fixture Komponen Pintu Mobil Menggunakan Metode Elemen Hingga Ronni Sultonni 5315083442 Latar Belakang Perencanaan posisi Jig and Fixture adalah hal yang penting karena akan mempengaruhi alat bantu tersebut dalam hal presisi (ketepatan), kemudahan dalam penggunaan, dan biaya pembuatan serta akan mempengaruhi kualitas hasil produk. Untuk perencanaan posisi jig and fixture, prinsip yang harus diperhatikan adalah menentukan kekuatan bahan dan tegangan yang bekerja pada alat. Batasan Masalah Optimasi dengan perencanaan posisi jig and fixture komponenen pintu mobil menggunakan metode Elemen Hingga dan analisis yang digunakan adalah statis elastis.
Perumusan Masalah Apakah perencanaan posisi menggunakan metode Elemen Hingga dapat meningkatkan optimasi jig and fixture komponen pintu mobil? Bagaimanakah hasil analisis perencanaan posisi jig and fixture pada komponen pintu mobil menggunakan Metode Elemen Hingga? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah model jig and fixture komponen pintu depan mobil dengan menghitung tegangan yang terjadi menggunakan metode Elemen Hingga sehingga peneliti dapat merencanakan optimasi posisi jig and fixture komponen pintu mobil. Definisi jig and fixture Jig and fixture adalah benda kerja produksi yang digunakan untuk membuat penggandaan komponen secara akurat. jig and fixture yang didesain untuk memegang, menyangga dan memposisikan setiap bagian sehingga setiap proses permesinan dilakukan sesuai dengan batas spesifikasi.
Simulasi Assembly Komponen Metode Elemen Hingga Metode elemen hingga (FEM) adalah teknik numerik memperkirakan solusi pada nilai persamaan diferensial fungsinya untuk meminimalkan kesalahan (eror) dan menghasilkan solusi yang stabil. Analoginya yaitu menghubungkan banyak garis lurus mendekati garis lingkaran sampai subdomain terkecil mendekati persamaan yang lebih kompleks. Persamaan FEM: [K] . [u] = [F] Diagram Alir Bagian jig & fixture yang dioptimasi Jig and fixture yang telah dimodelkan kemudian disederhanakan tampilannya untuk memudahkan analisis tegangan. Meshing, Constraint dan Loads Material = Pelat Pintu adalah Galvanized Steel Meshing = Tetrahedron 4 Node Loads = Asumsi 20 N Constraint = Frictionless Constraint Hasil Tahapan Optimasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Hasil Simulasi Analisa Tegangan
NILAI TAHAPAN OPTIMASI 1 2 3 4 5 6 7 8 Von Mises stress (MPa) 52,37 32,56 23,15 25,97 23,8 23,24 16,95 16,3 Displacement (mm) 3,45 0,69 0,42 0,29 0,26 0,16 0,16 0,07 Grafik Von Mises stress dalam 8 tahap Optimasi Nilai Von Mises stress terendah ada pada tahap ke-8 yaitu sebesar 16,3 MPa. Selisih nilai tertinggi dan nilai terendahnya adalah sebesar 36,07 Mpa. Grafik Displacement dalam 8 tahap Optimasi Nilai Displacement terendah ada pada tahap ke-8 yaitu sebesar 0,07 mm. Selisih nilai tertinggi dan nilai terendah Displacement adalah sebesar 3,38 mm. Model 2 sebagai Model Jig & fixture industri Jumlah komponen 10 clamp dan 5 locator Setelah membuat model 2 jig and fixture maka disederhanakan untuk memudahkan analisis tegangan.
Perbandingan Displacement Model 1 dengan Model 2
Model 1 = 0,07 mm Model 2 = 0,21 mm
Terdapat perbedaan letak displacement maksimal pada model yang dianalisis. Displacement maksimal pada Model 1 < Model 2. Displacement Pada Posisi Sambungan Proses Assembly
Posisi 1 = 0,00044 mm Posisi 2 = 0,0051 mm
Posisi yang penting adalah posisi yang akan dilakukan proses assembly Toleransi displacement 0.1 mm Perbandingan Nilai Von Mises Stress
Model 1 = 16,3 Mpa Model 2 = 15,36 MPa SF 1 =
SF 2 = Desain Jig and fixture Hasil Optimasi Jumlah komponen 5 clamp dan 6 locator Perencanaan posisi jig and fixture harus mampu mencegah pergerakan benda kerja dalam 12 arah, dengan 6 arah rotasi dan 6 arah translasi Bidang Pergerakan
1. Arah-2, 5, 1, 4, 8 dan 12 2. Arah-3, 6, dan 11
3. Arah-7 dan 12
Kesimpulan Posisi clamp sangat mempengaruhi nilai tegangan yang bekerja pada plat pintu. Hal ini dibuktikan dari setiap tahapan optimasi model jig and fixture yang dibuat. Hasil analisis Displacement menunjukan Model 1 mempunyai tegangan yang lebih rendah dibandingkan Model 2. Pada Model 1 mempunyai nilai Von Mises stress lebih besar yaitu 16,3 MPa dan pada Model 2 dengan nilai 15,36 MPa. Keuntungan dari hasil optimasi adalah semakin sedikit komponennya sehingga semakin baik nilai ekonomisnya dan semakin pula cepat waktu pemasangan atau perakitannya. Sekian dan Terimakasih