
digunakan sebagai instrumen penelitian yang terdiri dari pertanyaan pengetahuan
dan tindakan mengenai 3R. Tahap pengukuran diukur dengan skala ordinal yaitu :
nilai 2 untuk jawaban benar, nilai 1 untuk jawaban salah dan nilai 0 untuk tidak
menjawab. Partisipasi, yang diukur melalui pengetahuan dan tindakan
diklasifikasikan berdasarkan Arikunto (2006) yaitu, Baik apabila nilai yang
diperoleh >75%, Sedang apabila nilai yang diperoleh 40-75%, Kurang apabila
nilai yang diperoleh <40%.
Hubungan antara partisipasi, pengetahuan dan tindakan dilakukan dengan
analisis chi-square yang bertujuan melihat ada tidaknya hubungan pengetahuan
dengan tindakan, maupun partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan.
Hubungan ditunjukkan oleh p(value) lebih kecil (0,05).
Analisa Data
Analisa dilakukan dengan analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang.
Analisa tabel tunggal yaitu, analisa dengan membagikan variabel ke dalam
kategori-kategori sedangkan tabel silang yaitu untuk melihat hubungan antara
variabel. Hasil penelitian akan diuji validitas dan reabilitasnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum dan Pengelolaan Sampah Kota Gunungsitoli
Kota Gunungsitoli adalah bagian dari Pulau Nias, yang diresmikan oleh
Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto pada tanggal 29 Oktober 2008 dan
aktif menjalankan sistem pemerintahan pada Mei 2009. Pembentukan Kota
Gunungsitoli di Sumatera Utara diatur dalam Undang-undang No. 47 Tahun 2008.
Luas Wilayah Kota Gunungsitoli adalah sebesar 469,36 km
2
(0,63 % dari luas
wilayah Propinsi Sumatera Utara). Mempunyai jarak 85 mil dari laut Sibolga.
Dalam sistem pengelolaan sampah, masalah yang sedang dihadapi Kota
Gunungsitoli saat ini adalah tidak tersedianya TPA permanen yang dapat
5

menampung sampah masyarakat. Untuk sementara, sampah-sampah tersebut
menumpuk di beberapa pusat-pusat kegiatan seperti, pasar, persimpangan jalan,
TPS dan pekarangan rumah masyarakat. Pengangkutan sampah yang
diprogramkan pemerintah tidak berjalan lancar karena tidak tersedianya TPA.
Sebagian sampah dibuang dan dibakar di Desa Nazalou, yang pada akhirnya
menciptakan konflik antara masyarakat setempat dan pemerintah (Nias Bangkit,
2012)
Sistem pengelolaan sampah Gunungsitoli, masih belum sesuai dengan
program 3R. Kota Gunungsitoli, tidak memiliki TPS yang dipisah sesuai dengan
jenis sampah, peralatan kebersihan seperti mobil pengangkut sampah sangat
minim yaitu hanya sebanyak 6 buah. Manajemen pengangkutan sampah tidak
teratur, retribusi dan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah masih dalam
tahap perumusan dan masih belum terdapat tempat daur ulang sampah yang
dikontrol oleh pemerintah.
Tingkat Pengetahuan dan Tindakan 3R
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, tindakan tentang 3R, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Tingkat pengetahuan dan tindakan
No Keterangan Persentase
I. Pengetahuan JK (%) Usia (%) Pendidikan (%)
L P 15-44 45-64 SMA Diploma Sarjana
1 Reduce
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 5 2 4 3 5 0 2
Baik 43 50 73 20 54 22 17
2

Reuse
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 4 13 10 7 8 4 5
Baik 44 39 67 16 51 18 14
3 Recycle
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 7 13 11 9 14 3 3
Baik 41 39 66 14 45 19 16
II. Tindakan
1 Reduce
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 14 11 20 5 16 3 6
Baik 34 41 57 18 43 19 13
2 Reuse
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
6

Sedang 16 20 23 13 19 8 9
Baik 32 32 54 10 40 14 10
3 Recycle
Kurang 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 30 33 50 13 34 16 13
Baik 18 19 27 10 25 6 6
Sumber : Data lapangan, 2012

Gambar 1. Tingkat Pengetahuan 3R Gambar 2. Tingkat Tindakan 3R

Berdasarkan pengetahuan
Dari hasil penelitian tentang pengetahuan 3R, sebagian besar responden
menjawab pertanyaan dengan benar. Diantara reduce, reuse dan recyle
pengetahuan responden yang dikategorikan sedang adalah dibagian recycle.
Pengetahuan reduce adalah pemahaman responden bahwa kebiasaan belanja dapat
memproduksi sampah, menggunakan kertas bolak balik dapat mengurangi
sampah, membawa tas saat belanja mengurangi pemakaian plastik, membeli
barang bukan isi ulang menambah produksi sampah dan menggunakan botol
minuman isi ulang dapat mengurangi produksi sampah.
Pengetahuan responden tentang reuse yaitu responden mengetahui kegiatan-
kegiatan yang bertujuan memanfaatkan kembali perlengkapan sehingga tidak
menjadi sampah, antara lain : menggunakan peralatan tulis menulis isi ulang,
menggunakan sapu tangan dibandingkan tissue, menggunakan kembali kemasan
barang belanjaan, membagikan pakaian yang tidak dimanfaatkan kepada orang
yang membutuhkan, menggunakan keranjang pada saat belanja.
Tingkat pengetahuan tentang recyle adalah pemahaman responden tentang
daur ulang sampah yaitu : pengetahuan bahwa sampah plastik dapat diolah,
sampah organik dapat dijadikan pupuk, sampah organik dibedakan atas sampah
organik basah dan kering, sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama
0%
6%
94%
Kurang
Sedang
Baik
0%
37%
63%
Kurang
Sedang
Baik
7

untuk terurai, pemilahan sampah merupakan tahap yang paling penting dalam
mengolah sampah.
Hasil kajian menunjukkan perbedaan pengetahuan antara jenis kelamin, usia
dan tingkat pendidikan. Pengetahuan tentang pengelolaan sampah didapatkan
masyarakat pada saat menjalani sosialisasi di dalam kehidupannya. Sosialisasi
tersebut berasal ketika seseorang berada dalam keluarga, sekolah, teman bermain
dan media massa. Setiap agen sosialisasi memiliki peran untuk menyampaikan
nilai-nilai, norma dan pemahaman sehingga seseorang memiliki modal untuk
bertindak sesuai dengan hal-hal yang dianggap baik.
Berdasarkan Tindakan
Hasil analisa tentang tindakan 3R, diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki tindakan yang baik. Diantara reduce, reuse dan recyle tindakan
responden yang dikategorikan sedang sebagian besar adalah dibagian recycle.
Tindakan-tindakan yang reduce antara lain : Menulis di atas kertas dan
memanfaatkannya timbal balik, membeli kemasan yang dapat dimanfaatkan
berulangkali, tidak belanja berlebihan, tidak membeli minuman kaleng/ botol,
menggunakan rantang untuk membawa makanan. Tindakan responden yang
berhubungan dengan reuse adalah : menggunakan sapu tangan, menggunakan
botol minuman isi ulang, menggunakan peralatan tulis menulis isi ulang,
membagikan pakaian yang tidak dimanfaatkan kepada orang yang membutuhkan,
memanfaatkan wadah belanjaan untuk fungsi yang berbeda.
Dalam hal recycle tindakan responden yang baik ditandai dengan kebiasaan
responden membuang sampah sesuai dengan jenisnya, mengolah sampah organik
menjadi pupuk kompos, mengolah sampah anorganik menjadi barang yang
bermanfaat, mengumpulkan sampah anorganik jika tidak mampu mengolah dan
menjualnya kepada tukang botot dan kebiasaan responden tidak membuang
sampah sembarangan. Hasil kajian menunjukkan perbedaan tindakan responden
antara jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi
tidak dapat menjaminkan seseorang akan bertindak dengan baik. Hal ini juga
dinyatakan oleh penelitian Slamet Raharyo, Mardianto, Aulia Rahmawati (2010)
bahwa terdapat kemungkinan, tingkat pendidikan tidak menjaminkan seseorang
akan bertindak dengan baik. Fokus utama dari kegiatan 3R adalah kebiasaan
8

masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Misalnya, sampah
organik dan sampah anorganik. Kegiatan pemilahan akan memudahkan proses
pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Hubungan Pengetahuan dan Tindakan
Hubungan antara pengetahuan dan tindakan ditunjukkan oleh hasil penelitian
dimana p (value) < (0,05).

Tabel 3. Hubungan Pengetahuan dan tindakan
No Pengetahuan Tindakan Jumlah p (value)
Kurang Sedang Baik
1 Kurang 0 0 0 0 0,001
2 Sedang 0 6 0 6
3 Baik 0 31 63 94
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat
pengetahuan sedang dan tindakan sedang sebanyak 6 orang, pengetahuan baik dan
tindakan sedang sebanyak 31 orang, pengetahuan baik dan tindakan baik sebanyak
63 orang. Dari hasil chi-square diperoleh p(0,001), karana p (0,001) < (0,05)
maka dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan tindakan.
Tingkat Partisipasi
Tingkat partisipasi masyarakat tentang pengelolaan sampah ditunjukkan oleh
tingkat pengetahuan dan tindakan. Berdasarkan analisa data diketahui bahwa
tingkat partisipasi masyarakat tentang program 3R adalah baik. Masyarakat
mengetahui dan melaksanakan program 3R dalam mengelola sampah rumah
tangga.
Tabel 4. Tingkat Partisipasi
No Karakteristik Tingkat Partisipasi Total
Kurang Sedang Baik
1 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 0 6 42 48
b. Perempuan 0 13 39 52
2 Usia
a. 15-44 tahun 0 12 65 77
b. 45-64 tahun 0 7 16 23
3 Pendidikan
a. SMA 0 11 48 59
b. Diploma 0 2 20 22
c. Sarjana 0 6 13 19
9

Tingkat Partisipasi

Gambar di atas menunjukkan 81% dari responden memiliki partisipasi yang
baik dan 19% responden memiliki partisipasi yang sedang. Partisipasi responden
tersebut memiliki tingkat yang berbeda-beda jika didasarkan dari jenis kelamin,
usia dan tingkat pendidikan.
Hubungan Partisipasi dengan Pengetahuan dan Tindakan
Hubungan antara partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan ditunjukkan
oleh nilai p (value) < (0,05) pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Hubungan partisipasi dengan pengetahuan
No Partisipasi Pengetahuan Jumlah p (value)
Kurang Sedang Baik
1 Kurang 0 0 0 0,000
2 Sedang 0 6 13 19
3 Baik 0 0 81 81

Tabel 6. Hubungan partisipasi dengan tindakan
No Partisipasi Tindakan Jumlah p (value)
Kurang Sedang Baik
1 Kurang 0 0 0 0,000
2 Sedang 0 19 0 19
3 Baik 0 18 63 81
Tabel 5 menunjukkan hubungan antara partisipasi dengan pengetahuan. Dari
Hasil analisis chi-square diperoleh p(value) yaitu p (0,000) < (0,05). Hasil
analisis tersebut juga ditunjukkan oleh uji chi-square pada tabel 6, yaitu p (0,000)
< (0,05). Berdasarkan analisis di atas, maka diketahui bahwa terdapat hubungan
antara partisipasi dengan pengetahuan dan tindakan.
Max Weber dalam teori tindakan sosial (Wardi Bachtiar, 2006) menjelaskan
bahwa seseorang akan bertindak untuk tujuan tertentu karena motivasi yang
menggerakkan. Sehingga, dalam penelitian ini diperoleh kesesuaian antara hasil
0%
19%
81%
Kurang
Sedang
Baik
10

penelitian dan teori dimana, tindakan seseorang berhubungan dengan stimulus
yaitu pengetahuan 3R dan didukung oleh penguatan, motivasi untuk
melakukannya yang dalam penelitian ini adalah sistem pengelolaan sampah Kota
Gunungsitoli.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Kota Gunungsitoli
menunjukkan bahwa masyarakat Kota Gunungsitoli memiliki tingkat partisipasi
yang baik terhadap pengelolaan sampah 3R. Hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat
pengetahuan yang baik tentang 3R dan tingkat tindakan yang baik tentang 3R.
Pengetahuan dan tindakan 3R antara lain, pengetahuan masyarakat tentang
kegiatan mengurangi sampah (reduce) seperti : meminimalisasi pemakaian plastik
dan pembelian barang-barang yang sekali pakai. Pengetahuan dan tindakan
tentang menggunakan kembali (reuse) seperti : memilih untuk menggunakan sapu
tangan dibandikan tissue, menggunakan botol minuman isi ulang. Pengetahuan
dan tindakan tentang mendaur ulang (recycle) seperti : mengolah sampah organik
menjadi pupuk, melakukan tindakan pemilahan sampah. Kelemahan sistem
pengelolaan sampah menjadi kendala terbesar dalam menciptakan Kota
Gunungsitoli yang bersih dan bebas dari sampah.
SARAN
Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa masih terdapat masalah dalam
program pengelolaan sampah di Kota Gunungsitoli. Melalui penelitian ini,
digambarkan bahwa perlu diadakan pembenahan-pembenahan dalam sistem
pengelolaan sampah Kota Gunungsitoli yang berkaitan dengan manajemen
pengelolaan sampah, melengkapi peralatan yang dibutuhkan, peraturan
pengelolaan sampah, sanksi bagi pelanggar, penghargaan dan penguatan-
penguatan lainnya. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama dalam
melaksanakan sebuah program sehingga program dapat berhasil dan sukses.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dan jurnal ini. Terimakasih kepada kedua orang
tua penulis (A/I Mesra Harefa) dan seluruh keluarga yang sudah mendoakan dan
banyak membantu. Terimakasih kepada Dekan FISIP USU (Prof. Dr.
11

Badaruddin), Ketua Departemen Sosiologi FISIP USU (Dra. Lina Sudarwati,
M.Si), Sekretaris Departemen Sosiologi FISIP USU (Drs. Ilham Saladin, MSP),
Dosen penasehat akademik sekaligus sebagai dosen pembimbing (Prof.
Rizabuana, M. Phil, Ph. D) terimakasih banyak penulis ucapkan atas bimbingan,
motivasi, evaluasi yang bapak berikan. Terimakasih kepada seluruh dosen
Sosiologi yang telah memberikan banyak ilmu, terimakasih kepada Kak Fenny,
Kak Nurbaiti dan Kak Sugi serta seluruh Staf di FISIP USU. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Abang dan sahabat terkasih Yamanotona Hulu,
S.Si, juga kepada senior sosiologi, teman-teman stambuk 2009 dan keluarga besar
Generasi Muda Nias (GEMA NIAS).
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta :
Graha Ilmu

Apriadji, Wied H. (2005). Memproses sampah. Jakarta : Penebar Swadaya.
Arikunto, S. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Aryenti. (2011). Peningkatan Peranserta Masyarakat Melalui Gerakan
Menabung Pada Bank Sampah Di Kelurahan Babakan Surabaya,
Kiaracondong Bandung, Jurnal Pemukiman, Vol 6(1), p. 40-46.

. (2011). Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan
Sampah Dengan Cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Di Lingkungan
Permukiman Ditinjau Dari Segi Sosial Ekonomi Masyarakat, Jurnal
Permukiman, Vol 6(2), p. 75-83.
Bachtiar, Wardi. (2006). Sosiologi Klasik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Bungin, H. M. Burhan. (2009). Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media
Group

Cakra. (2011). Edisi I Agustus Halaman Kota Gunungsitoli. 06 Agustus 2011.
http://suratkabarcakra.blogspot.com/2011/08/edisi-i-agustus-2011-
halaman-gunung.html

Hermawan, Yoni., Roesman, O. H. (2008). Perilaku Pedagang Sayur Dalam
Mengelola Lingkungan Hidup. Jurnal Bumi Lestari, Vol 8(2), p. 186-192

KJ Veeger. (1990). Realitas Sosial: refleksi filsafat sosial atas hubungan individu-
masyarakat dalam cakrawala sejarah sosiologi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama

Mario. (2011). Sampah Menumpuk Di Kantor Walikota Gunungsitoli. Harian Nias
Bangkit. 18 Agustus 2011. http://www.nias-
12

bangkit.com/2011/08/sampah-menumpuk-di-kantor-wali-kota-
gunungsitoli/

Muchtar, Rusdi. (1994), Aspek Sosial Budaya Kebiasaan Membuang Sampah.
Jurnal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, p. 93-101

Nias, Bangkit. (2012), Martinus Lase : Semua Permintaan Warga Telah Dipenuhi.
6 Juli 2012. http://www.nias-bangkit.com/2012/07/martinus-lase-semua-
permintaan-warga-telah-dipenuhi/
Pariartha Wana W. I. (2011). Sikap Pedagang Kaki Lima Terhadap Lingkungan
Di Kota Denpasar. Jurnal Permukiman, Vol 2(1), p. 159-166

Riduwan, 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung :
Alfabeta

Riyanto, S., Darwin, M., Rahmawati. A. (2010). Korelasi antara pengetahuan
dan sikap masyarakat. 25 Januari 2010.
http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/25/korelasi-antara-pengetahuan-dan-
sikap-masyarakat-terhadap-pemilahan-sampah-kering-dan-basah-di-desa-
pendem-kecamatan-junrejo-kota-batu/

Ritzer, George. (2003). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Santoso, Urip. (2009). Pengendalian Lingkungan Hidup Untuk Meraih Adipura.,
Jurnal Urip Santoso, p. 1-12

Satori, Mohamad. (2010). Pengolahan Sampah Terpadu 3R, Era Baru
Manajemen Kota. LPPM. 25 Oktober 2010. http://litabamas-
sb.info/pengelolaan-sampah-terpadu-3r-era-baru-manajemen-sampah-kota/

Sudrajat, (2002). Mengelola Sampah. Jakarta : Penebar Swadaya
Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia

Widyamoko, H., dkk. (2002). Menghindari, Mengolah dan Menyingkirkan
Sampah. Jakarta: Abdi Tandur





13

You might also like