You are on page 1of 17

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dinamika adalah prinsip-prinsip yang mengaitkan antara gerak dan
gaya yang menyebabkannya. Didalam mempelajari dinamika tentang gerak,
dalam makalah ini kami memuat tentang pengertian gaya dan gerak, hukum
Newton I, II, III tentang gerak serta penerapannya, perbedaan antara massa
dengan berat serta hubungannya, perbedaan massa inersia dengan massa
gravitasi aktif maupun pasif, penggunaan hukum Newton pada tegangan
tali, bidang miring dan katrol, gaya normal dan gaya gesekan serta arahnya,
hubungan gaya gesekan dengan hukum Newton, gaya sentripetal, diagram
benda bebas serta soal-soal yang berkaitan dengan dinamika tentang gerak.
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang diberikan pada suatu
benda, sedangkan gerak adalah terjadinya perubahan posisi yang dialami
oleh suatu benda. Tidak selamanya benda yang diberi gaya akan bergerak
tetapi benda yang bergerak sudah pasti mendapatkan gaya. Hukum Newton
dikemukakan oleh ilmuan asal Inggris, yakni Isaac Newton yang
menjabarkan (3) hukum. Jika kita periksa ke UGD RSUD pastilah diminta
untuk melakukan penimbangan berat. Padahal sebenarnya yang kita timbang
adalah massa. Massa merupakan besaran yang bersifat tetap sedangkan
berat merupakan pengkalian antara massa dengan gravitasi.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan :
1. Apa pengertian Gerak dan Gaya?
2. Apa isi dari Hukum Newton dan penerapannya?
3. Dimana letak perbedaan antara massa dan berat serta perbedaan massa
inersia dengan gravitasi?
4. Apa bedanya Gaya Normal dengan Gaya Gesekan?
5. Bagaimana cara membuat diagram benda bebas?


2
1.3 Tujuan Penyusunan
1) Untuk memahami pengertian Gaya dan Gerak.
2) Untuk memahami hukum Newton dan penerapannya.
3) Untuk memahami perbedaan antara massa dan berat serta perbedaan
massa inersia dengan gravitasi.
4) Untuk mengetahui perbedaan gaya normal dengan gaya gesekan.
5) Untuk memahami diagram benda bebas.



3
BAB II
ISI (DINAMIKA)

2.1 Pengertian Dinamika
Dinamika adalah prinsip-prinsip yang mengaitkan antara gerak dan gaya
yang menyebabkannya.
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang diberikan pada suatu
benda. Gaya dibedakan menjadi (2), gaya sentuh adalah dimana antara
sumber gaya dengan benda yang dipengaruhi saling bersentuhan. Contoh :
tarikan atau dorongan terhadap meja. Gaya tak sentuh adalah dimana antara
sumber gaya dengan benda yang dipengaruhi tidak saling bersentuhan.
Contoh : tertariknya potongan kertas oleh penggaris yang telah digosok.
Sifat-sifat gaya, meliputi dapat mengubah bentuk benda (tanah liat/
plastisin), mengubah arah gerak benda (bola memantul), perubahan gerak
benda (mobil dipercepat/ diperlambat).
Gerak adalah perubahan kedudukan atau posisi suatu benda terhadap
suatu titik yang menjadi acuan.
Jenis gerak suatu benda ditentukan oleh lintasannya yaitu :
Lintasan sebuah garis lurus sehingga gerakannya disebut gerak lurus
Lintasan sebuah lingkaran sehingga geraknya disebut gerak melingkar
Lintasan sebuah parabola sehingga geraknya disebut gerak parabola
Terkadang tidak semua benda yang diberikan gaya akan menimbulkan
adanya gerak karena tidak menyebabkan terjadinya perubahan posisi suatu
benda.
2.2 Hukum Newton
Seorang ilmuan yang berasal dari Inggris bernama Isaac Newton adalah
orang yang mengemukakan tiga hukum mengenai hubungan antara gaya dan
gerak. Hukum tersebut antara lain, Hukum Newton I, Hukum Newton II,
dan Hukum Newton III.




4
1. Hukum Newton I
Setiap benda yang dalam keadaan diam akan tetap diam dan setiap
benda yang bergerak, akan terus bergerak lurus beraturan, kecuali jika
terdapat gaya luar yang tak seimbang memaksa benda tersebut untuk
mengubah keadaannya. Sehingga dari pernyataan tersebut setiap benda
bersifat lembam atau mempertahankan keadaannya.
Rumus : F = Resultan Gaya

Jadi, jika resultan gaya pada sebuah benda sama dengan Nol, maka
berarti benda tersebut tidak memiliki percepatan (a = 0).

F
2
F
1


Gaya yang bekerja pada benda adalah sama (F
1
= F
2
).
Penerapan Hukum Newton I :
Kendaraan yang mengerem mendadak,
Kendaraan yang menambah kecepatan,
Benda diatas taplak meja tetap diam biarpun taplaknya ditarik,
Ayunan bandul sederhana, dsb.
2. Hukum Newton II
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah
benda berbanding lurus dengan besarnya gaya penggerak tersebut serta
mempunyai arah yang sama dan berbanding terbalik dengan massa
benda itu
Rumus :

Keterangan : F = Gaya yang bekerja pada benda (N)
: m = Massa dari benda (kg)
: a = percepatan pada benda (m/s
2
)
a

F
F = 0
a =

atau F = m.a
m


5
Penerapan Hukum Newton II :
Mengendarai sepeda di jalan menurun maka akan bertambah
kecepatannya,
Mobil yang melaju di jalan raya akan mendapatkan percepatan
yang sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan
massa mobil, dsb.
Berat dan Massa
Massa adalah sifat inersia atau kelembaman suatu benda. Semakin
besar massa benda, semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk
menimbulkan efek percepatan yang sama. Sedangkan, berat adalah
gaya yang bekerja pada benda akibat tarikan gravitasi bumi.
Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa benda yang mempunyai
massa besar juga memiliki berat yang besar. Ada beberapa perbedaan
berat dengan massa, yaitu sebagai berikut.
PERBEDAAN
NO. MASSA BERAT
1. Merupakan besaran pokok Merupakan besaran turunan
2. Satuan Internasional kg Satuan Internasional Newton
3. Banyak zat dikandung benda Gaya tarik gravitasi bumi
4. Besarnya dimana-mana tetap Besarnya berubah sesuai posisi
5. Termasuk besaran skalar Termasuk besaran vektor
6. Diukur dengan neraca
Ohauss
neraca pegas (dinamometer)

Hubungan Massa denganBerat, sebagaiberikut.
Rumus :

Keterangan : W = berat (N)
: m = massabenda (kg)
: g = gravitasi (m/s
2
)

W = m.g


6
I. Massa inersia bahwa massa adalah kelembaman atau
keengganan benda untuk mengubah keadaannya. Keadaan
partikel paling umum digambarkan oleh kecepatan (vektor) yang
memiliki besar dan arah. Enggan mengubah keadaan berarti
enggan mengubah besar kecepatannya dan/atau arah geraknya.
Kecepatan nol berarti benda itu diam.Untuk mengubah
keadaannya, maka harus ada gaya eksternal yang diberikan
kepada benda tersebut.
II. Massa gravitasional aktif dimana massa adalah sumber gaya
gravitasi, yaitu gaya yang mampu menarik benda-benda
bermassa lainnya.
III. Massa gravitasional pasif merupakan ukuran kekuatan interaksi
suatu objek dengan medan gravitasi. Massa gravitasional pasif
ditentukan dengan membagi berat objek dengan percepatan jatuh
bebas objek itu sendiri. Dua objek dalam medan gravitasi yang
sama akan mengalami percepatan yang sama.
3. Hukum Newton III
Jika sebuah benda mengerjakan gaya pada benda lain (disebut sebagai
suatu aksi), maka benda yang kedua akan mengerjakan gaya pada
benda pertama sama besar dan mempunyai arah yang berlawanan
dengan gaya pada benda pertama (disebut sebagai suatu reaksi).
Rumus :

Terdapat (2) hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian hukum
Newton III :
(1) Pasangan aksi dan reaksi selalu melibatkan dua buah benda dan
bekerja pada dua benda berbeda tapi saling berinteraksi.
(2) Besar gaya aksi sama besar dengan gaya reaksi, tetapi mempunyai
arah yang berlawanan.


F aksi = - F reaksi


7

Penerapan Hukum Newton III :
Para pemain sepatu luncur es memberikan gaya pada satu sama
lain dengan besar yang sama tapi berlawanan arah,
Peristiwa gaya magnet,
Adanya gaya listrik,
Adanya gaya gravitasi,
Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya
pada ujung paku(Faksi) maka paku akan memberikan gaya pada
palu(Freaksi), dsb.
2.3 Penggunaan Hukum Newton
1) Menentukan Gaya Tegangan Tali
Jika suatu benda digantung pada seutas tali maka bila benda dalam
keadaan diam akan berlaku persamaan sebagai berikut :

Ket :
T = Gaya tegangan tali
m = massa benda
g = gaya gravitasi bumi
Sedangkan bila benda bergerak ke atas dengan percepatan a yang
bekerja pada benda tersebut, maka persamaan yang berlaku adalah
sebagai berikut :

Ket : a = percepatan benda
2) Gerak benda yang dihubungkan katrol
Bila dua benda misalnya m
1
dan m
2
dihubungkan dengan tali yang
melalui katrol.
Rumus :
T T Apabila massa dan gaya gerak tali diabaikan.



T m.g = 0 atau T= m.g
m.g - T = m.a atau T= m.g m.a
a =

. g



1
2


8
3) Benda bergerak pada bidang miring
Jika bidangnya licin sempurna, maka tidak ada gesekan antara benda
dengan bidang. N

mg cos 0 mg sin 0
mg
Besarnya gaya normal yang terjadi dapat diketahui dengan persamaan
sebagai berikut :
Ket : N = gaya normal
: 0= sudut bidang miring

Sedangkan untuk mengetahui besarnya gaya yang sejajar dengan bidang
miring dapat diketahui dengan persamaan :


Dan besarnya percepatan dapat diketahui melalui persamaan :

2.4 Gaya Normal dan Gaya Gesekan
Gaya Normal (N) adalah dimana suatu benda berada pada suatu
bidang, maka bidang akan memberikan gaya pada benda yang arahnya tegak
lurus dengan bidang tersebut. Berdasarkan Hukum Newton I untuk balok
diam diatas bidang atau papan mendatar berlaku :



Gaya Gesekan adalah gaya yang terjadi akibat adanya dua benda
saling bersentuhan dan terdapat gerak relatif antara keduanya. Gaya gesekan
selalu menghambat gerak benda, karena arahnya sejajar dengan permukaan
sentuh maka mampu mempengaruhi benda dan selalu berlawanan arah
dengan gerak benda.
cos 0
sin 0
sin 0
F = 0
N-w = 0
N = 0
N = m.g


9
Besarnya gaya gesekan yang dialami oleh benda bergantung pada :
Kekasaran permukaan yang bergesekan (koefisien gesekan = m)
Besarnya Gaya normal (N).
Gaya gesek tidak tergantung dari luas bidang yang bergesekan. Besarnya
gaya gesekan dapat diketahui melalui persamaan :
Keterangan : f
g
= energi potensial gravitasi
= koefisien gesekan
Jika, F <f
g
: benda dalam keadaan diam

F = f
g
: benda tepat akan bergerak
F >f
g
: benda dalam keadaan bergerak
Gaya Gesekan yang Menguntungkan
Seseorang dapat berjalan diatas tanah, karena ketika telapak kaki
menekan tanah ke arah belakang, ada gesekan antara telapak kaki
dengan permukaan tanah yang menimbulkan reaksi dimana tanah
mendorong telapak kaki ke depan.
Gesekan pada piringan rem sepeda motor atau gesekan antara rem
karet dan pelek sepeda digunakan untuk proses pengereman.
Gesekan udara pada parasut yang terbentang memungkinkan
penerjun mendarat di tanah dengan selamat.
Ban mobil dibuat bergerigi sehingga terjadi gesekan antara ban dan
permukaan jalan untuk memutar ban dan menghindari mobil
tergelincir ketika jalan licin.
i. Gaya Gesekan yang Merugikan
Gesekan antara bagian-bagian mesin mobil dapat menimbulkan
panas, maka mesin harus diberi minyak pelumas atau oli.
Gesekan antara roda dan poros dapat menghambat putaran roda,
maka perlu dipasang bola-bola peluru.
Gesekan udara menghambat laju mobil, maka bentuk mobil perlu
didesain yang aerodinamis.
Arah Gaya Kontak (Gaya Gesekan dan Gaya Normal) dalam berbagai posisi
bidang sentuh beserta arah gerak benda.

f
g
= .N


10
Pada Bidang Datar

(1) (2)
(1) arah gaya gesekan ke kiri, gaya luar (F) ke kanan, dan gaya normal
ke atas/ tegak lurus bidang sentuh. (2) arah gaya gesekan ke kanan, gaya
luar (F) ke kiri, dan gaya normal ke atas/ tegak lurus bidang sentuh.
Pada Bidang Miring

(1) (2)
(1) Arah gaya gesekan searah bidang miring ke bawah, gaya luar searah
bidang miring ke atas dan benda kemungkinan bergerak ke atas,
sedangkan gaya normal tegak lurus bidang miring ke atas. (2) Arah
gaya gesekan searah bidang miring ke atas, gaya luar searah bidang
miring ke bawah atau tanpa dikerjakan gaya luar (F), dan benda
kemungkinan bergerak ke atas, sedangkan gaya normal tegak lurus
bidang miring ke atas.




11
Pada Bidang Tegak

(1) (2)
(1) Arah gaya gesekan adalah ke atas, gaya luar menuju bidang miring
kebawah dengan sudut kemiringan , dan gaya normal tegak lurus
bidang sentuh ke kanan. (2) Arah gaya gesekan adalah ke bawah, gaya
luar menuju bidang miring ke atas dengan sudut kemiringan dan benda
kemungkinan bergerak ke atas, dan gaya normal tegak lurus bidang
sentuh ke kanan.
Hubungan Gaya gesekan dengan Hukum Newton
N
f
g
F

mg
Persamaan yang berlaku pada gambar yaitu :
Dengan
Besarnya percepatan yang berlaku pada benda tersebut yaitu :


2.5 Gaya Setripetal
Benda yang bergerak melingkar beraturan akan selalu mengalami
percepatan sentripetal sebesar a
s
=

. Oleh karena itu, harus ada gaya ke


arah pusat lingkaran yang bekerja pada benda tersebut untuk menimbulkan
percepatan sentripetal. Berdasarkan hukum newton II, diperoleh :
f
g
= . m
g
F - f
g
= m.a
a =







12


Ket : F
s
= gaya sentripetal (N)
a
s
= percepatan sentripetal (m/s
2
)
v = kecepatan linier (m/s)
R = jari-jari lingkaran (m)
Aplikasi Gaya Sentripetal Pada Gerak Melingkar Beraturan
1) Sistem Benda-tali Putaran (T)

(1) Horizontal (2) Vertikal
Rumus :



2) Kelereng dalam Tabung

(1) Vertikal (2) Horizontal
Rumus :





F
s
= m.a
s
atau F
s
=





F
s
= mv
2
/ r
T + mg sin 0 = mv
2
/ r

F
s
= mv
2
/ r
T = mv
2
/ r

F
s
= mv
2
/ r
N + mg sin 0 = mv
2
/ r

F
s
= mv
2
/ r
N = mv
2
/ r



13
2.6 Diagram Benda Bebas
Sebuah pegas mempunyai konstanta k dan sebuah benda dengan massa
m digantungkan pada pegas tersebut, pegas tersebut diregangkan sebesar
x, hitunglah percepatan pegas pada saat dilepaskan pada regangan
x!Gambar diagram benda bebas :

Gambar 1 diagram benda bebas untuk pegas dan massa m. Jumlah
gaya-gaya yang bekerja searah sumbu X tidak ada, sedangkan jumlah
gaya-gaya yang bekerja searah sumbu Y adalah :

Carilah percepatan balok bermassa m yang meluncur menuruni suatu
permukaan bidang miring yang licin dengan sudut terhadap bidang
horizontal. (lihat gambar berikut ini)

Gambar 2 balok pada bidang miring yang licin. Diagram benda
bebas untuk soal no 6 adalah :



14
jumlah gaya-gaya yang searah sumbu Y:

jumlah gaya-gaya yang searah sumbu X adalah :

Jadi untuk bidang miring tanpa gesekan, maka percepatan suatu benda
yang meluncur di atasnya hanya di tentukan oleh gravitasi bumi dan sudut
kemiringan bidang miring. Bila sudut sama dengan 90 derajat, maka sama
saja benda bergerak jatuh bebas, atau a = g.
2.7 Pembahasan Soal Tentang Dinamika
1) Sebuah benda mempunyai massa 1 kg. Pada benda tersebut bekerja
sebuah gaya tetap sebesar 5 N. Tentukanlah percepatan yang
ditimbulkan benda tersebut?
Jawab :
a =


= 5 m/s
2

2) Sebuah benda memiliki massa 5 kg, jika benda tersebut mendapatkan
pengaruh percepatan gravitasi bumi sebesar 10 m/s
2
, maka berapakah
berat benda tersebut?
Jawab :
W = m.g 5.10 = 50 N
3) Sebuah lift yang massa totalnya 800 kg tergantung pada kabel yang
tegangan maksimumnya 20.000 N. Berapakah percepatan maksimum
yang diizinkan agar kabel tidak putus?
Jawab :
Gerak lift ke atas


15
F = m.a
T w = m.a
T m.g = m.a a =


a =


9,8 m/s
2

a = 15,2 m/s
2
4) Balok A massanya 1 kg dan balok B massanya 3 kg bersentuhan pada
bidang horizontal tanpa gesekan seperti ditunjukan pada gambar
berikut. F F

a. Jika gaya horizontal F = 10 N dikerjakan pada balok A, tentukan
gaya balok A yang bekerja pada balok B.
b. Jika gaya horizontal F = 10 N dikerjakan pada balok B, tentukan
gaya balok B yang bekerja pada balok A.
Jawab :
Karena balok saling bersentuhan, maka percepatan keduanya adalah
sama.
F = m.a F = (m
A
+ m
B
) a
a =






a) Gaya balok A yang bekerja pada balok B
F
AB
= m
B
a = 3. 2,5
= 7,5 N
b) Gaya balok B yang bekerja pada balok A
F
BA
= m
A
a = 1. 2,5
= 2,5 N

A B A B


16
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda.
Sedangkan gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda. Seorang ilmuan
yang berasal dari Inggris bernama Isaac Newton adalah orang yang
mengemukakan tiga hukum mengenai hubungan antara gaya dan gerak.
Hukum tersebut antara lain, Hukum Newton I, Hukum Newton II, dan
Hukum Newton III. Penggunaan hukum Newton dapat digunakan dalam
tegangan tali, katrol dan bidang miring.
Gaya Normal (N) adalah dimana suatu benda berada pada suatu bidang,
maka bidang akan memberikan gaya pada benda yang arahnya tegak lurus
dengan bidang tersebut. Gaya Gesekan adalah gaya yang terjadi akibat
adanya dua benda saling bersentuhan dan terdapat gerak relatif antara
keduanya.



17
DAFTAR PUSTAKA

______. 2009. Rumus Matematika, Fisika, Kimia SMA Kelas X, XI, XII. UGM
dan UNY : Yogyakarta.

Supiyanto. 2004. Fisika SMA untuk SMA Kelas X. Erlangga : Jakarta.

Gunawan, Adi dan Roeswati.____. Tangkas Fisika SMU Kelas 1, 2, 3. Kartika :
Surabaya.

You might also like