You are on page 1of 57

KELARUTAN

Tujuan pembelajaran:
1. Mendefinisikan larutan jenuh, kelarutan dan larutan lewat
jenuh.
2. Menggambarkan dan memberikan contoh pelarut polar, non
polar dan semi polar.
3. Mendiskusikan efek tekanan, temperature, salting-out dan
reaksi kimia terhadap kelarutan gas dalam cairan.
4. Mendefinisikan kelarutan sempurna dan sebagian (parsial).
5. Memahami faktor-faktor yang mengontrol kelarutan
elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
6. Menggambarkan pengaruh solven dan surfaktan terhadap
kelarutan.

Pentingnya kelarutan dalam farmasi :
0 Memilih solven yang tepat untuk obat atau
kombinasi obat tertentu.
0 Mengatasi masalah kelarutan yang timbul saat
membuat sediaan farmasi
0 Menyiapkan larutan untuk standar atau uji
kemurnian
0 Memberikan informasi tentang struktur molekul
dan ikatan intermolekular

KELARUTAN (solubility):
0 Konsentrasi solut yang dapat dilarutkan oleh solven pada
suhu tertentu
0 Konsentrasi solut pada larutan jenuh saat tercapai
kesetimbangan
0 Kadar jenuh solut dalam suatu solven pada temperatur
tertentu.

Kelarutan sifat fisik, dipengaruhi oleh temp, utk
masing2 zat murni dapat dilihat pada literatur (FI, Merck
Index)
Konsentrasi lrt jenuh kelarutan solut pada temperatur tsb.
Solut : zat terlarut
Solven : media / pelarut

Ekspresi kelarutan:
0 Volume solven yg dibutuhkan 1 gram solut untuk
melarut (USP / FI)
Ex : 1 gram asam borat larut dalam 18 ml air,
dalam 18 ml alkohol, dan dalam 4 ml gliserin
0 Molar (mol/L)
0 Molalitas (mol/1000 g)
0 Persen (g/100 ml)
0 Fraksi mol
Istilah Bagian solven per
satu bagian solut
Sangat mudah larut < 1
Mudah larut 1 10
Larut 10 30
Agak larut 30 100
Sukar larut 100 1000
Sangat sukar larut 1000 10.000
Praktis tidak larut > 10.000
Faktor2 yg mempengaruhi kelarutan :
1. Tekanan kelarutan gas dalam cairan
2. Temperatur angka kelarutan dilaporkan
pada suhu tertentu.



S = kelarutan dalam M (mol/liter)

3. Struktur kimia : momen dipol, sifat
dielektrik, ikatan hidrogen
RT
eksp S
soln
~
AH
Momen dipol : ukuran polaritas
Efek dipol kuat polar larut dalam pelarut
polar

Sifat dielektrik : kemampuan utk menyimpan
muatan
Air : konstanta dielektrik = 80
Alkohol : konstanta dielektrik = 25

Ikatan hidrogen
Syw dg gugus OH, NH, dan SH dapat membentuk
ikt hidrogen mudah lrt dlm air
4. Kompleksasi
dg ion anorganik me klrt
dg ion logam me klrt

5. Ukuran partikel
Besar/kecil tdk mempengaruhi
klrt, hanya lama pelarutan
Ukuran micronized mempengaruhi

6. Ionisasi
me klrt

7. Solut organik : dipengaruhi oleh bentuk kristal,
pH, MW

Interaksi solven-solut
0 SOLVEN POLAR

Konstanta dielektrik tinggi (air=80) mengurangi gaya
tarik antar ion dalam kristal (mis: NaCl)
Amphiprotic dapat memutus ikatan kovalen elektrolit
kuat dg reaksi asam basa

HCl + H
2
O H
3
O+ Cl
-


RCOOH + NaOH RCOO
-
Na
+

Dapat mensolvasi molekul dan ion melalui gaya interaksi
dipol, ikatan hidrogen

0 SOLVEN NONPOLAR

Konstanta dielektrik rendah kloroform 5, benzene
2
Solven aprotic
Tidak dapat membentuk ikatan hidrogen
Dapat melarutkan solut dengan tekanan internal
yang sama melalui interaksi dipol terinduksi (ikatan
lemah van der Waals-London)
Contoh: CCl
4
, benzena, mineral oil


0 SOLVEN SEMIPOLAR

Contoh: keton, alkohol
Solven intermediate menginduksi polaritas solven
non polar menjadi larut dalam solven polar
Aseton : meningkatkan kelarutan eter dalam air
Alkohol : air-castor oil
Propilen glikol : air-peppermint oil

Klasifikasi polaritas solven-solut
Konstanta
dielektrik
solven ()
solven solut
80 Air Garam inorganik,
garam organik
50 Glikol Gula, tanin
30 Metil alkohol, etil alkohol Minyak jarak, lilin
20 Aldehida, keton, alkohol dg
rantai yg lebih panjang,
eter, ester, oksida
Resin, volatile oil,
elektrolit lemah

5 Heksana, benzena, CCl4,
etil eter, PE
Minyak, lemak,
petrolatum, parafin,
hidrokarbon lain
0 Minyak mineral, minyak
nabati
P
e
n
u
r
u
n
a
n

p
o
l
a
r
i
t
a
s

P
e
n
u
r
u
n
a
n

k
e
l
a
r
u
t
a
n

d
l
m

a
i
r

Aturan umum utk memprediksi klrt:
1. Like dissolves like
2. Klrt dalam air naik dg naiknya kapasitas
membentuk ikt hidrogen (OH, NH
2
, SO
3
H, COOH)
3. Klrt dalam air dengan naiknya jumlah atom
karbon (MW )
4. Utk molekul organik, TL klrt
5. Isomer cis lebih larut drpd isomer trans
6. Semakin tidak jenuh klrt dlm air
7. Solut anhidrat lebih mudah larut drpd kristal
Jenis kelarutan :
Kelarutan gas dalam cairan
Kelarutan cairan dalam cairan
Kelarutan padatan dalam cairan
Konsentrasi gas terlarut yang berada dalam
kesetimbangan dengan gas murni di atas larutan

0 Dalam sed farmasi :
Asam hidroklorida
Air ammonia
Sed effervescent mengandung CO
2

Sed aerosol dg propelan CO
2
atau N
2
0 Oksigen dalam tubuh :
Sbg gas terlarut dalam kandungan sel darah merah
Sbg molekul O
2
terikat pada atom Fe hemoglobin

KELARUTAN GAS DLM CAIRAN
Kelarutan gas dipengaruhi oleh :
1. Tekanan Hk. Henry


C
2
= kelarutan gas dalam larutan
o = kebalikan konstanta Henry (k) atau koefisien
kelarutan
p = tekanan parsial gas yg tdk terlarut di permukaan cairan
Tekanan kelarutan gas

2. Temperatur
Temperatur kelarutan gas
3. Salting out
Adanya garam (NaCl) atau sukrosa kelarutan gas
4. Reaksi kimia
CO
2
, ammonia, HCl menunjukkan deviasi krn reaksi
kimia dg solven
p C
2
o =
Perhitungan kelarutan :
o = koef. absorpsi Bunsen

GAS
o
0
0
C 25
0
C
H
2
0.0215 0.0175
N
2
0.0235 0.0143
O
2
0.0478 0.0284
CO
2
1.713 0.759
p
V
V
ln so
STP , gas
o =
Soal 1.
0 Jika 0,016 g oksigen dilarutkan dlm 1 liter air pada temp 25
0
C
dan pada tekanan oksigen 300 mmHg. Hitung
(a) o
(b) o
(c) Berapa banyak O2 yg bisa dilarutkan dlm 250 larutan
jika tekanan total di atas lrt adalah 760 mm Hg? Tekanan
partial O2 dlm lrt adalah 0,263 atm pd suhu 25
0
C.

0 Jawab :
(a) o = C
2
/ p = 0,016 /300 = 5,33 x 10
-3
(b) o = ?
V = n R T / p
V
gas,STP
= ?
o = V
gas
/ (V
lrt
.p) = ?

(c) o = C
2
/ p C
2
= ?

KELARUTAN CAIRAN DLM CAIRAN
0 Larutan ideal : mengikuti Hk. Raoult


0 Larutan nyata : tdk mengikuti Hk. Raoult
0 Deviasi negatif : biasanya tbtk ikt H atr 2 syw polar
kelarutan
0 Deviasi positif : tbtk dimer atau polimer karena tingginya
internal pressure dr syw kelarutan bercampur
sebagian
Xi pi pi
0
=
0 Bercampur sempurna
pd segala perbandingan
Solven polar & semi polar, mis : air dan alkohol, alkohol dan
aseton

0 Bercampur sebagian
mis : fenol dan air, eter dan air
dipengaruhi oleh temp
dari diagram fase dapat dihitung komposisi tiap fase
0 Pengaruh bahan lain pada sistem biner
sistem terner
lihat diagram segitiga
0 Hubungan molekuler
Kier & Hall meneliti kelarutan hidrokarbon cair,
alkohol, eter, ester dalam air


0 Luas permukaan molekul

_ =
1
533 , 2 505 , 1 S ln
44 , 4 ) TSA ( 0168 , 0 ) ility lub so ( log + =
KELARUTAN PADATAN DLM CAIRAN
Larutan ideal
kelarutan solut tidak dipengaruhi solven
|
|
.
|

\
| A
=
To T
T To
R 303 , 2
H
X log
f i
2
) X 1 ( M
X 1000
m
2 1
2

=
ta tan kons
T
1
R 303 , 2
H
X log
f i
2
+
A
=
Larutan non ideal
Dipengaruhi koefisien aktivitas (
2
)
Gaya yang timbul akibat interaksi solven-solut

2
f
2
log
To T
T To
R 303 , 2
H
X log +
|
|
.
|

\
| A
=
Tahap 1 : Pelepasan satu molekul solut (w
22
)



Tahap 2 : Pembentukan celah/rongga pada pelarut (w
11
)

Tahap 3 : Penempatan solut ke dalam rongga pelarut (-2w
12
)

+
+
) w 2 w w ( energi Total
12 11 22
+ =
PROSES PELARUTAN
T R
2 V
) w 2 w w ( ln
2
1
12 11 22 2
u
+ =
T R 303 , 2
2 V
) ( log
2
1 2
2 1 2
u
o o =
T R 303 , 2
2 V
) (
To T
T To
R 303 , 2
H
X log
2
1 2
2 1
f
2
u
o o +
|
|
.
|

\
| A
=
Scatchard & Hildebrand :
0 Konstanta dielektrik
dan kelarutan
Paruta dkk (1965) telah
meneliti hubungan antara
konstanta dielektrik
solven dan parameter
kelarutan solven dengan
kelarutan solut

Kelarutan elektrolit lemah
0 Sangat dipengaruhi pH




0 pH
p
= pH di mana di bawah pH tersebut obat mengendap
dari larutan sbg asam tak terdisosiasi
0 Untuk basa lemah :
So
So S
log pKa pH
p

+ =
So
So S
log pK pK pH
b w p

+ =
Soal 2
0 Pada pH di bawah berapakah fenobarbital bebas
akan mengendap dari larutan dengan konsentrasi
awal 1 g/100 ml fenobarbital Na pada 25
0
C. Diket :
S
0
= 0,005; pKa = 7,41; BM fenobarbital Na=
254

0 Jawab :
Konsentrasi awal garam yg ditambahkan =
S = g/liter = 10 = 0,039 mol/liter
BM 254
S0=0.00 5 Pka=7,41
pH
p
= 7,41 + log (0,039-0,005) = 8,24
0,005
Elektrolit lemah tgt pH
molekul terion kelarutan tinggi
molekul tak terion kelarutan rendah
KOSOLVENSI :
fenomena di mana campuran solven membantu
meningkatkan kelarutan solut
Kosolven :
solven yang membantu meningkatkan kelarutan solut

Contoh : kelarutan fenobarbital dalam
campuran air, alkohol dan gliserin pada
25
0
C (Krause & Cross, 1951)
Efek kombinasi pH dan
solven
1. Penambahan alkohol pd lrt elektrolit lemah dlm
dapar me| kelarutan spesies unionik dg me+
polaritas
2. Kurang polar dibandingkan air, alkohol
menurunkan konstanta disosiasi elektrolit lemah
(me| pKa)
Pengaruh alkohol thd pKa fenobarbital
Contoh soal 1:
pKa fenobarbital (7,41) naik menjadi 7,92 dlm lrt 30%
alkohol. So nya naik dari 0,12% (0,005 M) dlm air
menjadi 0,64% (0,028 M). Berapa pH minimum
yang diperlukan agar larutan 6 g fenobarbital Na
dpt larut sempurna dalam 100 ml larutan
mengandung 30% alkohol ? Diket BM = 254,22
g/mol
Jawab :

So
So S
log pKa pH
p

+ =
79 , 8 87 , 0 92 , 7 pH
028 , 0
028 , 0 236 , 0
log 92 , 7 pH
p
p
= + =

+ =
pH minimum utk lrt tanpa
alkohol :

So
So S
log pKa pH
p

+ =
07 , 9 pH
005 , 0
005 , 0 236 , 0
log 41 , 7 pH
p
p
=

+ =
Surfaktan = surface active agent
= zat aktif permukaan
0 Anionik, ex : NLS, TEA lauril sulfat
0 Kationik, ex : dodecyltrimetilamonium sulfat
0 Nonionik, ex : tween, span
0 Amfoter, ex : lauril imidazol
Misel sferis
[D] [D]
misel
aqueous
(D) (D)
K K
Rippie dkk menyelidiki kelarutan obat elektrolit lemah
dlm misel dlm medium berair dr polisorbat 80 (tween 80)
] D [ ] D [ ) D ( ) D ( D
T

+ + + =
0
0
0
0
) D (
] D [
' ' K
) D (
] D [
' K

= =
Fase non misel Fase misel
D
T
= kelarutan obat total
0
= konsentrasi relatif thd volume fase masing2,
Bukan thd volume total sistem
Dalam bentuk volume total :
) x )( D (
] x 1 ][ D [
' ' K
) x )( D (
] x 1 [ ] D [
' K

=
[x] = M = fraksi volume surfaktan sbg misel dalam larutan
Karena dlm lrt sejati jumlahnya kecil, maka dapat
diabaikan, shg :[1-x] = 1
Maka persamaan menjadi :
) x ( ) D ( ' ' K ] D [
) x )( D (
] D [
' ' K
) x ( ) D ( ' K ] D [
) x )( D (
] D [
' K

= =
= =
Jumlah total obat yg mengandung surfaktan : D
T
] D [ ] D [ ) D ( ) D ( D
T

+ + + =
Jumlah total obat tanpa surfaktan : D
T
*

) H (
) D (
Ka ) D (
) H (
Ka ) H (
) D ( * D
) D (
) D (
Ka ) H (
) H (
Ka
1 ) D (
) A (
) HA (
Ka ) H (
) H (
) D (
Ka ) D (
: tan cata ) D ( ) D ( * D
T
T
+ +
+

+
+

+
+

=
|
|
.
|

\
|
+
=
=
|
|
.
|

\
|
+ =
= + =
+ =
Sehingga :

] D [ ] D [ ) D ( ) D ( D
T

+ + + =
Jumlah total obat tanpa surfaktan : D
T
*

) x (
) H (
) D (
Ka . ' ' K ) x ( ) D ( ' K
) H (
Ka ) H (
) D ( D
) x ( ) D ( ' ' K ) x ( ) D ( ' K
) H (
Ka ) H (
) D ( D
T
T
+ +
+

+
+
+ +
|
|
.
|

\
|
+
=
+ +
|
|
.
|

\
|
+
=
Rasio :

|
|
.
|

\
|
(
(

+
+
+ =
|
|
|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
+
)
`

+
+ =
|
|
|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|
+
+ =
|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|
+ +
|
|
.
|

\
|
+
=
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+ +
+
Ka ) H (
Ka . ' ' K ) H ( ' K
) x ( 1
) H (
Ka ) H (
) H (
1
Ka . ' ' K ' K ) x (
1
) H (
Ka ) H (
) x (
) H (
1
Ka . ' ' K ) x ( ' K
1
) H (
Ka ) H (
) D (
) x (
) H (
) D (
Ka . ' ' K ) x ( ) D ( ' K
) H (
Ka ) H (
) D (
* D
D
T
T
0 Mekanisme : solubilisasi miselar
(
(

+
+
+ =
+
+
) H ( Ka
' ' K Ka ' K ) H (
) M ( 1
D
D
*
T
T
Dimana :
D
T
= kelarutan total dg adanya surfaktan
D
T*
= kelarutan total tanpa adanya surfaktan
(M) = fraksi volume misel dr surfaktan
K = koefisien partisi obat tak terion
K = koefisien partisi obat terion
Contoh soal 2.
Hitung kelarutan sulfisoxazole pada 25
0
C dalam :
a. Dapar pH 6,0
b. Dapar pH 6,0 yang mengandung 4% v/v Tween 80
Diket. Klrt sulfisoxazole tak terion dlm air adl 0,15 g/liter;
Ka = 7,6 x 10
-6
; Koefisien distribusi nyata utk molekul
obat, K dan anionnya, K di antara misel tween 80 dan
air adalah 79 dan 15
Jawab :
) H (
) H ( Ka
) D ( D
*
T +
+
+
=
L / g 29 , 1
10 x 0 , 1
10 x 0 , 1 10 x 6 , 7
15 , 0 D
6
6 6
T
*
=
+
=


a.
b.
(
(

+
+
+ =
+
+
) H ( Ka
' ' K Ka ' K ) H (
) M ( 1
D
D
*
T
T
L / g 45 , 2 D
) 10 x 1 ( ) 10 x 6 , 7 (
15 ) 10 x 6 , 7 ( 79 ) 10 x 1 (
) 04 , 0 ( 1 ) 29 , 1 ( D
T
6 6
6 6
T
=

)

(
(

+
+
+ =


Untuk obat basa lemah :
(
(

+
=
(
(

+
=
+ + + =
+
+
+
+
+ +
) H ( Ka
) H (
* D ) D (
) H ( Ka
Ka
* D ) D (
] D [ ] D [ ) D ( ) D ( D
T
T
T
(
(

+
+
+ =
+
+
) H ( Ka
' ' K ) H ( ' K Ka
) M ( 1
D
D
*
T
T
Pengaruh kadar
surfaktan (polisorbat)
dan pH terhadap
kelarutan asam 4-
klorobenzoat

R = rasio kelarutan,
= D
T
/D
T
*
SOAL-SOAL
1. Hitung kelarutan sulfisoxazole pada 25
0
C dalam :
a. Dapar pH 5,12
b. Dapar pH 5,12 yang mengandung 3%
v
/
v
Tween
80
Diket. Klrt sulfisoxazole tak terion dlm air adl
0,15 g/liter; Ka = 7,6 x 10
-6
; K=79; K=15
c. Hitung fraksi sulfisoxazole yg terlarut dlm misel
tween 80 dlm lrt tsb.

2. Berapa pHp dari larutan 2% b/v fenobarbital Na
dalam lrt hidroalkoholik mengandung 15% v/v
alkohol ?

Diket. pKa fenobarbital dalam larutan tersebut adl
7,6. BM fenobarbital Na = 254,22 g/mol dan BM
fenobarbital = 232,23 g/mol. S
0
= 0, 22%

S = (2 g/254,22 * 1000/100) M
S
0
= (0,22 g / 232,23 * 1000/100) M
3. Kelarutan dlm air prokain basa pd 25
0
C adl 5 g/L,
Ka nya 1,4 x 10
-9
dan koef. Distribusi utk basa
molekular adl 30, utk kationiknya 7,0.
Hitung :
a. Kelarutan prokain dlm dapar pH 7,4
b. Kelarutan dlm dapar tsb jika ditambahkan 3% b/v
polisorbat 80
c. Hitung rasio D
T
*/D
T
nya
d. Apa kesimpulan dr soal a dan b ?
e. Berapa fraksi obat dalam fase air dan fraksi dlm
misel ?

You might also like