1. Identitas Pasien/klien: Nama : An.Tira Delinda Umur : 2 tahun TB/BB : 77 cm / 8 Kg Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Rt 02 legok Telanai Pura Jambi Suku : Jawa Bangsa : Indonesia
2. Anamnesis Keluhan Utama: Sulit makan Riwayat Penyakit Sekarang: - Batuk 4 hari yang lalu. - Kemudian di bawa ke puskesmas dan di beri obat. - Sekarang masih batuk dan belum di bawa berobat ulang
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien sering mengalami panas tinggi dan di bawa berobat ke Puskesmas dan meminum obat langsung sembuh.
Riwayat Penyakit Keluarga: - Ibu memiliki riwayat hipertensi - Kakaknya sekarang sedang mengalami demam tinggi dan diberi obat paracetamol saja oleh ibunya .
Riwayat Sosial Ekonomi: - Saat ini pasien tinggal bersama ayah, ibu dan 3 orang kakaknya. 2
- Ibu nya bekerja sebagai penyusun tahu dipasar dengan penghasilan Rp.400.000/bulan dan bekerja pada malam hari dari jam 02.00 pagi sampai jam 06.00. - Ayah nya bekerja pedagang di pasar angso duo dengan penghasilan yang tidak menentu kadang-kadang bisa dapat Rp.50.000 dan bekerja pada malam hari dari jam 02.00 WIB sampai 05.00 WIB - Rumah yang ditempati saat ini adalah rumah sederhana dengan kondisi papan dan seng. Berlantai semen , memiliki 1 kamar tidur ,1 ruang tengah ,dapur dan tidak memiliki kamar mandi .
Riwayat Kebiasaan: - Pasien diketahui suka bermain diluar bersama tetangganya dan tidak terkontrol - Pasien sulit makan dan porsi makannya sedikit - Makannya suka main-main - Pasien tidak suka dan jarang mengkonsumsi daging ayam - Pasien tidak suka minum susu dan lebih suka minum teh manis
Data Anggota Keluarga: Nama Ayah : Edi sukiadi Umur Ayah : 37 tahun Pendidikan terakhir : Tidak Sekolah Pekerjaan : Pedagang
Nama Ibu : Nurwatinah Umur Ibu : 42 tahun Pendidikan terakhir : SMP Pekerjaan Ibu : Penyusun tahu
Nama kakak : 1. Nn.R 3
2. Tio 3. Rima Umur kakak : 1. 16 tahun 2. 7 tahun 3. 4 tahun
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Tampak sehat Kesadaran : Composmentis Tanda vital : N: 85 x/m, R: 34 x/m, S: 36C BB/TB : 8 kg/ 77 cm Status Gizi : Rumus Antropometri pada anak : 1) Berat badan : 2x2 + 8 = 12 Normal anak 2 th 2) Tinggi badan : 2x6 + 77 = 89
BB/U = 8/12X100% Gizi kurang = 66,67 %
TB/U = 77/89 X 100 % Pendek = 86,5 %
Kepala : CA (-/-), SI (-/-) THT : Dbn Leher : Pembesaran KGB (-)
4
Thoraks Paru-paru Inspeksi : bentuk dan gerakan pernafasan simetris ki/ka, pernafasan intercostal (-) perubahan warna kulit (-), pembengkakan (-) Palpasi : gerakan respirasi sama ki/ka, vocal fremitus normal Perkusi : batas paru normal, suara sonor pada kedua lapang paru Auskultasi: suara paru vesikuler, normal Jantung Inspeksi : Dbn Palpasi : iktus cordis teraba (Dbn), nyeri tekan (-) Perkusi : batas jantung dalam batas normal Auskultasi : BJ I/II Normal Abdomen Inspeksi : bentuk perut datar, bengkak (-), peristaltik tidak terlihat, bengkak/tumor (-) warna kulit sama dengan sekitarnya, spidernaevi dan striae (-) Auskultasi : Peristaltik/bising usus Normal. Perkusi : pekak hati dan limpa, undulasi (-), shifting dullnes (-) Palpasi : Nyeri tekan (-), tahanan (-), tumor (-), Ekstermitas : Dbn
3. Diagnosis : Pasien menderita Gizi Buruk
4. Terapi: Non Farmakologis : makan aneka ragam makanan komposisi gizi 35 gram produk ( per saji ) 5
- Energi 140 Kkal - Protein 5,3 gram - Vitamin : A,D,E,thiamin,riboflvin,niasin,B12,asam folat ,B6,asam pantotenat,C - Mineral : zat besi,kalsium,natrium,zinc,iodium,fosfor,dan selenium
Farmakologis : Paracetamol dan obat puyer dari dokter.
5. Prognosis: Ad vitam : ad bonam Ad fungsionam : ad bonam
6. Pengamatan Rumah: Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, rumah yang ditempati pasien saat ini belum memenuhi standar kriteria rumah sehat dan pasien tinggal di rumah kontrakan dengan kondisi: 1. Lantai Lantai rumah pasien dari semen, kondisinya retak-retak, dan dialasi dengan karpet plastik tipis. 2. Atap Atap rumah pasien dari sengdan bolong-bolong, tidak ada langit-langit 3. Ventilasi dan jendela 1 kamar tidur dan tidak ada ventilasi 1 ruang tengah: ada kasur dan di pakai untuk tidur,ruang makan,ruang nonton. 4. Cahaya Cahaya rumah kurang. 5. Luas Bangunan Rumah Luas bangunan rumah pasien sekitar 3x4 m, dan tinggi bangunan rumah <2,5m. Luas lantai bangunan tidak sebanding dengan penghuni, 6
sehingga apabila seluruh keluarga berkumpul akan terasa penuh karena hanya memiliki 1 ruang tengah yang luasnya sekitar 2x3 m 2 . 6. Fasilitas didalam rumah Penyediaan air bersih yang cukup, Sumber air di rumah pasien adalah air dari mata air yang dibuat seperti kolam yang digunakan untuk mandi dan mencuci, kamar mandi dan tempat mencuci piring serta baju dalam satu tempat. Air minumnya berasal dari air pam tersebut yang dimasak. (tidak berada di dalam rumah). Pembuangan tinja, Jamban yang digunakan pasien dan keluarganya adalah 1 jamban yang ada di dalam kamar mandi dekat kolam bersama. ( tidak berada di dalam rumah) Pembuangan air limbah (air bekas), Tidak ada saluran pembuangan dan selokkan, Pembuangan sampah, Tidak adanya tong sampah dan sampah dibuang di belakang rumah, kadang dibakar. Fasilitas dapur, Kondisi dapur rumah pasien sangat sempit, kumuh serta pencahayaan dan ventilasi kurang. Ruang berkumpul keluarga, Ruang berkumpul keluarga sering digunakan sebagai ruang tamu yang berantakan dan terlihat agak kotor. Perkarangan/serambi Tidak mempunyai perkarangan,di depan rumah langsung jalan
7. Pengamatan Lingkungan: Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, lingkungan tempat tinggal belum memenuhi standar lingkungan yang sehat, dengan kondisi sebagai berikut: Rumah sehat 7
Kondisi rumah di sekitar tempat tinggal pasien cukup bersih, namun terasa sempit karena tidak mempunyai perkarangan rumah dan rumah berdempet-dempet antara rumah satu dengan rumah yang lainnya. Sarana sanitasi dasar Penggunaan kamar mandi yang kecil dan sempit sebagai tempat mandi, BAB, BAK, cuci piring dan cuci baju yang kotor yang digunakan oleh masyarakat sekitar (umum) dan juga disekitar lingkungan tidak memiliki selokan. Tidak terdapatnya tempat sampah baik didalam rumah maupun diluar rumah sehingga sampah berserakan di samping rumah. Tempat umum dan tempat pengolahan makanan Disekitar lingkungan tempat tinggal pasien tidak terdapat tempat umum ataupun tempat pengolahan makanan.
8. Hasil Wawancara/ Pengamatan Keluarga/ Hhubungan Keluarga: Hubungan pasien anggota keluarga Hubungan pasien terhadap anggota keluarganya sangat baik. Hubungan pasien tetangga dan sekitarnya Hubungan pasien dengan tetangga dan lingkungan sekitar juga baik.
9. Hasil Wawancara/ Pengamatan Perilaku Kesehatan: Pengetahuan orang tua pasien ini tentang hidup sehat bisa dikatakan kurang karena orang tua pasien belum mengetahui apa arti sehat itu sendiri, terlihat orang tua pasien tidak memperhatikan pola makan anak- anaknya sebagai salah satu contoh anaknya sendiri bernama Tira Delinda (2 tahun) memiliki berat badan 8 kg (seharusnya 11 kg), orangtua pasien hanya memberikan makanan kesukaan dari anaknya kebetulan anaknya sangat suka jajan jajanan yang tidak terjamin tingkat gizi dan higienitasnya. Orang tua pasien beranggapan kalau anaknya sudah lenyang berarti sudah aman. Sehingga kebutuhan gizi Tira kurang karena hanya memakan jajanan dan memakan nasi yang porsinya hanya 1 centong nasi dengan lauk pauk seadanya. Tira tidak menyukai susu dan orang taunya 8
pun tidak berusaha untuk membri tira susu formula. Tira diberikan ASI selama 18 bulan, setelah 18 bulan Tira tidak minum susu lagi baik itu ASI maupun susu formula. Orang tua pasien mengatakan Tira sangat suka makan telor dan minum teh manis, dan tidak suka ayam.
10. Analisis Pasien Secara Holistik (item 1-10) an tira ( 2 tahun ) mengalami gizi kurang dengan berat badan 8 kg,kelihatan dari fisiknya kelihatan kurus dan perut nya membuncit . kemudian dibawa ke puskesmas putri ayu dikasih vitamin . dokter menyarankan minum vitamin dan makan makanan yang bergizi . dalam keluarganya tidak ada mengalami seperti ini sebelumnya. an tira hanya makan sedikit tetapi sering dan an.tira pun suka makan makanan ringan yang mengandung bahan pengawet, waktu an. Tira masih didalam kandungan ibunya , ibunya mengalami preeklamsi ( darah tinggi / hipertensi saat hamil ) pada saat melahirkan berat badan tira hanya 2,6kg. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan; Keadaan umum tampak sehat; Kesadaran composmentis; Tanda vital : nadi 85 x/m, respirasi rate 34 x/m, suhu 37C; BB/TB : 8kg/ 77 cm; Kepala : CA(-/-), SI (-/-); THT : Dbn; Leher : Pembesaran KGB (-); Thoraks : Paru-paru bentuk dan gerakan pernafasan simetris ki/ka, pernafasan intercostal (-) perubahan warna kulit (-), pembengkakan (-) , vocal fremitus normal, batas paru normal, suara sonor pada kedua lapang paru, suara paru vesikuler, normal; Jantung Dbn; Abdomen: bentuk perut agak membuncit, bengkak (-), peristaltik tidak terlihat, bengkak/tumor (-) warna kulit sama dengan sekitarnya, spidernaevi dan striae (-), Peristaltik/bising usus Normal, pekak hati dan limpa, undulasi (-), shifting dullnes (-), Palpasi: Nyeri tekan (-), tahanan (-), tumor (-); Ekstermitas : Dbn. Dari pemeriksaan fisik tersebut, disimpulkan bahwa An, Tira tidak mengalami gangguan fisik semuanya di batas normal. Saat ini pasien tinggal bersama ayah, ibu, 3 orang kakaknya. Ayah pasien bekerja sebagai pedagang dan ibunya seorang penyusun tahu. Keluarga pasien tidak sanggup membeli buah-buahan yang bergizi atau susu 9
formula, karena pasien dari umur 18 bulan sudah tidak minum susu ASI atau susu formula , pasien hanya minum teh saja. Kedua orangtua tira mempunyai riwayat pendidikan terakhirnya hanya sampai SMP. Dari hasil wawancara mengenai pekerjaan dan pendidikan terakhir kedua orang tua tira tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua hal tersebut menjadi faktor kekurangan gizi pada An.Tira yaitu faktor sosial dan ekonomi karena kemungkinan kedua orang tuan An.tira tidak mengerti dan mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat yang seharusnya dilakukan, juga tidak mempunyai dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik kebutuhan gizi maupun kebutuhan hidup lainnya sehari-hari, sehingga An.tira dan keluarganya rentan mengalami gizi kurang. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, rumah sehat dan lingkungan tempat tinggal belum memenuhi standar kriteria rumah sehat dan lingkungan tempat tinggal belum memenuhi standar lingkunganyang sehat. Penggunaan kamar mandi secara bersama (umum) berbentuk seperti kolam yang air nya terdapat dari mata air, kolamnya pun tidak bersih yang berisi tanah , ikan,serta dedaunan menumpuk di kolam tersebut , didalam rumah pun Cuma hanya ruang TV yang sempit dan 1 kamar serta dapur dan lantainya pun masih tanah basah dan hanya menggunakan triplex saja , serta tidak adanya tempat pembuangan sampah di dalam ataupun luar rumah, atap rumah yang bolong-bolong sehingga kalau hujan bocor,hal ini pun bisa dapat disebabkan oleh karena lingkungan didaerah tersebut cenderung lembab, dan juga terdapat genangan air baik di dalam ataupundiluar rumah. Hubungan anggota keluarga dan tetangga lingkungan sekitar baik. Namun perilaku kesehatan pasien dan keluarga serta tetangga lingkungan sekitar masih kurang baik terutama dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Hal ini yang masih perlu mendapat perhatian khusus baik oleh petugas kesehatan putri ayu juga ketua pemerintahan setempat.
11. Rencana Promosi dan Pendidikan Kesehatan kepada Pasien dan kepada Keluarga: 10
Memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik untuk pasien Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit apa saja yang timbul akibat kekurangan gizi Menjelaskan kepada keluarga untuk memberikan Asi eklusif (hanya asi ) sampai anak berumur 6 bulan dan setelah itu anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping asi yang sesuai dengan tingkatan umur,lalu di sapih stelah berumur 2 tahun Menjelaskan pada keluarga untuk memberikan makanan bervariasi ,seimbang antara kandungan protein.lemak ,vitamin dan mineral. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program posyandu Menjelaskan kepada keluarga untuk lebih memperhatikan anak seprti perilaku dan pola makanan sehari-hari Menjelaskan kepada pasien dan keluarga faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi buruk . Menjelaskan kepada keluarga bagaimana pencegahan terjadinya gizi buruk Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang pola prilaku hidup bersih dan sehat dan menerapkannya di dalam rumah tangga Menjelaskan kepada pasien dan keluarga kriteria dari rumah yang sehat Menjelaskan kepada pasien dan keluarga kriteria dari lingkungan yang sehat Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa kesehatan itu sangat penting dan peran keluarga jauh lebih besar dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan
12. Rencana Edukasi Penyakit kepada Pasien dan kepada Keluarga: Menjelaskan bahwa gizi buruk dapat mengahmbat perkembangan dan pertumbuhan anak.. Menjelaskan bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengatur pola makan anak. 11
Menjelaskan bahwa dengan lingkungan dan rumah yang bersih dan sehat akan mengurangi resiko terhadap berbagai penyakit. Menjelaskan penyebab terjadinya gizi buruk seperti tidak mau atau jarang ke posyandu, pola asuh anak yang kurang baik, jumlah anak terlalu banyak, kurangnya keharmonisan rumah tangga, ekonomi yang kurang, ketersediaan pangan dalam rumah tangga sangat terbatas, serta tingkat pendidikan yang rendah sehingga menimbulkan kurangnya pengetahuan tentang gizi dan pola asuh anak serta tidak peduli dengan kebersihan dan kesehatan Menjelaskan bahwa tanda-tanda gizi buruk seperti kelelahan dan kurang energi, pusing, kulit yang kering dan bersisik, gusi bengkak dan berdarah, gigi yang membusuk, berat badan berkurang, pertumbuhan yang lambat, kelemahan pada otot, perut kembung,
Menjelaskan bahwa dengan pemberian ASI ekslusif sampai umur anak 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, anak diberikan makanan yang bervariasi, rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program posyandu untuk mengatasigizi buruk.
13. Anjuran-anjuran Promosi Kesehatan penting yang dapat memberi semangat/ mempercepat penyembuhan pada Pasien: Mengatur pola makan pasien setiap harinya Istirahat yang cukup, dan tidak boleh terlalu capek. Makan makanan bergizi seimbang, terutama yang banyak mengandung protein serta mengkonsumsi air minum yang bersih minimal 2 liter sehari. Selalu menjaga kebersihan diri, keluarga dan lingkungan.
12
Kesimpulan Dari hasil kunjungan rumah (home visite) kami menyimpulkan bahwa pasien An. Hamdani telah menderita gizi kurang akibat pola makan yang tidak seimbang dan hidup kurang bersih dan sehat serta lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat. Kami juga dapat menyimpulkan bahwa prognosis pada pasien ini adalah baik, Namun keluarga tetap perlu memperhatikan perilaku, pola hidup sehat dan lingkungan tempat tinggal pasien dan keluarganya untuk menjaga status gizi ,kebersihan dan kesehatan.